Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
Disusun Oleh:
Nur Khabibah
2021214467
Kelas M
JURUSAN TARBIYAH/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2016
Kata Pengantar
bahwa
makalah
ini
masih
terdapat
Pekalongan, 03
November 2016
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kurikulum
sebagai
sebuah
program
atau
rencana
untuk
mengetahui
keberhasilan
pencapaian
tujuan,
disamping itu, juga berisi tentang alat atau media yang diharapkan
mampu menunjang pencapaian tujuan tersebut. Kurikulum sebagai
suatu rencana disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar
di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta staf pengajarnya. Kurikulum sebagai rencana
pembelajaran ini juga diikuti oleh UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
yang mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
Pembahasan
A. Definisi Kurikulum
According to Beauchamp (1968:6), in the broadest sense the
term curriculum ordinarily is used by a specialists in the field in
two ways: (1) To indicate, roughly, a plan for the education, of
learners, and (2) To identify a field of study.
Curriculum is a plan for the education of learners usually is
referred to as curriculum or the curriculum. What is required
when referring to the term is the grasp of the basic notions
education involves as well as the structural organization every
author states within this definition for the term curriculum
(Moreno, 2000:11).1
Colin J. Marsh dan George Willis dalam bukunya Curriculum
Alternative Approaches, Ongoing Issues telah menginventarisasi
beberapa definisi kurikulum baik yang bermakna luas maupun
sempit, yaitu:
1. Curriculum is those subjects that are most useful for
living
in
contemporary
society
(kurikulum
adalah
pembelajar
yang
didapatkan
dibawah
bimbingan sekolah)
4. Curriculum is all the experiences that learners have in
the
course
of
living
(kurikulum
adalah
semua
juga
arah
pendidikan
agama
dalam
rangka
Pendidikan
agama
islam
akan
membawa
dan
bermasyarakat,
berbangsa
dan
Untuk
delapan
mencapai
indikasi
kemampuan
keberhasilan
dasar
tersebut
Pendidikan
Agama
ditetapkan
Islam
di
pengajaran
hanya
satu
arah
(one-way
traffic
program
pendidikan.
Dan
kurikulum
sekolah
kejuruan
tuntutan
Sosialisme
Indonesia,
serta
sistem
yang
didasarkan
atas
doktrin
Demokrasi
studies), sebagai
keterangan
yang
menggambarkan
kemampuan
belajar
atau
rencana
sekolah
atau
lembaga
pendidikan
beserta
staf
oleh
UU
SISDIKNAS
No.
20
Tahun
2003
yang
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
dimasukkan
perkembangan
moral
dalam
dan
wardhana
diintegrasikan
(bidang
antara
studi)
pelajaran
agama
termasuk
dalam
Presiden
daftar
jam
Soekarno
praksis. Dalam pengertian bahwa setiap pelajaran yang diajarkan disekolah dapat
berkorelasi positif dengan fungsional praksis siswa dalam masyarakat.7
Penutup
A. Kesimpulan
Rencana Pendidikan 1964 sehubungan dengan posisi PAI
adalah: pertama, bahwa pelajaran agama (islam) merupakan
pelajaran alternatif, bilamana seorang murid tidak mengikuti
pelajaran agama (islam), ia harus mengikuti pelajaran Budi
Pekerti. Kedua, pengaruh ide Manipol USDEK amat kuat dalam
rencana pendidikan 1964, seperti terlihat dalam struktur mata
pelajaran di SD yang mengikuti konsep Pancawardhana dan
Sapta Usaha Tama, atau pembagian mata pelajaran kelompok
Rasa/ Karya di SMP yang bertujuan membiasakan anak didik
memenuhi
tuntutan
Sosialisme
Indonesia,
serta
sistem
yang
didasarkan
atas
doktrin
Demokrasi
Daftar Pustaka
Assegaf, Abdurrahman. 2005. Politik Pendidikan Nasional. Yogyakarta:
Kurnia Alam.
Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Irma Dolores Nunezy Bodegas. 2007. From Curriculum to Syllabus Design:
The Different Stages to Design a Programme. Quintana Roo: Universidad
de Quintana Room.
Ladjid, Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
Ciputat: Ciputat Press Group.