Anda di halaman 1dari 25

SISTEM INFORMASI MENJADI TANTANGAN MANAJEMEN

Keamanan sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen


seperti : bermacam teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan
kontrol meminta keahlian dalam mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas
operasional perusahaan. Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk
mendukung operasi dari suatu

organisasi:

operasi,

instalasi,

dan

perawatan

komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci
dari

bidang

Informasi

yang

menekankan finansial

Penjualan

adalah

suatu

dan

personal

manajemen.

Sistem

sistem informasi yang mengorganisasikan

serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa,


menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan
mengenai penjualan. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses,
menyimpan
keputusan

dan
dan

mendistribusikan informasi
pengawasan

dalam

untuk

menunjang

suatu organisasi. Sistem Informasi dapat

dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem


komputer (CBIS).

pengambilan

informasi

berbasis

CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) adalah jenis

sistem informasi yang menggunakan computer.

Pengertian Sistem Informasi


Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang,
dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi.
Bodnar dan Hopwood (1993) , Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna.

Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), Sistem informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer
dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

Contoh Sistem Informasi :

Sistem reservasi pesawat terbang

Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor

Sistem biometric

Sistem POS (point-of-sale)

Sistem telemetri

Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)

Sistem yang dipasang pada tempat-tempat publik yang memungkinkan


seseorang mendapatkan informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan,
dan lain-lain

Sistem layanan akademis berbasis web

Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange atau EDI)

E-government atau sistem informasi layanan pemerintahan yang berbasis


internet.

Sifat Sistem Informasi


1. Tidak harus kompleks
2. Bisa saja menggunakan sebuah computer

Kemampuan Sistem Informasi


(Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999)
1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dengan kecepatan tinggi
2. Menyediakan

komunikasi

dalam

organisasi

atau

antarorgansiasi

yang

murah, akurat, dan cepat


3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang
kecil tetapi mudah diakses
4.

Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh


dunia dengan cepat dan murah

5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam


kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi
6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia
7. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan tugas-tugas
yang dikerjakan secara manual
8. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
9. Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada kalau dikerjakan
secara manual

Peranan Sistem Informasi


(Alter, 1992)

Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas Otomasi


Mengaitkan

perencanaan,

pengerjaan,

dan

pengendali

dalam

sebuah

subsistem

Mengkoordinasikan subsistem-subsistem

Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
Sebuah program aplikasi yang baik tidak hanya menterjemahkan proses manual

ke dalam system dalam bentuk medianya tetapi meliputi proses yang terdapat
didalamnya dengan memberikan kemudahan bagi penggunanya dan tentu saja
memberikan nilai tambah bagi perkembangan suatu organisasi. Perubahan proses
akan mengubah SOP (Standard Operasional Procedure) yang sudah ada, dan tentu
saja akan melibatkan orang-orang yang ada didalamnya. Sistem informasi merupakan
aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi, seperti operasi,
instalasi, perawatan komputer, software, dan data. Secara teknis sistem

informasi

dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan


mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
menunjang pengawasan dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Tantangan dalam implementasi pengembangan system informasi adalah orangorang yang terlibat dalam pengembangan system informasi yaitu departemen
operasional sebagai end-user dan IT sebagai pengembang dan tentu saja sebagai
support dan manajemen sebagai leader yang membuat definisi goal yang akan dicapai.
Jika system yang akan di-implementasikan adalah system informasi yang terintegrasi
maka tantangannya akan sangat besar karena meliputi keseluruhan organisasi yang
bisa saja melibatkan pihak eksternal.

Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai


berikut :
1. Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untuk
membantu proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa
developer juga tidak mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga
karena standard dari developer yang kurang dalam membuat program sehingga
program yang dihasilkan adalah program yang baik dari kacamata developer bukan dari
kedua belah pihak. Karena ketidak tahuan pengguna maka masalah ini bisa diabaikan
dimana pengguna juga tidak keberatan dengan program yang diberikan untuk
digunakan.
2. Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam
system dan bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari
proses bisnis yang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru
yang ternyata menimbulkan masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan
masalah baru seperti melakukan tambal sulam yang berakibat pada benang kusut akan
membuat suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan. Dan aplikasi hanya dibuat
sebagai program untuk melakukan entry data.
3. Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan
implementasi sebagai prioritas pertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan
dengan kegiatan operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan
mengikutinya tetapi pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan
harapan.
Alasan mengapa sistem informasi menjadi tantangan manajemen adalah karena
keamanan sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen seperti
bermacam teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan kontrol
meminta keahlian dalam mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas operasional
perusahaan.
Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu perusahaan mencapai
keamanan dan kontrol, namun dalam disiplin organisasi diminta untuk menggunakan
teknologi-teknologi yang tersedia secara efektif. Yaitu mendesain sistem baik diluar

