PENDAHULUAN
Allah s.w.t telah memberikan banyak nikmat kepada hamba-hambanya agar
mereka semua sentiasa bersyukur di atas kurniaannya. Antara salah satu nikmat
yang Allah kurniakan kepada hamba-hambanya ialah dengan menciptakan lautan
ataupun sungai. Melalui penciptaan ini, banyak faedah dan nikmat yang boleh
diperolehi oleh manusia daripadanya kerana sesungguhnya Allah tidak akan
menciptakan sesuatu itu sebagai sia-sia melainkan orang yang tidak mensyukuri
akan nikmat kurniannya.
Al-Quran al-karim merupakan otoritas pertama dan utama dalam agama
islam, memandang bahawa alam semesta beserta isinya merupakan tanda-tanda dari
kebesaran dan keberadaan Tuhan.
Di planet tempat manusia tinggal misalnya, telah berlaku berbagai fenomena
menakjubkan dari peristiwa alam yang diatur sedemikan sistematis dan harmonis
oleh Yang Maha Pencipta Allah swt. Matahari yang bersinar memberi cahaya dan
tenaga pada makhluk, oksigen yang melimpah tersedia di lapisan bumi, kejadian
siang dan malam, ketersediaan sumber-sumber makanan di daratan mahupun di
lautan, semua bergerak menurut sunnatullah.
Hal ini telah dinyatakan di dalam al-Quran sebagaimana terdapat pada
surah. Fushilat : 53.
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa
Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu
menjadi saksi atas segala sesuatu?
Al-Quran telah menyadarkan manusia tentang hal-hal yang sangat
menakjubkan tersebut, bagaimana langit ditinggikan, bumi dihamparkan, unta dan
haiwan-haiwan dari berbagai jenis diciptakan oleh Allah swt. Hal lain yang tak
kalah menakjubkan disebutkan dalam al-Quran adalah adanya gunung api di bawah
laut yang berpotensi sebagai sumber tenaga jika dapat dikelola dengan baik.
Menakjubkan karana api umumnya luruh oleh air justru membara di bawah
permukaan laut. Terdapat beberapa wilayah ditemukan gunung berapi yang muncul
di tengah laut, demikian juga yang masih berada di bawah permukaan air, dan
berdasarkan pemantauan para saintis, api ini terus membara dan berpotensi
meletus.1 Fenomena laut hanyalah salah satu dari fenomena alam yang
menakjubkan. Sepanjang manusia mahu menggunakan akalnya dengan baik untuk
memikirkan betapa rumitnya dan teraturnya alam disekitarnya, maka sepanjang itu
pula ia akan terbimbing sampai kepada pencipta.
2.0.TAFSIRAN MENGENAI FENOMENA API DALAM LAUT
Dari hasil penelitian, ternyata gunung berapi paling banyak berada dalam
laut, ada puluhan ribu yang berada di lautan Pasifik dan Hindia, di pulau Jawa
sahaja terdapat lebih dari 50 gunung berapi "97 Para ahli tafsir telah berusaha
mengungkap makna dari surah At-Thuur ayat 6 tentang laut yang mengandungi api.
Sebahagian besar mentafsirkan bahawa ayat itu mencerita tentang kejadian di hari
kiamat. Di hari tu, lautan akan dipanaskan sehingga menggelegak, sesuai dengan
surah At-takwir ayat 6 Dan apabila lautan dipanaskan. Imam Abu jarir At-Tabhari
menuliskan satu tafsir yang agak lain berkaitan surah ini . penjelasan ini berasal dari
Abdullah bin Umar , yang dimaksudkan adalah lautan berapi yang berada di langit
di bawah Arasynya.
Tetapi imam Zamakhshari dalam tafsirnya Al-Kashaf mengaitkannya kepada
kepada dialog antara Ali bin Abi thalib dengan seorang yahudi. Ali bertanya , Di
mana letaknya Neraka ? Si yahudi menjawab, Di laut. Ali berkata, Aku
melihat bahawa dia adalah benar. Makanya ada tiga tafsiran : yang pertama lautan
berapi itu kelak di hari kiamat. Kedua lautan api itu sekarang sudah pun wujud
tetapi di langit. Dan yang ketiga lautan berapi itu memang ada sekarang. Semua
tafsiran tadi adalah menggunakan akal, mungkin saja benar dan bermanfaat.
Rachel L.Carson seorang wanita ahli biologi laut di John Hopkin University
menyatakan bahawa lautan adalah gudang terbesar mineral di bumi. Lautan
1 Kementrian Agama RI, Pelestarian Lingkungan Hidup (Jakarta: Lajnah Pentashihan
Mushaf al-Quran, 2012), h. 38
mengandungi 50,000 trilion garam mineral. Lautan juga mengandungi 10 trilion ton
deuterium, sejenis isotop hydrogen yang kelebihan neutron di inti atomnya.
