Anda di halaman 1dari 28

DEFINISI STATISTIK MENURUT PARA AHLI

9/16/2012
3 Comments

Secara umum, statistik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur
pengumpulan, penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah, agar menghasilkan
informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah (scientific inferences), dan
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensialBerikut
ini adalah pengertian dan definisi statistik:
# ANDERSON and BANCROF
Statistik adalah ilmu dan seni pengembangan dan penerapan metode yang paling efektif untuk
kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan
penalaran induktif berdasarkan matematika probabilitas
# UU RI No. 7 tahun 1960
Statistik adalah keterangan berupa angka-angka yang memberikan gambaran yang wajar dari
seluruh ciri-ciri kegiatan dan keadaan masyarakat Indonesia
# Kamus Webster Dictionary
* Dalam arti sempit:
Statistik adalah ringkasan berbentuk angka
* Dalam arti luas:
Statistik adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa
data serta cara pengambilan kesimpulan atas hasil survei.
# SUJANA
Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara cara pengumpulan fakta,

pengolahan serta penganalisaannya, pernarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang


cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan
# SUDRAJAT
Statistik adaah suatu ilmu pengentahuan mengenai cara dan aturan dalam hal pengumpulan data,
pengolahan, analisa, penarikan kesimpulan, penuajian dan publikasi dari data-dat yang berbentuk
angka.
# MARGUERITTE F. HALL
Statistik adalah suatu tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis dan
menyimpulkan atau mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka.
# ANONIM
Statistik adalah informasi, data numerik atau hasil algoritma pada suatu data yang diolah dan
disusun dengan cara sedemikian rupa agarlebih bermakna
# SYAMSUDDIN
Statistik adalah himpunan data yang berbentuk angka, baik yang belum disusun maupun yang
sudah tersusun dalam daftar dan disajikan ke dalam bentuk grafik
Menurut Wikipedia :
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian
suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.Pengklasifikasian menjadi
statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali
tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar.
Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaranbesaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang
diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari
kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain
ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut dan data
sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan
dengan data tersebut.
Sumber : http://englishccit.wordpress.com/2012/03/27/pengertian-statistik-deskriptif/

PENGERTIAN STATISTIK MENURUT PARA AHLI


PENGERTIAN STATISTIK MENURUT PARA AHLI
Statistik adalah cara untu mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang
teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data. (Prof.Drs.Sutrisno
Hadi,MA)

Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan


pengumpulan, pengolahan(Analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang
berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu.
(Prof.Dr.H.Agus Irianto)

Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang
pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan
dari data yang berbentuk angka. (Ir.M.Iqbal hasan,MM)

Statistik adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidak tentuan
dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif. (Stoel dan Torrie)

Statistik adalah metode/asas-asas mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar


angka-angka tersebut berbicara.(Anto dajan)
Statistik diartikan sebagai data kuantitatif baik yang masih belum tersusun maupun
yang telah tersusun dalam bentuk table. (Anto dajan)

Statistik adalah studi informasi dengan mempergunakan metodologi dan teknikteknik perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan praktis yang
muncul di berbagai bidang. (Suntoyo Yitnosumarto)

PENGERTIAN DATA

Data dalah informasi yang di terima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata
atau dalam bentuk lisan ataupun tulisan. (Andi supangat)

Data adalah bagian dari populasi, baik di tinjau dari banyak variable maupun di
tinjau dari jumlah individunya. (I Gusti ngurah agung)

Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal dapat berupa sesuatu yang
di ketahui atau di anggap. (Ir.M.Iqbal hasan, MM)

Data adalah informasi yang di perlukan untuk membantu kita dalam membuat
keputusan dalam situasi tertentu. (Abdul hakim)

Data adalah kumpulan keterangan atau informasi yang di peroleh dari suatu
penguatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat.(Kuswandi Erna Mutiara)
DAFTAR PUSTAKA
Dajan,Anton, 1986. Pengantar statistic jilid I. Jakarta. LP3ES
Hadi, sutrisno, 1989. Statistik 1. Yogyakarta. Andi offset
Hasan,Iqbal, 2008. Materi statistik I. Jakarta. Bumi aksara
Hakim,Abdul, 2001.Statistik deskriptif. Yogyakarta. Ekonisia
Irianto, Agus, 2004. Statistik konsep dasar dan apliaksinya. Jakarta. Prenada
media group
Supangat,Andi, 2008. Statistik dalam kajian deskriptif, Inferensi, dan non
parametik. Jakarta. Prenada media group.
Yitnosumarto,Suntoyo, 1990. Dasar-dasar statistik. Jakarta. Rajawali
Posted by EKO SUJADI, S.Pd.I. at 02.22
Pengertian Dan Kegunaan Statistika

