Sistem Informasi Menjadi Tantangan Manajemen
Sistem Informasi Menjadi Tantangan Manajemen
organisasi:
operasi,
instalasi,
dan
perawatan
komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci
dari
bidang
Informasi
yang
menekankan finansial
Penjualan
adalah
suatu
dan
personal
manajemen.
Sistem
dan
dan
mendistribusikan informasi
pengawasan
dalam
untuk
menunjang
pengambilan
informasi
berbasis
Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), Sistem informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer
dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
Sistem biometric
Sistem telemetri
komunikasi
dalam
organisasi
atau
antarorgansiasi
yang
perencanaan,
pengerjaan,
dan
pengendali
dalam
sebuah
subsistem
Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
Sebuah program aplikasi yang baik tidak hanya menterjemahkan proses manual
ke dalam system dalam bentuk medianya tetapi meliputi proses yang terdapat
didalamnya dengan memberikan kemudahan bagi penggunanya dan tentu saja
memberikan nilai tambah bagi perkembangan suatu organisasi. Perubahan proses
akan mengubah SOP (Standard Operasional Procedure) yang sudah ada, dan tentu
saja akan melibatkan orang-orang yang ada didalamnya. Sistem informasi merupakan
aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi, seperti operasi,
instalasi, perawatan komputer, software, dan data. Secara teknis sistem
informasi
kontrol maupun di bawah kontrol, artinya kontrol yang efektif tapi tidak mengecilkan
otoritas individu dari menggunakan suatu sistem masih sulit untuk dirancang.
Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut :
1. Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi
perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai
yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata
salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah
jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar mendapatkan good return dari
biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.
2. Tantangan stratejik bisnis
- Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang
penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai
aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka
untuk bekerja.
- Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari
kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.
- Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas
yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan
desain ulang. Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku
pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan
krja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang
modelnya tidak efisien.
3. Tantangan globalisasi
- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi
global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual
produk di berbagai negara yang berbeda.
- Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka
bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi,
menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain
proses bisnis transnasional.
Pendekatan
Pendekatan
teknis
perilaku
1. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis terhadap sistem informasi menekankan model matematika
untuk mempelajari sistem informasi , serta penekanan pada teknologi secara fisik
dan kemampuan format dari sistem tersebut. Disiplin ilmu yang berkontribusi
adalah ilmu komputer, metode kuantitatif, dan riset operasi.
Ilmu komputer berfokus pada pengembangan teori perhitungan, metode
perhitungan dan metode akses dan penyimpanan data yang efisien. Metode
kuantitatif menekankan pada pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan
praktiku manajemen. Riset operasi berfokus pada teknis matematika untuk
mengoptimalkan
parameter
terpilih
dari
organisasi
seperti
transportasi,
pola
keterkaitan
menggabungkan
tataran
teoritis
dari
ilmu
komputer,
ilmu
sistem dan aplikasi. Juga menekankan pada isu keperilakuan yang diangkat
oleh sosiologi, ekonomi dan psikologi.
Perspektif sistem sosioteknik membantu menghindari pendekatan teknologi murni
pada sistem informasi. Penekanannya adalah pada perlunya optimasi kinerja
sistem secara keseluruhan, baik teknis maupun perilaku. Hal ini berarti bahwa
teknologi harus diubah dan didesain agar sejalan dengan kebutuhan organisasi
dan individu.
PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat
mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan,
membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran
kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap
tujuan atau kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana
menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh
karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu
saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis instansi,
peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware,
database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya. Perubahan di satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat kritikal manakala
manajemen ingin membuat rencana ke depan. Aktivitas apa yang akan dilakukan lima
tahun ke depan biasanya juga sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia
untuk dapat melaksanakannya. Sebagai contoh, peningkatan produktivitas kerja para
pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi.
Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi adalah
semakin meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem informasi dan
aplikasinya. Pengembangan dan pengelolaan sistem dewasa ini membutuhkan
keterlibatan banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan
keterlibatanya pada periode-periode yang lalu. Sebagaimana sudah disampaikan
penggunaan internet:
kerja, arus kerja, serta produk dan jasa. Pada akhirnya, proses bisnis yang dilakukan
secara elektronis membawa organisasi lebih dikelola secara digital, yang membawa
dampak pada hal-hal sebagai berikut:
PENGGUNAAN
SISTEM
INFORMASI
DALAM
MENUNJANG
STRATEGI
PERUSAHAAN
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.
