Anda di halaman 1dari 4

Gaya2 pada Tubuh

Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada
gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.
#Gaya pada tubuh >>> dapat kita ketahui ex gaya berat tubuh.
#Gaya dalam tubuh >>> seringkali td disadari ex Gaya otot jantung, gaya otot paruparu
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada tubuh dalam keadaan statis:
Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem Pengumpil
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan
momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi
sebagai sistem pengumpil.

Ada 3 kelas sistem pengumpil :

a. Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher
b. Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit

c. Klas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Contoh: otot lengan
Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang cedera leher,
punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan memberikan tarikan pada
kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya dua arah, mis: tarikan traksi dan
tarikan traksi lawannya. Gaya traksi lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari:
>> berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat lain
Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan
1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang?
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam. Dalam
keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk menjaga postur
tubuh. Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang (vertebrae), dimana masingmasing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus.
Seluruh rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang
menyerupai huruf S.

Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan segmen
toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung bawah).
Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan
pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi dunia
menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja.
Separuh dari populasi tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja, bahkan saat
makan siang. Sementara itu, dua pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat
berada di rumah.
Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan gerakan
karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang, ungkap Barbara
Dorsch. Postur tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul
berada dalam satu garis lurus ke bawah.

Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi
belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan
postur miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan
berada dalam posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk
seperti huruf S.

Kelebihan dari posisi ini adalah:


Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di
bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan
penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. Tubuh akan terasa
lebih rileks, sehingga mengurangi terjadinya ketegangan otot, papar Barbara.
Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang
lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kursi.
2. Traksi dalam Praktik Klinik
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk
menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki
deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi
skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai,
pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang
berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada
hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan
sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi
kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi
skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung
beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan
traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth
plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi
tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat
traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler,
oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat

kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan
untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai lebih tinggi
pada traksi yang dilakukan di tungkai.

Anda mungkin juga menyukai