Disadari atau tidak , statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan
masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Pimpinan mengambil
manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu
dalam menjalankan tugasnya , diantaranya perlukah mengangkat pegawai baru ,
sudah waktunyakah untuk membeli mesin baru, bermanfaatkah kalau pegawai
ditatar, bagaimanakah kemajuan usaha pada tahun yang lalu, berapa banyak
barang yang harus dihasilkan setiap tahunnya, perlukah sistem baru dianut dan
sistem lama ditinggalkan dan masih banyak lagi untuk disebutkan.
Dunia penelitian atau riset, dimanapun dilakukan bukan saja telah mendapat
manfaat yang baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk
mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik daripada cara lama,
melalui riset yang dilakukan dilaboratorium, atau penelitian yang dilakukan di
lapangan, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Apakah model untuk sesuatu
hal dapat kita anut atau tidak, perlu diteliti dengan menggunakan teori statistika.
Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu
dipengaruhi atau mempengaruhi faktor lainnya. Kalau ada hubungan antara faktor faktor, berapa kuat adanya hubungan tersebut? Bisakah kita meninggalkan faktor
yang satu dan hanya memperhatikan faktor lainnya untuk keperluan studi lebih
lanjut.
Selain itu, Sesungguhnya statistika sangat diperlukan bukan saja hanya dalam
penelitian atau riset, tetapi juga perlu dalam bidang pengetahuan lainnya seperti :
teknik, industri, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian,
perniagaan, bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi,
meteorologi, geologi, farmasi, ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan
lain sebagainya.

Pengertian Statistik dan Statistika


Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin)
yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau
kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya statistik hanya berkaitan
dengan sekumpulan angka mengenai penduduk suatu daerah atau negara
dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka yang
dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.
Seiring dengan perkembangan zaman, statistik mulai mencakup hal-hal
yang yang lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya bertumpu pada angkaangka untuk pemerintahan saja, tetapi telah mengambil bagian diberbagai
bidang kehidupan, termasuk penelitian-penelitian pada hampir seluruh
cabang ilmu, seperti ekonomi, sains, pertanian, sosial, dan pendidikan.
Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata
statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics
artinya ilmu statistik
( statistika ) , sedang kata statistic diartikan sebagai
ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel yaitu sebagai lawan dari

kata parameter yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari
populasi. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini apabila kita membaca
atau mendengar istilah statistik maka, dalam istilah statistik itu mengandung
berbagai macam pengertian, antara lain menurut Sudjana ( 1996: 21)
statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun
dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik diartikan dalam arti sempit,
yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: Statistik
penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa angkaangka dalam bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur
penduduk. Selain itu statistik juga mengandung pengertian lain, yakni
dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data
mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat badan 40
mahasiswa dan didapat rata-rata berat badannya misalnya 55 kg, maka ratarata 55 kg ini dinamakan statistik.

Statistik sudah diartikan dalam arti yang luas yaitu statistika yang merupakan
suatu pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian
statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Menurut (Sudjana 1996 : 3) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan data, pengelolaan atau penganalisiannya dan
penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang
dilakukan. Jadi statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
pengetahuan untuk mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil suatu
kesimpulan kegiatan ilmiah. Untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam
kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode penelitian serta penganalisaan harus
akurat.

Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika
ingin membahas statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka
yang dipelajari digolongkan kedalam statistika matematis atau statistika
teoritis. Di sini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Yang
dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus,
menciptakan model-model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan
matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari
segi penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat
dan
sebagainya yang telah diciptakan oleh statistik teoitis, diambil dan
digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan. Jadi di sini
tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan,
melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara, teknik atau metoda
statistika digunakan.
Landasan Kerja Statistik
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) ada tiga
jenis landasan kerja statistik meliputi :

1. Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau


penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacammacam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya
2. Reduksi, Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang berhak diteliti
(sampling)
3. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagain atau
seluruh kejadian yang hendak diteliti, namun kesimpulan dan
penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau
gejala yang diambil.
4.
o

Penggolongan Statistik
1. Berdasarkan tingkat pekerjaannya ( tahapan yang ada dalam
kegiatan statistik), statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik


deduktif , statistik sederhana, dan descriptive statistics, adalah
statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun,
menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis
data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas,
dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata
lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas
mengorganisasi dan menganalisis data angka agar dapat memberikan
gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai sesuatu gejala,
peristiwa atau keadaan sehingga dapat ditarik penegrtian atau makna
tertentu.
Statistik deskriptif terdiri atas :
a.

Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil


sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk
tabel atau diagram

b.

Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata


letak, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris serta median
dan modus

c.

Ukuran penyebaran data terdiri atas rentangan ( rank ),


simpangan rata-rata, varians dan simpangan baku

Contoh:

Hasil ujian tengah semester program studi pendidikan matematika


semester 2A untuk mata kuliah statistika dasar adalah dengan nilai
rata-rata 65 dan standar deviasi 15.

Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat


tertentu, ternyata kemudian menderita efek samping obat tersebut

Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya


ditujukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang
lingkup bahasannya , statistika deskriptif mencakup hal-hal berikut.
1. Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:
a. grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif);
b. ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)
c. ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians,
dsb.)
d. kemiringan atau kurtosis kurva
2. Angka indeks
3. Time series deret waktu atau data berkala
4. Korelasi dan regresi sederhana
b. Statistik Inferensial

Statistik inferensial yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik


induktif ; statistik lanjut ; statistik mendalam atau inferensial statistics
adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat
digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan
yang bersifat umum dari sekumpulan data yang telah disusun atau
diolah. Selain itu, statistik
inferensial juga menyediakan aturan
tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan ( conclusion ),
penyusunan atau pembuatan ramalan ( prediction ), penaksiran
( estimation ) dan sebagainya. Dengan demikian, statistik inferensial
sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistic
deskriptif. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam
cakupan statistika inferensial.

1. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil


minyak dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat
pada tahun yang akan datang.
2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis
Arabica
kurang dari 30% akibat musim dingin yang lalu maka
harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu
kilogramnya.

