Laporan Kerja Praktek OPDIS
Laporan Kerja Praktek OPDIS
LANDASAN TEORI
Dalam beberapa tahun terakhir ini, masalah listrik menjadi polemik yang
berkepanjangan dan telah memunculkan multi implikasi yang sangat kompleks di
berbagai aspek kehidupan, antara lain : keuangan, ekonomi, sosial, budaya,
politik, dan lain-lain. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa listrik telah
menjadi bagian yang sangat penting bagi umat manusia.
Oleh karenanya tak berlebihan bahwa listrik bisa dikatakan sebagai
salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan hidup
umat manusia. Beberapa tantangan besar yang dihadapi dunia pada masa kini,
antara lain, bagaimana menemukan sumber energi baru, mendapatkan sumber
energi yang pada dasarnya tidak akan pernah habis untuk masa mendatang,
menyediakan energi di mana saja diperlukan, dan mengubah energi dari satu ke
lain bentuk, serta memanfaatkannya tanpa menimbulkan pencemaran yang dapat
merusak lingkungan hidup kita. Dibanding dengan bentuk energi yang lain, listrik
merupakan salah satu bentuk energi yang praktis dan sederhana. Di samping itu
listrik juga mudah disalurkan dari dan pada jarak yang berjauhan, mudah
didistribusikan untuk area yang luas, mudah diubah ke dalam bentuk energi lain,
dan bersih (ramah lingkungan). Oleh karena itu, manfaat listrik telah dirasakan
oleh masyarakat, baik pada kelompok perumahan, sosial, bisnis atau perdagangan,
industri dan publik.
Tenaga listrik sebagai bagian dari bentuk energi dan cabang produksi yang
penting bagi negara sangat menunjang upaya dalam memajukan dan
mencerdaskan bangsa. Sebagai salah satu hasil pemanfaatan kekayaan alam yang
menguasai hajat hidup orang banyak, tenaga listrik perlu dipergunakan untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini mengakibatkan
banyaknya pemakaian sumber daya listrik sebagai penunjang kehidupan yang
lebih baik. Dengan peningkatan pemakaian energi listrik ini menunjukkan standar
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik. Oleh sebab itu dibutuhkan
kualitas sistem jaringan distribusi yang handal.
Sistem distribusi tenaga listrik ditunjang oleh perlengkapan-perlengkapan
distribusi yang memadai. Pada kondisi normal sistem distribusi teraliri oleh arus
maupun tegangan kerja sehingga mempengaruhi kinerja perlengkapan yang ada.
Peralatan distribusi tersebut merupakan peralatan yang sensitif terhadap
gangguan-gangguan baik yang berasal dari faktor dalam (internal) alat tersebut
maupun dari luar (external) alat tersebut.
Kondisi kerja perlengkapan distribusi seperti isolator, konduktor, trafo
maupun sambungan pada saluran udara sangatlah rawan mengalami gangguan dan
kerusakan yang ditimbulkan oleh arus beban. Arus beban dapat menimbulkan
rugi-rugi dan meningkatkan suhu pada peralatan sistem distribusi sehingga
menurunkan tingkat effisiensi dan umur dari peralatan yang ada. Selain adanya
arus beban yang mengganggu, kerusakan peralatan distribusi dapat juga
ditimbulkan oleh percikan bunga api (flashover) yang muncul karena adanya
hubungan antar fasa yang mempengaruhi perlengkapan-perlengkapan pada
jaringan distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah 20 KV (SUTM) menjadi
panas.