kontrol maupun di bawah kontrol, artinya kontrol yang efektif tapi tidak mengecilkan
otoritas individu dari menggunakan suatu sistem masih sulit untuk dirancang.
Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut :
1. Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi
perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai
yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata
salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah
jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar mendapatkan good return dari
biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.
2. Tantangan stratejik bisnis
- Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang
penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai
aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka
untuk bekerja.
- Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari
kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.
- Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas
yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan
desain ulang. Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku
pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan
krja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang
modelnya tidak efisien.
3. Tantangan globalisasi
- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi
global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual
produk di berbagai negara yang berbeda.
- Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka
bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi,
menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain
proses bisnis transnasional.

4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi


- Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem
informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan
hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya.
- Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus,
banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem
informasi mereka.
5. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.
- Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar,
mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti
ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah
kesehatan yang berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan eliminasi
pekerjaan.
- Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan
terinformasi yang sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi
sampai ke yang negatif.
Solusi
Salah satu hal yang harus jelas: keamanan dan kendali harus menjadi suatu prioritas
yang lebih tegas dan investasi akan sistem informasi lebih ditekankan secara
keseluruhan pada proses perencanaan organisasi. Mengkoordinasi dan merencanakan
keamanan perusahaan secara keseluruhan dalam perencanaan bisnis menunjukkan
bahwa keamanan itu sama pentingnya bagi kesuksesan dari bisnis seperti semua
fungsi bisnis yang lain. Dukungan dan komitmen dari manajemen puncak diperlukan
untuk menunjukkan bahwa keamanan adalah prioritas dari perusahaan dan penting
bagi semua aspek dari bisnis tersebut.
Keamanan dan kendali tidak pernah menjadi prioritas utama, kecuali jika ada
kesadaran akan pentingnya keamanan dari perusahaan.

PENDEKATAN KONTEMPORER TERHADAP SISTEM INFORMASI


Studi sistem informasi merupakan bidang multidisipliner. Tidak ada satu teori
atau pandangan yang mendominasi. Secara umum bidang informasi dapat dilihat
dengan pendekatan teknis dan pendekatan perilaku. Sistem informasi tetap
membutuhkan substansi sosial, organisasi, dan investasi intelektual untuk bisa berjalan
dengan layak walaupun sistem ini terdiri atas mesin dan teknologi fisik.

Pendekatan

Pendekatan

teknis

perilaku

1. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis terhadap sistem informasi menekankan model matematika
untuk mempelajari sistem informasi , serta penekanan pada teknologi secara fisik
dan kemampuan format dari sistem tersebut. Disiplin ilmu yang berkontribusi
adalah ilmu komputer, metode kuantitatif, dan riset operasi.
Ilmu komputer berfokus pada pengembangan teori perhitungan, metode
perhitungan dan metode akses dan penyimpanan data yang efisien. Metode
kuantitatif menekankan pada pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan
praktiku manajemen. Riset operasi berfokus pada teknis matematika untuk
mengoptimalkan

parameter

terpilih

dari

organisasi

seperti

transportasi,

pengawasan persediaan, dan biaya transaksi.Menekankan pada model normatif

berbasis matematis pada ilmu sistem informasi sebagaimana teknologi fisik


dan kapabilitas formal pada sistem.
2. Pendekatan Perilaku
Bagian penting bidang sistem informasi melibatkan isu perilaku yang muncul dalam
pengembangan

dan pengelolaan jangka panjang dari sistem informasi. Isu seperti

integrasi bisnis strategis, perancangan, implementasi, penggunaan dan manajeman


tidak dapat di jelajahi dengan menggunakan model dari pendekatan teknis. Disiplin ilmu
mengenai perilaku lainnya berkontribusi pada metode dan konsep penting.
Ahli Sosiologi, mempelajari keterkaitan Individu dan mempelajari
dengan

