I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Voksel Electric Tbk. merupakan
salah satu produsen kabel terkemuka di
Indonesia. Dalam peranannya menjamin
mutu kabel yang diproduksi, PT. Voksel
Electric Tbk. telah melakukan pengujianpengujian pada setiap item penyusun kabel
tersebut berdasarkan standar-standar terkini
yang diakui tidak hanya di dalam negeri,
namun juga di dunia internasional.
Dalam Kerja Praktek yang penulis
jalani di Quality Control Power Cable
khususnya untuk kabel tenaga tegangan
menengah 20 kV, dengan mengacu pada
SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara)
39-1 : 1981, dan 43-5-4 : 1995, di antara
sekian rangkaian pengujian yang harus
dilakukan untuk menguji mutu kabel yang
diproduksi adalah pengujian diameter
kawat dan konduktor, langkah pilin, arah
pilin, tebal lapisan isolasi dan sheathed,
pemuluran isolasi dan kawat, kuat tarik
2
itu, dalam kerja praktek ini masalah yang
akan dianalisa dibatasi pada pengujian
diameter kawat dan konduktor, langkah
pilin, arah pilin, tebal lapisan isolasi,
pemuluran isolasi dan kawat, kuat tarik
isolasi dan kawat, parsial discharge,
tahanan isolasi dan konduktor, dan
tegangan tinggi AC.
II. PT. Voksel Electric Tbk.
2.1 Gambaran Umum PT. Voksel
Electric Tbk.
PT Voksel Electric Tbk. merupakan
perusahaan industri kabel perseroan dan
didirikan di Jakarta pada tanggal 19 April
1971. PT Voksel Electric Tbk. berlokasi di
Jalan Raya Narogong Km.16 Cileungsi.
Status perseroan berubah menjadi PMA
setelah ditanda tanganinya persetujuan
kerja sama dengan Showa Electric Wire &
Cable Co. Ltd., perusahaan kabel
terkemuka di Jepang. Kegiatan operasional
PT
Voksel
Electric
Tbk.
adalah
memproduksi
kabel
listrik,
kabel
telekomunikasi, dan kabel serat optik.
III. Pengujian
Kabel
Tegangan
Menengah 20 kV
3.1 Pengukuran Diameter Kawat dan
Konduktor
Core
Thickness (mm)
Result
2
3
0,68
0,75
5,56
5,83
0,97
0,90
0,78
0,88
5,35
5,73
0,94
0,81
0,61
0,65
5,73
5,83
0,92
0,90
Item
1
Inner
0,62
Ins
5,53
Outer
0,91
Yellow
Inner
0,76
Ins
5,47
Outer
0,85
Black
Inner
0,65
Ins
5,51
Outer
0,86
Thickness (mm)
Result
5
6
Avg
0,91
0,89
0,78
5,51
5,39
5,59
0,96
0,93
0,93
0,62
0,59
0,75
5,63
5,77
5,63
0,93
0,90
0,87
0,78
0,60
0,65
5,59
5,46
5,66
0,87
0,90
0,88
Red
No
4
0,82
5,75
0,90
0,88
5,83
0,81
0,62
5,85
0,82
Standard
Nom.
5,50
5,50
5,50
-
Min.
0,50
4,85
0,50
0,50
4,85
0,50
0,50
4,85
0,50
E
0,07
0,08
0,07
-
1
11,
55
11,
54
11,
55
6
11,50
Ratarata
11,55
11,55
11,53
11,54
11,54
Langkah Pilinan
Kawat
Inti : 1 kawat
Lapisan 1 : 6 kawat
Lapisan 2 : 12 kawat
Min : Maks
0 : 0 mm
101 : 122 mm
129 : 176 mm
Arah
Pilinan
S
Z
Contoh perhitungan :
Tabel 4. Hasil Pengujian Thickness insulation
pada Core Red
Core
Item
Red
Ins
Thickness (mm)
5,5
5,5
5,
5,7
5,5
5,3
5,5
83
3
Table 5. Hasil Pengujian Thickness Selubung
No.
1
No
Thickness (mm)
Result
2
3
Item
1
Outer
2,88
2,87
Sheath
Filler
2,56
2,77
Thickness (mm)
Result
5
2,92
-
6
2,78
-
Avg.
2,74
2,64
2,62
2,37
2,60
Standard
Nom.
3,20
1,60
Min.
2,36
1,08
Jenis Kabel
1.
N2XSEYBY 3 X
95 mm2
12/20 (24) kV
Overall Diameter
(mm)
Result
Standard
Avg
Nom.
70,50
67,85
Width
(mm)
Thickness
(mm)
4,0
4,0
4,0
1,14
1,21
1,15
Min
Cross
Section
Area
(mm2)
4,56
4,84
4,6
Breaking
Load
(kg)
Tensile
Strength
(N/mm2)
8,2
8,0
8,5
17,6
16,2
18,1
12,5
Contoh perhitungan :
No.
