DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
vi
I.
PENAWARAN UMUM
II.
III.
PERNYATAAN HUTANG
IV.
V.
RISIKO USAHA
13
VI.
16
VII.
17
18
22
23
27
27
30
32
33
33
33
34
34
34
35
35
40
41
42
43
44
IX.
45
X.
EKUITAS
47
XI.
KEBIJAKAN DIVIDEN
50
XII.
PERPAJAKAN
51
VIII.
XIII.
53
XIV.
55
XV.
57
62
71
83
119
XX.
125
151
ii
Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut:
Afiliasi
Anak Perusahaan
Perusahaan-perusahaan yang:
1) kepemilikan atas saham-sahamnya baik secara langsung
maupun tidak langsung dikuasai oleh Perseroan 50% dari total
saham yang dikeluarkan dalam perusahaan yang bersangkutan,
dan
2) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan
sesuai dengan prinsip standar akutansi keuangan yang berlaku
di Indonesia
BAE
BAPEPAM-LK
BEJ
DPS
DPPS
FKPS
FPPS
Hari Bank
Hari Bursa
Hari Kerja
Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.
iii
KSEI
Masyarakat
Pemegang Rekening
Pemegang Saham
Penawaran Umum
Penitipan Kolektif
Jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu
pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang dibuat oleh dan antara
Perseroan dan Penjamin Emisi Efek dengan syarat dan ketentuan
yang muat dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Bukit
Darmo Property Tbk No. 47 tanggal 24 April 2007 juncto Adendum
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Bukit Darmo Property Tbk
No. 71 tanggal 25 Mei 2007, keduanya dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.
Pernyataan Pendaftaran
iv
Prospektus
RUPS
RUPSLB
Saham Baru
Tanggal Emisi
Tanggal Pembayaran
Tanggal Pencatatan
Tanggal Pengembalian
Tanggal Penjatahan
UUPM
SINGKATAN NAMA ANAK PERUSAHAAN BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG
IPAC
SMU
MMU
MUSU
RINGKASAN
Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci serta laporan keuangan dan
penjelasannya yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun
dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Adhibaladika dengan Akta No. 11 tanggal 12 Juli 1989 yang dibuat
di hadapan Sugino Saputra, sebagai pengganti dari Budiarti Karnadi, S.H., Notaris di Jakarta, telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7737.HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus
1989, didaftarkan dalam Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah
No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya tertanggal 4 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat,
termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk. berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh
Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No. 27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal
16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
PENAWARAN UMUM
1.
Jumlah Saham
2.
Nilai Nominal
3.
Harga Penawaran
4.
5.
6.
7.
Pada Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak
yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan
dan disetor penuh.
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah
sebagai berikut:
vi
Keterangan
Jumlah Saham
12.000.000.000
1.200.000.000.000
4.000.000.000
400.000.000.000
100,00
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
65,00
20,00
15,00
8.000.000.000
Modal Dasar
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan
permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
8.000.000.000
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
-
65,00
20,00
15,00
-
Jumlah Saham
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
2.000.000.000
6.000.000.000
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000
-
43,33
13,33
10,00
33,34
Apabila seluruh Waran Seri I telah dilaksanakan sepenuhnya menjadi saham biasa atas nama dalam
Perseroan, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000
-
43,33
13,33
10,00
33,34
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
340.000.000.000
-
35,13
10,81
8,11
45,95
Senantiasa berfokus pada penyediaan jasa yang prima. Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam
bidang konstruksi dan pengembangan proyek perkantoran, komersial, hunian bertingkat tinggi yang
prima.
Penambahan jumlah tanah yang berlokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia merupakan
strategi utama yang akan dilakukan oleh Perseroan. Pemilihan lokasi tanah yang prima dan strategis
ini merupakan faktor utama dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan memberi nilai tambah bagi
para pemegang saham. Oleh karena itu, Perseroan bermaksud untuk mengakuisisi tanah seluas
kurang lebih 11 ha milik pihak Afiliasi yang terletak di depan proyek Perseroan dan yang rencananya
akan dikembangkan sebagai kawasan bisnis terpadu (Superblok Bukit Darmo - City) oleh Perseroan.
Merancang proyek dengan perencanaan yang matang serta memperhatikan lokasi yang prima dan
segmen pasar sasaran.
vii
Dalam rangka menyediakan jasa dan produk yang menyeluruh di industri real estate/properti,
Perseroan melalui Anak Perusahaannya mendirikan dua perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan bangunan dan bidang konstruksi umum yang akan menunjang ekspansi usaha
Perseroan.
RISIKO USAHA
Risiko yang Terkait dengan Perseroan
Risiko Persaingan Usaha
Risiko Pemeliharaan dan Pengelolaan
Risiko Keuangan
Risiko Kebakaran
Risiko Kerugian Asuransi
Risiko Gugatan Hukum
Risiko Keterlambatan Penyelesaian
Risiko-Risiko Umum
Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan
Risiko Daya Beli Masyarakat
Risiko Kondisi Pasar Properti
Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah
Risiko Bencana Alam
KEBIJAKAN DIVIDEN
Dividen Kas
(berdasarkan persentase dari laba bersih setelah pajak)
15%
20%
25%
Keterangan
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
Hak Minoritas
Pendapatan
Laba Usaha
Laba Bersih
31 Desember
2006
2005
2004
2003
2002
302.745
292.402
10.151
192
2.942
100
53
302.540
292.261
10.098
181
2.360
82
55
300.321
290.278
10.043
1.460
34
25
300.566
290.548
10.018
947
25
18
300.001
290.001
10.000
-
Tahun dimulainya
Penyertaan
2005
325.000.000
65,00
2007
2.480.000.000
99,20
2007
1.240.000.000
99,20
2007
1.240.000.000
99,20
Anak Perusahaan
viii
Jumlah Penyertaan
Rupiah
%
I. PENAWARAN UMUM
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek atas nama Perseroan dengan ini melakukan
Penawaran Umum Sejumlah 2.000.000.000 (dua miliar) saham biasa atas nama (Saham Baru), dengan
nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan Harga Penawaran sebesar
Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
pemesanan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dimana melekat sebanyaksebanyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru
yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Seluruh Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum,
yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia, Biro Administrasi Efek (BAE) pada Tanggal Penjatahan,
yaitu 14 Juni 2007. Setiap pemegang 10 (sepuluh) lembar Saham Baru berhak memperoleh 7 (tujuh)
Waran Seri I. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak
Tanggal Pencatatan pada BEJ.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian
saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp 100 (seratus
Rupiah) setiap sahamnya dengan ketentuan setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel.
Adapun harga pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp 135 (seratus tiga puluh lima Rupiah) setiap lembar
yang dapat dilakukan selama jangka waktu pelaksanaan, yaitu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan
Waran Seri I pada BEJ sampai dengan tanggal akhir pelaksanaan yaitu 14 Juni 2010. Pemegang Waran
Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen dan hak suara selama
Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Bila Waran Seri I tersebut
tidak dilaksanakan sampai tanggal akhir pelaksanaan maka Waran Seri I menjadi daluwarsa.
Kegiatan Usaha:
Bergerak di bidang pengusahaan tanah dan bangunan.
Berkedudukan di Surabaya, Indonesia
Domisili
Jl. Khairil Anwar no. 21
Surabaya
Telp: (62-31) 731 5555 Fax: (62-31) 731 6666
Kantor Operasional
Office Park 2 no. 1
Jl. Bukit Darmo Boulevard, Surabaya
Telp: (62-31) 732 5555 Fax: (62-31) 732 6666
Perseroan, telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran
Umum kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut
BAPEPAM-LK) dengan Surat No 010/BDP/DIR/IV/07 tanggal 27 April 2007 sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam UUPM.
Seluruh saham Perseroan termasuk Saham Baru akan dicatatkan di BEJ, apabila memenuhi persyaratan
pencatatan yang ditetapkan oleh BEJ antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan
maupun lembaga di BEJ dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu)
satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka
Penawaran Umum dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para
pemesan sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan UUPM.
Perseroan didirikan dengan nama PT Adhibaladika dengan Akta No. 11 tanggal 12 Juli 1989 yang dibuat
dihadapan Sugino Saputra, sebagai pengganti dari Budiarti Karnadi, S.H., Notaris di Jakarta, telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7737.HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus
1989, didaftarkan dalam Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah
No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya tertanggal 4 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat,
termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk. berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh
Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No. 27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal
16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
Komposisi permodalan dan modal saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Saham
12.000.000.000
1.200.000.000.000
4.000.000.000
400.000.000.000
100,00
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
65,00
20,00
15,00
8.000.000.000
Dengan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-2712/BL/2007 tanggal 7 Juni 2007, Pernyataan Pendaftaran
Emisi Efek telah menjadi efektif dalam rangka melakukan Penawaran Umum sejumlah 2.000.000.000
(dua miliar) Saham Baru dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham
Baru akan memberikan hak kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan
permodalan dan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Saham
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
-
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
-
8.000.000.000
65,00
20,00
15,00
-
Jumlah Saham
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
2.000.000.000
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000
6.000.000.000
43,33
13,33
10,00
33,34
Apabila seluruh Waran Seri I telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham biasa atas nama dalam
Perseroan, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000
6.000.000.000
43,33
13,33
10,00
33,34
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
340.000.000.000
4.600.000.000
35,13
10,81
8,11
45,95
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sejumlah 2.000.000.000
(dua miliar) Saham Baru atau sebesar 33,34% (tiga puluh tiga koma tiga puluh empat persen) dari modal
ditempatkan dan disetor penuh, maka Perseroan atas nama pemegang saham pendiri akan mencatatkan
seluruh saham yang dimilikinya pada BEJ. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh
Perseroan di BEJ menjadi 6.000.000.000 (enam miliar) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Perseroan juga akan
mencatatkan sebanyak-sebanyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta) Waran Seri I yang
menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini.
Persentase Waran Seri I (proforma) sebelum Penawaran Umum ini, terhadap jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh adalah 35,00%. Sedangkan (proforma) sesudah Penawaran Umum ini,
persentase Waran Seri I terhadap jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh adalah 23,33%.
Saham-saham yang akan dicatatkan atas nama pemegang saham pendiri, sejumlah 4.000.000.000
(empat miliar) saham biasa atas nama tidak akan dijual oleh pemiliknya dalam jangka waktu 8 (delapan)
bulan setelah Pernyataan Pendaftaran Perseroan menjadi efektif sebagaimana diatur dalam Peraturan
Nomor IX.A.6 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
Perseroan tidak berencana untuk menerbitkan, mengeluarkan, dan/atau mencatatkan saham lain dan/
atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 bulan setelah Pernyataan
Pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK kecuali hasil saham konversi Waran Seri I yang
dikeluarkan dalam Penawaran Umum ini, sesuai dengan ketentuan penerbitan Waran Seri I yang dijelaskan
dalam Bab XVI.
2.
3.
0,13%
0,09%
0,06%
0,01%
1,18%
Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini,
maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam-LK dengan mengemukakan
alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum
Pemegang Saham.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini
kepada Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan melaporkannya kepada
Bapepam-LK secara periodik dan pelaporan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Perseroan akan melaporkan perkembangan pelaksanaan Waran Seri I sehubungan dengan Penawaran
Umum ini kepada Bapepam-LK secara periodik dan pelaporan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan
Bapepam No. X.K.4. tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Keterangan
Hutang Usaha
Pihak Ketiga
Hutang Pajak
Biaya Masih Harus Dibayar
Uang Muka Penjualan
Hutang Lain-lain
Hutang Jangka Panjang
Jumlah Kewajiban
Jumlah
28
125
250
1.952
47
290.000
292.402
Hutang Pajak
Hutang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 yang terdiri dari:
(dalam Rupiah)
2006
51.404.200
73.167.103
124.571.303
2006
169.798.420
66.345.450
14.223.825
250.367.695
Manfaat Karyawan
Teka Stationery (alat tulis kantor)
Lain-lain
Jumlah
Hutang Lain-lain
Hutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2006 merupakan pinjaman dana sementara oleh pihak
ketiga sebesar Rp 46.609.150. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
1. Umum
Perseroan didirikan dengan nama PT Adhibaladika dengan Akta No. 11 tanggal 12 Juli 1989 yang dibuat
dihadapan Sugino Saputra, sebagai pengganti dari Budiarti Karnadi, S.H., Notaris di Jakarta, telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7737.HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus
1989, didaftarkan dalam Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah
No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya tertanggal 4 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat,
termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk. berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh
Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal
16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
2. Penyediaan Lahan
Pada saat ini, Perseroan memiliki lahan seluas + 5,5 ha yang terletak di Jalan Bukit Darmo Boulevard,
Surabaya. Pertengahan tahun 2006, Perseroan mulai mengembangkan lahannya tersebut, seluas
+ 3,5 ha, untuk pembangunan suatu mix-use development yang terdiri dari dua tower kondominium dan
sebuah mal ritel. Tanah yang belum dikembangkan akan dijadikan satu kesatuan dengan mix-use
development berupa pusat komersial dan/atau perhotelan.
3. Keuangan
Tabel berikut ini adalah ringkasan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Santoso & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan Keuangan Perseroan
disusun berdasarkan Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia.
31 Desember
Pendapatan
Beban Operasional
Laba Usaha
Laba Bersih
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
2006
2005
2004
2.942
2.842
100
53
2.360
2.278
82
55
1.460
1.426
34
25
302.745
292.402
10.151
302.540
292.261
10.098
300.321
290.278
10.043
Pendapatan
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Pendapatan Perseroan pada tahun 2006 adalah sebesar Rp 2.942 juta yang terdiri dari pematangan
tanah dan jasa pemasaran. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh tambahan permintaan pematangan
tanah dari pelanggan. Pendapatan tahun 2006 meningkat sebesar Rp 582 juta atau sebesar 24,66%
dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar Rp 2.360 juta.
Pendapatan yang diterima oleh Perseroan selama beberapa tahun terakhir ini berasal dari jasa kontraktor
dan pemasaran. Jasa kontraktor yang dilakukan Perseroan adalah pematangan tanah yang meliputi
pengukuran, penggalian, pengurugan, perataan dan pemadatan sedangkan pemasukan dari jasa
pemasaran berasal pendapatan Anak Perusahaan, IPAC.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Pendapatan Perseroan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 2.360 juta, yang terdiri dari pematangan
tanah dan jasa pemasaran. Pendapatan tahun 2005 meningkat sebesar Rp 900 juta atau sebesar 61,64%
dibandingkan dengan tahun 2004 yang sebesar Rp 1.460 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh
pendapatan dari Anak Perusahaan, IPAC, yang dikonsolidasikan sebesar Rp 409,3 juta dan sisanya
berasal dari penambahan permintaan pematangan tanah dari pelanggan.
Beban Operasional
Beban operasional Perseroan terdiri dari gaji, upah dan kesejahteraan karyawan, penyusutan dan
amortisasi, pajak bumi dan bangunan, pemasaran & pengembangan, jamuan dan sumbangan, seragam
dan kelengkapan operasional, percetakan, pelatihan dan pengembangan SDM, transportasi dan
akomodasi, perlengkapan kantor, perizinan usaha, manfaat karyawan, asuransi, makan dan minum
karyawan, listrik, air, telepon, sewa dan beban lainnya. Perseroan membayar gaji para karyawannya
dengan jumlah di atas upah minimum regional yang diwajibkan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan
di Indonesia dan melakukan peninjauan gaji karyawannya setiap tahun.
Penyusutan Perseroan dilakukan atas kendaraan, peralatan dan perabot kantor dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method). Amortisasi dilakukan atas biaya pra-operasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Beban operasional Perseroan pada tahun 2006 adalah sebesar Rp 2.842 juta, meningkat sebesar
Rp 564 juta atau sebesar 24,76% dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar Rp 2.278 juta.
Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar
Rp 295,6 juta akibat dari kebijakan Perseroan tentang kenaikan gaji; dan kenaikan pajak bumi dan
bangunan sebesar Rp 192,6 juta yang terjadi akibat dari pengenaan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang
lebih tinggi dari status objek pajak tanah belum dikembangkan, menjadi tanah dalam pengembangan.
Perubahan komponen-komponen beban operasional selain gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dan
pajak bumi bangunan terjadi karena peningkatan kegiatan operasional Perseroan dan/atau efisiensi biaya.
Perseroan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan keuangan yang terpusat dan konsisten, disamping
penyelarasan antara sumber pendapatan dan pengeluaran Perseroan. Sumber pendanaan Perseroan
saat ini berasal dari penerimaan pelanggan, sedangkan pengeluaran Perseroan adalah untuk beban
pembangunan proyek.
Solvabilitas
Solvabilitas Perseroan menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya,
yakni perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas (solvabilitas ekuitas) dan
perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aktiva (solvabilitas aktiva).
I. Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing
adalah sebesar 28,81x; 28,94x; 28,90x.
II. Solvabilitas Aktiva Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing
adalah sebesar 0,97x; 0,97x; 0,97x.
Imbal Hasil Ekuitas
Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Bersih dari Ekuitas yang
ditanamkan, yang dapat dihitung dengan membagi Laba Bersih dengan Total Ekuitas.
Imbal hasil ekuitas Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005
dan 2004 masing-masing adalah insignifikan sebesar 0,52%; 0,54% dan 0,24%.
Imbal Hasil Aktiva
Imbal hasil aktiva adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Bersih dari Aktiva yang
dimiliki, yang dapat dihitung dengan membagi Laba Bersih dengan Jumlah Aktiva.
Imbal Hasil Aktiva Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005
dan 2004 masing-masing adalah sebesar 0,02%; 0,02% dan 0,01%. Selama tiga tahun terakhir, imbal
hasil aktiva menunjukkan perubahan yang tidak signifikan karena lahan tanah yang mendominasi jumlah
aktiva, sedang dalam proses pengembangan dan belum pada tahap komersil/produktif.
b.
Berdasarkan akta no. 43 tanggal 27 Maret 2007, Perseroan meningkatkan modal dasarnya dari
Rp 25.000.000.000 menjadi Rp 1.200.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan/modal
disetor Perseroan dari Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000.
c.
Pada tanggal 19 April 2007, terdapat pendirian PT Sentra Multi Unggul (SMU), yang
berkedudukan di Surabaya, didirikan berdasarkan akta no.1 tanggal 19 April 2007, dibuat
dihadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Perseroan menjadi salah satu pemegang saham
dari SMU dengan kepemilikan sebesar 99,20%.
d.
Sampai dengan tanggal 24 April 2007, hutang jangka panjang kepada pemegang saham sebesar
Rp 290.000.000.000 telah dilunasi seluruhnya.
e.
Pada tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Mitra Multi Unggul (MMU), yang
berkedudukan di Surabaya, didirikan berdasarkan akta no.4 tanggal 30 April 2007, dibuat
dihadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Perseroan mempunyai hubungan afiliasi secara
tidak langsung dengan MMU, lewat kepemilikannya dalam SMU yang menjadi salah satu
pemegang saham dari MMU dengan kepemilikan sebesar 99,20%.
10
f.
Pada tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama (MUSU),
yang berkedudukan di Surabaya, didirikan berdasarkan akta no.5 tanggal 30 April 2007, dibuat
dihadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Perseroan mempunyai hubungan afiliasi secara
tidak langsung dengan MUSU, lewat kepemilikannya dalam SMU yang menjadi salah satu
pemegang saham dari MUSU dengan kepemilikan sebesar 99,20%.
5. Prospek Usaha
Beberapa tahun belakangan ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah membuka peluang
berkembangnya pasar ritel dan hunian untuk kalangan atas, hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya
jumlah pusat perbelanjaan dan real estat mewah di kota-kota besar di Indonesia. Antara tahun 20022004, pasar ritel domestik Indonesia diperkirakan menghasilkan pertumbuhan penjualan rata-rata 11%
setiap tahunnya. Faktor pertumbuhan daya beli masyarakat yang semakin meningkat, kebijakan
pemerintah yang melonggarkan penanaman modal yang dilakukan oleh investor asing lewat Foreign
Direct Investment, meningkatnya urbanisansi dan pertumbuhan strata kelas adalah elemen-elemen yang
menyebabkan sektor usaha ritel ini menikmati pertumbuhan penjualan yang relatif tinggi*.
* Sumber : Economic Intelligence Unit (EIU)
Manajemen berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan meningkat dan langkah-langkah strategis
Perseroan adalah :
Senantiasa berfokus pada penyediaan jasa yang prima. Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam
bidang konstruksi dan pengembangan proyek perkantoran, komersial, hunian bertingkat tinggi yang
prima.
Penambahan jumlah tanah yang berlokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia merupakan
strategi utama yang akan dilakukan oleh Perseroan. Pemilihan lokasi tanah yang prima dan strategis
ini merupakan faktor utama dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan memberi nilai tambah bagi
para pemegang saham. Oleh karena itu, Perseroan bermaksud untuk mengakuisisi tanah seluas
kurang lebih 11 ha milik pihak Afiliasi yang terletak di depan proyek Perseroan dan yang rencananya
akan dikembangkan sebagai kawasan bisnis terpadu (Superblok Bukit Darmo - City) oleh Perseroan.
Merancang proyek dengan perencanaan yang matang serta memperhatikan lokasi yang prima dan
segmen pasar sasaran.
Dalam rangka menyediakan jasa dan produk yang menyeluruh di industri real estate/properti,
Perseroan melalui Anak Perusahaannya mendirikan dua perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan bangunan dan bidang konstruksi umum yang akan menunjang ekspansi usaha
Perseroan.
11
Peningkatan arus kas Perseroan terlihat di semester pertama tahun 2007, dimana Perseroan melakukan
peningkatan jumlah modal setor dan menerima pendapatan hasil pembayaran kondominium. Dengan
terlaksananya proses Penawaran Umum Perdana Saham pada pertengahan tahun 2007, diharapkan
kondisi likuiditas Perseroan meningkat sehingga ketersediaan dana untuk pembangunan proyek
kondominium dan mal tercukupi. Untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi dalam pembangunan
dan pengembangan proyek ini, Perseroan telah melakukan pengelolaan risiko antara lain menyiapkan
sumber pendanaan eksternal untuk kelangsungan kegiatan usaha Perseroan, pemilihan kontraktor dan
konsultankonsultan yang handal dan berpengalaman di bidangnya, melakukan perlindungan asuransi
yang mencakupi CAR (Construction All Risk) dan TPL (Third Pary Liabilities), serta mematuhi peraturan
dan perizinan yang umum di bidang usaha Perseroan.