pola

keterkaitan

pengambilan keputusan. Ahli sosiologi mempelajari sistem informasi

dengan melihat bagaimana kelompok dan organisasi mempengaruhi pengembangan


sistem informasi dan juga bagaimana sistem mempengaruhi individu, kelompok dan
organisasi. Kemudian Ahli Ekonomi, mempelajari sistem informasi dengan dan
menggunakan informasi keterkaitan dengan proses produksi barrang barang digital,
dinamika dari pasar digital dan pemahaman bagaimana sistem informasi baru
mengubah pengawasan struktur biaya di dalam perusahaan. Bagian penting dalam
bidang sistem informasi adalah isu perilaku yang muncul dalam pengembangan
dan pemeliharaan jangka panjang dari sistem informasi. Isu seperti integrasi
strategik bisnis, desain, implementasi, utilisasi dan manajemen tidak dapat digali
dengan baik dengan pendekatan teknis.
Pendekatan perilaku sebenarnya sebenarnya tidak mengabaikan teknologi.
Teknologi sistem informasi sering menjadi penyebab bagi permasalahan atau isu
perilaku. Tetapi fokus dari pendekatan ini umumnya bukan pada solusi teknisnya,
sebaliknya pendekatan ini berkonsentrasi pada perubahan tingkah laku,
kebijakan manajemen, organisasi dan perilaku.
3. Pendekatan lain Sistem Sosioteknik
SIM

menggabungkan

tataran

teoritis

dari

ilmu

komputer,

ilmu

manajemen & riset operasi dengan orientasi praktis melalui pembuatan

sistem dan aplikasi. Juga menekankan pada isu keperilakuan yang diangkat
oleh sosiologi, ekonomi dan psikologi.
Perspektif sistem sosioteknik membantu menghindari pendekatan teknologi murni
pada sistem informasi. Penekanannya adalah pada perlunya optimasi kinerja
sistem secara keseluruhan, baik teknis maupun perilaku. Hal ini berarti bahwa
teknologi harus diubah dan didesain agar sejalan dengan kebutuhan organisasi
dan individu.
PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat
mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan,
membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran
kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap
tujuan atau kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana
menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh
karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu
saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis instansi,
peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware,
database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya. Perubahan di satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat kritikal manakala
manajemen ingin membuat rencana ke depan. Aktivitas apa yang akan dilakukan lima
tahun ke depan biasanya juga sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia
untuk dapat melaksanakannya. Sebagai contoh, peningkatan produktivitas kerja para
pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi.
Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi adalah
semakin meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem informasi dan
aplikasinya. Pengembangan dan pengelolaan sistem dewasa ini membutuhkan
keterlibatan banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan
keterlibatanya pada periode-periode yang lalu. Sebagaimana sudah disampaikan

dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem


informasi di dalam organisasi dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga
kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai
perkembangan politik terakhir.
Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat besar dan
berpengaruh di dalam organisasi adalah karena semakin tingginya kemampuan
teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer
tersebut. Semakin baiknya kemampuan komputer telah menghasilkan jaringan
komunikasi yang kuat yang dapat digunakan organisasi untuk melakukan akses
informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan
aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Jaringan-jaringan ini telah
mentransformasikan ketajaman dan bentuk aktivitas organisasi, menciptakan fondasi
untuk memasuki era digital.
Jaringan yang terluas dan terbesar yang digunakan adalah internet. Hampir
setiap orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains, pendidikan,
pemerintah, maupun kalangan pebisnis menggunakan jaringan internet untuk bertukar
informasi atau melakukan transaksi bisnis dengan orang atau organisasi lain di seluruh
dunia. Internet menciptakan platform teknologi baru yang universal. Teknologi internet
ini mampu mempertajam cara bagaimana sistem informasi digunakan dalam bisnis
dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan

penggunaan internet:

Komunikasi dan kolaborasi.