Deutirium ini mudah dipisahkan dengan air laut dan merupakan bahan bakar utama
bagi reactor pembangkit tenaga system nukleur fusion. Satu proses yang lebih
selamat dibandingkan dengan nuclear fission kerana relative tidak mengeluarkan
debu radioaktif yang berbahaya. Semua jenis bahan bakar dan minyak galian bumi
dapat ditemui di kawasan lautan. Malahan saintis dari barat telah mejalankan The
Submarine Ring of Fire 2012 iaitu ekspedisi NE lau basin membuat penyelidikan
dengan menggunakan kapal (R/V) Roger Revelle yang berlepas pada 9 september
daripada Suva, Fiji dan akan sampai pada 26 September di Apia, Samoa. Kawasan
penerokaan ialah di NE Lau Basin , kawasan dimana plat lautan saling bertemu dan
berpecah pada kadar yang tertinggi di planet ini. Penelitian awal antara tahun 2008
dan 2011 menunjukkan bahawa kawasan tersebut merupakan kawasan gunung
berapi bawah laut dan kawasan air panas yang paling aktif pernah ditemui di seluruh
dunia
bawah menolak ke atas dan memisahkan plat bumi. Lava yang dihasilkan adalah
berbentuk basalt atau dikenali juga sebagai MORB (Mid Ocean Ridge Basalt).
MORB ialah jenis batu yang paling lazim ditemui di atas muka bumi dan juga di
dasar lautan. Dalam al-Quran, Allah S.W.T. ada menerangkan mengenai kejadian
gunung berapi dalam lautan menerusi surah al-Tur ayat 6. Maksud: Dan laut yang
dalam tanahnya ada api. (Surah al-Tur, 52: 6) Dalam ayat ini, perkataan masjur
bermaksud tanah yang berapi. Menurut ayat ini, tanah dalam lautan mengandungi
api. Ahli sains terpaksa melalui halangan-halangan besar untuk melakukan kajian ke
atas kejadian ini. Antaranya ialah menyelam ke dalam lautan dan masuk ke dalam
tanah di bawah lautan.
Oleh sebab itu ahli sains mengalami masalah untuk membuat kajian tentang
perkara ini dan hanya beberapa kali sahaja ahli sains dapat menyaksikan peristiwa
letupan gunung berapi bawah lautan. Ayat al-Quran ini juga telah menjelaskan
struktur bumi itu sendiri. Hal ini demikian terbukti dengan teori pemisahan lantai
laut (seafloor spreading) yang menyebabkan magma di bawah kerak bumi. keluar
dengan tekanan yang kuat ke permukaan di bawah laut. Penyejukan magma telah
membentuk lapisan-lapisan batuan yang lama-kelamaan menjadi daratan atau
dikenali juga sebagai pulau.
Kata
ini
berasal
dari
berarti
keluasan
dan
kelapangan. Bahr dengan kata kerja bahartu uzunan naqah berarti saya belah
telinga unta betina itu dengan lebar. Dari asal kata tersebut timbul kata bahr yang
bermakna
laut
dan
sungai-sungai
dari
kata sajara yang antara lain berarti mengobarkan api atau penuh. Makna lain dari
kata ini adalah al-malu dan kaffah (memenuhi dan menahan), sehingga dapat
dimaknai bahwa Allah telah memberikan anugrah kepada semua manusia dengan
mengisi dan memenuhi bagian bumi yang rendah dengan air sambil menahannya
agar tidak meluap secara berlebihan ke daratan.3
hikmah
yang
karenanya
alam
itu
diciptakan. Al-Maragi
juga
menafsirkannya dengan laut yang dinyalakan, yang berada dalam perut bumi
sebagaimana tungku api yang dipanaskan.4
Thahir ibnu Asyur sebagaimana dikutip oleh M. Quraish Shihab memahami
bahawa laut yang dimaksud adalah laut merah dan masjur dalam arti dipenuhkan
oleh air, karena ulama mengaitkan sumpah-sumpah Allah di atas dengan Nabi Musa
as. dimana dalam kisahnya antara lain terjadi penenggelaman Firaun di laut merah,
setelah sebelumnya air surut dan laut terbelah lalu dipenuhkan kembali oleh air.
