PERENCANAAN KEPEAWATAN
Table 3.6 Perencanaan Keperawatan Asuhan Keperawatan pada By. S dengan BBLR
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
pola
nafas
b.d
imaturitas
neurologis
Perencanaan Keperawatan
Intervensi
Rasional
NIC :
Perawatan
sirkulasi
(insufisiensi
Arteri dan vena ) :
1. Evaluasi oedema perifer dan denyut
nadi.
Status pernafasan : pertukaran gas
2. Auskultasi suara napas
1.
Sirkulasi
perifer
yang
abnormal
menunjukan kurangnya suplai oksigen.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
45
8.
9.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
tubuh
b.d intake kurang
1 : gangguan ekstream
2 : gangguan berat
3 : gangguan sedang
4 : gangguan ringan
5 : tidak ada gangguan
NOC :
Nutritional Status: Food
and Fluid Intake
Makanan
dan
cairan
terpenuhi.
Kriteria hasil
1. Makan
melalui
oral
2. Nafsu makan baik
3. Tidak
adanya
mual muntah
4. Tidak ada tandatanda malnutrisi.
Control berat badan yang
dibuktikan oleh indikator:
1. Berat
badan
sangat kurang
2. Berat
badan
kurang
3. Berat
badan
cukup
4. Berat
badan
berlebih
5. Berat
badan
sangat berlebih
Nilai yang diharapkan 3.
NIC :
Nutritional monitoring
1. Monitor adanya penurunan BB
2. Monitor tipe dan aktivitas yang bisa
dilakukan
3. Ciptakan lingkungan nyaman selama
klien makan
1.
2.
3.
4.
6.
7. Menentukan
apakah
pasien
membutuhkan diet khusus
8. Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, kadar hemotokrit.
7.
9.
46
5.
8.
Resiko
ketidakseimbangan
suhu tubuh b.d
pajanan fototerapi
Resiko
terjadi
injury b.d efek
fototerapi
NOC :
Termorigulasi :
1 : gangguan ekstream
2 : gangguan berat
3 : gangguan sedang
4 : gangguan ringan
5 : tidak ada gangguan
Kriteria hasil :
- Peningkatan
suhu
tubuh
- Penurunan suhu tubuh
- Hipertermi
- hipotermi
NOC :
fototerapi :
1: gangguan eksrem
2: berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada gangguan
Kriteria Hasil :
- Peningkatan bilirubin
- TTV batas normal
- Dehidrasi
- Keutuhan kulit
NIC
Termoregulasi :
1. monitor suhu sesering mungkin.
1.
Mengetahui
tubuh.
2.
2.
3.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
4.
Monitor
penurunan
tingkat
kesadaran.
5. Monitor intake dan output.
6. Berikan antipiretik.
7. Kelola antibiotic.
8. Berikan cairan intravena.
9. Tingkatkan sirkulasi udara.
10. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi.
Tanda-tanda vital :
11. Monitor nadi, suhu dan RR.
12. Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembaban membrane mukosa.
NIC :
fototerapi :
1. Perhatikan golongan darah ibu/ bayi
2. Tinjau catatan intrapartum terhadap
factor risiko khusus, seperti berat
badan lahir rendah (BBLR) atau
IUGR,
prematuritas,
proses
metabolic
abnormal,
cedera
vascular, sirkulasi abnormal, sepsis,
atau polisitemia.
3. Kaji bayi terhadap kemajuan tandatanda dan perubahan perilaku
:misalnya: letargi, hipototonus, atau
47
tingkat
peningkatan
suhu
3.
Inkompabilitas
ABO
menyebabkan
hemolisis lambat atau segera.
Kondisi klinis tertentu dapat menyebabkan
pembalikan
barier
darah-otak,
memungkinkan ikatan bilirubin terpisah
pada tingkat membrane sel atau dalm sel itu
sendiri, meningkatkan risiko terhadap
keterlibatan SSP.
Bilirubin tidak terkonjugasi yang berlebihan
(dihubungkan dengan ikterik patologis)
Kulit ikterus
Selera ikterus
4.
5.
6.
7.
8.
9.
tanda-tanda
48
7.
dalam
Kerusakan
integritas kulit b.d
pejanan
terhadap
fhototerapi
NOC :
Integritas jaringan kulit :
1 : gangguan ekstream
2 : gangguan berat
3 : gangguan sedang
4 : gangguan ringan
5 : tidak ada gangguan.
Kriteria hasil :
- Sensasi
- Elastisitas
- Hidrasi
- Tekstur
- Ketebalan
Keutuhan kulit
NIC :
Manajemen tekanan :
1. Identifikasi sumber penekanan dan
friksi.
2. Pantau kulit terhadap ruam dan
lecet, warna dan suhu, kelembapan
dan kekeringan, area kemerahan dan
rusak.
3. Gunakan kasur penurunan tekanan.
4.
Jadwalkan
mandi,
hindarkan
penggunaan air panas, gunakan
agens pembersih yang ringan.
Gunakan lapisan pelindung seperti
lotion yang cocok untuk kulit bayi.
6.
8.
NIC
1. Bantu keluarga mengenal situasi
yang menimbulkan cemas.
1.
2.
2.
7.
8.
Kriteria hasil :
- Keluarga
3.
4.
5.
NOC
- Anxiety self control
- Anxiety level
- Coping
2.
6.
Kecemasan
pada
orang
tua
b.d
kondisi
penyakit
bayinya
1.
mampu
49
5.
7.
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
Keluarga
mampu
Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukan tekhnik
untuk
mengontrol
cemas.
Vital sign dalam batas
normal
Postur tubuh, ekspresi
wajah, bahasa tubuh
dan tingkat aktivitas
menunjukan
berkurangnya
kecemasan.
3.
4.
5.
6.
Dorong
keluarga
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi.
Gunakan
pendekatan
yang
menenangkan
Identifikasi tingkat kecemasan.
3.
Instruksikan
keluarga
untuk
menggunakan tekhnik relaksasi.
6.
4.
5.
( Sumber : Doengous, 2001 ; Willkinson, 2011 ; Bulehcek and Joanne, 2014 Johnson et al, 2014 )
50