Akses data dan informasi.
Partisipasi dalam diskusi.
Supply informasi.
Hobi atau bersenang-senang (entertainment).
Pertukaran transaksi bisnis.
Pertumbuhan yang pesat di teknologi komputer dan jaringan, termasuk teknologi

internet telah mengubah struktur organisasi yang memungkinkan secara instan


informasi didistribusi di dalam dan di luar organisasi. Kemampuan ini dapat digunakan
untuk mendesain ulang dan mempertajam organisasi, mentransfer struktur organisasi,
ruang lingkup organisasi, melaporkan dan mengendalikan mekanisme, praktik-praktik

kerja, arus kerja, serta produk dan jasa. Pada akhirnya, proses bisnis yang dilakukan
secara elektronis membawa organisasi lebih dikelola secara digital, yang membawa
dampak pada hal-hal sebagai berikut:

Organisasi semakin ramping.


Organisasi yang gemuk dan birokratis lebih sulit untuk mengikuti perubahan yang
pesat dewasa ini, kurang efisien, dan tidak dapat kompetitif. Oleh karenanya,
banyak model organisasi ini sekarang dirampingkan, termasuk jumlah pegawainya

dan tingkatan hirarkis manajemennya.


Pemisahan pekerjaan dari lokasi.
Teknologi komunikasi telah mengeliminasi jarak sebagai satu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pekerjaan.

PENGGUNAAN

SISTEM

INFORMASI

DALAM

MENUNJANG

STRATEGI

PERUSAHAAN
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.
Strategi persaingan yang

diterapkan oleh bisnis/industri

mampu memberikan

keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan


proses. Keunggulan

kompetitif akan

membawa

organisasi

pada

kemampuan

mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah
satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan
sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi
kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif
perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya
yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.
Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan
karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan

bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak
langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan
pendapatan mapun pengurangan biaya.
Menurut OBrien (2005), peran strategis sistem informasi dalam organisasi
adalah

memperbaiki

efisiensi

operasi,

meningkatkan

inovasi

organisasi

dan

membangun sumber daya informasi yang strategis. Ketiga peran strategis ini dapat
mendukung organisasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif dalam bersaing.
Dalam sebuah

organisasi

non-profit, peran

strategis yang

dimaksud adalah

meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan dan meningkatkan kinerja dalam


melakukan aktivitas pelayanan.
Sistem informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan untuk menunjang
strateginya dapat pula digunakan untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa
depan. Dengan adanya sistem informasi, maka perusahaan dapat mengantisipasi
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam jangka pendek, menengah, maupun
panjang karena adanya perubahan orientasi bisnis. Disamping itu, sistem informasi
yang unggul akan menciptakan barriers to entry pada kompetitor karena adanya
kerumitan teknologi untuk memasuki persaingan pasar.
Dari sisi internal perusahaan, penggunaan sistem informasi bukan saja akan
meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen,
tetapi juga dapat menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu
meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang
ada di perusahaan. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses
didukung dengan teknologi yang tinggi, sumberdaya yang berkualitas, dan yang paling
penting adalah komitmen perusahaan. Sistem informasi secara umum memiliki
beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut.
1.

Minimize Risk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor
keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai
hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diuar kontrol perusahaan. Saat
ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi resiko-resiko yang
kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecasting, financial advisory, planning

expert, dan lain-lain. Selain itu, kehadiran teknologi informasi merupakan


2.

sarana bagi manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapi.


Reduce Cost
Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai

usaha

pengurangan biaya operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap


profitabilitas perusahaan. Terdapat empat cara untuk mengurangi biaya
operasional melalui penerapan sistem informasi, yakni eliminasi proses yang
dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi proses sehingga lebih cepat
3.

dan praktis, serta otomatisasi proses.


Added Value
Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan.
Penciptaan value ini tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga

4.

untuk menciptakan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.


Create New Realities
Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi
perusahaan di dunia maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan
e-commerce,

e-loyalty,

e-customer,

dan

lain-lain

dalam

menanggapi

mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.


Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia
bisnis, maka menuntut manajemen untuk menghasilkan sistem informasi yang layak
dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang
manajemen sistem informasi. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya
perencanaan strategis sistem informasi. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis,
peningkatan perencanaan strategis sistem informasi menjadi tantangan serius bagi
pihak manajemen sistem informasi.
Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat
mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi
manajemen, serta memaksimalkan hasil investasi dari teknologi informasi. Sebuah
sistem informasi yang baik akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan
keputusan untuk merealisasikan rencana bisnisnya. Dengan demikian, penerapan
teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang
paling efektif dalam untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi sistem informasi
dipengaruhi oleh strategi-strategi lain yang diterapkan perusahaan dan selalu memiliki

konsekuensi. Empat komponen infrastruktur sistem informasi menjadi kunci strategi


sistem informasi.
Infrasturuktur Jaringan atau Server
Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang
menyediakan dasar untuk konektivitas, keamanan, routing, pengaturan, akses, dan fitur
integral pada jaringan. Sering sekali, infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang.
Jika jaringan terhubung ke internet, sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang merupakan protokol
yang sesuai, diturunkan dari Internet. Aspek jaringan yang lain, seperti layout fisikal
pada elemen jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan
kemudian diturunkan kepada jaringan versi terbaru.
1. Infrastruktur Fisikal
Sebuah infrastruktur fisikal jaringan merupakan topologi jaringan tersebut-rancangan
fisik jaringan-yang terdiri dari komponen perangkat keras seperti kabel, routers,
switches, bridges, hubs, servers, dan hosts. Infrastruktur fisikal juga meliputi teknologi
seperti Ethernet, 802.11b wireless, Public Switched Telephone Network (PSTN), dan
Asynchronous Transfer Mode (ATM), semua dari metode yang didefinisikan pada
komunikasi melalui berbagai jenis koneksi fisikal.

2. Infrastruktur Logikal
Infratruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung, diatur
dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan komunikasi
antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi fisikal. Contoh
elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti Domain Name
System (DNS), protokol jaringan seperti TCP/IP,perangkat lunak client jaringan seperti
Client Service For NetWare, dab kayaan jaringan seperti Quality of Service (QoS)
Packet Scheduler.
Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan infrastruktur
logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi jaringan.
Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus menjalankan tugas
yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access melalui koneksi dial-up
dan virtual private networks (VPN); mebuat, mengubah, dan memperbaiki routing
interfaces dan routing tables; membuat, mendukung, dan memperbaiki keamanan yang

didasarkan pada public key cryptography; dan menjalankan keputusan pemeliharaan


untuk jaringan yang heterogen yang meliputi sistem operasi seperti Microsoft Windows,
UNIX, dan Novell NetWare.

Menganalisa Jaringan Windows Server 2003


Bagian berikut ini menjelaskan berbagai elemen logikal pada jaringan Windows Server
2003.
1. Koneksi Jaringan
Dalam Microsoft Windows, koneksi jaringan adalah infrastruktur logikal antar
software (seperti protokol) dan hardware (seperti modem atau network adapters).
Koneksi jaringan dapat dilihat dalam Network Connections window, yang
ditunjukkan

dalam

Gambar

1-.

Koneksi

diprioritaskan

dan

normalnya

dikonfigurasikan dengan berbagai tipe software protokol, layanan, dan client.


2. Protokol Jaringan
Protokol jaringan merupakan bahasa jaringan yang digunaan untuk kominkasi
antara komputer. Contohnya, jaringan Windows, jaringan UNIX, dan Internet
yang bersandar pada protokol jaringan TCP/IP sebagai komunikasi dasar.

Dalam Windows, koneksi hanya dapat berkomunikasi dengan host asing dengan
menggunakan protokol jaringan yang diinstal pada komputer lokal dan terikat
pada koneksi tersebut. TCP/IP (versi 4) diinstal dan dikaitkan dengan semua
koneksi. Walaupun begitu, protokol NWLink harus diinstal, dikonfigurasikan, dan
dikaitkan ke koneksi secara manual yang harus sesuai dengan jaringan Novell
NetWare yang tidak menggunakan TCP/IP. (NWLink merupakan implementasi
Microsoft untuk protokol Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet
Exchange [IPX/SPX], yang asing bagi NetWare.) Sebagai tambahan, protokol
AppleTalk diinstal secara manual dan dikaitkan ke koneksi yang membutuhkan
kesesuaian

dengan

jaringan

Apple

yang

tidak

menggunakan

TCP/IP.

