Anda di halaman 1dari 3

1.

2 Dasar Teori
1.2.1 Minyak dan Lemak
Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu liposyang artinya lemak). Lipida
larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air. Sifat kelarutan ini yang membedakan
lipida dari golongan senyawa alam penting lain seperti protein dan karbohidrat yang pada
umumnya tidak larut dalam pelarut nonpolar (Hart, 2003).
Minyak dan lemak besar sekali peranannya dalam metabolisme tubuh. Peranan
minyak dan lemak dalam metabolisme bukan hanya sebagai wahana pengangkut vitaminvitamin yang larut dalam minyak (A, D, E, dan K) dalam darah, melainkan juga peranannya
dalam proses pembentukan otak dan kecerdasan manusia, serta kesehatan tubuh pada
umumnya. Disamping itu, minyak dan lemak dapat merupakan sumber asam lemak esensial
yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan anak dan pemeliharaan kulit tubuh dan kesehatan
kulit wajah (Winarno, 1997).
1.2.2 Minyak Kedelai
Kedelai (Glycine max L) adalah tanaman semusim yang bisa diusahakan pada musim
kemarau, karena tidak memerlukan air dalam jumlah besar. Umumnya kedelai tumbuh di
daerah dengan ketinggian 0 sampai 500 meter dari permukaan laut (Ketaren, 1986).
Minyak goreng berfungsi sebagai media penghantar panas, penambah rasa gurih dan
penambah kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya. Makin
tinggi titik asap , makin baik mutu minyak goreng. Lemak atau minyak yang digunakan untuk
menggoreng titik asapnya akan turun, karena telah terjadi hidrolisis. Karena itu untuk
menekan terjadinya hidrolisis, pemanasan lemak atau minyak sebaiknya dilakukan pada suhu
yang tidak terlalu tinggi, pada umumnya suhu penggorengan adalah 177-221C (Winarno,
1997).
Minyak kedelai komposisi khas sangat baik sebagai minyak salad, tetapi biasanya
terhidrogenasi untuk digunakan sebagai margarin atau minyak goreng. Stabilitas minyak
kedelai untuk oksidasi juga dibatasi oleh asam linolenat. Beberapa dekade terakhir telah
menyaksikan berbagai upaya untuk memanipulasi komposisi asam lemak dari minyak kedelai
untuk membantu bersaing lebih baik di berbagai kegunaan, tetapi biaya tumbuh,
memisahkan, dan pengujian varietas khusus dan ketahanan terhadap minyak yang
dimodifikasi secara genetik telah membatasi daya tarik ini varietas diubah (Shahidi, 2005).
1.4 Sifat Fisik dan Kimia
1.4.1 Bahan Baku Utama
Bahan baku utama yang digunakan pada pendirian pabrik minyak goreng kedelai ini
adalah :
Kedelai (Glycine max L)
Berikut ini merupakan sifat fisika dan sifat kimia dari jagung:
a. Sifat Fisik
b. Sifat Kimia
I.4.2 Bahan Baku Pendukung
Bahan baku pendukung yang digunakan pada pendirian pabrik minyak goreng jagung
ini adalah:
N-Heksan
- Rumus molekul : C6H14
- Berat molekul
: 86,18 gram/mol
- Penampilan
: cairan tidak bewarna

Densitas
Titik lebur
Titik didih
Kelarutan dalam air
Viskositas
Titik nyala

NaOH
- Molekul berat
- Titik didih
- Titik leleh
- Spesifik Gravity
- Warna
- Penampilan

: 0,6548 gr/mL
: -95 0C, 178 K
: 69 0C, 342 K
: 13 mg/L pada 20 0C
: 0,294 cP
: -23,3 0C

: 40 gram/mol
: 1388 0C (2530,4 0F)
: 323 0C (613,4 0F)
: 2,13
: putih
: solid

Bleaching clay (bleaching earth)


Berikut merupakan sifat fisika dan sifat kimia bleaching earth:
a. Sifat Fisika
- Rumus Molekul : H2 [Al2O3. m SiO2 . (OH)2]. n H2O
- Warna
: keruh, lunak
- Komponen utama : SiO2
- Berat Molekul
: 60
- Warna
: pucat
- Specific Gravity
: 2,65
o
- Melting Point C
: 1425
- Boiling Point oC
: 2230
b. Sifat Kimia
- Dapat terjadi reaksi hidrolisis minyak dengan katalis asam
- Mudah larut dalam air, pelarut dan minyak
- Relatif Density : 350 1000 kg/m3

Anda mungkin juga menyukai