Terlebih lagi ayat ini mengandung ancaman tentang siksa Allah sehingga sangat
wajar sanksi yang dijatuhkan Firaun itu disebut di sini.5
Fakhruddin al-Razi mengemukakan dalam kitab tafsirnya Mafatih al-Ghaib
bahwasanya laut dan tanah akan menjadi satu karena keadaan panas akibat terbakar
2 M. Quraish Shihab, Ensiklopedia al-Quran: Kajian Kosa Kata (Jakarta: Lentera Hati, 2007), h.
123
3 Zaglul an-Najjar, Sains dalam al-Quran: Mengungkap Fakta Ilmiah dari Kemukjizatan Hadis
Nabi (Jakarta: Amzah, 2011), h. 288
4 Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi (Cet. I; Mesir: t.p, 1946), h. 24
5 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan keserasian al-Quran, Vol. 13 (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), h. 125
yang membawa air laut terangkat hingga menyamai gunung, dan seketika gunung
tersebut berpisah bagan-bagannya yang menjadikannya berubah menjadi debu, dan
debu tersebut merata pada tanah sehingga seluruhnya berubah menjadi air laut.
Sedangkan kata sujjirat dimaknai dengan fujjirat (meluap), karena diantara
laut-laut ada pembatas. Jika pembatas tersebut diangkat maka akan menyatu antara
satu
laut
dengan
yang
lainnya.
Kata
sujjirat
juga
dimaknai
dengan uqidat (menyalakan api), al-Qaffa berkata penukilan ini membawa pada
beberapa makna, diantaraya:
a. Adanya api dalam lautan, meskipun sekarang belum nampak karena manusia
masih berada di dunia, namun jika dunia berakhir maka pada saat itu pula api
itu akan keluar dan membakar seluruh apa yang ada dibumi, ini pendapat dari
para ahli takwil.
b. Allah memberi cahaya matahari, bulan dan bintang pada laut yang
menyebabkannnya menjadi panas.
c. Allah menciptakan dalam lautan api yang besar sehingga air laut menjadi
panas.6
Dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kobaran api dalam
lautan telah digambarkan oleh Allah jauh sebelum ditemukan faktanya, hal ini tidak
lain agar manusia dapat mengambil pelajaran dan mengakui akan kekuasaan Allah
yang tak terhingga. Namun kebanyakan manusia tidak mengerti bahkan tidak ingin
mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah.
5.0.PEMBUKTIAN SAINS API DALAM LAUT
Telah terbukti secara ilmiah bahwa ada beberapa gunung berapi dalam
lautan yang muncul dari dasar laut dan memuntahkan lava. Gunung berapi yang
terdapat di dasar lautan lebih aktif dan lebih banyak daripada gunung berapi yang
ada di atas daratan. Gunung-gunung berapi yang ada di dasar lautan itu
memuntahkan jutaan ton bebatuan magma. Gunung-gunung berapi itu terdorong
kepermukaan dasar laut melalui palung-palung yang ada di dasar lautan dan naik
mendekati permukaan air. Jika ia berhasil naik ke permukaan laut, maka akan
muncul kepulauan vulkanik.
Yang mengagumkan dari mukjizat al-Quran adalah pemilihan kata laut
yang terbakar. Melihat bahwa di dasar samudra tidak ada oksigen, maka tidak
6 Fakhruddin al-Razi, Mafatih al-Ghaib, Juz 3 (Beirut: Dar Ihya al-Turas, 1420), h. 134
mungkin lava gunung berapi yang dilontarkan melalui palung di dasar laut itu
menyala sepanjang lubang palung. Namun, lava tersebut biasanya berwarna hitam
pekat dan tidak menyala secara langsung. Lava itu menyerupai pelat pada tungku
oven yang jika dipanaskan dari bawah dengan bahan bakar apapun, akan
mengahsilkan suhu panas yang sangat tinggi sehingga dapat mengubah adonan
menjadi roti. Inilah maksud secara bahasa dari kata al-masjur (yang terbakar atau
dipanaskan) pada ayat di atas
Hal ini juga dikuatkan oleh hadis Nabi saw yang membahas secara singkat
tentang laut, dimana ia sendiri tidak pernah sama sekali mengarungi lautan semasa
hidupnya. Sehingga siapa lagi yang mendorongnya melontarkan masalah gaib jika
bukan karena Allah swtPembuktian adanya kobaran api dalam laut telah di
cantumkan oleh Nabi saw. yang terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud:
:
:
7
Artinya:
Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah, atau
orang yang berperang dijalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api
dan di bawah api terdapat lautan.
Al-Khattabi menyebutkan dalam kitab Syarh Sunan Abi Dawud bahwa hadis
ini adalah bentuk magnifikasi dan pendahsyatan masalah (haji, umrah dan perang di
jalan Allah) dengan media kedahsyatan laut. Secara umum hadis ini memuat isyaratisyarat ilmiah rumit yang baru dapat diketahui oleh para saintis pada akhir abad ke20.8
Dari sini tampaklah kehebatan hadis Nabi saw. yang menetapkan sejumlah
fakta-fakta bumi yang mencengangkan, sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan
baru bisa diketahui oleh umat manusia beberapa tahun terakhir. Pelansiran faktafakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadis Rasulullah saw. menjadi bukti
tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad saw., sekaligus membuktikan
bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu-wahyu Allah swt.