Gambar 1-4 menujukkan daftar lengkap protokol yang siap diinstal dan dikaitkan
ke koneksi khusus, Jika jaringan Anda berdasarkan pada sebuah protokol yang
tidak terdaftar, Anda harus menambahkan sendiri protokol tersebut.
3. Layanan Jaringan
Layanan jaringan adalah program yang menyediakan fitur-fitur seperti quality of
service, untuk menjalankan protokol pada jaringan. Gambar1-5 menunjukkan
layanan jaringan yang dapat siap diinstall dan dikaitkan pada koneksi jaringan.
Layanan tambahan dapat diisntal dari Windows Server 2003 Setup disk atau dari
sumber pihak ketiga. Client Jaringan (Network Client) dalam Windows
Network clients merupakan program yang memungkinkan komouter untuk
terhubung ke sistem operasi jaringan. Sebagi contoh, dengan menginstall Client
Service For NetWare dan mengkaitkan layanan ke jaringan tertentu, Anda dapat
menghubungkannya ke and binding the service to a particular connection, you
can NetWare networks.
4. Addressing/ Pengalamatan
Addressing merupakan praktek pemeliharaan sebuah sistem yang koheren
dalam jaringan Anda sehingga semua komputer dapat berkomunikasi. Dalam
sebuah jaringan,. Setiap host normalnya membedakan dirinya dari jaringan yang
lain dengan menggunakan network address. Sebagai contoh, IP version 4
menyediakan metode agar komputer dengan alamat 4-byte dapat berkomunikasi
satu sama lain. Alamat harus dikonfigurasikan sehingga bagian awal dari alamat
(network ID) sesuai dengn alamat lain yang berada dalam jaringan lokal (local

network), atau subnet. Untuk mengijinkan komputer berkomunikasi dengan


kmputer lain yang berbeda subnet, Anda harus menghubungkan subnet dengan
menggunakan route r(seperti Routing And Remote Access service pada
Windows Server 2003). Alamat dapat dikonfigurasikan secara manual,
didistribusikan secara otomatis melalui penggunaan DHCP server, atau
dikonfigurasikan sendiri.
5. Name Resolution/ Resolusi Nama
Sebagian besar jaringan menggunakan penamaan sistem sehingga orang-orang
dapar merujuk ke komputer berdasarkan nama dan bukan alamatnya. Name
resolution merupakan proses menerjemahkan nama komputer ke dalam sebuah
alamat, dan sebaliknya. Karena Windows dapat menggunakan dua sistem
penamaan yang berbeda, NetBIOS dan DNS, jaringan Windows mendukung
kedua sistem resolusi nama tersebut. NetBIOS tidak dikenali untuk jaringan
Microsoft yang lama, dan saat ini, NETBIOS digunakan biasanya untuk
kesesuaian dengan legalitas fitur dansistem.DNS merupakan sistem penamaan
asli pada Internet dan semua sistem operasi Windows yang dikeluarkan sejak
Microsoft Windows 2000. Untuk mengatasi penamaan NetBIOS, jaringan
Microsoft dapat megirimkan broadcast queries ke semua sistem dalam segmen
jaringan yang sama atau mengirimkan request ke WINS server. Unruk mengatasi
penamaan DNS (host), jaringan Microsoft mendasarkan pada protokol DNS dan
DNS servers. Agar dapat berfungsi sebagaimanamestinya, kedua layanan
resolusi nama tersebut harus dikonfigurasikan dan didukung oleh administrator
jaringan yang berpengalaman. Network Computer Groups/ Grup Komputer
dalam Jaringan dalam Windows, komputer dapat dikelompokkan ke dalam
workgroup atau domain. Sebuah workgroup merupakan pengelompokkan
sederhanasumber daya yan bertujuan untuk membantu user menemmukan
sumber daya seperti printer dan shared folders. Secara default, komputer dalam
Windows workgroup menggunakan sistem penamaan NetBIOS unutk memberi
nama komputer dan mneerjemahkan nama tersebut.. NetBIOS diguakan dengan
protokol yang berhubungan, seperti Common Internet File System (CIFS),
sebuah pengembangan dari protokol Server Message Block (SMB untuk