Hal-hal yang berhubungan dengan statistic inferensial adalah :


a.

Melakukan penafsiran tentang karakteristik


menggunakan data yang diperoleh dari sampel

b.

Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang


akan datang

c.

populasi

dengan

Menentukan ada tidaknya hubungan antarkarakteristik

d. Menguji Hipotesis
e.

Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi

Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan


generalisasi dari suatu polulasi berdasarkan data (sampel) yang ada.
Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial
mencakup:
1. probabilitas atau teori kemungkinan
2. distribusi teoritis
3. sampling dan distribusi sampling
4. pendugaan populasi atau teori populasi
5. uji hipotesis
6. analisis korelasi dan uji signifikansi, dan
7. analisis regresi untuk peramalan.
Dengan demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan
dari statistika deskriptif.

2. Berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya


Didasarkan atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu
yang menggunakannya, statistika dapat dibagi atas beberapa macam,
yaitu sebagai berikut.
a.

Statistika sosial
Statistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu
sosial.

b. Statistika pendidikan
Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu
dan
bidang pendidikan.
c.

Statistika ekonomi

Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu


ekonomi.
d. Statistika perusahaan
Statistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang
perusahaan.
e.

Statistika pertanian
Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmuilmu pertanian.

f.

Statistika kesehatan

Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang


kesehatan.

3. Berdasarkan Bentuk Parameternya


Didasarkan atas bentuk parameternya ( data yang sebenarnya ),
statistika dapat dibagi dua, yaitu statistika parametrik dan statistika
nonparametrik.

5. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari
populasinya mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal,
dan memiliki varians yang homogen.
b. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari
populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi
yang bebas dari persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.

Fungsi Statistik
Menurut Budiyuwono ( 1987 ) , fungsi-fungsi statistik dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya
statistik, data menjadi kabur dan tidak jelas
Contoh : beberapa mahasiswa dari seratus mahasiswa yang menempuh ujian
ekonomi dinyatakan lulus. Pernyataan tersebut tidak jelas. Agar menjadi
jelas , pernyataan tersebut dapat diubah menjadi : Enam puluh orang
mahasiswa dari seratus orang mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi
dinyatakan lulus
b. Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data
yang mudah dimengerti. Data yang kompleks dapat disederhanakan dalam
bentuk tabel, grafik, maupun diagram atau dalam bentuk lain seperti ratarata , persentase, atau koefisien-koefisien sehingga mudah dimengerti
c. Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan. Dengan
menyederhanakan data dalam bentuk rata-rata ataupun persentase, suatu
kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah
Statistik dapat memperluas pengalaman individual. Pengalaman individual
sangat terbatas pada apa yang dilihat dan apa yang dapat diteliti yang
merupakan bagian kecil dari tata kehidupan sosial seluruhnya. Pengetahuan
individual dapat diperluas dengan cara mempelajari kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan data penelitian yang lain
d.
Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan
mempelajari statistik, berbagai gejala, baik yang bersifat sosial maupun
ekonomi dapat dipelajari
e. Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat. Statistik dapat
menentukan sebab-sebab pokok suatu gejala yang selanjutnya digunakan
untuk mengadakan prediksi atau ramalan.

a.
b.
c.
d.
e.
f.

E. Kegunaan Statistik
Pada saat ini hamper semua disiplin ilmu pengetahuan menggunakan
metode statistik dalam ruang lingkup mereka. Beberapa terapan ilmu
statistik pada disiplin ilmu lain terlihat pada statistik pendidikan, statistik
pertanian , statistik ekonomi dan sebagainya.
Menurut Agus Irianto ( 1998 ), statistik digunakan untuk :
Membantu peneliti dalam menggunakan sampel sehingga peneliti dapat
bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan objek yang ingin diteliti
Membantu peneliti untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga
peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok
yang satu dengan kelompok lainnya atas objek yang diteliti
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lainnya
Membantu peneliti dalam melakukan prediksi untuk waktu yang akan
datang
Membantu peneliti untuk melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.
F. Ciri Khas Statistik

Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok


statistik meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai
nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data
kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah
tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun
2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini
menyatakan nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan
dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai
kepuasan, dan seterusnya,
2. Statistik bersifat Objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka
statistik dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan
yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan
kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.Itulah
sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai alat penilai kenyataan.
3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat
digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan
penuh keyakinan. Misalnya, dalam bidang perekonomian dikenal adanya statistik
perdagangan, statistik pertanian dan sebagainya ; dalam bidang kependudukan kita
kenal adanya statistik kelahiran, statistik nikah, talak, carai dan rujuk, statistik
kematian dan sebagainya ; demikian pula kita mengenal adanya statistik

kriminalitas, statistik kecelakaan lalu lintas, statistik psikologi dan pendidikan dan
sebagainya.
Permasalahan Statistik

Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7)


mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistika, yaitu; (1)
Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang
Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3)
Permasalahan tentang Saling-Hubungan (Korelasi).
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu
apa persoalan statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang
baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide
statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan
pengertian rata-rata(average) dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang
guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya untuk
mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan
mempergunakan pendapatan nasional per kapita untuk mengetahui
bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua telah
mengenal konsep rata-rata ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi
dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama
dispersi (dispersion) atau variabilitas. Seorang guru mungkin akan
berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih merata
(homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan
kepandaiannya satu dengan lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam
kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik akan mengharapkan kualitas
bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya
jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar
antara bola lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas kualitas bola lampu
listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah
mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu variasi yang artinya:
banyak ragamnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan
sesuatu yang kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam
statistik justru kita mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak
variasinya, supaya variabilitasnya kecil.
Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang korelasi
atau asosiasi, persoalan hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika
ada bintang berekor di langit maka akan murah sandang pangan; atau
seorang guru akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga
akan pandai dalam ilmu fisika.

Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang


merupakan persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan
dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat
menganalisis lebih lanjut
Menurut penulis, sebelum memasuki ke tiga jenis permasalahan sebagaimana
dikemukakan oleh Hananto Sigit diatas tadi, ada satu permasalahan awal yang
sangat sederhana , yaitu persoalan tentang distribusi frekuensi yang dalam

kegiatan analisis statistik boleh dikatakan merupakan kunci pembukanya. Erat


sekali kaitannya dengan pernyataan diatas.

Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri pokok statistik adalah sebagai berikut :
1) Statistik Bekerja dengan Angka. Angka-angka ini dalam statistik mempunyai dua pengertian,
yaitu :
a) Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau
harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Contoh :
jumlah pegawai Pemda Kota Surabaya, jumlah dosen UPI Bandung yang diangkat tahun 2001,
jumlah anggota MPR dari F-PDIP, harga vila di kawasan puncak Bogor, harga sirip ikan Hiu di
Manado, harga bandenga di Sidoarjo, harga mangga arum manis di Bangil. Angka-angka yang
menyatakan nilai atau harga sesuatu.
b) Kedua, angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam
angka. Contoh : nilai kepribadian, nilai kecerdasan mahasiswa, metode mengajar dosen, kualitas
sekolah, mutu pemerdayaan guru, pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan
sebagainya.
2) Statistik Bersifat Objektif. Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif,
artinya angka statistik dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkap kenyataan yang
ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan
temuanya diungkapkan apa adanya.
3) Statistik Bersifat Universal (Umum). Statistik tidak hanya digunakan dalam salahsatu disiplin
ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan
dengan penuh keyakinan.
Arti, Pengertian, dan tujuan Statistik
Arti Statistik
Statistik merupakan alat bantu dalam proses analisis suatu data yang
berupa angka-angka (data kuantitatif). Oleh karena statistik bekerja dengan angkaangka maka data yang kualitatif baru dapat dianalisis dengan statistik jika telah di
modifikasi menjadi data kuantitatif. Statistik juga mempunyai arti sebagai alat bantu
untuk menyederhanakan data sehingga mempermudah pemakai data dalam
melakukan deskripsi atas data yang terkumpul. Sebagai suatu data analisis
kuantitatif, statistik menuntut beberapa persyaratan atas data yang akan
dianalisisnya. Hal ini disebabkan pengembangan rumus-rumus statistik didasarkan
oleh beberapa asumsi. Oleh karenanya penggunaan statistik sebagai alat analisis
tanpa diikuti dengan persyaratan yang diperlukan akan menyesatkn pemakai
(terutama dalam melakukan deskriptif atas hasil analisis).
Statistik dapat menyajikan data yang terkumpul secara sederhana. Dengan
demikian maka statistik mempunyai manfaat sebagai penyederhanaan atas data
yang terkumpul. Sering kali terjadi data yang terkumpul tidak memberi petunjuk
kepada pemakainya. Melalui bantuan statistik data tersebut akan tersusun dengan
baik dan sederhana sehingga bisa memberikan arti tertentu atas data tersebut.

PENGERTIAN STATISTIK
1. Arti sempit
Adalah data ringkasan berbentuk angka, misalnya jumlah karyawan BKKBN, jumlah
akseptor KB, jumlah peserta KB aktif di desa / kelurahan, jumlah balita yang
ditimbang pada bulan tertentu, jumlah PPKBD/Sub PPKBD dan lain sebagainya. 1
2. Arti luas
Merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
analisis data termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan
unsur ketidakpastian berdasarkan konsep propabilitas. 1
Fungsi Statistik
Fungsi statistik dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
Dekskriptif & Inferensial. Statistik deskriptif memberikan informasi yang terbatas,
yaitu memberi informasi yang terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya
pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas
data yang terbatas. Kesimpulan yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.
Statistik inferensial yang merupakan pengembangan dari staistik deskriptif dapat
memberikan informasi lebih luas dan kompleks. Oleh karenanya pemakai statistik
ini dapat melakukan generalisasi yang didasarkan pada hasil analisis.

1.
2.

Guna statistik adalah membantu peneliti/pemakai untuk:


Menentukan sampel yang representative, sehingga peneliti dapat bekerja efisien,
tetapi hasilnya sesuai dengan objek yang diinginkan atau diteliti.
Membaca data yang telah dikumpul, sehingga peneliti dapat mengambil keputusan
yang tepat.
Melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok satu dengan yang lainnya atas
objek yang diteliti.

3.

Melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.

4.

Melakukan prediksi, baik untuk waktu yang akan datang maupun waktu yang lalu.

5.

Melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.

Kegunaan Statistik
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan
alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk mengambil
keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang di
kumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan yang
akan datang berdasakan data masa lalu.

Tujuan mempelajari statistik :

Mempelajari statistika secara mendalam dan teoritis (penurunan sifat-sifat, dalil,


rumus, penciptaan model).