7 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asyas, Sunan Abu Dawud, Juz 3( Beirut: al-Maktabah al-Asriyyah,
t.th), h. 6
8 Nadiah Thayyarah, Sains dalam al-Quran, h. 539
Para saintis pun telah membuktikan bahwa dalam lautan terdapat gunung
berapi yang bisa menimbulkan gempa seperti yang banyak terjadi di dunia ini. Hal
ini dibuktikan setelah perang dunia ke-2, para peneliti turun dan menyelam ke dasar
laut dan samudra dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang
sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya
materialistik yang dijalani manusia sekarang ini. Mereka dikejutkan dengan
rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluhpuluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudra bumi yang kemudian
mereka sebut sebagai gunung-gunung tengah samudra.9
oleh
Laman
web
rasmi
National
Geographic
2009 National Geographic; Video courtesy National Science Foundation and Natio
nalOceanic and Atmospheric Administration ). Laporan tersebut adalah berkaitan
Penemuanterbaru yang ditemui tentang letusan gunung berapi dasar laut yang paling
dalam pernah tercatat dalam sejarah.
Para penyelidik telah menyaksikan satu kejadian yang menakjubkan iaitu
letusan gunung berapi yang dahsyat dan telah dirakam di dalam video untuk kajian
lebih lanjut. Dan ianya dipercayai merupakan letusan gunung berapi paling dalam
yang pernah meletup di dasar lautan dan sekaligus pernah dirakam dan ditemui.
Penemuan Letupan gunung berapi dasar laut ditemui disekitar lautan pacific
pada bulan may ini telah direkodkan dan dirakam menggunakan remote operating v
ehicle. Melalui alat ini , para pengkaji telah Berjaya merakam bunyian yang
dikeluarkan akibatletusan gunung berapi tersebut walaupun pada kedalaman 4000
kaki di bawah lautan102.
6.0.KESIMPULAN,
Al-Quran yang diturunkan sejak beribu tahun yang lampau kepada baginda
nabi Muhammad S.A.W adalah merupakan kalam Allah dan bukanlah ciptaan
manusia seperti yang sering didakwa oleh kebanyakan orang bukan Islam yang
10
meragui isi kandungan kitab Al-Quran. Setiap ayat dan perkataan yang ada di dalam
kitab suci Al-Quran adalah daripada Allah S.W.T . Bukti-bukti saintifik di dalam AlQuran membuktikan dengan jelas bahawa ianya dari Ilahi. Tiada seorang manusia
pun yang dapat mengarang sebuah kitab, 1,400 tahun yang lalu, yang mengandungi
fakta-fakta saintifik yang terperinci ,yang mana hanya dapat ditemui oleh manusia
beberapa abad selepas itu.Walau bagaimanapun Al-Quran bukan sebuah kitab sains
, tetapi ianya adalah sebuah kitab Petunjuk yang diturunkan Allah S.W.T kepada
hambanya sebagai panduan dan sumber ilmu pengetahuan. Petunjuk-petunjuk ini
mengajak manusia supaya sedar tujuan keujudannya di atas muka bumi ini, dan
hidup penuh harmoni dengan alam ini. Al-Quran sebenarnya wahyu dari Allah,
Maha Pencipta dan Maha Pemelihara alam semesta ini. Ia mengandungi mesej
MengEsakan Allah, yang telah diseru oleh semua Nabi dan
semua kejadian yang berlaku di lautan bukanlah satu kebetulan sahaja tetapi
telah diceritakan oleh Allah S.W.T. dalam alQuran sejak lebih 1400 tahun dahulu.
Hal ini demikian membuktikan bahawa al-Quran adalah kalam Allah yang benar
dan diturunkan kepada manusia untuk dijadikan panduan. Al-Quran juga merupakan
bukti bahawa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Para ahli sains mengukuhkan
lagi kebenaran setiap kejadian yang berlaku menerusi pelbagai teknologi yang
canggih.
7.0.BIBLIOGRAFI
Abu Dawud Sulaiman bin al-Asyas, Sunan Abu Dawud, Juz 3( Beirut: alMaktabah al-Asriyyah, t.th)
Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi (Cet. I; Mesir: t.p, 1946)
Fakhruddin al-Razi, Mafatih al-Ghaib, Juz 3 (Beirut: Dar Ihya al-Turas,
1420)
11
12