Perawatan dan pemeliharaan perlengkapan jaringan distribusi yang rutin
bertujuan untuk mengatasi penurunan effisiensi dan kerusakan agar perlengkapan
tersebut dapat bekerja dengan baik sesuai fungsinya. Dalam hal ini perawatan dan
pemeliharaan jaringan yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN)
dengan sistem tanpa tegangan (pemadaman) menjadi masalah vital yang dialami
oleh konsumen maupun perusahaan listrik karena dapat menurunkan kontinuitas
pelayanan. Suplai tenaga listrik untuk pelanggan menjadi terhambat dan tidak
dapat melakukan proses produksi dengan optimal karena tenaga listrik tidak
tersalurkan. Kerugian yang dialami oleh perusahaan listrik sangatlah besar karena
adanya pemadaman listrik mengakibatkan banyaknya energi listrik yang hilang
dan tidak dapat terjualkan kepada konsumen.
Solusi untuk menekan adanya pemadaman, maka perusahaan listrik
melakukan pemeliharaan jaringan distribusi Tegangan Menengah 20 KV dengan
ini,
konsumen
tidak
lagi
mengalami
kerugian,
produksi
(a)
(b)
Gambar 1 : (a) dan (b), Salah satu Tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan
Bertegangan)
II.1 Definisi Pemeliharaan Jaringan Distribusi
Pemeliharaan jaringan distribusi merupakan salah satu faktor penting
dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayanan PLN di masyarakat, karena
indikasi baik atau buruknya pelayanan PLN dapat dilihat dari jumlah
Pemeliharaan harian
Pemeliharaan bulanan.
Pemeliharaan semesteran.
Pemeliharaan tahunan.
Pemeliharaan 3 tahunan.
Karena volume fisik sistem jaringan distribusi ini cukup banyak, maka
dalam pelaksanaannya perlu diatur waktunya disesuaikan dengan
kemampuan yang ada. Misalnya, untuk pemeliharaan gardu diatur sesuai
dengan jumlah gardu distribusi yang ada seperti contoh berikut :
a. Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan harian adalah suatu kegiatan dilapangan yang
dilaksanakan setiap hari dengan tujuan untuk mengadakan pemeriksaan
kondisi sistem. Biasanya pemeliharaan harian ini dilakukan ketika ada
suatu keluhan dari konsumen atau masyarakat yang melaporkan bahwa
terjadi pemadaman listrik. Maka Tim Pemeliharaan akan segera
memeriksa daerah yang mengalami pemadaman listrik dan akan segera
melakukan perbaikan dan pemeliharaan sistem tersebut.
b. Pemeliharaan Tri wulanan (3 bln)
Pemeliharaan tri wulanan atau 3 bulanan adalah suatu kegiatan
dilapangan yang dilaksanakan dalam tiga bulan dengan maksud untuk
mengadakan pemeriksaan kondisi system. Dengan harapan bahwa
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan perbaikan system peralatan yang
terganggu dapat ditentukan lebih awal. Bila ada keterbatasan dalam
masalah data pemeliharaan, program pemeliharaan triwulan dapat dibagi
untuk memelihara bagian-bagian jaringan distribusi yang rawan gangguan,
diantaranya adalah saluran telanjang atau tidak berisolasi. Dimana saluran
udara semacam ini diperkirakan paling rawan terhadap berbagai gangguan
external misalnya pohon-pohon, benang layang-layang dsb. Kegiatan yang
perlu dilakukan dalam program triwulanan adalah :
c. Pemeliharaan Bulanan
Jadwal ini dilaksanakan dalam keadaan beroperasi/bertegangan, misalnya
: Trafo distribusi.
Tabel 2.1 Daftar Pemeliharaan Komponen Trafo Distribusi pada
Pemeliharaan Bulanan
No
KOMPONEN /
CARA PELAKSANAAN
PERAWATAN
1.
Periksa
tinggi
permukaan
minyak
2.
Bushing
3.
Tangki radiator
karena
kebocoran
minyak
4.
Pemadam kebakaran
5.
Pengukuran beban
Ukuran
sekunder,
arus
ukur
dan
tegangan
arus
primer
KOMPONEN
PERAWATAN
/ CARA PELAKSANAAN
Kawat Penghantar
1.