Mempelajari statistika semata-mata dari segi penggunaannya.Cara ini dikenal


dengan metode statistika terapan.

Statistika adalah Ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, dan


interpretasi data secara ilmiah dalam kerangka proses pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan ketidakpastian dan variasi.

Statistika deskriptif digunakan apabila peneliti hanya bertujuan mendapatkan


ringkasan data yang dimilikinya sedangkan Statistika inferensi digunakan apabila
peneliti ingin membuat suatu kesimpulan tertentu atas karakteristik/hubungan
antar beberapa variabel dalam populasi, diberikan ia hanya memiliki data sampel

Statistika inferensia dikelompokkan menjadi Statistika Parametrik dan Statistika


non Parametrik.
A. Tujuan Statistik
Merupakan suatu pendekatan modern untuk menyajikan mengenai konse-konsep
dasar dan metode statistik secara lebih jelas dan langsung dapat membantu
seseorang didalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan pengambilan
keputusan dengan menggunakan cara-cara kuantitatif. 1
Beberapa jenis pertanyaan sehari-hari yang membutuhkan suatu
keputusan adalah sebagai berikut :
1. Pertanyaan pribadi1
Misalnya :

Kepada siapa saya akan kawin ?

Bidang pekerjaan apakah yang saya pilih dan sesuai dengan diri saya ?

Sub sistem pencatatan dan pelaporan manakah yang harus dibenahi ?


2. Pertanyaan yang berhubungan dengan masalah bisnis. 1
Misalnya :

Apakah gedung ini akan kita beli atau sewa ?

Apakah produk barang baru ini akan dilempar ke pasaran atau tidak ?

Apakah kita menginvestasikan uang pada saat ini atau menunggu 1 tahun lagi ?
3. Pertanyaan yang berhubungan dengan pemerintahan sifatnya nasional. 1
Misalnya :

Apakah sistem pencatatan dan pelaporan UPGK akan dihapuskan ?

Apakah kegiatan TKBK akan dikurangi ?

Apakah kegiatan Posyandu harus lebih ditingkatkan pada saat ini ?


Semua pertanyaan tersebut membutuhkan suatu keputusan yang baik yang sudah
memikirkan untung dan ruginya. Di dalam sebagian besar kasus-kasus pekerjaan
yang kita alami sehari-hari, benefit dan cost adalah faktor utama yang paling
diasosiasikan dengan pengambilan suatu keputusan. Akan tetapi kenyataan yang
kita alami adalah bahwa suatu keputusan harus dibuat walaupun dasar didalam
mengambil keputusan
tersebut adalah sangat lemah, karena data-data yang diperlukan juga
tidak lengkap.
Oleh karena itu, penggunaan statistik adalah penting sifatnya didalam rangka
membantu memberi bobot didalam mengambil keputusan. Dengan demikian
apakah yang dibutuhkan statistik didalam usaha untuk membantu mengambil
keputusan ?
Yang dibutuhkan adalah :
Data statistik atau bilangan yang mewakili suatu perhitungan atau pengukuran
suatu objek. Dengan demikian, melalui teori serta metodologi dari statistik kita
dapat membantu dan menentukan mengenai data yang harus dikompilasikan,
bagaimana data tersebut dikumpulkan, diolah, disajikan dan dianalisis, serta
kemudian ditarik kesimpulan.
Distribusi frekwensi yang ada di dalam kelas AA/offr K:
20

87

25

88

27

46

17

75

17

75

85

45

110

10

94

11

92

75

37

35

24

33

22

20

22

20

57

99

11

20

90

55

89

69

96

33

12

17

23

19

18

50

36

27

80

Daftar Rujukan
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003. Di unduh pada tanggal 29
Januari 2011 04:241
KEGUNAAN STATISTIK
Fungsi,Kegunaan, Dan Peranan statistik.

Statistika digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge)


tentang cara-cara pengumpulan data, analisis dan penafsiran data.
a. Fungsi statistika
Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu
Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah
dimengerti
Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan
Statistik dapat memperluas pengalaman individu
Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala
Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat
b. Kegunaan Statistika
Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja
efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin diteliti
Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat
mengambil keputusan yang tepat
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya
Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan dating
Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul (M.Subana
dkk, 2000;14)
Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan
merencanakan masa mendatang
Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian peralatan
baru, peningkatan kemampuan karyawan, perubahan sistem kepegawaian, dsb.
Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi belajar,
efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.
Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca hasil pengamatan baik
melalui tes maupun obserbasi lapangan.

c. Peranan Statistika

Di dalam penelitian, statistika berperan untuk:


Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik diskrit
maupun kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang
sedang diamati
Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui
metode pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya
Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui
pendekatan karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode pengujian
hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan populasi.
Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa
mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode
regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat
ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang.
Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang bersifat
kualitatif melalui statistik non parametric, Sementara menurut Sugiyono (2003:12),
statistika berperan untuk:
Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi,
sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan
Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum instrumen tersebut
digunakan dalam penelitian
Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya melalui
tabel, grafik, atau diagram
Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

