Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn .

A
PADA Ny. S DENGAN KASUS HIPERTENSI
I. DATA UMUM
1. Biodata
1. Nama Kepala Keluarga
2. Umur
3. Agama
4. Alamat
5. Pekerjaan
6. Pendidikan
7. Komposisi keluarga
No

Nama

: Tn A
: 65 tahun
: Islam
: Sumberporong, Lawang
: PNS (Pensiun)
: SMP Tamat

Jenis

Hubungan

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

1.

Ny. S

Kelamin
P

dengan KK
Istri

60

SMP

Ibu

2.
3.

Ny. P
Ny. PW

P
P

Anak
Anak

25
20

S1
SMA

tangga
Swasta
Mahasiswa

Status

Kesehatan
rumah Sakit
Sehat
Sehat

Genogram

2. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.A adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan 2
anak
3. Suku Bangsa

Keluarga Tn. A berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah
bahasa jawa.
4. Agama
Seluruh anggota Tn A adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mengikuti pengajian
yang ada di RT serta berdoa agar Ny. S dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
5. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari KK Rp 1.500.000/bulan. Kebutuhan yang

diperlukan keluarga :
Makan
Bayar Listrik/PDAM
Pendidikan
Lain-lain

Rp 750.000
Rp 200.000
Rp 150.000
Rp 150.000 +
Rp 1.200.000
Sisanya dari pendapatan ditabungkan untuk kebutuhan yang mendadak.
2) Barang-barang yang dimiliki
2 buah TV, 4 kipas angin dan 2 sepeda angin, 1 motor. Pada ruang tamu terdapat 1 set kursi
dan lemari, pada ruang tengah terdapat 2 lemari pakaian dan 1 kulkas.
6. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. A biasanya mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV bersama dirumah,
sedangkan rekreasi diluar rumah kadang-kadang ikut rombongan pengajian yang ada (ziarah
wali songo ) yang diadakan 2-3 tahun sekali.
II.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 25 tahun dan anak kedua
berumur 20 tahun, maka keluarga Tn A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan
anak dewasa (pelepasan).
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn A mengatakan sehat dan tidak mengeluhkan apapun. Dia mengatakan dapat melakukan
aktivitas sehari hari tanpa bantuan orang lain.
Ny. S 3 hari yang lalu mengeluh terasa pusing dan berat di bagian belakang leher. Pada saat
pengkajian tekanan darah 220/150 mmHg keluhan pusing tidak ada, namun tangan dan kaki
terasa kesemutan. Ny. S

berobat ke RS secara teratur yaitu 1 bulan sekali. Ny. PW

mengatakan sehat dan tidak mengeluhkan apapun. Ny P mengatakan tidak mengeluhkan


keluhan apapun.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Tn. A sebagai kepala keluarga jarang sakit, tidak mempunyai masalah dengan istirahat,
makan, maupun kebutuhan dasar yang lain. Tidak mempunyai penyakit menurun (Hipertensi)
dan penyakit menular (TBC, Kusta). Pada saat pengkajian TD 130/90 mmHg.
Ny.S menderita Hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, mengeluh pusing. Tekanan darah naik
bila klien dalam hari tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis daging-daging. TD 150/110
mmHg, selama ini berobat ke RS secara teratur yaitu 1 bulan sekali.
III.

PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Tn A mengatakan memiliki rumah seluas 8 X 20 M2 dengan tipe rumah permanen. rumah
tersebut memiliki beberapa ruangan yang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar
tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruangan sholat, serta garasi. ventilasi udara rumah Tn A cukup
baik, perabotan rumah tangga tertata rapi dan bersih, terdapat septic tank yang jarak nya > 10
meter dari sumur. sumber air minum yang digunakan adalah tandon air hujan, keluarga Tn A
biasanya membuang limbah melalui selokan, serta pembuangan sampah keluarga Tn A
dengan cara di bakar. Halaman keluarga Tn A di manfaatkan dengan tanaman hias dan
sumur
keadaan pekarangan bersih. garasi
kamar 3
Denah Rumah
dapur