Bebaskan
kawat
penghantar
dari
peralatan
grounding
pada
tegangan
o
Pasang
kawat tersebut
o
KOMPONEN
PERAWATAN
2.
Bocoran
/ CARA PELAKSANAAN
3.
Tiang
o
akibat
tarikan
kawat
dan
sebagainya
tahunan
merupakan
suatu
kegiatan
yang
Pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan
tahunan
keadaan
yang
perlu
bertegangan
dilakukan
adalah
untuk
mengadakan
atau
menyebabkan
kelainan-kelainan
yang
gangguan
operasi
pada
dikawatirkan/dicurigai
system
sebelum
dapat
periode
Petugas
pelaksana
pekerjaan
mempunyai
kompetensi
yang
dibutuhkan.
Dalam keadaan sehat, sadar, tidak mengantuk atau tidak dalam keadaan
mabuk.
KERJA
(KV)
(cm)
50
12
60
20
75
70
100
150
125
220
160
500
300
10
Bila bekerja di dekat instalasi yang lebih tinggi dari pada tegangan
perlengkapan yang dikerjakan, harus dipastikan bahwa perlengkapan
tersebut bebas dari kebocoran isolasi atau imbas yang membahayakan
dan sebaiknya dibumikan.
11
Kerugiaannya :
-
12
13
c.
f.
j.
Andal (Reable).
14
Beban lebih ini dapat terjadi pada trafo atau pada saluran karena
konsumen yang dipasoknya terus mengalami kenaikan kuantitas atau
karena adanya manuver beban dijaringan setelah adanya gangguan.
Beban lebih itu menimbulkan panas yang berlebih, oleh karena itu dapat
mempercepat proses penuaan atau memperpendek umur trafo tersebut.
b. Gangguan Hubung Singkat
Hubung singkat dapat terjadi antar fasa (tiga fasa atau satu fasa)
atau antara fasa ke tanah dan dapat bersifat temporer (non persistant)
atau permanent. Gangguan permanent misalnya rusaknya isolasi padat
pada belitan trafo atau belitan generator. Gangguan ini dapat berawal dari
tegangan lebih, penuaan isolasi, atau kerusakan mekanis isolasi.
Gangguan temporer misalnya berupa flash over antara penghantar fasa
dan tanah atau tiang, travers atau kawat tanah pada SUTT atau SUTM
karena sambaran petir. Dalam hal ini yang tembus adalah saluran
udaranya sehingga tidak ada kerusakan permanent. Arus hubung singkat
dua fasa lebih kecil dari pada arus hubung singkat tiga fasa. Jika tahanan
diabaikan maka besaran arus hubung singkat dua fasa : (= 0,866) kali
arus hubung singkat tiga fasa.
c. Gangguan tegangan lebih
Tegangan lebih dengan power frequency terjadi misalnya karena :
15
yang berlebihan sehingga frekuensi akan terus merosot. Jika hal ini tidak
diamankan maka akan mengakibatkan tripnya pusat-pusat pembangkit itu
secara beruntun (cascading) yang selanjutnya dapat berakibat runtuhnya
(collapse) sistem tang dapat berakibat pemadaman total.
e. Gangguan ketidakstabilan
Gangguan hubung singkat dapat menyebabkan ayunan daya
(power swing) atau yang lebih parah lagi dapat menyebabkan unit-unit
pembangkit lepas sinkron (pull out of synchronism). Ayunan daya dapat
menyebabkan gangguan yang lebih luas. Lepas sinkron dapat
menyebabkan berkurangnya daya pembangkit karena tripnya unit
pembangkit itu atau terpisahnya sistem yang selanjutnya dapat
menyebabkan gangguan yang lebih luas bahkan keruntuhan sistem
(collapse).
Cara Mengatasi Gangguan
Usaha - usaha untuk mengatasi gangguan dapat dikelompokkan ke
dalam 2 golongan sebagai berikut :
1. Mengurangi terjadinya gangguan
Gangguan tidak dapat dicegah sama sekali, tapi dapat dikurangi
kemungkinan terjadinya gangguan dengan cara sebagai berikut :
a. Dengan hanya menggunakan peralatan yang dapat diandalkan.
b. Penentuan spesifikasi yang tepat dan desain yang baik sehingga
dalam keadaan normal maupun tidak, semua peralatan tahan baik
termis, elektris, maupun mekanis.
c. Pemasangan yang benar sesuai desain dan spesifikasi dari pabrik.
d. Penggunaan kawat tanah pada SUTT / SUTET dengan tahanan
yang rendah untuk menghindari terjadinya gangguan akibat
sambaran petir.
e. Penebangan pohon yang berdekatan dengan kawat fasa SUTM dan
SUTT.
f. Penggunaan kawat / kabel udara berisolasi untuk SUTM secara
selektif.
16
Menggunakan reactor.
17
2. Binatang
Burung, kalong, kodok besar, ular bisa menjadi penyebab
gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah, bahkan 3 fasa.
3. Manusia
Permainan layang-layang dapat menyebabkan kabel jaringan putus,
kelalaian manusia, dll.
4. Tumbuhan, yaitu pada tumbuhan yang merambat dan dahan /
ranting pohon besar dapat pula menjadi penyebab gangguan.
5. Jumper putus
Karena korosi, terjadi pemburukan tahanan kontak maka jumper
konduktor putus jatuh ketanah.
6. Isolator retak atau pecah
Apabila terjadi isolator pecah mudah ditemukan namun apabila
isolator retak sulit ditemukan, keduanya dapat menjadi penyebab
gangguan.
7. Fuse dan Hooder yang korosi.
Fuse dan Hooder yang telah korosi akan menyebabkan terjadinya
flashover atu loncatan bunga api pada gardu listrik dan bisa
menyebabkan terjadinya kebakaran yang lebih meluas.
Dari beberapa penyebab diatas, berikut ini adalah kemungkinan dapat
tidaknya gangguan tersebut ditanggulangi:
a. Gangguan no 1 masih mungkin untuk dibuat perlindungannya
b. Gangguan dari sebab no 2 agak sulit ditanggulangi.
c. Gangguan dari sebab no 3 dan no 4 ditanggulangi dengan membuat
aturan dan pemeliharaan jaringan.
d. Gangguan dari sebab no 5 hindari proses korosi dengan sealer.
e. Gangguan dari sebab no 6 (bila retak atau tembus) dicari dengan
mengisolir seksi demi seksi jaringan bila sudah bisa dipersempit,
seksi yang isolatornya retak / tembus diperiksa dengan tegangan
impuls, sedangkan gangguan dari sebab no 7 bisa ditanggulangi
18
dengan cara mengganti fuse dan hooder yang telah korosi dengan
yang bagus.
Dalam pemeliharaannya, pemeriksaan tahanan kontak yang
buruk dilakukan dengan cara pengamatan sambungan dengan
menggunakan thermovision. Bila ditemukan temperatur tinggi pada
sambungan, maka beberapa hal-hal yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Memadamkan jaringan,
2. Mengukur tahanan kontak,
3. Membersihkan permukaan kontak,
4. Apabila klem penjepit sambungan rusak maka harus diganti,
5. Jaringan kembali disambungkan dan tahanan kontaknya diukur,
6. Apabila hasil ukur baik maka jaringan kembali dienergize.
Sama halnya dengan Jaringan Tegangan Menengah, Jaringan
Tegangan Rendah pun sering mengalami kerusakan akibat gangguangangguan dari lingkungan, baik itu yang disebabkan oleh gangguan
dari luar jaringan, seperti gangguan yang diakibatkan oleh binatang
maupun gangguan dari jaringan itu sendiri seperti terjadinya korosi.
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap JTR di antaranya :
1. Membersihkan jaringan dari sentuhan dahan (untuk jaringan dengan
konduktor telanjang).
2. Untuk
jaringan
dengan twisted
cable,
pemeliharaan
19
maintenance,
pemeliharaan
dan
prediktif
filosofi breakdown
pemeliharaan
pemeliharaan
maintenance,
perbaikan
preventif,
proaktif.
Dalam
dilakukan
setelah
diperkirakan
dapat
menghemat
biaya
sekitar
75%
20
21
SUTM.
Pengecatan gardu sipil.
Revisi instalasi gardu distribusi dan gardu hubung.
Revisi Instalasi gardu induk disisi 20 KV.
dmaksudkan
mengadakan
untuk
perubahan
memperbaiki
atau
kerusakan
penyempurnaan.
atau
untuk
Bertujuan
untuk
Rehabilitasi JTR
22
Staf / petugas pemeliharaan harus terlatih dengan baik dan dengan jumlah
petugas cukup memadai.
penyempurnaan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
pemeliharaan.
23
II.6
Memperkirakan
kebutuhan
material
dan
biaya
pemeliharaan.
b. Kejadian Yang Perlu Dilaporkan
1. Pemadaman:
-
Sebab pemadaman.
24
4. Pengoperasian kembali.
II.7
Pemeliharaan JTR
a. Pemeliharaan JTR (umum)
Dengan bertambahnya pelanggan Tegangan Rendah semakin besar
yang diiringi dengan beban yang semakin besar pula, maka kontinuitas
pendistribusian beban ke pelanggan akan terkendala pula yang
dikarenakan makin tua umur peralatan di JTR tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan mutu dari tegangan akan rendah dan lama-kelamaan
apabila tidak dipelihara akan menyebabkan penyaluran daya ke
pelanggan terganggu. Sesuai dengan SPLN 1 tahun 1995 yaitu tegangan
batas maksimum +5% dari tegangan nominal dan -10% dari tegangan
nominal. Dengan berpedoman SPLN tersebut maka mutu tegangan
tersebut perlu dijaga agar kepuasan pelanggan tersebut tetap terjamin.
Untuk mempertahankan hal tersebut diperlukan pengawasan untuk
penambahan pelanggan dan pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah
perlu ditingkatkan dan penjadual pemeliharaan dilaksanakan secara tepat
dan benar.
b. Jadwal Pemeliharaan Rutin Tahunan JTR
Pemeliharaan JTR dilaksanakan setiap tahun tidak sama dengan
JTM karena panjang dari JTR sangat pendek. Untuk memudahkan
perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan tegangan rendah
(JTR), pembagianya dikaitkan dengan gardu distribusi yang terkait,
demikian juga dalam pelaksanaanya bersamaan dengan pemeliharaan
gardu. Dalam kegiatan pemeliharaan rutin tahunan sambungan rumah,
penentuan volume fisik yang ada harus dipelihara sesuai sejumlah
sambungan rumah yang ada.
25
Menguji keserempakan kubikel bila nya lebih dari 50 milidetik, perbaiki dan bila perlu ganti dengan kubikel baru
26
trafo
Menguji
Memebersihkan pekarangan.
Membersihkan
b.
27
II.9
dielektrik minyak.
b. Pengujian Tahanan Isolasi & Polaritas Index Belitan Trafo
Nilai Tahanan Isolasi belitan pd suhu = t Celsius, tujuannya adalah
untuk mengetahui ketahanan Isolasi terhadap tegangan kerja.
CxE
.........M
kVA xks
R is pada suhu t0 C
Dimana :
C = Faktor belitan yang terendam isolasi minyak = 0,8
E = Tegangan Tertinggi . VOLT
KVA = Daya Trafo KVA.