2.2 Kegunaan Statistik Dalam Berbagai Bidang Ilmu


1. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Ilmu mnajemen :
a. Penentuan struktur gaji, pesangon,tunjangan karyawan
b. Penentuan jumlah persediaan
c. Evaluasi produktivitas karyawan
d. Evaluas kinerja karyawan.
2. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Ilmu Akuntasi :
a. Penentuan standar audit barang dan jasa
b. Penentu depresiasi barang dan jasa
c. Analisis rasio keuangan.
3. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Ilmu Keuangan :
a. Tingkat pengembalian infestasi
b. Analisis pertumbuhan laba.
4. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Ilmu Pemasaran :

a. Mengetahui preferensi konsumen


b. Penelitian dan pengembangan produk
c. Analisis potensi,segmentasi dan diskriminasi pasar
d. Ramalan penjualan
e. Efektifiktas kegitan promosi penjualan
f. Penetepan harga.
5. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Ekonomi Pembangunan :
a. Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga
b. Pertumbuhan penduduk, pengangguran dan kemiskinan.
6. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Agribisnis :
a. Analisis produksi tanaman, ternak,ikan dan lain- lain
b. Kelayakan usaha dan skala ekonomi
c. Manajemen produksi agribisnis
d. Analisis ekspor dan impor produksi pertanian.
2.3 Fungsi Dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan
Berikut gambaran perhitungan statistik status pendidikan di Indonesia :
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan terutama bagi para pendidik
(pengajar, guru, dosen atau yang lainya adalah sebagai alat bantu. Tidak dapat disangkal
bahwa dalam melaksanakan tugasnya, seorang pendidik akan senantiasa terlibat pada
masalah penilaian atau evaluasi terhadap hasil pendidikan setelah anak didik menempuh
proses pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. di dalam kegiatan menilai
itu, seorang pendidik menggunakan norma tertentu; norma tersebut pada hakekatnya
adalah semacam ukuran. Hasil penilain itu biasaanya dinyatakan dalam berbagai macam
cara. namun cara yang paling umum digunakan adalah menyatakan dalam bentuk angka
(bilangan). memang hal yang di nilai itu sendiri yaitu kemajuan atau perkembangan anak
didik dalm jangka waktu tertentu-sebenarnya bersifat kualitatif, akan tetapi diubah
menjadi data yang kuantitatif. Dengan kata lain, terhadap hasil penilaian itu dilakukan
kuantifikasi. Alasan kuantifikasi itu sudah barang tentu bermacam-macam, namun alasan
yang paling utama adalah, dengan melakukan pengubahan bahan keterangan yang
bukan berupa angka menjadi bahan keterangan yang berupa angka, pendidik akan dapat
dengan secara jelas dan tegas memperoleh gambaran mengenai kemajuan atau
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik, setelah menjalani proses pendidikan.
Dengan menggunakan data kuantitatif seorang pendidik akan lebih dapat
meperoleh kepastian, ketimbang menggunakan data kualitatif. Karena dalam kegiatan
penilaian hasil pendidikan cara yang paling umum adalah dengan menggunakan data
kuantitatif. maka tidak perlu diragukan lagi bahwa statistik dalam hal ini mempunyai
fungsi yang sangat penting sebagai alat bantu, yaitu alat bantu untuk mengolah,
menganalisis, dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan penilaian
tersebut.
Bagi seorang pendidik profesional, statistik juga memiliki keguanaan yang cukup
besar, sebab dengan menggunakan statistik sebagai alat bantu, maka pada data tersebut
pendidik akan dapatkan hal-hal sebagai berikut:

Memperoleh gambaran, baik gambaran umum maupun secara khusus tentang


suatu gejala, keadaan atau peristiwa.

mengikuti perkembangan pasang-surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa


tsb, dari waktu ke waktu.

melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lain.
jiak terdapat perbedaan apakah perbedaan itu merupak perbedaaan yang berarti
(meyakinkan) ataukah perbedaan itu terjadi hanya kebetulan saja.

mengetahui apakah gejala yang satu aada hubungannya dengan gejala yang lain.

menysusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas dan
jelas.

menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat dan mantap,
serta dapat memperkirakan atau meramlkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa
mendatang, dan langkah kongkrit apa yang perlu dilakukan pendidik.

Kesimpulan
Kegunaan Statistik adalah untuk menunjukan tentang cara cara pengumpulan
data, menganalisis dan penafsiran data.

Saran
Kami sebagai penulis disini menyadari bahwa makalah kami ini
masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.

Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan


Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Prenada Media Group.
Hadi, S. 1995. Statistik 1, 2, 3, Yogyakarta. Andi Offset
Nazir, Mohamad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Sudjana. 1992. Metoda Statistika (Edisi ke 5). Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta

2.

Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung. PT. Refika
Aditama.
Walpole, R.E. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN MACAM-MACAM DATA


STATISTIK

Data statistik adalah data yang berwujud angka atau


bilangan.
Angka dapat disebut sebagai data statistik apabila
memenuhi beberapa syarat, yaitu:
1. Angka tersebut harus mencerminkan suatu kegiatan
dalam bidang atau lapangan tertentu.
2. Angka tersebut harus menunjukan ciri-ciri tertentu dari
suatu penelitian yang bersifat agregatif (penelitian itu
boleh hanya mengenai satu individu saja, akan tetapi
pencatatanya dilakukan lebih dari satu kali).
Contoh: Nilai Matematika yang diperoleh Anita secara
berturut-turut dari waktu ke waktu adalah 7, 6,5, 8, 7, 7,5
Contoh: Nilai matematika siswa SMU Cibinong
No

Nama

Nilai

1
2
3
4
5
6

Acong
Aris
Joko
Hanum
Acong
Sitorus

5
5,5
6,5
7
8
7

Pembagian Data Statistik


Data statistik dapat dibedakan menjadi beberapa bagian,
diantaranya adalah:
1. Menurut sifatnya

a. Data Kontinyu, Yaitu data statistik yang angka-angkanya


merupakan deretan angka yang sambung menyambung
yang bisa menggunakan angka pecahan. Misalnya data
statistik berat badan (dalam Kg): 50 50,1 50,2- 50,3
50,4 50,5 dst
b. Data Diskrit, Yaitu data statistik yang tidak mungkin
berbentuk pecahan. Misalnya data statistik jumlah
anggota keluarga (dalam satuan orang): 1 2 3 4 5
6 dst.
2. Menurut Sumbernya
a. Data Internal, yaitu data statistik yang menggambarkan
keadaan keadaan dalam suatu organisasi. Misalnya Suatu
Universitas yang mempunyai data internal tentang
dosen, jumlah mahasiswa, data lulusan dsb.
b. Data Eksternal, yaitu data yang menggambarkan
keadaan / kegiatan di luar suatu organisasi. Misalnya
Universitas
Cibinong
ingin
menentukan
berapa
mahasiswa baru yang akan diterima pada tahun
2012/2013. Maka dibutuhkan data eksternal yang
meliputi data lulusan SLTA tahun 2012, data keadaan
Universitas yang lain dsb.
3. Menurut cara menyusunya
a. Data Nominal, yaitu data statistik yang cara menyusun
angkanya didasarkan atas penggolongan / klasifikasi
tertentu. Misalnya Data statistik tentang jumlah siswa
MAN I Cibinong tahun 2000/2001 ditinjau dari tingkat
kelas dan jenis kelamin:
Kelas
I
II
III

Jenis Kelamin
L

30
23
25

20
27
35

Jumlah
50
50
60

Jumlah

78

82

160

Angka 30, 20, 23, 27, 25, dan 35 adalah data nominal,
karena angka tersebut disusun berdasarkan golongan,
baik menurut tingkatan kelas maupun jenis kelamin.
b.
Data Ordinal, yaitu data statistik yang cara
penyusunanya berdasarkan urutan kedudukan / rangking.
Misalnya Ada 5 orang finalis lomba pidato, dan skor yang
diberikan dewan juri sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut:
No Urut

No Undian

Nama

Nilai

Rangking

1
2
3
4
5

120
105
095
020
070

Andi
Ali
Aji
Ami
Ani

305
310
530
406
520

V
IV
I
III
II

c. Data Interval, yaitu data statitik dimana terdapat jarak


yang sama diantara hal-hal yang sedang diselidiki.
Misalnya pada tabel di atas angka I, II, III, IV, V disebut
data ordinal, sedangkan 530, 520, 406, 310, dan 305
disebut data interval.
4. Menurut bentuk angkanya
a. Data Tunggal, yaitu data statistik yang angka-angkanya
tidak dikelompok-kelompokan. Misalnya data tentang nilai
mata kuliah statistik pendidikan dari 20 mahasiswa
adalah: 40 50 65 70 41 45 60 65 55 60 50 55 45 55 60 65
55 60 41 55
Cara menyusun data tersebut adalah:
Nil Frekue
ai
nsi

40
41
45
50
55
60
65
70

1
2
2
2
5
4
3
1

N = 20
b.

Data
unitnya
tentang
sebagai

Kelompok, yaitu data statistik yang tiap-tiap


terdiri dari sekelompok angka. Misalnya Data
nilai mata kuliah statistik dari 40 mahasiswa
berikut:

Nilai

Frekue
nsi

52 - 58

59 - 65

66 - 72

73 - 79

20

80 - 86

87 - 93

94 - 100

Jumlah

50

5. Menurut cara memperolehnya


a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah
sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung
dari obyeknya. Misalnya Data tentang jumlah siswa MAN I
Cibinong yang diperoleh dari bagian tata usaha.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk


yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak
lain, dan biasanya sudah dalam bentuk publikasipublikasi. Misalnya Data tentang jumlah siswa MAN I
Cibinong yang diperoleh dari surat kabar.
6. Menurut waktu pengumpulanya
a. Data Seketika, yaitu statistik yang mencerminkan
keadaan- keadaan pada suatu waktu saja. Misalnya
Jumlah guru SMU I tahun ajaran 2000/2001 (hanya satu
tahun saja).
b.
Data urutan waktu, yaitu data statistik yang
mencerminkan keadaan atau perkembangan mengenai
suatu hal dari waktu ke waktu. Misalnya Jumlah siswa
SMU I mulai tahun 1995/1996 sampai dengan 2000/2001.

Jasa analisis statistik : Macam Macam data Statistik :


085646475571
Tags : Jasa analisis statistik | Macam-macam data statistik | 085646475571
Category : Articles
Jasa analisis statistik : Macam Macam data Statistik
Apa sajakah tipe-tipe data statistik itu ?
Untuk bisa mengetahui macam-macam tipe data statistik, mari kita simak artikel dibawah ini.
4 Macam Tipe Data Statistik
Pengetahuan mengenai tipe-tipe data adalah penting di dalam statistika. Terdapat 4 tipe data,
diurutkan mulai dari tingkatan terendah hingga tertinggi:

1.Nominal
Digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data. Contoh : Data jenis kelamin = Laki-laki
dan Perempuan. Biasanya, saat analisis data, tipe data seperti ini dilambangkan dengan bilangan

numerik (angka). Laki-laki dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan dilambangkan


dengan angka 0. Tidak berarti angka 0 lebih rendah dari angka 1, ingat!! cuma melambangkan
saja.