Strategi persaingan yang
mampu memberikan
kompetitif akan
membawa
organisasi
pada
kemampuan
mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah
satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan
sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi
kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif
perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya
yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.
Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan
karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan
bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak
langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan
pendapatan mapun pengurangan biaya.
Menurut OBrien (2005), peran strategis sistem informasi dalam organisasi
adalah
memperbaiki
efisiensi
operasi,
meningkatkan
inovasi
organisasi
dan
membangun sumber daya informasi yang strategis. Ketiga peran strategis ini dapat
mendukung organisasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif dalam bersaing.
Dalam sebuah
organisasi
non-profit, peran
strategis yang
dimaksud adalah
Minimize Risk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor
keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai
hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diuar kontrol perusahaan. Saat
ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi resiko-resiko yang
kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecasting, financial advisory, planning
usaha
4.
e-loyalty,
e-customer,
dan
lain-lain
dalam
menanggapi
2. Infrastruktur Logikal
Infratruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung, diatur
dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan komunikasi
antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi fisikal. Contoh
elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti Domain Name
System (DNS), protokol jaringan seperti TCP/IP,perangkat lunak client jaringan seperti
Client Service For NetWare, dab kayaan jaringan seperti Quality of Service (QoS)
Packet Scheduler.
Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan infrastruktur
logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi jaringan.
Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus menjalankan tugas
yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access melalui koneksi dial-up
dan virtual private networks (VPN); mebuat, mengubah, dan memperbaiki routing
interfaces dan routing tables; membuat, mendukung, dan memperbaiki keamanan yang
dalam
Gambar
1-.
Koneksi
diprioritaskan
dan
normalnya
Dalam Windows, koneksi hanya dapat berkomunikasi dengan host asing dengan
menggunakan protokol jaringan yang diinstal pada komputer lokal dan terikat
pada koneksi tersebut. TCP/IP (versi 4) diinstal dan dikaitkan dengan semua
koneksi. Walaupun begitu, protokol NWLink harus diinstal, dikonfigurasikan, dan
dikaitkan ke koneksi secara manual yang harus sesuai dengan jaringan Novell
NetWare yang tidak menggunakan TCP/IP. (NWLink merupakan implementasi
Microsoft untuk protokol Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet
Exchange [IPX/SPX], yang asing bagi NetWare.) Sebagai tambahan, protokol
AppleTalk diinstal secara manual dan dikaitkan ke koneksi yang membutuhkan
kesesuaian
dengan
jaringan
Apple
yang
tidak
menggunakan
TCP/IP.
Gambar 1-4 menujukkan daftar lengkap protokol yang siap diinstal dan dikaitkan
ke koneksi khusus, Jika jaringan Anda berdasarkan pada sebuah protokol yang
tidak terdaftar, Anda harus menambahkan sendiri protokol tersebut.
3. Layanan Jaringan
Layanan jaringan adalah program yang menyediakan fitur-fitur seperti quality of
service, untuk menjalankan protokol pada jaringan. Gambar1-5 menunjukkan
layanan jaringan yang dapat siap diinstall dan dikaitkan pada koneksi jaringan.
Layanan tambahan dapat diisntal dari Windows Server 2003 Setup disk atau dari
sumber pihak ketiga. Client Jaringan (Network Client) dalam Windows
Network clients merupakan program yang memungkinkan komouter untuk
terhubung ke sistem operasi jaringan. Sebagi contoh, dengan menginstall Client
Service For NetWare dan mengkaitkan layanan ke jaringan tertentu, Anda dapat
menghubungkannya ke and binding the service to a particular connection, you
can NetWare networks.
4. Addressing/ Pengalamatan
Addressing merupakan praktek pemeliharaan sebuah sistem yang koheren
dalam jaringan Anda sehingga semua komputer dapat berkomunikasi. Dalam
sebuah jaringan,. Setiap host normalnya membedakan dirinya dari jaringan yang
lain dengan menggunakan network address. Sebagai contoh, IP version 4
menyediakan metode agar komputer dengan alamat 4-byte dapat berkomunikasi
satu sama lain. Alamat harus dikonfigurasikan sehingga bagian awal dari alamat
(network ID) sesuai dengn alamat lain yang berada dalam jaringan lokal (local
memungkinkan berbagi fungsi file, keamanan untuk berbagi jaringan, dan fitur
penelusuran jaringan. Walaupun begitu, tidak ada kemanan terpusat atau fitur
pengaturan yang tersediadi dalamnya. Sebuah domain merupakan kompulan
komputer, yang didefinisikan oleh admisnitrator jaringan, yang berbagi direktori
yang sama, kebijakan keamanan, dan hubungan dengan domain yang lain.
