Anda di halaman 1dari 162

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DEFINISI DAN SINGKATAN

iii

RINGKASAN

vi

I.

PENAWARAN UMUM

II.

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

III.

PERNYATAAN HUTANG

IV.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

V.

RISIKO USAHA

13

VI.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

16

VII.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN


A. Riwayat Singkat Perseroan
B. Perkembangan Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan
C. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum
D. Keterangan Singkat Tentang Anak Perusahaan
E. Struktur Organisasi
F. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan
G. Sumber Daya Manusia
H. Aktiva Tetap yang Dimiliki oleh Perseroan
I. Skema Kepemilikan Perseroan
J. Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan
K. Asuransi
L. Perjanjian-Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi
M. Perjanjian-Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga
N. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan

17
18
22
23
27
27
30
32
33
33
33
34
34
34

KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN


A. Sejarah dan Perkembangan
B. Kegiatan Usaha Perseroan
C. Strategi Pemasaran dan Penjualan
D. Persaingan usaha
E. Makro Ekonomi
F. Prospek Usaha
G. Strategi Usaha

35
35
40
41
42
43
44

IX.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

45

X.

EKUITAS

47

XI.

KEBIJAKAN DIVIDEN

50

XII.

PERPAJAKAN

51

VIII.

XIII.

PENJAMINAN EMISI EFEK

53

XIV.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

55

XV.

PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

57

XVI. KETERANGAN TENTANG PENAWARAN SAHAM DAN PENERBITAN WARAN SERI I

62

XVII. PENDAPAT SEGI HUKUM

71

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN KEUANGAN PERSEROAN

83

XIX. LAPORAN PENILAI

119

XX.

125

ANGGARAN DASAR PERSEROAN

XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN


SAHAM

151

ii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut:
Afiliasi

Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 UndangUndang Pasar Modal

Anak Perusahaan

Perusahaan-perusahaan yang:
1) kepemilikan atas saham-sahamnya baik secara langsung
maupun tidak langsung dikuasai oleh Perseroan 50% dari total
saham yang dikeluarkan dalam perusahaan yang bersangkutan,
dan
2) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan
sesuai dengan prinsip standar akutansi keuangan yang berlaku
di Indonesia

BAE

Singkatan dari Biro Administrasi Efek, pihak yang melaksanakan


administrasi saham dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh
Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Sharestar Indonesia,
berkedudukan di Jakarta.

BAPEPAM-LK

Singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga


Keuangan

BEJ

Singkatan dari PT Bursa Efek Jakarta, suatu perseroan terbatas yang


berkedudukan di Jakarta yang kegiatan usahanya diatur dalam
UUPM.

DPS

Singkatan dari Daftar Pemegang Saham, daftar yang dikeluarkan


oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham
dalam Perseroan.

DPPS

Singkatan dari Daftar Permohonan Pemesanan Saham, daftar yang


memuat nama-nama pemesan saham yang ditawarkan dan jumlah
saham yang ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan FPPS
yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen
Penjualan.

FKPS

Singkatan dari Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir


konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti
kepemilikan atas bagian dari saham yang ditawarkan.

FPPS

Singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham

Hari Bank

Berarti hari dimana Bank Indonesia buka untuk kegiatan kliring.

Hari Bursa

Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEJ, yaitu hari


Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional sesuai dengan
ketetapan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur
oleh BEJ.

Hari Kerja

Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

iii

KSEI

Singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Masyarakat

Perorangan dan/atau badan-badan, baik warga negara Indonesia


atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan/atau
badan hukum asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di
wilayah Republik Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan
di luar wilayah Republik Indonesia.

Pemegang Rekening

Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI


yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui
oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemegang Saham

Berarti masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan


dan diadministrasikan dalam:
1)
Daftar Pemegang Saham Perseroan;
2)
Rekening efek pada KSEI; atau
3)
Rekening efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek.

Pemegang Saham Utama

Setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung,


memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari
seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh
Perseroan.

Penawaran Umum

Kegiatan penawaran efek yang dilakukan Perseroan untuk menjual


saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
Undang-Undang Pasar Modal.

Penitipan Kolektif

Jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu
pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Penjamin Emisi Efek

Pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk


melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan
masing-masing menjamin dengan kesanggupan penuh (full
commitment) atas pembelian dan pembayaran sisa efek yang tidak
diambil oleh Masyarakat sebesar bagian penjaminannya
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan
telah mempunyai Rekening Efek sesuai dengan ketentuan KSEI.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

Penjamin Emisi Efek yang melaksanakan pengelolaan,


penyelenggaraan dan yang akan bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Penawaran Umum, dalam hal ini adalah
PT Ciptadana Securities.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang dibuat oleh dan antara
Perseroan dan Penjamin Emisi Efek dengan syarat dan ketentuan
yang muat dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Bukit
Darmo Property Tbk No. 47 tanggal 24 April 2007 juncto Adendum
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Bukit Darmo Property Tbk
No. 71 tanggal 25 Mei 2007, keduanya dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.
Pernyataan Pendaftaran

Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada Ketua BAPEPAM-LK


oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, terdiri dari
dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya,
termasuk semua perubahan, tambahan serta pembetulannya.

iv

Prospektus

Setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan


untuk Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli atau
memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang
berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK dinyatakan bukan sebagai
Prospektus.

RUPS

Singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham.

RUPSLB

Singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Saham Baru

Seluruh saham atas nama Perseroan yang akan diterbitkan dalam


rangka Penawaran Umum, sejumlah 2.000.000.000 (dua miliar)
saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap
saham.

Tanggal Emisi

Tanggal distribusi Saham Baru ke dalam Rekening Efek Penjamin


Pelaksana Emisi Efek berdasarkan penyerahan sertifikat jumbo yang
diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan Tanggal
Pembayaran hasil Emisi Saham dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek
kepada Perseroan.

Tanggal Pembayaran

Tanggal pembayaran dana hasil Emisi Saham kepada Perseroan


yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin
Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek kepada Perseroan.

Tanggal Pencatatan

Tanggal Pencatatan Saham untuk diperdagangkan di BEJ yaitu


selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.

Tanggal Pengembalian

Tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham oleh


Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek atau
Agen Penjual, dimana pengembalian uang pemesanan tersebut tidak
boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan
atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pengakhiran Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran
Umum berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Tanggal Penjatahan

Tanggal terakhir dari masa penjatahan, yaitu selambat-lambatnya


2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah tanggal penutupan Masa
Penawaran.

UUPM

Singkatan dari Undang-Undang Pasar Modal, berarti Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
Lembaran Negara No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara
No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahanperubahannya.

SINGKATAN NAMA ANAK PERUSAHAAN BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG
IPAC
SMU
MMU
MUSU

PT IPAC Graha Sentosa


PT Sentra Multi Unggul
PT Mitra Multi Unggul
PT Multi Unggul Sejahtera Utama

RINGKASAN
Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci serta laporan keuangan dan
penjelasannya yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun
dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Adhibaladika dengan Akta No. 11 tanggal 12 Juli 1989 yang dibuat
di hadapan Sugino Saputra, sebagai pengganti dari Budiarti Karnadi, S.H., Notaris di Jakarta, telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7737.HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus
1989, didaftarkan dalam Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah
No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya tertanggal 4 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat,
termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk. berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh
Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No. 27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal
16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
PENAWARAN UMUM
1.

Jumlah Saham

Sejumlah 2.000.000.000 (dua miliar) Saham Baru

2.

Nilai Nominal

Rp. 100 (seratus Rupiah) setiap saham

3.

Harga Penawaran

Rp. 120 (seratus dua puluh Rupiah) setiap saham

4.

Jumlah Waran Seri I

Sebanyak-banyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat


ratus juta) Waran Seri I

5.

Rasio Waran Seri I

10 : 7 yaitu pada setiap 10 (sepuluh) Saham Baru


diberikan secara cuma-cuma 7 (tujuh) Waran Seri I

6.

Harga Pelaksanaan Waran Seri I

7.

Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I

Rp 135 (seratus tiga puluh lima Rupiah)


17 Des 2007 14 Juni 2010

Pada Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak
yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan
dan disetor penuh.
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah
sebagai berikut:

vi

Saham Biasa Atas Nama


Nilai Nominal Rp 100 per saham

Keterangan
Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

12.000.000.000

1.200.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

4.000.000.000

400.000.000.000

100,00

Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow

2.600.000.000
800.000.000
600.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000

65,00
20,00
15,00

Jumlah Saham Dalam Portepel

8.000.000.000

Modal Dasar

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan
permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel

Sebelum Penawaran Umum


Jumlah Nilai
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
4.000.000.000
400.000.000.000 100,00

Jumlah Saham

2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
8.000.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
-

65,00
20,00
15,00
-

Sesudah Penawaran Umum


Jumlah Nilai
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
6.000.000.000
600.000.000.000 100,00

Jumlah Saham

2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
2.000.000.000
6.000.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000
-

43,33
13,33
10,00
33,34

Apabila seluruh Waran Seri I telah dilaksanakan sepenuhnya menjadi saham biasa atas nama dalam
Perseroan, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan

Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel

Sesudah Penawaran Umum dan


Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
6.000.000.000
600.000.000.000 100,00
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
2.000.000.000
6.000.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000
-

43,33
13,33
10,00
33,34

Sesudah Penawaran Umum dan


Sesudah Pelaksanaan Waran Seri I
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
7.400.000.000
740.000.000.000 100,00
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
3.400.000.000
4.600.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
340.000.000.000
-

35,13
10,81
8,11
45,95

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM


Seratus persen (100%) dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk mendanai pembangunan
dan pengembangan proyek kondominium dan mal ritel yang terletak di Jalan Bukit Darmo Boulevard,
Surabaya, dimana dana yang diperoleh tersebut akan dipergunakan untuk pembayaran kepada kontraktor
utama. Sedangkan, apabila Waran Seri I yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dilaksanakan,
maka seluruh dana yang berasal dari pelaksanaan Waran Seri I tersebut akan digunakan sebagai modal
kerja Perseroan.
PROSPEK USAHA
Manajemen berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan meningkat dan langkah-langkah strategis
Perseroan adalah :

Senantiasa berfokus pada penyediaan jasa yang prima. Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam
bidang konstruksi dan pengembangan proyek perkantoran, komersial, hunian bertingkat tinggi yang
prima.
Penambahan jumlah tanah yang berlokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia merupakan
strategi utama yang akan dilakukan oleh Perseroan. Pemilihan lokasi tanah yang prima dan strategis
ini merupakan faktor utama dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan memberi nilai tambah bagi
para pemegang saham. Oleh karena itu, Perseroan bermaksud untuk mengakuisisi tanah seluas
kurang lebih 11 ha milik pihak Afiliasi yang terletak di depan proyek Perseroan dan yang rencananya
akan dikembangkan sebagai kawasan bisnis terpadu (Superblok Bukit Darmo - City) oleh Perseroan.
Merancang proyek dengan perencanaan yang matang serta memperhatikan lokasi yang prima dan
segmen pasar sasaran.

vii

Dalam rangka menyediakan jasa dan produk yang menyeluruh di industri real estate/properti,
Perseroan melalui Anak Perusahaannya mendirikan dua perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan bangunan dan bidang konstruksi umum yang akan menunjang ekspansi usaha
Perseroan.

RISIKO USAHA
Risiko yang Terkait dengan Perseroan
Risiko Persaingan Usaha
Risiko Pemeliharaan dan Pengelolaan
Risiko Keuangan
Risiko Kebakaran
Risiko Kerugian Asuransi
Risiko Gugatan Hukum
Risiko Keterlambatan Penyelesaian

Risiko-Risiko Umum
Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan
Risiko Daya Beli Masyarakat
Risiko Kondisi Pasar Properti
Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah
Risiko Bencana Alam

KEBIJAKAN DIVIDEN
Dividen Kas
(berdasarkan persentase dari laba bersih setelah pajak)
15%
20%
25%

Laba Bersih Setelah Pajak


Sampai dengan Rp 25 miliar
Lebih dari Rp 25 miliar - Sampai dengan Rp 100 miliar
Lebih dari Rp 100 miliar

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Santoso & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2003 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Richard Risambessy dan
Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta Laporan Keuangan In-house Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002.
(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
Hak Minoritas
Pendapatan
Laba Usaha
Laba Bersih

31 Desember
2006

2005

2004

2003

2002

302.745
292.402
10.151
192
2.942
100
53

302.540
292.261
10.098
181
2.360
82
55

300.321
290.278
10.043
1.460
34
25

300.566
290.548
10.018
947
25
18

300.001
290.001
10.000
-

TABEL PENYERTAAN PERSEROAN DI ANAK PERUSAHAAN BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN


TIDAK LANGSUNG
Kegiatan Usaha

Tahun dimulainya
Penyertaan

PT IPAC Graha Sentosa

Jasa, perdagangan, pengembang


(developer) dan pembangunan

2005

325.000.000

65,00

PT Sentra Multi Unggul

Pengusahaan tanah dan bangunan


(Real Estate), pembangunan dan jasa

2007

2.480.000.000

99,20

PT Mitra Multi Unggul


(melalui PT Sentra Multi Unggul)

Jasa atau pelayanan, pembangunan,


perdagangan umum, pengangkutan,
perbengkelan, perindustrian, percetakan,
pertanian dan pertambangan

2007

1.240.000.000

99,20

PT Multi Unggul Sejahtera Utama


(melalui PT Sentra Multi Unggul)

Pembangunan, jasa atau pelayanan,


perdagangan umum, pengangkutan,
perbengkelan, perindustrian, percetakan,
pertanian dan pertambangan

2007

1.240.000.000

99,20

Anak Perusahaan

viii

Jumlah Penyertaan
Rupiah
%

I. PENAWARAN UMUM

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek atas nama Perseroan dengan ini melakukan
Penawaran Umum Sejumlah 2.000.000.000 (dua miliar) saham biasa atas nama (Saham Baru), dengan
nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan Harga Penawaran sebesar
Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
pemesanan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dimana melekat sebanyaksebanyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru
yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Seluruh Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum,
yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia, Biro Administrasi Efek (BAE) pada Tanggal Penjatahan,
yaitu 14 Juni 2007. Setiap pemegang 10 (sepuluh) lembar Saham Baru berhak memperoleh 7 (tujuh)
Waran Seri I. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak
Tanggal Pencatatan pada BEJ.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian
saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp 100 (seratus
Rupiah) setiap sahamnya dengan ketentuan setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel.
Adapun harga pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp 135 (seratus tiga puluh lima Rupiah) setiap lembar
yang dapat dilakukan selama jangka waktu pelaksanaan, yaitu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan
Waran Seri I pada BEJ sampai dengan tanggal akhir pelaksanaan yaitu 14 Juni 2010. Pemegang Waran
Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen dan hak suara selama
Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Bila Waran Seri I tersebut
tidak dilaksanakan sampai tanggal akhir pelaksanaan maka Waran Seri I menjadi daluwarsa.

Kegiatan Usaha:
Bergerak di bidang pengusahaan tanah dan bangunan.
Berkedudukan di Surabaya, Indonesia
Domisili
Jl. Khairil Anwar no. 21
Surabaya
Telp: (62-31) 731 5555 Fax: (62-31) 731 6666

Kantor Operasional
Office Park 2 no. 1
Jl. Bukit Darmo Boulevard, Surabaya
Telp: (62-31) 732 5555 Fax: (62-31) 732 6666

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH


PERSAINGAN DALAM PENJUALAN DAN PENYEWAAN KONDOMINIUM DAN MAL RITEL YANG
SEMAKIN KETAT DAPAT MEMPENGARUHI PENDAPATAN, LABA BERSIH DAN KINERJA
PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM
PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI RISIKO USAHA.

Perseroan, telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran
Umum kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut
BAPEPAM-LK) dengan Surat No 010/BDP/DIR/IV/07 tanggal 27 April 2007 sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam UUPM.
Seluruh saham Perseroan termasuk Saham Baru akan dicatatkan di BEJ, apabila memenuhi persyaratan
pencatatan yang ditetapkan oleh BEJ antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan
maupun lembaga di BEJ dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu)
satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka
Penawaran Umum dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para
pemesan sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan UUPM.
Perseroan didirikan dengan nama PT Adhibaladika dengan Akta No. 11 tanggal 12 Juli 1989 yang dibuat
dihadapan Sugino Saputra, sebagai pengganti dari Budiarti Karnadi, S.H., Notaris di Jakarta, telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7737.HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus
1989, didaftarkan dalam Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah
No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya tertanggal 4 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat,
termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk. berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh
Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No. 27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal
16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
Komposisi permodalan dan modal saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp 100 per saham

Keterangan
Modal Dasar

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

12.000.000.000

1.200.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh


Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow

4.000.000.000

400.000.000.000

100,00

2.600.000.000
800.000.000
600.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000

65,00
20,00
15,00

Jumlah Saham Dalam Portepel

8.000.000.000

Dengan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-2712/BL/2007 tanggal 7 Juni 2007, Pernyataan Pendaftaran
Emisi Efek telah menjadi efektif dalam rangka melakukan Penawaran Umum sejumlah 2.000.000.000
(dua miliar) Saham Baru dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham
Baru akan memberikan hak kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan
permodalan dan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel

Sebelum Penawaran Umum


Jumlah Nilai
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
4.000.000.000
400.000.000.000 100,00

Jumlah Saham

2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
-

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
-

8.000.000.000

65,00
20,00
15,00
-

Sesudah Penawaran Umum


Jumlah Nilai
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
6.000.000.000
600.000.000.000 100,00

Jumlah Saham

2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
2.000.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000

6.000.000.000

43,33
13,33
10,00
33,34

Apabila seluruh Waran Seri I telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham biasa atas nama dalam
Perseroan, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel

Sesudah Penawaran Umum dan


Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
6.000.000.000
600.000.000.000 100,00
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
2.000.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
200.000.000.000

6.000.000.000

43,33
13,33
10,00
33,34

Sesudah Penawaran Umum dan


Sesudah Pelaksanaan Waran Seri I
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
%
Nominal (Rp)
12.000.000.000 1.200.000.000.000
7.400.000.000
740.000.000.000 100,00
2.600.000.000
800.000.000
600.000.000
3.400.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000
340.000.000.000

4.600.000.000

35,13
10,81
8,11
45,95

Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sejumlah 2.000.000.000
(dua miliar) Saham Baru atau sebesar 33,34% (tiga puluh tiga koma tiga puluh empat persen) dari modal
ditempatkan dan disetor penuh, maka Perseroan atas nama pemegang saham pendiri akan mencatatkan
seluruh saham yang dimilikinya pada BEJ. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh
Perseroan di BEJ menjadi 6.000.000.000 (enam miliar) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Perseroan juga akan
mencatatkan sebanyak-sebanyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta) Waran Seri I yang
menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini.
Persentase Waran Seri I (proforma) sebelum Penawaran Umum ini, terhadap jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh adalah 35,00%. Sedangkan (proforma) sesudah Penawaran Umum ini,
persentase Waran Seri I terhadap jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh adalah 23,33%.
Saham-saham yang akan dicatatkan atas nama pemegang saham pendiri, sejumlah 4.000.000.000
(empat miliar) saham biasa atas nama tidak akan dijual oleh pemiliknya dalam jangka waktu 8 (delapan)
bulan setelah Pernyataan Pendaftaran Perseroan menjadi efektif sebagaimana diatur dalam Peraturan
Nomor IX.A.6 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
Perseroan tidak berencana untuk menerbitkan, mengeluarkan, dan/atau mencatatkan saham lain dan/
atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 bulan setelah Pernyataan
Pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK kecuali hasil saham konversi Waran Seri I yang
dikeluarkan dalam Penawaran Umum ini, sesuai dengan ketentuan penerbitan Waran Seri I yang dijelaskan
dalam Bab XVI.

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN


UMUM
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
Penawaran Umum ini akan dipergunakan sebagai berikut:
Seratus persen (100%) akan digunakan untuk mendanai pembangunan dan pengembangan proyek
kondominium dan mal ritel yang terletak di Jalan Bukit Darmo Boulevard, Surabaya, dimana dana yang
diperoleh tersebut akan dipergunakan untuk pembayaran kepada kontraktor utama.
Apabila Waran Seri I yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dilaksanakan, maka seluruh dana
yang berasal dari pelaksanaan Waran Seri I tersebut akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.
Biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:
1. Biaya Lembaga Penunjang
a. Biaya Penjamin Emisi
1,00%
terdiri dari biaya jasa penjaminan: 0,75% dan biaya jasa penjualan: 0,25%
b.

2.

3.

Biaya Lembaga Penunjang


0,52%
terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan: 0,50% dan biaya jasa biro administrasi efek: 0,02%

Biaya Profesi Penunjang


a. Konsultan Hukum
b. Kantor Akuntan
c. Notaris
d. Penilai Independen

0,13%
0,09%
0,06%
0,01%

Biaya Percetakan, Pengumuman Koran dan Lain-lain

1,18%

Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini,
maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam-LK dengan mengemukakan
alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum
Pemegang Saham.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini
kepada Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan melaporkannya kepada
Bapepam-LK secara periodik dan pelaporan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Perseroan akan melaporkan perkembangan pelaksanaan Waran Seri I sehubungan dengan Penawaran
Umum ini kepada Bapepam-LK secara periodik dan pelaporan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan
Bapepam No. X.K.4. tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

III. PERNYATAAN HUTANG


Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasi yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Santoso &
Rekan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian,
dalam Laporan Auditor Independen tertanggal 23 Mei 2007, Perseroan mempunyai kewajiban yang
seluruhnya berjumlah Rp 292.402 juta dengan rincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan
Hutang Usaha
Pihak Ketiga
Hutang Pajak
Biaya Masih Harus Dibayar
Uang Muka Penjualan
Hutang Lain-lain
Hutang Jangka Panjang
Jumlah Kewajiban

Jumlah
28
125
250
1.952
47
290.000
292.402

Hutang Usaha ke Pihak Ketiga


Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul dalam rangka kegiatan normal Perseroan, seperti hutang
kepada pemasok atau rekanan atas pembelian barang dan jasa. Pada tanggal 31 Desember 2006,
jumlah hutang usaha Perseroan adalah sebesar Rp 28 juta yang timbul dari pembelian tanaman untuk
ditanam pada median jalan depan lokasi proyek dan dari pekerjaan barang cetakan. Hutang usaha ini
adalah hutang kepada pihak ketiga dan tidak terafiliasi dengan Perseroan.

Hutang Pajak
Hutang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 yang terdiri dari:
(dalam Rupiah)

2006
51.404.200
73.167.103
124.571.303

Pajak Penghasilan Pasal 21


Pajak Penghasilan Pasal 29
Jumlah

Biaya Masih Harus Dibayar


Pada tanggal 31 Desember 2006, biaya masih harus dibayar terdiri dari:
(dalam Rupiah)

2006
169.798.420
66.345.450
14.223.825
250.367.695

Manfaat Karyawan
Teka Stationery (alat tulis kantor)
Lain-lain
Jumlah

Uang Muka Penjualan


Pada tanggal 31 Desember 2006, uang muka penjualan adalah sebesar Rp 1.952.290.818. Komponen
terbesar yang membentuk akun ini berasal dari uang muka atas pemesanan kondominium oleh pihak
ketiga. Uang muka ini merupakan tanda jadi (booking fee) dari pembeli yang besarnya adalah
Rp 25.000.000 per unit kondominium. Sampai dengan 31 Desember 2006, jumlah kondominium yang
telah dipesan oleh konsumen adalah sebanyak 78 unit.

Hutang Lain-lain
Hutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2006 merupakan pinjaman dana sementara oleh pihak
ketiga sebesar Rp 46.609.150. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.

Hutang Jangka Panjang


Hutang jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2006 merupakan hutang kepada pemegang saham
yang digunakan untuk pengembangan usaha. Pinjaman ini diberikan oleh pemegang saham tanpa
ditentukan jangka waktu pengembalian dan tidak dikenakan bunga. Besarnya jumlah hutang kepada
pemegang saham hingga tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 290.000.000.000. Sampai
dengan tanggal 24 April 2007, seluruh hutang ini telah dilunasi kepada PT Adhibalaraja
(Rp130.445.000.000); Heru Hidayat (Rp 80.000.000.000) dan Hendro Sumampow (Rp79.555.000.000).
Sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen, Perseroan tidak
membuat dan/atau menarik pinjaman dari pihak manapun selain yang telah diungkapkan dalam
Laporan Keuangan. Tidak ada kewajiban baru (kecuali yang berhubungan dengan usaha) yang
terjadi sejak tanggal Laporan Audit Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan
Pendaftaran.
Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan diatas dan yang
telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi yang disajikan dalam bab XVIII (Laporan
Auditor Independen dan Keuangan Perseroan) Prospektus ini.
Dengan melihat kondisi keuangan Perseroan, Manajemen berkeyakinan bahwa Perseroan sanggup
untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Analisis dan pembahasan kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan di bawah ini harus dibaca
bersama-sama dengan Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan-catatan di dalamnya, untuk periode
tiga tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang terdapat pada
Bab XVIII (Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan) dari Prospektus ini.

1. Umum
Perseroan didirikan dengan nama PT Adhibaladika dengan Akta No. 11 tanggal 12 Juli 1989 yang dibuat
dihadapan Sugino Saputra, sebagai pengganti dari Budiarti Karnadi, S.H., Notaris di Jakarta, telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7737.HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus
1989, didaftarkan dalam Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah
No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya tertanggal 4 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat,
termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk. berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh
Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal
16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.

2. Penyediaan Lahan
Pada saat ini, Perseroan memiliki lahan seluas + 5,5 ha yang terletak di Jalan Bukit Darmo Boulevard,
Surabaya. Pertengahan tahun 2006, Perseroan mulai mengembangkan lahannya tersebut, seluas
+ 3,5 ha, untuk pembangunan suatu mix-use development yang terdiri dari dua tower kondominium dan
sebuah mal ritel. Tanah yang belum dikembangkan akan dijadikan satu kesatuan dengan mix-use
development berupa pusat komersial dan/atau perhotelan.

3. Keuangan
Tabel berikut ini adalah ringkasan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Santoso & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan Keuangan Perseroan
disusun berdasarkan Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia.

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember
Pendapatan
Beban Operasional
Laba Usaha
Laba Bersih
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas

2006

2005

2004

2.942
2.842
100
53

2.360
2.278
82
55

1.460
1.426
34
25

302.745
292.402
10.151

302.540
292.261
10.098

300.321
290.278
10.043

Pendapatan
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Pendapatan Perseroan pada tahun 2006 adalah sebesar Rp 2.942 juta yang terdiri dari pematangan
tanah dan jasa pemasaran. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh tambahan permintaan pematangan
tanah dari pelanggan. Pendapatan tahun 2006 meningkat sebesar Rp 582 juta atau sebesar 24,66%
dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar Rp 2.360 juta.
Pendapatan yang diterima oleh Perseroan selama beberapa tahun terakhir ini berasal dari jasa kontraktor
dan pemasaran. Jasa kontraktor yang dilakukan Perseroan adalah pematangan tanah yang meliputi
pengukuran, penggalian, pengurugan, perataan dan pemadatan sedangkan pemasukan dari jasa
pemasaran berasal pendapatan Anak Perusahaan, IPAC.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Pendapatan Perseroan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 2.360 juta, yang terdiri dari pematangan
tanah dan jasa pemasaran. Pendapatan tahun 2005 meningkat sebesar Rp 900 juta atau sebesar 61,64%
dibandingkan dengan tahun 2004 yang sebesar Rp 1.460 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh
pendapatan dari Anak Perusahaan, IPAC, yang dikonsolidasikan sebesar Rp 409,3 juta dan sisanya
berasal dari penambahan permintaan pematangan tanah dari pelanggan.
Beban Operasional
Beban operasional Perseroan terdiri dari gaji, upah dan kesejahteraan karyawan, penyusutan dan
amortisasi, pajak bumi dan bangunan, pemasaran & pengembangan, jamuan dan sumbangan, seragam
dan kelengkapan operasional, percetakan, pelatihan dan pengembangan SDM, transportasi dan
akomodasi, perlengkapan kantor, perizinan usaha, manfaat karyawan, asuransi, makan dan minum
karyawan, listrik, air, telepon, sewa dan beban lainnya. Perseroan membayar gaji para karyawannya
dengan jumlah di atas upah minimum regional yang diwajibkan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan
di Indonesia dan melakukan peninjauan gaji karyawannya setiap tahun.
Penyusutan Perseroan dilakukan atas kendaraan, peralatan dan perabot kantor dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method). Amortisasi dilakukan atas biaya pra-operasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Beban operasional Perseroan pada tahun 2006 adalah sebesar Rp 2.842 juta, meningkat sebesar
Rp 564 juta atau sebesar 24,76% dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar Rp 2.278 juta.
Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar
Rp 295,6 juta akibat dari kebijakan Perseroan tentang kenaikan gaji; dan kenaikan pajak bumi dan
bangunan sebesar Rp 192,6 juta yang terjadi akibat dari pengenaan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang
lebih tinggi dari status objek pajak tanah belum dikembangkan, menjadi tanah dalam pengembangan.
Perubahan komponen-komponen beban operasional selain gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dan
pajak bumi bangunan terjadi karena peningkatan kegiatan operasional Perseroan dan/atau efisiensi biaya.

31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004


Beban operasional Perseroan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 2.278 juta, meningkat sebesar
Rp 852 juta atau sebesar 59,75% dibandingkan dengan tahun 2004 yang sebesar Rp 1.426 juta.
Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar
Rp 276,8 juta akibat dari kebijakan Peseroan tentang kenaikan gaji; penyusutan sebesar Rp 133,9 juta
dari penambahan akitva tetap. Kenaikan biaya pemasaran dan pengembangan sebesar Rp 65,9 juta,
jamuan dan sumbangan sebesar Rp110,9 juta dan beban untuk seragam dan kelengkapan operasional
sebesar Rp 73,2 juta, disebabkan karena peningkatan kegiatan operasional Perseroan.
Laba Bersih
31 Desember 2006 dibandingkan 31 Desember 2005
Laba bersih Perseroan pada tahun 2006 adalah sebesar Rp 53 juta, menurun sebesar Rp 2 juta atau
sebesar 3,64% dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar Rp 55 juta. Penurunan laba bersih
disebabkan karena peningkatan beban operasional pada tahun 2006.
31 Desember 2005 dibandingkan 31 Desember 2004
Laba bersih Perseroan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 55 juta, meningkat sebesar Rp 30 juta atau
sebesar 120,00% dibandingkan dengan tahun 2004 yang sebesar Rp 25 juta. Peningkatan ini disebabkan
oleh pendapatan dari Anak Perusahaan, IPAC, yang dikonsolidasika\n.
Pertumbuhan Aktiva
Jumlah aktiva pada akhir tahun 2006 adalah sebesar Rp 302.745 juta, mengalami kenaikan sebesar
Rp 205 juta atau 0,07% dibandingkan pada akhir tahun 2005. Jumlah aktiva pada akhir tahun 2005
adalah sebesar Rp 302.540 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 2.219 juta atau 0,74% dibanding
dengan akhir tahun 2004, yang sebesar Rp 300.321 juta. Selama tiga tahun terakhir, jumlah aktiva
Perseroan relatif stabil dan tidak ada perubahan yang signifikan.
Pertumbuhan Kewajiban
Jumlah kewajiban pada akhir tahun 2006 adalah sebesar Rp 292.402 juta, mengalami kenaikan sebesar
Rp 141 juta atau 0,05% dibandingkan pada akhir tahun 2005. Jumlah kewajiban pada akhir tahun 2005
adalah sebesar Rp 292.261 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 1.983 juta atau 0,68% dibanding
dengan akhir tahun 2004, yang sebesar Rp 290.278 juta. Selama tiga tahun terakhir, jumlah kewajiban
Perseroan relatif stabil dan tidak ada perubahan yang signifikan.
Pertumbuhan Ekuitas
Jumlah ekuitas pada akhir tahun 2006 adalah sebesar Rp 10.151 juta, mengalami peningkatan sebesar
Rp 53 juta atau 0,52% dibandingkan pada akhir tahun 2005. Jumlah ekuitas pada akhir tahun 2005
adalah sebesar Rp 10.098 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 55 juta atau 0,55% dibandingkan
pada akhir tahun 2004, yaitu sebesar Rp 10.043 juta. Peningkatan komponen ekuitas disebabkan karena
adanya penambahan pada jumlah saldo laba Perseroan.
Likuiditas dan Sumber Pendanaan
Likuiditas dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan properti merupakan gambaran
dari kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas yang terdiri dari arus kas masuk
(cash inflow) ataupun arus kas keluar (cash outflow).
Arus kas masuk dari aktivitas operasional Perseroan terutama berasal dari penerimaan pelanggan.
Sedangkan pengeluaran kas Perseroan adalah untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan, beban
usaha dan penambahan tanah yang belum dikembangkan. Net arus kas dari kegiatan operasional untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 berturut-turut adalah sebagai
berikut: surplus Rp 4.094.681, surplus Rp 2.384.557.690, dan defisit Rp 37.835.930.