2. Ordinal
Digunakan untuk mengklasifikasikan serta memiliki tingkatan. Tipe data ordinal lebih tinggi dari
Nominal karena kemampuannya untuk membentuk tingkatan. Contoh : Jabatan di dalam
perusahaan = karyawan, manager, direktur utama. Misal, karyawan dilambangkan dengan 1,
manager dengan 2, dan direktur utama dengan 3. Pada tipe data ini, angka 1 dianggap lebih
rendah dari angka 2, dst. Bisa saja karyawan dilambangkan dengan angka 1, tetapi manager
angka 3 dan direktur utama dengan angka 10. Tipe data ini tidak mensaratkan jarak yang sama
antar angka yang digunakan sebagai lambang. Yang perlu diperhatikan hanyalah bahwa angka 3
lebih tinggi dari angka 1, angka 10 lebih tinggi dari angka 3.

3. Interval
Ciri khas dari tipe data ini, selain memiliki kemampuan mengklasifikasikan dan membentuk
tingkatan, adalah tidak adanya nilai nol mutlak. Artinya, angka nol yg digunakan bukan berarti
tidak ada. Contoh: Derajat suhu. Di dalam skala Celcius misalnya, Nol derajat Celcius bukan
berarti tidak ada suhu. Nol derajat itu memiliki suhu, hanya saja dilambangkan dengan nol.
Selain itu, jarak antar setiap angka yg digunakan adalah sama. Misal: di dalam kuesioner, ada
tingkatan dari TIDAK SETUJU (lambang: 1) sampai dengan SANGAT SETUJU (lambang: 5).
Jarak antara SANGAT SETUJU (5) dengan SETUJU (4) adalah 1, yaitu 5-4=1. Jarak antara
SETUJU (4) dengan RAGU-RAGU (3) juga = 1, yaitu 4-3=1. dst.

4. Rasio
Memiliki kemampuan dari ketiga tipe data sebelumnya, dan angka nol dianggap mutlak. Contoh:
data berat badan (kg). Angka Nol kg berarti memang tidak ada berat.
Tipe data nominal dan ordinal sering digunakan pada metode statistika nonparametrik.
Sedangkan tipe data interval dan rasio cocok untuk digunakan pada metode statistika parametrik,
asal asumsi yang dibutuhkan oleh metode statistika parametrik yang bersangkutan dapat
dipenuhi.

4 Macam Tipe Data Statistik


Pengetahuan mengenai tipe2 data adalah penting di dalam statistika. Terdapat 4
tipe data, diurutkan mulai dari tingkatan terendah hingga tertinggi:

1.Nominal
Digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data. Contoh:Data jenis kelamin =
Laki-laki dan Perempuan. Biasanya, saat analisis data, tipe data spt ini
dilambangkan dg bilangan numerik (angka).Laki-laki dilambangkan dengan angka 1,
sedangkan perempuan dilambangkan dengan angka 0. Tidak berarti angka 0 lebih
rendah dari angka 1, ingat!! cuma melambangkan saja.
2. Ordinal
Digunakan untuk mengklasifikasikan serta memiliki tingkatan. Tipe data ordinal
lebih tinggi dari Nominal karena kemampuannya untuk membentuk tingkatan.
Contoh:Jabatan di dalam perusahaan = karyawan, manager, direktur utama. Misal,
karyawan dilambangkan dengan 1, manager dg 2, dan direktur utama dengan 3.
Pada tipe data ini, angka 1 dianggap lebih rendah dari angka 2, dst. Bisa saja
karyawan dilambangkan dengan angka 1, tetapi manager angka 3 dan direktur
utama dengan angka 10. Tipe data ini tidak mensaratkan jarak yang sama antar
angka yang digunakan sebagai lambang. Yang perlu diperhatikan hanyalah bahwa
angka 3 lebih tinggi dari angka 1, angka 10 lebih tinggi dari angka 3.
3. Interval
Ciri khas dari tipe data ini, selain memiliki kemampuan mengklasifikasikan dan
membentuk tingkatan, adalah tidak adanya nilai nol mutlak. Artinya, angka nol yg
digunakan bukan berarti tidak ada. Contoh: Derajat suhu. Di dalam skala Celcius
misalnya, Nol derajat Celcius bukan berarti tidak ada suhu. Nol derajat itu memiliki
suhu, hanya saja dilambangkan dengan nol. Selain itu, jarak antar setiap angka yg
digunakan adalah sama. Misal: di dalam kuesioner, ada tingkatan dari TIDAK SETUJU
(lambang: 1) s.d. SANGAT SETUJU (lambang: 5). Jarak antara SANGAT SETUJU (5) dg
SETUJU (4) adalah 1, yaitu 5-4=1. Jarak antara SETUJU (4) dg RAGU-RAGU (3) juga =
1, yaitu 4-3=1. dst.
4. Rasio
Memiliki kemampuan dari ketiga tipe data sebelumnya, dan angka nol dianggap
mutlak. Contoh: data berat badan (kg). Angka Nol kg berarti memang tidak ada
berat.
Tipe data nominal dan ordinal sering digunakan pada metode statistika
nonparametrik. Sedangkan tipe data interval dan rasio cocok untuk digunakan pada
metode statistika parametrik, asal asumsi yang dibutuhkan oleh metode statistika
parametrik yang bersangkutan dapat dipenuhi.

Anda mungkin juga menyukai