Sebagian besar penyakit hipotiroid pada orang dewasa disebabkan oleh proses
dirusaknya kelenjar tiroid oleh antibodi antithyroid peroxidase. Secara klinis
diagnosis hipotiroid ditegakkan apabila kadar tiroksin bebas rendah sedangkan kadar
tirotropin meningkat. Keadaan hipotiroid dihubungkan dengan meningkatnya kejadian
infertilitas (kemandulan) atau keguguran, dan tidak umum ditemukan keadaan
hipotiroid berat dalam kehamilan.
Insidensi kehamilan adalah sekitar 2,5%.
Penyebab
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, hal umum yang
menyebabkan hipertiroid adalah kerusakan kelenjar hipotiroid oleh antibodi yang
dikenal dengan tiroiditis Hashimoto
Efek Hipotiroid Subklinis pada Hasil akhir kehamilan
Kelainan organ tiroid ibu dan janin saling berhubungan. Pada keduanya fungsi tiroid
sangat bergantung pada cukup atau tidaknya asupan iodin. Defisiensi asupan iodin
pada awal kehamilan dapat menyebabkan keadaan tiroid pada ibu. Anak-anak yag
dilahirkan beresiko terjadinya ketidakseimbangan perkembangan psikomotor. Selain
itu, pada hipotiroid subklinis bisa meningkatkan terjadinya persalinan prematur,
solusio plasenta.
3. Diabetes
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan penyebab yang beragam,
ditandai dengan adanya hiperglikemi kronis serta perubahan metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein akibat adanya defek sekresi atau kera insulin, atau keduanya.
Terdapat 4 macam klasifikasi diabetes, yaitu :
- Diabetes tipe 1 (disebabkan oleh destruksi sel yang akan menyebabkan defisiensi
absolut insulin)
- Diabetes tipe 2 (disebabka oleh defek sekresi insulin yang progresif karena adanya
insulin yang resisten)
- Tipe spesifik diabetes lainnya (disebabkan oleh faktor genetik, penyakit eksokrin
pankreas, atau obat-obatan)
- Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
Diabetes merupakan komplikasi medik yang sering terjadi pada kehamilan. Ada dua
macam perempuan hamil dengan diabetes, yaitu :
-
Perempuan hamil dengan diabetes yang sudah diketahui sejak sebelum perempuan
tersebut hamil (pregestasional).
Perempuan hamil dengan diabetes yang baru diketahui setelah perempuan tersebut
hamil (diabetes mellitus Gestasional).
diketahui yang muncul seiring kehamilan. Setelah ibu melahirkan, keadaan DMG
sering akan kembali ke regulasi glukosa normal.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan dengan diabetes sangat bervariasi.
Pada Ibu akan meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia, seksio sesarea, dan
terjadinya diabetes mellitus tipe 2 di kemudian hari, sedangkan pada janin
meningkatkan risiko terjadinya makrosomia, trauma persalinan, hiperbilirubinemia,
hipoglikemi, hipokalsemia, polisitemia, serta meningkatnya mortalitas atau kematian
janin.
Diagnosis dan Skirining Diabetes Mellitus Gestasional
Skrining awal diabetes mellitus gestasional adalah dengan cara melakukan
pemerksaan beban 50 g glukosa pada kehamilan 24-28 minggu
Kadar normal glukosa serum harus kurang dari 130 mg/dl (7,2 mmol per L) atau
kurang dari 140 mg/dl (7,8 mmol per L). Dengan memakai nilai 130 mg /dl atau lebih
akan meningkatkan sensitivitas tes sekitar 80-90%, tetapi, menurunan spesifitasnya
dibanding memakai nilai 140 mg/dl atau lebih.
Efek pada Janin
-Makrosomia, Menurut American College of Obstetricians and Gynecologits,
didefinisikan sebagai bayi yang berat lahirnya lebih dari 4.500 gr. Hal ini ditandai
dengan peningkatan timbunan lemak berlebihan di bahu dan badan. Akibatnya, terjadi
nya distosia bahu dan angka bedah caesar yang semakin tinggi.
Daftar Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta: Tridasa Printer