memungkinkan berbagi fungsi file, keamanan untuk berbagi jaringan, dan fitur
penelusuran jaringan. Walaupun begitu, tidak ada kemanan terpusat atau fitur
pengaturan yang tersediadi dalamnya. Sebuah domain merupakan kompulan
komputer, yang didefinisikan oleh admisnitrator jaringan, yang berbagi direktori
yang sama, kebijakan keamanan, dan hubungan dengan domain yang lain.
Informasi kemanan dan direktori disimpan dalam domain controllers di dalam
setiap domain.
6. Active Directory/ Direktori Aktif
Dalam jarinan Windows Server 2003, domain dibuat dan didukug oleh layanan
direktori Microsoft Active Directory. Active Directory merupakan basis data
terdistribusi dan layanan direktori yang direplikasikan ke semua domain
controller pada jaringan. Basis data Active Directory menyimpan informasi
tentang obyek jaringan yang meliputi domain, komputer, dan obyek yang lain.
Sifat distribusi yang dimiliki Active Directory memberikan user jaringan akses ke
sumber daya yang diijinkan dimanapun pada jaringan dengan menggunakan
proses logon tunggal. Active Directory juga menyediakan satu titil pengelolaan
administrasi untuk semua obyek jaringan. Istilah domains digunkan mengacu
baik pada pengelompokan komputer dalam Active Directory dan penggalan
nama hirarkikal seperti microsoft.com dalam DNS. Ingat bahwa Active Directory
domains dan DNS domains merupakan entitas berbeda yang dibangun oleh
sistem yang terpisah. Walaupun begitu, untuk menyederhanakan administrasi,
Active Directory domains dan komputer anggotanya biasanya diberikan nama
sesuai dengan nama DNSnya. Dengan cara ini, Active Directory namespace dan
DNS namespace terjadi overlap.

7. Remote Access/ Akses Jarak Jauh


Koneksi Remote access harus diknfigurasikan untuk user yang terhubung ke
jaringan Windows dari tempat yang bukan lokal. Dua metode dasar untuk akses
jarak jauh meliputi dial-up langsung ke komputer jaringan dan jaringan virtual
private.Untuk akses dial-up, Anda tihak hanya harus mengkonfigurasi server
untuk

menjawab

panggilan

masuk,

tetapi

juga

harus

mengkonfigurasi

autentikasi, hak akses, dan persyaratan enkripsi.. VPN memungkinkan koneksi


pribadi untuk mengaktifkan jaringan publik seperti internet. Koneksi jaringan ini
membutuhkan sekumpulan konfigurasi yang berbeda pada prosedur konfigurasi
unruk autentikasi, enkripsi, dan keamanan.
8. Network Address Translation/ Penerjemahan Alamat Jaringan
Network Address Translation (NAT) merupakan seuah

metode

untuk

memunkinkan komputer internal mengakses jaringan Anda yang telah diberikan


alamat nonpublil untuk berkomunikasi dengan komputer melalui internet. Ketika
NAT dikonfigurasi untuk digunakan pada infrastruktur jaringan, pemasangan ini
berakibat pada skema pengalamatan pada jaringan Anda. . Internet Connection
Sharing (ICS) adalah implementasi sederhan NAT yang terapat dalam sistem
operasi Windows baru-baru ini.
9. Infrastruktur Certificates
Certificates digunakan untuk kriptografi kunci publik, yang merupakan elemen
keamanan penting dalam jaringan Windows Server 2003. Certificates dan public
key cryptography digunakan dibanyak fitur Windows, seperti Secure Sockets

Layer (SSL), protokol Internet Protocol Security (IPSec) (yang mengenkripsi


komunikasi IP), smart cards, dan Encrypting File System (EFS, yang
mengamankan file pada jaringan). Infrastruktur certificate didukung dalam
jaringan Windows Server 2003 terintegrasi dengan sistem Public Key
Infrastructure (PKI): sebuah sitem sertifikat digital. Otoritas sertifikasi, dan
otoritas registrasi lainnya yang mengautentikasi setiap pihak yang terlibat dalam
transaksi elektronik.
Peran Programmer dalam IT
Programmer ialah Seseorang yang mempunyai keahlian di bidang komputer,
Programmer adalah seseorang yang mempunyai pekerjaan menulis dan merancang
program-program menggunakan bahasa-bahasa pemrograman komputer. Programmer
merupakan seseorang atau sekelompok orang yang sudah sangat ahli di Bidang
Komputer. Programmer juga bisa diartikan sebagai Seorang yang dapat membuat suatu
atau sebuah program dengan sangat bagus dan teratur. Programmer membuat
program di komputer untuk memajukan perkembangan teknologi dan membuat dunia
teknologi menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengertian Programmer secara lengkap
ialah Seseorang yang melakukan penulisan dan pengubahan script atau kode dari
sumber sehingga dapat membentuk suatu program. Penyuntingan kode sumber
meliputi

proses

pengetesan,

analisis,

pembetulan

kesalahan,

pengoptimasian

algoritma, dan normalisasi kode.


