Oleh:
Shofwatul Ulya, S. Ked
NIM : 702010004
Pembimbing:
dr. Abdullah Sahab, Sp.KJ
BAB I
STATUS PENDERITA
I.
IDENTIFIKASI PENDERITA
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Alamat
Datang ke RS
Cara ke RS
Tempat Pemeriksaan
II.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Ny.R
56 tahun
Perempuan
Menikah
Desa Pagar Indah / Indonesia
Tamat SD
Ibu Rumah Tangga
Islam
Desa Pagar Indah, Gunung Magang, Muara Enim
Minggu, 13 September 2015 Pukul 10.00 WIB
Diantar Keluarga
Instalasi Gawat Darurat
RS. dr. Ernaldi Bahar Palembang
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat psikiatri diperoleh dari:
1. Autoanamnesis dengan penderita pada Minggu, 13 September 2015
2. Alloanamnesis dengan anak penderita pada Minggu, 13 September 2015
A. Keluhan Utama
Penderita mengamuk 1 hari yang lalu.
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 7 tahun yang lalu penderita menjadi sering mengamuk dan
mengganggu masyarakat sekitar karena suami penderita meminta izin
untuk menikah lagi dengan tetangganya sendiri, penderita tidak
mengizinkan suaminya untuk menikah lagi tetapi suaminya memaksa
dengan alasan penderita sering sakit-sakitan dan tidak bisa mengurusnya
lagi. Semenjak itu, suaminya sering tinggal dirumah istri mudanya
membuat penderita merasa cemburu.
1 tahun yang lalu, penderita mengalami kecelakaan saat sedang
berjualan kue sehingga penderita harus menjalani operasi, setelah
menjalani operasi aktivitas penderita menjadi terbatas, penderita mulai
memikirkan keuangannya yang semakin menurun tanpa bekerja selain
itu, penderita juga sering ribut dengan suaminya yang membuatnya
menjadi
labil,
cepat
marah,
kadang-kadang
mengamuk
B. Situasi Kehidupan Sekarang
Penderita tinggal dengan anak ketiganya yang belum menikah
beserta suaminya yang kadang pulang kerumahnya dan kadang juga
pulang ke rumah istri mudanya
C. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan gejala penyakit yang sama disangkal.
D. Riwayat pendidikan
Penderita tamat SD
E. Riwayat pekerjaan
Penderita pernah bekerja sebagai pembuat tempe selama 10 tahun
kemudian penderita berjualan kue hingga penderita mengalami
kecelakaan saat menjual kue menyebabkan tangan kirinya patah dan
harus menjalani operasi sehingga membuat penderita berhenti bekerja
F. Riwayat pernikahan
Penderita sudah menikah 40 tahun, 5 tahun yang lalu suami
.penderita meminta izin untuk menikah lagi dengan tetangganya tetapi
penderita tidak mengizinkannya sehingga suaminya menikah sirih tanpa
sepengetahuan penderita
G. Agama
Penderita beragama islam
H. Riwayat pelanggaran hukum
Penderita tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran hukum
maupun berurusan dengan pihak berwajib.
: baik
: baik
: baik
: baik
: kurang
6. Kemampuan visuospasial
: Penderita
dapat
: Terganggu,
pasien
: baik
: baik
: RTA terganggu dalam hal pikiran, perasaan,
VI.
N
N
N
N
tonus
5
5
5
5
Ekstrapiramidal sindrom :
Tidak ditemukan gejala ekstrapiramidal seperti tremor (-),
bradikinesia (-), dan rigiditas (-).
Refleks fisiologis
: normal
Refleks patologis
: tidak ditemukan reflex patologis
VII. IKHTISAR PENEMUAAN BERMAKNA
Berdasarkan wawancara psikiatri didapatkan informasi bahwa
penderita seorang perempuan berusia 56 tahun, asal Desa Pagar Indah,
Gunung Magang, Muara Enim, Agama Islam, dengan pendidikan tamat SD,
pekerjaan ibu rumah tangga. Penderita dibawa ke RS. dr. Ernaldi Bahar
Palembang pada Minggu, 13 September 2015 dengan keluhan mengamuk
1 hari yang lalu.
sandal jepit berwarna putih. Rambut dikuncir satu berantakan, ekspresi wajah aktif,
kuku tidak panjang. Selama pemeriksaan, penderita tampak kurang kooperatif
inappropriate (tidak sesuai). Penderita tampak tidak serasi dalam hal pikiran,
perasaan, dan perilaku. Selama pembicaraan penderita tampak inkoheren.