Persaingan usaha dari penjualan kondominium dan sewa mal ritel akan perlahan-lahan bergeser seiring
dengan arah pertumbuhan sektor properti di masa mendatang. Untuk menyiasati persaingan dengan
kompetitornya yang beragam, Perseroan senantiasa berupaya tampil kreatif dan inovatif agar selalu
selangkah lebih maju dibanding pesaing-pesaingnya, baik dari segi penciptaan produk-produk baru,
kualitas pelayanan maupun dari strategi usaha yang dijalankannya. Meski banyak produk baru yang
ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya, Perseroan berkeyakinan bahwa dengan keunggulan komparatif
yang dimilikinya serta produk berkualitas tinggi yang ditawarkan, produk-produk Perseroan akan terus
diminati oleh para konsumennya. Sebagai upaya Perseroan menjadi perusahaan properti terdepan di
Jawa Timur, Perseroan senantiasa menciptakan produk-produk baru yang berkualitas dan sesuai dengan
perkembangan pasar.
12
V. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan kegiatan usaha, setiap industri tidak terlepas dari risiko, demikian pula kegiatan
usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko. Adapun
risiko-risiko yang diperkirakan dapat mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
2.
3.
Risiko Keuangan
Pengembangan dan penambahan properti memerlukan modal yang besar. Kemampuan Perseroan
dalam mendapatkan dana untuk pembangunan dan pengembangannya memerlukan suatu rencana
yang matang, karena dana-dana tersebut akan dipakai dalam jangka panjang. Apabila Perseroan
gagal memperoleh dana yang cukup sesuai dengan rencana Perseroan, hal tersebut akan
mempengaruhi kinerja Perseroan.
4.
Risiko Kebakaran
Risiko kebakaran adalah risiko yang tidak terelakkan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang
properti, baik kebakaran yang disebabkan karena bencana alam maupun karena kelalaian manusia.
Meskipun aset-aset tersebut telah ditutup dengan polis asuransi, namun bila terjadi kebakaran dan
memusnahkan bangunan milik Perseroan, maka Perseroan akan kehilangan/kekurangan pendapatan
dan arus kas Perseroan yang disebabkan karena turunnya tingkat hunian dan jumlah penyewa di
kondominium maupun mal ritel.
5.
13
6.
7.
RISIKO-RISIKO UMUM
1.
2.
3.
4.
14
5.
Wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan kepulauan yang dilalui jalur vulkanik aktif dunia, sehingga
Indonesia akan dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas seismik yang dapat menimbulkan bencana gempa
bumi, gelombang tsunami maupun banjir. Bencana alam dapat mempengaruhi kegiatan usaha, laba
bersih dan kinerja Perseroan.
15
16
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4 tanggal 4 Mei 1990, dibuat di hadapan Budiarti Karnadi,
SH., Notaris di Jakarta, yang telah didaftarkan dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Surabaya dibawah No. 475/1990 tanggal 16 Mei 1990, yang antara lain merubah Pasal 4 ayat (2)
dan (3) (Modal) Anggaran Dasar Perseroan.
2.
Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika No. 37 tanggal
6 Maret 1998, dibuat oleh Ny. Masneri, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-8674 HT.01.04 TH 2001 tanggal
8 Agustus 2001 dan yang telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di bawah
No. C-8673.HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 Agustus 2001. Akta tersebut telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 5137/BH.13.01/
Juli/2004 tanggal 16 Juli 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 31 tanggal 17 April 2007, Tambahan No. 3669 , yang merubah jangka waktu Perseroan serta
perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas.
3.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adhibaladika No. 43 tanggal 27 Maret 2007, dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03437 HT.01.04-TH.2007
tanggal 30 Maret 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 5634/BH.13.01/V/2007 tanggal 28 Mei 2007, yang merubah
Pasal 4 (Modal) Anggaran Dasar.
4.
Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang
Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal
10 April 2007, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database
Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah
No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada
Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei
2007 dan tanggal 24 Mei 2007, yang antara lain merubah nama PT Adhibaladika menjadi PT Bukit
Darmo Property Tbk dan merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan yang disesuaikan dengan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya dalam
rangka menjadi Perseroan Terbuka.
17
Maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam
Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,
SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007 dan telah
diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7588/BH.13.01/V/2007
tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007 adalah berusaha dalam bidang pengusahaan tanah dan
bangunan (Real Estate), pembangunan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas
Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a.
Membebaskan tanah untuk dikembangkan dan dikelola sebagai wilayah pemukiman, perniagaan,
pusat perbelanjaan (mal), kawasan industri, pusat rekreasi dan hiburan serta perkantoran dengan
membangun sarana dan prasarana (infrastruktur), melestarikan lingkungan hidup, menyelenggarakan
pembangunan, rehabilitasi, pengadaan, pemasaran, penjualan, pembelian, penyewaan apartemen
(rumah susun), rumah-rumah, pertokoan, kantor, dan gedung-gedung beserta semua bentuk sarana
penunjangnya.
b.
Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya termasuk sebagai pemborong,
perencana, penyelenggara dan pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan,
dam-dam, irigasi dan pertamanan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air ledeng dan
telekomunikasi.
c.
Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya termasuk jasa pemeliharaan dan pembersihan
gedung-gedung (maintenance and cleaning services), pengelolaan gedung (jasa manajemen) kecuali
jasa dan konsultasi di bidang hukum.
Sehubungan dengan kegiatan usaha tersebut, Perseroan telah memperoleh ijin usaha untuk melakukan
kegiatan dengan jenis barang/jasa dagangan utama Alat: Tehnik Mekanikal, Elektrikal, Mesin, Konstruksi,
Bahan Bangunan (di luar pasir dan batu). Jasa: Pemasaran Rumah, Angkutan Barang (Darat)
sebagaimana termaktub dalam Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. 510/185/402.4.12/2004
tanggal 12 Juli 2004 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Penanaman
Modal Kota Surabaya. Izin tersebut berlaku selama Perseroan masih menjalankan kegiatan usahanya
dan wajib mendaftar ulang selambat-selambatnya pada tanggal 12 Juli 2009.
2.500
25.000.000.000
500
5.000.000.000
100,00
Pemegang Saham
Hendro Sumampow
PT Pembangunan Darmo Grande
400
100
4.000.000.000
1.000.000.000
80,00
20,00
2.000
Modal Dasar
18
Tahun 1990
Pada tahun 1990 sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4 tanggal 4 Mei
1990, yang dibuat di hadapan Budiart Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah didaftarkan dalam
dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 475/1990 tanggal 16 Mei
1990, telah dilakukan pengeluaran sebanyak 500 (lima ratus) saham dari portepel yang diambil bagian
dan disetor penuh secara tunai oleh:
a.
b.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah pengeluaran saham dari portepel tersebut
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
2.500
25.000.000.000
1.000
10.000.000.000
100,00
800
200
8.000.000.000
2.000.000.000
80,00
20,00
1.500
Pemegang Saham
Hendro Sumampow
PT Pembangunan Darmo Grande
Jumlah Saham Dalam Portepel
Tahun 1992
Sesuai dengan akta Jual Beli Saham No. 51, 52 dan 53, ketiganya tanggal 10 Pebruari 1993, yang
dibuat di hadapan Ny. Hajjah Zahara Pohan, Notaris di Jakarta, telah terjadi jual beli saham Perseroan
sebanyak 150 (seratus lima puluh) saham milik Hendro Sumampow masing-masing kepada:
a.
b.
c.
Jual beli saham tersebut di atas telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat
No. 50 tanggal 10 Pebruari 1993, dibuat di hadapan Ny. Hajjah Zahara Pohan, SH., Notaris di Jakarta.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah jual beli saham tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
2.500
25.000.000.000
1.000
10.000.000.000
100,00
650
200
100
25
25
6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
250.000.000
250.000.000
65,00
20,00
10,00
2,50
2,50
1.500
Pemegang Saham
Hendro Sumampow
PT Dharma Land (d.h PT Pembangunan Darmo Grande)
PT Kusuma Sari Lestari
Drs. Harada Kusuma
Hartono
Jumlah Saham Dalam Portepel
Tahun 1993
Sesuai dengan akta Jual Beli Saham No. 128 tanggal 22 Oktober 1993, yang dibuat oleh Drs. Entjoen
Mansoer Wiriaatmadja, SH., Notaris di Jakarta, telah terjadi jual beli saham Perseroan sebanyak 650
(enam ratus lima puluh) saham milik Hendro Sumampow kepada PT Adhibalaraja.
19
Jual beli saham tersebut di atas telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat
No. 58 tanggal 13 Oktober 1993, dibuat di hadapan Drs. Entjoen Mansoer Wiriaatmadja, SH., Notaris di
Jakarta.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah jual beli saham tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
2.500
25.000.000.000
1.000
10.000.000.000
100,00
650
200
100
25
25
6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
250.000.000
250.000.000
65,00
20,00
10,00
2,50
2,50
1.500
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
PT Dharma Land (d.h PT Pembangunan Darmo Grande)
PT Kusuma Sari Lestari
Drs. Harada Kusuma
Hartono
Jumlah Saham Dalam Portepel
Tahun 2006
Pada tahun 2006 telah terjadi tukar menukar saham , pengalihan piutang pemegang saham serta jual
beli saham sebagai berikut:
a.
Penukaran 270 (dua ratus tujuh puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika Agung
dengan 25 (dua puluh lima) saham milik Harada Kusuma dalam Perseroan (PT Adhibaladika Agung
dan Perseroan dikendalikan oleh pemegang saham yang sama yaitu PT Adhibalaraja) beserta
pengalihan piutang Harada Kusuma terhadap Perseroan sebesar Rp2.307.022.677,- (dua milyar
tiga ratus tujuh juta dua puluh dua ribu enam ratus tujuh puluh tujuh rupiah) kepada PT Adhibalaraja,
sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 15 tanggal 26 Desember 2006,
yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan;
b.
Penukaran 1.080 (seribu delapan puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika Agung
dengan 100 (seratus) saham milik PT Kusuma Sari Lestari dalam Perseroan beserta pengalihan
piutang PT Kusuma Sari Lestari terhadap Perseroan sebesar Rp9.228.090.696,- (sembilan milyar
dua ratus dua puluh delapan juta sembilan puluh ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah)
kepada PT Adhibalaraja, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 16
tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di
Kab. Pasuruan;
c.
Penukaran 270 (dua ratus tujuh puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika Agung
dengan 25 (dua puluh lima) saham milik Hartono dalam Perseroan beserta pengalihan piutang
Hartono terhadap Perseroan sebesar Rp2.307.022.677,- (dua milyar tiga ratus tujuh juta dua puluh
dua ribu enam ratus tujuh puluh tujuh rupiah) kepada PT Adhibalaraja, sebagaimana termaktub
dalam akta Tukar Menukar Saham No. 17 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita
Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan;
d.
Penukaran 2.160 (dua ribu seratus enam puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika
Agung dengan 200 (dua ratus) saham milik PT Dharmala Land dalam Perseroan beserta pengalihan
piutang PT Dharmala Land terhadap Perseroan sebesar Rp18.348.954.047,- (delapan belas milyar
tiga ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus lima puluh empat ribu empat puluh tujuh rupiah)
kepada PT Adhibalaraja, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 18
tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di
Kab. Pasuruan;
20
e.
Penjualan 150 (seratus lima puluh) saham milik PT Adhibalaraja kepada Hendro Sumampow,
sebagaimana termaktub dalam akta Jual Beli Saham No. 21 tanggal 26 Desember 2006, yang
dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan;
f.
Penjualan 200 (dua ratus) saham milik PT Adhibalaraja kepada Heru Hidayat, sebagaimana
termaktub dalam akta Jual Beli Saham No. 22 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat oleh Anita
Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan.
Tukar menukar dan jual beli saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas
PT Adhibaladika No. 23 tanggal 26 Desember 2006 dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., M.Kn.,
Notaris di Kab. Pasuruan.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah tukar menukar dan jual beli saham tersebut
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
2.500
25.000.000.000
1.000
10.000.000.000
100,00
650
200
150
6.500.000.000
2.000.000.000
1.500.000.000
65,00
20,00
15,00
1.500
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Jumlah Saham Dalam Portepel
Tahun 2007
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 43 tanggal 27 Maret 2007, yang dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03437 HT.01.04-TH.2007 tanggal
30 Maret 2007, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan
Kota Surabaya di bawah No. 5634/BH.13.01/V/2007 tanggal 28 Mei 2007, telah terjadi peningkatan
Modal Dasar dari Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah) menjadi Rp 1.200.000.000.000,(satu triliun dua ratus miliar rupiah) serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dengan tunai, dari
Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) menjadi Rp 400.000.000.000,- (empat ratus miliar rupiah)
yang diambil bagian oleh:
a.
b.
c.
PT Adhibalaraja sebesar Rp 253.500.000.000,- (dua ratus lima puluh tiga miliar lima ratus juta rupiah);
Heru Hidayat sebesar Rp 78.000.000.000,- (tujuh puluh delapan miliar rupiah); dan
Hendro Sumampow sebesar Rp 58.500.000.000,- (lima puluh delapan miliar lima ratus juta rupiah).
Sumber dana penyetoran oleh PT Adhibalaraja pada Perseroan dilakukan dengan pembayaran tunai
yang diperoleh dari pinjaman pemegang saham PT Adhibalaraja.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai
berikut:
Keterangan
12.000.000.000
1.200.000.000.000
4.000.000.000
400.000.000.000
100,00
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
65,00
20,00
15,00
8.000.000.000
Modal Dasar
21
22
Keterangan
Modal Dasar
10.000
100.000.000.000
10.000
100.000.000.000
100,00
8.000
2.000
80.000.000.000
20.000.000.000
80,00
20,00
Pemegang Saham
Robby Sumampow
Hendro Sumampow
Jumlah Saham Dalam Portepel
Riwayat Singkat
PT IPAC Graha Sentosa (IPAC) berkedudukan di Jakarta didirikan berdasarkan akta Pendirian Perseroan
Terbatas PT IPAC Graha Sentosa No. 5 tanggal 8 Maret 2005, dibuat di hadapan Budiarti Karnadi, SH.,
Notaris di Jakarta. Anggaran dasar IPAC tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. C-12255.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Mei 2005
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Pusat di bawah No. 873/BH.09.05/VI/2005 tanggal 27 Juni 2005 serta telah diumumkan dalam Tambahan
No. 7983 Berita Negara R.I. No. 60 tanggal 29 Juli 2005.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian Perseroan Terbatas PT IPAC Graha Sentosa No. 5 tanggal 8 Maret 2005, dibuat
di hadapan Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 7983
Berita Negara R.I. No. 60 tanggal 29 Juli 2005, maksud dan tujuan IPAC ialah:
a.
b.
c.
Jasa;
Perdagangan;
Pengembang (Developer) dan pembangunan.
: Indriana Gessa
: Marcia Sumampow
23
Keterangan
Modal Dasar
1.000
1.000.000.000
500
500.000.000
100,00
Pemegang Saham
PT Adhibaladika (sekarang PT Bukit Darmo Property Tbk)
Indriana Gessa
325
175
325.000.000
175.000.000
65,00
35,00
500
31 Desember
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
Pendapatan
Laba Usaha
Laba Bersih
2.
2006
2005
655
105
550
596
40
33
619
102
517
409
18
17
Riwayat Singkat
PT Sentra Multi Unggul (SMU) berkedudukan di Surabaya didirikan berdasarkan akta Pendirian
PT Sentra Multi Unggul No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian SMU tersebut di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-04727 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 April 2007
2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya
di bawah No. 7621/BH.13.01/V/2007 tanggal 24 Mei 2007.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian PT Sentra Multi Unggul No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-04727 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 April 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7621/BH.13.01/V/2007 tanggal 24 Mei 2007, maksud dan tujuan SMU ialah berusaha dalam bidang
pengusahaan tanah dan bangunan (Real Estate), pembangunan dan jasa.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai akta Pendirian PT Sentra Multi Unggul No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-04727 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 April 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7621/
BH.13.01/V/2007 tanggal 24 Mei 2007, susunan anggota Komisaris dan susunan Direksi anggota SMU
adalah sebagai berikut
Komisaris : Ielenna Sumampow
Direktur
: Brasada Chandra
24
Modal Dasar
10.000
10.000.000.000
2.500
2.500.000.000
100%
Pemegang Saham
PT Bukit Darmo Property Tbk
Brasada Chandra
2.480
20
2.480.000.000
20.000.000
99,2%
0,8%
7.500
Riwayat Singkat
PT Mitra Multi Unggul (MMU) didirikan di Jakarta dengan akta Pendirian PT Mitra Multi Unggul No. 4
tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian MMU tersebut
di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan
Keputusannya No. W7-05308 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 Mei 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7625/BH.13.01/V/2007
tanggal 21 Mei 2007.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian PT Mitra Multi Unggul No. 4 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-05308 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 Mei 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7625/BH.13.01/V/2007 tanggal 21 Mei 2007, maksud dan tujuan MMU ialah:
Berusaha dalam bidang jasa atau pelayanan, pembangunan, perdagangan umum, pengangkutan,
perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai akta Pendirian PT Mitra Multi Unggul No. 4 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-05308 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 Mei 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7625/BH.13.01/V/2007 tanggal 21 Mei 2007, susunan anggota Komisaris dan Direksi MMU adalah
sebagai berikut:
Komisaris : Ielenna Sumampow
Direktur
: Hendry Budihartono
25
Modal Dasar
5.000
5.000.000.000
1.250
1.250.000.000
100,00
Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Ielenna Sumampow
1.240
10
1.240.000.000
10.000.000
99,2
0,8
3.750
Riwayat Singkat
PT Multi Unggul Sejahtera Utama (MUSU) didirikan di Jakarta dengan akta Pendirian PT Multi Unggul
Sejahtera Utama No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Akta
pendirian MUSU tersebut di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05245. HT.01.01-TH.2007 tanggal 9 Mei 2007.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan
Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05245. HT.01.01-TH.2007 tanggal 9 Mei 2007, maksud
dan tujuan MUSU ialah:
Berusaha dalam bidang pembangunan, jasa atau pelayanan, perdagangan umum, pengangkutan,
perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai akta Pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan
Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05245. HT.01.01-TH.2007 tanggal 9 Mei 2007, susunan
anggota Komisaris dan Direksi MUSU adalah sebagai berikut:
Komisaris : Tan Djoe Peng
Direktur
26
Keterangan
Modal Dasar
5.000
5.000.000.000
1.250
1.250.000.000
100,00
Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Tan Djoe Peng
1.240
10
1.240.000.000
10.000.000
99,2
0,8
3.750
E. STRUKTUR ORGANISASI
:
:
:
:
:
Hendro Sumampow
Ievan Daniar Sumampow
Heru Hidayat
Agus Widagdo
Letjen (Purn.) Tarub
27
Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:
KOMISARIS
HENDRO SUMAMPOW, KOMISARIS UTAMA
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menamatkan pendidikan Sekolah Menengah
Atas di Solo (1978). Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun
1989 dan sebagai Presiden Komisaris PT IPAC Graha Sentosa, Anak Perusahaan
Perseroan sejak 2005. Menjabat pula sebagai Presiden Direktur PT Guntur Madu
Tama Sejahtera dan PT Guntur Madu Tama (sejak 1985); sebagai Komisaris Utama
PT Sarana Ria Tata Cemerlang & PT Adhibaladika Agung (sejak 1989); sebagai
Komisaris PT Dewata Indah (sejak 1990); PT Branta Mulia Tbk. (sejak 1990);
sebagai Komisaris Utama di PT Bukit Darmo Golf (sejak 1991) dan PT Batara
Indra (sejak 1992).
28
DIREKSI
WIM GIDEON GOBEL, DIREKTUR UTAMA
Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menamatkan Akademi Pelayaran Jakarta
(1964). Pendidikan lain yang juga pernah diikuti adalah Institut Pelayaran Niaga
dan kursus LEMHANAS (Kewaspadaan Nasional). Menjabat sebagai Direktur
Utama Perseroan sejak 1989 dan Komisaris PT IPAC Graha Sentosa (sejak 2006).
Selain itu, juga menjabat sebagai Managing Director PT Sarana Ria Tata
Cemerlang (sejak 1989) dan PT Adhibalaraja International Industrial Park (sejak
1990); Direktur Utama di PT Adhibaladika Agung ; PT Adhibaladika Bumi;
PT Adhibaladika Buana; PT Adhibalaraja (sejak 1989) dan di PT Bukit Darmo Golf
(sejak 1991).Mengikuti Wajib Militer Angkatan Laut (1964-1966). Pendiri dan
Direktur Utama PT Radio Pelita Kasih (1966-1995); PT Marspec Indonesia
(1974-1990), Chairman PT Marspec Indonesia (1991-2002). Menjabat sebagai
Managing Director PT Nee Diak (Pelayaran) (sejak 1990), Direktur Utama
PT Pro-medika Sejahtera (1992-1997), Senior Vice President Guntur Madu Utama
Group (1994-1997), Komisaris PT Radio Pelita Kasih (1996-2003), Komisaris
PT Dewata Indah (1994-2005).
29
Komposisi Karyawan
Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan dan Anak Perusahaannya mempekerjakan 26 (dua
puluh enam orang) karyawan tetap. Komposisi karyawan termasuk Direksi, menurut jenjang pendidikan,
jenjang manajemen, dan jenjang usia adalah sebagai berikut:
30
Jumlah Orang
11
13
1
1
26
%
42,30
50,00
3,85
3,85
100,00
Jumlah Orang
9
8
4
5
26
%
34,62
30,77
15,38
19,23
100,00
Jumlah Orang
3
4
6
9
4
26
%
11,54
15,38
23,08
34,62
15,38
100,00
Jumlah Orang
7
9
2
2
6
26
%
26,92
34,62
7,69
7,69
23,08
100,00
2.
Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka
Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu
produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan:
a.
Sistem Penghargaan
Perseroan memberikan kepada karyawan yang telah menunjukkan prestasi kerja yang sangat
menonjol, atau mampu menyelamatkan Perseroan dari ancaman kerusakan atau kerugian yang
berasal dari pihak intern atau ekstern Perseroan. Dengan berdasarkan keputusan rapat, manajemen
akan memberikan penghargaan berupa piagam dan/atau hadiah dalam kepada karyawan yang
dinilai berjasa tersebut.
b.
31
c.
Tanggal
Penerbitan
Sertifikat
Tanggal
Berakhir
Hak
Nomor dan
Tanggal Surat
Ukur/Gambar
Situasi
Lokasi
Luas
(m2)
Nama
Pemegang
Hak
1.