28
Rismenit .10
Ris menit .1
PI =
Tabel 2.4. Faktor Koreksi Suhu Belitan Trafo
Faktor Koreksi Suhu Belitan ( ks )
Suhu belitan ( C )
Faktor koreksi
0,25
0,36
10
0,50
15
0,72
20
1,0
30
1,98
40
3,95
50
7,85
Kondisi Isolasi
Kurang dari 1
Berbahaya
29
d.
1.0 - 1.1
Kurang
1.1 - 1,25
Meragukan
1.25 - 2.0
Cukup
Lebih dari 2
Pengujian minyak trafo
Bagus
Sebagai pendingin.
Sebagai cairan isolasi minyak trafo baru harus mempunyai
terjadi
pesenyawaan asam dan air sehingga kadar asam dan air dalam minyak
trafo ini makin tinggi. Bila minyak trafo berkadar asam tinggi bereaksi
dengan kumparan dan bagian logam trafo akan membentuk garamgaram yang tak dapat larut mengendap berupa bintik-bintik berwarna
merah coklat. Kondisi tersebut bila dibiarkan berlangsung terus,
berakibat merusak kumparan trafo dan minyak menjadi kental, hingga
daya pendinginan serta tegangan tembusnya makin turun.
Pemeriksaan dan pengujian minyak trafo
30
Nilai viskositas
No
Sifat-sifat
minyak Minyak
trafo
trafo tua
Setelah
Minyak
diolah
trafo
dengan
baru
reaktor
minyak
1.
KADAR ASAM
1.00
0.03
0.03
< 80
120
120
2.
Tegangan tembus
31
( KV / cm )
3.
Kadar air
> 0.05
0.00
0.00
32
4.
Kadar kotoran
5.
Viskositas
6.
> 1.10
0.00
0.00
( Milli poises )
> 30
19.24
18.45
Warna
Coklat
Kuning
Kuning
merah
muda tak
berwarna
7.
Bau
Sangat
Tak berbau
merangsang
Tak
berbau
33
Pelaksanaan pengujian
Persiapan pengujian
Pengujian tegangan tembus minyak isolasi menggunakan
perangkat ukur, berupa dua sela bola tegangan jarak 2,5 mm, dan
tegangan yang dapat menaikan sebesar 2 kv / sec. Sesuai standart iec
156 tahun 1995. Minyak yang akan diuji diambil dari katup
pembuangan trafo, ditaruh dalam botol yang bersih botol harus
penuh dengan minyak, caranya setelah botol terisi, putarlah secara
perlahan-lahn hingga posisi terbalik. Amati adanya udara dan bila
ternyata ada, botol diisi lagi dan ulangi membalik posisi botol. Bila
perangkat penguji berada dekat trafo, pengujian dapat langsung
dilaksanakan, tetapi bila jaraknya jauh, pengujiannya menunggu 15 20 menit setelah minyak tiba di tempat.
Pelaksanaan pengujian
Perangkat pengujian menggunakan merk
baur
dengan
standarisasi VDE
34
V1 V2 V3 V4 V5 V6
6
Tujuan pengujian
Tujuaannya adalah untuk meyakinkan bahwa trafo akan
bekerja dengan tegangan keluaran yang seimbang, bila tegangan
35
masukkan
seimbang.
Trafo
dengan
kondisi
kurang
baik
pembuatannya
- Ukuran penampang belitan sisi primer dan atau skunder tidak
sama pada pembuatannya
- Adanya hubung singkat pada belitan primer dan atau skunder
Perlakuan pengujian perbandingan transformasi dilakukan
pada trafo baru, pemeriksaan rutin trafo yang sedang beroperasi dan
trafo setelah direparasi.
Cara pengujian :
-
Tujuan pengujian
Tujuannya sama dengan pengujian perbandingan transformasi
dan penyebabnya juga sama tetapi dapat juga keseimbangan beban
terjadi oleh karena bahan / material kawat belitan ketiga fasa tidak
sama meski jumlah belitannya sama. Trafo yang diuji adalah trafo
baru dan trafo selesai direparasi
Cara pengujian :
-
36