Gangguan persepsi berupa halusinasi disangkal. Proses dan bentuk pikiran
pada penderita inkoheren dengan produktivitas terganggu dan kontinu.
Gangguan pikiran pada penderita ditemukan terdapat waham cemburu.
Dalam penilaian realitas pada penderita terganggu dalam hal pikiran,
perasaan, perbuatan, dan perilaku.
Dalam pertimbangan tilikan terhadap penyakit, termasuk tilikan
Derajat 6, tilikan emosional : penderita sadar sepenuhnya tentang motif dan
perasaan dalam dirinyalah yang menjadi dasar dari gejala-gejalanya.
Selama wawancara psikiatri, penjelasan yang diberikan penderita dapat
dipercaya.
VIII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan riwayat penderita, ditemukan adanya kejadian yang
mencetuskan perubahan pola perilaku dan psikologis yang bermanifestasi
timbulnya gejala dan tanda klinis yang khas berkaitan dengan adanya
gangguan kejiwaan serta ditemukan adanya disfungsi dan distres
(penderitaan). Dengan demikian dapat disimpulkan penderita mengalami
suatu gangguan kejiwaan.
Pada pemeriksaan status internus ditemukan adanya kelainan.
Penderita ditemukan riwayat DM tipe 2 sudah 5 tahun yang lalu tetapi
tidak minum obat teratur serta tidak ditemukan adanya riwayat kejang,
riwayat demam tinggi dan riwayat trauma capitis. Tetapi Status neurologi
juga tidak ditemukan kelainan yang mengindikasikan adanya gangguan
medis umum yang secara fisiologi dapat menimbulkan disfungsi otak serta
mengakibatkan gangguan kejiwaan yang diderita selama ini. Dengan
demikian, gangguan mental oganik (F00 F09) dapat disingkirkan.
Pada wawancara psikiatri tidak ditemukan penderita memiliki riwayat
minum-minuman beralkohol serta penderita tidak pernah mengkonsumsi
IX.
X.
Scale 60-51.
.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F 25.0 Skizofrenia Afektif Tipe Manik
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Diabetes Mellitus Tipe II
Aksis IV : Masalah keluarga
Aksis V : GAF Scale 60-51
DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik
Tidak ditemukan faktor genetik gangguan kejiwaan.
B. Psikologik
Penderita menyangkal mengalami halusinasi auditorik dan
halusinasi visual, tetapi mengalami waham cemburu
C. Lingkungan dan Sosial Ekonomi
Penderita tinggal dengan anak ketiganya yang belum bekeluarga
serta suaminya yang pulang kerumahnya apabila tidak menginap
dirumah istri mudanya
XI.
PROGNOSIS
A. Quo ad vitam
: dubia
B. Quo ad functionam : dubia
C. Quo ad sanasionam : dubia
10
BAB II
DISKUSI
Pada kondisi penderita ditemukan inkoherensi dan waham cemburu. Selama
wawancara psikiatri, terdapat kontak yang baik dari penderita, afek tidak sesuai,
sikap penderita kurang kooperatif, ekspresi wajah aktif, artikulasi jelas, mengoceh
terus-menerus dan volume suara yang menggebu-gebu, pandangan tidak fokus
terhadap pemeriksa jika dipanggil dan diajak berbicara, asosiasi longgar.
Pada penderita dipilih terapi anti anxietas golongan Benzodiazepine
(Diazepam) 5 mg injeksi intravena, obat anti psikotik golongan typikal seperti
Haloperidol 5 mg injeksi intra muskular, serta penderita diberikan obat anti
psikotik golongan atipikal berupa Risperidon 2 x 2 mg dan clozapine 1 x 25 mg
untuk menurunkan gejala positif dan negatif. Penderita juga diberikan obat anti
psikotik golongan tipikal berupa THP untuk mengurangi efek ekstra piramidal
yang timbul dengan dosis 2x2 mg perhari. Pasien juga diberikan obat diabetes
mellitus yang sering dikonsumsinya yaitu metformin 2 x 500 mg dan glimepirid 1
x 2 mg.
Pada penderita ini juga diberikan terapi lain berupa psikoterapi. Dalam
perspektif dalam bahasa kata psikoterapi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa
dan hati.
11
12
TABEL FOLLOW UP
Senin, 14
September 2015
Selasa, 15
September 2015
Bangsal
Cempaka
Rabu, 16
September 2015
Bangsal
Cempaka
13
Kamis, 17
September 2015
Bangsal
Cempaka
Jumat, 18
September 2015
Bangsal
Cempaka
Sabtu, 19
September 2015
Bangsal
Cempaka
14