Transformator Arus
Transformator Arus
TINJAUAN PUSTAKA
III.1
Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi
gangguan dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya
dan tingkat kejenuhan cukup tinggi.
Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR),
relai beban lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.
Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik
saturasinya seperti pada kurva saturasi dibawah (Gambar III.1).
untuk
rangkaian
elektrik
internal
dan
bahan
Tipe Tangki
naiknya
suhu
lilitan
tersebut.
Kenaikan
ini
akibat
isolator
bocor/bushing
pecah
dapat
disebabkan oleh :
a. Flash Over
Flash Over dapat terjadi apabila muncul tegangan lebih pada
jaringan distribusi seperti pada saat terjadi sambaran petir/surja
hubung. Bila besar surja tegangan yang timbul menyamai atau
melebihi ketahanan impuls isolator, maka kemungkinan akan
terjadi flash over pada bushing. Pada system 20 KV, ketahanan
impuls isolator adalah 160 kV. Flash over menyebabkan loncatan
busur
api
antara
konduktor
dengan
bodi
trafo
sehingga
14
Pedoman Pemeliharaan
1. Konsep Asesmen
Secara umum kondisi CT ditentukan oleh kondisi dari setiap
subsistemnya. Informasi tentang setiap subsistem diperoleh melalui
Inspeksi Level 1, Inspeksi Level 2 dan Inspeksi Level 3. Kontribusi dari
masing-masing faktor penentu ditentukan oleh hasil FMECA. Konsep
umum asesmen ini diperlihatkan di gambar berikut:
15
CCU
WF1
WF2
DL1
= diagnosa level 1
2. In Service Inspection
In Service Inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada
bagian-bagian peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi
menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan
peralatan.
3. Dielectric
Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan beroperasi
dengan cara melihat visual kecukupan dari media Dielectric CT
melalui:
a. Memeriksa level ketinggian minyak CT pada gelas penduga
b. Memeriksa tekanan gas N2 melalui manometer yang terpasang di
CT (indikator berupa angka)
c. Memeriksa tekanan gas SF6 melalui manometer yang terpasang di
CT (indicator berupa angka)
d. Rembesan/kebocoran minyak CT
e. Isolator porcelain
f. Dilakukan pemeriksaan isolator porcelain secara visual. Beberapa
hal yang diamatai pada bagian isolator porselin adalah keretakan,
flek, pecah dan kelainan lainnya.
16
17
18
variasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut awal jika ditemukan nilai
tangen delta yang mendekati 1%.
19