11-09-1997
13-11-2012
9511/1997
(05-08-1997)
55.171
Perseroan
Tanah dengan HGB tersebut di atas diberikan berdasarkan Ijin Lokasi untuk melakukan pembebasan
tanah yang diterbitkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. 401.35-195-I-1990 tanggal 3 Desember
1990 jis Perpanjangan Ijin Lokasi untuk melakukan pembebasan tanah yang diterbitkan oleh Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I No. 401.35-183-I-1991 tanggal 25 Sepetember 1991 dan Perpanjangan Ijin
Lokasi untuk melakukan pembebasan tanah yang diterbitkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
No. 401.35-117-I-1992 tanggal 13 Desember 1992.
Ijin Lokasi diberikan untuk membebaskan tanah seluas 195 Ha untuk pembangunan perumahan dan
tempat rekreasi yang terletak di kelurahan Pradahkalikendal dan Putatgede, Kecamatan Karangpilang
dan Tandes, Kotamadya Surabaya.
Peruntukan tanah untuk pembangunan mal ritel dan kondominium adalah sesuai dengan Keterangan
Rencana Kota Nomor 556.2/03-D/436.4.5/2006 tanggal 14 Maret 2006 yang diterbitkan oleh Dinas Tata
Kota dan Pemukiman Pemerintah Kota Surabaya.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan mal dan kondominium berlokasi di Jl. Bukit Darmo
Boulevard, Surabaya berdasarkan permohonan pengajuan Perseroan yang telah diterima oleh Pemerintah
Kota Surabaya Dinas Tata Kota Dan Pemukiman dengan Agenda Nomor 644.2/1213-91/2007/UPT/B
tanggal 9 Pebruari 2007, diterbitkan dalam dua tahap dengan merujuk pada kewajiban membayar retribusi
IMB, yaitu:
i) Retribusi IMB untuk pembangunan mal ritel dan sebagian kondominium sampai lantai 6 (enam)
sebagaimana termaktub dalam Tanda Bukti Pembayaran No.1512/IMB/UPT/04/2007 tanggal
23 April 2007 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Surabaya jo. Surat Kepala Dinas Tata Kota dan
Permukiman Pemerintah Kota Surabaya No. 188/1530-91/436.5.2/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
Izin Mendirikan Bangunan;
ii) Retribusi IMB untuk pembangunan kondominium dari lantai 7 (tujuh) dan seterusnya sedang
menunggu perhitungan retribusi dari Dinas Tata Kota dan Permukiman Pemerintah Kota Surabaya
32
Perseroan
PT IPAC
Graha
Sentosa
PT Sentra
Multi
Unggul
PT Mitra
Multi
Unggul
PT Multi
Unggul Sejahtera
Utama
Hendro Sumampow
Ievan Daniar Sumampow
Heru Hidayat
Agus Widagdo
Tarub
Wim Gideon Gobel
Iefenn Adrianne Sumampow
Ferry Junarso
Marcia Sumampow
Brasada Chandra
Komut
WaKomut
Kom
KomIndp
KomIndp
Dirut
WaDirut
Dir
Dir
Dir
PresKom
Kom
Dir
-
Dir
Komut
WaKomut
Kom
KomIndp
:
:
:
:
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Preskom
Dirut
WaDirut
Dir
:
:
:
:
Presiden Komisaris
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
K ASURANSI
Jenis Asuransi
Kendaraan
Jumlah
Kendaraan
No. Polis
Penanggung
Nilai
Pertanggungan
Masa Berlaku
JK6MIR0022-0001-00
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
Rp 750.000.000,-
Selain asuransi tersebut di atas, peralatan kantor dan kantor operasional Perseroan yang disewa di
Jalan Bukit Darmo Boulevard, Blok Office Park 2 no.1 Surabaya, telah diasuransikan oleh PT Zurich
Insurance Indonesia untuk Property All Risk Insurance and Civil Commotion sampai tanggal
26 April 2008.
33
34
35
Uraian
Pematangan Tanah
Jasa Pemasaran
2006
2.346
596
2005
1.951
409
31 Desember
2004
1.460
-
2003
947
-
2002
-
Aspek pemasaran yang mencakup parameter sosial ekonomi di Surabaya, perkembangan apartemen
strata title dan konsep mix-use development di Surabaya, kebijakan pemerintah, dan strategi
pemasaran Perseroan;
Aspek teknis yang mencakup lokasi proyek, rencana pembangunan tanah, konsep dan desain,
mekanikal dan elektrikal, fasilitas apartemen, parkir dan jadwal pembangunan;
Retribusi IMB untuk pembangunan mal ritel dan sebagian kondominium sampai lantai 6 (enam)
sebagaimana termaktub dalam Tanda Bukti Pembayaran No.1512/IMB/UPT/04/2007 tanggal
23 April 2007 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Surabaya jo. Surat Kepala Dinas Tata Kota dan
Permukiman Pemerintah Kota Surabaya No. 188/1530-91/436.5.2/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
Izin Mendirikan Bangunan;
Retribusi IMB untuk pembangunan kondominium dari lantai 7 (tujuh) dan seterusnya sedang
menunggu perhitungan retribusi dari Dinas Tata Kota dan Permukiman Pemerintah Kota Surabaya.
36
Surat Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Surabaya No. 640/1165/436.5.2/06 tanggal 20 Juni
2006 perihal Tes Pondasi, yang menerangkan tidak keberatan untuk dilakukan tes pondasi guna
percobaan pembebanan pada tiang pancang dan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Perseroan.
Surat Walikota Surabaya Nomor 660/2405/436.6.3/2006 tanggal 11 Juli 2006 perihal persetujuan
ANDAL, RKL dan RPL kegiatan pembangunan Apartel The Adhiwangsa, Jl. Bukit Darmo Boulevard,
Kel. Pradahkalikandal Kec. Dukuh Pakis, Kota Surabaya, yang memberitahukan bahwa Dokumen
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Pembangunan Apartel The Adhiwangsa
Jl. Bukit Darmo Boulevard Kel. Pradah Kali Kendal, Kec. Dukuh Pakis, Kota Surabaya dinyatakan
disetujui dan dinyatakan layak Lingkungan.
Berita Acara Penilaian Hasil Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Super Blok Bukit
Darmo Golf, Jl. Bukit Darmo Boulevard Surabaya No. 550.1/3420/436.5.8/2006 tanggal 22 Desember
2006 yang dibuat oleh Tim Penilai Studi Dampak Lalu Lintas Pemerintah Kota Surabaya, yang
menyatakan bahwa:
1. Luas lantai bangunan dan peruntukan sebagaimana tercantum dalam tabel penilaian merupakan
lingkup bahasan dalam studi;
2. Masih diperlukan beberapa penyempurnaan dalam melengkapi hasil studi;
3. Koordinasi serta evaluasi, sosialisasi, penempatan petugas pengatur lalu lintas, dan penempatan
petugas keamanan pada saat Super Blok Bukit Darmo Golf beroperasi
4. Evaluasi terhadap Studi Analisa Dampak Lalu Lintas akan dilaksanakan Pemerintah Kota
Surabaya bersama dengan Pengembang untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Surat Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya No. 550.1/85/436.5.8/2007 tanggal 5 Januari
2007 perihal Persetujuan Dokumen Andalalin Pembangunan Super Blok Bukit Darmo Golf, yang
menyetujui Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas pembangunan Super Blok Bukit Darmo Golf,
Jl. Bukit Darmo Boulevard Surabaya sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penilaian Hasil
Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Super Blok Bukit Darmo Golf, Jl. Bukit Darmo
Boulevard Surabaya No. 550.1/3420/436.5.8/2006 tanggal 22 Desember 2006.
5) Rencana dan Tahap Pembangunan Proyek
Sampai saat ini, pelaksanaan tahap piling dari pembangunan kondominium dan mal sudah selesai dan
pembangunan sudah memasuki tahap upper structure. Proyek kondominium diharapkan sudah sampai
lantai 20 pada akhir tahun 2007 dan topping off mal ditargetkan pada triwulanan pertama tahun 2008.
Lenmarc Lifestyle dan Tower A Adhiwangsa Golfview Residences diperkirakan sudah mulai beroperasi
pada triwulanan ketiga tahun 2008, sedangkan Tower B Adhiwangsa Golfview Residences diperkirakan
selesai pada akhir tahun 2008. Perkembangan pembangunan proyek saat ini adalah sesuai dengan
jadwal Perseroan.
6) Keterangan Proyek
(i) The Adhiwangsa Golfview Residences
The Adhiwangsa Golfview Residences merupakan kondominium mewah hunian kelas atas yang terdiri
dari 2 tower dimana masing-masing unit kondominium memiliki pemandangan 180 derajat menghadap
ke lapangan hijau Bukit Darmo Golf seluas 55 ha. Kondominium ini dibangun dengan pilihan kualitas
spesifikasi bangunan yang bermutu. Privasi para penghuni kondominium sangat terjaga karena setiap
unit memiliki private lift dan semi private service lift, diperlengkapi dengan sistem keamanan 24 jam,
kamera CCTV, akses sidik jari dan tangga darurat khusus.
37
The Adhiwangsa Golfview Residences memiliki akses dan expose yang sangat baik. Letaknya yang
strategis dengan pusat aktivitas bisnis, sekolah, pusat perbelanjaan menyebabkan hunian mewah ini
tepat sebagai tempat tinggal. Kondominium ini akan difasilitasi dengan sarana rekreasi dan olah raga
yang lengkap yaitu kolam renang, fitness center dan memiliki jalan akses khusus ke lapangan Bukit
Darmo Golf. Pemandangan yang menghadap ke lapangan golf yang hijau dengan taman yang rindang,
membuat suasana kondominium asri dan nyaman.
Jumlah Lantai
Tower A
Tower B
45 lantai
36 lantai
568 lots
1unit : 1,6 lot
Tower A
Gross Floor Area
Saleable Area
Number of Units
Unit Size
46.550,24 m2
35.981 m2
170 unit
155 m2 237m2
Tower B
Gross Floor Area
Saleable Area
Number of Units
Unit Size
37.269,37 m2
29.418 m2
190 unit
145 m2 150m2
38
Target pasar untuk kondominium ini adalah para eksekutif, expatriat dan pebisnis yang berasal dari kotakota besar khususnya Surabaya, Makassar, Pulau Kalimantan, Pulau Bali dan bagian Indonesia timur
lainnya. Kondominium ini dapat menjadi alternatif investasi bagi para calon pembeli.
Proses perolehan Hak milik atas Satuan Rumah Susun Mewah (Kondominium)
Perseroan sedang dalam tahap proses pengajuan strata title untuk pengesahan dari Walikota Surabaya,
dimana proses yang telah terealisasi adalah ijin lokasi, advices planning (keterangan rencana kota), HGB
dan IMB. Adapun Gambar dan Uraian Pertelaan, Akta Pemisahan Rumah Susun Mewah dan Sertifikat
Hak Milik akan terus dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan kondominium dan mal ritel.
(ii) Lenmarc Lifestyle
Lenmarc Lifestyle adalah boutique mall seluas 81.969,86m2 yang didesain dengan konsep modern
minimalis. Keunggulan komparatif dibanding kompetitor lainnya terletak pada tenancy mix-nya yang
beragam, unik dan yang memiliki brand awareness tinggi. Mal ini merupakan satu kesatuan bangunan
vertikal dengan kondominium The Adhiwangsa Golfview Residences, dimana posisi mal terletak dibawah
kondominium. Antara mal dengan kondominium akan ada akses khusus sehingga memudahkan penghuni
kondominium berkunjung ke mal. Pintu masuk utama kondominium dengan pintu masuk utama mal
dibangun secara terpisah sebagai upaya menjaga privasi penghuni kondominium.
Lenmarc Lifestyle akan dipasarkan pertama di Indonesia. Bangunan Lenmarc Lifestyle akan dirancang
full glass faade dan seluruh dengan sistem sewa, dimana tarif sewa mal akan mempertimbangkan
harga pasar dari sewa tenant di mal-mal Surabaya lainnya. Strategi pemasaran dan penjualan mal
meliputi pendatangan anchor tenant dari luar negeri yang lantai akan memiliki kemudahan transportasi
berupa sistem eskalator dan lift-lift kaca. Selain eskalator di setiap lantai, akan ada juga eskalator yang
menghubungkan 2 lantai sekaligus dan lift barang yang dapat memindahkan mobil untuk pameran otomotif.
Diperkirakan tenancy mix mal adalah anchor tenant dari luar negeri yang pertama di Indonesia (30%),
Food, Beverages & Entertainment (30%), dan sisanya untuk Specialty Store (40%). Bagian Lenmarc
Lifestyle yang menghadap ke arah padang golf akan diperuntukkan untuk penyewa-penyewa restoran.
Saat ini Perseroan ada dalam tahap negosiasi dengan anchor tenant dari Singapore dan Australia.
Direncanakan akan dibangun underpass yang melewati bawah Jalan Bukit Darmo Boulevard sehingga
akan menghubungkan mal dengan future development di depan lokasi proyek. Underpass didesain agar
dapat dipergunakan sebagai tambahan area ritel dan sebagai akses menuju lokasi parkir tambahan dan
untuk mengantisipasi rencana pengembangan bisnis di masa mendatang menjadi superblock dengan
diversifikasi perkantoran, perhotelan atau bisnis usaha lainnya.
39
Jumlah Lantai
Gross Floor Area
Net Rentable Area
Total Car Park Capacity
Ratio Net Rentable Area to Car Park
6
81.969,86 m2
50.876 m2
1.869 lot
27,2 m2 : 1 lot
Melakukan kerjasama dengan beberapa agen pemasaran lainnya yang terbaik dalam bidangnya.
Penciptaan suasana lingkungan yang nyaman dan aman dengan memperhatikan kebersihan
lingkungan serta tata ruang dan taman yang indah.
Perseroan akan secara berkesinambungan melakukan pemasaran sebelum dan selama proyek
dikerjakan. Kegiatan pameran/roadshow di kota-kota besar, promosi di media massa, penerbitan
brosur produk merupakan langkah baku dalam kegiatan pemasaran. Untuk mendukung hal ini maka
pemilihan produk yang efektif dan efisien di berbagai media sangatlah penting. Beberapa media
komunikasi yang dapat dipertimbangkan adalah seperti pemasangan iklan outdoor (billboard) di
tempat strategis, iklan di media televisi dan di beberapa majalah terkemuka secara periodik.
Mengadakan pameran tunggal di kota-kota besar yang potensial dan mengikuti pameran-pameran
yang diselenggarakan oleh event-event organizer di Jakarta dan Surabaya.
Iklan melalui website dengan memuat visi dan misi bisnis serta untuk memberikan opini dan citra di
mata masyarakat.
The Adhiwangsa Golfview Residences
a. Figur-figur dalam jajaran pengawasan dan manajemen turut aktif memasarkan proyek Perseroan.
Relasi yang luas dan hubungan usaha yang erat sangat membantu dalam pemasaran produk hunian
kelas atas seperti Kondominium Adhiwangsa Golfview Residences ini. Pada tahap pre-sales, lewat
penjualan dengan pendekatan personal selling, telah berhasil dipasarkan 92 unit kondominium.
b. Memberikan jaminan keamanan dan pemeliharaan untuk kondominium.
c. Strategi pemasaran ditekankan pada segi pemasaran yang agresif, sejak gedung masih dalam
tahap pembangunan. Usaha ini terbukti sebagai strategi yang tepat seperti terlihat dari tingginya
komitmen prajual kondominium Perseroan walaupun pembangunan kondominium masih dalam
proses.
40
d.
Perseroan akan membangun show unit termewah di Surabaya. Show unit ini merepresentasikan
unit kondominium dengan skala sesungguhnya yang sudah diperlengkapi dengan interior dan furnitur.
Lenmarc Lifestyle
a. Sasaran calon penyewa Lenmarc Lifestyle ditujukan kepada tenant-tenant besar baik dalam maupun
luar negeri. Pendatangan tenant difokuskan pada anchor tenant luar negeri yang pertama di Indonesia
dengan target pasar utamanya adalah kalangan menengah atas dan profesional muda.
b. Calon penyewa adalah tenant yang membawa nama merk dan reputasi terkenal di dalam atau di
luar negeri.
c. Untuk membantu pengelolaan dan pemasaran mal ritel, Perseroan akan melakukan kerjasama
dengan konsultan ritel yang handal.
D. Persaingan Usaha
Era perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin pesat dewasa ini serta sinergi positif yang
ditunjukkan dalam pembangunan sektor riil, menyebabkan bidang usaha ini dilirik oleh banyak pelaku
industri sebagai pasar yang memiliki potensi tinggi di masa depan, baik itu persepsi dari pembangun
dan pengembang dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Persaingan kedepannya saat ini
banyak berasal dari kompetitor-kompetitor lokal, oleh sebab itu Perseroan dituntut untuk lebih produktif,
inovatif, kreatif tanpa mengesampingkan kualitas yang disampaikannya kepada target dan segmen pasar
sasarannya.
Jumlah mal yang ada di Surabaya sampai dengan tahun 2000 adalah sebanyak 6 unit mal dengan luas
keseluruhannya 170.604m2. Selama tahun 2001 sampai tahun 2006 jumlah mal yang ada meningkat
menjadi 14 unit mal dengan luas keseluruhannya mencapai 532.104m2. Diperkirakan pada tahun 2007
hingga akhir 2008 akan bertambah 3 unit mal dengan luas keseluruhan 137.927m2, sehingga pada akhir
tahun 2008 luas keseluruhan mal yang diperkirakan akan ada di Surabaya mencapai 670.021m2 atau
dengan kata lain selama tahun 2000 hingga tahun 2008 rata-rata terjadi pertambahan 18,6% per tahun.
Rata-rata tingkat hunian pusat perbelanjaan di Surabaya mencapai 89%, dengan sebagian besar segmen
pasar mal adalah untuk kalangan kelas menengah. *sumber: Laporan Studi Kelayakan PT Sierlando International Appraisal
Dari segi persaingan usaha, mal ritel Perseroan memiliki kemampuan daya saing yang sangat kompetitif
karena peluang pasar mal ritel di Surabaya khususnya untuk segmen kelas menengah-atas masih cukup
besar. Meskipun sudah ada beberapa mal di Surabaya yang sudah dipasarkan dengan sistem sewa tapi
mal-mal ini memiliki segmen pasar yang berbeda dengan Lenmarc Lifestyle, yang menekankan pada
segmen pasar high-end. Persaingan yang justru perlu dipertimbangkan Perseroan adalah dengan malmal yang menawarkan unitnya dengan sistem pemasaran secara strata title.
Suplai apartemen strata title yang telah beroperasi di Surabaya hingga saat ini adalah sebanyak
5 apartemen, dengan pasokan mencapai 913 unit, tetapi rata-rata bangunannya berumur antara tahun
1996 sampai dengan 1999. Setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998 silam,
praktis tidak ada tambahan apartemen baru di Surabaya. Namun jumlah pasokan apartemen yang sedang
dibangun dan ditawarkan tahun 2007 ini ke pasar jauh lebih besar, yaitu 4 apartemen dengan total 3.361
unit atau hampir 4 kali dari pasokan apartemen yang sudah beroperasi saat ini, sehingga akan ada total
10 unit apartemen dengan 4.274 unit. Rata-rata tingkat penjualan dari apartemen mencapai 71% dari
jumlah pasokan apartemen yang tersedia. *sumber: Laporan Studi Kelayakan PT Sierlando International Appraisal
Konsep yang dipergunakan The Adhiwangsa Golfview Residences adalah sebuah kondominium eksklusif
untuk kalangan atas yang memberikan kemewahan dalam segala aspek disertai pelayanan yang terbaik
dengan kualitas primer. Sedangkan, segmen pasar apartemen (dengan sertifikat strata title) yang sudah
ada di Surabaya sekarang ini umumnya ditujukan untuk kelas menengah bawah. Pasokan apartemen di
Surabaya untuk segmen kelas menengah atas diperkirakan masih relatif kecil dan umumnya unit
apartemen mewah yang sudah ada masih menyatu dengan unit apartemen kecil yang diperuntukan bagi
segmen kelas menengah bawah. Dengan demikian, pangsa pasar yang menjadi sasaran Perseroan
untuk hunian tipe apartemen mewah kelas atas ini masih terbuka lebar.
41
E. Makro Ekonomi
Dari segi jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah
penduduk sampai tahun 2006 mencapai 222 juta jiwa. Sebanyak 130 juta jiwa menghuni Pulau Jawa
dan sisanya tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia wilayah Timur. Produk
Domestik Bruto Indonesia (PDB) tahun 2005 adalah sebesar US$ 281 Triliun, menjadikan Indonesia
sebagai negara peringkat ke-26 dunia dari segi perekonomian*. Upaya untuk mendorong pertumbuhan
perekonomian Indonesia terus digalakkan oleh Pemerintah antara lain dengan mengambil langkah-langkah
signifikan untuk memodernisasikan sektor perekonomian negara seperti yang terlihat dari liberalisasi
peraturan-peraturan investasi yang saat ini berlaku sehingga semakin merangsang investor-investor
dari luar negeri untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan iklim investasi di Indonesia serta memacu
pengembangan dari sektor infrastruktur dan sektor finansial Indonesia. *sumber : data BPS
Dari segi Purchasing Power Parity, Indonesia menunjukkan pertumbuhan pendapatan per kapita yang
relatif stabil dan kokoh (6,9% pada tahun 2005). Tingkat persaingan Indonesia secara global pun telah
meningkat, Indonesia menduduki peringkat ke-50 dunia menurut Global Competitiveness Scale yang
dilakukan oleh World Economic Forum.
Meskipun Indonesia membutuhkan waktu pemulihan dari krisis Asia 1997/1998 yang relatif lebih lama
dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya, tetapi pertumbuhan PDB telah menunjukkan perbaikan
yang signifikan yaitu dari 3,8% pada tahun 2001 menjadi 5,5% pada tahun 2006. Tren naik ini diperkirakan
akan terus berlangsung, dengan proyeksi rata-rata PDB mencapai angka 5,8% untuk 5 tahun ke depannya,
angka PDB ini lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi global. Menurut Economist Intelligence
Unit (EIU), pertumbuhan PDB riil Indonesia untuk tahun 2007 diperkirakan akan mencapai level 6%-an
dengan estimasi tingkat suku bunga dan inflasi yang terus menurun, sebagai wujud dari peran serta
pemerintah untuk memacu lingkungan bisnis yang kondusif di Indonesia agar mampu bersaing dengan
globalisasi internasional.
Kontribusi bidang usaha konstruksi terhadap PDB Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan
peningkatan. Dari tahun 2000-2005 kontribusi sektor konstruksi terhadap PDB Indonesia berturut-turut
adalah sebagai berikut : 5,5%; 5,3%; 5,5%; 5,5%; 6,3% dan 6,4%.