Informasi kemanan dan direktori disimpan dalam domain controllers di dalam
setiap domain.
6. Active Directory/ Direktori Aktif
Dalam jarinan Windows Server 2003, domain dibuat dan didukug oleh layanan
direktori Microsoft Active Directory. Active Directory merupakan basis data
terdistribusi dan layanan direktori yang direplikasikan ke semua domain
controller pada jaringan. Basis data Active Directory menyimpan informasi
tentang obyek jaringan yang meliputi domain, komputer, dan obyek yang lain.
Sifat distribusi yang dimiliki Active Directory memberikan user jaringan akses ke
sumber daya yang diijinkan dimanapun pada jaringan dengan menggunakan
proses logon tunggal. Active Directory juga menyediakan satu titil pengelolaan
administrasi untuk semua obyek jaringan. Istilah domains digunkan mengacu
baik pada pengelompokan komputer dalam Active Directory dan penggalan
nama hirarkikal seperti microsoft.com dalam DNS. Ingat bahwa Active Directory
domains dan DNS domains merupakan entitas berbeda yang dibangun oleh
sistem yang terpisah. Walaupun begitu, untuk menyederhanakan administrasi,
Active Directory domains dan komputer anggotanya biasanya diberikan nama
sesuai dengan nama DNSnya. Dengan cara ini, Active Directory namespace dan
DNS namespace terjadi overlap.
menjawab
panggilan
masuk,
tetapi
juga
harus
mengkonfigurasi
metode
untuk
proses
pengetesan,
analisis,
pembetulan
kesalahan,
pengoptimasian
perintah-perintah bahasa pemrograman yang bisa dibilang rumit dengan sangat teliti
untuk dijalankan di komputer dan digunakan oleh banyak orang.
Peran Sistem Analis pada IT
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian,
perencanaan,
pengkoordinasian,
dan
merekomendasikan
pemilihan perangkat
lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau
perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat
keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang
lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami
perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu
dalam
mengidentifikasi
kemungkinan
terbaik
serta
menganalisis
penyelesaian
baru/sistem
usulan
yang
akan
digunakan
perusahaan.
Menyiapkan dokumentasi berkualitas.
Pentingnya HelpDesk pada IT
Helpdesk pada dasarnya adalah sebuah center point dimana masalah atau issue
dilaporkan dan diatur secara terurut dan diorganisasikan. Dari perspektif umum
helpdesk merupakan bagian pelengkap dari sebuah fungsi pelayanan, dan bertanggung
jawab sebagai sumber dari pemecahan masalah atau issue lainnya.
HelpDesk merupakan bagian dari perusahaan yang menyediakan dokumen
fungsi produk, servis atau teknologi dari perusahaan tersebut. Helpdesk adalah sebuah
departemen atau bagian dalam perusahaan yang melayani atau menanggapi
pertanyaan teknis pengguna. Helpdesk digunakan untuk menjawab pertanyaan pada
client. Pertanyaan dan jawaban dapat disampaikan melalui telepon,email, web atau fax.
Bahkan
membuat
orang
lebih
mudah
untuk
menjalankan helpdesk dengan cepat untuk menemukan jawaban yang bersifat umum.
Manajemen layanan IT
Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI / IT service
management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada
pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis.
Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang
tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi . Berikut ini merupakan karakteristik
dari ITSM. Penyedia layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan
organisasi internal mereka. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas
layanan yang mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan. ITSM
adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan
bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen
bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin
tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau
rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sebaliknya, ITSM berfokus pada
pemberian kerangka kerja untuk struktur TI yang terkait kegiatan dan interaksi tenaga
teknis TI dengan penggunanya.
ITSM umumnya berkaitan dengan back office atau masalah operasional
manajemen teknologi informasi (kadang-kadang dikenal sebagai arsitektur operasi),
dan tidak berurusan dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, proses menulis
perangkat lunak komputer untuk dijual, atau merancang sebuah mikroprosesor tidak
akan menjadi fokus disiplin, namun yang menjadi perhatiannya adalah sistem komputer
yang digunakan oleh pemasaran dan staf pengembangan bisnis di perusahaan baik
berupa perangkat lunak dan atau perangkat kerasnya. Banyak perusahaan nonteknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi
informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya.
Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan
sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT meskipun
akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI
lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.