1.
2.
3.
Initial (mm)
20
20
20
Min
Elongation
Final (mm)
131
129
133
Percent (%)
555
545
565
200
Contoh Perhitungan :
Cross Section
Area
(mm2)
2,54
Breaking
Load
(kN)
81
Tensile
Strength
(kg/mm2)
3252,76
Perhitungan :
Initial (mm)
25
Perhitungan :
Elongation
Final (mm)
26
Percent (%)
4
4
Table 11. Hasil Pengujian Hot Set
Thickness
(mm)
Cross
Section
Area
(mm2)
Width
(mm)
1.
4,0
1,09
4,36
88,9
2.
4,0
1,13
4,52
92,2
3.
4,0
1,10
4,40
89,8
No.
Load
(20 N/cm2)
gr
1.
2.
3.
Elongation after
15 min
mm
mm
42
110
19,89
- 0,55
43
115
19,95
- 0,25
44
115
19,97
Max : 175
- 0,15
Core
Length
(m)
1.
Red
Yellow
Black
261
Max : 15
Contoh perhitungan :
AC High Voltage
(42 kV/5 min)
Withstand
Withstand
Withstand
No Breakdown
1.
Core
Red
Yellow
Black
Max
Length
(m)
261
Parsial Discharge 21 kV
(pC)
2,14
2,10
1,98
10
Dari
hasil
pengujian
Parsial
Discharge di atas terlihat bahwa nilai PD
yang dihasilkan berada di bawah nilai
maksimal, sehingga dapat dinyatakan
bahwa kabel yang diuji memenuhi standar
3.9 Pengujian Tahanan Isolasi dan
Konduktor
3.9.1 Pengujian Tahanan Isolasi
Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan Megger MIT 485.
Contoh : kabel tegangan menengah
12/20 (24) kV 12/20 (24) kV,
NA2XSEYBY 3 X 240 mm2.
Tabel 14. Hasil Pengujian Tahanan Isolasi
No.
1.
Core
Red
Yellow
Black
Min
Length
(m)
261
Insulation Resistance at 20
o
C
(G.km)
100
100
100
1000 M
5
Dari hasil pengujian terlihat bahwa
tahanan isolasi yang diuji memiliki nilai
yang lebih besar dari 1000 M, sehingga
isolasi tersebut dapat dinyatakan lulus uji.
3.9.2 Pengujian Tahanan Konduktor
3.9.2.1 Pengujian tahanan konduktor
dengan menggunakan Double Bridge
Type 2752.
Karena
pengujian
tahanan
konduktor dilakukan pada suhu ruangan
(bukan 20 oC), maka perlu ada faktor
koreksi suhu.
Keterangan :
= reciprocal
of
the
temperature
coefficient of resistance () of the
conductor (per oC at 0 oC)
t = suhu ruangan pada saat pengujian
Tabel 15. Nilai
No.
1.
2.
Material
Cu (tembaga)
AAC (All Aluminium
Conductor)
AAAC (All Aluminium
Alloy Conductor)
Steel (baja)
3.
4.
234,5
228
257,55
202
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pengukuran diameter kawat dan
konduktor dapat dilakukan dengan
menggunakan slide gauge.
2. Cara pengukuran langkah pilin dan arah
pilin
dapat
dilakukan
dengan
menggambar
langkah
pilinan
penghantar pada selembar kertas
dengan menggunakan kertas carbon.
3. Pada pengujian thickness lapisan
isolasi, outer sheath, dan filler
dilakukan dengan menggunakan Profile
Projector.
4. Pengukuran diameter kabel secara
keseluruhan
dilakukan
dengan
menggunakan Measuring Tape.
6
5. Pada pengukuran pemuluran isolasi,
pemuluran yang terjadi langsung diukur
pada saat yang sama ketika mesin
menarik isolasi.
6. Sebelum
melakukan
pengujian
tegangan AC dan PD terlebih dahulu
dilakukan terminasi pada kabel yang
akan diuji.
7. Pengujian tahanan isolasi pada kabel
tegangan menengah dilakukan di udara
terbuka
dan
pengujian
tahanan
konduktor dilakukan pada suhu ruangan
(bukan 20 oC), maka perlu ada faktor
koreksi suhu.
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
4.2 Saran
1. Perlu dikembangkan lagi penelitianpenelitian mengenai masalah pengujian
kabel tenaga listrik yang terbaharukan
sesuai dengan perkembangan terbaru di
dunia kelistrikan global.
2. PT Voksel Electric Tbk. diharapkan
dapat
menambah
unit-unit
perlengkapan pengujiannya, sehingga
waktu pengerjaan pengujian akan lebih
cepat dan efektif.
3. Diharapkan jumlah personil tenaga
kerja ataupun operator penguji dapat
ditambah agar peningkatan kerja lebih
efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[10]
[11]
[12]
Menyetujui,
Dosen Pembimbing