PDB Berdasarkan Industri, 2000 2005 (dalam Rp Triliun)
Sumber: Asian Development Bank, Key Indicators, 2006
2000
2001
2002
2003
2004
2005
1.389.770
216.831
167.692
385.598
8.394
76.573
224.452
65.012
115.463
69.461
60.294
-92.162
1.297.608
1.684.280
263.328
182.008
506.320
10.855
89.299
267.656
77.188
135.370
81.851
70.407
-61.051
1.623.229
1.863.275
298.877
161.024
553.747
15.392
101.574
314.647
97.970
154.442
84.729
80.874
-54.513
1.808.762
2.045.853
325.654
169.536
590.051
19.541
112.571
337.840
118.267
174.324
102.507
95.562
-79.629
1.966.225
2.273.142
331.553
196.112
639.655
22.067
143.052
369.361
142.292
194.429
121.129
113.491
-78.414
2.194.728
2.729.708
365.560
285.087
765.967
24.993
173.441
429.944
180.969
228.108
135.133
140.508
-85.355
2.644.354
Seiring dengan membaiknya faktor-faktor makro ekonomi lainnya seperti pertumbuhan PDB dan stabilitas
sosial politik, diharapkan penghasilan masyarakat Indonesia juga mengalami peningkatan, yang pada
akhirnya akan mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, terutama pada kalangan menengah dan
menengah-atas. Antara tahun 2002-2005, tingkat konsumsi perorangan memberikan kontribusi sekitar
65-67% terhadap PDB negara. Dengan asumsi harga konstan, pertumbuhan konsumsi perorangan dari
tahun ke tahun selama 5 tahun terakhir ada di level yang konstan yaitu sebesar 4% per annum.
42
F. Prospek Usaha
Beberapa tahun belakangan ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah membuka peluang
berkembangnya pasar ritel dan hunian untuk kalangan kelas atas, hal ini ditandai dengan semakin
menjamurnya jumlah pusat perbelanjaan dan real estat mewah di kota-kota besar di Indonesia. Hampir
50% populasi Indonesia berada di bawah umur 25 dan diestimasikan kelompok umur ini memiliki daya
beli dan konsumsi yang tinggi terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan,
Makassar dan Denpasar. Sektor ritel sendiri merupakan salah satu sektor yang paling cepat pulih dari
krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 silam. Antara tahun 2002-2004, pasar
ritel domestik Indonesia diperkirakan menghasilkan pertumbuhan penjualan rata-rata 11% setiap tahunnya.
Faktor pertumbuhan daya beli masyarakat yang semakin meningkat, kebijakan pemerintah yang
melonggarkan penanaman modal yang dilakukan oleh investor asing lewat Foreign Direct Investment,
meningkatnya urbanisansi dan pertumbuhan strata kelas adalah elemen-elemen yang menyebabkan
sektor usaha ritel ini menikmati pertumbuhan penjualan yang relatif tinggi. * sumber: Economic Intelligence Unit (EIU)
Penjualan Ritel (dalam US$ juta), 1994-2011
Permintaan atas rumah hunian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan pokok pinjaman terutama pada
pasar menengah ke bawah, dimana rata-rata 90% pembeli perumahan menggunakan pinjaman dari
bank dengan memanfaatkan fasilitas KPR. Sedangkan untuk pasar menengah ke atas hanya sekitar
10% yang membeli rumah dengan fasilitas KPR. Bank Indonesia telah menurunkan patokan suku bunga
SBI 12,75% menjadi 10,75% pada bulan Oktober 2006, bila tingkat suku bunga terus menurun akan
berdampak pada peningkatan permintaan pasar Real Estat karena pemanfaatan fasilitas KPR akan
semakin optimal oleh masyarakat.
43
Dari data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), populasi di Indonesia diprediksi akan meningkat menjadi
250 juta jiwa pada tahun 2020 dengan mayoritas penduduk tinggal di kota-kota besar. Saat ini, sekitar
3,5 juta penduduk berpindah ke kota-kota besar sehingga populasi di kota besar tumbuh menjadi 4% per
tahun, sedangkan di daerah pedesaan menurun 0,9% per tahun. Dengan tingkat pertumbuhan seperti
sekarang, maka 15 tahun ke depan diperkirakan pertambahan penduduk akan menjadi 50 juta jiwa.
Pertumbuhan yang signifikan ini akan meningkatkan permintaan atas Real Estat terutama di kota-kota
besar sehingga kebutuhan akan rumah hunian vertikal akan semakin condong diminati.
Secara garis besar Manajemen berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan meningkat seiring
dengan membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia sebagai berikut:
Meningkatnya populasi akan berdampak pada naiknya kebutuhan atas lahan dan urbanisasi
masyarakat akan berdampak atas naiknya permintaan untuk hunian perumahan di kota-kota besar.
Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat akan berdampak pada meningkatnya permintaan
hunian perumahan dan memungkinkan segmen menengah ke bawah meningkat ke taraf kehidupan
yang lebih baik. Akibatnya akan bertambah jumlah permintaan atas bangunan residensial berkualitas
tinggi serta ditandai dengan peningkatan kebutuhan hunian vertikal, karena pergeseran tren pola
hidup dan investasi.
Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan gaya hidup baru akan menciptakan keperluan dan
kebutuhan yang lebih tinggi pada sektor hunian perumahan.
Sejak Pemerintah menghapus peraturan yang melarang foreign direct investment di sektor ritel
domestik, banyak pebisnis ritel asing yang hadir dan mengembangkan eksistensi mereka di pasar
ritel domestik Indonesia sehingga semakin menambah maraknya persaingan usaha di bisnis ritel.
Ritel-ritel asing tidak lagi terbatas pada bentuk kerjasama dalam bentuk joint venture lagi, tapi sudah
dapat mendirikan bisnis ritel dengan modal 100% dari luar Indonesia.
G. Strategi Usaha
Perseroan mempunyai visi untuk menjadi pengembang terkemuka di tingkat Nasional maupun
Internasional. Untuk mewujudkan visinya tersebut, Perseroan menetapkan strategi jangka pendek dan
jangka panjang. Strategi jangka pendek terutama ditujukan untuk mempenetrasikan The Adhiwangsa
Golfview Residences ke segmen apartemen kalangan atas serta untuk menarik pebisnis ritel dunia dan
terkemuka untuk masuk sebagai tenant Lenmarc Lifestyle.
Strategi jangka panjang dari Perseroan adalah :
Senantiasa berfokus pada penyediaan jasa yang prima. Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam
bidang konstruksi dan pengembangan proyek perkantoran, komersial, hunian bertingkat tinggi yang
prima.
Penambahan jumlah tanah yang berlokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia merupakan
strategi utama yang akan dilakukan oleh Perseroan. Pemilihan lokasi tanah yang prima dan strategis
ini merupakan faktor utama dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan memberi nilai tambah bagi
para pemegang saham. Oleh karena itu, Perseroan bermaksud untuk mengakuisisi tanah seluas
kurang lebih 11 ha milik pihak afiliasi yang terletak di depan proyek Perseroan dan yang rencananya
akan dikembangkan sebagai kawasan bisnis terpadu (Superblok Bukit Darmo - City) oleh Perseroan.
Merancang proyek dengan perencanaan yang matang serta memperhatikan lokasi yang prima dan
segmen pasar sasaran.
Dalam rangka menyediakan jasa dan produk yang menyeluruh di industri real estate/properti,
Perseroan melalui Anak Perusahaannya mendirikan dua perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan bangunan dan bidang konstruksi umum yang akan menunjang ekspansi usaha
Perseroan.
44
Uraian
2006
31 Desember
2005
2004
2003
2002
556
593
22
AKTIVA
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Ketiga
Piutang Lain-Lain
Karyawan
Persediaan
Uang Muka
Biaya Dibayar Dimuka
Tanah Belum Dikembangkan Bersih
Aktiva Tetap - Bersih
Aktiva Lain-lain
Biaya pra operasi
Perlengkapan
JUMLAH AKTIVA
251
567
67
21
49
32.454
534
53
109.127
160.161
30
40
39
141.261
160.322
10
9
28
139.680
159.516
5
6
19
299.131
97
299.131
-
49
302.745
212
48
302.540
424
91
300.321
636
79
300.566
848
300.001
28
125
250
1.952
47
290.000
292.402
192
1.017
66
145
1.004
29
290.000
292.261
181
17
30
45
186
290.000
290.278
-
66
9
11
462
290.000
290.548
-
1
290.000
290.001
-
10.000
151
10.151
302.745
10.000
98
10.098
302.540
10.000
43
10.043
300.321
10.000
18
10.018
300.566
10.000
10.000
300.001
45
Uraian
Pendapatan
Beban Operasional
Laba Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba Bersih
2006
2.942
2.842
100
(3)
97
53
31 Desember
2005
2004
2.360
1.460
2.278
1.426
82
34
3
(0)
85
34
55
25
2003
947
923
25
1
26
18
2002
-
2006
31 Desember
2005
2004
2003
2002
RASIO-RASIO PENTING
Rasio - Rasio
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan
Laba Usaha
Laba Bersih
Total Aktiva
Total Kewajiban
Total Ekuitas
24,66%
21,95%
-3,64%
0,07%
0,05%
0,52%
61,64%
141,18%
120,00%
0,74%
0,68%
0,55%
54,17%
36,00%
38,89%
-0,08%
-0,09%
0,25%
n.a
n.a
n.a
0,19%
0,19%
0,18%
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
3,40%
1,80%
0,03%
0,02%
0,99%
0,52%
3,47%
2,33%
0,03%
0,02%
0,81%
0,54%
2,33%
1,71%
0,01%
0,01%
0,34%
0,25%
2,64%
1,90%
0,01%
0,01%
0,25%
0,18%
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
28,81x
0,97x
28,94x
0,97x
28,90x
0,97x
29,00x
0,97x
29,00x
0,97x
Rasio Usaha
Laba Usaha / Pendapatan
Laba Bersih / Pendapatan
Laba Usaha / Aktiva
Laba Bersih / Aktiva
Laba Usaha / Ekuitas
Laba Bersih / Ekuitas
Rasio Keuangan
Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva
46
X. EKUITAS
Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 yang diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Richard
Risambessy dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta Laporan Keuangan In-house
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
EKUITAS
2006
2005
2004
2003
2002
Modal Dasar
25.000
25.000
25.000
25.000
25.000
10.000
151
10.000
98
10.000
43
10.000
18
10.000
-
Jumlah Ekuitas
10.151
10.098
10.043
10.018
10.000
Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum, Perseroan telah melakukan perubahan seluruh
anggaran dasar Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang
Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan
Saham) No. 27 tanggal 10 April 2007, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di
Jakarta. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007 dan telah diterima
dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal
2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
Berikut ini merupakan keterangan mengenai perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor sejak
Perseroan didirikan sampai saat prospektus ini dibuat:
Berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Adhibaladika No. 11 tanggal 12 Juli 1989 dibuat di hadapan
Sugino Saputra, pengganti dari Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI) dengan Surat
Keputusan No. C2-7737-HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus 1989 dan telah didaftarkan dalam register
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya
tanggal 4 Oktober 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal
22 Desember 1989, Tambahan No. 3767, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar
Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 2.500
(dua ribu lima ratus) saham biasa, masing - masing dengan nilai nominal
Rp 10.000.000 (sepuluh juta Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan
Rp 5.000.000.000 (lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 500 (lima ratus) saham
biasa;
Modal Disetor
Rp 5.000.000.000 (lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 500 (lima ratus) saham
biasa, dimana penyetoran dilakukan oleh para pemegang saham dengan tunai.
Bahwa tahun 1990 terjadi pula penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan sebanyak
500 (seratus) saham biasa sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4
tanggal 4 Mei 1990, yang dibuat di hadapan Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah didaftarkan
dalam dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 475/1990 tanggal
16 Mei 1990.
47
Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 2.500
(dua ribu lima ratus) saham biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp
10.000.000 (sepuluh juta Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan
Modal Disetor
Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adhibaladika No. 43 tanggal 27 Maret 2007, dibuat
di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03437 HT.01.04TH.2007 tanggal 30 Maret 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 5634/BH.13.01/V/2007 tanggal 28 Mei 2007, telah terjadi
peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah)
menjadi Rp 1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari 12.000.000.000
(dua belas miliar) saham, peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 10.000.000.000
(sepuluh miliar Rupiah) menjadi Rp 400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari
4.000.000.000 (empat miliar) saham serta perubahan nilai nominal saham dari semula Rp 10.000.000
(sepuluh juta Rupiah) menjadi Rp 100 (seratus Rupiah).
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar
Rp 1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas
12.000.000.000 (dua belas miliar) saham, masing-masing dengan nilai nominal
Rp 100 (seratus Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan
Modal Disetor
48
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Agio
Saham
Saldo
Laba
Jumlah
Ekuitas
10.000
151
10.151
390.000
390.000
400.000
151
400.151
200.000
40.000
240.000
140.000
49.000
189.000
740.000
89.000
151
829.151
49
15%
20%
25%
50
XII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 (berlaku efektif 1 Januari 2001) pasal 4 ayat (1)
menyebutkan bahwa yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk antara lain dividen.
Selanjutnya, pasal 4 ayat (3) huruf f menyebutkan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syaratsyarat di bawah ini terpenuhi :
1.
2.
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf f di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima
dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang pribadi
baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan
sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan Objek Pajak
Pasal 23 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 menyebutkan bahwa atas dividen
yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara
kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam
negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto oleh
pihak yang wajib membayarkan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal
29 Desember 1994 tentang Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai
Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen
dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, tidak termasuk sebaai
Objek Pajak Penghasilan.
Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda
dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal
29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14
tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal pengenaan Pajak Penghasilan atas
Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum No. 3 juncto SE-06/Pj.4/1997
tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :
51
1.
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2.
Pemilik saham pendiri dikarenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh
saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana. Besarnya nilai saham tersebut
adalah nilai saham pada saat Penawaran Umum perdana. Penyetoran tambahan pajak penghasilan
dilakukan oleh Perseroan (Emiten) atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham
pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.
3.
Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir
2 di atas, maka atas penghasilan berupa capital gain dari transaksi penjualan saham pendiri dikenakan
Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif umum Pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang No. 17 tahun 2000.
Oleh karena itu, pemilik saham pendiri tersebut wajib melaporkan pilihannya itu kepada Direktur
Jenderal Pajak dan penyelenggaran Bursa Efek.
52
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam akta Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek PT Bukit Darmo Property Tbk. No. 47 tanggal 24 April 2007, juncto akta Adendum Perjanjian
Emisi Efek PT Bukit Darmo Property Tbk.No. 71 tanggal 25 Mei 2007, keduanya dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut Perjanjian Emisi Efek),
para Penjaminan Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, secara bersama-sama maupun sendirisendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan Ditawarkan Perseroan
kepada masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full
commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual
pada tanggal penutupan Masa Penawaran.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua
persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek tersebut. Setelah Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut, tidak ada perjanjian
lain yang dibuat oleh Perseroan dengan para Penjamin Emisi Efek.
Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah
sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Keputusan
Ketua BAPEPAM Nomor KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan emisi
efek dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut :
NAMA PENJAMIN EMISI EFEK
Penjamin Pelaksana Emisi
PT Ciptadana Securities
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
53
PORSI PENJAMINAN
(Jumlah Lembar Saham)
1.963.000.000
98,15
500.000
500.000
500.000
1.000.000
1.000.000
2.000.000
1.000.000
1.000.000
2.000.000
500.000
500.000
1.000.000
500.000
1.000.000
3.000.000
500.000
1.000.000
500.000
1.000.000
1.000.000
0,03
0,03
0,03
0,05
0,05
0,10
0,05
0,05
0,10
0,03
0,03
0,05
0,03
0,05
0,15
0,03
0,05
0,03
0,05
0,05
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
1.000.000
500.000
3.000.000
500.000
1.000.000
1.000.000
4.000.000
1.000.000
1.000.000
500.000
500.000
1.000.000
1.000.000
500.000
500.000
2.000.000.000
0,05
0,03
0,15
0,03
0,05
0,05
0,20
0,05
0,05
0,03
0,03
0,05
0,05
0,03
0,03
100,00
Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, yang dimaksudkan dengan
pihak yang mempunyai hubungan afiliasi adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal
maupun vertikal;
Hubungan antara para pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan
komisaris yang sama;
Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan
atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung,
oleh Pihak yang sama; atau
Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek kecuali PT Danasakti Securities (terafiliasi)
dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun
tidak langsung sebagaimana didefinisikan hubungan afiliasi seperti tersebut di atas.
PT Danasakti Securities mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan karena kedua perusahaan
secara tidak langsung dikendalikan oleh Pihak yang sama.
2.
Dalam Penawaran Umum kepada masyarakat ditetapkan suatu harga yang merujuk pada proses book
building. Penetapan kisaran harga untuk proses book building adalah sebagai berikut:
Kisaran Harga Book Building
Kisaran Harga Terendah
Rp 110
Keterangan
Harga nominal saham Perseroan ditambah 10%* dari Harga nominal
saham Perseroan
Harga nominal saham Perseroan dikali Price to Book ratio (1,5x) setelah
dikurangi 6,67%**
Rp 140
* 10% adalah sebagai premium yang diberikan kepada para pemegang saham pendiri Perseroan
** 6,67% adalah suatu diskon terhadap rasio price to book dari perusahaan-perusahaan properti sejenis.
Berdasarkan informasi di Bloomberg tertanggal 2 Mei 2007 rata-rata rasio price to book untuk perusahaan-perusahaan properti sejenis yang tercatat
dalam Bursa Efek Jakarta adalah sekitar 1,5 kali.
Berdasarkan kisaran harga tersebut di atas, telah dilaksanakan proses book building dimana sebagian
besar peminat pembelian saham bersedia membeli pada harga strike (harga yang terbentuk dari hasil
keputusan Penjamin Pelaksana Emisi dan Perseroan). Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan
hasil proses book building, Penjamin Pelaksana Emisi dan Perseroan menentukan harga Penawaran
Umum Saham adalah sebesar Rp120 (seratus dua puluh Rupiah) setiap lembar saham.
54
Tumbuan Pane
Jl Gandaria Tengah III No. 8, Kebayoran Baru
Jakarta - 12130
PT Sharestar Indonesia
Gedung Citra Graha Lt. 3
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta - 12950
55
56
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dan Prospektus ini. Pemesanan Pembelian
Saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi
Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XIII dalam
Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan
menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah
menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
2.
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga/
Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM, Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, lampiran
Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000.
3.
Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 500 (lima ratus) saham
dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.
4.
Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan perjanjian tentang
Pendaftaran Efek yang bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-007/PE/KSEI/0507 yang ditandatangani antara
Perseroan dengan KSEI pada tanggal 24 Mei 2007.
a.
Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham yang ditawarkan berlaku ketentuan
sebagai berikut :
1.
Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham.
Saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan
Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas
nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 15 Juni 2007.
2.
Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di BEJ, pemesan
akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir
Konfirmasi Penjatahan Saham (FKPS) yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti
pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan atas saham-saham dalam
Penitipan Kolektif.
3.
KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada
pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis
merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.
4.
Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.
5.
Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan
efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat
pada saham.
57
6.
Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada
saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening
efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang
memiliki/membuka rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
7.
Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif
di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam rekening efek
Perusahaan Efek atau Kustodian yang ditunjuk.
8.
Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI
melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi
formulir penarikan efek.
9.
Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk surat kolektif
saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI.
10. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib
menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di
KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.
b.
Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif
Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut
mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada para Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.
5.
Selama Masa Penawaran, para pemesan dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam
kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan, dimana FPPS diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan dengan melampirkan fotocopy tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran
Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan
asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di
luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan
pembayaran sebesar jumlah pemesanan.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan dan Perseroan berhak
untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila
persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.
6.
Masa Penawaran
Masa Penawaran akan dimulai pada tanggal 11 Juni 2007 dan ditutup pada tanggal 13 Juni 2007. Jam
penawaran akan dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
7.
Tanggal Penjatahan
Tanggal Penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk setiap
pemesanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 14 Juni 2007.
8.
Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata
uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, atau Agen Penjualan pada waktu
FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek
pada :
58
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan
FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) dari FPPS
sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.
Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.
Bukti tanda terima tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian
uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian
saham.
10. Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan
dengan sistem kombinasi yaitu penjatahan terpusat (Pooling) dan penjatahan pasti (Fixed Allotment)
sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM
Nomor KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 serta peraturan perundangan lain termasuk peraturan
di bidang Pasar Modal yang berlaku. Penjatahan saham akan diaudit dengan mengikuti prosedur
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK no. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan
Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus.
Adapun sistem porsi penjatahan yang akan dilakukan adalah sistem kombinasi yaitu penjatahan pasti
(Fixed Allotment) dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 95% (sembilan puluh lima persen) dari
jumlah saham yang ditawarkan termasuk jatah kepada karyawan Perseroan sebanyak-banyaknya 10%
(sepuluh persen). Sisanya sebesar 5% (lima persen) akan dilakukan penjatahan terpusat (Pooling).
1.
Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan
mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum.
b.
Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli
atau memiliki saham untuk rekening mereka sendiri; dan
c.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual
saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak penjaminan Emisi Efek, kecuali
melalui BEJ jika telah diungkapkan dalam prospektus bahwa saham tersebut akan dicatatkan
di BEJ.
59
2.
Jika setelah mengecualikan pemesanan saham terafiliasi yang merupakan Direktur, Komisaris,
karyawan, atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu
perusahaan efek yang bertindak sebagai para Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Agen
Penjualan efek atau pihak lain yang terafiliasi dengan Perseroan sehubungan dengan Penawaran
Umum ini, dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah saham
yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham
yang dipesan.
b.
Jika setelah mengecualikan pemesanan saham terafiliasi sebagaimana dimaksud di poin 2.a di
atas dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka
penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasi dengan meliputi persyaratan
sebagai berikut :
i.
ii.
iii.
iv.
Para pemesan yang tidak dikecualikan memperoleh satu satuan perdagangan di BEJ, jika
terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham
yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh
terbesar yang ditetapkan oleh BEJ dimana saham tersebut akan dicatatkan.
Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan
dibagikan kepada pemesan. Pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan
perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
Penjatahan bagi pihak yang terafiliasi.
Jika para pemesan karyawan Perseroan dan pemesan yang tidak terafiliasi telah menerima
penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut
dibagikan secara proporsional kepada para pemesan yang mempunyai hubungan istimewa.