Programmer membantu para pengguna internet untuk lebih membuat internet ini
menjadi lebih baik. Programmer sering kali membuat berbagai macam software untuk
dijual atau diberikan kepada suatu otoritas/perusahaan yang sedang membutuhkan
software tersebut. Seorang Programmer merupakan seorang yang sangat teliti di dalam
mengerjakan apapun, Karena jika seorang programmer tidak teliti maka jika dia
membuat dan merancang suatu program akan menjadi program yang kurang bagus.
Programmer merancang suatu program dari script-script, kode-kode dan dengan
Bahasa-bahasa pemrograman. Bahasa Pemrograman kini sudah ada berbagai macam.
Yaitu Bahasa Pemrograman Java, Algoritma, C Plus, Visual Basic, Php, Perl, Python,
Html, Cobol, Fortran Dan Bahasa Pemrograman Lainnya. Programmer menyusun

perintah-perintah bahasa pemrograman yang bisa dibilang rumit dengan sangat teliti
untuk dijalankan di komputer dan digunakan oleh banyak orang.
Peran Sistem Analis pada IT
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian,
perencanaan,

pengkoordinasian,

dan

merekomendasikan

pemilihan perangkat

lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau
perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat
keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang
lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami
perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu
dalam

mengidentifikasi

kemungkinan

terbaik

serta

menganalisis

penyelesaian

permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk


memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem
harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem
operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu
seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian
interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir
sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.
Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan
penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab
atas analisis biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta
menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas
studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak
manajemen perusahaan.
Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:
Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan sistem yang akan di
gunakan.
Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan
atas suatu perangkat lunak.

Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem


agar tetap berada pada jalurnya.
Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya
untuk membantu para penguji.
Mengimplementasikan sistem

baru/sistem

usulan

yang

akan

digunakan

perusahaan.
Menyiapkan dokumentasi berkualitas.
Pentingnya HelpDesk pada IT
Helpdesk pada dasarnya adalah sebuah center point dimana masalah atau issue
dilaporkan dan diatur secara terurut dan diorganisasikan. Dari perspektif umum
helpdesk merupakan bagian pelengkap dari sebuah fungsi pelayanan, dan bertanggung
jawab sebagai sumber dari pemecahan masalah atau issue lainnya.
HelpDesk merupakan bagian dari perusahaan yang menyediakan dokumen
fungsi produk, servis atau teknologi dari perusahaan tersebut. Helpdesk adalah sebuah
departemen atau bagian dalam perusahaan yang melayani atau menanggapi
pertanyaan teknis pengguna. Helpdesk digunakan untuk menjawab pertanyaan pada
client. Pertanyaan dan jawaban dapat disampaikan melalui telepon,email, web atau fax.
Bahkan

ada software helpdesk yang

membuat

orang

lebih

mudah

untuk

menjalankan helpdesk dengan cepat untuk menemukan jawaban yang bersifat umum.
Manajemen layanan IT
Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI / IT service
management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada
pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis.
Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang
tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi . Berikut ini merupakan karakteristik
dari ITSM. Penyedia layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan
organisasi internal mereka. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas
layanan yang mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan. ITSM
adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan
bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen

bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin
tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau
rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sebaliknya, ITSM berfokus pada
pemberian kerangka kerja untuk struktur TI yang terkait kegiatan dan interaksi tenaga
teknis TI dengan penggunanya.
ITSM umumnya berkaitan dengan back office atau masalah operasional
manajemen teknologi informasi (kadang-kadang dikenal sebagai arsitektur operasi),
dan tidak berurusan dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, proses menulis
perangkat lunak komputer untuk dijual, atau merancang sebuah mikroprosesor tidak
akan menjadi fokus disiplin, namun yang menjadi perhatiannya adalah sistem komputer
yang digunakan oleh pemasaran dan staf pengembangan bisnis di perusahaan baik
berupa perangkat lunak dan atau perangkat kerasnya. Banyak perusahaan nonteknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi
informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya.
Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan
sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT meskipun
akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI
lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.

Anda mungkin juga menyukai