ruang
keluarga

halaman
rumah

kamar
mandi

ruang
tamu
kamar 1

kamar 2

musholl
ah

septic
tank

2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas


Hubungan antar tetangga Tn. A baik, saling membantu, bila ada tetangga yang membangun
rumah dikerjakan saling gotong-royong.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. A selama ini sebagai penduduk asli Dsn. Sumberporong dan tidak pernah
pindah rumah.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Ny. S mengatakan biasanya berkumpul dengan keluarga mulai setelah sholat maghrib untuk
sekedar berbincang bincang, Ny S mengikuti pengajian tiap hari minggu.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 3 yaitu Tn A, Ny P, Ny PW. Ketika salah satu
anggota keluarga dirasa sakit, maka saling membantu untuk merawat keluarga yang sakit. Jika
sakit yang dialami anggota keluarga dirasa sudah parah maka biasanya keluarga Tn. A
memilih memeriksakan diri ke Rumah Sakit yang jaraknya 1 km dari rumah.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola Komunikasi Keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan mendapat informasi
kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya didapat dari televisi dan radio.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn A merupakan kepala rumah tangga yang mampu mempengaruhi dan mengubah perilaku
buruk anggota keluarga.
3. Struktur Peran
1) Formal
Tn A sebagai kepala keluarga, Ny S sebagai istri, serta Ny. P dan Ny. PW sebagai anak
2) Informal
Tn A sebagai pencari nafkah dengan menerima pensiunan dengan dibantu anaknya Ny P
sebagai pegawai swasta di sebuah perusahaan, Ny S hanya sebagai ibu rumah tangga
serta anak kedua berstatus mahasiswa
4. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Demikian pula
dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga
yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
V.

FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung dibawa ke
Rumah sakit atau petugas kesehatan.
2. Fungsi Sosialisasi

Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu
mentaati norma yang ada di lingkungan yang ditempati.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan bahwa sakit yang dialami Ny. S adalah tekanan darah tinggi.
Keluarga tahu makanan yang berpantangan dengan tekanan darah tinggi. Ny. S selalu
memeriksakan keadaannya ke rumah sakit setiap 1 bulan sekali.
2) Kemampuan mengambil keputusan kesehatan
Ny. S dan keluarga mengetahui penyakit hipertensi sampai dengan komplikasinya dan
keluarga Ny. S juga mengetahui penyakit hipertensi dengan baik. Ny. S juga senantiasa
minum obat untuk hipertensinya. Keluarga kadang merasa khawatir apabila Ny. S
merasa pusing/tekanan darah tingginya naik. Apabila Ny. S merasa ada keluhan,
keluarga akan membelikan obat untuk Ny.S di warung atau dibawa ke rumah sakit.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Ny. S, masih memberikan makanan yang sama dengan anggota
keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama,
namun selalu melakukan kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan.
4) Memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga mengetahui tentang upaya pencegahan penyakit yaitu dengan menjaga
lingkungan tetap bersih dan menghindari penyebab terjadinya penyakit.
5) Kemampuan keluarga menggunakan pelayanan / fasilitas kesehatan
Keluarga selalu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan apabila ada anggota
keluarga yang sakit dengan mudah menjangkau fasilitas kesehatan karena berdekatan
dengan rumah 1 km. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
dengan baik.
4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak 2 orang, sudah bekerja dan anak kedua berstatus mahasiswa. Ny S dan Tn A
menggunakan KB suntikan 3 bulan sekali.
5. Fungsi Ekonomi
Tn A mengatakan memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga
antara lain, makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak, membayar listrik dan PDAM serta
biaya untuk berobat.
VI.

STRESS DAN KOPPING KELUARGA


1. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang
1) Stressor jangka pendek
Ny. S mengatakan sering mengeluh pusing
2) Stressor jangka panjang
Ny. S khawatir tensinya bertambah tinggi
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit atau petugas
kesehatan yang paling dekat dengan rumahnya.

3. Strategi Kopping yang Digunakan


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. S bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat. Selain itu dia juga
senantiasa minum obatnya agar tekanan darahnya tidak naik.
VII.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Ny. S
1) Keadaan umum: cukup
Tekanan Darah
: 180/140 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
RR
: 20 X/mnt
Berat Badan
:58 kg
Tinggi Badan
: 154 cm
2) Kepala
Rambut bersih, penyebaran rambut merata, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat,
tidak ada nyeri tekan.
3) Mata
Mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, terdapat gambaran tipis pembuluh
darah, tidak terdapat edema.
4) Hidung
Pernafasan spontan, hidung bersih, tidak terdapat secret.
5) Mulut
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat caries gigi.
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
7) Dada
Tidak ada tarikan intercostae, vokal fremitus dada kanan dan kiri sama. Suara paru sonor
pada semua lapang paru, suara jantung pekak, suara nafas vesikuler, S1 S2 tunggal.
8) Abdomen
Bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
9) Ekstrimitas
Tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas
bagian bawah.

VIII.