60
Uang yang dikembalikan hanya dapat diambil oleh pemesan yang bersangkutan secara langsung dengan
menunjukkan tanda jati diri asli dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
pada Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan mulai tanggal
pengembalian uang pemesanan. Pengembalian uang menggunakan cek atau bilyet giro akan diberikan
sesuai dengan nama pihak yang mengajukan pemesanan.
13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham
Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham (FKPS) kepada masing-masing pemesan saham
akan dilakukan melalui para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan
diajukan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah Tanggal Penjatahan. FKPS atas
distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian
saham.
14. Lain-lain
Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian saham
secara keseluruhan atau sebagian. Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari satu formulir akan
diperlakukan sebagai 1 (satu) pemesanan untuk keperluan penjatahan.
Setiap pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu)
pemesanan untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih
dari 1 (satu) pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Penjamin Emisi Efek
wajib membatalkan pemesanan tersebut.
61
62
1.
Definisi
a.
Waran Seri I berarti Surat Kolektif Waran Seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti
yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan Pemegang
Saham yang berasal dari Saham yang ditawarkan untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan dalam Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I dengan
memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan Ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
yang berlaku.
b.
Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu
yang diterbitkan oleh Perseroan, yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta
keterangan lain yang dianggap perlu.
c.
Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I berarti jangka waktu melakukan Pelaksanaan Waran Seri I
yaitu setiap Hari Kerja terhitung sejak 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan Waran Seri I di
BEJ sampai dengan akhir bulan ke 36 (tiga enam) pencatatan Waran Seri I tersebut, yaitu tanggal
14 Juni 2010 pukul 16.00 WIB.
d.
Harga Pelaksanaan Waran Seri I berarti harga setiap saham hasil pelaksanaan Waran Seri I yang
ditetapkan, harus dibayar pada waktu melakukan pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp 135 (seratus
tiga puluh lima Rupiah).
e.
Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I berarti saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel
Perseroan sebagai hasil pelaksanaan Waran Seri I dan memberikan kepada pemegangnya yang
terdaftar dalam DPS, hak-hak yang sama dengan hak-hak Pemegang Saham Perseroan lainnya,
satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan KSEI yang berlaku.
2.
Para pemegang Saham Baru yang namanya tercantum dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum
Perseroan pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 14 Juni 2007 dinyatakan sebagai pemilik Waran Seri I
yang sah.
Setiap 10 (sepuluh) Saham Baru melekat 7 (tujuh) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif. Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa
atas nama pada Harga Pelaksanaan Waran Seri I selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I.
3.
Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan adalah waran Atas Nama dan sebagai bukti kepemilikan awal
adalah dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan yang kemudian diadministrasikan secara elektronik
di KSEI.
Waran Seri I terdaftar dan tercatat serta dapat diperdagangkan di BEJ sejak tanggal 15 Juni 2007 sampai
dengan tanggal 8 Juni 2010 di Pasar Reguler dan Negosiasi dan sejak tanggal 15 Juni 2007 sampai
dengan 11 Juni 2010 di Pasar Tunai. Perseroan telah menunjuk BAE yaitu PT Sharestar Indonesia
sebagai Pengelola Administrasi Waran Seri I berdasarkan akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran
Seri I yang bertugas untuk melakukan pencatatan para pemegang Waran Seri I di dalam buku Daftar
Pemegang Waran Seri I.
4.
Setiap Pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak
untuk membeli 1 (satu) Saham Hasil Pelaksanaan dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran Seri I
pada Hari Kerja selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I. Adapun Harga Pelaksanaan Waran
Seri I sebesar Rp 135 (seratus tiga puluh lima Rupiah) atau harga pelaksanaan baru bila terjadi
penyesuaian.
63
5.
Waran Seri I ini mempunyai jangka waktu selama 36 (tigapuluh enam) bulan yang dihitung sejak Tanggal
Pencatatan di BEJ yaitu tanggal 15 Juni 2007 sampai dengan akhir bulan ke 36 (tigapuluh enam) yaitu
tanggal 14 Juni 2010 pada pukul 16.00 WIB. Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal
17 Desember 2007 sampai dengan tanggal 14 Juni 2010, dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I
berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I. Pemegang Waran Seri I tidak
mempunyai hak sebagai pemegang saham Perseroan, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I
tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Baru. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis
masa berlakunya maka Waran Seri I tersebut menjadi daluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.
6.
Perseroan berhak untuk merubah isi Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I, kecuali untuk merubah
Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I tidak dapat diubah, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Memperoleh persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen)
dari jumlah Waran Seri I yang belum dilaksanakan.
b.
Perseroan wajib mengumumkan setiap usul pengubahan atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I
tersebut dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia 1 (satu) diantaranya berperedaran
nasional di wilayah Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya terbit di tempat kedudukan Perseroan.
Pengumuman tersebut dilakukan dalam waktu sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum
ditandatangani pengubahan atas Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I tersebut dan bilamana
selambatnya dalam 21 (dua puluh satu) hari setelah pengumuman tersebut ternyata Pemegang
Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah Waran Seri I yang belum
dilaksanakan tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara
tertulis kepada Perseroan, maka Pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usul perubahan
Pernyataan Penerbitan Waran Seri I tersebut.
c.
Setiap pengubahan atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang
dibuat secara notarial dan perubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I
dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Pernyataan Penerbitan Waran
Seri l, Peraturan Pasar Modal dan Ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
7.
Periode perdagangan Waran Seri I adalah setiap hari bursa, terhitung sejak Tanggal Pencatatan Waran
Seri I pada BEJ, yaitu adalah tanggal 15 Juni 2007 hingga 8 Juni 2010 pada pukul 16.00 WIB untuk
perdagangan di Pasar Reguler dan Negosiasi, dan tanggal 15 Juni 2007 hingga 11 Juni 2010 pada pukul
16.00 WIB untuk perdagangan Waran Seri I di Pasar Tunai.
8.
Periode Pelaksanaan Waran Seri I adalah setiap hari kerja, terhitung 6 (enam) bulan setelah Tanggal
Pencatatan Waran Seri I pada BEJ, yaitu mulai tanggal 17 Desember 2007 sampai dengan 1 (satu) hari
kerja sebelum akhir bulan ke 36 (tiga enam) pencatatan Waran Seri I tersebut, yaitu tanggal 14 Juni
2010 pada pukul 16.00 WIB.
Pemegang Waran memiliki hak untuk menukarkan sebagian atau seluruh Waran Seri I yang dipegangnya
menjadi saham biasa atas nama. Jika harga pasar saham Perseroan menjadi lebih rendah dari harga
pelaksanaannya, pemegang Waran Seri I berhak untuk tidak menukarkan Waran Seri I yang dipegangnya
menjadi saham biasa atas nama.
64
9.
a.
Setiap Pemegang Waran Seri I berhak melakukan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham biasa
atas nama selama Periode Pelaksanaan Waran Seri I pada jam kerja dengan melakukan pembayaran
Harga Pelaksanaan Waran Seri I sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
Pernyataan Penerbitan Waran Seri I.
b.
Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I yang berada diluar penitipan kolektif (Warkat) adalah sebagai
berikut:
1.
Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan melalui anggota bursa dan/atau bank kustodian
2.
Pada Periode Pelaksanaan Waran Seri I para Pemegang Waran Seri I (warkat) yang bermaksud
melakukan Pelaksanaan Waran Seri I wajib membayar Harga Pelaksanaan Waran Seri I kepada
Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian serta menyertakan Dokumen Pelaksanaan
Waran Seri I kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, yang terdiri dari:
i. Formulir Pelaksanaan Waran Seri I;
ii. Asli Surat Kolektif Waran Seri I;
iii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I;
iv. Fotokopi identitas Pemegang Waran Seri I yang bermaksud melakukan Pelaksanaan Waran
Seri I;
v. Asli surat kuasa, apabila dilakukan dengan kuasa, yang dilampiri dengan fotokopi identitas
yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa;
vi. Formulir Penyetoran Efek standar KSEI.
3.
Dengan diterimanya Dokumen Pelaksanaan Waran Seri I, Pengelola Administrasi Waran Seri I
wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (Bukti Penerimaan Dokumen
Pelaksanaan) kepada Pemegang Waran Seri I.
4.
Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat
ditarik kembali.
5.
Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam jangka waktu
pelaksanaan, tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil
Pelaksanaan Waran Seri I
6.
Dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima
Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan melakukan penelitian terhadap
kelengkapan dan keabsahan Dokumen Pelaksanaan Waran Seri I dan kebenaran tentang
terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.
7.
Pada hari kerja berikutnya setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I melakukan penelitian
terhadap dokumen pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan meminta konfirmasi
dari Perseroan tentang telah diterimanya secara penuh (in good funds) Harga Pelaksanaan
Waran Seri I ke dalam Rekening Bank Khusus. Pada hari kerja berikutnya setelah meminta
konfirmasi kepada Perseroan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan meminta persetujuan
dari Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I tersebut dilaksanakan, dan Perseroan
pada hari kerja berikutnya harus telah memberikan keputusan kepada Pengelola Administrasi
Waran Seri I mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan menjadi saham biasa
atas nama yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan.
8.
Dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola
Administrasi Waran Seri I akan memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran mengenai
diterima atau ditolaknya permohonan untuk melakukan Pelaksanaan Waran Seri I.
9.
Selambatnya 1 (satu) hari bursa Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima konfirmasi dari
Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran dilaksanakan, Pengelola Administrasi Waran
Seri I wajib mendepositkan sejumlah saham baru hasil pelaksanaan kedalam rekening efek
dengan menggunakan fasilitas C-BEST.
65
c.
Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I (tanpa warkat) yang berada dalam Penitipan Kolektif KSEI
adalah sebagai berikut:
1.
Pemegang Waran Seri I memberikan Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I dengan menyerahkan
Surat Konfirmasi Waran Seri I melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dan membayar Harga
Pelaksanaan Waran Seri I dengan memasukannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk
oleh KSEI;
2.
Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I
oleh Anggota Bursa/Bank Kustodian kepada KSEI, maka:
3.
i.
KSEI akan mendebet Waran Seri I dari masing-masing sub rekening Pemegang Waran
Seri I yang memberikan Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I ke dalam rekening KSEI dengan
menggunakan fasilitas C-BEST;
ii.
Segera setelah pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I diterima di dalam rekening
bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan pembayaran Harga
Pelaksanaan Waran Seri I dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke Rekening Bank Khusus
pada hari yang sama.
1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I, KSEI akan
menyampaikan pada Pengelola Administrasi Waran Seri I, dokumen sebagai berikut:
i.
ii.
Surat atau bukti pemindahbukuan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang
dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam Rekening Bank
Khusus;
iii.
Instruksi untuk mendepositkan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I ke
dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.
4.
Segera setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima dari KSEI dokumen tersebut di
atas, Pengelola Adminstrasi Waran Seri I akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pendukung dari Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I, bukti pemindahbukuan pembayaran Harga
Pelaksanaan Waran Seri I dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam Rekening Bank
Khusus berdasarkan data pada Rekening Bank Khusus serta instruksi untuk mendepositkan
sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I.
5.
Selambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah permohonan Pelaksanaan Waran Seri I diterima dari
KSEI dan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I telah dibayar penuh (in good funds)
dalam Rekening Bank Khusus, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan menerbitkan/
mendepositkan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I kedalam rekening khusus
yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru Hasil
Pelaksanaan Waran Seri I ke sub rekening Pemegang Waran Seri I yang melakukan Pelaksanaan
Waran Seri I dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya setelah melakukan
pendistribusian Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I tersebut KSEI akan menerbitkan
laporan hasil distribusi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I tersebut kepada Perseroan
dan Pengelola Administrasi Waran Seri I.
66
Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I dapat melakukan pembayaran pada
Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet, giro, bank transfer, pemindahbukuan tunai (in good funds) dalam
Rupiah kepada Rekening Perseroan dengan perincian sebagai berikut:
PT Bank Lippo Tbk, Cabang Gatot Subroto, Jakarta
Atas Nama : PT Bukit Darmo Property Tbk
No. Rekening: 738-30-09059-0
Dalam hal pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I kurang dari jumlah yang ditentukan, maka
Pengelola Administrasi Waran Seri I dapat menolak Pelaksanaan Waran Seri I dan Perseroan segera
mengembalikan pembayaran yang telah dilakukan setelah dikurangi dengan biaya administrasi dan
biaya lain yang dikeluarkan Pengelola Administrasi Waran Seri I untuk pengembalian pembayaran tersebut
(jika ada).
Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro maka tanggal pembayaran
dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good
funds).
Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I menjadi
saham ini menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri I.
11. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I
Harga Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagaimana yang telah dijelaskan pada nomor 1 (d) di atas.
Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta)
Waran Seri I. Apabila harga pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri I baru karena penyesuaian menjadi
pecahan, maka dilakukan pembulatan ke bawah.
Harga pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I akan mengalami pengubahan apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut :
a.
Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena alasan apapun juga termasuk akibat
penggabungan, peleburan, pemecahan nilai nominal (stock split), maka :
x A
x B
Perubahan jumlah saham Perseroan sebagai akibat dari pembagian saham bonus atau saham
dividen, konversi atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham, maka:
(A+B)
x X
(A+B)
x Y
67
A = jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau saham
dividen.
B = jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham
bonus atau saham dividen atau penambahan saham akibat konversi.
X = harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama
Y = jumlah awal Waran Seri I yang beredar
Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku
efektif yang akan diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki
peredaran nasional.
c.
(CD)
x X
(CD)
x Y
C
X
Y
D
=
=
=
=
(G+1)
F = harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right)
G = jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak
memesan efek terlebih dahulu (right)
Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan pemesan saham dalam
rangka Penawaran Umum Terbatas.
12. Status Waran Seri I
Pemegang Waran Seri I tidak memiliki hak suara dalam RUPS Perseroan dan menerima dividen dalam
bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal
dari kapitalisasi laba. Dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang
akan dikeluarkan Perseroan di kemudian hari, sepanjang Waran Seri I yang dimilikinya belum dilaksanakan
menjadi saham.
13. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I
Saham hasil pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I
diperlakukan sebagai saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan
serta memberi hak kepada pemegangnya yang terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan, hak
yang sama dengan pemegang saham Perseroan lainnya.
14. Daftar Pemegang Waran Seri I
Pengelola Administrasi Waran Seri I telah ditunjuk untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran
Seri I yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri I, nama dan alamat para pemegang
Waran Seri I serta hal-hal lainnya yang dianggap perlu.
68
Pengelola Administrasi Waran Seri I juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran
Seri I dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang mencakup pengalihan
dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan Waran Seri I untuk kepentingan
Perseroan.
15. Pengelola Administrasi Waran Seri I
Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri I sebagai berikut :
PT Sharestar Indonesia
Gedung Citra Graha Lt. 3
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta - 12950
Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan
administrasi Waran Seri I sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang
mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan hak Waran
Seri I demi kepentingan Perseroan.
16. Peralihan Hak atas Waran Seri I
Hak atas Waran Seri I dapat beralih karena terjadinya tindakan hukum, antara lain, jual beli di Bursa,
hibah maupun peristiwa hukum pewarisan akibat kematian seorang pemegang Waran Seri I.
Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun warisan akibat kematian
dari Pemegang Waran Seri I atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan pemilikan Waran Seri I beralih,
dapat mengajukan permohonan pengalihan secara tertulis dengan menggunakan formulir pengalihan
kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk
didaftar sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan dengan haknya
atas Waran Seri I dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk
pengalihan Waran Seri I. Penyerahan dokumen yang masih kurang harus dilengkapi selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja sejak tanggal pengajuan permohonan, dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal
yang berlaku.
Dalam Waran Seri I karena warisan atau karena sebab apapun menjadi hak beberapa orang atau pihak
atau badan hukum maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersamasama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis 1 (satu) orang atau 1 (satu) badan hukum
diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan
ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari
Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang
diberikan kepada Pemegang Waran Seri I.
Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan melalui Pengelola Administrasi
Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai
peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan surat-surat yang cukup
membuktikan adanya peralihan hak atas Waran Seri I tersebut termasuk bukti akta hibah yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan
peraturan Pasar Modal.
Peralihan hak atas Waran Seri I berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam
Daftar Pemegang Waran Seri I.
17. Penggantian Surat Kolektif Waran Seri I
Apabila Surat Kolektif Waran Seri I rusak atau karena hal-hal lain yang ditetapkan oleh Perseroan atau
permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, Pengelola
Administrasi Waran Seri I akan memberikan pengganti Surat Kolektif Waran Seri I. Asli Surat Kolektif
Waran Seri I yang rusak harus dikembalikan kepada Perseroan.
69
Apabila Surat Kolektif Waran Seri I hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri I yang baru akan
diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dan dengan memberikan jaminanjaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I dan diumumkan di Bursa Efek
dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan KSEI.
Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima jaminanjaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang mengajukan permintaan
penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan
diderita Perseroan.
Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I berkewajiban menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada BAPEPAM-LK mengenai setiap penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau
rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat Kolektif
Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang mengajukan permohonan penggantian
Surat Kolektif Waran Seri I tersebut.
18. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi
Jika selama masa berlaku pelaksanaan Waran Seri I:
a.
Terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi, maka dalam 7 (tujuh) Hari Kerja setelah keputusan
tersebut diambil Perseroan wajib memberitahu kepada pemegang Waran Seri I dan Perseroan
memberi hak kepada pemegang Waran Seri I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum keputusan
tersebut berlaku efektif untuk melaksanakan Waran Seri I yang dimiliki oleh pemegang Waran Seri I.
b.
Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan
yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan
Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri I
yang berlaku.
70
71
72
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
74
PT. BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2006
2005
2004*)
2b,3
250.924.793
567.377.857
555.799.667
2c, 4
66.709.650
20.612.000
6.903.300
49.000.000
30.250.000
10.000.000
32.454.389.993
Catatan
AKTIVA
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga
Piutang lain lain
Karyawan
Persediaan
2e,6
Uang muka
534.651.150
40.060.000
8.500.000
2f,8
53.250.000
38.521.000
28.500.000
2e,9
109.127.067.899
141.260.955.147
139.680.125.647
2g,10
160.160.840.260
160.321.896.676
159.515.803.092
Aktiva lain-lain :
Biaya pra operasi setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar Rp
848.203.000 pada tahun 2006, Rp
636.152.250 pada tahun 2005 dan
424.101.500 pada tahun 2004*)
11a
212.050.750
424.101.500
Perlengkapan
11b
48.545.000
48.500.000
91.251.000
302.745.378.745
302.540.223.430
300.320.984.206
JUMLAH AKTIVA
Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
87
Catatan
2006
2005
2004*)
12
27.983.046
1.016.766.717
16.731.150
2j,13
124.571.303
66.060.890
30.146.405
14
250.367.695
145.130.044
45.124.973
1.952.290.818
1.004.304.673
186.260.722
2h,15
Hutang lain-lain
16
46.609.150
28.979.953
17
290.000.000.000
290.000.000.000
290.000.000.000
292.401.822.012
292.261.242.277
290.278.263.250
192.411.054
180.863.962
10.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
151.145.679
98.117.191
42.720.956
10.151.145.679
10.098.117.191
10.042.720.956
302.745.378.745
302.540.223.430
300.320.984.206
JUMLAH KEWAJIBAN
HAK MINORITAS ANAK
PERUSAHAAN
18
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp
10.000.000 per saham Modal
dasar 25.000.000.000
.saham Modal ditempatkan
dan disetor penuh
10.000.000.000 saham untuk
tahun 2006, 2005 dan 2004*)
2l,19
Saldo laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
88
2006
Catatan
2005
2004*)
Pendapatan
20
2.942.007.700
2.359.664.300
1.459.856.800
Beban operasional
21
2.841.851.325
2.277.970.637
1.425.891.823
100.156.375
81.693.663
33.964.977
1.523.321
7.561.631
2.465.280
(4.130.004)
(4.711.762)
(2.366.781)
(2.606.683)
2.849.869
98.499
97.549.692
84.543.532
34.063.476
32.974.112
23.283.335
9.517.155
32.974.112
23.283.335
9.517.155
64.575.580
61.260.197
(11.547.092)
(5.863.962)
53.028.488
55.396.235
24.546.321
53.028
55.396
24.546
Laba usaha
Pendapatan (beban) lain-lain
22
Pendapatan bunga
2k,13
Pajak kini
Pajak tangguhan
18
Laba bersih
Laba per saham
2l
Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
89
Saldo Laba
Catatan
Modal Saham
19
10.000.000.000
19
19
19
Yang Telah
Yang Belum
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
Ekuitas Bersih
18.174.635
10.018.174.635
24.546.321
24.546.321
10.000.000.000
42.720.956
10.042.720.956
55.396.235
55.396.235
10.000.000.000
98.117.191
10.098.117.191
53.028.488
53.028.488
10.000.000.000
151.145.679
10.151.145.679
Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
90
2e,6
2004*)
3.843.896.195
(988.783.671)
(901.375.000)
(1.949.642.843)
4.094.681
3.163.999.551
1.000.035.567
(605.760.000)
(1.173.717.428)
2.384.557.690
1.176.444.204
(49.018.450)
(328.955.400)
(836.306.284)
(37.835.930)
(320.547.745)
-
(1.580.829.500)
(967.150.000)
(320.547.745)
(2.547.979.500)
175.000.000
175.000.000
(316.453.064)
567.377.857
250.924.793
11.578.190
555.799.667
567.377.857
(37.835.930)
593.635.597
555.799.667
2005
2006
Catatan
32.454.389.993
Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
91
1.
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan
PT Adhibaladika didirikan di Surabaya pada tanggal 12 Juli 1989 berdasarkan akta No. 11 yang dibuat
dihadapan Sugino Saputro, sebagai pengganti dari notaris Budiarti Karnadi S. H. dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2.7737.HT.01.01-TH.89 tanggal
22 Agustus 1989. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir
pada tanggal 26 Desember 2006 berdasarkan akta No. 23 notaris Anita Lucia K, S.H.
Sesuai Pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah kontraktor dalam
pekerjaan bidang tekhnik, antara lain bidang pekerjaan sipil, arsitektur, dekorasi, elektrikal dan mekanikal;
menjalankan usaha dalam bidang reparasi dan perawatan; menjalankan usaha dalam bidang real estate
dengan mengerjakan pembebasan tanah, pembukaan dan pematangan tanah untuk pembangunan perumahanperumahan dan bangunan lainnya, untuk membeli dan menjual tanah dan bangunan serta melakukan segala
tindakan dan perbuatan yang langsung maupun tidak langsung bertalian dengan usaha tersebut; menjalankan
usaha dalam bidang perdagangan umum dari segala macam barang yang dapat dilakukannya termasuk
perdagangan ekspor, impor, antar pulau dan lokal serta dalam hal ini bertindak sebagai distributor, grosir,
komisioner dan agen usaha dagang dari perusahan-Perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri;
menjalankan usaha dalam bidang pertanian, kehutanan, peternakan dan perikananan; menjalankan usaha
dalam bidang perindustrian; menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan barang dan penumpang;
menjalankan usaha dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi pertambangan; menjalankan usaha dalam bidang
pemberian jasa pada umumnya kecuali jasa bidang hukum.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 kegiatan usaha Perusahaan adalah pembangunan, penjualan
kondominium dan pematangan tanah.
Domisili Perusahaan di Jalan Khairil Anwar No. 21 Surabaya dan proyek kondominium berlokasi di Jalan
Bukit Darmo Boulevard No. 9 Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2003.
b. Anak Perusahaan
Semenjak tanggal 27 Mei 2005 Perusahaan melakukan penyertaan saham pada Anak Perusahaan PT IPAC
Graha Sentosa. Jumlah Penyertaan saham Perusahaan di PT IPAC Graha Sentosa adalah sebesar 65%.
(catatan 18)
PT IPAC Graha Sentosa didirikan di Jakarta, pada tanggal 8 Maret 2005 berdasarkan akta No. 5, dibuat
dihadapan notaris Budiarti Karnadi, Sajana Hukum, notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. C-12255.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Mei
2005.
Kegiatan usaha Anak Perusahaan terutama bergerak di bidang jasa perdagangan, pengembang (developer)
dan pembangunan antara lain dengan menjalankan usaha dalam bidang jasa informasi dan pelayanan
pemasaran (penjualan dan pembelian).
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2005.
Jumlah aktiva PT IPAC Graha Sentosa pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing Rp 654.706.792 dan
Rp.619.201.243.
92
c.
:
:
:
:
Hendro Sumampow
Drs. Harada Kusuma
Hartono
Hendro S Gondokusumo
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
:
:
:
Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum membentuk Komite Audit.
Gaji yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2006, 2005 dan 2004*)
masing-masing sebesar Rp 263.647.899, Rp 226.690.507 dan Rp 186.184.557.
Pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*) Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai jumlah
karyawan tetap masing masing 25, 22 dan 15 orang.
2.
93
Persediaan
Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan strata title yang siap dijual. Bangunan strata title yang
sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan
sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum
dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan
pada aktiva pengembangan real estat serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang
dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai
dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode
luas areal.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah
ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah
akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap
dibangun.
Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek dan biaya
pinjaman serta dipindahkan pada aktiva bangunan jasa konstruksi pada saat selesai dibangun dan siap
diserahkan pada pemilik.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai
dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aktiva tanah dan
bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan.
Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial siap untuk digunakan
sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau ditangguhkan dalam suatu periode yang cukup
lama
f.
94
g.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan dengan biaya perolehannya atau jumlah yang dinilai kembali setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan sebagai berikut ini:
Tahun
Kendaraan kantor
Peralatan kantor
Perabot kantor
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable
amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan
sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; Pemugaran dan
penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16
tentang Aktiva Tetap, dikapitalisasi.
Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
tercermin dalam operasi tahun berjalan.
h. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan bangunan beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full
accrual method) apabila seluruh syarat berikut terpenuhi :
1.
Harga jual akan tertagih yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari
harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
2.
Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang
akan diperoleh pembeli; dan
3.
Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu
transaksi yang secara substansi adalah penjualan, dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat
secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
95
Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua
persyaratan untuk memenuhi pembangunan telah terpenuhi;
2.
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
3.
Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual
method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
1.
Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang
disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
2.
3.
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli;
4.
Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan
kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk
membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai
dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
5.
Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan
di atas kavling tanah tersebut.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli
diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan
tersebut terpenuhi.
Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode kontrak selesai (completed contract method) apabila
memenuhi syarat sebagai berikut:
1.
Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang telah disepakati
dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja.
2.
Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi dengan andal; bila
bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
96
i.
Manfaat Karyawan
Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004)
mengenai Imbalan Kerja. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), penerapan awal dari PSAK ini
dilakukan secara retrospektif yang mengharuskan dilaporkannya penyesuaian yang berkaitan dengan
periode-periode sebelumnya sebagai penyesuaian pada saldo awal periode dari periode paling awal dari
laporan keuangan yang disajikan. Oleh karena perbedaan yang timbul akibat penerapan PSAK No. 24
(Revisi 2004) sebelum tahun 2004 tidak material, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penyesuaian
sehubungan penerapan PSAK tersebut pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Perhitungan untuk penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.
13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected-Unit-Credit
yang dihitung oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen. Keuntungan atau kerugian aktuarial
diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja karyawan.
j.
Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Non Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aktiva dan kewajiban.
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku
pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak
tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca kecuali untuk entitas yang berbeda atas dasar
kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
Pajak Penghasilan Final
Apabila nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari
dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak
tangguhan.
Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
97
m. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan
segmen sekunder adalah berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen tersebut tidak disajikan
karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan berada di wilayah Jawa Timur.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau
jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
n. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang
diestimasi.
98
3.
2005
2004*)
11.330.239
9.881.749
52.754.456
36.840.098
150.000.000
250.924.793
45.746.743
11.749.365
500.000.000
567.377.857
555.799.667
555.799.667
Deposito berjangka dalam Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Jangka waktu
deposito tersebut adalah sebulan dan akan diperpanjang secara otomatis setiap jatuh tempo (roll over). Suku
bunga deposito adalah sebesar 11 % dan 13 % per tahun, masing-masing untuk tahun 2006 dan 2005 serta nihil
untuk tahun 2004*).
Kas dan setara kas milik Perusahaan tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.
4.
PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
2006
Johan
Rochana
Anton Sumawa
Jumlah
61.925.000
4.784.650
66.709.650
2005
11.085.000
9.527.000
20.612.000
2004*)
6.903.300
6.903.300
2004*)
Umur Piutang
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Lebih dari 60 hari
Jumlah
2006
66.709.650
66.709.650
20.612.000
20.612.000
6.903.300
6.903.300
66.709.650
20.612.000
6.903.300
Piutang usaha pihak ketiga Johan timbul atas tagihan-tagihan pekerjaan pematangan tanah. Piutang usaha pihak
ketiga Rochana dan Anton Sumawa timbul atas pemberian jasa pemasaran property.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa
seluruh piutang usaha dapat tertagih.
99
5.
PIUTANG LAIN-LAIN
Akun piutang lain-lain ini merupakan piutang direksi dan karyawan Rp 49.000.000, Rp 30.250.000 dan Rp
10.000.000 masing-masing di tahun 2006, 2005 dan 2004*). Piutang ini tidak dibebani bunga dan
pembayarannya akan diperhitungkan melalui pemotongan gaji (catatan 26).
6.
PERSEDIAAN
Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan ini merupakan persediaan real estat atas tanah dalam pengembangan
seluas 5.948 m2 dengan nilai Rp. 32.454.389.993. Pada tahun 2005 dan 2004*), tanah tersebut belum
dikembangkan dan dicatat di akun tanah belum dikembangkan. Lokasi pengembangan tanah tersebut terletak di
Jl.Bukit Darmo Boulevard, Surabaya, Jawa Timur (catatan 9).
7.
UANG MUKA
Uang muka terdiri dari :
2005
2006
Jefry Gunawan
500.000.000
15.375.750
8.500.000
37.745.000
19.275.400
2.315.000
534.651.150
40.060.000
8.500.000
Fery
Asmuji
Lainnya
Jumlah
2004*)
Pada tahun 2006, Perusahaan mengurus Izin Mendirikan Bangunan atas Kondominium dan Mall LenMarc
melalui pihak ketiga-Jefry Gunawan dengan nilai keseluruhan pengurusan Rp 2.186.000.000. Sampai dengan 31
Desember 2006, Perusahaan telah memberikan uang muka sebesar Rp 500.000.000 atau sebesar 22,8%.
Pada tahun 2006, Perusahaan membuat Maket Mall LenMarc melalui pihak ketiga-Fery dengan nilai sebesar
Rp 20.000.000 Sampai dengan 31 Desember 2006, Perusahaan telah memberikan uang muka sebesar
Rp 15.375.750 atau sebesar 76,8%.
Pada tahun 2005, uang muka kepada pihak ketiga Asmuji sebesar Rp 37.745.000 merupakan pembayaran untuk
perbaikan jalan.
100
8.
2005
12.200.000
41.050.000
53.250.000
Jumlah
2004*)
10.021.000
28.500.000
38.521.000
28.500.000
28.500.000
Biaya dibayar dimuka atas asuransi adalah premi yang dibayarkan atas asuransi kendaraan. Asuransi kendaraan
tersebut ditanggung oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 750.000.000. Asuransi kendaraan tersebut berakhir pada tanggal 1 April 2008.
Beban asuransi setahun adalah sebesar Rp 70.326.237, Rp 47.357.829, Rp 44.755.230 masing-masing di tahun
2006, 2005 dan 2004*) yang dicatat di beban usaha pada laba rugi konsolidasi. (Catatan 21)
Biaya dibayar dimuka atas sewa adalah penyewaan kantor di Jakarta dan kantor proyek di Surabaya. Beban sewa
setahun adalah sebesar Rp 29.300.000, Rp 28.500.000 dan Rp 18.521.000 masing-masing di tahun 2006, 2005
dan 2004*). (Catatan 21,23)
9.
Saldo Awal
2006
Jumlah
Penambahan
2006
Pengurangan /
Saldo Akhir
Reklasifikasi
2006
141.260.955.147
320.502.745
32.454.389.993
109.127.067.899
141.260.955.147
320.502.745
32.454.389.993
109.127.067.899
Saldo Awal
2005
Jumlah
Pengurangan /
2005
Penambahan
Saldo Akhir
Reklasifikasi
2005
139.680.125.647
1.580.829.500
141.260.955.147
139.680.125.647
1.580.829.500
141.260.955.147
101
2004
Tanah belum dikembangkan
Jumlah
Saldo Awal
2004
Pengurangan /
Reklasifikasi
Penambahan
Saldo Akhir
2004
139.680.125.647
139.680.125.647
139.680.125.647
139.680.125.647
Manajemen berpendapat tidak ada permasalahan yang timbul di sertifikat Hak Guna Bangunan atas pergantian
nama Perusahaan dari PT Adhibaladika menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk.
Rincian mutasi tanah yang belum dikembangkan di tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :
2006
- Izin Amdal, RKL dan RPL
- Tes pondasi
- Izin sistem saluran dan sumur tampungan
- Perencanaan arsitektur dan desain Kondominium dan Mall
- Izin zoning
- Izin underpass
- Izin elevasi urugan lahan
Jumlah
2005
150.000.000
95.502.745
75.000.000
-
130.829.500
75.000.000
900.000.000
250.000.000
150.000.000
75.000.000
1.580.829.500
320.502.745
dikembangkan
sebesar
2006
Saldo
Awal
Penambahan
Saldo
Akhir
Pengurangan
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Kendaraan
Peralatan kantor
Perabot kantor
159.451.015.260
905.000.000
71.360.665
120.365.000
159.451.015.260
905.000.000
71.360.665
120.365.000
Jumlah
160.547.740.925
160.547.740.925
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Kendaraan
Peralatan kantor
Perabot kantor
113.125.000
53.520.499
59.198.750
113.125.000
17.840.166
30.091.250
226.250.000
71.360.665
89.290.000
Jumlah
225.844.249
161.056.416
386.900.665
Nilai Buku
160.321.896.676
102
160.160.840.260
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
159.451.015.260
159.451.015.260
905.000.000
Kendaraan
905.000.000
Peralatan kantor
71.360.665
71.360.665
Perabot kantor
58.215.000
62.150.000
120.365.000
159.580.590.925
967.150.000
160.547.740.925
113.125.000
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Kendaraan
113.125.000
Peralatan kantor
35.680.333
17.840.166
53.520.499
Perabot kantor
29.107.500
30.091.250
59.198.750
64.787.833
161.056.416
225.844.249
Jumlah
Nilai Buku
159.515.803.092
160.321.896.676
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
159.451.015.260
159.451.015.260
Peralatan kantor
71.360.665
71.360.665
Perabot kantor
58.215.000
58.215.000
159.580.590.925
159.580.590.925
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Peralatan kantor
17.840.166
17.840.166
35.680.333
Perabot kantor
14.553.750
14.553.750
29.107.500
32.393.916
32.393.916
64.787.833
Jumlah
Nilai Buku
159.548.197.009
103
159.515.803.092
2005
2004*)
848.203.000
(848.203.000)
848.203.000
(636.152.250)
848.203.000
(424.101.500)
212.050.750
424.101.500
2005
2004*)
Jumlah
b. Perlengkapan
Akun ini merupakan perlengkapan pembantu yang terdiri dari :
2006
Alat alat listrik
Alat tulis kantor
Jumlah
104
44.195.000
4.350.000
43.250.000
5.250.000
74.996.000
16.255.000
48.545.000
48.500.000
91.251.000
25.570.255
2.412.791
27.983.046
2005
53.516.717
63.250.000
900.000.000
1.016.766.717
2004*)
16.731.150
16.731.150
Hutang usaha pihak ketiga atas Abdul Kanan timbul dari pembelian tanaman yang di tanam pada median jalan
depan lokasi proyek, sedangkan hutang usaha Uniq Design timbul dari pekerjaan barang cetakan.
Hutang usaha pihak ketiga atas PT Pilar Terpadu sebesar Rp 900.000.000 timbul dari tagihan perencanaan
arsitektur dan desain Kondominium dan Mall.
13. PERPAJAKAN
a.
Hutang Pajak
2006
Pajak Penghasilan
- Pasal 21
- Pasal 29
Jumlah
51.404.200
73.167.103
124.571.303
2005
25.867.900
40.192.990
66.060.890
2004*)
13.236.750
16.909.655
30.146.405
2005
2004
97.549.692
84.543.532
34.063.476
(1.523.321)
(7.561.631)
(2.465.280)
96.026.371
76.981.901
31.598.196
114.651.500
100.191.280
48.516.169
210.677.871
177.173.181
80.114.365
25.244.863
7.729.249
15.914.716
7.368.619
9.517.155
-
32.974.112
32.974.112
23.283.335
23.283.335
9.517.155
9.517.155
Perusahaan telah melunasi kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp 240.099.840, Rp 47.424.132
dan Rp 41.476.806 masing-masing di tahun 2006, 2005 dan 2004*).
105
169.798.420
66.345.450
14.223.825
250.367.695
2005
73.450.200
70.279.000
1.400.844
145.130.044
2004*)
33.874.973
11.250.000
45.124.973
Pada tahun 2006, 2005 dan 2004*) biaya yang masih harus dibayar atas Teka Stationery timbul dari pemakaian
supplies fotocopy dan peralatan gambar.
15. UANG MUKA PENJUALAN
Uang muka penjualan terdiri dari:
2006
Kondominium
Lain-lain
Jumlah
1.950.000.000
2.290.818
1.952.290.818
2005
1.000.000.000
4.304.673
1.004.304.673
2004*)
186.260.722
186.260.722
Uang muka penjualan timbul dari pemesanan kondominium oleh konsumen pihak ketiga sebesar
Rp 1.950.000.000, Rp 1.000.000.000 masing-masing untuk ditahun 2006 dan 2005.
Semenjak tahun 2005, Perusahaan telah menawarkan kondominium ke konsumen dengan berbagai type, luas dan
harga. Setiap konsumen yang membeli dengan melakukan pemesanan kondominium tersebut diharuskan
membayar booking fee sebesar Rp 25.000.000, selanjutnya konsumen harus membayarkan uang muka sebesar
30% yang diangsur selama 3 bulan dari harga jual dan sisanya diangsur selama 30 bulan.
Kondominium yang dipesan oleh konsumen harus diserah-terimakan sesuai dengan perjanjian antara konsumen
dan Perusahaan, jika salah satu tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, akan dikenakan sanksi-sanksi.
Apabila Perusahaan tidak dapat menyelesaikan pembangunan kondominium tersebut sesuai dengan perjanjian
maka Perusahaan harus membayar denda 1% sampai dengan 6% dari total angsuran yang telah
dibayarkan.Syarat- syarat tersebut berlaku pada saat Penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PPJB).
Sampai dengan 31 Desember 2006, jumlah kondominium yang telah dipesan oleh konsumen sebanyak 78 unit.
16. HUTANG LAIN-LAIN
Akun hutang lain-lain pihak ketiga ini merupakan pinjaman dana sementara dari Retno Herawati sebesar
Rp. 46.609.150 dan Rp 28.979.953 masing-masing untuk tahun buku 2006 dan 2005. Pinjaman ini tidak
dikenakan bunga.
17. HUTANG JANGKA PANJANG
Akun ini merupakan hutang kepada pemegang saham yang digunakan untuk pengembangan usaha. Pinjaman ini
diberikan oleh pemegang saham tanpa ditentukan jangka waktu pengembalian dan tidak dikenakan bunga.
Jumlah hutang kepada pemegang saham sebesar Rp 290.000.000.000 untuk tahun buku 2006, 2005 dan 2004*)
(Catatan 25)
106
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan
Jumlah
PT Adhibaladhika
Ny. Indriana Gessa
325
175
65%
35%
325.000.000
175.000.000
Jumlah
500
100%
500.000.000
2006
Aktiva Bersih
Anak Perusahaan
Anak Perusahaan
192.411.054
(11.547.092)
Jumlah
192.411.054
(11.547.092)
2005
Aktiva Bersih
Anak Perusahaan
Anak Perusahaan
180.863.962
(5.863.962)
Jumlah
180.863.962
(5.863.962)
107
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan
Jumlah
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Komisaris :
Hendro Sumampow
Jumlah
650
200
65%
20%
6.500.000.000
2.000.000.000
150
15%
1.500.000.000
100%
10.000.000.000
1.000
2005
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
PT Adhibalaraja
PT Dharmala Land
PT Kusuma Sari Lestari
Komisaris :
Hartono
Drs. Harada Kusuma
Jumlah
Persentase
Pemilikan
Jumlah
650
200
100
65%
20%
10%
6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
25
25
2,5%
2,5%
250.000.000
250.000.000
1.000
100%
10.000.000.000
2004*)
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
PT Adhibalaraja
PT Dharmala Land
PT Kusuma Sari Lestari
Komisaris :
Hartono
Drs. Harada Kusuma
Jumlah
Jumlah
650
200
100
65%
20%
10%
6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
25
25
2,5%
2,5%
250.000.000
250.000.000
1.000
108
Persentase
Pemilikan
100%
10.000.000.000
Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 270 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik Harada Kusuma sebanyak 25 saham dan piutang sebesar Rp 2.307.022.677 dalam Perseroan
sehingga PT Adhibalaraja menjadi pemilik 25 saham dalam Perseroan dan Harada Kusuma menjadi pemilik
270 saham dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No.
15 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., notaris di Kab.
Pasuruan;
b.
Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 1.080 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik PT Kusuma Sari Lestari sebanyak 100 saham dan piutang sebesar Rp 9.228.090.696 dalam
Perseroan sehingga PT Adhibalaraja menjadi pemilik 100 saham dalam Perseroan dan milik PT Kusuma
Sari Lestari menjadi pemilik 1.080 saham dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam
akta Tukar Menukar Saham No. 16 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia
Kendarto, SH., MKn., notaris di Kab. Pasuruan;
c.
Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 270 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik Hartono sebanyak 25 saham dan piutang sebesar Rp 2.307.022.677 dalam Perseroan sehingga
PT Adhibalaraja menjadi pemilik 25 saham dalam Perseroan dan Hartono menjadi pemilik 270 saham
dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 17 tanggal
26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., notaris di Kab. Pasuruan;
d.
Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 2.160 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik PT Dharmala Land sebanyak 200 saham dan piutang sebesar Rp18.348.954.047 dalam
Perseroan sehingga PT Adhibalaraja menjadi pemilik 200 saham dalam Perseroan dan PT Dharmala Land
menjadi pemilik 2.160 saham dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar
Menukar Saham No. 18 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH.,
MKn., notaris di Kab. Pasuruan;
e.
Penjualan sebanyak 150 saham milik PT Adhibalaraja kepada Hendro Sumampow, sebagaimana termaktub
dalam akta Jual Beli Saham No. 21 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH.,
MKn., notaris di Kab. Pasuruan;
Penjualan sebanyak 200 saham milik PT Adhibalaraja kepada Heru Hidayat, sebagaimana termaktub dalam akta
Jual Beli Saham No. 22 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., notaris
di Kab. Pasuruan.
Tukar menukar dan jual beli saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Adhibaladika
No. 23 tanggal 26 Desember 2006 dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., M.Kn., notaris di Kab. Pasuruan.
109
20. PENDAPATAN
Pendapatan terdiri dari:
Jasa pemasaran
Pematangan tanah
Jumlah
2006
2005
596.292.500
409.314.300
2.345.715.200
1.950.350.000
1.459.856.800
2.942.007.700
2.359.664.300
1.459.856.800
2004*)
Jasa pemasaran merupakan pendapatan Anak Perusahaan atas jasa jasa pemasaran rumah, ruko dan apartemen
milik pihak lain.
Pematangan tanah (cut & fill) merupakan pendapatan Perusahaan dari pihak ketiga atas kegiatan pengukuran,
penggalian, pengurugan, perataan dan pemadatan tanah.
21. BEBAN OPERASIONAL
Beban operasional terdiri dari:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10)
Pajak bumi dan bangunan
Pemasaran dan pengembangan
Jamuan dan sumbangan
Seragam dan kelengkapan operasional
Percetakan
Pelatihan dan pengembangan SDM
Transportasi dan akomodasi
Perlengkapan kantor
Perizinan usaha
Manfaat karyawan (Catatan 24)
Asuransi (Catatan 8)
Makan dan minum karyawan
Rumah tangga kantor
Listrik, air dan telepon
Sewa (Catatan 8)
2006
2005
2004*)
901.375.000
373.107.166
240.099.840
189.068.500
179.227.750
121.715.800
101.863.725
96.750.635
93.010.738
92.451.873
90.975.000
96.348.220
70.326.237
59.761.335
50.918.200
48.345.756
29.300.000
605.760.000
373.107.166
47.424.132
156.640.645
355.358.045
173.102.590
52.815.868
43.490.000
57.170.842
62.268.230
52.700.000
39.575.227
47.357.829
96.667.868
19.490.950
49.746.460
28.500.000
328.955.400
239.200.000
41.476.806
90.732.000
244.444.666
99.850.000
48.253.664
28.450.000
52.468.000
24.650.000
21.000.000
33.874.973
44.755.230
69.034.625
15.825.739
22.085.120
18.521.000
7.205.550
16.794.785
2.314.600
2.841.851.325
2.277.970.637
1.425.891.823
Lain-lain
Jumlah
110
2005
2004*)
1.523.321
7.561.631
2.465.280
(4.130.004)
(4.711.762)
(2.366.781)
(2.606.683)
2.849.869
98.499
b.
c.
d.
e.
f.
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 30 Desember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian
sewa kantor proyek Surabaya dengan Tjan Kiem Tjwan, nilai sewa pertahun menurut perjanjian dalah
Rp. 18.521.000, perjanjian sewa tersebut berakhir pada tanggal 30 Desember 2010.
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 30 Desember 2003 dengan Alex M.S, Perusahaan
menandatangani perjanjian sewa kantor Jakarta dengan nilai sewa pertahun adalah Rp 3.000.000, perjanjian
sewa tersebut berakhir pada tanggal 30 Desember 2008.
Berdasarkan perjanjian No. K.095/Mar053R2/ipr.02.06 Pada tanggal 12 Juni 2006 Perusahaan telah
menandatangani kontrak pekerjaan pondasi dengan PT. Indonesia Pondasi Raya senilai Rp.2.500.000.000.
Pada tahun tanggal 12 Mei 2006 Perusahaan telah menandatangani kontrak pekerjaan dengan No.
1221/BDG/2006 dengan konsultan Benyamin Gideon and Associates untuk pekerjaan struktur Apartement
dan Mall senilai Rp.575.000.000.
Pada tanggal 30 Agustus 2005 Perusahaan telah menandatangani penunjukan Strata Title Consultant dalam
rangka penerapan Strata Title Sistem pada bangunan apartement Adhiwangsa Surabaya senilai
Rp.250.000.000.
Pada tanggal 19 Oktober 2004 Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerja dengan PT. Pilar Terpadu
dengan nomor perjajian 001/PT/SPK/10/2004 untuk pekerjaan perencanaan apartement dan mall senilai
Rp. 1.800.000.000,-
111
:
:
:
:
Berikut ini adalah rangkuman bagian-bagian dari beban imbalan kerja yang tercatat pada laporan laba rugi
konsolidasi dan penyisihan imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*) :
a.
2004*)
70.155.400
14.082.570
-
31.544.399
8.030.828
-
15.978.761
1.917.451
-
84.237.970
39.575.227
17.896.212
2005
2005
2004*)
73.450.200
33.874.973
15.978.761
- Kerugian aktuaria
96.348.220
39.575.227
17.896.212
169.798.420
73.450.200
33.874.973
2005
2004*)
73.450.200
33.874.973
96.348.220
39.575.227
33.874.973
169.798.420
73.450.200
33.874.973
112
Pada tanggal 30 Maret 2007, akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor W7-03437 HT.01.04 TH. 2007.
c.
Berdasarkan akta Berita Acara Sesuai akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham)
No.27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., notaris di Jakarta, yang telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
W7-04256-HT.01.04-TH 2007 tanggal 16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database
Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007.
Berdasarkan akta Berita Acara Sesuai akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa tersebut terdapat
perubahan-perubahan atas :
1.
:
:
:
:
:
Hendro Sumampow
Ievan Daniar Sumampow
Heru Hidayat
Agus Widagdo
Tarub
Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
113
3.
Seluruh Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikan dengan dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka.
d.
Pada tanggal 19 April 2007, terdapat pendirian PT Sentra Multi Unggul (SMU) berkedudukan di Surabaya
didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hatuti, SH., notaris di Jakarta.
Anggaran dasar SMU tersebut di atas sedang dalam proses untuk memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar
(Rp)
10.000
10.000.000.000
2.500
2.500.000.000
100%
2.480
2.480.000.000
99,2%
20
20.000.000
0,8%
2.500
2.500.000.000
100%
Pemegang Saham
PT Bukit Darmo Property Tbk
Brasada Chandra
Jumlah
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang pengusahaan tanah dan bangunan (Real Estate),
pembangunan dan jasa.
e.
Sampai dengan tanggal 24 April 2007, hutang pemegang saham sebesar Rp 290.000.000.000 telah dilunasi
seluruhnya (Catatan 17).
Rincian pelunasan hutang jangka panjang adalah sebagai berikut :
PT Adhibalaraja
130.445.000.000
Heru Hidayat
80.000.000.000
Hendro Sumampow
79.555.000.000
290.000.000.000
114
Tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Mitra Multi Unggul berkedudukan di Surabaya didirikan
berdasarkan akta No. 4 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hatuti, SH., notaris di Jakarta.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Ielenna Sumampow
Jumlah
1.250
1.250.000.000
100%
1.240
10
1.250
1.240.000.000
10.000.000
1.250.000.000
99,2%
0,8%
100%
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang jasa atau pelayanan, pembangunan, perdagangan
umum, pengangkutan, perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pendirian PT Mitra Multi Unggul merupakan penyertaan saham Perusahaan secara tidak langsung atau
melalui PT Sentra Multi Unggul
g.
Tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama berkedudukan di Jakarta
didirikan berdasarkan akta No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hatuti, SH., notaris di Jakarta.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Tan Djoe Peng
Jumlah
5.000
5.000.000.000
1.250
1.250.000.000
100%
1.240
10
1.240.000.000
10.000.000
99,2%
0,8%
1.250
1.250.000.000
100%
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang pembangunan dan jasa atau pelayanan,
perdagangan umum, pengangkutan, perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama merupakan penyertaan saham Perusahaan secara tidak langsung
atau melalui PT Sentra Multi Unggul
h.
Sampai dengan tanggal laporan ini, pengurusan Izin Mendirikan Bangunan dan pembuatan Maket Mall
LenMarc telah selesai dikerjakan dan telah dibayarkan keseluruhannya.
115
i. Berdasarkan Bukti Penerimaan Surat Ditjen Pajak tertanggal 23 Maret 2007, Perseroan menyampaikan SPT
Tahunan PPh Badan untuk Tahun Pajak 2006; SPT Pembetulan Kurang Bayar PPh Badan untuk Tahun
Pajak 2005; dan SPT Pembetulan Kurang Bayar PPh Badan untuk Tahun Pajak 2004.
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a.
Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu melakukan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, di mana transaksi ini dilakukan dengan persyaratan dan
kondisi yang sama dengan transaksi yang biasa dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk transaksi
antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu
yang tidak memperhitungkan bunga.
b.
Perusahaan melakukan transaksi pinjam-meminjam dana tanpa bunga sebesar Rp 373.487.047 dengan
PT IPAC Graha Sentosa (Anak Perusahaan).
c.
Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan yang pelunasannya dilakukan
melalui pemotongan gaji. Pinjaman ini disajikan sebagai piutang lain-lain karyawan pada neraca
konsolidasi.
d.
Sifat dari transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
PT IPAC Graha Sentosa
Transaksi
Pinjam meminjam dana
tanpa pembebanan bunga
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
PT Dharmala Land
Pemegang Saham
Hartono
Drs. Harada Kusuma
116
TERAKHIR
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
DAN
PERATURAN
LAINNYA
Tidak ada perkembangan standar akuntansi keuangan dan peraturan lainnya yang berpengaruh secara signifikan
terhadap laporan keuangan.
29. KONDISI EKONOMI
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan masih akan terpengaruh dan akan terus terpengaruh oleh dampak
kondisi ekonomi Indonesia. Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan
dan Anak Perusahaan akan melanjutkan operasinya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan
akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu hal yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi terhadap
likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dampaknya kepada para kreditur,
pelanggan, pemasok dan pemegang saham Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut :
30. REKLASIFIKASI
Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2005 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2006.
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan
pada tanggal 23 Mei 2007.
117
119
76
121
122
123
124
Perseroan terbatas ini bernama PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (selanjutnya) dalam Anggaran
Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan), berkedudukan di Surabaya.
2.
Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar
wilayah Republik Indonesia sebagai mana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan dari Komisaris.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2
Perseroan ini didirikan untuk waktu tidak terbatas dimulai sejak tanggal 22-08-1989 (dua puluh dua
Agustus seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan).
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah :
berusaha dalam dalam bidang pengusahaan tanah dan bangunan (Real Estate), pembangunan dan
jasa.
2.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
a.
Membebaskan tanah untuk dikembangkan dan dikelola sebagai wilayah pemukiman, perniagaan,
pusat perbelanjaan (mal), kawasan industri, pusat rekreasi dan hiburan serta perkantoran dengan
membangun sarana dan prasarana (infrastruktur), melestarikan lingkungan hidup,
menyelenggarakan pembangunan, rehabilitasi, pengadaan, pemasaran, penjualan, pembelian,
penyewaan apartemen (rumah susun), rumah-rumah, pertokoan, kantor, dan gedung-gedung
beserta semua bentuk sarana penunjangnya.
b.
Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya termasuk sebagai pemborong,
perencana, penyelenggara dan pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan,
dam-dam, irigasi dan pertamanan serta pemasangan instalasi- instalasi listrik, gas, air ledeng
dan telekomunikasi.
c.
Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya termasuk jasa pemeliharaan dan
pembersihan gedung-gedung (maintenance and cleaning services), pengelolaan gedung (jasa
manajemen) kecuali jasa dan konsultasi di bidang hukum.
MODAL
Pasal 4
1.
Modal dasar Perseroan berjumlah Rp.1.200.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus miliar rupiah)
terbagi atas 12.000.000.000 (dua belas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar
Rp.100,00 (seratus rupiah).
125
2.
3.
4.
Rp.260.000.000.000,00
Rp. 80.000.000.000,00
Rp. 60.000.000.000,00
Rp.400.000.000.000,00
Saham yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat dengan cara Penawaran Umum
melalui Pasar Modal (Go Public) adalah sebanyak 2.000.000.000 (dua miliar) saham atau dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) sehingga
setelah Go Public, maka saham yang diambil bagian dan disetor penuh menjadi sebanyak
6.000.000.000 (enam miliar) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp.600.000.000.000,00 (enam ratus miliar rupiah).
100 % (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut di atas atau
seluruhnya berjumlah Rp.600.000.000.000,00 (enam ratus miliar rupiah) telah disetor penuh
sebagaimana mestinya kepada Perseroan oleh masing-masing pemegang saham, dengan perincian
sebagai berikut :
a.
Sebesar Rp.400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) merupakan setoran awal; dan
b.
Sebesar Rp.200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) merupakan tambahan setoran yang
berasal dari hasil Penawaran Umum.
Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara lain selain dalam bentuk uang dengan memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan wajib disetujui terlebih dahulu oleh Rapat Umum
Pemegang Saham dengan memperhatikan Peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan dibidang Pasar Modal.
Penyetoran atas saham dalam bentuk benda tidak bergerak wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang salah satunya terbit atau beredar ditempat kedudukan
Perseroan dan yang lain berperedaran nasional sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut, dan benda tidak bergerak yang
dijadikan sebagai setoran atas saham tersebut wajib dinilai oleh penilai independen yang terdaftar
di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Penyetoran atas saham dengan pemasukan saham Perseroan lain, harus berupa saham-saham
yang telah disetor penuh, tidak dijaminkan dengan cara apapun juga dan harganya harus ditetapkan
oleh pihak independen untuk melaksanakan penilaian serta memberikan pendapat tentang harga
saham dan harus dilakukan dengan memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam
hal penyetoran tersebut berasal dari laba yang ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan
atau unsur modal sendiri maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur
modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah
diperiksa Akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian.
Penyetoran atas saham dengan konversi tagihan.
126
5.
Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga
tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam
anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6.
a.
Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas
adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak
untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang
telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masingmasing pada tanggal tersebut.
b.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka
waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
c.
Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut diatas harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syaratsyarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar ini dan peraturan
perundangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana sahamsaham Perseroan dicatatkan.
d.
Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus di alokasikan kepada semua pemegang saham
yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat
Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat
Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah hak memesan
Efek terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan
tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal.
e.
Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang
saham sebagaimana dimaksud huruf d diatas, maka Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib
dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan
syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangan dibidang Pasar
Modal.
f.
Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari
ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 6 huruf a sampai dengan huruf e tersebut di atas,
apabila ketentuan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya.
g.
Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
kepada pemegang saham seperti penambahan modal dengan cara mengkonversi utang
Perseroan menjadi saham, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.
7.
Pelaksanaan pengeluaran saham yang masih dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat
ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang semula
telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat
dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
127
8.
Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mengindahkan ketentuan dalam anggaran
dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9.
Setiap pemegang saham tunduk kepada anggaran dasar Perseroan dankepada semua keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan yang relevan.
10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh sampai dengan 10 %
(sepuluh persen) dari jumlah saham yang-telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan
perundangan menentukan lain.
Pembelian kembali saham tersebut tidak boleh mengurangi modal dasar dan modal ditempatkan
atau disetor Perseroan dan saham- saham yang dibeli kembali tersebut tidak dihitung dalam
menentukan korum kehadiran maupun pengambilan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
SAHAM
Pasal 5
1.
Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama pemiliknya sebagaimana
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
2.
Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham, yaitu
orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam
Daftar Pemegang Saham.
3.
Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki
bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang
lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu
saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang
saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh
hukum atas saham tersebut.
4.
Selama ketentuan dalam ayat 3 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut
tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran
dividen untuk saham itu ditangguhkan.
5.
Pemilik dari satu saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran
Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang
Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.
Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham
tersebut dicatatkan.
SURAT SAHAM
Pasal 6
1.
Perseroan dapat memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham
atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ketentuan yang berlaku di Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
2.
Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang
dimiliki oleh seorang pemegang saham.
128
3.
4.
5.
Setiap surat saham dan/atau surat kolektip saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/
atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan
harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tanda tangan dari Direktur Utama bersamasama dengan Komisaris Utama, apabila Direktur Utama dan Komisaris Utama berhalangan oleh
karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh Wakil
Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lainnya bersama-sama dengan Wakil Komisaris Utama
dan seorang anggota Komisaris lainnya (tanpa membatasi bahwa tanda tangan tersebut dapat
dicetak langsung) pada surat saham dan/atau surat kolektip saham dan/atau obligasi konversi dan/
atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.
SURAT SAHAM PENGGANTI
Pasal 7
1.
Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa :
-
2.
Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa :
-
3.
Biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu harus ditanggung oleh pemilik surat saham
yang bersangkutan.
4.
Direksi dalam Rapat Direksi harus membuat Berita Acara Rapat mengenai surat saham pengganti
dalam hal surat saham rusak dan/atau surat saham hilang dengan menyebutkan alasannya. Surat
saham asli yang rusak itu dimusnahkan oleh Direksi dalam Rapat Direksi, hal mana harus dicatat
dalam Berita Acara Rapat tersebut.
129
5.
Pengeluaran surat saham pengganti yang hilang wajib diumumkan di Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran
surat saham pengganti dengan memperhatikan peraturan Bursa Efek di tempat dimana sahamsaham Perseroan dicatatkan.
6.
Pengeluaran surat saham pengganti untuk suatu surat saham menurut pasal ini, mengakibatkan
surat saham aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi, yang berlaku terhadap Perseroan adalah
surat saham pengganti.
7.
Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku
untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek Bersifat Ekuitas.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 8
1.
Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus ditempat
kedudukan Perseroan, yang dilakukan oleh Perseroan sendiri atau Biro Administrasi Efek atau badan
lain yang ditunjuk oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Nama dan alamat setiap pemegang saham atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
Jumlah, nomor dan tanggal perolehan dan (jika ada) klasifikasi surat saham dan/atau surat
kolektif saham yang dimiliki para pemegang saham;
Jumlah yang disetor atas setiap saham;
Nama dan alamat dari perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham
dan tanggal perolehan hak gadai tersebut.
Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; dan
Setiap perubahan kepemilikan saham; dan
Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
3.
Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Komisaris
serta istri/suami dan anak-anaknya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain, tanggal saham
itu diperoleh serta setiap perubahan kepemilikan saham tersebut.
4.
Setiap perubahan alamat pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
atau Daftar Khusus Perseroan wajib diberitahukan kepada Direksi atau kuasanya yang sah (Biro
Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi) secara tertulis untuk diatur dalam Daftar Pemegang
Saham dan Daftar Khusus. Selama pemberitahuan demikian belum diterima dengan baik, maka
semua surat kepada Pemegang Saham atau pemanggilan dan pemberitahuan untuk Rapat Umum
Pemegang Saham akan dikirimkan ke alamat yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan, demikian kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.
5.
Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus harus diberi
tanggal dan ditandatangani oleh Direktur Utama bersama-sama dengan Komisaris Utama, apabila
Direktur Utama dan Komisaris Utama berhalangan oleh karena sebab apapun juga, hal mana tidak
perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh Wakil Direktur Utama dan seorang anggota Direksi
lainnya bersama-sama dengan Wakil Komisaris Utama dan seorang anggota Komisaris lainnya
atau oleh kuasa mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).
6.
Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar pemegang Saham dan Daftar Khusus
sebaik-baiknya.
130
7.
Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di Kantor Perseroan. Pemegang
Saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan/atau Daftar
Khusus yang berkenaan dengan diri pemegang saham yang bersangkutan diperlihatkan kepadanya
pada waktu jam kerja Perseroan. Orang-orang yang namanya dicatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan adalah Pemegang saham-pemegang saham yang sah dari Perseroan dan berhak untuk
melakukan semua hak yang diberikan kepada seorang pemegang saham berdasarkan undangundang, peraturan perundang-undangan lain serta Anggaran Dasar Perseroan.
8.
Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu)
saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan, karenanya dalam hal pemilikan bersama
atas 1 (satu) saham, para pemilik bersama harus mengangkat diantara mereka seorang yang akan
mewakili mereka dalam pemilikan saham itu dan yang harus dianggap sebagai pemegang saham
tersebut, yang namanya harus dicatat sebagai pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham
yang bersangkutan. Selama penunjukkan tersebut belum terlaksana, maka hak-hak atas saham
tersebut ditunda sampai ada penunjukkan dan Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham
yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang
yang sah atas saham tersebut.
9.
Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus termasuk
pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah tanganan, pengagunan, gadai, cessie yang
menyangkut saham-saham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas sahamsaham harus dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan untuk saham-saham yang
dijual kepada masyarakat dengan tidak mengurangi ketentuan pada Bursa Efek di mana saham
saham tersebut dicatatkan dan izin dari pihak yang berwenang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
10. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai, untuk lahirnya suatu
gadai saham disyaratkan pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan
ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi
mengenai gadai saham yang bersangkutan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 1153 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata.
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 9
1.
Saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus
dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
yang bersangkutan;
2.
Saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat
dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut:
3.
Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik
Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
4.
Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tersebut di atas atau Bank Kustodian
sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan.
131
5.
Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian (untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif) dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi
disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan
atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan.
6.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan
nota pencatatan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam
rekening Efek.
7.
Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan
adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
8.
Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut
hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/
atau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat
saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
9.
Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita jaminan berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana.
10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak mengeluarkan
suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada
rekening tersebut.
11. Pemegang rekening Efek yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
adalah pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang rekening Efek pada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham.
12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta
jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening tersebut kepada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang selanjutnya diserahkan kepada Perseroan
selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan.
13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan
bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk
dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa
Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut selambatnya
1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham.
14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan
saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang bersangkutan dan seterusnya Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain
kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk selanjutnya diteruskan kepada pemegang
rekening pada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek tersebut.
15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan
saham Perseroan kepada Bank Kustodian atas saham Perseroan, dalam Penitipan Kolektif pada
Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
dan
132
16. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek wajib menyerahkan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham
Perseroan yang dimiliki oleh masing-Masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatlambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham
yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
17. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundangan di bidang Pasar Modal
dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan
dicatatkan.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10
1.
Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama dari
pemegang saham yang baru telah didaftarkan dalam Daftar Pemegang Saham, satu dan lain dengan
tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang.
2.
Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan suatu dokumen pemindahan hak yang
ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang
sah.
3.
Dokumen pemindahan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana
ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan,
dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di
Indonesia harus memenuhi peraturan perundang undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
4.
Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek yang satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.
5.
Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar
telah dipenuhi.
6.
Pemindahan hak itu dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang bersangkutan
maupun pada surat sahamnya, catatan itu harus ditandatangani oleh Direktur Utama bersamasama dengan Komisaris Utama, apabila Direktur Utama dan Komisaris Utama berhalangan oleh
karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh Wakil
Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lainnya bersama-sama dengan Wakil Komisaris Utama
dan seorang anggota Komisaris lainnya atau kuasa mereka yang sah.
7.
Direksi dengan kebijaksanaan sendiri dan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk
mendaftar pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan apabila cara
yang ditentukan oleh Direksi tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam
pemindahan saham tidak dipenuhi.
8.
Dalam hal saham yang bersangkutan tidak tercatat di Bursa Efek, maka apabila Direksi menolak
untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan
penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.
9.
Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, setiap penolakan untuk
mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud harus sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
133
10. Orang yang mendapat hak atas saham sebagai akibat kematian seorang pemegang saham atau
karena suatu alasan lain yang menyebabkan pemilikan suatu saham beralih menurut hukum, dengan
mengajukan bukti hak sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan
permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai pemegang saham.
Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima- baik bukti hak itu, tanpa
mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar, serta dengan memperhatikan ketentuan dari Bursa
Efek dimana saham itu tercatat.
11. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk
memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku
pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari Pasal 10 ini.
DIREKSI
Pasal 11
1.
Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang Direktur dengan susunan sebagai berikut :
a.
b.
c.
2.
Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi, orang perorangan yang memenuhi persyaratan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.
Para anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu terhitung
sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya sampai ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatannya tersebut, dengan tidak
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum
masa jabatannya tersebut berakhir.
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang memutuskan pemberhentiannya,
kecuali bilamana ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.
4.
Para anggota Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham
dapat dilimpahkan kepada Komisaris.
5.
Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong dan mengakibatkan jumlah anggota Direksi
kurang dari 3 (tiga) orang, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya
lowongan itu, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat anggota
Direksi yang baru untuk mengisi lowongan tersebut, dengan tidak mengurangi ketentuan di bidang
Pasar Modal.
6.
Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu
90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh
Komisaris.
7.
Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat orang lain guna menggantikan anggota Direksi
yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir atau sebagai tambahan anggota Direksi
yang ada, dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.
134
Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan sebelum masa
jabatannya berakhir secara demikian diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan
anggota Direksi yang digantikan. Seorang yang diangkat sebagai tambahan Direksi yang ada diangkat
untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat.
8.
Seorang angggota Direksi boleh mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis kepada Perseroan mengenai niatnya itu sedikitnya 60 (enam puluh) hari sebelumnya dan
pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak lewatnya 60 (enam puluh) hari tersebut. Terhadap
anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dimintakan pertanggung
jawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal
pengunduran dirinya sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
berikutnya.
9.
dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan,
atau
mengundurkan diri sebagaimana diatur dalam ayat 8 pasal ini; atau
tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; atau
meninggal dunia; atau
diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau
masa jabatannya berakhir (dan tidak diangkat kembali).
10. Setiap penggantian anggota Direksi harus didaftarkan dalam Daftar perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 12
1.
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2.
Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar ini.
3.
Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung di dalam dan di luar Pengadilan tentang
segala hal dan dalam segala kejadian dan di dalam menjalankan tugas itu, mereka mempunyai hak
untuk mengikat Perseroan dengan pihak lain atau pihak lain dengan Perseroan, serta pula untuk
membuat segala penyesuaian dan perjanjian yang mengenai tindakan kepengurusan dan tindakan
kepemilikan dengan pembatasan untuk:
a.
b.
c.
d.
e.
perbuatan hukum mengalihkan/melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan (yang jumlahnya
melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Komisaris), kecuali dalam rangka
kegiatan operasional Perseroan, dan/atau menjadikan jaminan hutang harta kekayaan Perseroan
yang tidak tunduk pada ketentuan pasal 12 ayat 4.
meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang
Perseroan di bank-bank) yang besarnya melebihi jumlah dan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan oleh Rapat Komisaris;
membeli, menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta tetap dan perusahaanperusahaan;
mengikat Perseroan sebagai penjamin untuk kepentingan pihak lain atau badan hukum lain
atau perusahaan, yang besarnya melebihi jumlah dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
oleh Rapat Komisaris;
mendirikan suatu usaha baru atau melepaskan penyertaan pada perusahaan lain;
harus mendapatkan persetujuan tertulis dari atau akta yang berkenaan turut ditandatangani oleh
Komisaris Utama bersama-sama dengan seorang anggota Komisaris lainnya atau Wakil Komisaris
Utama bersama-sama dengan seorang anggota Komisaris lainnya.
135
4.
Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah nilai total kekayaan Perseroan (setelah dikurangi
dengan seluruh kewajiban, namun tidak termasuk persediaan) sebagaimana dinyatakan dalam neraca
Perseroan yang terakhir diaudit oleh kantor akuntan publik baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa
transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku
harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan korum kehadiran dan
keputusan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam pasal 23 ayat 2 anggaran dasar ini.
5.
Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang atau melepaskan hak atas
harta kekayaan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 wajib pula diumumkan dalam
2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya yang berperedaran luas dalam
wilayah Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut.
6.
Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
7.
a.
b.
Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan;
Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama bersama-sama dengan
seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi
serta mewakili Perseroan.
8.
Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Komisaris atau pemegang saham utama, dengan
kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana diatur dalam pasal 23 ayat 3 anggaran dasar ini.
9.
Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang ditunjuk
oleh Rapat Direksi dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Komisaris, satu
dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 8 Pasal ini.
10. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, setiap anggota Direksi untuk perbuatan tertentu berhak
pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan
oleh Direktur tersebut dalam suatu surat kuasa khusus, wewenang yang demikian harus dilaksanakan
sesuai dengan Anggaran Dasar.
11. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidak
sah.
12. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada
Komisaris.
RAPAT DIREKSI
Pasal 13
1.
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu, sekurang-kurangnya sekali
dalam 1 (satu) tahun atas permintaan Direktur Utama atau oleh seorang atau lebih anggota Direksi
lainnya atau permintaan dari Komisaris.
2.
Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar.
136
3.
Pemanggilan tertulis Rapat Direksi harus disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi
dengan mendapat tanda terima atau dengan telex atau faksimili sekurangnya 7 (tujuh) hari sebelum
Rapat Direksi diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat.
Apabila hal-hal yang hendak dibicarakan perlu segera diselesaikan jangka waktu pemanggilan itu
dapat dipersingkat menjadi tidak kurang dari 3 (tiga) hari dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal Rapat.
4.
Pemanggilan Rapat Direksi itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.
5.
Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan
atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh
anggota Direksi yang memanggil Rapat.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimana saja dan Rapat tersebut berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.
6.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadir
karena alasan apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi
akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Rapat.
7.
Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk itu.
8.
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah- dan mengikat apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat.
9.
Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang
dikeluarkan secara sah dalam Rapat.
10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang maka ketua Rapat Direksi yang akan
menentukan.
11. a.
b.
c.
d.
Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan masingmasing 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak
yangdiusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat
Direksi menentukan lain.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali
ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang
hadir.
Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
12. Berita Acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh
ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh ketua Rapat dan salah seorang anggota
Direksi lainnya yang hadir dan ditunjuk untuk itu oleh Rapat tersebut untuk memastikan kelengkapan
dan kebenaran Berita Acara tersebut. Berita Acara ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota
Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang
bersangkutan.
Apabila Berita Acara dibuat oleh notaris, penandatanganan demikian tidak disyaratkan.
137
13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan
ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
KOMISARIS
Pasal 14
1.
Komisaris Utama bersama-sama dengan seorang anggota Komisaris lainnya, berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Komisaris, dalam hal Komisaris Utama berhalangan atau karena
sebab apapun tidak dapat menjalankan tugasnya hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain,
maka Komisaris akan diwakili oleh Wakil Komisaris Utama bersama-sama dengan seorang anggota
Komisaris lainnya, dengan ketentuan semua tindakan Komisaris Utama bersama-sama dengan
seorang anggota Komisaris lainnya atau tindakan Wakil Komisaris Utama bersama-sama dengan
seorang anggota Komisaris lainnya telah diketahui dan disetujui oleh semua anggota Komisaris
Perseroan.
2.
Yang boleh diangkat sebagai anggota Komisaris, orang perorangan yang memenuhi persyaratan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.
Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu terhitung
sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya sampai ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatannya tersebut, dengan tidak
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum
masa jabatannya tersebut berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang
memutuskan pemberhentiannya kecuali bilamana ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegan
Saham.
Anggota Komisaris yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.
4.
Anggota Komisaris dapat diberi honorarium dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham.
5.
Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Komisaris lowong, yang mengakibatkan jumlah anggota
Komisaris kurang dari 2 (dua) orang, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah
terjadinya lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan
itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 3 pasal ini.
6.
Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Komisaris lowong, maka dalam jangka
waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Komisaris baru.
7.
Seorang anggota Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan sekurangnya 60 (enam puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran dirinya dan pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak
lewatnya 60 (enam puluh) hari tersebut.
138
Terhadap anggota Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dimintakan
pertanggung jawabannya sebagai anggota Komisaris sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga
tanggal pengunduran dirinya sebagai anggota Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan berikutnya.
8.
9.
dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
mengundurkan diri sebagaimana diatur dalam ayat 7 dari pasal ini; atau
tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau
meninggal dunia; atau
diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau
masa jabatannya berakhir (dan tidak diangkat kembali).
Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat orang lain guna menggantikan anggota Komisaris
yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir sesuai dengan Anggaran Dasar atau sebagai
tambahan anggota Komisaris yang ada, dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar.
Seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Komisaris yang diberhentikan sebelum masa
jabatannya berakhir secara demikian diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan
anggota Komisaris yang digantikan.
Seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Komisaris, diangkat untuk jangka waktu yang
merupakan sisa masa jabatan anggota Komisaris lain yang masih menjabat.
10. Setiap penggantian anggota Komisaris harus didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
TUGAS DAN WEWENANG KOMISARIS
Pasal 15
1.
Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta
memberikan nasihat kepada Direksi.
2.
Anggota Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor
Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,
memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
3.
Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh anggota Komisaris.
4.
Rapat Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara
seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau
merugikan maksud dan tujuan Perseroan atau ia melalaikan kewajibannya.
5.
Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan, disertai alasannya.
6.
Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Komisaris diwajibkan
untuk mengisi lowongan tersebut dan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan
harus diumumkan pemberitahuan tentang akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham
untuk mengisi lowongan itu.
139
Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa tersebut yang akan memutuskan apakah anggota Direksi
yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula,
sedangkan anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna
membela diri.
7.
Rapat tersebut dalam ayat 6 Pasal ini dipimpin oleh Komisaris Utama dan apabila ia tidak hadir, hal
tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin
oleh salah seorang anggota Komisaris lainnya dan pemanggilan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang termaktub dalam Pasal 21 di bawah ini.
8.
Apabila Rapat Umum Pemegang Saham tersebut tidak diadakan dalam jangka waktu dalam ayat 6
Pasal ini, maka pemberhentian sementara menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan
berhak menjabat kembali jabatannya semula.
9.
Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan, dalam hal demikian Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada
seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 15 ayat 6.
RAPAT KOMISARIS
Pasal 16
1.
Rapat Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu, sekurang-kurangnya sekali
dalam 1 (satu) tahun atas permintaan seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan
tertulis seorang atau lebih anggota Direksi.
2.
Pemanggilan Rapat Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama
berhalangan, oleh Komisaris lainnya.
3.
Panggilan Rapat Komisaris disampaikan kepada setiap anggota Komisaris secara langsung, dengan
mendapat tanda terima yang layak, atau dengan telex atau telefax, yang segera ditegaskan dengan
surat tercatat sekurangnya 7 (tujuh) hari dan dalam hal mendesak sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum
Rapat Komisaris diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat.
4.
Pemanggilan Rapat Komisaris itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.
5.
Rapat Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama
Perseroan atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dan di tempat yang
ditentukan oleh mereka yang memanggil Rapat tersebut.
Apabila semua anggota Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Komisaris dapat diadakan dimana saja dan Rapat tersebut berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.
6.
Rapat Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau
berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh
seorang anggota Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Komisaris yang hadir.
7.
Seorang anggota Komisaris lainnya dapat diwakili dalam Rapat Komisaris hanya oleh seorang
anggota Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.
8.
Rapat Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Komisaris yang sedang menjabat hadir atau diwakili
dalam Rapat.
9.
140
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam Rapat.
10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang maka Ketua Rapat Komisaris yang akan
menentukan.
11. a.
b.
c.
Setiap anggota Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan
1 (satu) suara untuk setiap anggota Komisaris lain yang diwakilinya.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan
kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari
yang hadir.
Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
12. Berita acara Rapat Komisaris harus dibuat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat
dan salah seorang anggota Komisaris lainnya yang ditunjuk Rapat yang bersangkutan untuk maksud
tersebut. Apabila berita acara dibuat oleh notaris, penandatangan tersebut-tidak disyaratkan.
13. Berita acara Rapat Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12
Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Komisaris dan untuk pihak
ketiga mengenai keputusan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.
14. Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Komisaris, dengan
ketentuan semua anggota Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Komisaris
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang
sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Komisaris.
TAHUN BUKU
Pasal 17
1.
Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember.
Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
2.
Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun
laporan tahunan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku yang ditandatangani oleh semua
anggota Direksi dan Komisaris untuk diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Dalam hal ada anggota Direksi atau Komisaris tidak menandatangani laporan tersebut harus
disebutkan-alasannya secara tertulis.
3.
Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk
oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk diperiksa.
Laporan atas hasil pemeriksaan Akuntan Publik tersebut disampaikan secara tertulis kepada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor
Perseroan selambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham.
4.
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan dilakukan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.
141
5.
Perseroan wajib mengumumkan Perhitungan Tahunan yaitu Neraca dan laporan Laba Rugi setelah
mendapat pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa
Indonesia, salah satu diantaranya berperedaran nasional sebagaimana diatur dalam peraturan di
bidang Pasar Modal.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 18
1.
2.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 Anggaran
Dasar.
Rapat Umum Pemegang Saham lainnya selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan
sewaktu-waktu berdasarkan Kebutuhan.
Istilah Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar berarti keduanya, yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas
dinyatakan lain.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN
Pasal 19
1.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan
setelah tahun buku Perseroan ditutup.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
Direksi mengajukan perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi
dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dan yang telah
diperiksa oleh akuntan publik yang terdaftar dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku khususnya peraturan di bidang Pasar Modal, harus diajukan untuk mendapat
persetujuan dan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Direksi mengajukan laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, tata usaha
keuangan dari tahun buku yang bersangkutan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai
perkembangan Perseroan di masa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan
perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan.
Diputuskan penggunaan laba Perseroan dari tahun buku yang baru selesai dan laba yang
belum dibagi dari tahun-tahun buku yang lalu, harus ditentukan dan disetujui;
Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal untuk
keperluan pemeriksaan tahun buku berjalan dan Rapat Umum Pemegang Saham dapat memberi
wewenang kepada Direksi dan/atau Komisaris untuk menunjuk akuntan publik;
Jika perlu melakukan pengangkatan dan/atau mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan
Komisaris Perseroan;
Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum
Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan perhitungan tahunan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada para anggota Direksi dan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan
selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan
perhitungan tahunan, kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan lain-lain tindak pidana.
142
4.
Apabila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersamasama memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah berhak memanggil sendiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas biaya
Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Perseroan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Pasal 20
1.
Direksi atau Komisaris Perseroan berwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa.
2.
Direksi atau Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih
yang bersama-sama memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah.
Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang
hendak dibicarakan disertai alasannya.
3.
Apabila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas, setelah lewat waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak surat permintaan itu diterima, maka para anggota Direksi dan Komisaris atau pemegang saham
yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat Umum
Pemegang Saham atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
4.
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 di atas harus
memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.
TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 21
1.
Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat
Perseroan melakukan kegiatan usahanya atau di Bursa Efek Indonesia dimana saham-saham
Perseroan dicatatkan.
2.
Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan selambat lambatnya 14 (empat belas)
hari kalender sebelum Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham, yang dilakukan dengan cara
memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu
diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana
ditentukan oleh Direksi, bahwa akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham.
3.
Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam anggaran dasar ini, panggilan Rapat Umum
Pemegang Saham harus dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum
tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, yang dilakukan dengan cara memasang iklan sekurangkurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran
luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
4.
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut harus mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat
dan acara Rapat dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat
tersedia di Kantor Perseroan mulai dari tanggal dilakukan Panggilan sampai dengan Rapat diadakan.
143
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus pula mencantumkan bahwa Laporan
Tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 17 ayat 2 telah tersedia di Kantor Perseroan
untuk diperiksa oleh para pemegang saham di kantor Perseroan sejak tanggal panggilan Rapat
Umum Pemegang Saham sampai dengan tanggal Rapat Umum Pemegang saham diselenggarakan
dan salinan dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang baru lalu dapat diperoleh
dari Perseroan atas permintaan tertulis para pemegang saham sejak tanggal Panggilan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang bersangkutan sampai dengan tanggal diselenggarakannya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan.
Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, panggilan harus dilakukan oleh Direksi
atau Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini.
5.
Jika korum Rapat tidak tercapai maka dapat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua,
Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari dari Rapat Umum Pemegang Saham pertama, tanpa didahului
pemberitahuan rapat, panggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilakukan selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham kedua
diselenggarakan dengan menyebutkan telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
pertama tetapi tidak mencapai korum, kecuali Rapat Umum pemegang Saham untuk memutuskan
hal-hal yang berbenturan kepentingan, Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilakukan
sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
kedua diselenggarakan dengan menyebutkan telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
pertama tetapi tidak mencapai korum.
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilakukan dengan cara memasang iklan sekurangkurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran
luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar modal dan-peraturan perundangan lainnya
serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6.
Usul-usul dari pemegang saham harus dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham
apabila :
a.
b.
c.
usul yang bersangkutan telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih
pemegang saham yang memiliki sedikitnya 10 % (sepuluh persen) dari keseluruhan jumlah
saham dengan hak suara yang sah.
usul yang bersangkutan telah diterima oleh Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
pemanggilan untuk Rapat yang bersangkutan dikeluarkan.
menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.
PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 22
1.
Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat
Komisaris. Dalam hal semua anggota Komisaris tidak hadir atau berhalangan, karena sebab apapun
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin
oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, karena sebab apapun
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi.
Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh
pemegang saham yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat.
Dalam hal anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Komisaris mempunyai benturan kepentingan
atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat dipimpin oleh
anggota Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan (yang ditunjuk oleh Rapat
Komisaris). Apabila semua anggota Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat
144
dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal
yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat dipimpin oleh anggota
Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi mempunyai
benturan kepentingan, maka Rapat dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen
yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
2.
Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untuk
hadir dalam Rapat, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Komisaris
pada waktu pemanggilan Rapat, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa
Efek dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3.
Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuat
Berita Acara Rapat oleh notaris. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua
pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat.
KORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN
Pasal 23
1.
b.
c.
2.
dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per
dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar
ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham tersebut, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar ini dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam hal korum Rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, korum ditetapkan oleh
Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah nilai total kekayaan Perseroan (setelah dikurangi
dengan seluruh kewajiban, namun tidak termasuk persediaan) sebagaimana dinyatakan dalam neraca
Perseroan yang terakhir diaudit oleh kantor akuntan publik baik dalam 1 (satu) transaksi-atau
beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun
buku harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang :
a.
b.
c.
dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga
per empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan
hak suara yang sah dan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara
yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang
sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
dalam hal korum sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
145
3.
Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan hal-hal yang mempunyai benturan kepentingan,
dilakukan dengan korum kehadiran dan keputusan sebagaimana tercantum dalam peraturan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
4.
Yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Panggilan
Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan
ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
5.
Pemegang saham dapat diwakili oleh Pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa
dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
6.
Dalam Rapat tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
7.
Anggota Direksi, anggota Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam
Rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam pemungutan suara.
8.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani
dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan
dari pemegang saham yang hadir dalam Rapat yang berhak mengeluarkan suara.
9.
Pemungutan suara mengenai hal-hal lain harus secara lisan, kecuali jika (para) pemegang saham
yang bersama-sama atau masing-masing mewakili sedikit-dikitnya 10 % (sepuluh persen) dari jumlah
saham Perseroan yang telah dikeluarkan minta pemungutan suara secara tertulis dan secara rahasia.
10. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat.
11. Semua keputusan dalam anggaran dasar ini diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat, kecuali
apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.
Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, jika mengenai orang harus
diundi, jika mengenai hal-hal lain, maka usul harus dianggap ditolak.
PENGGUNAAN LABA
Pasal 24
1.
Rapat Direksi harus mengajukan usul kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mengenai
penggunaan dari laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Perhitungan
Tahunan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, dalam usul mana
dapat dinyatakan berapa jumlah pendapatan bersih yang belum terbagi yang akan dipergunakan
sebagai dana cadangan, sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 25 di bawah ini, serta usul mengenai
besarnya jumlah dividen yang mungkin dibagikan;
Satu dan lain dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan
lain.
2.
Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka
laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh undang-undang dan Anggaran
Dasar dibagi sebagai dividen.
3.
Dividen hanya dapat dibayarkan dari laba bersih Perseroan setelah dikurangi dengan cadangan
wajib berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan
mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk satu saham
harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam daftar Pemegang Saham
146
pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham
dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh
Direksi kepada semua pemegang saham.
Pasal 21 ayat 2 berlaku secara mutatis mutandis bagi pengumuman tersebut.
4.
Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan sebagaimana disebutkan dalam pasal 25 anggaran dasar ini, maka kerugian
itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya.
Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam
perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup, demikian dengan tidak mengurangi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.
Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Komisaris berhak untuk
membagi dividen sementara apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan
ketentuan bahwa dividen sementara tersebut akan diperhitungan dengan dividen yang akan dibagikan
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya yang diambil sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan
yang berlaku di pasar modal dan Bursa Efek di Indonesia-di mana saham saham Perseroan
dicatatkan.
6.
Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan
bersih seperti tersebut dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham dapat diberikan tantieme kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan
yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
7.
Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan
untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen
dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum
lewatnya jangka waktu 5 (lima) tahun dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut
yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan.
Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu tersebut menjadi milik perseroan.
PENGGUNAAN DANA CADANGAN
Pasal 25
1.
Bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham setelah memperhatikan usul Direksi (bilamana ada) dan dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.
Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurangnya 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal
yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.
3.
Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal
yang ditempatkan tersebut, maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah
dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan
bagi keperluan Perseroan.
4.
Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan
cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Komisaris dan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.
Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan harus dimasukkan dalam perhitungan laba
rugi Perseroan.
147
Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan
sebagai berikut :
a.
Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang
sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah
ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh sedikitdikitnya 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang
sah dalam Rapat.
b.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.
c.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan
akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.
2.
Pengubahan ketentuan Anggaran dasar yang menyangkut pengubahan nama, maksud dan tujuan,
kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal
yang ditempatkan dan disetor dan pengubahan status Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka
atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
3.
Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 pasal ini
cukup dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham tentang pengubahan tersebut serta didaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan.
4.
Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua Kreditur
Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya
2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia dan 1 (satu) diantaranya yang mempunyai peredaran
luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perseroan, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut.
Ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam ayat-ayat terdahulu tetap berlaku tanpa mengurangi persetujuan
dari pihak yang berwenang sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN
Pasal 27
1.
Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang
sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian jumlah seluruh saham yang telah
ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tersebut.
148
b.
c.
2.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang
sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut; dan
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b tersebut di atas tidak tercapai, maka
atas permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan,
dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Direksi wajib mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian 1 (satu) diantaranya berperedaran
luas dalam wilayah negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perseroan, mengenai rencana penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perseroan paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham dengan
memperhatikan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai
hal tersebut.
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
Pasal 28
1.
Dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku maka pembubaran Perseroan hanya
dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.
b.
c.
Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang
sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang
telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sahdalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang
sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut; dan
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
2.
Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum pemegang Saham atau karena
dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.
3.
Direksi bertindak sebagai likuidator apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau
penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator.
4.
Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkan
penetapan Pengadilan.
5.
Likuidator wajib mendaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan, mengumumkan dalam Berita Negara
dan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya yang mempunyai
peredaran luas di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat
kedudukan Perseroan sesuai dengan pertimbangan Direksi serta dengan pemberitahuan untuk itu
kepada para kreditur, serta dilaporkan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
149
6.
Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari
tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang
Saham berdasarkan persetujuan dari suara terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya
pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.
7.
Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan
menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham
yang mereka miliki masing-masing.
TEMPAT TINGGAL
Pasal 29
Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamatalamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat
di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
150
151
152
153
154