Perseroan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan keuangan yang terpusat dan konsisten, disamping
penyelarasan antara sumber pendapatan dan pengeluaran Perseroan. Sumber pendanaan Perseroan
saat ini berasal dari penerimaan pelanggan, sedangkan pengeluaran Perseroan adalah untuk beban
pembangunan proyek.
Solvabilitas
Solvabilitas Perseroan menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya,
yakni perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas (solvabilitas ekuitas) dan
perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aktiva (solvabilitas aktiva).
I. Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing
adalah sebesar 28,81x; 28,94x; 28,90x.
II. Solvabilitas Aktiva Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 masing-masing
adalah sebesar 0,97x; 0,97x; 0,97x.
Imbal Hasil Ekuitas
Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Bersih dari Ekuitas yang
ditanamkan, yang dapat dihitung dengan membagi Laba Bersih dengan Total Ekuitas.
Imbal hasil ekuitas Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005
dan 2004 masing-masing adalah insignifikan sebesar 0,52%; 0,54% dan 0,24%.
Imbal Hasil Aktiva
Imbal hasil aktiva adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Bersih dari Aktiva yang
dimiliki, yang dapat dihitung dengan membagi Laba Bersih dengan Jumlah Aktiva.
Imbal Hasil Aktiva Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005
dan 2004 masing-masing adalah sebesar 0,02%; 0,02% dan 0,01%. Selama tiga tahun terakhir, imbal
hasil aktiva menunjukkan perubahan yang tidak signifikan karena lahan tanah yang mendominasi jumlah
aktiva, sedang dalam proses pengembangan dan belum pada tahap komersil/produktif.

4. Kejadian Penting Setelah Neraca Sampai Dengan Tanggal Laporan Auditor


Independen
a.

Tanggal 26 Februari 2007, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Karya


(Persero) untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan kondominium dan mal ritel. Lingkup
pekerjaan adalah struktur, arsitektur, interior, tunnel, pekerjaan eksternal dan pekerjaan mekanikal,
elektrikal dan plumbing. Nilai kontrak pekerjaan proyek adalah sebesar Rp 577,5 miliar.

b.

Berdasarkan akta no. 43 tanggal 27 Maret 2007, Perseroan meningkatkan modal dasarnya dari
Rp 25.000.000.000 menjadi Rp 1.200.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan/modal
disetor Perseroan dari Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000.

c.

Pada tanggal 19 April 2007, terdapat pendirian PT Sentra Multi Unggul (SMU), yang
berkedudukan di Surabaya, didirikan berdasarkan akta no.1 tanggal 19 April 2007, dibuat
dihadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Perseroan menjadi salah satu pemegang saham
dari SMU dengan kepemilikan sebesar 99,20%.

d.

Sampai dengan tanggal 24 April 2007, hutang jangka panjang kepada pemegang saham sebesar
Rp 290.000.000.000 telah dilunasi seluruhnya.

e.

Pada tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Mitra Multi Unggul (MMU), yang
berkedudukan di Surabaya, didirikan berdasarkan akta no.4 tanggal 30 April 2007, dibuat
dihadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Perseroan mempunyai hubungan afiliasi secara
tidak langsung dengan MMU, lewat kepemilikannya dalam SMU yang menjadi salah satu
pemegang saham dari MMU dengan kepemilikan sebesar 99,20%.

10

f.

Pada tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama (MUSU),
yang berkedudukan di Surabaya, didirikan berdasarkan akta no.5 tanggal 30 April 2007, dibuat
dihadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Perseroan mempunyai hubungan afiliasi secara
tidak langsung dengan MUSU, lewat kepemilikannya dalam SMU yang menjadi salah satu
pemegang saham dari MUSU dengan kepemilikan sebesar 99,20%.

5. Prospek Usaha
Beberapa tahun belakangan ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah membuka peluang
berkembangnya pasar ritel dan hunian untuk kalangan atas, hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya
jumlah pusat perbelanjaan dan real estat mewah di kota-kota besar di Indonesia. Antara tahun 20022004, pasar ritel domestik Indonesia diperkirakan menghasilkan pertumbuhan penjualan rata-rata 11%
setiap tahunnya. Faktor pertumbuhan daya beli masyarakat yang semakin meningkat, kebijakan
pemerintah yang melonggarkan penanaman modal yang dilakukan oleh investor asing lewat Foreign
Direct Investment, meningkatnya urbanisansi dan pertumbuhan strata kelas adalah elemen-elemen yang
menyebabkan sektor usaha ritel ini menikmati pertumbuhan penjualan yang relatif tinggi*.
* Sumber : Economic Intelligence Unit (EIU)

Manajemen berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan meningkat dan langkah-langkah strategis
Perseroan adalah :

Senantiasa berfokus pada penyediaan jasa yang prima. Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam
bidang konstruksi dan pengembangan proyek perkantoran, komersial, hunian bertingkat tinggi yang
prima.

Penambahan jumlah tanah yang berlokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia merupakan
strategi utama yang akan dilakukan oleh Perseroan. Pemilihan lokasi tanah yang prima dan strategis
ini merupakan faktor utama dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan memberi nilai tambah bagi
para pemegang saham. Oleh karena itu, Perseroan bermaksud untuk mengakuisisi tanah seluas
kurang lebih 11 ha milik pihak Afiliasi yang terletak di depan proyek Perseroan dan yang rencananya
akan dikembangkan sebagai kawasan bisnis terpadu (Superblok Bukit Darmo - City) oleh Perseroan.

Merancang proyek dengan perencanaan yang matang serta memperhatikan lokasi yang prima dan
segmen pasar sasaran.

Dalam rangka menyediakan jasa dan produk yang menyeluruh di industri real estate/properti,
Perseroan melalui Anak Perusahaannya mendirikan dua perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan bangunan dan bidang konstruksi umum yang akan menunjang ekspansi usaha
Perseroan.

6. Analisa dan Pandangan Manajemen


Tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah saat ini mendorong pertumbuhan ekonomi ke
arah yang positif, yang ditandai dengan penurunan laju inflasi, stabilitas dan apresiasi nilai tukar rupiah
serta penurunan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan membaiknya parameterparameter perekonomian tersebut, akan mendorong peningkatan investasi dan daya beli masyarakat.
Berdasarkan hal-hal tersebut, manajemen optimis terhadap kondisi perekonomian termasuk sektor usaha
properti.
Perseroan saat ini sedang mengembangkan suatu proyek mix-use development yang terdiri atas dua
buah tower kondominium dan sebuah mal ritel. Pendapatan Perseroan untuk tahun-tahun mendatang
akan berasal dari penjualan kondominium dan hasil sewa mal ritel ini. Faktor perubahan harga, terutama
kenaikan pada harga material bangunan, tidak berpengaruh pada penjualan Perseroan, karena didalam
kontrak Perseroan dengan kontraktor, semua biaya-biaya telah ditentukan secara lump sum.
Dengan adanya tingkat urbanisasi yang tinggi, khususnya pada kota-kota besar di Indonesia, dan
pergeseran tren pola hidup, maka akan berdampak pada naiknya permintaan atas perumahan, terutama
terhadap rumah hunian bertingkat, baik sebagai pilihan tempat tinggal maupun sebagai alternatif investasi
yang memberikan imbal hasil yang menarik. Mengingat hal itu, strategi penjualan yang diterapkan
Perseroan adalah direct selling dan melalui broker/agen pemasaran. Selain itu, produk-produk yang
ditawarkan Perseroan turut mempertimbangkan faktor perubahan teknologi demi kenyamanan dan
keamanan bagi konsumennya.

11

Peningkatan arus kas Perseroan terlihat di semester pertama tahun 2007, dimana Perseroan melakukan
peningkatan jumlah modal setor dan menerima pendapatan hasil pembayaran kondominium. Dengan
terlaksananya proses Penawaran Umum Perdana Saham pada pertengahan tahun 2007, diharapkan
kondisi likuiditas Perseroan meningkat sehingga ketersediaan dana untuk pembangunan proyek
kondominium dan mal tercukupi. Untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi dalam pembangunan
dan pengembangan proyek ini, Perseroan telah melakukan pengelolaan risiko antara lain menyiapkan
sumber pendanaan eksternal untuk kelangsungan kegiatan usaha Perseroan, pemilihan kontraktor dan
konsultankonsultan yang handal dan berpengalaman di bidangnya, melakukan perlindungan asuransi
yang mencakupi CAR (Construction All Risk) dan TPL (Third Pary Liabilities), serta mematuhi peraturan
dan perizinan yang umum di bidang usaha Perseroan.
Persaingan usaha dari penjualan kondominium dan sewa mal ritel akan perlahan-lahan bergeser seiring
dengan arah pertumbuhan sektor properti di masa mendatang. Untuk menyiasati persaingan dengan
kompetitornya yang beragam, Perseroan senantiasa berupaya tampil kreatif dan inovatif agar selalu
selangkah lebih maju dibanding pesaing-pesaingnya, baik dari segi penciptaan produk-produk baru,
kualitas pelayanan maupun dari strategi usaha yang dijalankannya. Meski banyak produk baru yang
ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya, Perseroan berkeyakinan bahwa dengan keunggulan komparatif
yang dimilikinya serta produk berkualitas tinggi yang ditawarkan, produk-produk Perseroan akan terus
diminati oleh para konsumennya. Sebagai upaya Perseroan menjadi perusahaan properti terdepan di
Jawa Timur, Perseroan senantiasa menciptakan produk-produk baru yang berkualitas dan sesuai dengan
perkembangan pasar.

12

V. RISIKO USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usaha, setiap industri tidak terlepas dari risiko, demikian pula kegiatan
usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko. Adapun
risiko-risiko yang diperkirakan dapat mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan
sebagai berikut:

RISIKO-RISIKO YANG TERKAIT DENGAN PERSEROAN


1.

Risiko Persaingan Usaha


Kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang
menjalankan kegiatan usaha sejenis, terutama para pengembang yang membangun proyeknya
disekitar lokasi Perseroan. Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi dan/atau mencermati
persaingan akan mengakibatkan beralihnya pelanggan ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari
segi harga maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya permintaan atas
produk Perseroan yaitu penjualan unit-unit kondominium dan penyewaan mal ritel. Hal ini akan
mempengaruhi pendapatan, laba bersih dan kinerja Perseroan.

2.

Risiko Pemeliharaan dan Pengelolaan


Risiko pemeliharaan, pengelolaan dan pengembangan (enhancements) properti yang kurang optimal
akan mempengaruhi minat penghuni baik yang baru maupun yang telah ada, sehingga dapat
mengakibatkan penurunan pada penjualan unit kondominium, harga jual serta harga sewa baru
maupun perpanjangan kontrak sewa yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan dan
laba bersih Perseroan.

3.

Risiko Keuangan
Pengembangan dan penambahan properti memerlukan modal yang besar. Kemampuan Perseroan
dalam mendapatkan dana untuk pembangunan dan pengembangannya memerlukan suatu rencana
yang matang, karena dana-dana tersebut akan dipakai dalam jangka panjang. Apabila Perseroan
gagal memperoleh dana yang cukup sesuai dengan rencana Perseroan, hal tersebut akan
mempengaruhi kinerja Perseroan.

4.

Risiko Kebakaran
Risiko kebakaran adalah risiko yang tidak terelakkan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang
properti, baik kebakaran yang disebabkan karena bencana alam maupun karena kelalaian manusia.
Meskipun aset-aset tersebut telah ditutup dengan polis asuransi, namun bila terjadi kebakaran dan
memusnahkan bangunan milik Perseroan, maka Perseroan akan kehilangan/kekurangan pendapatan
dan arus kas Perseroan yang disebabkan karena turunnya tingkat hunian dan jumlah penyewa di
kondominium maupun mal ritel.

5.

Risiko Kerugian Asuransi


Jika nilai pertanggungan tidak sesuai atau lebih rendah dari klaim yang diajukan maka kerugian
yang diderita Perseroan tidak tertutup sepenuhnya sehingga berdampak pada pendapatan dan
arus kas Perseroan.

13

6.

Risiko Gugatan Hukum


Perseroan membebaskan tanah dari penduduk setempat atau dari pihak-pihak lain berdasarkan
Surat Ijin Lokasi dan Pembebasan Hak/Pembelian Tanah dari Pemerintah Daerah setempat.
Pembebasan tanah di Indonesia tidak menutup kemungkinan adanya gugatan hukum. Hal ini dapat
berdampak negatif bagi arus kas dan kinerja dari Perseroan.

7.

Risiko Keterlambatan Penyelesaian


Pada umumnya sebelum proyek pengembangan dikerjakan, akan dilakukan penjualan di muka
(pre-sales) kepada konsumen. Keterlambatan dalam penyerahan produk yang telah dijual di muka
dapat menyebabkan konsumen menunda pembayaran atau bahkan membatalkannya. Keterlambatan
pengembangan proyek oleh Perseroan antara lain disebabkan beberapa faktor, seperti keterlambatan
perizinan dari Pemerintah termasuk keterlambatan diterbitkannya IMB, kekurangan tenaga buruh,
kondisi cuaca, bencana alam dan perubahan kebijakan dan peraturan oleh Pemerintah. Tidak ada
jaminan bahwa Perseroan tidak akan mengalami keterlambatan dalam penyelesaian. Risiko ini akan
berdampak pada pendapatan, arus kas dan kinerja dari Perseroan.

RISIKO-RISIKO UMUM
1.

Risiko Kondisi Politik, Sosial dan Keamanan


Kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh dampak negatif yang ditimbulkan oleh
perkembangan kondisi politik, sosial dan keamanan yang tidak stabil dimana perkembangan kondisi
tersebut juga merupakan faktor di luar kendali Perseroan. Dari waktu ke waktu, keadaan dalam
negeri telah menghadapi beberapa gangguan seperti aksi mogok kerja, kerusuhan buruh, kerusuhan
massa, ketidakstabilan politik, konflik antar suku dan ancaman terorisme. Hal tersebut menyebabkan
ketidakpastian yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja Perseroan.

2.

Risiko Daya Beli Masyarakat


Kinerja Perseroan dapat dipengaruhi oleh kenaikan tingkat suku bunga perbankan terutama pada
suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang akan menyebabkan meningkatnya angsuran
yang harus dibayar oleh konsumen, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan daya
beli konsumen dan dapat berdampak pada menurunnya permintaan pembelian rumah. Selain itu,
kondisi perekononomian Indonesia secara makro dan mikro pada umumnya akan juga berdampak
pada menurunnya daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat akan mengurangi
pendapatan, laba bersih dan kinerja Perseroan.

3.

Risiko Kondisi Pasar Properti


Pertumbuhan perekonomian yang menyebabkan maraknya perkembangan pasar properti Indonesia
dewasa ini, tidak dapat menjadi patokan bahwa tingkat pertumbuhan ini akan berlanjut pada tingkat
yang sama, atau bahkan meningkat. Hal tersebut dipengaruhi antara lain oleh tren musiman (cyclical)
perekonomian Indonesia dan indikator-indikator makro ekonomi Indonesia yang terjadi di luar kendali
Perseroan. Hal-hal tersebut dapat berakibat pada menurunnya kegiatan pengembangan properti di
Indonesia, yang selanjutnya dapat mempengaruhi secara negatif kegiatan usaha, kondisi keuangan,
dan prospek pertumbuhan Perseroan.

4.

Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah


Pemerintah dapat menerbitkan kebijakan baru, termasuk kebijakan bidang real estat. Risiko yang
dihadapi Perseroan yang berkaitan dengan Kebijakan/Peraturan Pemerintah adalah mengenai
pertanahan seperti perubahan rencana tata kota dan tata ruang. Perubahan tersebut dapat
menyebabkan berkurangnya nilai ekonomis suatu proyek yang sedang atau akan dibangun oleh
Perseroan, sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan. Risiko ini akan berdampak negatif
terhadap pendapatan, laba bersih dan kinerja Perseroan.

14

5.

Risiko Bencana Alam

Wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan kepulauan yang dilalui jalur vulkanik aktif dunia, sehingga
Indonesia akan dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas seismik yang dapat menimbulkan bencana gempa
bumi, gelombang tsunami maupun banjir. Bencana alam dapat mempengaruhi kegiatan usaha, laba
bersih dan kinerja Perseroan.

15

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN


AUDITOR INDEPENDEN
Setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu tanggal 23 Mei 2007, tidak ada kejadian penting yang
cukup berarti dan relevan untuk diungkapkan dalam Prospektus.

16

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN


Perseroan berkedudukan di Surabaya didirikan dengan nama PT Adhibaladika, sebagaimana dimuat
dalam akta Perseroan Terbatas PT Adhibaladika No. 11 tanggal 12 Juli 1989 dibuat di hadapan Sugino
Saputra, pengganti dari Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI) dengan
Surat Keputusan No. C2-7737-HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus 1989 dan telah didaftarkan dalam
register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 1376/1989 dan No. 1377/1989,
keduanya tanggal 4 Oktober 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767 (Anggaran Dasar).
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana dimuat dalam aktaakta sebagai berikut:
1.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4 tanggal 4 Mei 1990, dibuat di hadapan Budiarti Karnadi,
SH., Notaris di Jakarta, yang telah didaftarkan dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Surabaya dibawah No. 475/1990 tanggal 16 Mei 1990, yang antara lain merubah Pasal 4 ayat (2)
dan (3) (Modal) Anggaran Dasar Perseroan.

2.

Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika No. 37 tanggal
6 Maret 1998, dibuat oleh Ny. Masneri, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-8674 HT.01.04 TH 2001 tanggal
8 Agustus 2001 dan yang telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di bawah
No. C-8673.HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 Agustus 2001. Akta tersebut telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 5137/BH.13.01/
Juli/2004 tanggal 16 Juli 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 31 tanggal 17 April 2007, Tambahan No. 3669 , yang merubah jangka waktu Perseroan serta
perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas.

3.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adhibaladika No. 43 tanggal 27 Maret 2007, dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03437 HT.01.04-TH.2007
tanggal 30 Maret 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 5634/BH.13.01/V/2007 tanggal 28 Mei 2007, yang merubah
Pasal 4 (Modal) Anggaran Dasar.

4.

Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang
Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal
10 April 2007, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database
Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah
No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada
Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei
2007 dan tanggal 24 Mei 2007, yang antara lain merubah nama PT Adhibaladika menjadi PT Bukit
Darmo Property Tbk dan merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan yang disesuaikan dengan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya dalam
rangka menjadi Perseroan Terbuka.

17

Maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam
Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,
SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007 dan telah
diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7588/BH.13.01/V/2007
tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007 adalah berusaha dalam bidang pengusahaan tanah dan
bangunan (Real Estate), pembangunan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas
Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a.

Membebaskan tanah untuk dikembangkan dan dikelola sebagai wilayah pemukiman, perniagaan,
pusat perbelanjaan (mal), kawasan industri, pusat rekreasi dan hiburan serta perkantoran dengan
membangun sarana dan prasarana (infrastruktur), melestarikan lingkungan hidup, menyelenggarakan
pembangunan, rehabilitasi, pengadaan, pemasaran, penjualan, pembelian, penyewaan apartemen
(rumah susun), rumah-rumah, pertokoan, kantor, dan gedung-gedung beserta semua bentuk sarana
penunjangnya.

b.

Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya termasuk sebagai pemborong,
perencana, penyelenggara dan pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan,
dam-dam, irigasi dan pertamanan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air ledeng dan
telekomunikasi.

c.

Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya termasuk jasa pemeliharaan dan pembersihan
gedung-gedung (maintenance and cleaning services), pengelolaan gedung (jasa manajemen) kecuali
jasa dan konsultasi di bidang hukum.

Sehubungan dengan kegiatan usaha tersebut, Perseroan telah memperoleh ijin usaha untuk melakukan
kegiatan dengan jenis barang/jasa dagangan utama Alat: Tehnik Mekanikal, Elektrikal, Mesin, Konstruksi,
Bahan Bangunan (di luar pasir dan batu). Jasa: Pemasaran Rumah, Angkutan Barang (Darat)
sebagaimana termaktub dalam Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. 510/185/402.4.12/2004
tanggal 12 Juli 2004 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Penanaman
Modal Kota Surabaya. Izin tersebut berlaku selama Perseroan masih menjalankan kegiatan usahanya
dan wajib mendaftar ulang selambat-selambatnya pada tanggal 12 Juli 2009.

B. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN


Tahun 1989
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada waktu didirikan dimana seluruh
saham-saham yang ditempatkan telah disetor penuh secara tunai oleh para pemegang saham
sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas PT Adhibaladika No. 11 tanggal 12 Juli 1989,
dibuat di hadapan Sugiono Saputra, pengganti dari Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989 Tambahan
No. 3767, adalah sebagaimana dimuat dalam tabel di bawah ini:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

2.500

25.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

500

5.000.000.000

100,00

Pemegang Saham
Hendro Sumampow
PT Pembangunan Darmo Grande

400
100

4.000.000.000
1.000.000.000

80,00
20,00

2.000

Modal Dasar

Jumlah Saham Dalam Portepel

18

Tahun 1990
Pada tahun 1990 sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4 tanggal 4 Mei
1990, yang dibuat di hadapan Budiart Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah didaftarkan dalam
dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 475/1990 tanggal 16 Mei
1990, telah dilakukan pengeluaran sebanyak 500 (lima ratus) saham dari portepel yang diambil bagian
dan disetor penuh secara tunai oleh:
a.
b.

Hendro Sumampow sebanyak 400 (empat ratus) saham; dan


PT Pembangunan Darmo Grande sebanyak 100 (seratus) saham.

Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah pengeluaran saham dari portepel tersebut
adalah sebagai berikut:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

2.500

25.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1.000

10.000.000.000

100,00

800
200

8.000.000.000
2.000.000.000

80,00
20,00

1.500

Pemegang Saham
Hendro Sumampow
PT Pembangunan Darmo Grande
Jumlah Saham Dalam Portepel

Tahun 1992
Sesuai dengan akta Jual Beli Saham No. 51, 52 dan 53, ketiganya tanggal 10 Pebruari 1993, yang
dibuat di hadapan Ny. Hajjah Zahara Pohan, Notaris di Jakarta, telah terjadi jual beli saham Perseroan
sebanyak 150 (seratus lima puluh) saham milik Hendro Sumampow masing-masing kepada:
a.
b.
c.

PT Kusuma Sari Lestari sebanyak 100 (seratus) saham;


Drs. Harada Kusuma sebanyak 25 (dua puluh lima) saham; dan
Hartono sebanyak 25 (dua puluh lima) saham.

Jual beli saham tersebut di atas telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat
No. 50 tanggal 10 Pebruari 1993, dibuat di hadapan Ny. Hajjah Zahara Pohan, SH., Notaris di Jakarta.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah jual beli saham tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

2.500

25.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1.000

10.000.000.000

100,00

650
200
100
25
25

6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
250.000.000
250.000.000

65,00
20,00
10,00
2,50
2,50

1.500

Pemegang Saham
Hendro Sumampow
PT Dharma Land (d.h PT Pembangunan Darmo Grande)
PT Kusuma Sari Lestari
Drs. Harada Kusuma
Hartono
Jumlah Saham Dalam Portepel

Tahun 1993
Sesuai dengan akta Jual Beli Saham No. 128 tanggal 22 Oktober 1993, yang dibuat oleh Drs. Entjoen
Mansoer Wiriaatmadja, SH., Notaris di Jakarta, telah terjadi jual beli saham Perseroan sebanyak 650
(enam ratus lima puluh) saham milik Hendro Sumampow kepada PT Adhibalaraja.

19

Jual beli saham tersebut di atas telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat
No. 58 tanggal 13 Oktober 1993, dibuat di hadapan Drs. Entjoen Mansoer Wiriaatmadja, SH., Notaris di
Jakarta.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah jual beli saham tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

2.500

25.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1.000

10.000.000.000

100,00

650
200
100
25
25

6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
250.000.000
250.000.000

65,00
20,00
10,00
2,50
2,50

1.500

Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
PT Dharma Land (d.h PT Pembangunan Darmo Grande)
PT Kusuma Sari Lestari
Drs. Harada Kusuma
Hartono
Jumlah Saham Dalam Portepel

Tahun 2006
Pada tahun 2006 telah terjadi tukar menukar saham , pengalihan piutang pemegang saham serta jual
beli saham sebagai berikut:
a.

Penukaran 270 (dua ratus tujuh puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika Agung
dengan 25 (dua puluh lima) saham milik Harada Kusuma dalam Perseroan (PT Adhibaladika Agung
dan Perseroan dikendalikan oleh pemegang saham yang sama yaitu PT Adhibalaraja) beserta
pengalihan piutang Harada Kusuma terhadap Perseroan sebesar Rp2.307.022.677,- (dua milyar
tiga ratus tujuh juta dua puluh dua ribu enam ratus tujuh puluh tujuh rupiah) kepada PT Adhibalaraja,
sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 15 tanggal 26 Desember 2006,
yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan;

b.

Penukaran 1.080 (seribu delapan puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika Agung
dengan 100 (seratus) saham milik PT Kusuma Sari Lestari dalam Perseroan beserta pengalihan
piutang PT Kusuma Sari Lestari terhadap Perseroan sebesar Rp9.228.090.696,- (sembilan milyar
dua ratus dua puluh delapan juta sembilan puluh ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah)
kepada PT Adhibalaraja, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 16
tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di
Kab. Pasuruan;

c.

Penukaran 270 (dua ratus tujuh puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika Agung
dengan 25 (dua puluh lima) saham milik Hartono dalam Perseroan beserta pengalihan piutang
Hartono terhadap Perseroan sebesar Rp2.307.022.677,- (dua milyar tiga ratus tujuh juta dua puluh
dua ribu enam ratus tujuh puluh tujuh rupiah) kepada PT Adhibalaraja, sebagaimana termaktub
dalam akta Tukar Menukar Saham No. 17 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita
Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan;

d.

Penukaran 2.160 (dua ribu seratus enam puluh) saham milik PT Adhibalaraja dalam PT Adhibaladika
Agung dengan 200 (dua ratus) saham milik PT Dharmala Land dalam Perseroan beserta pengalihan
piutang PT Dharmala Land terhadap Perseroan sebesar Rp18.348.954.047,- (delapan belas milyar
tiga ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus lima puluh empat ribu empat puluh tujuh rupiah)
kepada PT Adhibalaraja, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 18
tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di
Kab. Pasuruan;

20

e.

Penjualan 150 (seratus lima puluh) saham milik PT Adhibalaraja kepada Hendro Sumampow,
sebagaimana termaktub dalam akta Jual Beli Saham No. 21 tanggal 26 Desember 2006, yang
dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan;

f.

Penjualan 200 (dua ratus) saham milik PT Adhibalaraja kepada Heru Hidayat, sebagaimana
termaktub dalam akta Jual Beli Saham No. 22 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat oleh Anita
Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan.

Tukar menukar dan jual beli saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas
PT Adhibaladika No. 23 tanggal 26 Desember 2006 dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., M.Kn.,
Notaris di Kab. Pasuruan.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah tukar menukar dan jual beli saham tersebut
adalah sebagai berikut:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

2.500

25.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1.000

10.000.000.000

100,00

650
200
150

6.500.000.000
2.000.000.000
1.500.000.000

65,00
20,00
15,00

1.500

Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow
Jumlah Saham Dalam Portepel

Tahun 2007
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 43 tanggal 27 Maret 2007, yang dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03437 HT.01.04-TH.2007 tanggal
30 Maret 2007, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan
Kota Surabaya di bawah No. 5634/BH.13.01/V/2007 tanggal 28 Mei 2007, telah terjadi peningkatan
Modal Dasar dari Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah) menjadi Rp 1.200.000.000.000,(satu triliun dua ratus miliar rupiah) serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dengan tunai, dari
Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) menjadi Rp 400.000.000.000,- (empat ratus miliar rupiah)
yang diambil bagian oleh:
a.
b.
c.

PT Adhibalaraja sebesar Rp 253.500.000.000,- (dua ratus lima puluh tiga miliar lima ratus juta rupiah);
Heru Hidayat sebesar Rp 78.000.000.000,- (tujuh puluh delapan miliar rupiah); dan
Hendro Sumampow sebesar Rp 58.500.000.000,- (lima puluh delapan miliar lima ratus juta rupiah).

Sumber dana penyetoran oleh PT Adhibalaraja pada Perseroan dilakukan dengan pembayaran tunai
yang diperoleh dari pinjaman pemegang saham PT Adhibalaraja.
Susunan modal dan pemegang saham Perseroan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai
berikut:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

12.000.000.000

1.200.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

4.000.000.000

400.000.000.000

100,00

Pemegang Saham
PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Hendro Sumampow

2.600.000.000
800.000.000
600.000.000

260.000.000.000
80.000.000.000
60.000.000.000

65,00
20,00
15,00

Jumlah Saham Dalam Portepel

8.000.000.000

Modal Dasar

21

C. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN


BERBENTUK BADAN HUKUM
PT Adhibalaraja
Riwayat Singkat
PT Adhibalaraja (Adhibalaraja) berkedudukan di Jakarta didirikan berdasarkan akta Perseroan Terbatas
PT Adhibalaraja No. 53 tanggal 8 September 1989 yang dibuat di hadapan Budiarti Karnadi, SH., Notaris
di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
(sekarang Menteri Hukum dan HAM RI) dengan Surat Keputusan No. C2-3569.HT.01.01-TH.90 tanggal
16 Juni 1990 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di
bawah No. 1383/1990 tanggal 4 Juli 1990, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 86 tanggal 26-10-1990, Tambahan No. 4437.
Anggaran dasar Adhibalaraja terakhir diubah dengan akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham PT Adhibalaraja No. 301 tanggal 26 Agustus 1996 yang dibuat oleh Ny. Ratna Komala
Komar, SH., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. C-16584 HT.01.04.TH.2001 tanggal 31 Oktober
2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Pusat di bawah No. 0547/RUB.05.03/III/2003 tanggal 6 Maret 2003, yang antara lain merubah lamanya
Jangka Waktu Perseroan anggaran dasar Adhibalaraja, pasal 4 (Modal) anggaran dasar Adhibalaraja
dan seluruh anggaran dasar Adhibalaraja dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibalaraja No. 301
tanggal 26 Agustus 1996, dibuat oleh Ny. Ratna Komala Komar, SH., Notaris di Jakarta, yang telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan keputusannya
No. C-16584 HT.01.04.TH.2001 tanggal 31 Oktober 2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 0547/RUB.05.03/III/2003 tanggal
6 Maret 2003, maksud dan tujuan Adhibalaraja ialah berusaha dan bergerak dalam bidang kontraktor,
reparasi, Real Estat, perdagangan, pertanian, perindustrian, transportasi, pertambangan, dan jasa.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Adhibalaraja No. 12 tanggal
30 Nopember 2006 yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., Notaris di Kab. Pasuruan,
susunan anggota Komisaris dan susunan anggota Direksi Adhibalaraja adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Hendro Sumampow
Komisaris
: Harada Kusuma
Direktur Utama
Direktur

: Wim Gideon Gobel


: Hartono

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham


Sesuai akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibalaraja No. 301
tanggal 26 Agustus 1996 yang dibuat oleh Ny. Ratna Komala Komar, SH., Notaris di Jakarta. Perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan
Keputusannya No. C-16584 HT.01.04.TH.2001 tanggal 31 Oktober 2001 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah
No. 0547/RUB.05.03/III/2003 tanggal 6 Maret 2003, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Adhibalaraja adalah sebagai berikut:

22

Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

10.000

100.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

10.000

100.000.000.000

100,00

8.000
2.000

80.000.000.000
20.000.000.000

80,00
20,00

Pemegang Saham
Robby Sumampow
Hendro Sumampow
Jumlah Saham Dalam Portepel

D. KETERANGAN SINGKAT TENTANG ANAK PERUSAHAAN


1.

PT IPAC Graha Sentosa

Riwayat Singkat
PT IPAC Graha Sentosa (IPAC) berkedudukan di Jakarta didirikan berdasarkan akta Pendirian Perseroan
Terbatas PT IPAC Graha Sentosa No. 5 tanggal 8 Maret 2005, dibuat di hadapan Budiarti Karnadi, SH.,
Notaris di Jakarta. Anggaran dasar IPAC tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. C-12255.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Mei 2005
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Pusat di bawah No. 873/BH.09.05/VI/2005 tanggal 27 Juni 2005 serta telah diumumkan dalam Tambahan
No. 7983 Berita Negara R.I. No. 60 tanggal 29 Juli 2005.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian Perseroan Terbatas PT IPAC Graha Sentosa No. 5 tanggal 8 Maret 2005, dibuat
di hadapan Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 7983
Berita Negara R.I. No. 60 tanggal 29 Juli 2005, maksud dan tujuan IPAC ialah:
a.
b.
c.

Jasa;
Perdagangan;
Pengembang (Developer) dan pembangunan.

Pengurusan dan Pengawasan


Sesuai akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT IPAC Graha Sentosa No. 20 tanggal
29 Maret 2006, dibuat di hadapan Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah diterima dan
dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum
dan Hak Asasi Manusia di bawah No. C-UM.02.01.6231 tanggal 19 April 2006, susunan anggota Komisaris
dan susunan anggota Direksi IPAC adalah sebagai berikut
Komisaris Utama : Hendro Sumampow
Komisaris
: Wim Gideon Gobel
Direktur Utama
Direktur

: Indriana Gessa
: Marcia Sumampow

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham


Sesuai akta Pendirian Perseroan Terbatas PT IPAC Graha Sentosa No. 5 tanggal 8 Maret 2005, dibuat
di hadapan Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 7983
Berita Negara R.I. No. 60 tanggal 29 Juli 2005 jo. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 27 Mei 2005,
dibuat di bawah tangan, dimana jual beli saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat
Umum Pemegang Saham sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat PT IPAC
Graha Sentosa No. 10 tanggal 30 Mei 2006, dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn. Notaris
di Kabupaten Pasuruan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham IPAC adalah sebagai berikut:

23

Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

1.000

1.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

500

500.000.000

100,00

Pemegang Saham
PT Adhibaladika (sekarang PT Bukit Darmo Property Tbk)
Indriana Gessa

325
175

325.000.000
175.000.000

65,00
35,00

Jumlah Saham Dalam Portepel

500

Ikhtisar Data Keuangan Penting


Tabel berikut menggambarkan ikhtisar data keuangan penting PT IPAC Graha Sentosa untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 telah diaudit oleh KAP Santoso & rekan
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan

31 Desember

Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
Pendapatan
Laba Usaha
Laba Bersih

2.

2006

2005

655
105
550
596
40
33

619
102
517
409
18
17

PT Sentra Multi Unggul

Riwayat Singkat
PT Sentra Multi Unggul (SMU) berkedudukan di Surabaya didirikan berdasarkan akta Pendirian
PT Sentra Multi Unggul No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian SMU tersebut di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-04727 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 April 2007
2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya
di bawah No. 7621/BH.13.01/V/2007 tanggal 24 Mei 2007.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian PT Sentra Multi Unggul No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-04727 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 April 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7621/BH.13.01/V/2007 tanggal 24 Mei 2007, maksud dan tujuan SMU ialah berusaha dalam bidang
pengusahaan tanah dan bangunan (Real Estate), pembangunan dan jasa.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai akta Pendirian PT Sentra Multi Unggul No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-04727 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 April 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7621/
BH.13.01/V/2007 tanggal 24 Mei 2007, susunan anggota Komisaris dan susunan Direksi anggota SMU
adalah sebagai berikut
Komisaris : Ielenna Sumampow
Direktur

: Brasada Chandra

24

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham


Sesuai akta Pendirian PT Sentra Multi Unggul No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-04727 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 April 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7621/BH.13.01/V/2007 tanggal 24 Mei 2007, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
SMU adalah sebagai berikut:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

10.000

10.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

2.500

2.500.000.000

100%

Pemegang Saham
PT Bukit Darmo Property Tbk
Brasada Chandra

2.480
20

2.480.000.000
20.000.000

99,2%
0,8%

Jumlah Saham Dalam Portepel

7.500

Pada saat ini SMU belum melakukan kegiatan operasional.


Anak Perusahaan PT Sentra Multi Unggul
1.

PT Mitra Multi Unggul

Riwayat Singkat
PT Mitra Multi Unggul (MMU) didirikan di Jakarta dengan akta Pendirian PT Mitra Multi Unggul No. 4
tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian MMU tersebut
di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan
Keputusannya No. W7-05308 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 Mei 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7625/BH.13.01/V/2007
tanggal 21 Mei 2007.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian PT Mitra Multi Unggul No. 4 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-05308 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 Mei 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7625/BH.13.01/V/2007 tanggal 21 Mei 2007, maksud dan tujuan MMU ialah:
Berusaha dalam bidang jasa atau pelayanan, pembangunan, perdagangan umum, pengangkutan,
perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai akta Pendirian PT Mitra Multi Unggul No. 4 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti,
SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. dengan Keputusannya No. W7-05308 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 Mei 2007 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7625/BH.13.01/V/2007 tanggal 21 Mei 2007, susunan anggota Komisaris dan Direksi MMU adalah
sebagai berikut:
Komisaris : Ielenna Sumampow
Direktur

: Hendry Budihartono

25

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham


Sesuai dengan akta Pendirian PT Mitra Multi Unggul No. 4 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri
Hastuti, SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05308 HT.01.01-TH.2007 tanggal 10 Mei 2007 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7625/BH.13.01/V/2007 tanggal 21 Mei 2007, susunan modal dan pemegang saham MMU adalah
sebagai berikut:
Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

5.000

5.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1.250

1.250.000.000

100,00

Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Ielenna Sumampow

1.240
10

1.240.000.000
10.000.000

99,2
0,8

Jumlah Saham Dalam Portepel

3.750

Pada saat ini MMU belum melakukan kegiatan operasional.


2.

PT Multi Unggul Sejahtera Utama

Riwayat Singkat
PT Multi Unggul Sejahtera Utama (MUSU) didirikan di Jakarta dengan akta Pendirian PT Multi Unggul
Sejahtera Utama No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta. Akta
pendirian MUSU tersebut di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05245. HT.01.01-TH.2007 tanggal 9 Mei 2007.
Kegiatan Usaha
Sesuai akta Pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan
Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05245. HT.01.01-TH.2007 tanggal 9 Mei 2007, maksud
dan tujuan MUSU ialah:
Berusaha dalam bidang pembangunan, jasa atau pelayanan, perdagangan umum, pengangkutan,
perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai akta Pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan
Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05245. HT.01.01-TH.2007 tanggal 9 Mei 2007, susunan
anggota Komisaris dan Direksi MUSU adalah sebagai berikut:
Komisaris : Tan Djoe Peng
Direktur

: Erick Tonny Tjandra

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham


Sesuai dengan akta Pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di
hadapan Sri Hastuti, SH., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. W7-05245. HT.01.01-TH.2007 tanggal 9 Mei
2007, susunan modal dan pemegang saham MUSU adalah sebagai berikut:

26

Keterangan

Nilai Nominal Rp 10.000.000 per saham


Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar

5.000

5.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1.250

1.250.000.000

100,00

Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Tan Djoe Peng

1.240
10

1.240.000.000
10.000.000

99,2
0,8

Jumlah Saham Dalam Portepel

3.750

Pada saat ini MUSU belum melakukan kegiatan operasional.

E. STRUKTUR ORGANISASI

F. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN


Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya
sampai ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang kelima setelah tanggal
pengangkatannya tersebut, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk
memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya tersebut berakhir.
Sesuai akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang
Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal 10 April
2007, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat
dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah
No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada
Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei
2007 dan tanggal 24 Mei 2007, susunan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

:
:
:
:
:

Hendro Sumampow
Ievan Daniar Sumampow
Heru Hidayat
Agus Widagdo
Letjen (Purn.) Tarub

27

Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:
:

Wim Gideon Gobel


Iefenn Adrianne Sumampow
Ferry Junarso
Marcia Sumampow
Brasada Chandra

Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:
KOMISARIS
HENDRO SUMAMPOW, KOMISARIS UTAMA
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menamatkan pendidikan Sekolah Menengah
Atas di Solo (1978). Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun
1989 dan sebagai Presiden Komisaris PT IPAC Graha Sentosa, Anak Perusahaan
Perseroan sejak 2005. Menjabat pula sebagai Presiden Direktur PT Guntur Madu
Tama Sejahtera dan PT Guntur Madu Tama (sejak 1985); sebagai Komisaris Utama
PT Sarana Ria Tata Cemerlang & PT Adhibaladika Agung (sejak 1989); sebagai
Komisaris PT Dewata Indah (sejak 1990); PT Branta Mulia Tbk. (sejak 1990);
sebagai Komisaris Utama di PT Bukit Darmo Golf (sejak 1991) dan PT Batara
Indra (sejak 1992).

IEVAN DANIAR SUMAMPOW, WAKIL KOMISARIS UTAMA


Warga Negara Indonesia, 32 tahun. Menamatkan pendidikan Bisnis dan Keuangan
di Universitas Edith Cowan, Western Australia (1999). Bergabung dengan
Perseroan sejak tahun 2007 sebagai Wakil Komisaris Utama. Menjabat sebagai
Komisaris di PT Citra Marga Nusaphala Persada (sejak 2004) dan sebagai
President Director PT Vietmindo Energitama (sejak 2006).Sebelumnya berkarir di
Yufam Pty Ltd. Singapore sebagai Property & Trading Manager (1999-2002),
sebagai Managing Director PT Vietmindo Energitama (2000-2005) dan sebagai
Sekretaris Dewan Komisaris PT Citra Marga Nusaphala Persada (2003-2004).

HERU HIDAYAT, KOMISARIS


Warga Negara Indonesia, 34 tahun. Menamatkan pendidikan Sekolah Menengah
Atas di Solo (1992). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007.
Selain itu, juga menjabat sebagai Direktur PT Plaspack Ethylindo Prima sejak
2000, Direktur PT Maxima Agro Industry sejak 2005 dan sebagai Chairman sejak
2005 di PT Maxima Integra Investama dan PT Inti Kapuas Arowana Tbk.Menjabat
sebagai Direktur di PT Inti Kapuas Arowana Tbk. (1999-2000 dan 2004-2005)
dan sebagai Komisaris Utama di PT Palm Asia Corpora Tbk (2004-2005).

28

AGUS WIDAGDO, KOMISARIS INDEPENDEN


Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Menamatkan pendidikan Sekolah Menengah
Atas pada tahun 1968 dan mengambil akademi Bahasa Inggris pada tahun 1971.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2007. Sebelumnya
menjabat sebagai Komisaris South East Asia Bank (1983-1987), dan Komisaris
PT Motorollain Corp (1975-2003).

Letjen (Purn.) TARUB, KOMISARIS INDEPENDEN


Warganegara Indonesia, 64 tahun. Menamatkan pendidikan Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas pada tahun 1962 dan melanjutkan karirnya di militer pada tahun
1964. Menjabat sebagai Danjen Kopassus (1992), Pangdam VIII/Trikora (1993),
Pangkostrad (1994), Pati Mabes ABRI (1996) dan jabatan militer terakhir adalah
sebagai Kasum ABRI merangkap Kases Bakorstanas (1996).Sebelumnya
menjabat sebagai Wakil Ketua DPA RI merangkap Ketua Komisi Hankam (19982003) dan Komisaris PT Cipta TPI (2003 sekarang).

DIREKSI
WIM GIDEON GOBEL, DIREKTUR UTAMA
Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menamatkan Akademi Pelayaran Jakarta
(1964). Pendidikan lain yang juga pernah diikuti adalah Institut Pelayaran Niaga
dan kursus LEMHANAS (Kewaspadaan Nasional). Menjabat sebagai Direktur
Utama Perseroan sejak 1989 dan Komisaris PT IPAC Graha Sentosa (sejak 2006).
Selain itu, juga menjabat sebagai Managing Director PT Sarana Ria Tata
Cemerlang (sejak 1989) dan PT Adhibalaraja International Industrial Park (sejak
1990); Direktur Utama di PT Adhibaladika Agung ; PT Adhibaladika Bumi;
PT Adhibaladika Buana; PT Adhibalaraja (sejak 1989) dan di PT Bukit Darmo Golf
(sejak 1991).Mengikuti Wajib Militer Angkatan Laut (1964-1966). Pendiri dan
Direktur Utama PT Radio Pelita Kasih (1966-1995); PT Marspec Indonesia
(1974-1990), Chairman PT Marspec Indonesia (1991-2002). Menjabat sebagai
Managing Director PT Nee Diak (Pelayaran) (sejak 1990), Direktur Utama
PT Pro-medika Sejahtera (1992-1997), Senior Vice President Guntur Madu Utama
Group (1994-1997), Komisaris PT Radio Pelita Kasih (1996-2003), Komisaris
PT Dewata Indah (1994-2005).

IEFENN ADRIANNE SUMAMPOW, WAKIL DIREKTUR UTAMA


Warga Negara Indonesia, 28 tahun. Menamatkan pendidikan Bisnis dan Keuangan
di Universitas Franklin, Columbus Ohio USA pada tahun 2002. Diangkat sebagai
Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2007 dan pada saat ini menjabat
pula sebagai Financial Controller di Guntur Madu Tama Group (sejak 2003).

29

FERRY JUNARSO, DIREKTUR


Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menamatkan pendidikan Sarjana Ekonomi di
Universitas Indonesia (1984). Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan
sejak tahun 2007. Sebelumnya berkarir di kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo
& Co. (1983-1985), menjabat sebagai Manajer Kredit PT Sejahtera Bank Umum
(1985-1988), Wakil Direktur dan Pembina PT Bank Bali Tbk (1988-2000), Deputy
President Director PT KDLC Bancbali Finance, Direktur Keuangan PT Anugerah
Pharmindo Lestari (2000-2001), Presiden Direktur PT Hewlett Packard Finance
Indonesia (2001-2005), Executive Committee PT Maxima Integra Investama
(2005), Presiden Direktur PT Palm Asia Corpora Tbk (2005-2006) dan sebagai
Presiden Direktur PT Putramas Wijaya (2006-2007).

MARCIA SUMAMPOW, DIREKTUR


Warga Negara Indonesia, 26 tahun. Menamatkan pendidikan Bachelor of Arts,
Marketing and Interior Design di Royal Melbourne Institute of Tech (RMIT) University
pada tahun 2000. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007 dan
sebagai Direktur PT IPAC Graha Sentosa, anak perusahaan Perseroan (sejak
2005). Sebelumnya menjabat sebagai Associate Director PT Adhibaladika
(2003-2006).

BRASADA CHANDRA, DIREKTUR


Warganegara Indonesia, 45 tahun. Pendidikan terakhir adalah Ekonomi jurusan
Akuntansi Universitas Surabaya. Bekerja di Perseroan sejak tahun 1990 dan
menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1997. Sebelumnya menjabat sebagai
Manajer Keuangan dan Akuntansi PT Adhibaladika Agung (1993-1997) dan
menjabat sebagai Kepala Cabang PT Adhibaladika Agung (sejak 1997). Sejak
2007 menjabat sebagai Direktur PT Sentra Multi Unggul.

G. SUMBER DAYA MANUSIA


Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu, Perseroan secara sungguh-sungguh,
terencana, dan berkesinambungan memusatkan perhatian untuk selalu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, melalui pemeliharaan dan pelayanan kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara
teknis, fungsional maupun manajerial.
1.

Komposisi Karyawan

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan dan Anak Perusahaannya mempekerjakan 26 (dua
puluh enam orang) karyawan tetap. Komposisi karyawan termasuk Direksi, menurut jenjang pendidikan,
jenjang manajemen, dan jenjang usia adalah sebagai berikut:

30

Menurut Jenjang Pendidikan


Jenjang Pendidikan
Pasca Sarjana/Sarjana
Sarjana Muda dan setingkat
SLTA dan sederajat
SLTP dan sederajat
Jumlah

Jumlah Orang
11
13
1
1
26

%
42,30
50,00
3,85
3,85
100,00

Menurut Jenjang Manajemen


Jenjang Manajemen
Senior Management
Middle Management
Junior Management
Staf
Jumlah

Jumlah Orang
9
8
4
5
26

%
34,62
30,77
15,38
19,23
100,00

Menurut Jenjang Usia


Jenjang Usia
26 30 tahun
31 35 tahun
36 40 tahun
41 45 tahun
> 46 tahun
Jumlah

Jumlah Orang
3
4
6
9
4
26

%
11,54
15,38
23,08
34,62
15,38
100,00

Menurut Masa Kerja


Masa Kerja
< 1 tahun
1-3 tahun
4-5 tahun
6-10 tahun
>10 tahun
Jumlah

Jumlah Orang
7
9
2
2
6
26

%
26,92
34,62
7,69
7,69
23,08
100,00

2.

Kesejahteraan Sosial Karyawan

Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka
Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu
produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan:
a.

Sistem Penghargaan
Perseroan memberikan kepada karyawan yang telah menunjukkan prestasi kerja yang sangat
menonjol, atau mampu menyelamatkan Perseroan dari ancaman kerusakan atau kerugian yang
berasal dari pihak intern atau ekstern Perseroan. Dengan berdasarkan keputusan rapat, manajemen
akan memberikan penghargaan berupa piagam dan/atau hadiah dalam kepada karyawan yang
dinilai berjasa tersebut.

b.

Sistem Kenaikan Gaji


Perseroan memberikan kenaikan gaji minimal satu kali dalam setahun berdasarkan Keputusan Direksi
dan dilakukan atas dasar penilaian prestasi karyawan sesuai dengan usulan atasan karyawan yang
bersangkutan dan dengan mempertimbangkan dasar tingkat inflasi.

31

c.

Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan Fasilitas


Perseroan mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program Jamsostek, yang meliputi jaminan
pemeliharaan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dan
memberikan Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya, yang merupakan kewajiban.
Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang
disediakan oleh Perseroan mencakup:
1. Penggantian Biaya pengobatan
2. Pemberian bantuan kedukaan bagi karyawan yang meninggal dunia atau jika ada keluarganya
yang meninggal dunia
3. Karyawan dapat diberikan fasilitas rekreasi, olah raga, kesenian atau penyelenggaraan kegiatan
kerohanian.

H. AKTIVA TETAP YANG DIMILIKI OLEH PERSEROAN


Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki aktiva tetap yang berlokasi sebagai
berikut:
No. Setifikat
Hak

Tanggal
Penerbitan
Sertifikat

Tanggal
Berakhir
Hak

Nomor dan
Tanggal Surat
Ukur/Gambar
Situasi

Lokasi

Luas
(m2)

Nama
Pemegang
Hak

1.

11-09-1997

13-11-2012

9511/1997
(05-08-1997)

Jl. Bukit Darmo Boulevard,


Kecamatan Dukuh Pakis,
Kelurahan Pradah Kali Kendal

55.171

Perseroan

HGB No. 2843

Tanah dengan HGB tersebut di atas diberikan berdasarkan Ijin Lokasi untuk melakukan pembebasan
tanah yang diterbitkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. 401.35-195-I-1990 tanggal 3 Desember
1990 jis Perpanjangan Ijin Lokasi untuk melakukan pembebasan tanah yang diterbitkan oleh Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I No. 401.35-183-I-1991 tanggal 25 Sepetember 1991 dan Perpanjangan Ijin
Lokasi untuk melakukan pembebasan tanah yang diterbitkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
No. 401.35-117-I-1992 tanggal 13 Desember 1992.
Ijin Lokasi diberikan untuk membebaskan tanah seluas 195 Ha untuk pembangunan perumahan dan
tempat rekreasi yang terletak di kelurahan Pradahkalikendal dan Putatgede, Kecamatan Karangpilang
dan Tandes, Kotamadya Surabaya.
Peruntukan tanah untuk pembangunan mal ritel dan kondominium adalah sesuai dengan Keterangan
Rencana Kota Nomor 556.2/03-D/436.4.5/2006 tanggal 14 Maret 2006 yang diterbitkan oleh Dinas Tata
Kota dan Pemukiman Pemerintah Kota Surabaya.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan mal dan kondominium berlokasi di Jl. Bukit Darmo
Boulevard, Surabaya berdasarkan permohonan pengajuan Perseroan yang telah diterima oleh Pemerintah
Kota Surabaya Dinas Tata Kota Dan Pemukiman dengan Agenda Nomor 644.2/1213-91/2007/UPT/B
tanggal 9 Pebruari 2007, diterbitkan dalam dua tahap dengan merujuk pada kewajiban membayar retribusi
IMB, yaitu:
i) Retribusi IMB untuk pembangunan mal ritel dan sebagian kondominium sampai lantai 6 (enam)
sebagaimana termaktub dalam Tanda Bukti Pembayaran No.1512/IMB/UPT/04/2007 tanggal
23 April 2007 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Surabaya jo. Surat Kepala Dinas Tata Kota dan
Permukiman Pemerintah Kota Surabaya No. 188/1530-91/436.5.2/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
Izin Mendirikan Bangunan;
ii) Retribusi IMB untuk pembangunan kondominium dari lantai 7 (tujuh) dan seterusnya sedang
menunggu perhitungan retribusi dari Dinas Tata Kota dan Permukiman Pemerintah Kota Surabaya

32

SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN

HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN


Hubungan kepengurusan dan pengawasan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama

Perseroan

PT IPAC
Graha
Sentosa

PT Sentra
Multi
Unggul

PT Mitra
Multi
Unggul

PT Multi
Unggul Sejahtera
Utama

Hendro Sumampow
Ievan Daniar Sumampow
Heru Hidayat
Agus Widagdo
Tarub
Wim Gideon Gobel
Iefenn Adrianne Sumampow
Ferry Junarso
Marcia Sumampow
Brasada Chandra

Komut
WaKomut
Kom
KomIndp
KomIndp
Dirut
WaDirut
Dir
Dir
Dir

PresKom
Kom
Dir
-

Dir

Komut
WaKomut
Kom
KomIndp

:
:
:
:

Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

Preskom
Dirut
WaDirut
Dir

:
:
:
:

Presiden Komisaris
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur

K ASURANSI
Jenis Asuransi
Kendaraan

Jumlah
Kendaraan

No. Polis

Penanggung

Nilai
Pertanggungan

Masa Berlaku

JK6MIR0022-0001-00

PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia

Rp 750.000.000,-

1 April 2007 s.d.


1 April 2008

Selain asuransi tersebut di atas, peralatan kantor dan kantor operasional Perseroan yang disewa di
Jalan Bukit Darmo Boulevard, Blok Office Park 2 no.1 Surabaya, telah diasuransikan oleh PT Zurich
Insurance Indonesia untuk Property All Risk Insurance and Civil Commotion sampai tanggal
26 April 2008.

33

PERJANJIAN-PERJANJIAN DENGAN PIHAK TERAFFILIASI


Sejak tanggal 11 Agustus 2005, Perseroan telah menunjuk PT IPAC Graha Sentosa sebagai konsultan
dan agen pemasaran, penyewaan dan koordinator penjualan apartemen, office park yang dibangun
di atas tanah 8 ha di dalam kompleks Bukit Darmo Golf yang disebut Bukit Darmo City sebagaimana
termaktub dalam Surat Perjanjian Pemasaran untuk Proyek Bukit Darmo City (mix used project)
tanggal 11 Agustus 2005 jo. Addendum Terhadap Surat Perjanjian Pemasaran untuk Proyek Bukit
Darmo City (mix used project) tanggal 11 Agustus 2006. Jangka waktu perjanjian ini adalah
1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
kecuali para pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian. Nilai transaksi tergantung dari harga
kondominium yang dijual.

M PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA


Berdasarkan Surat Perintah Kerja Pekerjaan Struktur-Arsitektur-MEP No.001/SPK/ADB/II.07
tertanggal 26 Pebruari 2007, Perseroan menunjuk PT Wijaya Karya sebagai kontraktor untuk
melaksanakan Pekerjaan The Adhiwangsa Residences and Mall, dengan lingkup pekerjaan Struktur,
Arsitektur, Interior, Tunnel, Pekerjaan Eksternal dan pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing.
Nilai transaksi adalah sebesar Rp 577,5 miliar. Jangka waktu penyelesaian proyek adalah 23 bulan
sejak tanggal dimulainya pekerjaan dengan masa pemeliharaan proyek adalah 365 hari sejak waktu
serah terima pekerjaan oleh PT Wijaya Karya kepada Perseroan.

N PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN


Perseroan tidak terlibat sebagai pihak dalam perkara pidana, perdata atau perkara tata usaha negara
di hadapan peradilan umum.

34

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. Sejarah dan Perkembangan


Perseroan didirikan oleh keluarga Sumampow yang telah berpengalaman di bidang pembangunan
infrastruktur dan properti di Indonesia selama 25 tahun. Proyek-proyek yang telah dikerjakan keluarga
Sumampow antara lain pembangunan jalan, sarana prasarana umum (infrastruktur) dan pembangunan
perumahan yang meliputi wilayah Indonesia Timur, Jakarta dan Batam. Proyek-proyek tersebut adalah
rumah hunian, pusat perbelanjaan, pusat perkantoran, hotel berbintang empat dengan total kapasitas
300 kamar yang berlokasi di Jakarta dan Batam serta lapangan golf seluas 60 ha dengan 18 holes di
Batam. Selain di bidang properti, keluarga Sumampow juga berpengalaman dalam bidang usaha
pertambangan dan memiliki pengalaman yang matang dalam bidang infrastruktur.
Keluarga Sumampow memberikan banyak kontribusi dalam pembangunan dan pengembangan kawasan
real estat dan perkantoran di Surabaya Barat. Proyek-proyek yang berada dibawah payung keluarga
Sumampow di Surabaya Barat antara lain adalah Bukit Darmo Golf Regency Real Estate, Office Park I & II,
Ruko Regency dan Bukit Darmo Golf Club House, lapangan golf seluas 60 ha dengan 18 holes yang
dirancang oleh Jack Nicklaus.

B. Kegiatan Usaha Perseroan


Perseroan berkedudukan di Surabaya dan didirikan dengan nama PT Adhibaladika, sebagaimana dimuat
dalam akta Perseroan Terbatas PT Adhibaladika No. 11 tanggal 12 Juli 1989 dibuat di hadapan Sugino
Saputra, pengganti dari Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7737-HT.01.01-TH.89 tanggal
22 Agustus 1989 dan telah didaftarkan dalam register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di
bawah No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya tanggal 4 Oktober 1989 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3767
(Anggaran Dasar).
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat,
termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk. berdasarkan Akta Berita
Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh
Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham) No.27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal
16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah
No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal 2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
Proyek pertama Perseroan adalah Krawang Plaza, yaitu suatu pusat perbelanjaan yang terletak di daerah
Karawang, Jawa Barat. Proyek ini mulai dibangun pada tahun 1990 dan selesai pada tahun 1992.
Selanjutnya Perseroan melakukan kegiatan pembangunan rumah-rumah huni di sekitar wilayah Jawa
Timur seluas kurang lebih 120 ha.
Pendapatan yang diterima oleh Perseroan selama empat tahun terakhir adalah pendapatan dari usaha
kontraktor dan pemasaran. Jasa kontraktor yang dilakukan Perseroan adalah pematangan tanah yang
meliputi pengukuran, penggalian, pengurugan, perataan dan pemadatan, sedangkan pemasukan dari
jasa pemasaran berasal pendapatan Anak Perusahaan, PT IPAC Graha Sentosa.

35

Dalam jutaan Rupiah

Uraian
Pematangan Tanah
Jasa Pemasaran

2006
2.346
596

2005
1.951
409

31 Desember
2004
1.460
-

2003
947
-

2002
-

1 ) Proyek Perseroan - Kondominium dan Mal Ritel (Proyek)


Saat ini Perseroan sedang menangani suatu proyek mix use development di Surabaya Barat yang terdiri
atas dua residential tower The Adhiwangsa Golfview Residences dan sebuah ritel mal Lenmarc
Lifestyle.
Biaya proyek diperkirakan sekitar Rp1,10 Triliun yang akan didanai dari modal Perseroan, dana hasil
Penawaran Umum Perdana Perseroan, cicilan pembayaran kondominium dan hasil sewa mal ritel yang
diterima Perseroan serta sumber-sumber pendanaan eksternal lainnya. Proyek kondominum dan ritel
mal ini dibangun di atas lahan dengan luas sekitar 3,5 ha, yang terletak di Jalan Bukit Darmo Boulevard,
Surabaya. Lokasi proyek berada di lingkungan hunian kelas atas Surabaya dan merupakan pintu gerbang
menuju daerah Surabaya Barat, sehingga menjadikan lokasi tersebut sangat tepat untuk sasaran mixuse development ini.
Proyek ini dikelola oleh tim manajemen Perseroan dengan dibantu tenaga ahli yang profesional dan
berpengalaman di bidangnya masing-masing. Kontraktor utama dari proyek ini adalah PT Wijaya Karya
(Persero) sesuai dengan SPK no. 001/SPK/ADB/II.07 tertanggal 26 Februari 2007.
2 ) Studi Kelayakan Proyek
Menurut studi kelayakan yang dilakukan oleh PT Sierlando International Appraisal, perusahaan penilai
yang terdaftar di BAPEPAM-LK, proyek pembangunan mal Lenmarc Lifestyle dan The Adhiwangsa
Golfview Residences di Jalan Bukit Darmo Boulevard dinilai layak untuk dilaksanakan. Kajian dilakukan
dengan mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut:

Aspek Perseroan yang mencakup permodalan, perizinan, pengalaman manajemen

Aspek pemasaran yang mencakup parameter sosial ekonomi di Surabaya, perkembangan apartemen
strata title dan konsep mix-use development di Surabaya, kebijakan pemerintah, dan strategi
pemasaran Perseroan;

Aspek teknis yang mencakup lokasi proyek, rencana pembangunan tanah, konsep dan desain,
mekanikal dan elektrikal, fasilitas apartemen, parkir dan jadwal pembangunan;

Analisis prospek dan risiko internal maupun eksternal; dan

Analisis proyeksi keuangan.


3 ) Izin Mendirikan Bangunan Proyek
Peruntukan tanah untuk pembangunan mal ritel dan kondominium adalah sesuai dengan Keterangan
Rencana Kota Nomor 556.2/03-D/436.4.5/2006 tanggal 14 Maret 2006 yang diterbitkan oleh Dinas Tata
Kota dan Pemukiman Pemerintah Kota Surabaya.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan mal dan kondominium berlokasi di Jl. Bukit Darmo
Boulevard, Surabaya berdasarkan permohonan pengajuan Perseroan yang telah diterima oleh Pemerintah
Kota Surabaya Dinas Tata Kota Dan Pemukiman dengan Agenda Nomor 644.2/1213-91/2007/UPT/B
tanggal 9 Pebruari 2007, diterbitkan dalam dua tahap dengan merujuk pada kewajiban membayar retribusi
IMB, yaitu:

Retribusi IMB untuk pembangunan mal ritel dan sebagian kondominium sampai lantai 6 (enam)
sebagaimana termaktub dalam Tanda Bukti Pembayaran No.1512/IMB/UPT/04/2007 tanggal
23 April 2007 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Surabaya jo. Surat Kepala Dinas Tata Kota dan
Permukiman Pemerintah Kota Surabaya No. 188/1530-91/436.5.2/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
Izin Mendirikan Bangunan;

Retribusi IMB untuk pembangunan kondominium dari lantai 7 (tujuh) dan seterusnya sedang
menunggu perhitungan retribusi dari Dinas Tata Kota dan Permukiman Pemerintah Kota Surabaya.

36

4 ) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Proyek


Mengacu pada Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia Nomor
17/KPTS/M/2003 tentang Penetapan Jenis Usaha dan/ atau Kegiatan Bidang Permukiman dan Prasarana
Wilayah yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL), kegiatan pembangunan dan pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan perlu
dilengkapi dengan AMDAL sebagai berikut :

Surat Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Surabaya No. 640/1165/436.5.2/06 tanggal 20 Juni
2006 perihal Tes Pondasi, yang menerangkan tidak keberatan untuk dilakukan tes pondasi guna
percobaan pembebanan pada tiang pancang dan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Perseroan.

Surat Walikota Surabaya Nomor 660/2405/436.6.3/2006 tanggal 11 Juli 2006 perihal persetujuan
ANDAL, RKL dan RPL kegiatan pembangunan Apartel The Adhiwangsa, Jl. Bukit Darmo Boulevard,
Kel. Pradahkalikandal Kec. Dukuh Pakis, Kota Surabaya, yang memberitahukan bahwa Dokumen
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Pembangunan Apartel The Adhiwangsa
Jl. Bukit Darmo Boulevard Kel. Pradah Kali Kendal, Kec. Dukuh Pakis, Kota Surabaya dinyatakan
disetujui dan dinyatakan layak Lingkungan.

Berita Acara Penilaian Hasil Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Super Blok Bukit
Darmo Golf, Jl. Bukit Darmo Boulevard Surabaya No. 550.1/3420/436.5.8/2006 tanggal 22 Desember
2006 yang dibuat oleh Tim Penilai Studi Dampak Lalu Lintas Pemerintah Kota Surabaya, yang
menyatakan bahwa:
1. Luas lantai bangunan dan peruntukan sebagaimana tercantum dalam tabel penilaian merupakan
lingkup bahasan dalam studi;
2. Masih diperlukan beberapa penyempurnaan dalam melengkapi hasil studi;
3. Koordinasi serta evaluasi, sosialisasi, penempatan petugas pengatur lalu lintas, dan penempatan
petugas keamanan pada saat Super Blok Bukit Darmo Golf beroperasi
4. Evaluasi terhadap Studi Analisa Dampak Lalu Lintas akan dilaksanakan Pemerintah Kota
Surabaya bersama dengan Pengembang untuk 5 (lima) tahun ke depan.

Surat Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya No. 550.1/85/436.5.8/2007 tanggal 5 Januari
2007 perihal Persetujuan Dokumen Andalalin Pembangunan Super Blok Bukit Darmo Golf, yang
menyetujui Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas pembangunan Super Blok Bukit Darmo Golf,
Jl. Bukit Darmo Boulevard Surabaya sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penilaian Hasil
Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Super Blok Bukit Darmo Golf, Jl. Bukit Darmo
Boulevard Surabaya No. 550.1/3420/436.5.8/2006 tanggal 22 Desember 2006.
5) Rencana dan Tahap Pembangunan Proyek
Sampai saat ini, pelaksanaan tahap piling dari pembangunan kondominium dan mal sudah selesai dan
pembangunan sudah memasuki tahap upper structure. Proyek kondominium diharapkan sudah sampai
lantai 20 pada akhir tahun 2007 dan topping off mal ditargetkan pada triwulanan pertama tahun 2008.
Lenmarc Lifestyle dan Tower A Adhiwangsa Golfview Residences diperkirakan sudah mulai beroperasi
pada triwulanan ketiga tahun 2008, sedangkan Tower B Adhiwangsa Golfview Residences diperkirakan
selesai pada akhir tahun 2008. Perkembangan pembangunan proyek saat ini adalah sesuai dengan
jadwal Perseroan.
6) Keterangan Proyek
(i) The Adhiwangsa Golfview Residences
The Adhiwangsa Golfview Residences merupakan kondominium mewah hunian kelas atas yang terdiri
dari 2 tower dimana masing-masing unit kondominium memiliki pemandangan 180 derajat menghadap
ke lapangan hijau Bukit Darmo Golf seluas 55 ha. Kondominium ini dibangun dengan pilihan kualitas
spesifikasi bangunan yang bermutu. Privasi para penghuni kondominium sangat terjaga karena setiap
unit memiliki private lift dan semi private service lift, diperlengkapi dengan sistem keamanan 24 jam,
kamera CCTV, akses sidik jari dan tangga darurat khusus.

37

Ilustrasi The Adhiwangsa Golfview Residences

The Adhiwangsa Golfview Residences memiliki akses dan expose yang sangat baik. Letaknya yang
strategis dengan pusat aktivitas bisnis, sekolah, pusat perbelanjaan menyebabkan hunian mewah ini
tepat sebagai tempat tinggal. Kondominium ini akan difasilitasi dengan sarana rekreasi dan olah raga
yang lengkap yaitu kolam renang, fitness center dan memiliki jalan akses khusus ke lapangan Bukit
Darmo Golf. Pemandangan yang menghadap ke lapangan golf yang hijau dengan taman yang rindang,
membuat suasana kondominium asri dan nyaman.

Jumlah Lantai
Tower A
Tower B

45 lantai
36 lantai

Car Park Lot


Car Park Ratio

568 lots
1unit : 1,6 lot

Tower A
Gross Floor Area
Saleable Area
Number of Units
Unit Size

46.550,24 m2
35.981 m2
170 unit
155 m2 237m2

Tower B
Gross Floor Area
Saleable Area
Number of Units
Unit Size

37.269,37 m2
29.418 m2
190 unit
145 m2 150m2

38

Target pasar untuk kondominium ini adalah para eksekutif, expatriat dan pebisnis yang berasal dari kotakota besar khususnya Surabaya, Makassar, Pulau Kalimantan, Pulau Bali dan bagian Indonesia timur
lainnya. Kondominium ini dapat menjadi alternatif investasi bagi para calon pembeli.
Proses perolehan Hak milik atas Satuan Rumah Susun Mewah (Kondominium)
Perseroan sedang dalam tahap proses pengajuan strata title untuk pengesahan dari Walikota Surabaya,
dimana proses yang telah terealisasi adalah ijin lokasi, advices planning (keterangan rencana kota), HGB
dan IMB. Adapun Gambar dan Uraian Pertelaan, Akta Pemisahan Rumah Susun Mewah dan Sertifikat
Hak Milik akan terus dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan kondominium dan mal ritel.
(ii) Lenmarc Lifestyle
Lenmarc Lifestyle adalah boutique mall seluas 81.969,86m2 yang didesain dengan konsep modern
minimalis. Keunggulan komparatif dibanding kompetitor lainnya terletak pada tenancy mix-nya yang
beragam, unik dan yang memiliki brand awareness tinggi. Mal ini merupakan satu kesatuan bangunan
vertikal dengan kondominium The Adhiwangsa Golfview Residences, dimana posisi mal terletak dibawah
kondominium. Antara mal dengan kondominium akan ada akses khusus sehingga memudahkan penghuni
kondominium berkunjung ke mal. Pintu masuk utama kondominium dengan pintu masuk utama mal
dibangun secara terpisah sebagai upaya menjaga privasi penghuni kondominium.

Ilustrasi Lenmarc Lifestyle

Lenmarc Lifestyle akan dipasarkan pertama di Indonesia. Bangunan Lenmarc Lifestyle akan dirancang
full glass faade dan seluruh dengan sistem sewa, dimana tarif sewa mal akan mempertimbangkan
harga pasar dari sewa tenant di mal-mal Surabaya lainnya. Strategi pemasaran dan penjualan mal
meliputi pendatangan anchor tenant dari luar negeri yang lantai akan memiliki kemudahan transportasi
berupa sistem eskalator dan lift-lift kaca. Selain eskalator di setiap lantai, akan ada juga eskalator yang
menghubungkan 2 lantai sekaligus dan lift barang yang dapat memindahkan mobil untuk pameran otomotif.
Diperkirakan tenancy mix mal adalah anchor tenant dari luar negeri yang pertama di Indonesia (30%),
Food, Beverages & Entertainment (30%), dan sisanya untuk Specialty Store (40%). Bagian Lenmarc
Lifestyle yang menghadap ke arah padang golf akan diperuntukkan untuk penyewa-penyewa restoran.
Saat ini Perseroan ada dalam tahap negosiasi dengan anchor tenant dari Singapore dan Australia.
Direncanakan akan dibangun underpass yang melewati bawah Jalan Bukit Darmo Boulevard sehingga
akan menghubungkan mal dengan future development di depan lokasi proyek. Underpass didesain agar
dapat dipergunakan sebagai tambahan area ritel dan sebagai akses menuju lokasi parkir tambahan dan
untuk mengantisipasi rencana pengembangan bisnis di masa mendatang menjadi superblock dengan
diversifikasi perkantoran, perhotelan atau bisnis usaha lainnya.

39

Jumlah Lantai
Gross Floor Area
Net Rentable Area
Total Car Park Capacity
Ratio Net Rentable Area to Car Park

6
81.969,86 m2
50.876 m2
1.869 lot
27,2 m2 : 1 lot

C. Strategi Pemasaran dan Penjualan


Pemasaran dari proyek-proyek milik Perseroan akan dilakukan oleh Anak Perusahaan, PT IPAC Graha
Sentosa. Selain tenaga profesional dari Anak Perusahaan, tidak tertutup kemungkinan Perseroan akan
memberdayakan konsultan dan beberapa agen pemasaran independen lainnya yang terbaik dalam
bidangnya.
Strategi pemasaran yang direncanakan oleh tim pemasaran secara garis besar dapat dikategorikan
sebagai berikut:

Melakukan kerjasama dengan beberapa agen pemasaran lainnya yang terbaik dalam bidangnya.

Membangun prasarana, bangunan, rumah, apartemen/kondominium beserta fasilitas-fasilitasnya


dengan kualitas dan mutu tinggi.

Penciptaan suasana lingkungan yang nyaman dan aman dengan memperhatikan kebersihan
lingkungan serta tata ruang dan taman yang indah.

Perseroan akan secara berkesinambungan melakukan pemasaran sebelum dan selama proyek
dikerjakan. Kegiatan pameran/roadshow di kota-kota besar, promosi di media massa, penerbitan
brosur produk merupakan langkah baku dalam kegiatan pemasaran. Untuk mendukung hal ini maka
pemilihan produk yang efektif dan efisien di berbagai media sangatlah penting. Beberapa media
komunikasi yang dapat dipertimbangkan adalah seperti pemasangan iklan outdoor (billboard) di
tempat strategis, iklan di media televisi dan di beberapa majalah terkemuka secara periodik.

Mengadakan pameran tunggal di kota-kota besar yang potensial dan mengikuti pameran-pameran
yang diselenggarakan oleh event-event organizer di Jakarta dan Surabaya.

Iklan melalui website dengan memuat visi dan misi bisnis serta untuk memberikan opini dan citra di
mata masyarakat.
The Adhiwangsa Golfview Residences
a. Figur-figur dalam jajaran pengawasan dan manajemen turut aktif memasarkan proyek Perseroan.
Relasi yang luas dan hubungan usaha yang erat sangat membantu dalam pemasaran produk hunian
kelas atas seperti Kondominium Adhiwangsa Golfview Residences ini. Pada tahap pre-sales, lewat
penjualan dengan pendekatan personal selling, telah berhasil dipasarkan 92 unit kondominium.
b. Memberikan jaminan keamanan dan pemeliharaan untuk kondominium.
c. Strategi pemasaran ditekankan pada segi pemasaran yang agresif, sejak gedung masih dalam
tahap pembangunan. Usaha ini terbukti sebagai strategi yang tepat seperti terlihat dari tingginya
komitmen prajual kondominium Perseroan walaupun pembangunan kondominium masih dalam
proses.

40

d.

Perseroan akan membangun show unit termewah di Surabaya. Show unit ini merepresentasikan
unit kondominium dengan skala sesungguhnya yang sudah diperlengkapi dengan interior dan furnitur.

Lenmarc Lifestyle
a. Sasaran calon penyewa Lenmarc Lifestyle ditujukan kepada tenant-tenant besar baik dalam maupun
luar negeri. Pendatangan tenant difokuskan pada anchor tenant luar negeri yang pertama di Indonesia
dengan target pasar utamanya adalah kalangan menengah atas dan profesional muda.
b. Calon penyewa adalah tenant yang membawa nama merk dan reputasi terkenal di dalam atau di
luar negeri.
c. Untuk membantu pengelolaan dan pemasaran mal ritel, Perseroan akan melakukan kerjasama
dengan konsultan ritel yang handal.

D. Persaingan Usaha
Era perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin pesat dewasa ini serta sinergi positif yang
ditunjukkan dalam pembangunan sektor riil, menyebabkan bidang usaha ini dilirik oleh banyak pelaku
industri sebagai pasar yang memiliki potensi tinggi di masa depan, baik itu persepsi dari pembangun
dan pengembang dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Persaingan kedepannya saat ini
banyak berasal dari kompetitor-kompetitor lokal, oleh sebab itu Perseroan dituntut untuk lebih produktif,
inovatif, kreatif tanpa mengesampingkan kualitas yang disampaikannya kepada target dan segmen pasar
sasarannya.
Jumlah mal yang ada di Surabaya sampai dengan tahun 2000 adalah sebanyak 6 unit mal dengan luas
keseluruhannya 170.604m2. Selama tahun 2001 sampai tahun 2006 jumlah mal yang ada meningkat
menjadi 14 unit mal dengan luas keseluruhannya mencapai 532.104m2. Diperkirakan pada tahun 2007
hingga akhir 2008 akan bertambah 3 unit mal dengan luas keseluruhan 137.927m2, sehingga pada akhir
tahun 2008 luas keseluruhan mal yang diperkirakan akan ada di Surabaya mencapai 670.021m2 atau
dengan kata lain selama tahun 2000 hingga tahun 2008 rata-rata terjadi pertambahan 18,6% per tahun.
Rata-rata tingkat hunian pusat perbelanjaan di Surabaya mencapai 89%, dengan sebagian besar segmen
pasar mal adalah untuk kalangan kelas menengah. *sumber: Laporan Studi Kelayakan PT Sierlando International Appraisal
Dari segi persaingan usaha, mal ritel Perseroan memiliki kemampuan daya saing yang sangat kompetitif
karena peluang pasar mal ritel di Surabaya khususnya untuk segmen kelas menengah-atas masih cukup
besar. Meskipun sudah ada beberapa mal di Surabaya yang sudah dipasarkan dengan sistem sewa tapi
mal-mal ini memiliki segmen pasar yang berbeda dengan Lenmarc Lifestyle, yang menekankan pada
segmen pasar high-end. Persaingan yang justru perlu dipertimbangkan Perseroan adalah dengan malmal yang menawarkan unitnya dengan sistem pemasaran secara strata title.
Suplai apartemen strata title yang telah beroperasi di Surabaya hingga saat ini adalah sebanyak
5 apartemen, dengan pasokan mencapai 913 unit, tetapi rata-rata bangunannya berumur antara tahun
1996 sampai dengan 1999. Setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998 silam,
praktis tidak ada tambahan apartemen baru di Surabaya. Namun jumlah pasokan apartemen yang sedang
dibangun dan ditawarkan tahun 2007 ini ke pasar jauh lebih besar, yaitu 4 apartemen dengan total 3.361
unit atau hampir 4 kali dari pasokan apartemen yang sudah beroperasi saat ini, sehingga akan ada total
10 unit apartemen dengan 4.274 unit. Rata-rata tingkat penjualan dari apartemen mencapai 71% dari
jumlah pasokan apartemen yang tersedia. *sumber: Laporan Studi Kelayakan PT Sierlando International Appraisal
Konsep yang dipergunakan The Adhiwangsa Golfview Residences adalah sebuah kondominium eksklusif
untuk kalangan atas yang memberikan kemewahan dalam segala aspek disertai pelayanan yang terbaik
dengan kualitas primer. Sedangkan, segmen pasar apartemen (dengan sertifikat strata title) yang sudah
ada di Surabaya sekarang ini umumnya ditujukan untuk kelas menengah bawah. Pasokan apartemen di
Surabaya untuk segmen kelas menengah atas diperkirakan masih relatif kecil dan umumnya unit
apartemen mewah yang sudah ada masih menyatu dengan unit apartemen kecil yang diperuntukan bagi
segmen kelas menengah bawah. Dengan demikian, pangsa pasar yang menjadi sasaran Perseroan
untuk hunian tipe apartemen mewah kelas atas ini masih terbuka lebar.

41

E. Makro Ekonomi
Dari segi jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah
penduduk sampai tahun 2006 mencapai 222 juta jiwa. Sebanyak 130 juta jiwa menghuni Pulau Jawa
dan sisanya tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia wilayah Timur. Produk
Domestik Bruto Indonesia (PDB) tahun 2005 adalah sebesar US$ 281 Triliun, menjadikan Indonesia
sebagai negara peringkat ke-26 dunia dari segi perekonomian*. Upaya untuk mendorong pertumbuhan
perekonomian Indonesia terus digalakkan oleh Pemerintah antara lain dengan mengambil langkah-langkah
signifikan untuk memodernisasikan sektor perekonomian negara seperti yang terlihat dari liberalisasi
peraturan-peraturan investasi yang saat ini berlaku sehingga semakin merangsang investor-investor
dari luar negeri untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan iklim investasi di Indonesia serta memacu
pengembangan dari sektor infrastruktur dan sektor finansial Indonesia. *sumber : data BPS
Dari segi Purchasing Power Parity, Indonesia menunjukkan pertumbuhan pendapatan per kapita yang
relatif stabil dan kokoh (6,9% pada tahun 2005). Tingkat persaingan Indonesia secara global pun telah
meningkat, Indonesia menduduki peringkat ke-50 dunia menurut Global Competitiveness Scale yang
dilakukan oleh World Economic Forum.
Meskipun Indonesia membutuhkan waktu pemulihan dari krisis Asia 1997/1998 yang relatif lebih lama
dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya, tetapi pertumbuhan PDB telah menunjukkan perbaikan
yang signifikan yaitu dari 3,8% pada tahun 2001 menjadi 5,5% pada tahun 2006. Tren naik ini diperkirakan
akan terus berlangsung, dengan proyeksi rata-rata PDB mencapai angka 5,8% untuk 5 tahun ke depannya,
angka PDB ini lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi global. Menurut Economist Intelligence
Unit (EIU), pertumbuhan PDB riil Indonesia untuk tahun 2007 diperkirakan akan mencapai level 6%-an
dengan estimasi tingkat suku bunga dan inflasi yang terus menurun, sebagai wujud dari peran serta
pemerintah untuk memacu lingkungan bisnis yang kondusif di Indonesia agar mampu bersaing dengan
globalisasi internasional.
Kontribusi bidang usaha konstruksi terhadap PDB Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan
peningkatan. Dari tahun 2000-2005 kontribusi sektor konstruksi terhadap PDB Indonesia berturut-turut
adalah sebagai berikut : 5,5%; 5,3%; 5,5%; 5,5%; 6,3% dan 6,4%.
PDB Berdasarkan Industri, 2000 2005 (dalam Rp Triliun)
Sumber: Asian Development Bank, Key Indicators, 2006

PDB berdasarkan Industri


Agrikultur
Pertambangan
Manufaktur
Listrik. gas & air
Konstruksi
Perdagangan
Transportasi & komunikasi
Keuangan
Administrasi Umum
Lainnya
Pendapatan dari LN (net)
PNB

2000

2001

2002

2003

2004

2005

1.389.770
216.831
167.692
385.598
8.394
76.573
224.452
65.012
115.463
69.461
60.294
-92.162
1.297.608

1.684.280
263.328
182.008
506.320
10.855
89.299
267.656
77.188
135.370
81.851
70.407
-61.051
1.623.229

1.863.275
298.877
161.024
553.747
15.392
101.574
314.647
97.970
154.442
84.729
80.874
-54.513
1.808.762

2.045.853
325.654
169.536
590.051
19.541
112.571
337.840
118.267
174.324
102.507
95.562
-79.629
1.966.225

2.273.142
331.553
196.112
639.655
22.067
143.052
369.361
142.292
194.429
121.129
113.491
-78.414
2.194.728

2.729.708
365.560
285.087
765.967
24.993
173.441
429.944
180.969
228.108
135.133
140.508
-85.355
2.644.354

Seiring dengan membaiknya faktor-faktor makro ekonomi lainnya seperti pertumbuhan PDB dan stabilitas
sosial politik, diharapkan penghasilan masyarakat Indonesia juga mengalami peningkatan, yang pada
akhirnya akan mendorong meningkatnya daya beli masyarakat, terutama pada kalangan menengah dan
menengah-atas. Antara tahun 2002-2005, tingkat konsumsi perorangan memberikan kontribusi sekitar
65-67% terhadap PDB negara. Dengan asumsi harga konstan, pertumbuhan konsumsi perorangan dari
tahun ke tahun selama 5 tahun terakhir ada di level yang konstan yaitu sebesar 4% per annum.

42

Konsumsi Perorangan, (2000-2005)

F. Prospek Usaha
Beberapa tahun belakangan ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah membuka peluang
berkembangnya pasar ritel dan hunian untuk kalangan kelas atas, hal ini ditandai dengan semakin
menjamurnya jumlah pusat perbelanjaan dan real estat mewah di kota-kota besar di Indonesia. Hampir
50% populasi Indonesia berada di bawah umur 25 dan diestimasikan kelompok umur ini memiliki daya
beli dan konsumsi yang tinggi terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan,
Makassar dan Denpasar. Sektor ritel sendiri merupakan salah satu sektor yang paling cepat pulih dari
krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 silam. Antara tahun 2002-2004, pasar
ritel domestik Indonesia diperkirakan menghasilkan pertumbuhan penjualan rata-rata 11% setiap tahunnya.
Faktor pertumbuhan daya beli masyarakat yang semakin meningkat, kebijakan pemerintah yang
melonggarkan penanaman modal yang dilakukan oleh investor asing lewat Foreign Direct Investment,
meningkatnya urbanisansi dan pertumbuhan strata kelas adalah elemen-elemen yang menyebabkan
sektor usaha ritel ini menikmati pertumbuhan penjualan yang relatif tinggi. * sumber: Economic Intelligence Unit (EIU)
Penjualan Ritel (dalam US$ juta), 1994-2011

Permintaan atas rumah hunian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan pokok pinjaman terutama pada
pasar menengah ke bawah, dimana rata-rata 90% pembeli perumahan menggunakan pinjaman dari
bank dengan memanfaatkan fasilitas KPR. Sedangkan untuk pasar menengah ke atas hanya sekitar
10% yang membeli rumah dengan fasilitas KPR. Bank Indonesia telah menurunkan patokan suku bunga
SBI 12,75% menjadi 10,75% pada bulan Oktober 2006, bila tingkat suku bunga terus menurun akan
berdampak pada peningkatan permintaan pasar Real Estat karena pemanfaatan fasilitas KPR akan
semakin optimal oleh masyarakat.

43

Dari data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), populasi di Indonesia diprediksi akan meningkat menjadi
250 juta jiwa pada tahun 2020 dengan mayoritas penduduk tinggal di kota-kota besar. Saat ini, sekitar
3,5 juta penduduk berpindah ke kota-kota besar sehingga populasi di kota besar tumbuh menjadi 4% per
tahun, sedangkan di daerah pedesaan menurun 0,9% per tahun. Dengan tingkat pertumbuhan seperti
sekarang, maka 15 tahun ke depan diperkirakan pertambahan penduduk akan menjadi 50 juta jiwa.
Pertumbuhan yang signifikan ini akan meningkatkan permintaan atas Real Estat terutama di kota-kota
besar sehingga kebutuhan akan rumah hunian vertikal akan semakin condong diminati.
Secara garis besar Manajemen berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan meningkat seiring
dengan membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia sebagai berikut:

Meningkatnya populasi akan berdampak pada naiknya kebutuhan atas lahan dan urbanisasi
masyarakat akan berdampak atas naiknya permintaan untuk hunian perumahan di kota-kota besar.
Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat akan berdampak pada meningkatnya permintaan
hunian perumahan dan memungkinkan segmen menengah ke bawah meningkat ke taraf kehidupan
yang lebih baik. Akibatnya akan bertambah jumlah permintaan atas bangunan residensial berkualitas
tinggi serta ditandai dengan peningkatan kebutuhan hunian vertikal, karena pergeseran tren pola
hidup dan investasi.
Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan gaya hidup baru akan menciptakan keperluan dan
kebutuhan yang lebih tinggi pada sektor hunian perumahan.
Sejak Pemerintah menghapus peraturan yang melarang foreign direct investment di sektor ritel
domestik, banyak pebisnis ritel asing yang hadir dan mengembangkan eksistensi mereka di pasar
ritel domestik Indonesia sehingga semakin menambah maraknya persaingan usaha di bisnis ritel.
Ritel-ritel asing tidak lagi terbatas pada bentuk kerjasama dalam bentuk joint venture lagi, tapi sudah
dapat mendirikan bisnis ritel dengan modal 100% dari luar Indonesia.

G. Strategi Usaha
Perseroan mempunyai visi untuk menjadi pengembang terkemuka di tingkat Nasional maupun
Internasional. Untuk mewujudkan visinya tersebut, Perseroan menetapkan strategi jangka pendek dan
jangka panjang. Strategi jangka pendek terutama ditujukan untuk mempenetrasikan The Adhiwangsa
Golfview Residences ke segmen apartemen kalangan atas serta untuk menarik pebisnis ritel dunia dan
terkemuka untuk masuk sebagai tenant Lenmarc Lifestyle.
Strategi jangka panjang dari Perseroan adalah :

Senantiasa berfokus pada penyediaan jasa yang prima. Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam
bidang konstruksi dan pengembangan proyek perkantoran, komersial, hunian bertingkat tinggi yang
prima.
Penambahan jumlah tanah yang berlokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia merupakan
strategi utama yang akan dilakukan oleh Perseroan. Pemilihan lokasi tanah yang prima dan strategis
ini merupakan faktor utama dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan memberi nilai tambah bagi
para pemegang saham. Oleh karena itu, Perseroan bermaksud untuk mengakuisisi tanah seluas
kurang lebih 11 ha milik pihak afiliasi yang terletak di depan proyek Perseroan dan yang rencananya
akan dikembangkan sebagai kawasan bisnis terpadu (Superblok Bukit Darmo - City) oleh Perseroan.
Merancang proyek dengan perencanaan yang matang serta memperhatikan lokasi yang prima dan
segmen pasar sasaran.
Dalam rangka menyediakan jasa dan produk yang menyeluruh di industri real estate/properti,
Perseroan melalui Anak Perusahaannya mendirikan dua perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan bangunan dan bidang konstruksi umum yang akan menunjang ekspansi usaha
Perseroan.

44

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Santoso & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2003 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Richard Risambessy dan
Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta Laporan Keuangan In-house Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002.
Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan dan secara keseluruhan mengacu pada laporan
Perseroan yang telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan yang dilampirkan di dalam Prospektus
ini pada Bab XVIII.
NERACA
(dalam jutaan Rupiah)

Uraian

2006

31 Desember
2005
2004

2003

2002

556

593

22

AKTIVA
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Ketiga
Piutang Lain-Lain
Karyawan
Persediaan
Uang Muka
Biaya Dibayar Dimuka
Tanah Belum Dikembangkan Bersih
Aktiva Tetap - Bersih
Aktiva Lain-lain
Biaya pra operasi
Perlengkapan
JUMLAH AKTIVA

251

567

67

21

49
32.454
534
53
109.127
160.161

30
40
39
141.261
160.322

10
9
28
139.680
159.516

5
6
19
299.131
97

299.131
-

49
302.745

212
48
302.540

424
91
300.321

636
79
300.566

848
300.001

28
125
250
1.952
47
290.000
292.402
192

1.017
66
145
1.004
29
290.000
292.261
181

17
30
45
186
290.000
290.278
-

66
9
11
462
290.000
290.548
-

1
290.000
290.001
-

10.000
151
10.151
302.745

10.000
98
10.098
302.540

10.000
43
10.043
300.321

10.000
18
10.018
300.566

10.000
10.000
300.001

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Hutang Usaha
Pihak Ketiga
Hutang Pajak
Biaya Masih Harus Dibayar
Uang Muka Penjualan
Hutang Lain-lain
Kewajiban Jangka Panjang
Jumlah Kewajiban
Hak Minoritas
EKUITAS
Modal Disetor
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

45

LAPORAN LABA RUGI


(dalam jutaan Rupiah)

Uraian
Pendapatan
Beban Operasional
Laba Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba Bersih

2006
2.942
2.842
100
(3)
97
53

31 Desember
2005
2004
2.360
1.460
2.278
1.426
82
34
3
(0)
85
34
55
25

2003
947
923
25
1
26
18

2002
-

2006

31 Desember
2005
2004

2003

2002

RASIO-RASIO PENTING

Rasio - Rasio
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan
Laba Usaha
Laba Bersih
Total Aktiva
Total Kewajiban
Total Ekuitas

24,66%
21,95%
-3,64%
0,07%
0,05%
0,52%

61,64%
141,18%
120,00%
0,74%
0,68%
0,55%

54,17%
36,00%
38,89%
-0,08%
-0,09%
0,25%

n.a
n.a
n.a
0,19%
0,19%
0,18%

n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a

3,40%
1,80%
0,03%
0,02%
0,99%
0,52%

3,47%
2,33%
0,03%
0,02%
0,81%
0,54%

2,33%
1,71%
0,01%
0,01%
0,34%
0,25%

2,64%
1,90%
0,01%
0,01%
0,25%
0,18%

n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a

28,81x
0,97x

28,94x
0,97x

28,90x
0,97x

29,00x
0,97x

29,00x
0,97x

Rasio Usaha
Laba Usaha / Pendapatan
Laba Bersih / Pendapatan
Laba Usaha / Aktiva
Laba Bersih / Aktiva
Laba Usaha / Ekuitas
Laba Bersih / Ekuitas
Rasio Keuangan
Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva

46

X. EKUITAS
Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 yang diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Santoso & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Richard
Risambessy dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian serta Laporan Keuangan In-house
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002.
(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember
EKUITAS

2006

2005

2004

2003

2002

Modal Dasar

25.000

25.000

25.000

25.000

25.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh


Saldo Laba

10.000
151

10.000
98

10.000
43

10.000
18

10.000
-

Jumlah Ekuitas

10.151

10.098

10.043

10.018

10.000

Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum, Perseroan telah melakukan perubahan seluruh
anggaran dasar Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang
Saham PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan
Saham) No. 27 tanggal 10 April 2007, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di
Jakarta. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007 dan telah diterima
dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 7588/BH.13.01/V/2007 tanggal
2 Mei 2007 dan tanggal 24 Mei 2007.
Berikut ini merupakan keterangan mengenai perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor sejak
Perseroan didirikan sampai saat prospektus ini dibuat:
Berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Adhibaladika No. 11 tanggal 12 Juli 1989 dibuat di hadapan
Sugino Saputra, pengganti dari Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI) dengan Surat
Keputusan No. C2-7737-HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus 1989 dan telah didaftarkan dalam register
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 1376/1989 dan No. 1377/1989, keduanya
tanggal 4 Oktober 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal
22 Desember 1989, Tambahan No. 3767, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar

Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 2.500
(dua ribu lima ratus) saham biasa, masing - masing dengan nilai nominal
Rp 10.000.000 (sepuluh juta Rupiah) per saham;

Modal Ditempatkan

Rp 5.000.000.000 (lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 500 (lima ratus) saham
biasa;

Modal Disetor

Rp 5.000.000.000 (lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 500 (lima ratus) saham
biasa, dimana penyetoran dilakukan oleh para pemegang saham dengan tunai.

Bahwa tahun 1990 terjadi pula penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan sebanyak
500 (seratus) saham biasa sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4
tanggal 4 Mei 1990, yang dibuat di hadapan Budiarti Karnadi, SH., Notaris di Jakarta yang telah didaftarkan
dalam dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 475/1990 tanggal
16 Mei 1990.

47

Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:


Modal Dasar

Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) yang terbagi atas 2.500
(dua ribu lima ratus) saham biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp
10.000.000 (sepuluh juta Rupiah) per saham;

Modal Ditempatkan

Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 1.000 (seribu)


saham biasa;

Modal Disetor

Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 1.000 (seribu)


saham biasa, dimana penyetoran dilakukan oleh para pemegang saham dengan
tunai.

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adhibaladika No. 43 tanggal 27 Maret 2007, dibuat
di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03437 HT.01.04TH.2007 tanggal 30 Maret 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kota Surabaya di bawah No. 5634/BH.13.01/V/2007 tanggal 28 Mei 2007, telah terjadi
peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah)
menjadi Rp 1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari 12.000.000.000
(dua belas miliar) saham, peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 10.000.000.000
(sepuluh miliar Rupiah) menjadi Rp 400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari
4.000.000.000 (empat miliar) saham serta perubahan nilai nominal saham dari semula Rp 10.000.000
(sepuluh juta Rupiah) menjadi Rp 100 (seratus Rupiah).
Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar

Rp 1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas
12.000.000.000 (dua belas miliar) saham, masing-masing dengan nilai nominal
Rp 100 (seratus Rupiah) per saham;

Modal Ditempatkan

Rp 400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas


4.000.000.000 (empat miliar) saham;

Modal Disetor

Rp 400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas


4.000.000.000 (empat miliar) saham, dimana penyetoran dilakukan oleh para
pemegang saham dalam bentuk tunai.

Tabel Proforma Ekuitas


Seandainya peningkatan Modal Dasar Perseroan, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh yang terjadi
pada tanggal 27 Maret 2007 dan Penawaran Umum saham kepada masyarakat sejumlah 2.000.000.000
(dua miliar) saham dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga penawaran
Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) dan konversi seluruh Waran Seri I menjadi 1.400.000.000 (satu
miliar empat ratus juta) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap
saham dengan harga pelaksanaan Rp 135 (seratus tiga puluh lima Rupiah) terjadi pada tanggal
31 Desember 2006, maka susunan proforma struktur permodalan Perseroan pada tanggal tersebut
adalah sebagai berikut:

48

Tabel Proforma Ekuitas pada Tanggal 31 Desember 2006


(dalam jutaan Rupiah)

Modal
Ditempatkan
dan Disetor

Agio
Saham

Saldo
Laba

Jumlah
Ekuitas

10.000

151

10.151

Peningkatan Modal Dasar Rp 1.175.000.000.000


dan Modal Disetor Penuh Rp 390.000.000.000
dengan nilai nominal Rp. 100 setiap saham

390.000

390.000

Proforma Ekuitas pada Tanggal 31 Desember


2006 Setelah Peningkatan Modal

400.000

151

400.151

Penawaran Umum sejumlah 2.000.000.000


lembar saham biasa atas nama dengan nilai
nominal Rp 100 dengan harga Penawaran
Rp 120 setiap saham

200.000

40.000

240.000

Konversi seluruh Waran Seri I menjadi


1.400.000.000 saham biasa atas nama dengan
nilai nominal Rp100 dengan harga pelaksanaan
Rp 135

140.000

49.000

189.000

Proforma Ekuitas pada Tanggal 31 Desember


2006 Setelah Peningkatan Modal dan
Penawaran Umum kepada pemegang saham
dilaksanakan dan konversi seluruh Waran
Seri I menjadi Saham

740.000

89.000

151

829.151

Posisi Ekuitas menurut Laporan Keuangan


pada tanggal 31 Desember 2006 dengan Modal
Dasar Rp 25.000.000.000 dengan nilai nominal
Rp 10.000.000 setiap saham
Perubahan Ekuitas setelah tanggal 31 Desember
2006 jika diasumsikan terjadi pada tanggal
tersebut :

49

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN


Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang
saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan
bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan
keputusan yang diambil dalam RUPS.
Direksi Perseroan bermaksud untuk mengusulkan pembayaran dividen kas untuk tahun buku 2007 dan
tahun-tahun mendatangnya atas laba bersih setelah pajak, dan pelaksanaannya akan dilakukan dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, dan apabila terdapat
surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan
pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan, dan tanpa mengurangi hak dari
RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan kisaran
sebagai berikut:
Dividen Kas
(berdasarkan persentase dari laba bersih
setelah pajak)

Laba Bersih Setelah Pajak


Sampai dengan Rp 25 miliar
Lebih dari Rp 25 miliar - Sampai dengan Rp 100 miliar
Lebih dari Rp 100 miliar

15%
20%
25%

50

XII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 (berlaku efektif 1 Januari 2001) pasal 4 ayat (1)
menyebutkan bahwa yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk antara lain dividen.
Selanjutnya, pasal 4 ayat (3) huruf f menyebutkan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syaratsyarat di bawah ini terpenuhi :
1.

Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2.

Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.

Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf f di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima
dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang pribadi
baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan
sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan Objek Pajak
Pasal 23 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 menyebutkan bahwa atas dividen
yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara
kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam
negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto oleh
pihak yang wajib membayarkan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal
29 Desember 1994 tentang Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai
Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen
dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, tidak termasuk sebaai
Objek Pajak Penghasilan.
Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda
dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal
29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14
tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal pengenaan Pajak Penghasilan atas
Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum No. 3 juncto SE-06/Pj.4/1997
tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :

51

1.

Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2.

Pemilik saham pendiri dikarenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai seluruh
saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana. Besarnya nilai saham tersebut
adalah nilai saham pada saat Penawaran Umum perdana. Penyetoran tambahan pajak penghasilan
dilakukan oleh Perseroan (Emiten) atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham
pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.

3.

Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir
2 di atas, maka atas penghasilan berupa capital gain dari transaksi penjualan saham pendiri dikenakan
Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif umum Pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang No. 17 tahun 2000.
Oleh karena itu, pemilik saham pendiri tersebut wajib melaporkan pilihannya itu kepada Direktur
Jenderal Pajak dan penyelenggaran Bursa Efek.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK


BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG
DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

52

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK


1.

KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam akta Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek PT Bukit Darmo Property Tbk. No. 47 tanggal 24 April 2007, juncto akta Adendum Perjanjian
Emisi Efek PT Bukit Darmo Property Tbk.No. 71 tanggal 25 Mei 2007, keduanya dibuat di hadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut Perjanjian Emisi Efek),
para Penjaminan Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, secara bersama-sama maupun sendirisendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan Ditawarkan Perseroan
kepada masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full
commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual
pada tanggal penutupan Masa Penawaran.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua
persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek tersebut. Setelah Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut, tidak ada perjanjian
lain yang dibuat oleh Perseroan dengan para Penjamin Emisi Efek.
Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah
sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Keputusan
Ketua BAPEPAM Nomor KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan emisi
efek dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut :
NAMA PENJAMIN EMISI EFEK
Penjamin Pelaksana Emisi
PT Ciptadana Securities

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Para Penjamin Emisi


PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas
PT Antaboga Deltasekuritas Indonesia
PT Bapindo Bumi Sekuritas
PT Brent Securities
PT Citi Pacific Securities
PT Danasakti Securities (Terafiliasi)
PT Danatama Makmur
PT Danpac Sekuritas
PT Dhanawibawa Arthacemerlang
PT Dinamika Usahajaya
PT Eurocapital Peregrine Securities
PT Hortus Danavest Tbk
PT Indomitra Securities
PT Intifikasa Securindo
PT Kim Eng Securities
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
PT Lautandhana Securindo
PT Madani Securities
PT Makinta Securities
PT Minna Padi Investama

53

PORSI PENJAMINAN
(Jumlah Lembar Saham)

1.963.000.000

98,15

500.000
500.000
500.000
1.000.000
1.000.000
2.000.000
1.000.000
1.000.000
2.000.000
500.000
500.000
1.000.000
500.000
1.000.000
3.000.000
500.000
1.000.000
500.000
1.000.000
1.000.000

0,03
0,03
0,03
0,05
0,05
0,10
0,05
0,05
0,10
0,03
0,03
0,05
0,03
0,05
0,15
0,03
0,05
0,03
0,05
0,05

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

PT Nusadana Capital Indonesia


PT Okansa Capital Tbk
PT Optima Kharya Capital Securities
PT Overseas Securities
PT Pacific Capital
PT Panca Global Securities Tbk
PT Panin Sekuritas Tbk
PT Republic Securities
PT Tiga Pilar Sekuritas
PT Transpacific Securindo
PT Universal Broker Indonesia
PT UOB Kay Hian Securities
PT Victoria Sekuritas Tbk
PT Wanteg Securindo
PT Yulie Sekurindo Tbk
TOTAL

1.000.000
500.000
3.000.000
500.000
1.000.000
1.000.000
4.000.000
1.000.000
1.000.000
500.000
500.000
1.000.000
1.000.000
500.000
500.000
2.000.000.000

0,05
0,03
0,15
0,03
0,05
0,05
0,20
0,05
0,05
0,03
0,03
0,05
0,05
0,03
0,03
100,00

Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, yang dimaksudkan dengan
pihak yang mempunyai hubungan afiliasi adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal
maupun vertikal;
Hubungan antara para pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan
komisaris yang sama;
Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan
atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung,
oleh Pihak yang sama; atau
Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek kecuali PT Danasakti Securities (terafiliasi)
dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun
tidak langsung sebagaimana didefinisikan hubungan afiliasi seperti tersebut di atas.
PT Danasakti Securities mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan karena kedua perusahaan
secara tidak langsung dikendalikan oleh Pihak yang sama.
2.

PENENTUAN HARGA PENAWARAN UMUM SAHAM

Dalam Penawaran Umum kepada masyarakat ditetapkan suatu harga yang merujuk pada proses book
building. Penetapan kisaran harga untuk proses book building adalah sebagai berikut:
Kisaran Harga Book Building
Kisaran Harga Terendah
Rp 110

Keterangan
Harga nominal saham Perseroan ditambah 10%* dari Harga nominal
saham Perseroan

Kisaran Harga Tertinggi

Harga nominal saham Perseroan dikali Price to Book ratio (1,5x) setelah
dikurangi 6,67%**

Rp 140

* 10% adalah sebagai premium yang diberikan kepada para pemegang saham pendiri Perseroan
** 6,67% adalah suatu diskon terhadap rasio price to book dari perusahaan-perusahaan properti sejenis.
Berdasarkan informasi di Bloomberg tertanggal 2 Mei 2007 rata-rata rasio price to book untuk perusahaan-perusahaan properti sejenis yang tercatat
dalam Bursa Efek Jakarta adalah sekitar 1,5 kali.

Berdasarkan kisaran harga tersebut di atas, telah dilaksanakan proses book building dimana sebagian
besar peminat pembelian saham bersedia membeli pada harga strike (harga yang terbentuk dari hasil
keputusan Penjamin Pelaksana Emisi dan Perseroan). Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan
hasil proses book building, Penjamin Pelaksana Emisi dan Perseroan menentukan harga Penawaran
Umum Saham adalah sebesar Rp120 (seratus dua puluh Rupiah) setiap lembar saham.

54

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL


Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai
berikut :
1. Akuntan Publik

Santoso & Rekan


Jl Simpang Darmo Permai Selatan XVI/32
Surabaya

Tugas dan Kewajiban Pokok :


Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di
dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.
Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan
yang diauditnya.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, penilaian atas prinsip akuntansi
yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan.
2. Konsultan Hukum

Tumbuan Pane
Jl Gandaria Tengah III No. 8, Kebayoran Baru
Jakarta - 12130

Tugas dan Kewajiban Pokok :


Melakukan pemeriksaan, memberikan laporan dan pendapat dari segi hukum atas aspek-aspek hukum
Perseroan serta aspek-aspek hukum Penawaran Umum, sesuai dengan standar profesi dan peraturan
Pasar Modal yang berlaku.
Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi
penting yang berhubungan dengan aspek-aspek hukum Perseroan serta Penawaran Umum, sebagaimana
diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi sehubungan
dengan Penawaran Umum.
3. Notaris

T. Poerbaningsih Adi Warsito S.H.


Jl Panglima Polim V/11, Kebayoran Baru
Jakarta

Tugas dan Kewajiban Pokok :


Menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain perubahan seluruh
anggaran dasar Perseroan dan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, sesuai dengan peraturan jabatan
dan kode etik notaris.
4. Biro Administrasi Efek

PT Sharestar Indonesia
Gedung Citra Graha Lt. 3
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta - 12950

55

Tugas dan Kewajiban Pokok :


Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham
(DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen
sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari
Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta
melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.
Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan
pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang
berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses
penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak
Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung
jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran
Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Penilai Independen

PT Shantika Valuindo Lestari


Jl Cipinang Muara Raya No. 11
Jakarta - 13420

Tugas dan Kewajiban Pokok :


Melakukan penilaian atas nilai pasar aktiva tetap milik Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian,
Perusahaan Penilai senantiasa mengacu pada Standar Penilaian Indonesia.
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana
ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

56

XV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM


1.

Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dan Prospektus ini. Pemesanan Pembelian
Saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi
Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XIII dalam
Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan
menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah
menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
2.

Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga/
Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM, Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, lampiran
Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000.
3.

Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 500 (lima ratus) saham
dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.
4.

Pendaftaran Efek ke dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan perjanjian tentang
Pendaftaran Efek yang bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-007/PE/KSEI/0507 yang ditandatangani antara
Perseroan dengan KSEI pada tanggal 24 Mei 2007.
a.

Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham yang ditawarkan berlaku ketentuan
sebagai berikut :
1.

Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham.
Saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan
Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas
nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 15 Juni 2007.

2.

Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di BEJ, pemesan
akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir
Konfirmasi Penjatahan Saham (FKPS) yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti
pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan atas saham-saham dalam
Penitipan Kolektif.

3.

KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada
pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis
merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.

4.

Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.

5.

Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan
efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat
pada saham.

57

6.

Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada
saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening
efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang
memiliki/membuka rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

7.

Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif
di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam rekening efek
Perusahaan Efek atau Kustodian yang ditunjuk.

8.

Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI
melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi
formulir penarikan efek.

9.

Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk surat kolektif
saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI.

10. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib
menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di
KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.
b.

Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif
Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut
mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada para Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5.

Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran, para pemesan dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam
kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan, dimana FPPS diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan dengan melampirkan fotocopy tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran
Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan
asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di
luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan
pembayaran sebesar jumlah pemesanan.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan dan Perseroan berhak
untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila
persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.
6.

Masa Penawaran

Masa Penawaran akan dimulai pada tanggal 11 Juni 2007 dan ditutup pada tanggal 13 Juni 2007. Jam
penawaran akan dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
7.

Tanggal Penjatahan

Tanggal Penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk setiap
pemesanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 14 Juni 2007.
8.

Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata
uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, atau Agen Penjualan pada waktu
FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek
pada :

58

PT Bank Lippo Tbk, Cabang Gatot Subroto, Jakarta


Atas nama : PT Ciptadana Securities
Nomor Rekening : 738-30-09067-1
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik
pemesan yang mengajukan (menandatangani) FPPS dan harus sudah in good funds pada tanggal
13 Juni 2007.
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung
jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana
pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan pembelian saham
yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account
dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan
dan menyebutkan nomor FPPS-nya.
9.

Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan
FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) dari FPPS
sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.
Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.
Bukti tanda terima tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian
uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian
saham.
10. Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan
dengan sistem kombinasi yaitu penjatahan terpusat (Pooling) dan penjatahan pasti (Fixed Allotment)
sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM
Nomor KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 serta peraturan perundangan lain termasuk peraturan
di bidang Pasar Modal yang berlaku. Penjatahan saham akan diaudit dengan mengikuti prosedur
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK no. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan
Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus.
Adapun sistem porsi penjatahan yang akan dilakukan adalah sistem kombinasi yaitu penjatahan pasti
(Fixed Allotment) dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 95% (sembilan puluh lima persen) dari
jumlah saham yang ditawarkan termasuk jatah kepada karyawan Perseroan sebanyak-banyaknya 10%
(sepuluh persen). Sisanya sebesar 5% (lima persen) akan dilakukan penjatahan terpusat (Pooling).
1.

Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)


Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka
penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :
a.

Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan
mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum.

b.

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli
atau memiliki saham untuk rekening mereka sendiri; dan

c.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual
saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak penjaminan Emisi Efek, kecuali
melalui BEJ jika telah diungkapkan dalam prospektus bahwa saham tersebut akan dicatatkan
di BEJ.

59

2.

Penjatahan Terpusat (Pooling)


Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, maka Manajer Penjatahan
harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham sebagai berikut :
a.

Jika setelah mengecualikan pemesanan saham terafiliasi yang merupakan Direktur, Komisaris,
karyawan, atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu
perusahaan efek yang bertindak sebagai para Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Agen
Penjualan efek atau pihak lain yang terafiliasi dengan Perseroan sehubungan dengan Penawaran
Umum ini, dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah saham
yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham
yang dipesan.

b.

Jika setelah mengecualikan pemesanan saham terafiliasi sebagaimana dimaksud di poin 2.a di
atas dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka
penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasi dengan meliputi persyaratan
sebagai berikut :
i.

ii.

iii.
iv.

Para pemesan yang tidak dikecualikan memperoleh satu satuan perdagangan di BEJ, jika
terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham
yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh
terbesar yang ditetapkan oleh BEJ dimana saham tersebut akan dicatatkan.
Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan
dibagikan kepada pemesan. Pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan
perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
Penjatahan bagi pihak yang terafiliasi.
Jika para pemesan karyawan Perseroan dan pemesan yang tidak terafiliasi telah menerima
penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut
dibagikan secara proporsional kepada para pemesan yang mempunyai hubungan istimewa.

11. Pembatalan Penawaran Umum


Sebelum penutupan dan selama berlangsungnya Masa Penawaran, Perseroan dan Penjamin Pelaksana
Emisi Efek mempunyai hak untuk membatalkan Penawaran Umum ini berdasarkan hal-hal yang tercantum
dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
12. Pengembalian Uang Pemesanan
Bagi Pemesanan Pembelian Saham yang ditolak seluruhnya atau sebagian, atau dalam hal terjadinya
pembatalan Penawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh
para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan di tempat mana FPPS yang bersangkutan diajukan.
Pengembalian uang tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal
akhir Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.
Bila pengembalian uang dilakukan dalam jangka 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal akhir penjatahan
atau tanggal pembatalan Penawaran Umum, maka pengembalian uang tidak akan disertai pembayaran
bunga.
Pengembalian uang tersebut akan disertai bunga yang diperhitungkan dari Hari Kerja ketiga setelah
tanggal akhir penjatahan atau tanggal pembatalan sebesar 1,00% (satu persen) diatas suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 (satu) bulan, yang dihitung secara pro-rata setiap hari
keterlambatan, kecuali keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang
pengembalian sampai dengan Hari Kerja keempat setelah Tanggal Penjatahan atau Hari Kerja keempat
setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.

60

Uang yang dikembalikan hanya dapat diambil oleh pemesan yang bersangkutan secara langsung dengan
menunjukkan tanda jati diri asli dan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
pada Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan mulai tanggal
pengembalian uang pemesanan. Pengembalian uang menggunakan cek atau bilyet giro akan diberikan
sesuai dengan nama pihak yang mengajukan pemesanan.
13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham
Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham (FKPS) kepada masing-masing pemesan saham
akan dilakukan melalui para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan
diajukan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah Tanggal Penjatahan. FKPS atas
distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian
saham.
14. Lain-lain
Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian saham
secara keseluruhan atau sebagian. Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari satu formulir akan
diperlakukan sebagai 1 (satu) pemesanan untuk keperluan penjatahan.
Setiap pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu)
pemesanan untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih
dari 1 (satu) pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Penjamin Emisi Efek
wajib membatalkan pemesanan tersebut.

61

XVI. KETERANGAN TENTANG PENAWARAN SAHAM DAN


PENERBITAN WARAN SERI I
Penawaran Umum ini terdiri dari sejumlah 2.000.000.000 (dua miliar) saham biasa atas nama (Saham
Baru), dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan Harga Penawaran
sebesar Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat
mengajukan pemesanan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dimana melekat
sebanyak-sebanyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta) Waran Seri I yang menyertai Saham
Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum.
Seluruh Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya
tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum, yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia,
Biro Administrasi Efek (BAE) pada Tanggal Penjatahan, yaitu 14 Juni 2007. Setiap pemegang
10 (sepuluh) lembar Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 7 (tujuh) Waran Seri I. Waran Seri I
yang diterbitkan mempunyai jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Pencatatan Waran
Seri I pada PT Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian
saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp 100 (seratus
Rupiah) setiap sahamnya dengan ketentuan setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel.
Adapun harga pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp 135 (seratus tiga puluh lima Rupiah) setiap lembar
yang dapat dilakukan selama jangka waktu pelaksanaan, yaitu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan
Waran Seri I pada BEJ sampai dengan tanggal akhir pelaksanaan yaitu 14 Juni 2010. Pemegang Waran
Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen dan hak suara selama
Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tersebut tidak dilaksanakan
sampai tanggal akhir pelaksanaan maka Waran Seri I menjadi daluwarsa.
KETERANGAN MENGENAI SAHAM YANG DITAWARKAN
Yang dimaksud dengan saham yang ditawarkan adalah sejumlah 2.000.000.000 (dua miliar) saham
biasa atas nama (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan
Harga Penawaran Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) setiap saham.
Saham Baru tersebut ditawarkan dalam Penawaran Umum Perseroan akan dicatatkan pada BEJ. Saham
Baru yang ditawarkan ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal seperti halnya sahamsaham lainnya yang telah dikeluarkan Perseroan.
KETERANGAN MENGENAI WARAN SERI I
Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan sebanyak-banyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus
juta) yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Seluruh Waran
Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya tercatat dalam
daftar penjatahan Penawaran Umum, yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia, Biro Administrasi
Efek (BAE) pada Tanggal Penjatahan, yaitu 14 Juni 2007. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan
Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I PT Bukit Darmo Property Tbk. No. 49 tanggal 24 April 2007,
yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut
Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I).
Keterangan mengenai Waran Seri I berikut ini merupakan rangkuman dari Akta Pernyataan Penerbitan
Waran Seri I, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum di dalam Akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di
kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja.

62

1.

Definisi

a.

Waran Seri I berarti Surat Kolektif Waran Seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti
yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan Pemegang
Saham yang berasal dari Saham yang ditawarkan untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan dalam Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I dengan
memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan Ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
yang berlaku.

b.

Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu
yang diterbitkan oleh Perseroan, yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta
keterangan lain yang dianggap perlu.

c.

Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I berarti jangka waktu melakukan Pelaksanaan Waran Seri I
yaitu setiap Hari Kerja terhitung sejak 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan Waran Seri I di
BEJ sampai dengan akhir bulan ke 36 (tiga enam) pencatatan Waran Seri I tersebut, yaitu tanggal
14 Juni 2010 pukul 16.00 WIB.

d.

Harga Pelaksanaan Waran Seri I berarti harga setiap saham hasil pelaksanaan Waran Seri I yang
ditetapkan, harus dibayar pada waktu melakukan pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp 135 (seratus
tiga puluh lima Rupiah).

e.

Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I berarti saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel
Perseroan sebagai hasil pelaksanaan Waran Seri I dan memberikan kepada pemegangnya yang
terdaftar dalam DPS, hak-hak yang sama dengan hak-hak Pemegang Saham Perseroan lainnya,
satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan KSEI yang berlaku.

2.

Hak atas Waran Seri I

Para pemegang Saham Baru yang namanya tercantum dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum
Perseroan pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 14 Juni 2007 dinyatakan sebagai pemilik Waran Seri I
yang sah.
Setiap 10 (sepuluh) Saham Baru melekat 7 (tujuh) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif. Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa
atas nama pada Harga Pelaksanaan Waran Seri I selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I.
3.

Bentuk Waran Seri I

Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan adalah waran Atas Nama dan sebagai bukti kepemilikan awal
adalah dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan yang kemudian diadministrasikan secara elektronik
di KSEI.
Waran Seri I terdaftar dan tercatat serta dapat diperdagangkan di BEJ sejak tanggal 15 Juni 2007 sampai
dengan tanggal 8 Juni 2010 di Pasar Reguler dan Negosiasi dan sejak tanggal 15 Juni 2007 sampai
dengan 11 Juni 2010 di Pasar Tunai. Perseroan telah menunjuk BAE yaitu PT Sharestar Indonesia
sebagai Pengelola Administrasi Waran Seri I berdasarkan akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran
Seri I yang bertugas untuk melakukan pencatatan para pemegang Waran Seri I di dalam buku Daftar
Pemegang Waran Seri I.
4.

Hak untuk Membeli Saham

Setiap Pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak
untuk membeli 1 (satu) Saham Hasil Pelaksanaan dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran Seri I
pada Hari Kerja selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I. Adapun Harga Pelaksanaan Waran
Seri I sebesar Rp 135 (seratus tiga puluh lima Rupiah) atau harga pelaksanaan baru bila terjadi
penyesuaian.

63

5.

Jangka Waktu Waran Seri I

Waran Seri I ini mempunyai jangka waktu selama 36 (tigapuluh enam) bulan yang dihitung sejak Tanggal
Pencatatan di BEJ yaitu tanggal 15 Juni 2007 sampai dengan akhir bulan ke 36 (tigapuluh enam) yaitu
tanggal 14 Juni 2010 pada pukul 16.00 WIB. Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal
17 Desember 2007 sampai dengan tanggal 14 Juni 2010, dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I
berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I. Pemegang Waran Seri I tidak
mempunyai hak sebagai pemegang saham Perseroan, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I
tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Baru. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis
masa berlakunya maka Waran Seri I tersebut menjadi daluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.
6.

Perubahan Isi Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I

Perseroan berhak untuk merubah isi Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I, kecuali untuk merubah
Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I tidak dapat diubah, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.

Memperoleh persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen)
dari jumlah Waran Seri I yang belum dilaksanakan.

b.

Perseroan wajib mengumumkan setiap usul pengubahan atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I
tersebut dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia 1 (satu) diantaranya berperedaran
nasional di wilayah Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya terbit di tempat kedudukan Perseroan.
Pengumuman tersebut dilakukan dalam waktu sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum
ditandatangani pengubahan atas Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I tersebut dan bilamana
selambatnya dalam 21 (dua puluh satu) hari setelah pengumuman tersebut ternyata Pemegang
Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah Waran Seri I yang belum
dilaksanakan tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara
tertulis kepada Perseroan, maka Pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usul perubahan
Pernyataan Penerbitan Waran Seri I tersebut.

c.

Setiap pengubahan atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang
dibuat secara notarial dan perubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I
dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Pernyataan Penerbitan Waran
Seri l, Peraturan Pasar Modal dan Ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

7.

Periode Perdagangan Waran Seri I

Periode perdagangan Waran Seri I adalah setiap hari bursa, terhitung sejak Tanggal Pencatatan Waran
Seri I pada BEJ, yaitu adalah tanggal 15 Juni 2007 hingga 8 Juni 2010 pada pukul 16.00 WIB untuk
perdagangan di Pasar Reguler dan Negosiasi, dan tanggal 15 Juni 2007 hingga 11 Juni 2010 pada pukul
16.00 WIB untuk perdagangan Waran Seri I di Pasar Tunai.
8.

Periode Pelaksanaan Waran Seri I

Periode Pelaksanaan Waran Seri I adalah setiap hari kerja, terhitung 6 (enam) bulan setelah Tanggal
Pencatatan Waran Seri I pada BEJ, yaitu mulai tanggal 17 Desember 2007 sampai dengan 1 (satu) hari
kerja sebelum akhir bulan ke 36 (tiga enam) pencatatan Waran Seri I tersebut, yaitu tanggal 14 Juni
2010 pada pukul 16.00 WIB.
Pemegang Waran memiliki hak untuk menukarkan sebagian atau seluruh Waran Seri I yang dipegangnya
menjadi saham biasa atas nama. Jika harga pasar saham Perseroan menjadi lebih rendah dari harga
pelaksanaannya, pemegang Waran Seri I berhak untuk tidak menukarkan Waran Seri I yang dipegangnya
menjadi saham biasa atas nama.

64

9.

Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I

a.

Setiap Pemegang Waran Seri I berhak melakukan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham biasa
atas nama selama Periode Pelaksanaan Waran Seri I pada jam kerja dengan melakukan pembayaran
Harga Pelaksanaan Waran Seri I sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
Pernyataan Penerbitan Waran Seri I.

b.

Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I yang berada diluar penitipan kolektif (Warkat) adalah sebagai
berikut:
1.

Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan melalui anggota bursa dan/atau bank kustodian

2.

Pada Periode Pelaksanaan Waran Seri I para Pemegang Waran Seri I (warkat) yang bermaksud
melakukan Pelaksanaan Waran Seri I wajib membayar Harga Pelaksanaan Waran Seri I kepada
Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian serta menyertakan Dokumen Pelaksanaan
Waran Seri I kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, yang terdiri dari:
i. Formulir Pelaksanaan Waran Seri I;
ii. Asli Surat Kolektif Waran Seri I;
iii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I;
iv. Fotokopi identitas Pemegang Waran Seri I yang bermaksud melakukan Pelaksanaan Waran
Seri I;
v. Asli surat kuasa, apabila dilakukan dengan kuasa, yang dilampiri dengan fotokopi identitas
yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa;
vi. Formulir Penyetoran Efek standar KSEI.

3.

Dengan diterimanya Dokumen Pelaksanaan Waran Seri I, Pengelola Administrasi Waran Seri I
wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (Bukti Penerimaan Dokumen
Pelaksanaan) kepada Pemegang Waran Seri I.

4.

Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat
ditarik kembali.

5.

Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam jangka waktu
pelaksanaan, tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil
Pelaksanaan Waran Seri I

6.

Dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima
Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan melakukan penelitian terhadap
kelengkapan dan keabsahan Dokumen Pelaksanaan Waran Seri I dan kebenaran tentang
terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.

7.

Pada hari kerja berikutnya setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I melakukan penelitian
terhadap dokumen pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan meminta konfirmasi
dari Perseroan tentang telah diterimanya secara penuh (in good funds) Harga Pelaksanaan
Waran Seri I ke dalam Rekening Bank Khusus. Pada hari kerja berikutnya setelah meminta
konfirmasi kepada Perseroan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan meminta persetujuan
dari Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I tersebut dilaksanakan, dan Perseroan
pada hari kerja berikutnya harus telah memberikan keputusan kepada Pengelola Administrasi
Waran Seri I mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan menjadi saham biasa
atas nama yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan.

8.

Dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola
Administrasi Waran Seri I akan memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran mengenai
diterima atau ditolaknya permohonan untuk melakukan Pelaksanaan Waran Seri I.

9.

Selambatnya 1 (satu) hari bursa Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima konfirmasi dari
Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran dilaksanakan, Pengelola Administrasi Waran
Seri I wajib mendepositkan sejumlah saham baru hasil pelaksanaan kedalam rekening efek
dengan menggunakan fasilitas C-BEST.

65

c.

Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I (tanpa warkat) yang berada dalam Penitipan Kolektif KSEI
adalah sebagai berikut:
1.

Pemegang Waran Seri I memberikan Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I dengan menyerahkan
Surat Konfirmasi Waran Seri I melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dan membayar Harga
Pelaksanaan Waran Seri I dengan memasukannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk
oleh KSEI;

2.

Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I
oleh Anggota Bursa/Bank Kustodian kepada KSEI, maka:

3.

i.

KSEI akan mendebet Waran Seri I dari masing-masing sub rekening Pemegang Waran
Seri I yang memberikan Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I ke dalam rekening KSEI dengan
menggunakan fasilitas C-BEST;

ii.

Segera setelah pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I diterima di dalam rekening
bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan pembayaran Harga
Pelaksanaan Waran Seri I dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke Rekening Bank Khusus
pada hari yang sama.

1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I, KSEI akan
menyampaikan pada Pengelola Administrasi Waran Seri I, dokumen sebagai berikut:
i.

Daftar rincian Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I yang diterima KSEI;

ii.

Surat atau bukti pemindahbukuan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang
dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam Rekening Bank
Khusus;

iii.

Instruksi untuk mendepositkan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I ke
dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.

4.

Segera setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima dari KSEI dokumen tersebut di
atas, Pengelola Adminstrasi Waran Seri I akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pendukung dari Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I, bukti pemindahbukuan pembayaran Harga
Pelaksanaan Waran Seri I dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam Rekening Bank
Khusus berdasarkan data pada Rekening Bank Khusus serta instruksi untuk mendepositkan
sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I.

5.

Selambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah permohonan Pelaksanaan Waran Seri I diterima dari
KSEI dan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I telah dibayar penuh (in good funds)
dalam Rekening Bank Khusus, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan menerbitkan/
mendepositkan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I kedalam rekening khusus
yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru Hasil
Pelaksanaan Waran Seri I ke sub rekening Pemegang Waran Seri I yang melakukan Pelaksanaan
Waran Seri I dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya setelah melakukan
pendistribusian Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I tersebut KSEI akan menerbitkan
laporan hasil distribusi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I tersebut kepada Perseroan
dan Pengelola Administrasi Waran Seri I.

10. Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I


Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan
dengan Pelaksanaan Waran Seri I yang permohonan pelaksanaannya diajukan langsung ke Pengelola
Administrasi Waran Seri I harus dibayar penuh (in good funds) pada saat pelaksanaan, maka Perseroan
membuka dan mengoperasikan rekening khusus.

66

Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I dapat melakukan pembayaran pada
Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet, giro, bank transfer, pemindahbukuan tunai (in good funds) dalam
Rupiah kepada Rekening Perseroan dengan perincian sebagai berikut:
PT Bank Lippo Tbk, Cabang Gatot Subroto, Jakarta
Atas Nama : PT Bukit Darmo Property Tbk
No. Rekening: 738-30-09059-0
Dalam hal pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I kurang dari jumlah yang ditentukan, maka
Pengelola Administrasi Waran Seri I dapat menolak Pelaksanaan Waran Seri I dan Perseroan segera
mengembalikan pembayaran yang telah dilakukan setelah dikurangi dengan biaya administrasi dan
biaya lain yang dikeluarkan Pengelola Administrasi Waran Seri I untuk pengembalian pembayaran tersebut
(jika ada).
Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro maka tanggal pembayaran
dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good
funds).
Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I menjadi
saham ini menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri I.
11. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I
Harga Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagaimana yang telah dijelaskan pada nomor 1 (d) di atas.
Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 1.400.000.000 (satu miliar empat ratus juta)
Waran Seri I. Apabila harga pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri I baru karena penyesuaian menjadi
pecahan, maka dilakukan pembulatan ke bawah.
Harga pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I akan mengalami pengubahan apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut :
a.

Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena alasan apapun juga termasuk akibat
penggabungan, peleburan, pemecahan nilai nominal (stock split), maka :

Harga Pelaksanaan baru

Harga nominal baru setiap saham


=
Harga nominal lama setiap saham

x A

Jumlah Waran Seri I baru

Harga nominal lama setiap saham


=
Harga nominal baru setiap saham

x B

A = harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama


B = jumlah awal Waran Seri I yang beredar
Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat dimulai Perdagangan Saham di Bursa Efek dengan
nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang memiliki peredaran nasional.
b.

Perubahan jumlah saham Perseroan sebagai akibat dari pembagian saham bonus atau saham
dividen, konversi atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham, maka:

(A+B)

x X

Jumlah Waran Seri I baru =

(A+B)

x Y

Harga Pelaksanaan baru

67

A = jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau saham
dividen.
B = jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham
bonus atau saham dividen atau penambahan saham akibat konversi.
X = harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama
Y = jumlah awal Waran Seri I yang beredar
Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku
efektif yang akan diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki
peredaran nasional.
c.

Pengeluaran saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas

(CD)

x X

Jumlah Waran Seri I baru =

(CD)

x Y

Harga Pelaksanaan baru

C
X
Y
D

=
=
=
=

harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatas.


harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama
jumlah awal Waran Seri I yang beredar
harga Teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula :
(CF)

(G+1)

F = harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right)
G = jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak
memesan efek terlebih dahulu (right)
Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan pemesan saham dalam
rangka Penawaran Umum Terbatas.
12. Status Waran Seri I
Pemegang Waran Seri I tidak memiliki hak suara dalam RUPS Perseroan dan menerima dividen dalam
bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal
dari kapitalisasi laba. Dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang
akan dikeluarkan Perseroan di kemudian hari, sepanjang Waran Seri I yang dimilikinya belum dilaksanakan
menjadi saham.
13. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I
Saham hasil pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I
diperlakukan sebagai saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan
serta memberi hak kepada pemegangnya yang terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan, hak
yang sama dengan pemegang saham Perseroan lainnya.
14. Daftar Pemegang Waran Seri I
Pengelola Administrasi Waran Seri I telah ditunjuk untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran
Seri I yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri I, nama dan alamat para pemegang
Waran Seri I serta hal-hal lainnya yang dianggap perlu.

68

Pengelola Administrasi Waran Seri I juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran
Seri I dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang mencakup pengalihan
dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan Waran Seri I untuk kepentingan
Perseroan.
15. Pengelola Administrasi Waran Seri I
Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri I sebagai berikut :
PT Sharestar Indonesia
Gedung Citra Graha Lt. 3
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta - 12950
Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan
administrasi Waran Seri I sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang
mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan hak Waran
Seri I demi kepentingan Perseroan.
16. Peralihan Hak atas Waran Seri I
Hak atas Waran Seri I dapat beralih karena terjadinya tindakan hukum, antara lain, jual beli di Bursa,
hibah maupun peristiwa hukum pewarisan akibat kematian seorang pemegang Waran Seri I.
Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun warisan akibat kematian
dari Pemegang Waran Seri I atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan pemilikan Waran Seri I beralih,
dapat mengajukan permohonan pengalihan secara tertulis dengan menggunakan formulir pengalihan
kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk
didaftar sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan dengan haknya
atas Waran Seri I dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk
pengalihan Waran Seri I. Penyerahan dokumen yang masih kurang harus dilengkapi selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja sejak tanggal pengajuan permohonan, dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal
yang berlaku.
Dalam Waran Seri I karena warisan atau karena sebab apapun menjadi hak beberapa orang atau pihak
atau badan hukum maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersamasama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis 1 (satu) orang atau 1 (satu) badan hukum
diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan
ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari
Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang
diberikan kepada Pemegang Waran Seri I.
Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan melalui Pengelola Administrasi
Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai
peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan surat-surat yang cukup
membuktikan adanya peralihan hak atas Waran Seri I tersebut termasuk bukti akta hibah yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan
peraturan Pasar Modal.
Peralihan hak atas Waran Seri I berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam
Daftar Pemegang Waran Seri I.
17. Penggantian Surat Kolektif Waran Seri I
Apabila Surat Kolektif Waran Seri I rusak atau karena hal-hal lain yang ditetapkan oleh Perseroan atau
permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, Pengelola
Administrasi Waran Seri I akan memberikan pengganti Surat Kolektif Waran Seri I. Asli Surat Kolektif
Waran Seri I yang rusak harus dikembalikan kepada Perseroan.

69

Apabila Surat Kolektif Waran Seri I hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri I yang baru akan
diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dan dengan memberikan jaminanjaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I dan diumumkan di Bursa Efek
dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan KSEI.
Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima jaminanjaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang mengajukan permintaan
penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan
diderita Perseroan.
Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I berkewajiban menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada BAPEPAM-LK mengenai setiap penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau
rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat Kolektif
Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang mengajukan permohonan penggantian
Surat Kolektif Waran Seri I tersebut.
18. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi
Jika selama masa berlaku pelaksanaan Waran Seri I:
a.

Terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi, maka dalam 7 (tujuh) Hari Kerja setelah keputusan
tersebut diambil Perseroan wajib memberitahu kepada pemegang Waran Seri I dan Perseroan
memberi hak kepada pemegang Waran Seri I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum keputusan
tersebut berlaku efektif untuk melaksanakan Waran Seri I yang dimiliki oleh pemegang Waran Seri I.

b.

Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan
yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan
Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri I
yang berlaku.

19. Hukum yang Berlaku


Syarat dan kondisi Waran Seri I ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di Negara Republik
Indonesia.

70

XVII. PENDAPAT SEGI HUKUM

71

Halaman sengaja dikosongkan

72

74

75

76

77

78

79

80

81

82

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN KEUANGAN


PERSEROAN

83

Halaman sengaja dikosongkan

74

PT. BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2006

2005

2004*)

2b,3

250.924.793

567.377.857

555.799.667

2c, 4

66.709.650

20.612.000

6.903.300

49.000.000

30.250.000

10.000.000

32.454.389.993

Catatan
AKTIVA
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga
Piutang lain lain
Karyawan
Persediaan

2e,6

Uang muka

534.651.150

40.060.000

8.500.000

Biaya dibayar di muka

2f,8

53.250.000

38.521.000

28.500.000

Tanah belum dikembangkan


Aktiva tetap setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan sebesar
Rp 386.900.665 pada tahun 2006,
Rp 225.844.249 pada tahun 2005
dan Rp 64.787.833 pada tahun
2004*)

2e,9

109.127.067.899

141.260.955.147

139.680.125.647

2g,10

160.160.840.260

160.321.896.676

159.515.803.092

Aktiva lain-lain :
Biaya pra operasi setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar Rp
848.203.000 pada tahun 2006, Rp
636.152.250 pada tahun 2005 dan
424.101.500 pada tahun 2004*)

11a

212.050.750

424.101.500

Perlengkapan

11b

48.545.000

48.500.000

91.251.000

302.745.378.745

302.540.223.430

300.320.984.206

JUMLAH AKTIVA

Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

87

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

2006

2005

2004*)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN
Hutang usaha
Pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Uang muka penjualan

12

27.983.046

1.016.766.717

16.731.150

2j,13

124.571.303

66.060.890

30.146.405

14

250.367.695

145.130.044

45.124.973

1.952.290.818

1.004.304.673

186.260.722

2h,15

Hutang lain-lain

16

46.609.150

28.979.953

Hutang jangka panjang

17

290.000.000.000

290.000.000.000

290.000.000.000

292.401.822.012

292.261.242.277

290.278.263.250

192.411.054

180.863.962

10.000.000.000

10.000.000.000

10.000.000.000

151.145.679

98.117.191

42.720.956

10.151.145.679

10.098.117.191

10.042.720.956

302.745.378.745

302.540.223.430

300.320.984.206

JUMLAH KEWAJIBAN
HAK MINORITAS ANAK
PERUSAHAAN

18

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp
10.000.000 per saham Modal
dasar 25.000.000.000
.saham Modal ditempatkan
dan disetor penuh
10.000.000.000 saham untuk
tahun 2006, 2005 dan 2004*)

2l,19

Saldo laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS

Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

88

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2006

Catatan

2005

2004*)

Pendapatan

20

2.942.007.700

2.359.664.300

1.459.856.800

Beban operasional

21

2.841.851.325

2.277.970.637

1.425.891.823

100.156.375

81.693.663

33.964.977

1.523.321

7.561.631

2.465.280

Beban administrasi bank

(4.130.004)

(4.711.762)

(2.366.781)

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain

(2.606.683)

2.849.869

98.499

Jumlah laba (rugi) sebelum pajak

97.549.692

84.543.532

34.063.476

32.974.112

23.283.335

9.517.155

Jumlah Beban Pajak Penghasilan

32.974.112

23.283.335

9.517.155

Laba sebelum hak minoritas atas laba


bersih Anak Perusahaan

64.575.580

61.260.197

(11.547.092)

(5.863.962)

53.028.488

55.396.235

24.546.321

53.028

55.396

24.546

Laba usaha
Pendapatan (beban) lain-lain

22

Pendapatan bunga

Manfaat (beban) pajak penghasilan :

2k,13

Pajak kini
Pajak tangguhan

Hak minoritas atas laba bersih Anak


Perusahaan

18

Laba bersih
Laba per saham

2l

Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

89

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba

Saldo 1 Januari 2004*)

Catatan

Modal Saham

19

10.000.000.000

Laba bersih tahun 2004*)


Saldo 31 Desember
2004*)

19

Laba bersih tahun 2005


Saldo 31 Desember
2005

19

Laba bersih tahun 2006


Saldo 31 Desember
2006

19

Yang Telah

Yang Belum

Ditentukan

Ditentukan

Penggunaannya

Penggunaannya

Ekuitas Bersih

18.174.635

10.018.174.635

24.546.321

24.546.321

10.000.000.000

42.720.956

10.042.720.956

55.396.235

55.396.235

10.000.000.000

98.117.191

10.098.117.191

53.028.488

53.028.488

10.000.000.000

151.145.679

10.151.145.679

Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

90

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASI
Penerimaan dari pelanggan bersih
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran karyawan
Pembayaran beban usaha lainnya
Kas yang Dihasilkan dari Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penambahan tanah belum dikembangkan
Pembelian aktiva tetap
Kas bersih yang digunakan untuk
Aktivitas Investasi

AKTIVITAS YANG TIDAK


TERPENGARUH ARUS KAS
Reklasifikasi aktiva tanah belum
dikembangkan ke tanah yang
dikembangkan

2e,6

2004*)

3.843.896.195
(988.783.671)
(901.375.000)
(1.949.642.843)
4.094.681

3.163.999.551
1.000.035.567
(605.760.000)
(1.173.717.428)
2.384.557.690

1.176.444.204
(49.018.450)
(328.955.400)
(836.306.284)
(37.835.930)

(320.547.745)
-

(1.580.829.500)
(967.150.000)

(320.547.745)

(2.547.979.500)

175.000.000

175.000.000

(316.453.064)
567.377.857
250.924.793

11.578.190
555.799.667
567.377.857

(37.835.930)
593.635.597
555.799.667

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
Setoran modal oleh pemegang saham
minoritas
Kas bersih yang digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN

2005

2006

Catatan

32.454.389.993

Catatan :
*) Untuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tidak
dikonsolidasikan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

91

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

UMUM
a.

Pendirian Perusahaan
PT Adhibaladika didirikan di Surabaya pada tanggal 12 Juli 1989 berdasarkan akta No. 11 yang dibuat
dihadapan Sugino Saputro, sebagai pengganti dari notaris Budiarti Karnadi S. H. dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2.7737.HT.01.01-TH.89 tanggal
22 Agustus 1989. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir
pada tanggal 26 Desember 2006 berdasarkan akta No. 23 notaris Anita Lucia K, S.H.
Sesuai Pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah kontraktor dalam
pekerjaan bidang tekhnik, antara lain bidang pekerjaan sipil, arsitektur, dekorasi, elektrikal dan mekanikal;
menjalankan usaha dalam bidang reparasi dan perawatan; menjalankan usaha dalam bidang real estate
dengan mengerjakan pembebasan tanah, pembukaan dan pematangan tanah untuk pembangunan perumahanperumahan dan bangunan lainnya, untuk membeli dan menjual tanah dan bangunan serta melakukan segala
tindakan dan perbuatan yang langsung maupun tidak langsung bertalian dengan usaha tersebut; menjalankan
usaha dalam bidang perdagangan umum dari segala macam barang yang dapat dilakukannya termasuk
perdagangan ekspor, impor, antar pulau dan lokal serta dalam hal ini bertindak sebagai distributor, grosir,
komisioner dan agen usaha dagang dari perusahan-Perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri;
menjalankan usaha dalam bidang pertanian, kehutanan, peternakan dan perikananan; menjalankan usaha
dalam bidang perindustrian; menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan barang dan penumpang;
menjalankan usaha dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi pertambangan; menjalankan usaha dalam bidang
pemberian jasa pada umumnya kecuali jasa bidang hukum.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 kegiatan usaha Perusahaan adalah pembangunan, penjualan
kondominium dan pematangan tanah.
Domisili Perusahaan di Jalan Khairil Anwar No. 21 Surabaya dan proyek kondominium berlokasi di Jalan
Bukit Darmo Boulevard No. 9 Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2003.

b. Anak Perusahaan
Semenjak tanggal 27 Mei 2005 Perusahaan melakukan penyertaan saham pada Anak Perusahaan PT IPAC
Graha Sentosa. Jumlah Penyertaan saham Perusahaan di PT IPAC Graha Sentosa adalah sebesar 65%.
(catatan 18)
PT IPAC Graha Sentosa didirikan di Jakarta, pada tanggal 8 Maret 2005 berdasarkan akta No. 5, dibuat
dihadapan notaris Budiarti Karnadi, Sajana Hukum, notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. C-12255.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Mei
2005.
Kegiatan usaha Anak Perusahaan terutama bergerak di bidang jasa perdagangan, pengembang (developer)
dan pembangunan antara lain dengan menjalankan usaha dalam bidang jasa informasi dan pelayanan
pemasaran (penjualan dan pembelian).
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2005.
Jumlah aktiva PT IPAC Graha Sentosa pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing Rp 654.706.792 dan
Rp.619.201.243.

92

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

c.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan


Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris

:
:
:
:

Hendro Sumampow
Drs. Harada Kusuma
Hartono
Hendro S Gondokusumo

Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur

:
:
:

Wim Gideon Gobel


Brasada Chandra
Alim Sutrisno

Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum membentuk Komite Audit.
Gaji yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2006, 2005 dan 2004*)
masing-masing sebesar Rp 263.647.899, Rp 226.690.507 dan Rp 186.184.557.
Pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*) Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai jumlah
karyawan tetap masing masing 25, 22 dan 15 orang.
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


a.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan (secara bersama-sama disebut Perusahaan ) disusun
sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan,
peraturan No. G.VIII.7 lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) no. Kep-06/PM/2000
tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Bapepam SE02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan tersebut disajikan menurut konsep nilai historis (harga
perolehan).
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan induk dan Anak Perusahaan. Akun Hak
Minoritas pada Anak Perusahaan merupakan hak pemegang saham minoritas pada entitas Anak
Perusahaan tersebut. Semua transaksi signifikan antara Anak Perusahaan telah dieliminasi dalam laporan
keuangan konsolidasi.
Neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar
(underclassified basis) sesuai dengan PSAK 44 mengenai Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

93

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

b. Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang
dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
c.

Penyisihan Piutang Ragu-ragu


Penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun
piutang pada akhir tahun.

d. Transaksi dengan Pihak pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa


Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat persyaratan dan kondisi yang normal sebagaimana yang biasa
dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai
dengan ketentuan dalam PSAK No. 7 mengenai Pengungkapan Pihak Pihak yang mempunyai Hubungan
Istimewa.
e.

Persediaan
Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan strata title yang siap dijual. Bangunan strata title yang
sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan
sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum
dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan
pada aktiva pengembangan real estat serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang
dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai
dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode
luas areal.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah
ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah
akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap
dibangun.
Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek dan biaya
pinjaman serta dipindahkan pada aktiva bangunan jasa konstruksi pada saat selesai dibangun dan siap
diserahkan pada pemilik.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai
dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aktiva tanah dan
bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan.
Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial siap untuk digunakan
sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau ditangguhkan dalam suatu periode yang cukup
lama

f.

Biaya Dibayar Dimuka


Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masingmasing biaya.

94

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

g.

Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan dengan biaya perolehannya atau jumlah yang dinilai kembali setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan sebagai berikut ini:
Tahun
Kendaraan kantor

Peralatan kantor

Perabot kantor

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable
amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan
sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; Pemugaran dan
penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16
tentang Aktiva Tetap, dikapitalisasi.
Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
tercermin dalam operasi tahun berjalan.
h. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan bangunan beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full
accrual method) apabila seluruh syarat berikut terpenuhi :
1.

Harga jual akan tertagih yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari
harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

2.

Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang
akan diperoleh pembeli; dan

3.

Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu
transaksi yang secara substansi adalah penjualan, dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat
secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

95

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

h. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)


Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit
dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage of
completion method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
1.

Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua
persyaratan untuk memenuhi pembangunan telah terpenuhi;

2.

Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

3.

Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual
method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
1.

Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang
disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

2.

Harga jual akan tertagih;

3.

Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli;

4.

Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan
kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk
membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai
dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

5.

Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan
di atas kavling tanah tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli
diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan
tersebut terpenuhi.
Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode kontrak selesai (completed contract method) apabila
memenuhi syarat sebagai berikut:
1.

Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang telah disepakati
dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja.

2.

Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi dengan andal; bila
bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

96

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

i.

Manfaat Karyawan
Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004)
mengenai Imbalan Kerja. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), penerapan awal dari PSAK ini
dilakukan secara retrospektif yang mengharuskan dilaporkannya penyesuaian yang berkaitan dengan
periode-periode sebelumnya sebagai penyesuaian pada saldo awal periode dari periode paling awal dari
laporan keuangan yang disajikan. Oleh karena perbedaan yang timbul akibat penerapan PSAK No. 24
(Revisi 2004) sebelum tahun 2004 tidak material, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penyesuaian
sehubungan penerapan PSAK tersebut pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Perhitungan untuk penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.
13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected-Unit-Credit
yang dihitung oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen. Keuntungan atau kerugian aktuarial
diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja karyawan.

j.

Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Non Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aktiva dan kewajiban.
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku
pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak
tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca kecuali untuk entitas yang berbeda atas dasar
kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
Pajak Penghasilan Final
Apabila nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari
dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak
tangguhan.
Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

97

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing


Transaksi dalam mata uang asing dibukukan setelah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Perkiraan aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. Pada
tahun 2006, 2005 dan 2004*), Perusahaan tidak memiliki transaksi dalam mata uang USD.
l.

Laba (rugi) per saham


Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) yang bersangkutan dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.000 lembar saham
pada tahun 2006, 2005 dan 2004*).

m. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan
segmen sekunder adalah berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen tersebut tidak disajikan
karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan berada di wilayah Jawa Timur.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau
jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
n. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang
diestimasi.

98

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

KAS DAN SETARA KAS


Kas dan setara kas terdiri dari:
2006
Kas
Bank
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Lippo Tbk
Deposito berjangka
Jumlah

2005

2004*)

11.330.239

9.881.749

52.754.456
36.840.098
150.000.000
250.924.793

45.746.743
11.749.365
500.000.000
567.377.857

555.799.667
555.799.667

Deposito berjangka dalam Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Jangka waktu
deposito tersebut adalah sebulan dan akan diperpanjang secara otomatis setiap jatuh tempo (roll over). Suku
bunga deposito adalah sebesar 11 % dan 13 % per tahun, masing-masing untuk tahun 2006 dan 2005 serta nihil
untuk tahun 2004*).
Kas dan setara kas milik Perusahaan tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.
4.

PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
2006
Johan
Rochana
Anton Sumawa
Jumlah

61.925.000
4.784.650
66.709.650

2005
11.085.000
9.527.000
20.612.000

2004*)
6.903.300
6.903.300

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:


2005

2004*)

Umur Piutang
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Lebih dari 60 hari
Jumlah

2006
66.709.650
66.709.650

20.612.000
20.612.000

6.903.300
6.903.300

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu


Piutang Bersih

66.709.650

20.612.000

6.903.300

Piutang usaha pihak ketiga Johan timbul atas tagihan-tagihan pekerjaan pematangan tanah. Piutang usaha pihak
ketiga Rochana dan Anton Sumawa timbul atas pemberian jasa pemasaran property.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa
seluruh piutang usaha dapat tertagih.

99

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5.

PIUTANG LAIN-LAIN
Akun piutang lain-lain ini merupakan piutang direksi dan karyawan Rp 49.000.000, Rp 30.250.000 dan Rp
10.000.000 masing-masing di tahun 2006, 2005 dan 2004*). Piutang ini tidak dibebani bunga dan
pembayarannya akan diperhitungkan melalui pemotongan gaji (catatan 26).

6.

PERSEDIAAN
Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaan ini merupakan persediaan real estat atas tanah dalam pengembangan
seluas 5.948 m2 dengan nilai Rp. 32.454.389.993. Pada tahun 2005 dan 2004*), tanah tersebut belum
dikembangkan dan dicatat di akun tanah belum dikembangkan. Lokasi pengembangan tanah tersebut terletak di
Jl.Bukit Darmo Boulevard, Surabaya, Jawa Timur (catatan 9).

7.

UANG MUKA
Uang muka terdiri dari :
2005

2006
Jefry Gunawan

500.000.000

15.375.750

8.500.000

37.745.000

19.275.400

2.315.000

534.651.150

40.060.000

8.500.000

Fery
Asmuji
Lainnya
Jumlah

2004*)

Pada tahun 2006, Perusahaan mengurus Izin Mendirikan Bangunan atas Kondominium dan Mall LenMarc
melalui pihak ketiga-Jefry Gunawan dengan nilai keseluruhan pengurusan Rp 2.186.000.000. Sampai dengan 31
Desember 2006, Perusahaan telah memberikan uang muka sebesar Rp 500.000.000 atau sebesar 22,8%.
Pada tahun 2006, Perusahaan membuat Maket Mall LenMarc melalui pihak ketiga-Fery dengan nilai sebesar
Rp 20.000.000 Sampai dengan 31 Desember 2006, Perusahaan telah memberikan uang muka sebesar
Rp 15.375.750 atau sebesar 76,8%.
Pada tahun 2005, uang muka kepada pihak ketiga Asmuji sebesar Rp 37.745.000 merupakan pembayaran untuk
perbaikan jalan.

100

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8.

BIAYA DIBAYAR DIMUKA


Biaya dibayar dimuka pihak ketiga terdiri dari :
2006
Asuransi
Sewa

2005

12.200.000
41.050.000
53.250.000

Jumlah

2004*)

10.021.000
28.500.000
38.521.000

28.500.000
28.500.000

Biaya dibayar dimuka atas asuransi adalah premi yang dibayarkan atas asuransi kendaraan. Asuransi kendaraan
tersebut ditanggung oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 750.000.000. Asuransi kendaraan tersebut berakhir pada tanggal 1 April 2008.
Beban asuransi setahun adalah sebesar Rp 70.326.237, Rp 47.357.829, Rp 44.755.230 masing-masing di tahun
2006, 2005 dan 2004*) yang dicatat di beban usaha pada laba rugi konsolidasi. (Catatan 21)
Biaya dibayar dimuka atas sewa adalah penyewaan kantor di Jakarta dan kantor proyek di Surabaya. Beban sewa
setahun adalah sebesar Rp 29.300.000, Rp 28.500.000 dan Rp 18.521.000 masing-masing di tahun 2006, 2005
dan 2004*). (Catatan 21,23)
9.

TANAH BELUM DIKEMBANGKAN


Akun ini merupakan tanah belum dikembangkan seluas 20.000 m2 senilai Rp 109.127.067.899. Tanah ini
bersertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Adhibaladika dengan nomor 2.843. Hak atas tanah dengan Hak
Guna Bangunan akan berakhir pada tanggal 13 Nopember 2012. Lokasi tanah yang belum dikembangkan
tersebut terletak di Jl.Bukit Darmo Boulevard, Surabaya, Jawa Timur (Catatan 6).
Berikut disajikan mutasi tanah belum dikembangkan :
Mutasi selama tahun berjalan

Saldo Awal
2006

Tanah belum dikembangkan

Jumlah

Penambahan

2006

Pengurangan /

Saldo Akhir

Reklasifikasi

2006

141.260.955.147

320.502.745

32.454.389.993

109.127.067.899

141.260.955.147

320.502.745

32.454.389.993

109.127.067.899

Mutasi selama tahun berjalan

Saldo Awal
2005

Tanah belum dikembangkan

Jumlah

Pengurangan /

2005

Penambahan

Saldo Akhir

Reklasifikasi

2005

139.680.125.647

1.580.829.500

141.260.955.147

139.680.125.647

1.580.829.500

141.260.955.147

101

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.

TANAH BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan)


Mutasi selama tahun berjalan

2004
Tanah belum dikembangkan
Jumlah

Saldo Awal
2004

Pengurangan /
Reklasifikasi

Penambahan

Saldo Akhir
2004

139.680.125.647

139.680.125.647

139.680.125.647

139.680.125.647

Manajemen berpendapat tidak ada permasalahan yang timbul di sertifikat Hak Guna Bangunan atas pergantian
nama Perusahaan dari PT Adhibaladika menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk.
Rincian mutasi tanah yang belum dikembangkan di tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :
2006
- Izin Amdal, RKL dan RPL
- Tes pondasi
- Izin sistem saluran dan sumur tampungan
- Perencanaan arsitektur dan desain Kondominium dan Mall
- Izin zoning
- Izin underpass
- Izin elevasi urugan lahan
Jumlah

2005

150.000.000
95.502.745
75.000.000
-

130.829.500
75.000.000
900.000.000
250.000.000
150.000.000
75.000.000
1.580.829.500

320.502.745

Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan reklasifikasi atas tanah belum


Rp 32.454.389.993 ke akun persediaan tanah yang dikembangkan (catatan 6).

dikembangkan

sebesar

10. AKTIVA TETAP


Aktiva tetap terdiri dari:
Mutasi selama tahun berjalan

2006

Saldo
Awal

Penambahan

Saldo
Akhir

Pengurangan

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Kendaraan
Peralatan kantor
Perabot kantor

159.451.015.260
905.000.000
71.360.665
120.365.000

159.451.015.260
905.000.000
71.360.665
120.365.000

Jumlah

160.547.740.925

160.547.740.925

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Kendaraan
Peralatan kantor
Perabot kantor

113.125.000
53.520.499
59.198.750

113.125.000
17.840.166
30.091.250

226.250.000
71.360.665
89.290.000

Jumlah

225.844.249

161.056.416

386.900.665

Nilai Buku

160.321.896.676

102

160.160.840.260

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. AKTIVA TETAP (lanjutan)


Mutasi selama tahun berjalan
Saldo
2005

Saldo

Awal

Penambahan

Pengurangan

Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah

159.451.015.260

159.451.015.260
905.000.000

Kendaraan

905.000.000

Peralatan kantor

71.360.665

71.360.665

Perabot kantor

58.215.000

62.150.000

120.365.000

159.580.590.925

967.150.000

160.547.740.925

113.125.000

Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Kendaraan

113.125.000

Peralatan kantor

35.680.333

17.840.166

53.520.499

Perabot kantor

29.107.500

30.091.250

59.198.750

64.787.833

161.056.416

225.844.249

Jumlah
Nilai Buku

159.515.803.092

160.321.896.676

Mutasi selama tahun berjalan


Saldo
2004*)

Saldo

Awal

Penambahan

Pengurangan

Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah

159.451.015.260

159.451.015.260

Peralatan kantor

71.360.665

71.360.665

Perabot kantor

58.215.000

58.215.000

159.580.590.925

159.580.590.925

Jumlah

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Peralatan kantor

17.840.166

17.840.166

35.680.333

Perabot kantor

14.553.750

14.553.750

29.107.500

32.393.916

32.393.916

64.787.833

Jumlah
Nilai Buku

159.548.197.009

103

159.515.803.092

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. AKTIVA TETAP (lanjutan)


Perusahaan memiliki aktiva tetap tanah seluas 29.223m2 yang terletak di Jl.Bukit Darmo Boulevard, Surabaya,
Jawa Timur, dengan hak legal HGB No. 2.843 atas nama Perusahaan, hak atas tanah dengan Hak Guna
Bangunan akan berakhir pada tanggal 13 Nopember 2012 dan dapat diperpanjang.
Atas aktiva tetap tanah, Perusahaan merencanakan penggunaannya untuk membangun Mall LenMarc, tanah dan
bangunan tersebut bukan untuk dijual.
Kecuali aktiva tetap tanah, peralatan dan perabotan kantor, Perusahaan telah mengasuransikan aktiva tetap
kendaraan pada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 750.000.000.
Menurut pendapat manajemen Perusahaan, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian.
Pembebanan penyusutan aktiva tetap tahun 2006, 2005 dan 2004*) adalah sebesar Rp 161.056.416,
Rp 161.056.416 dan Rp 32.393.916, pembebanan tersebut dicatat di beban operasional pada laba rugi
konsolidasi.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva ini, manajemen Perusahaan
dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat diperoleh kembali.
11. AKTIVA LAIN-LAIN
a. Biaya Pra Operasi
Akun ini merupakan biaya pra operasi atas biaya biaya yang dikeluarkan dalam periode pendirian
Perusahaan.
2006
Biaya pra operasi
Akumulasi amortisasi

2005

2004*)

848.203.000
(848.203.000)

848.203.000
(636.152.250)

848.203.000
(424.101.500)

212.050.750

424.101.500

2005

2004*)

Jumlah
b. Perlengkapan
Akun ini merupakan perlengkapan pembantu yang terdiri dari :
2006
Alat alat listrik
Alat tulis kantor
Jumlah

104

44.195.000
4.350.000

43.250.000
5.250.000

74.996.000
16.255.000

48.545.000

48.500.000

91.251.000

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG USAHA
Hutang usaha terdiri dari:
2006
Abdul Kanan
Uniq Design
PT Pilar Terpadu
Jumlah

25.570.255
2.412.791
27.983.046

2005
53.516.717
63.250.000
900.000.000
1.016.766.717

2004*)
16.731.150
16.731.150

Hutang usaha pihak ketiga atas Abdul Kanan timbul dari pembelian tanaman yang di tanam pada median jalan
depan lokasi proyek, sedangkan hutang usaha Uniq Design timbul dari pekerjaan barang cetakan.
Hutang usaha pihak ketiga atas PT Pilar Terpadu sebesar Rp 900.000.000 timbul dari tagihan perencanaan
arsitektur dan desain Kondominium dan Mall.
13. PERPAJAKAN
a.

Hutang Pajak
2006
Pajak Penghasilan
- Pasal 21
- Pasal 29
Jumlah

51.404.200
73.167.103
124.571.303

2005
25.867.900
40.192.990
66.060.890

2004*)
13.236.750
16.909.655
30.146.405

b. Beban Pajak Penghasilan


2006

2005

2004

Laba sebelum pajak penghasilan


Ditambah ( dikurangi )
Penghasilan yang dikenakan pajak
final.

97.549.692

84.543.532

34.063.476

(1.523.321)

(7.561.631)

(2.465.280)

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan

96.026.371

76.981.901

31.598.196

Beban yang tidak dapat dikurangkan

114.651.500

100.191.280

48.516.169

Taksiran penghasilan kena pajak


Taksiran pajak penghasilan
Perusahaan
Anak Perusahaan
Jumlah taksiran pajak penghasilan
Pajak tangguhan
Pajak Kini

210.677.871

177.173.181

80.114.365

25.244.863
7.729.249

15.914.716
7.368.619

9.517.155
-

32.974.112
32.974.112

23.283.335
23.283.335

9.517.155
9.517.155

Perusahaan telah melunasi kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp 240.099.840, Rp 47.424.132
dan Rp 41.476.806 masing-masing di tahun 2006, 2005 dan 2004*).

105

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR


Biaya yang masih harus dibayar terdiri dari:
2006
Manfaat karyawan (Catatan 24)
Teka stationery
Lain-lain
Jumlah

169.798.420
66.345.450
14.223.825
250.367.695

2005
73.450.200
70.279.000
1.400.844
145.130.044

2004*)
33.874.973
11.250.000
45.124.973

Pada tahun 2006, 2005 dan 2004*) biaya yang masih harus dibayar atas Teka Stationery timbul dari pemakaian
supplies fotocopy dan peralatan gambar.
15. UANG MUKA PENJUALAN
Uang muka penjualan terdiri dari:
2006
Kondominium
Lain-lain
Jumlah

1.950.000.000
2.290.818
1.952.290.818

2005
1.000.000.000
4.304.673
1.004.304.673

2004*)
186.260.722
186.260.722

Uang muka penjualan timbul dari pemesanan kondominium oleh konsumen pihak ketiga sebesar
Rp 1.950.000.000, Rp 1.000.000.000 masing-masing untuk ditahun 2006 dan 2005.
Semenjak tahun 2005, Perusahaan telah menawarkan kondominium ke konsumen dengan berbagai type, luas dan
harga. Setiap konsumen yang membeli dengan melakukan pemesanan kondominium tersebut diharuskan
membayar booking fee sebesar Rp 25.000.000, selanjutnya konsumen harus membayarkan uang muka sebesar
30% yang diangsur selama 3 bulan dari harga jual dan sisanya diangsur selama 30 bulan.
Kondominium yang dipesan oleh konsumen harus diserah-terimakan sesuai dengan perjanjian antara konsumen
dan Perusahaan, jika salah satu tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, akan dikenakan sanksi-sanksi.
Apabila Perusahaan tidak dapat menyelesaikan pembangunan kondominium tersebut sesuai dengan perjanjian
maka Perusahaan harus membayar denda 1% sampai dengan 6% dari total angsuran yang telah
dibayarkan.Syarat- syarat tersebut berlaku pada saat Penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PPJB).
Sampai dengan 31 Desember 2006, jumlah kondominium yang telah dipesan oleh konsumen sebanyak 78 unit.
16. HUTANG LAIN-LAIN
Akun hutang lain-lain pihak ketiga ini merupakan pinjaman dana sementara dari Retno Herawati sebesar
Rp. 46.609.150 dan Rp 28.979.953 masing-masing untuk tahun buku 2006 dan 2005. Pinjaman ini tidak
dikenakan bunga.
17. HUTANG JANGKA PANJANG
Akun ini merupakan hutang kepada pemegang saham yang digunakan untuk pengembangan usaha. Pinjaman ini
diberikan oleh pemegang saham tanpa ditentukan jangka waktu pengembalian dan tidak dikenakan bunga.
Jumlah hutang kepada pemegang saham sebesar Rp 290.000.000.000 untuk tahun buku 2006, 2005 dan 2004*)
(Catatan 25)

106

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN


Sesuai akta Pendirian Perseroan Terbatas PT IPAC Graha Sentosa No. 5 tanggal 8 Maret 2005, dibuat di hadapan
Budiarti Karnadi, SH., notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 7983 Berita Negara R.I.
No. 60 tanggal 29 Juli 2005 jo. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 27 Mei 2005, dibuat di bawah tangan, dimana
jual beli saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana
termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat PT IPAC Graha Sentosa No. 10 tanggal 30 Mei 2006, dibuat
di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn. notaris di Kabupaten Pasuruan, modal dasar PT IPAC Graha
Sentosa adalah sebesar Rp 1.000.000.000 dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 per lembar saham.
Dari modal tersebut telah disetor penuh sebesar 500 lembar saham dengan komposisi sebagai berikut :

Pemegang Saham

Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

Persentase
Pemilikan
Jumlah

PT Adhibaladhika
Ny. Indriana Gessa

325
175

65%
35%

325.000.000
175.000.000

Jumlah

500

100%

500.000.000

Hak minoritas PT IPAC Graha Sentosa adalah sebagai berikut :

2006

Hak Minoritas Atas

Hak Minoritas Atas

Aktiva Bersih

Laba (Rugi) Bersih

Anak Perusahaan

Anak Perusahaan

PT IPAC Graha Sentosa

192.411.054

(11.547.092)

Jumlah

192.411.054

(11.547.092)

2005

Hak Minoritas Atas

Hak Minoritas Atas

Aktiva Bersih

Laba (Rugi) Bersih

Anak Perusahaan

Anak Perusahaan

PT IPAC Graha Sentosa

180.863.962

(5.863.962)

Jumlah

180.863.962

(5.863.962)

107

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. MODAL SAHAM


Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*) dengan nilai nominal
Rp 10.000.000 adalah sebagai berikut:
2006

Pemegang Saham

Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

Persentase
Pemilikan
Jumlah

PT Adhibalaraja
Heru Hidayat
Komisaris :
Hendro Sumampow
Jumlah

650
200

65%
20%

6.500.000.000
2.000.000.000

150

15%

1.500.000.000

100%

10.000.000.000

1.000

2005

Pemegang Saham

Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

PT Adhibalaraja
PT Dharmala Land
PT Kusuma Sari Lestari
Komisaris :
Hartono
Drs. Harada Kusuma
Jumlah

Persentase
Pemilikan

Jumlah

650
200
100

65%
20%
10%

6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000

25
25

2,5%
2,5%

250.000.000
250.000.000

1.000

100%

10.000.000.000

2004*)

Pemegang Saham

Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

PT Adhibalaraja
PT Dharmala Land
PT Kusuma Sari Lestari
Komisaris :
Hartono
Drs. Harada Kusuma
Jumlah

Jumlah

650
200
100

65%
20%
10%

6.500.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000

25
25

2,5%
2,5%

250.000.000
250.000.000

1.000

108

Persentase
Pemilikan

100%

10.000.000.000

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. MODAL SAHAM (lanjutan)


Pada tahun 2006 telah terjadi tukar menukar dan jual beli saham sebagai berikut:
a.

Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 270 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik Harada Kusuma sebanyak 25 saham dan piutang sebesar Rp 2.307.022.677 dalam Perseroan
sehingga PT Adhibalaraja menjadi pemilik 25 saham dalam Perseroan dan Harada Kusuma menjadi pemilik
270 saham dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No.
15 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., notaris di Kab.
Pasuruan;

b.

Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 1.080 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik PT Kusuma Sari Lestari sebanyak 100 saham dan piutang sebesar Rp 9.228.090.696 dalam
Perseroan sehingga PT Adhibalaraja menjadi pemilik 100 saham dalam Perseroan dan milik PT Kusuma
Sari Lestari menjadi pemilik 1.080 saham dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam
akta Tukar Menukar Saham No. 16 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia
Kendarto, SH., MKn., notaris di Kab. Pasuruan;

c.

Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 270 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik Hartono sebanyak 25 saham dan piutang sebesar Rp 2.307.022.677 dalam Perseroan sehingga
PT Adhibalaraja menjadi pemilik 25 saham dalam Perseroan dan Hartono menjadi pemilik 270 saham
dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar Menukar Saham No. 17 tanggal
26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., notaris di Kab. Pasuruan;

d.

Tukar menukar saham milik PT Adhibalaraja sebanyak 2.160 saham dalam PT Adhibaladika Agung dengan
saham milik PT Dharmala Land sebanyak 200 saham dan piutang sebesar Rp18.348.954.047 dalam
Perseroan sehingga PT Adhibalaraja menjadi pemilik 200 saham dalam Perseroan dan PT Dharmala Land
menjadi pemilik 2.160 saham dalam PT Adhibaladika Agung, sebagaimana termaktub dalam akta Tukar
Menukar Saham No. 18 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat di hadapan Anita Lucia Kendarto, SH.,
MKn., notaris di Kab. Pasuruan;

e.

Penjualan sebanyak 150 saham milik PT Adhibalaraja kepada Hendro Sumampow, sebagaimana termaktub
dalam akta Jual Beli Saham No. 21 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH.,
MKn., notaris di Kab. Pasuruan;

Penjualan sebanyak 200 saham milik PT Adhibalaraja kepada Heru Hidayat, sebagaimana termaktub dalam akta
Jual Beli Saham No. 22 tanggal 26 Desember 2006, yang dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., MKn., notaris
di Kab. Pasuruan.
Tukar menukar dan jual beli saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Adhibaladika
No. 23 tanggal 26 Desember 2006 dibuat oleh Anita Lucia Kendarto, SH., M.Kn., notaris di Kab. Pasuruan.

109

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. PENDAPATAN
Pendapatan terdiri dari:

Jasa pemasaran
Pematangan tanah
Jumlah

2006

2005

596.292.500

409.314.300

2.345.715.200

1.950.350.000

1.459.856.800

2.942.007.700

2.359.664.300

1.459.856.800

2004*)

Jasa pemasaran merupakan pendapatan Anak Perusahaan atas jasa jasa pemasaran rumah, ruko dan apartemen
milik pihak lain.
Pematangan tanah (cut & fill) merupakan pendapatan Perusahaan dari pihak ketiga atas kegiatan pengukuran,
penggalian, pengurugan, perataan dan pemadatan tanah.
21. BEBAN OPERASIONAL
Beban operasional terdiri dari:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10)
Pajak bumi dan bangunan
Pemasaran dan pengembangan
Jamuan dan sumbangan
Seragam dan kelengkapan operasional
Percetakan
Pelatihan dan pengembangan SDM
Transportasi dan akomodasi
Perlengkapan kantor
Perizinan usaha
Manfaat karyawan (Catatan 24)
Asuransi (Catatan 8)
Makan dan minum karyawan
Rumah tangga kantor
Listrik, air dan telepon
Sewa (Catatan 8)

2006

2005

2004*)

901.375.000
373.107.166
240.099.840
189.068.500
179.227.750
121.715.800
101.863.725
96.750.635
93.010.738
92.451.873
90.975.000
96.348.220
70.326.237
59.761.335
50.918.200
48.345.756
29.300.000

605.760.000
373.107.166
47.424.132
156.640.645
355.358.045
173.102.590
52.815.868
43.490.000
57.170.842
62.268.230
52.700.000
39.575.227
47.357.829
96.667.868
19.490.950
49.746.460
28.500.000

328.955.400
239.200.000
41.476.806
90.732.000
244.444.666
99.850.000
48.253.664
28.450.000
52.468.000
24.650.000
21.000.000
33.874.973
44.755.230
69.034.625
15.825.739
22.085.120
18.521.000

7.205.550

16.794.785

2.314.600

2.841.851.325

2.277.970.637

1.425.891.823

Lain-lain
Jumlah

110

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Pendapatan (beban) lain-lain terdiri dari:
2006
Pendapatan bunga
Beban administrasi bank
Jumlah

2005

2004*)

1.523.321

7.561.631

2.465.280

(4.130.004)

(4.711.762)

(2.366.781)

(2.606.683)

2.849.869

98.499

23. IKATAN-IKATAN YANG SIGNIFIKAN


a.

b.

c.
d.

e.

f.

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 30 Desember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian
sewa kantor proyek Surabaya dengan Tjan Kiem Tjwan, nilai sewa pertahun menurut perjanjian dalah
Rp. 18.521.000, perjanjian sewa tersebut berakhir pada tanggal 30 Desember 2010.
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 30 Desember 2003 dengan Alex M.S, Perusahaan
menandatangani perjanjian sewa kantor Jakarta dengan nilai sewa pertahun adalah Rp 3.000.000, perjanjian
sewa tersebut berakhir pada tanggal 30 Desember 2008.
Berdasarkan perjanjian No. K.095/Mar053R2/ipr.02.06 Pada tanggal 12 Juni 2006 Perusahaan telah
menandatangani kontrak pekerjaan pondasi dengan PT. Indonesia Pondasi Raya senilai Rp.2.500.000.000.
Pada tahun tanggal 12 Mei 2006 Perusahaan telah menandatangani kontrak pekerjaan dengan No.
1221/BDG/2006 dengan konsultan Benyamin Gideon and Associates untuk pekerjaan struktur Apartement
dan Mall senilai Rp.575.000.000.
Pada tanggal 30 Agustus 2005 Perusahaan telah menandatangani penunjukan Strata Title Consultant dalam
rangka penerapan Strata Title Sistem pada bangunan apartement Adhiwangsa Surabaya senilai
Rp.250.000.000.
Pada tanggal 19 Oktober 2004 Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerja dengan PT. Pilar Terpadu
dengan nomor perjajian 001/PT/SPK/10/2004 untuk pekerjaan perencanaan apartement dan mall senilai
Rp. 1.800.000.000,-

24. IMBALAN KERJA KARYAWAN


Pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*), Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat saldo penyisihan
imbalan kerja karyawan masing-masing sebesar Rp 169.798.420, Rp 73.450.200 dan Rp 33.874.973, yang
disajikan sebagai bagian dari akun Biaya Masih Harus Dibayar. Seperti dijelaskan pada Catatan 2i, perbedaan
yang timbul akibat penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) untuk periode sebelum tahun 2004 tidak material,
sehingga Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penyesuaian sehubungan penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2004) pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Perusahaan mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan PT Bumi Dharma Aktuaria,
aktuaris independen, dalam laporannya no. 310/UU-K13/BDA/IV/07 tanggal 25 April 2007, dengan
menggunakan metode Projected Unit Credit Actuarial Cost.

111

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)


Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung penyisihan imbalan kerja karyawan pada tanggal
31 Desember 2006, 2005 dan 2004*) adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga
Tingkat kematian
Kenaikan gaji dan upah
Umur pensiun normal

:
:
:
:

12% per tahun


Tabel CSO-1980
10% per tahun
55 tahun

Berikut ini adalah rangkuman bagian-bagian dari beban imbalan kerja yang tercatat pada laporan laba rugi
konsolidasi dan penyisihan imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*) :
a.

Beban imbalan kerja


2006

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Amortisasi biaya jasa lalu non vested
Biaya jasa lalu vested

2004*)

70.155.400
14.082.570
-

31.544.399
8.030.828
-

15.978.761
1.917.451
-

84.237.970

39.575.227

17.896.212

Keuntungan aktuarial yang diakui


Beban imbalan kerja bersih

2005

b. Penyisihan imbalan kerja


2006

2005

2004*)

Nilai kini kewajiban imbalan kerja


Jumlah yang belum diakui:
- Biaya jasa lalu

73.450.200

33.874.973

15.978.761

- Kerugian aktuaria

96.348.220

39.575.227

17.896.212

169.798.420

73.450.200

33.874.973

Penyisihan imbalan kerja yang diakui


c.

Mutasi penyisihan imbalan kerja adalah sebagai berikut :


2006

2005

2004*)

Saldo awal tahun

73.450.200

33.874.973

Beban tahun berjalan (Catatan 21)

96.348.220

39.575.227

33.874.973

169.798.420

73.450.200

33.874.973

Saldo akhir tahun

112

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA


a. Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Karya (Persero)
untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan The Adhiwangsa Residences And Mall, Project Surabaya.
Lingkup pekerjaannya adalah struktur, arsitektur, interior, tunnel, pekerjaan eksternal dan pekerjaan
mekanikal, elektrikal dan plumbing. Nilai kontrak pekerjaan proyek adalah sebesar Rp. 577.500.000.000
termasuk PPN 10%.
b. Berdasarkan akta no 43 tanggal 27 Maret 2007 oleh notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito menerangkan
bahwa Rapat Perseroan memutuskan :

Meningkatkan modal dasar perseroan dari Rp 25.000.000.000 menjadi Rp 1.200.000.000.000 dan


meningkatkan modal ditempatkan / modal disetor perseroan dari Rp. 10.000.000.000 menjadi
Rp.400.000.000.000. Penambahan setoran modal sebesar Rp. 390.000.000.000 dilakukan dengan
uang tunai oleh:
- PT Adhibalaraja sebesar Rp 253.500.000.000.
- Tuan Heru Hidayat sebesar Rp. 78.000.000.000.
- Tuan Hendro Sumampow sebesar Rp. 58.500.000.000.
Mengubah nilai nominal saham dari Rp. 10.000.000 menjadi Rp 100.

Pada tanggal 30 Maret 2007, akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor W7-03437 HT.01.04 TH. 2007.
c.

Berdasarkan akta Berita Acara Sesuai akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
PT Adhibaladika (Tentang Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Dalam Rangka Pemasyarakatan Saham)
No.27 tanggal 10 April 2007, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., notaris di Jakarta, yang telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
W7-04256-HT.01.04-TH 2007 tanggal 16 April 2007 dan telah diterima dan dicatat dalam Database
Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
di bawah No. W7-HT.01.04-5178 tanggal 17 April 2007.
Berdasarkan akta Berita Acara Sesuai akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa tersebut terdapat
perubahan-perubahan atas :
1.

Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan, adalah sebagai berikut:


Komisaris
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

:
:
:
:
:

Hendro Sumampow
Ievan Daniar Sumampow
Heru Hidayat
Agus Widagdo
Tarub

Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur

:
:
:
:
:

Wim Gideon Gobel


Iefenn Adrianne Sumampow
Ferry Junarso
Marcia Sumampow
Brasada Chandra

113

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)


2.

Nama Perusahaan menjadi PT Bukit Darmo Property Tbk

3.

Seluruh Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikan dengan dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka.

d.

Pada tanggal 19 April 2007, terdapat pendirian PT Sentra Multi Unggul (SMU) berkedudukan di Surabaya
didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 19 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hatuti, SH., notaris di Jakarta.
Anggaran dasar SMU tersebut di atas sedang dalam proses untuk memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Keterangan

Jumlah Nilai Nominal

Jumlah Saham

Modal Dasar

(Rp)

10.000

10.000.000.000

2.500

2.500.000.000

100%

2.480

2.480.000.000

99,2%

20

20.000.000

0,8%

2.500

2.500.000.000

100%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor


Penuh

Pemegang Saham
PT Bukit Darmo Property Tbk
Brasada Chandra
Jumlah

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang pengusahaan tanah dan bangunan (Real Estate),
pembangunan dan jasa.
e.

Sampai dengan tanggal 24 April 2007, hutang pemegang saham sebesar Rp 290.000.000.000 telah dilunasi
seluruhnya (Catatan 17).
Rincian pelunasan hutang jangka panjang adalah sebagai berikut :
PT Adhibalaraja

130.445.000.000

Heru Hidayat

80.000.000.000

Hendro Sumampow

79.555.000.000
290.000.000.000

114

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)


f.

Tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Mitra Multi Unggul berkedudukan di Surabaya didirikan
berdasarkan akta No. 4 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hatuti, SH., notaris di Jakarta.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh

Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham


Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
5.000
5.000.000.000

Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Ielenna Sumampow
Jumlah

1.250

1.250.000.000

100%

1.240
10
1.250

1.240.000.000
10.000.000
1.250.000.000

99,2%
0,8%
100%

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang jasa atau pelayanan, pembangunan, perdagangan
umum, pengangkutan, perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pendirian PT Mitra Multi Unggul merupakan penyertaan saham Perusahaan secara tidak langsung atau
melalui PT Sentra Multi Unggul
g.

Tanggal 30 April 2007, terdapat pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama berkedudukan di Jakarta
didirikan berdasarkan akta No. 5 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Sri Hatuti, SH., notaris di Jakarta.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Keterangan

Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham


Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)

Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT Sentra Multi Unggul
Tan Djoe Peng
Jumlah

5.000

5.000.000.000

1.250

1.250.000.000

100%

1.240
10

1.240.000.000
10.000.000

99,2%
0,8%

1.250

1.250.000.000

100%

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang pembangunan dan jasa atau pelayanan,
perdagangan umum, pengangkutan, perbengkelan, perindustrian, percetakan, pertanian dan pertambangan.
Pendirian PT Multi Unggul Sejahtera Utama merupakan penyertaan saham Perusahaan secara tidak langsung
atau melalui PT Sentra Multi Unggul
h.

Sampai dengan tanggal laporan ini, pengurusan Izin Mendirikan Bangunan dan pembuatan Maket Mall
LenMarc telah selesai dikerjakan dan telah dibayarkan keseluruhannya.

115

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

i. Berdasarkan Bukti Penerimaan Surat Ditjen Pajak tertanggal 23 Maret 2007, Perseroan menyampaikan SPT
Tahunan PPh Badan untuk Tahun Pajak 2006; SPT Pembetulan Kurang Bayar PPh Badan untuk Tahun
Pajak 2005; dan SPT Pembetulan Kurang Bayar PPh Badan untuk Tahun Pajak 2004.
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a.

Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu melakukan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, di mana transaksi ini dilakukan dengan persyaratan dan
kondisi yang sama dengan transaksi yang biasa dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk transaksi
antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu
yang tidak memperhitungkan bunga.

b.

Perusahaan melakukan transaksi pinjam-meminjam dana tanpa bunga sebesar Rp 373.487.047 dengan
PT IPAC Graha Sentosa (Anak Perusahaan).

c.

Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan yang pelunasannya dilakukan
melalui pemotongan gaji. Pinjaman ini disajikan sebagai piutang lain-lain karyawan pada neraca
konsolidasi.

d.

Sifat dari transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
PT IPAC Graha Sentosa

Sifat Hubungan Istimewa


Anak Perusahaan

Transaksi
Pinjam meminjam dana
tanpa pembebanan bunga

PT Adhibalaraja

Pemegang Saham Perusahaan

Pinjam meminjam dana


tanpa pembebanan bunga

Heru Hidayat

Pemegang Saham Perusahaan

Pinjam meminjam dana


tanpa pembebanan bunga

Hendro Sumampow
PT Dharmala Land

Pemegang Saham Perusahaan/

Pinjam meminjam dana

Komisaris Utama Perusahaan

tanpa pembebanan bunga

Pemegang Saham

Pinjam meminjam dana


tanpa pembebanan bunga

PT Kusuma Sari Lestari

Pemegang Saham Perusahaan

Pinjam meminjam dana


tanpa pembebanan bunga

Hartono
Drs. Harada Kusuma

Pemegang Saham Perusahaan/

Pinjam meminjam dana

Anggota Komisaris Perusahaan

tanpa pembebanan bunga

Pemegang Saham Perusahaan/

Pinjam meminjam dana

Anggota Komisaris Perusahaan

tanpa pembebanan bunga

116

PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (d.h PT ADHIBALADIKA) DAN ANAK PERUSAHAAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004*)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. INFORMASI SEGMEN USAHA


Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai kegiatan usaha yang sejenis serta menjalankan kegiatan usahanya
di Surabaya, Jawa Timur, sampai dengan 31 Desember 2006, Perusahaan belum membuat segmen usaha
dikarenakan belum sepenuhnya melakukan penjualan berdasarkan segmen usaha.
28. PERKEMBANGAN

TERAKHIR

STANDAR

AKUNTANSI

KEUANGAN

DAN

PERATURAN

LAINNYA
Tidak ada perkembangan standar akuntansi keuangan dan peraturan lainnya yang berpengaruh secara signifikan
terhadap laporan keuangan.
29. KONDISI EKONOMI
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan masih akan terpengaruh dan akan terus terpengaruh oleh dampak
kondisi ekonomi Indonesia. Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan
dan Anak Perusahaan akan melanjutkan operasinya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan
akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu hal yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi terhadap
likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dampaknya kepada para kreditur,
pelanggan, pemasok dan pemegang saham Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut :

Manajemen merencanakan untuk mencatatkan sahamnya di bursa


Memperbaiki seluruh manajemen dan sistim operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Terus melakukan efisiensi tanpa mengurangi efektivitas disemua kegiatan operasional Perusahaan dan
Anak Perusahaan.

30. REKLASIFIKASI
Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2005 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2006.
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan
pada tanggal 23 Mei 2007.

117

Halaman ini sengaja dikosongkan

XIX. LAPORAN PENILAI

119

Halaman sengaja dikosongkan

76

121

122

123

124

XX. ANGGARAN DASAR PERSEROAN


NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1.

Perseroan terbatas ini bernama PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk (selanjutnya) dalam Anggaran
Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan), berkedudukan di Surabaya.

2.

Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar
wilayah Republik Indonesia sebagai mana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan dari Komisaris.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2

Perseroan ini didirikan untuk waktu tidak terbatas dimulai sejak tanggal 22-08-1989 (dua puluh dua
Agustus seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan).
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah :
berusaha dalam dalam bidang pengusahaan tanah dan bangunan (Real Estate), pembangunan dan
jasa.
2.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
a.

Membebaskan tanah untuk dikembangkan dan dikelola sebagai wilayah pemukiman, perniagaan,
pusat perbelanjaan (mal), kawasan industri, pusat rekreasi dan hiburan serta perkantoran dengan
membangun sarana dan prasarana (infrastruktur), melestarikan lingkungan hidup,
menyelenggarakan pembangunan, rehabilitasi, pengadaan, pemasaran, penjualan, pembelian,
penyewaan apartemen (rumah susun), rumah-rumah, pertokoan, kantor, dan gedung-gedung
beserta semua bentuk sarana penunjangnya.

b.

Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya termasuk sebagai pemborong,
perencana, penyelenggara dan pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan,
dam-dam, irigasi dan pertamanan serta pemasangan instalasi- instalasi listrik, gas, air ledeng
dan telekomunikasi.

c.

Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya termasuk jasa pemeliharaan dan
pembersihan gedung-gedung (maintenance and cleaning services), pengelolaan gedung (jasa
manajemen) kecuali jasa dan konsultasi di bidang hukum.
MODAL
Pasal 4

1.

Modal dasar Perseroan berjumlah Rp.1.200.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus miliar rupiah)
terbagi atas 12.000.000.000 (dua belas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar
Rp.100,00 (seratus rupiah).

125

2.

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh :


a.

PT ADHIBALARAJA sebanyak 2.600.000.000 (dua miliar


enam ratus juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar dua ratus enam puluh miliar rupiah
b. Tuan HERU HIDAYAT sebanyak 800.000.000 (delapan ratus
juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar delapan
puluh miliar rupiah
c. Tuan HENDRO SUMAMPOW sebanyak 600.000.000 (enam
ratus juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
enam puluh miliar rupiah
Atau seluruhnya sebanyak 4.000.000.000 (empat miliar) saham,
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar empat ratus miliar rupiah
II.

3.

4.

Rp.260.000.000.000,00

Rp. 80.000.000.000,00

Rp. 60.000.000.000,00
Rp.400.000.000.000,00

Saham yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat dengan cara Penawaran Umum
melalui Pasar Modal (Go Public) adalah sebanyak 2.000.000.000 (dua miliar) saham atau dengan
nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) sehingga
setelah Go Public, maka saham yang diambil bagian dan disetor penuh menjadi sebanyak
6.000.000.000 (enam miliar) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp.600.000.000.000,00 (enam ratus miliar rupiah).

100 % (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut di atas atau
seluruhnya berjumlah Rp.600.000.000.000,00 (enam ratus miliar rupiah) telah disetor penuh
sebagaimana mestinya kepada Perseroan oleh masing-masing pemegang saham, dengan perincian
sebagai berikut :
a.

Sebesar Rp.400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) merupakan setoran awal; dan

b.

Sebesar Rp.200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) merupakan tambahan setoran yang
berasal dari hasil Penawaran Umum.

Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara lain selain dalam bentuk uang dengan memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan wajib disetujui terlebih dahulu oleh Rapat Umum
Pemegang Saham dengan memperhatikan Peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan dibidang Pasar Modal.
Penyetoran atas saham dalam bentuk benda tidak bergerak wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang salah satunya terbit atau beredar ditempat kedudukan
Perseroan dan yang lain berperedaran nasional sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut, dan benda tidak bergerak yang
dijadikan sebagai setoran atas saham tersebut wajib dinilai oleh penilai independen yang terdaftar
di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Penyetoran atas saham dengan pemasukan saham Perseroan lain, harus berupa saham-saham
yang telah disetor penuh, tidak dijaminkan dengan cara apapun juga dan harganya harus ditetapkan
oleh pihak independen untuk melaksanakan penilaian serta memberikan pendapat tentang harga
saham dan harus dilakukan dengan memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam
hal penyetoran tersebut berasal dari laba yang ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan
atau unsur modal sendiri maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur
modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah
diperiksa Akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian.
Penyetoran atas saham dengan konversi tagihan.

126

5.

Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga
tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam
anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6.

a.

Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas
adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak
untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang
telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masingmasing pada tanggal tersebut.

b.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka
waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

c.

Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut diatas harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syaratsyarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar ini dan peraturan
perundangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana sahamsaham Perseroan dicatatkan.

d.

Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus di alokasikan kepada semua pemegang saham
yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat
Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat
Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah hak memesan
Efek terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan
tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal.

e.

Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang
saham sebagaimana dimaksud huruf d diatas, maka Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib
dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan
syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangan dibidang Pasar
Modal.

f.

Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari
ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 6 huruf a sampai dengan huruf e tersebut di atas,
apabila ketentuan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya.

g.

Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
kepada pemegang saham seperti penambahan modal dengan cara mengkonversi utang
Perseroan menjadi saham, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.

7.

Pelaksanaan pengeluaran saham yang masih dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat
ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang semula
telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat
dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

127

8.

Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mengindahkan ketentuan dalam anggaran
dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9.

Setiap pemegang saham tunduk kepada anggaran dasar Perseroan dankepada semua keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan yang relevan.

10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh sampai dengan 10 %
(sepuluh persen) dari jumlah saham yang-telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan
perundangan menentukan lain.
Pembelian kembali saham tersebut tidak boleh mengurangi modal dasar dan modal ditempatkan
atau disetor Perseroan dan saham- saham yang dibeli kembali tersebut tidak dihitung dalam
menentukan korum kehadiran maupun pengambilan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
SAHAM
Pasal 5
1.

Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama pemiliknya sebagaimana
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

2.

Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham, yaitu
orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam
Daftar Pemegang Saham.

3.

Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki
bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang
lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu
saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang
saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh
hukum atas saham tersebut.

4.

Selama ketentuan dalam ayat 3 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut
tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran
dividen untuk saham itu ditangguhkan.

5.

Pemilik dari satu saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran
Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang
Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6.

Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham
tersebut dicatatkan.
SURAT SAHAM
Pasal 6

1.

Perseroan dapat memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham
atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ketentuan yang berlaku di Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

2.

Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang
dimiliki oleh seorang pemegang saham.

128

3.

Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :


a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat saham;
c. Tanggal pengeluaran surat saham;
d. Nilai nominal saham;
e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi;

4.

Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :


a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat kolektif saham;
c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;
d. Nilai nominal saham;
e. Jumlah saham;
f. Nomor surat urut saham yang bersangkutan; dan
g. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi;

5.

Setiap surat saham dan/atau surat kolektip saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/
atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan
harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tanda tangan dari Direktur Utama bersamasama dengan Komisaris Utama, apabila Direktur Utama dan Komisaris Utama berhalangan oleh
karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh Wakil
Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lainnya bersama-sama dengan Wakil Komisaris Utama
dan seorang anggota Komisaris lainnya (tanpa membatasi bahwa tanda tangan tersebut dapat
dicetak langsung) pada surat saham dan/atau surat kolektip saham dan/atau obligasi konversi dan/
atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.
SURAT SAHAM PENGGANTI
Pasal 7

1.

Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa :
-

2.

surat saham tersebut rusak;


pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan asli surat saham yang rusak tersebut wajib dikembalikan dan dapat ditukar dengan
surat saham baru yang nomornya sama dengan nomor surat saham aslinya. Asli surat saham
yang rusak tersebut wajib dimusnahkan setelah diberikan surat saham pengganti;

Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa :
-

surat saham tersebut hilang;


pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham memberikan
jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi.

3.

Biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu harus ditanggung oleh pemilik surat saham
yang bersangkutan.

4.

Direksi dalam Rapat Direksi harus membuat Berita Acara Rapat mengenai surat saham pengganti
dalam hal surat saham rusak dan/atau surat saham hilang dengan menyebutkan alasannya. Surat
saham asli yang rusak itu dimusnahkan oleh Direksi dalam Rapat Direksi, hal mana harus dicatat
dalam Berita Acara Rapat tersebut.

129

5.

Pengeluaran surat saham pengganti yang hilang wajib diumumkan di Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran
surat saham pengganti dengan memperhatikan peraturan Bursa Efek di tempat dimana sahamsaham Perseroan dicatatkan.

6.

Pengeluaran surat saham pengganti untuk suatu surat saham menurut pasal ini, mengakibatkan
surat saham aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi, yang berlaku terhadap Perseroan adalah
surat saham pengganti.

7.

Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku
untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek Bersifat Ekuitas.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 8

1.

Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus ditempat
kedudukan Perseroan, yang dilakukan oleh Perseroan sendiri atau Biro Administrasi Efek atau badan
lain yang ditunjuk oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

2.

Dalam Daftar Pemegang Saham itu dicatat :


a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nama dan alamat setiap pemegang saham atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
Jumlah, nomor dan tanggal perolehan dan (jika ada) klasifikasi surat saham dan/atau surat
kolektif saham yang dimiliki para pemegang saham;
Jumlah yang disetor atas setiap saham;
Nama dan alamat dari perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham
dan tanggal perolehan hak gadai tersebut.
Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; dan
Setiap perubahan kepemilikan saham; dan
Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

3.

Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Komisaris
serta istri/suami dan anak-anaknya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain, tanggal saham
itu diperoleh serta setiap perubahan kepemilikan saham tersebut.

4.

Setiap perubahan alamat pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
atau Daftar Khusus Perseroan wajib diberitahukan kepada Direksi atau kuasanya yang sah (Biro
Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi) secara tertulis untuk diatur dalam Daftar Pemegang
Saham dan Daftar Khusus. Selama pemberitahuan demikian belum diterima dengan baik, maka
semua surat kepada Pemegang Saham atau pemanggilan dan pemberitahuan untuk Rapat Umum
Pemegang Saham akan dikirimkan ke alamat yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan, demikian kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.

5.

Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus harus diberi
tanggal dan ditandatangani oleh Direktur Utama bersama-sama dengan Komisaris Utama, apabila
Direktur Utama dan Komisaris Utama berhalangan oleh karena sebab apapun juga, hal mana tidak
perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh Wakil Direktur Utama dan seorang anggota Direksi
lainnya bersama-sama dengan Wakil Komisaris Utama dan seorang anggota Komisaris lainnya
atau oleh kuasa mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).

6.

Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar pemegang Saham dan Daftar Khusus
sebaik-baiknya.

130

7.

Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di Kantor Perseroan. Pemegang
Saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan/atau Daftar
Khusus yang berkenaan dengan diri pemegang saham yang bersangkutan diperlihatkan kepadanya
pada waktu jam kerja Perseroan. Orang-orang yang namanya dicatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan adalah Pemegang saham-pemegang saham yang sah dari Perseroan dan berhak untuk
melakukan semua hak yang diberikan kepada seorang pemegang saham berdasarkan undangundang, peraturan perundang-undangan lain serta Anggaran Dasar Perseroan.

8.

Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu)
saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan, karenanya dalam hal pemilikan bersama
atas 1 (satu) saham, para pemilik bersama harus mengangkat diantara mereka seorang yang akan
mewakili mereka dalam pemilikan saham itu dan yang harus dianggap sebagai pemegang saham
tersebut, yang namanya harus dicatat sebagai pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham
yang bersangkutan. Selama penunjukkan tersebut belum terlaksana, maka hak-hak atas saham
tersebut ditunda sampai ada penunjukkan dan Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham
yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang
yang sah atas saham tersebut.

9.

Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus termasuk
pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah tanganan, pengagunan, gadai, cessie yang
menyangkut saham-saham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas sahamsaham harus dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan untuk saham-saham yang
dijual kepada masyarakat dengan tidak mengurangi ketentuan pada Bursa Efek di mana saham
saham tersebut dicatatkan dan izin dari pihak yang berwenang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.

10. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai, untuk lahirnya suatu
gadai saham disyaratkan pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan
ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi
mengenai gadai saham yang bersangkutan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 1153 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata.
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 9
1.

Saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus
dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
yang bersangkutan;

2.

Saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat
dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut:

3.

Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik
Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

4.

Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tersebut di atas atau Bank Kustodian
sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan.

131

5.

Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian (untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif) dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi
disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan
atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan.

6.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan
nota pencatatan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam
rekening Efek.

7.

Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan
adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8.

Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut
hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/
atau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat
saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.

9.

Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita jaminan berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak mengeluarkan
suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada
rekening tersebut.
11. Pemegang rekening Efek yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
adalah pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang rekening Efek pada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham.
12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta
jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening tersebut kepada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang selanjutnya diserahkan kepada Perseroan
selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan.
13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan
bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk
dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa
Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut selambatnya
1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham.
14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan
saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang bersangkutan dan seterusnya Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain
kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk selanjutnya diteruskan kepada pemegang
rekening pada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek tersebut.
15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan
saham Perseroan kepada Bank Kustodian atas saham Perseroan, dalam Penitipan Kolektif pada
Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
dan

132

16. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek wajib menyerahkan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham
Perseroan yang dimiliki oleh masing-Masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatlambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham
yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
17. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundangan di bidang Pasar Modal
dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan
dicatatkan.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10
1.

Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama dari
pemegang saham yang baru telah didaftarkan dalam Daftar Pemegang Saham, satu dan lain dengan
tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang.

2.

Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan suatu dokumen pemindahan hak yang
ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang
sah.

3.

Dokumen pemindahan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana
ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan,
dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di
Indonesia harus memenuhi peraturan perundang undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4.

Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek yang satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.

5.

Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar
telah dipenuhi.

6.

Pemindahan hak itu dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang bersangkutan
maupun pada surat sahamnya, catatan itu harus ditandatangani oleh Direktur Utama bersamasama dengan Komisaris Utama, apabila Direktur Utama dan Komisaris Utama berhalangan oleh
karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka oleh Wakil
Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lainnya bersama-sama dengan Wakil Komisaris Utama
dan seorang anggota Komisaris lainnya atau kuasa mereka yang sah.

7.

Direksi dengan kebijaksanaan sendiri dan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk
mendaftar pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan apabila cara
yang ditentukan oleh Direksi tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam
pemindahan saham tidak dipenuhi.

8.

Dalam hal saham yang bersangkutan tidak tercatat di Bursa Efek, maka apabila Direksi menolak
untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan
penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.

9.

Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, setiap penolakan untuk
mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud harus sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

133

10. Orang yang mendapat hak atas saham sebagai akibat kematian seorang pemegang saham atau
karena suatu alasan lain yang menyebabkan pemilikan suatu saham beralih menurut hukum, dengan
mengajukan bukti hak sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan
permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai pemegang saham.
Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima- baik bukti hak itu, tanpa
mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar, serta dengan memperhatikan ketentuan dari Bursa
Efek dimana saham itu tercatat.
11. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk
memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku
pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari Pasal 10 ini.
DIREKSI
Pasal 11
1.

Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang Direktur dengan susunan sebagai berikut :
a.
b.
c.

Seorang Direktur Utama;


Seorang Wakil Direktur Utama;
Seorang Direktur atau lebih.

2.

Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi, orang perorangan yang memenuhi persyaratan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.

Para anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu terhitung
sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya sampai ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatannya tersebut, dengan tidak
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum
masa jabatannya tersebut berakhir.
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang memutuskan pemberhentiannya,
kecuali bilamana ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.

4.

Para anggota Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham
dapat dilimpahkan kepada Komisaris.

5.

Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong dan mengakibatkan jumlah anggota Direksi
kurang dari 3 (tiga) orang, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya
lowongan itu, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat anggota
Direksi yang baru untuk mengisi lowongan tersebut, dengan tidak mengurangi ketentuan di bidang
Pasar Modal.

6.

Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu
90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh
Komisaris.

7.

Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat orang lain guna menggantikan anggota Direksi
yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir atau sebagai tambahan anggota Direksi
yang ada, dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.

134

Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan sebelum masa
jabatannya berakhir secara demikian diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan
anggota Direksi yang digantikan. Seorang yang diangkat sebagai tambahan Direksi yang ada diangkat
untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat.
8.

Seorang angggota Direksi boleh mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis kepada Perseroan mengenai niatnya itu sedikitnya 60 (enam puluh) hari sebelumnya dan
pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak lewatnya 60 (enam puluh) hari tersebut. Terhadap
anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dimintakan pertanggung
jawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal
pengunduran dirinya sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
berikutnya.

9.

Masa Jabatan anggota Direksi berakhir apabila anggota Direksi tersebut :


a.
b.
c.
d.
e.
f.

dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan,
atau
mengundurkan diri sebagaimana diatur dalam ayat 8 pasal ini; atau
tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; atau
meninggal dunia; atau
diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau
masa jabatannya berakhir (dan tidak diangkat kembali).

10. Setiap penggantian anggota Direksi harus didaftarkan dalam Daftar perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 12
1.

Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

2.

Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar ini.

3.

Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung di dalam dan di luar Pengadilan tentang
segala hal dan dalam segala kejadian dan di dalam menjalankan tugas itu, mereka mempunyai hak
untuk mengikat Perseroan dengan pihak lain atau pihak lain dengan Perseroan, serta pula untuk
membuat segala penyesuaian dan perjanjian yang mengenai tindakan kepengurusan dan tindakan
kepemilikan dengan pembatasan untuk:
a.

b.

c.
d.

e.

perbuatan hukum mengalihkan/melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan (yang jumlahnya
melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Komisaris), kecuali dalam rangka
kegiatan operasional Perseroan, dan/atau menjadikan jaminan hutang harta kekayaan Perseroan
yang tidak tunduk pada ketentuan pasal 12 ayat 4.
meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang
Perseroan di bank-bank) yang besarnya melebihi jumlah dan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan oleh Rapat Komisaris;
membeli, menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta tetap dan perusahaanperusahaan;
mengikat Perseroan sebagai penjamin untuk kepentingan pihak lain atau badan hukum lain
atau perusahaan, yang besarnya melebihi jumlah dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
oleh Rapat Komisaris;
mendirikan suatu usaha baru atau melepaskan penyertaan pada perusahaan lain;

harus mendapatkan persetujuan tertulis dari atau akta yang berkenaan turut ditandatangani oleh
Komisaris Utama bersama-sama dengan seorang anggota Komisaris lainnya atau Wakil Komisaris
Utama bersama-sama dengan seorang anggota Komisaris lainnya.

135

4.

Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah nilai total kekayaan Perseroan (setelah dikurangi
dengan seluruh kewajiban, namun tidak termasuk persediaan) sebagaimana dinyatakan dalam neraca
Perseroan yang terakhir diaudit oleh kantor akuntan publik baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa
transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku
harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan korum kehadiran dan
keputusan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam pasal 23 ayat 2 anggaran dasar ini.

5.

Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang atau melepaskan hak atas
harta kekayaan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 wajib pula diumumkan dalam
2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya yang berperedaran luas dalam
wilayah Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut.

6.

Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

7.

a.
b.

Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan;
Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama bersama-sama dengan
seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi
serta mewakili Perseroan.

8.

Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Komisaris atau pemegang saham utama, dengan
kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana diatur dalam pasal 23 ayat 3 anggaran dasar ini.

9.

Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang ditunjuk
oleh Rapat Direksi dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Komisaris, satu
dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 8 Pasal ini.

10. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, setiap anggota Direksi untuk perbuatan tertentu berhak
pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan
oleh Direktur tersebut dalam suatu surat kuasa khusus, wewenang yang demikian harus dilaksanakan
sesuai dengan Anggaran Dasar.
11. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidak
sah.
12. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada
Komisaris.
RAPAT DIREKSI
Pasal 13
1.

Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu, sekurang-kurangnya sekali
dalam 1 (satu) tahun atas permintaan Direktur Utama atau oleh seorang atau lebih anggota Direksi
lainnya atau permintaan dari Komisaris.

2.

Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar.

136

3.

Pemanggilan tertulis Rapat Direksi harus disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi
dengan mendapat tanda terima atau dengan telex atau faksimili sekurangnya 7 (tujuh) hari sebelum
Rapat Direksi diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat.
Apabila hal-hal yang hendak dibicarakan perlu segera diselesaikan jangka waktu pemanggilan itu
dapat dipersingkat menjadi tidak kurang dari 3 (tiga) hari dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal Rapat.

4.

Pemanggilan Rapat Direksi itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.

5.

Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan
atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh
anggota Direksi yang memanggil Rapat.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimana saja dan Rapat tersebut berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.

6.

Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadir
karena alasan apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi
akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Rapat.

7.

Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk itu.

8.

Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah- dan mengikat apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat.

9.

Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang
dikeluarkan secara sah dalam Rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang maka ketua Rapat Direksi yang akan
menentukan.
11. a.
b.

c.

d.

Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan masingmasing 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak
yangdiusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat
Direksi menentukan lain.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali
ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang
hadir.
Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Berita Acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh
ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh ketua Rapat dan salah seorang anggota
Direksi lainnya yang hadir dan ditunjuk untuk itu oleh Rapat tersebut untuk memastikan kelengkapan
dan kebenaran Berita Acara tersebut. Berita Acara ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota
Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang
bersangkutan.
Apabila Berita Acara dibuat oleh notaris, penandatanganan demikian tidak disyaratkan.

137

13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan
ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
KOMISARIS
Pasal 14
1.

Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota Komisaris, yakni :


a.
b.
c.

Seorang Komisaris Utama;


Seorang Wakil Komisaris Utama;
Seorang Komisaris atau lebih.

Komisaris Utama bersama-sama dengan seorang anggota Komisaris lainnya, berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Komisaris, dalam hal Komisaris Utama berhalangan atau karena
sebab apapun tidak dapat menjalankan tugasnya hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain,
maka Komisaris akan diwakili oleh Wakil Komisaris Utama bersama-sama dengan seorang anggota
Komisaris lainnya, dengan ketentuan semua tindakan Komisaris Utama bersama-sama dengan
seorang anggota Komisaris lainnya atau tindakan Wakil Komisaris Utama bersama-sama dengan
seorang anggota Komisaris lainnya telah diketahui dan disetujui oleh semua anggota Komisaris
Perseroan.
2.

Yang boleh diangkat sebagai anggota Komisaris, orang perorangan yang memenuhi persyaratan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.

Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu terhitung
sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya sampai ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatannya tersebut, dengan tidak
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum
masa jabatannya tersebut berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang
memutuskan pemberhentiannya kecuali bilamana ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegan
Saham.
Anggota Komisaris yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.

4.

Anggota Komisaris dapat diberi honorarium dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham.

5.

Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Komisaris lowong, yang mengakibatkan jumlah anggota
Komisaris kurang dari 2 (dua) orang, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah
terjadinya lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan
itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 3 pasal ini.

6.

Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Komisaris lowong, maka dalam jangka
waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Komisaris baru.

7.

Seorang anggota Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan sekurangnya 60 (enam puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran dirinya dan pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak
lewatnya 60 (enam puluh) hari tersebut.

138

Terhadap anggota Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dimintakan
pertanggung jawabannya sebagai anggota Komisaris sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga
tanggal pengunduran dirinya sebagai anggota Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan berikutnya.
8.

Jabatan anggota Komisaris berakhir apabila :


a.
b.
c.
d.
e.
f.

9.

dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
mengundurkan diri sebagaimana diatur dalam ayat 7 dari pasal ini; atau
tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau
meninggal dunia; atau
diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau
masa jabatannya berakhir (dan tidak diangkat kembali).

Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat orang lain guna menggantikan anggota Komisaris
yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir sesuai dengan Anggaran Dasar atau sebagai
tambahan anggota Komisaris yang ada, dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar.
Seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Komisaris yang diberhentikan sebelum masa
jabatannya berakhir secara demikian diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan
anggota Komisaris yang digantikan.
Seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Komisaris, diangkat untuk jangka waktu yang
merupakan sisa masa jabatan anggota Komisaris lain yang masih menjabat.

10. Setiap penggantian anggota Komisaris harus didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
TUGAS DAN WEWENANG KOMISARIS
Pasal 15
1.

Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta
memberikan nasihat kepada Direksi.

2.

Anggota Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor
Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,
memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

3.

Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh anggota Komisaris.

4.

Rapat Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara
seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau
merugikan maksud dan tujuan Perseroan atau ia melalaikan kewajibannya.

5.

Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan, disertai alasannya.

6.

Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Komisaris diwajibkan
untuk mengisi lowongan tersebut dan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan
harus diumumkan pemberitahuan tentang akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham
untuk mengisi lowongan itu.

139

Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa tersebut yang akan memutuskan apakah anggota Direksi
yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula,
sedangkan anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna
membela diri.
7.

Rapat tersebut dalam ayat 6 Pasal ini dipimpin oleh Komisaris Utama dan apabila ia tidak hadir, hal
tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin
oleh salah seorang anggota Komisaris lainnya dan pemanggilan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang termaktub dalam Pasal 21 di bawah ini.

8.

Apabila Rapat Umum Pemegang Saham tersebut tidak diadakan dalam jangka waktu dalam ayat 6
Pasal ini, maka pemberhentian sementara menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan
berhak menjabat kembali jabatannya semula.

9.

Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan, dalam hal demikian Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada
seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 15 ayat 6.
RAPAT KOMISARIS
Pasal 16

1.

Rapat Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu, sekurang-kurangnya sekali
dalam 1 (satu) tahun atas permintaan seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan
tertulis seorang atau lebih anggota Direksi.

2.

Pemanggilan Rapat Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama
berhalangan, oleh Komisaris lainnya.

3.

Panggilan Rapat Komisaris disampaikan kepada setiap anggota Komisaris secara langsung, dengan
mendapat tanda terima yang layak, atau dengan telex atau telefax, yang segera ditegaskan dengan
surat tercatat sekurangnya 7 (tujuh) hari dan dalam hal mendesak sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum
Rapat Komisaris diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat.

4.

Pemanggilan Rapat Komisaris itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.

5.

Rapat Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama
Perseroan atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dan di tempat yang
ditentukan oleh mereka yang memanggil Rapat tersebut.
Apabila semua anggota Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Komisaris dapat diadakan dimana saja dan Rapat tersebut berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.

6.

Rapat Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau
berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh
seorang anggota Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Komisaris yang hadir.

7.

Seorang anggota Komisaris lainnya dapat diwakili dalam Rapat Komisaris hanya oleh seorang
anggota Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.

8.

Rapat Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Komisaris yang sedang menjabat hadir atau diwakili
dalam Rapat.

9.

Keputusan Rapat Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

140

Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam Rapat.
10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang maka Ketua Rapat Komisaris yang akan
menentukan.
11. a.
b.

c.

Setiap anggota Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan
1 (satu) suara untuk setiap anggota Komisaris lain yang diwakilinya.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan
kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari
yang hadir.
Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Berita acara Rapat Komisaris harus dibuat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat
dan salah seorang anggota Komisaris lainnya yang ditunjuk Rapat yang bersangkutan untuk maksud
tersebut. Apabila berita acara dibuat oleh notaris, penandatangan tersebut-tidak disyaratkan.
13. Berita acara Rapat Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12
Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Komisaris dan untuk pihak
ketiga mengenai keputusan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.
14. Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Komisaris, dengan
ketentuan semua anggota Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Komisaris
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang
sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Komisaris.
TAHUN BUKU
Pasal 17
1.

Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember.
Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.

2.

Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun
laporan tahunan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku yang ditandatangani oleh semua
anggota Direksi dan Komisaris untuk diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Dalam hal ada anggota Direksi atau Komisaris tidak menandatangani laporan tersebut harus
disebutkan-alasannya secara tertulis.

3.

Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk
oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk diperiksa.
Laporan atas hasil pemeriksaan Akuntan Publik tersebut disampaikan secara tertulis kepada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor
Perseroan selambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham.

4.

Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan dilakukan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.

141

5.

Perseroan wajib mengumumkan Perhitungan Tahunan yaitu Neraca dan laporan Laba Rugi setelah
mendapat pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa
Indonesia, salah satu diantaranya berperedaran nasional sebagaimana diatur dalam peraturan di
bidang Pasar Modal.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 18

1.

Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah :


a.
b.

2.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 Anggaran
Dasar.
Rapat Umum Pemegang Saham lainnya selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan
sewaktu-waktu berdasarkan Kebutuhan.

Istilah Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar berarti keduanya, yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas
dinyatakan lain.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN
Pasal 19

1.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan
setelah tahun buku Perseroan ditutup.

2.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan :


a.

b.

c.
d.

e.
f.

3.

Direksi mengajukan perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi
dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dan yang telah
diperiksa oleh akuntan publik yang terdaftar dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku khususnya peraturan di bidang Pasar Modal, harus diajukan untuk mendapat
persetujuan dan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Direksi mengajukan laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, tata usaha
keuangan dari tahun buku yang bersangkutan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai
perkembangan Perseroan di masa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan
perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan.
Diputuskan penggunaan laba Perseroan dari tahun buku yang baru selesai dan laba yang
belum dibagi dari tahun-tahun buku yang lalu, harus ditentukan dan disetujui;
Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal untuk
keperluan pemeriksaan tahun buku berjalan dan Rapat Umum Pemegang Saham dapat memberi
wewenang kepada Direksi dan/atau Komisaris untuk menunjuk akuntan publik;
Jika perlu melakukan pengangkatan dan/atau mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan
Komisaris Perseroan;
Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum
Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan perhitungan tahunan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada para anggota Direksi dan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan
selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan
perhitungan tahunan, kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan lain-lain tindak pidana.

142

4.

Apabila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersamasama memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah berhak memanggil sendiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas biaya
Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Perseroan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Pasal 20

1.

Direksi atau Komisaris Perseroan berwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa.

2.

Direksi atau Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih
yang bersama-sama memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah.
Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang
hendak dibicarakan disertai alasannya.

3.

Apabila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas, setelah lewat waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak surat permintaan itu diterima, maka para anggota Direksi dan Komisaris atau pemegang saham
yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat Umum
Pemegang Saham atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

4.

Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 di atas harus
memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.
TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 21

1.

Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat
Perseroan melakukan kegiatan usahanya atau di Bursa Efek Indonesia dimana saham-saham
Perseroan dicatatkan.

2.

Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan selambat lambatnya 14 (empat belas)
hari kalender sebelum Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham, yang dilakukan dengan cara
memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu
diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana
ditentukan oleh Direksi, bahwa akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham.

3.

Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam anggaran dasar ini, panggilan Rapat Umum
Pemegang Saham harus dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum
tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, yang dilakukan dengan cara memasang iklan sekurangkurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran
luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

4.

Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut harus mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat
dan acara Rapat dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat
tersedia di Kantor Perseroan mulai dari tanggal dilakukan Panggilan sampai dengan Rapat diadakan.

143

Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus pula mencantumkan bahwa Laporan
Tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 17 ayat 2 telah tersedia di Kantor Perseroan
untuk diperiksa oleh para pemegang saham di kantor Perseroan sejak tanggal panggilan Rapat
Umum Pemegang Saham sampai dengan tanggal Rapat Umum Pemegang saham diselenggarakan
dan salinan dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang baru lalu dapat diperoleh
dari Perseroan atas permintaan tertulis para pemegang saham sejak tanggal Panggilan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang bersangkutan sampai dengan tanggal diselenggarakannya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan.
Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, panggilan harus dilakukan oleh Direksi
atau Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini.
5.

Jika korum Rapat tidak tercapai maka dapat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua,
Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari dari Rapat Umum Pemegang Saham pertama, tanpa didahului
pemberitahuan rapat, panggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilakukan selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham kedua
diselenggarakan dengan menyebutkan telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
pertama tetapi tidak mencapai korum, kecuali Rapat Umum pemegang Saham untuk memutuskan
hal-hal yang berbenturan kepentingan, Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilakukan
sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
kedua diselenggarakan dengan menyebutkan telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
pertama tetapi tidak mencapai korum.
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dilakukan dengan cara memasang iklan sekurangkurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran
luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar modal dan-peraturan perundangan lainnya
serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6.

Usul-usul dari pemegang saham harus dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham
apabila :
a.

b.
c.

usul yang bersangkutan telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih
pemegang saham yang memiliki sedikitnya 10 % (sepuluh persen) dari keseluruhan jumlah
saham dengan hak suara yang sah.
usul yang bersangkutan telah diterima oleh Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
pemanggilan untuk Rapat yang bersangkutan dikeluarkan.
menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.
PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 22

1.

Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat
Komisaris. Dalam hal semua anggota Komisaris tidak hadir atau berhalangan, karena sebab apapun
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin
oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, karena sebab apapun
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi.
Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh
pemegang saham yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat.
Dalam hal anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Komisaris mempunyai benturan kepentingan
atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat dipimpin oleh
anggota Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan (yang ditunjuk oleh Rapat
Komisaris). Apabila semua anggota Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat

144

dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal
yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat dipimpin oleh anggota
Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi mempunyai
benturan kepentingan, maka Rapat dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen
yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
2.

Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untuk
hadir dalam Rapat, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Komisaris
pada waktu pemanggilan Rapat, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa
Efek dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3.

Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuat
Berita Acara Rapat oleh notaris. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua
pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat.
KORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN
Pasal 23

1.

Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan apabila :


a.

b.

c.

2.

dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per
dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar
ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham tersebut, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar ini dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam hal korum Rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, korum ditetapkan oleh
Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah nilai total kekayaan Perseroan (setelah dikurangi
dengan seluruh kewajiban, namun tidak termasuk persediaan) sebagaimana dinyatakan dalam neraca
Perseroan yang terakhir diaudit oleh kantor akuntan publik baik dalam 1 (satu) transaksi-atau
beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun
buku harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang :
a.

b.

c.

dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga
per empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan
hak suara yang sah dan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara
yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang
sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;
dalam hal korum sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

145

3.

Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan hal-hal yang mempunyai benturan kepentingan,
dilakukan dengan korum kehadiran dan keputusan sebagaimana tercantum dalam peraturan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

4.

Yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Panggilan
Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan
ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

5.

Pemegang saham dapat diwakili oleh Pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa
dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.

6.

Dalam Rapat tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

7.

Anggota Direksi, anggota Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam
Rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam pemungutan suara.

8.

Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani
dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan
dari pemegang saham yang hadir dalam Rapat yang berhak mengeluarkan suara.

9.

Pemungutan suara mengenai hal-hal lain harus secara lisan, kecuali jika (para) pemegang saham
yang bersama-sama atau masing-masing mewakili sedikit-dikitnya 10 % (sepuluh persen) dari jumlah
saham Perseroan yang telah dikeluarkan minta pemungutan suara secara tertulis dan secara rahasia.

10. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat.
11. Semua keputusan dalam anggaran dasar ini diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat, kecuali
apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.
Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, jika mengenai orang harus
diundi, jika mengenai hal-hal lain, maka usul harus dianggap ditolak.
PENGGUNAAN LABA
Pasal 24
1.

Rapat Direksi harus mengajukan usul kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mengenai
penggunaan dari laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Perhitungan
Tahunan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, dalam usul mana
dapat dinyatakan berapa jumlah pendapatan bersih yang belum terbagi yang akan dipergunakan
sebagai dana cadangan, sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 25 di bawah ini, serta usul mengenai
besarnya jumlah dividen yang mungkin dibagikan;
Satu dan lain dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan
lain.

2.

Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka
laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh undang-undang dan Anggaran
Dasar dibagi sebagai dividen.

3.

Dividen hanya dapat dibayarkan dari laba bersih Perseroan setelah dikurangi dengan cadangan
wajib berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan
mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk satu saham
harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam daftar Pemegang Saham

146

pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham
dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh
Direksi kepada semua pemegang saham.
Pasal 21 ayat 2 berlaku secara mutatis mutandis bagi pengumuman tersebut.
4.

Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan sebagaimana disebutkan dalam pasal 25 anggaran dasar ini, maka kerugian
itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya.
Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam
perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup, demikian dengan tidak mengurangi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5.

Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Komisaris berhak untuk
membagi dividen sementara apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan
ketentuan bahwa dividen sementara tersebut akan diperhitungan dengan dividen yang akan dibagikan
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya yang diambil sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan
yang berlaku di pasar modal dan Bursa Efek di Indonesia-di mana saham saham Perseroan
dicatatkan.

6.

Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan
bersih seperti tersebut dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham dapat diberikan tantieme kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan
yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

7.

Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan
untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen
dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum
lewatnya jangka waktu 5 (lima) tahun dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut
yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan.
Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu tersebut menjadi milik perseroan.
PENGGUNAAN DANA CADANGAN
Pasal 25

1.

Bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham setelah memperhatikan usul Direksi (bilamana ada) dan dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2.

Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurangnya 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal
yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.

3.

Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal
yang ditempatkan tersebut, maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah
dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan
bagi keperluan Perseroan.

4.

Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan
cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Komisaris dan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5.

Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan harus dimasukkan dalam perhitungan laba
rugi Perseroan.

147

PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 26
1.

Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan
sebagai berikut :
a.

Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang
sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah
ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh sedikitdikitnya 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang
sah dalam Rapat.

b.

Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

c.

Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan
akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.

2.

Pengubahan ketentuan Anggaran dasar yang menyangkut pengubahan nama, maksud dan tujuan,
kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal
yang ditempatkan dan disetor dan pengubahan status Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka
atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.

3.

Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 pasal ini
cukup dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham tentang pengubahan tersebut serta didaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan.

4.

Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua Kreditur
Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya
2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia dan 1 (satu) diantaranya yang mempunyai peredaran
luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perseroan, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut.

Ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam ayat-ayat terdahulu tetap berlaku tanpa mengurangi persetujuan
dari pihak yang berwenang sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN
Pasal 27
1.

Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku maka penggabungan,


peleburan, dan pengambilalihan, hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham, dengan ketentuan sebagai berikut :
a.

Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang
sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian jumlah seluruh saham yang telah
ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tersebut.

148

b.

c.

2.

Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang
sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut; dan
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b tersebut di atas tidak tercapai, maka
atas permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan,
dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Direksi wajib mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian 1 (satu) diantaranya berperedaran
luas dalam wilayah negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perseroan, mengenai rencana penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perseroan paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham dengan
memperhatikan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai
hal tersebut.
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
Pasal 28

1.

Dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku maka pembubaran Perseroan hanya
dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.

b.

c.

Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang
sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang
telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sahdalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka Rapat
Umum Pemegang Saham kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang
sah yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut; dan
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

2.

Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum pemegang Saham atau karena
dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.

3.

Direksi bertindak sebagai likuidator apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau
penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator.

4.

Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkan
penetapan Pengadilan.

5.

Likuidator wajib mendaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan, mengumumkan dalam Berita Negara
dan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya yang mempunyai
peredaran luas di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat
kedudukan Perseroan sesuai dengan pertimbangan Direksi serta dengan pemberitahuan untuk itu
kepada para kreditur, serta dilaporkan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

149

6.

Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari
tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang
Saham berdasarkan persetujuan dari suara terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya
pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.

7.

Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan
menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham
yang mereka miliki masing-masing.
TEMPAT TINGGAL
Pasal 29

Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamatalamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat
di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

150

XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR


PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh pada kantor Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut :
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT. CIPTADANA SECURITIES
Citra Graha Lantai 8
Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 35-36
Jakarta 12950, Indonesia
Telepon : (021) 523 2500 Faksimili : (021) 5290 0360

PARA PENJAMIN EMISI EFEK


PT. ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS
Artha Graha Bld. Lt.26
Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Telepon : (021) 515 2640
Faksimili : (021) 515 2266

PT. ANTABOGA DELTASEKURITAS INDONESIA


Jl. Wolter Monginsidi No.88L
Jakarta Selatan 12170
Indonesia
Telepon : (021) 7278 7631
Faksimili : (021) 7278 7632

PT. BAPINDO BUMI SEKURITAS


Citra Graha Bld. Lt.6,
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36
Jakarta 12950, Indonesia
Telepon : (021) 5290 0757
Faksimili : (021) 5290 0758

PT. BRENT SECURITIES Tbk


Plaza Bapindo Mandiri Tower Lt.19
Jl. Jend Sudirman Kav. 54-55
Jakarta 12190, Indonesia
Telepon : (021) 526 6628
Faksimili : (021) 527 7259

PT. CITI PACIFIC SECURITIES


Plaza BII Tower III Lt. 11
Jl. MH. Thamrin no.51
Jakarta 10350, Indonesia
Telepon : (021) 3983 4668
Faksimili : (021) 3983 4670

PT. DANASAKTI SECURITIES


Jl. Tanah Abang III No.6
Jakarta Pusat 10160
Indonesia
Telepon : (021) 231 2345
Faksimili : (021) 231 4880

PT. DANATAMA MAKMUR


Menara Global Lt. 15
Jl. Gatot Subroto Kav. 27
Jakarta 12950, Indonesia
Telepon : (021) 527 5002
Faksimili : (021) 527 5001

PT. DANPAC SEKURITAS


Panin Bank Centre Lt.12
Jl. Jend Sudirman, Senayan
Jakarta 10270, Indonesia
Telepon : (021) 720 1010
Faksimili : (021) 720 8729

PT. DHANAWIBAWA ARTHACEMERLANG


Jakarta Stock Exchange Blg. Tower I Suite 1504
Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Telepon : (021) 515 1678
Faksimili : (021) 515 1226

PT. DINAMIKA USAHAJAYA


Jl. KS. Tubun II/15
Jakarta Barat 11410
Indonesia
Telepon : (021) 533 0987
Faksimili : (021) 533 0991

PT. EUROCAPITAL PEREGRINE SECURITIES


Plaza Bapindo, Citibank Tower Lt.12
Jl. Jend Sudirman Kav. 54-55
Jakarta 12190, Indonesia
Telepon : (021) 524 6000
Faksimili : (021) 524 6008

PT. HORTUS DANAVEST Tbk


Sona Topas Tower Lt.7
Jl. Jend Sudirman Kav.26
Jakarta 12920, Indonesia
Telepon : (021) 250 6675
Faksimili : (021) 250 6645

151

PT. INDOMITRA SECURITIES


Gdg. Wirausaha Lt.4
Jl. HR Rasuna Said Kav. C-5
Jakarta 12940, Indonesia
Telepon : (021) 522 9073
Faksimili : (021) 522 9081

PT. INTIFIKASA SECURINDO


Menara Batavia Lt.23
Jl. KH. Mas Mansyur Kav.125-126
Jakarta Pusat 10220, Indonesia
Telepon : (021) 5793 0080
Faksimili : (021) 5793 0090

PT. KIM ENG SECURITIES


Deutshce Bank Bld. Lt.9
Jl. Imam Bonjol
Jakarta 10310, Indonesia
Telepon : (021) 3983 1360
Faksimili : (021) 3983 1361

PT. KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk


Jakarta Stock Exchange Blg. Tower I Lt.30
Jln. Jend Sudirman Kav. 52-53
Jakarta - 12190, Indonesia
Telepon : (021) 515 2889
Faksimili : (021) 515 5280

PT. LAUTANDHANA SECURINDO


Wisma Kyoei Prince Lt.15
Jl. Jend Sudirman Kav. 3
Jakarta, Indonesia
Telepon : (021) 5785 1818
Faksimili : (021) 5785 1717

PT. MADANI SECURITIES


Perkantoran Taman A-9 Unit B Lt.2-3
Jl. Mega Kuningan HR Rasuna Said
Jakarta - 12950, Indonesia
Telepon : (021) 576 1183
Faksimili : (021) 576 2263

PT. MAKINTA SECURITIES


Plaza ABDA Lt.23
Jl. Jend Sudirman Kav. 29
Jakarta 12190, Indonesia
Telepon : (021) 5140 1133
Faksimili : (021) 5140 1599

PT. MINNA PADI INVESTAMA


Plaza Lippo Lt.11
Jl. Jend Sudirman Kav.25
Jakarta - 12920, Indonesia
Telepon : (021) 525 5555
Faksimili : (021) 525 6666

PT. NUSADANA CAPITAL INDONESIA


Plaza Lippo Lt.14 Suite 1401
Jl. Jend Sudirman Kav.25
Jakarta - 12920, Indonesia
Telepon : (021) 520 4599
Faksimili : (021) 520 4598

PT. OKANSA CAPITAL Tbk


Menara Sudirman Lt.8
Jln. Jend Sudirman Kav. 60
Jakarta - 12190, Indonesia
Telepon : (021) 522 6528
Faksimili : (021) 522 6517

PT. OPTIMA KHARYA CAPITAL SECURITIES


Menara Rajawali Lt.22
Jl. Mega Kuningan Lot#5.1
Jakarta 12950, Indonesia
Telepon : (021) 5795 0101
Faksimili : (021) 576 3345

PT. OVERSEAS SECURITIES


Plaza Bapindo Mandiri Tower Lt.16
Jl. Jend Sudirman Kav.54-55
Jakarta - 12190, Indonesia
Telepon : (021) 527 7008
Faksimili : (021) 527 7009

PT. PACIFIC CAPITAL


Sona Topas Tower Lt.18
Jl. Jend Sudirman Kav. 26
Jakarta 12920, Indonesia
Telepon : (021) 252 4930
Faksimili : (021) 252 4931

PT. PANCA GLOBAL SECURITIES Tbk


Jakarta Stock Exchange Bld. Tower I Suite 1706A
Jl. Jend Sudirman Kav.52-53
Jakarta - 12190, Indonesia
Telepon : (021) 515 5456
Faksimili : (021) 515 5466

PT. PANIN SEKURITAS Tbk


Jakarta Stock Exchange Bld. Tower II Suite 1705
Jl. Jend Sudirman Kav.52-53
Jakarta - 12190, Indonesia
Telepon : (021) 515 3055
Faksimili : (021) 515 3061

PT. REPUBLIC SECURITIES


Mayapada Tower Lt.19
Jln. Jend Sudirman Kav. 28
Jakarta - 12920, Indonesia
Telepon : (021) 521 1888
Faksimili : (021) 521 0881

PT. TIGA PILAR SEKURITAS


Mayapada Tower Lt.6
Jln. Jend Sudirman Kav. 28
Jakarta - 12920, Indonesia
Telepon : (021) 522 7488
Faksimili : (021) 521 1876

PT. TRANSPACIFIC SECURINDO


Menara Imperium Lt.18, Metropolitan Kuningan
Superblok Kav.1, Jl. Rasuna Said
Jakarta - 12980, Indonesia
Telepon : (021) 828 2712
Faksimili : (021) 835 3911

152

PT. UNIVERSAL BROKER INDONESIA


Kuningan Plaza, South Tower, Suite #506
Jl. HR Rasuna Said Kav. C 11- 14
Jakarta 12940, Indonesia
Telepon : (021) 5290 6789
Faksimili : (021) 5290 6647

PT. UOB Kay Hian Securities


Sona Topas Tower, Lt.15
Jl. Jend Sudirman Kav.26
Jakarta, Indonesia
Telepon : (021) 2557 8888
Faksimili : (021) 250 6491

PT. VICTORIA SEKURITAS Tbk


Gdg. Panin Bank Senayan Lt.2
Jl. Jend Sudirman Kav.1
Jakarta - 10270, Indonesia
Telepon : (021) 726 0021
Faksimili : (021) 726 0047

PT. WANTEG SECURINDO


Graha Kencana Lt.7 Suite 7B
Jln. Raya Perjuangan no.88
Jakarta - 11530, Indonesia
Telepon : (021) 5367 1517
Faksimili : (021) 5367 1519

PT. YULIE SEKURINDO Tbk


Plaza ABDA Lt.5
Jl. Jend Sudirman Kav.59
Jakarta - 12190, Indonesia
Telepon : (021) 5140 2180
Faksimili : (021) 5140 2182

LOKET PENAWARAN UMUM


Balai Kartini
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 37
Jakarta - 12950

153

Halaman ini sengaja dikosongkan

154

Anda mungkin juga menyukai