HARAPAN KlELUARGA
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan mutu pelayanan dan
membantu masalah Ny. S

ANALISA DATA
NO
DATA SUBYEKTIF
1. 1. Ny. S mengatakan khawatir
tensinya semakin tinggi
2. Keluarga kurang memahami

cara

mengenal

masalah

Ny.S

yang

khawatir

tensinya

akan bertambah

DATA OBYEKTIF
1. Ny. S tampak bingung
2. Wajah Ny. S tampak
gelisah
3. Tanda-tanda vital
- TD : 180/140 mmHg
- N : 88x/mnt
- RR: 20 x/mnt
-

tinggi
3. Ny. S mengatakan pola
tidurnya tidak teratur
1. Ny. S dan keluarga sering
1. Ny.S

mengatakan

sering

bertanya kepada petugas

MASALAH
Ansietas

2.

mengeluh

sakit

kepala

apabila banyak masalah


2. Ny. S mengatakan setiap

kesehatan

mengenai

penyakit

Resiko komplikasi

dan

hipertensi

pencegahannya
papaya 2. Tanda-tanda vital
- TD : 180/140 mmHg
muda 1 gelas
- N : 88x/mnt
3. Ny. S mengatakan selalu
- RR: 20 x/mnt
memeriksakan keadaanya
hari

minum

jus

ke Rumah Sakit setiap satu


bulan sekali
4. Ny. S mengatakan sudah
terbiasa dengan keadaannya
yang sekarang

SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan keluarga I
Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga
dengan hipertensi
No
1.

2.

3.

Kriteria
Sifat masalah

Skala :

- Tidak / kurang sehat


- Ancaman kesehatan
- Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala :

- Mudah
- Sebagian
- Tidak dapat
Potensi masalah untuk dicegah

Skala :

Perhitungan
x1

2/3

Score

x2

x1

4.

- Tinggi
- Cukup
- Rendah
Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah

ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu

berat,

harus

x1

segera

ditangani
Masalah tidak dapat dirasakan
Jumlah

3 2/3

Diagnosa keperawatan keluarga II


Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
hipertensi
No
1.

2.

3.

4.

Kriteria

Perhitungan
x1

2/3

x2

Sifat masalah

Skala :

- Tidak / kurang sehat


- Ancaman kesehatan
- Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala :

- Mudah
- Sebagian
- Tidak dapat
Potensi masalah untuk dicegah

2 x1

Skala :

- Tinggi
- Cukup
- Rendah
Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah

ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu
ditangani

berat,

harus

segera

x1

Score

2/3

Maslah tidak dapat dirasakan


Jumlah

3 1/3

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi ditandai dengan klien mengatakan khawatir tensinya semakin
tinggi, keluarga kurang memahami cara mengenal masalah klien yang khawatir tensinya
akan bertambah tinggi, klien mengatakan pola tidurnya tidak teratur, klien tampak bingung,
wajah klien tampak gelisah, tekanan darah 180/140 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 20 x/menit.
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang hipertensi ditandai dengan klien mengatakan sering mengeluh sakit kepala apabila
banyak masalah, klien mengatakan setiap hari minum jus papaya muda 1 gelas, klien
mengatakan selalu memeriksakan keadaanya ke Rumah Sakit setiap satu bulan sekali, klien
mengatakan sudah terbiasa dengan keadaannya yang sekarang, klien dan keluarga sering
bertanya kepada petugas kesehatan mengenai penyakit dan pencegahannya, tekanan darah
180/140 mmHg, nadi 88 x/menit, pernapasan 20 x/menit.

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1.
2.
3.
4.

Meyta Rahayu
Linda Nur Widiyanti
Kartika Permata Sari
Nilam Wicahyanti

P27820114003
P27820114018
P27820114024
P27820114029

III REGULER A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA
2016

KASUS

Keluarga Tn. A (65 tahun) didalamnya ada Ny. S (60 tahun) mengatakan sudah menderita
hipertensi selama 15 tahun, keluarga menganjurkan Ny.S untuk minum jus pepaya muda setiap
hari serta minum obat setiap hari. Jika hipertensinya mulai kambuh, klien istirahat dan
keesokannya dia dibawa ke rumah sakit. Saat ini klien mengeluh terasa pusing dan berat di
bagian belakang leher. Pada saat pengkajian tekanan darah 220/150 mmHg keluhan pusing tidak
ada, namun tangan dan kaki terasa kesemutan. Keluarga mengatakan hipertensi merupakan
penyakit turunan jadi keluarga khawatir jika keturunannya kelak menderita hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai