Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
DINDA NURUL NABILA
No. Registrasi : 3425122225
LEMBAR PENGESAHAN
Uji Bakteriologis Makanan dan Minuman yang Dijual oleh Rumah Makan
Sekitar Terminal DKI Jakarta pada Arus Mudik 2015 di Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta
Pembimbing II
Anto Tahanto
NIP. 1962011419820311002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Biologi
FMIPA UNJ
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang berjudul Uji Bakteriologis Makanan dan Minuman yang Dijual oleh
Rumah Makan sekitar Terminal DKI Jakarta pada Arus Mudik 2015. Laporan ini
dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta. Penulis menyadari, dalam
proses penyelesaian laporan penulis mendapat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. P. A. Kodrat Pramudho SKM, M.Kes selaku Kepala Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta yang
telah
memberikan
kesempatan
kepada
penulis
untuk
mendapatkan
pengalaman bekerja
2. Anto Tahanto selaku pembimbing dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta sekaligus Kepala Instalasi
Laboratorium Jakarta yang banyak membantu kegiatan selama PKL
berlangsung
3. Ns. Sri Rahayu S.Kep, M.Biomed selaku dosen pembimbing dari Universitas
Negeri Jakarta yang banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis
selama proses penulisan
4. Eka Putri Azrai, S.Pd, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah PKL
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................vii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...................................................................1
1.2
Rumusan Masalah..............................................................3
1.3
Tujuan.................................................................................3
1.4
Manfaat...............................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Makanan.............................................................................5
2.1.1 Makanan Sehat.......................................................6
2.2
Minuman............................................................................9
2.2.1 Minuman Sehat.....................................................10
BAB III
2.3
Bakteri..............................................................................11
2.4
2.5
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
3.2
Jenis Sampel.....................................................................15
3.3
Metode..............................................................................15
3.4
3.5
Cara Kerja.........................................................................16
3.5.1 Pembuatan Media.................................................16
3.5.2 Pemeriksaan Makanan..........................................20
3.5.3 Pemeriksaan Minuman.........................................22
BAB IV
4.1.
Pemeriksaan Makanan......................................................27
4.1.1 Escherchia coli.....................................................27
4.1.2 Salmonella sp. ......................................................30
4.1.3 Bacillus cereus......................................................32
4.1.4 Staphylococcus aureus..........................................34
4.2.
Pemeriksaan Minuman.....................................................37
4.2.1 Total Coliform......................................................37
4.2.2 Escherchia coli.....................................................39
BAB V
Kesimpulan.......................................................................43
5.2
Saran ..............................................................................43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia karena
makanan
berbagai
Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian di Balai Besar Teknik Kesehatan
Apakah makanan dan minuman yang dijual oleh rumah makan yang berada di
sekitar terminal di DKI Jakarta pada arus mudik tercemar oleh bakteri
pathogen?
Apakah makanan dan minuman yang dijual oleh rumah makan yang berada di
sekitar terminal di DKI Jakarta pada arus mudik layak dikonsumsi?
1.3
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahahui kualitas makanan dan
minuman yang dijual di rumah makan sekitar terminal di DKI Jakarta pada saat
Manfaat
Pengujian makanan dan minuman di Balai Besat Teknik Kesehatan
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1
Makanan
Makanan adalah hasil dari proses pengolahan suatu bahan pangan yang
dapat diperoleh dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan adanya teknologi
(Moertjipto, 1993). Makanan dalam ilmu kesehatan adalah setiap substrat yang
dapat dipergunakan untuk proses di dalam tubuh. Terutama untuk membangun
dan memperoleh tenaga bagi kesehatan sel tubuh (Irianto, 2004).
Makanan adalah semua substansi yang diperlukan oleh tubuh, kecuali air
dan obat obatan dan substansi substansi yang diperlukan untuk pengobatan
(Anwar dalam Pohan 2009: 18).
Berdasarkan cara perolehannya, pangan dapat dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu (Saparinto dan Hidayati, 2006) :
1
Makanan olahan, yaitu makanan hasil proses pengolahan dengan cara atau
metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Makanan olahan bisa
dibedakan lagi menjadi makanan olahan siap saji dan tidak siap saji.
a
Makanan olahan siap saji adalah makanan yang sudah diolah dan siap
disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.
Makanan olahan tidak siap saji adalah makanan yang sudah mengalami
proses pengolahan, akan tetapi masih memerlukan tahapan pengolahan
lanjutan untuk dapat dimakan atau diminum.
2.1.1
Makanan Sehat
Secara umum makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan
dan penyajian yang tidak bersih, dan tidak memenuhi persyaratan sanitasi (Azwar,
1996).
Ada dua faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya bagi
manusia antara lain (Chandra, 2006) :
1
Kontaminasi
a
Makanan yang pada dasarnya telah mengandung zat berbahaya, tetapi tetap
dikonsumsi manusia karena ketidaktahuan mereka dapat dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu :
a
Secara alami makanan itu memang telah mengandung zat kimia beracun,
misalnya singkong yang mengandung HCN ikan, dan kerang yang
mengandung unsur toksik tertentu (Hg dan Cd) yang dapat melumpuhkan
sistem saraf
adalah
segala
sesuatu
yang
dikonsumsi
dan
dapat
menghilangkan rasa haus. Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berasa
dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman patogen
yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang
dapat mengubah fungsi tubuh, tidak korosif, dan tidak merugikan secara
ekonomis. Pada hakekatnya hal ini bertujuan untuk mencegah terjadi serta
meluasnya penyakit bawaan air atau water borne diseasase (Slamet, 1994 dalam
Purba 2010).
10
Minuman Sehat
Standar air minum di Indonesia mengikuti standar WHO yang dalam
Syarat fisik
Air minum tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Syarat kimia
Air tidak mengandung bahan anorganik, pestisida dan bahan sampingan
lainnya diatas batas ketentuan maksimal. Dengan batas minimum dan
maksimum pH (6,5-8,5), hingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
11
Syarat bakteriologis
Dengan batas kandungan dari E. coli atau faecal coli didalam 100 ml sampel
air sebanyak 0 (tidak ada). Dan batas kandungan Total Bakteri Coliform didalam
100 ml air adalah sebanyak 0 (tidak ada).
4
Syarat radioaktif
Nilai Gross alpha activity adalah 0,1 bq/liter dan nilai Gross beta activity
adalah 1 bq/liter, dan ketentuannya agar tidak melebihi batas yang
telahditentukan dan kontaminasi radioaktif lainnya.
3
Bakteri
Bakteri merupakan salah satu kelompok mikroorganisme penting dan
12
13
Intoksikasi
Intoksikasi adalah keracunan pangan yang disebabkan oleh produk toksik
bakteri patogen (baik itu toksin maupun metabolit toksik). Bakteri tumbuh
pada pangan dan memproduksi toksin Jika pangan ditelan, maka toksin
tersebut yang akan menyebabkan gejala, bukan bakterinya.
Infeksi
Bakteri patogen dapat menginfeksi korbannya melalui pangan yang
dikonsumsi. Dalam hal ini, penyebab sakitnya seseorang adalah akibat
masuknya bakteri patogen ke dalam tubuh melalui konsumsi pangan yang
telah tercemar bakteri. Untuk menyebabkan penyakit, jumlah bakteri yang
tertelan harus memadai. Hal itu dinamakan dosis infeksi.
5
uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji
tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah;
masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel.
Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif,
diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform
dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali
meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan
14
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis sampel
Pengujian ini menggunakan sampel makanan dan minuman yang didapat
di rumah makan sekitar terminal di DKI Jakarta selama arus mudik 2015.
3.3
Metode
Pengujian sampel yang masuk menggunakan metode deskriptif dengan
petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet ukur, bulb, botol media, jarum
inokulasi, Bunsen, timbangan, magnetic stirrer, vortex, incubator, autoclave,
lemari pendingin, freezer, laminar air flow.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah media BPW
(Buffer Pepton Water), media EMBA (Eosine Methylene Blue Agar), media TB
(Tryptose Broth), media SCA (Simons Citrate Agar), media MR-VP (Methil RedVoges Proskauer), media NA (Nutrient Agar) atau, Reagen Kovacs, larutan LMX,
16
media TW (Tryptone Water), media EC Broth (E. Coli Broth), Media BHI (Brain
Heart Infusion), media SSA (Salmonella Shigella Agar), Media BPA (Baird
Parker Agar), media LTB (Lauryl Tryptose Broth) single dan double strength,
media BGLB (Briliiant Green Lactose Broth).
3.5
Cara Kerja
Beberapa langkah dan cara kerja yang dilakukan pada saat pengujian
sampel makanan dari awal pembuatan media sampai akhir meliputi beberapa
tahapan.
3.5.1
Pembuatan Media
langkah pembuatan media yang digunakan dalam pengujian sampel
peptone
atau
gelysate, 5
gram
NaCl,
2.5 gram
17
menggunakan stirer dan masak sampai bening. Setelah larut sempurna, media
diatur pada pH 7.2 0.1. Kemudian media disterilisasi dengan autoclave pada
suhu 121C selama 15 menit. Selanjutnya media didinginkan hingga 60C
dan dituang sebanyak 90 ml ke dalam botol.
3
18
19
Media EC Broth
Sebanyak 37 gram EC Broth ditimbang, lalu dilarutkan ke dalam 1000 ml
aquadest. Kemudian media di homogenkan dengan menggunakan stirer.
Setelah larut sempurna, media diatur pada pH 7.20.2. Selanjutnya media di
masukan kedalam tabung reaksi 10ml lalu disterilisasi dengan autoclave
pada suhu 121C selama 15 menit.
20
3.5.2
Pemeriksaan Makanan
21
Broth). Kemudian diinkubasi pada suhu 35C selama 242 jam. Sampel yang
berasal dari media SCB kemudian diinokulasi menggunakan jarum ose
dengan cara membuat goresan pada cawan petri yang berisi media SSA.
Selanjutnya media SSA di inkubasi kedalam inkubator pada suhu 35C.
selama 242 jam. Setelah proses inkubasi koloni yang diduga Salmonella sp.
pada media SSA memiliki ciri koloni putih jernih.
3
242
jam.
Setelah
proses
inkubasi
koloni
yang
diduga
22
Pemeriksaan Minuman
Langkah kerja dalam pemeriksaan minuman secara bakteriologi adalah
sebagai berikut.
1. Pemeriksaan Escherichia coli
Lakukan tes perkiraan dengan memasukan sebanyak 10 ml sampel air minum
pada 10 tabung berisi LTB Double Strength secara aseptis, inkubasi pada
suhu 35C selama 482 jam. Bila terbentuk gas, maka tabung dinyatakan
positif dan lanjut kedalam tes pendugaan sedangkan jika tabung tidak
terdapat gas, maka dinyatakan negative. Tabung yang dinyatakan positif,
dipindahkan dengan ose kedalam tabung berisi media TW secara aseptis,
inkubasi pada suhu 35C selama 482 jam. Setelah itu, teteskan reagen
Kovacks pada tabung. Jika terbentuk cincin berwarna merah keunguan
menandakan bahwa sampel postif mengandung Escherichia coli, jika tabung
tidak terbentuk cincin berwarna merah keunguan setelah ditetesi reagen
Kovacks berarti sampel negative mengandung Escherichia coli. Besar nilai
Escherichia coli yang terkandung dalam sampel air minum, dapat dilihat dari
banyak tabung positif setelah ditetesi reagen Kovacks dalam tabel MPN air
minum.
23
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
25
2.
3.
4.
Lokasi
Jenis
Sampel
Terminal Pulogadung
RM A
Makanan a
Makanan b
RM B
Makanan a
Makanan b
RM C
Makanan a
Makanan b
RM D
Makanan a
Makanan b
RM E
Makanan a
Makanan b
Terminal Kp. Rambutan
RM A
Makanan a
Makanan b
RM B
Makanan a
Makanan b
RM C
Makanan a
Makanan b
RM D
Makanan a
Makanan b
RM E
Makanan a
Makanan b
Terminal Kalideres
RM A
Makanan a
Makanan b
RM B
Makanan a
Makanan
RM C
Makanan a
Makanan b
RM D
Makanan a
Makanan b
RM E
Makanan a
Makanan b
Terminal Tj. Priok
RM A
RM B
Lokasi
RM D
Makanan a
Makanan b
Makanan a
Makanan b
E.coli
Hasil Pemeriksaan
Bacillus
Salmonella sp.
Cereus
S. aureus
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
6,1 *
4*
3,6
11 *
6,1 *
6,2 *
11 *
3,6
11 *
6,1 *
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
<3,6
<3,6
<3,6
<3,6
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Jenis
Sampel
E.coli
Makanan a
Makanan b
<3,6
<3,6
Hasil Pemeriksaan
Bacillus
Salmonella sp.
Cereus
(-)
(-)
(-)
(-)
S. aureus
(-)
(-)
26
RM D
Keterangan :
Makanan a
Makanan b
<3,6
<3,6
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
2.
3.
4.
Lokasi
Jenis Sampel
Terminal Pulogadung
RM A
RM B
RM C
RM E
Terminal Kp. Rambutan
RM A
RM B
RM C
RM D
RM E
Terminal Kalideres
RM A
RM B
RM C
RM D
RM E
Terminal Tj. Priok
RM A
RM B
RM C
RM D
RM E
Keterangan :
Hasil Pemeriksaan
Total Coliform
Escherchia coli
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
>23 *
2,2 *
<1,1
>23 *
<1,1
<1,1
<1,1
<1,1
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
2,2 *
9,2 *
6,9 *
1,1
1,1
16 *
1,1
1,1
1,1
1,1
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
2,2 *
>23 *
6,9 *
23 *
<1,1
2,2 *
5,1 *
<1,1
2,2 *
<1,1
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
Minuman
<1,1
>23 *
16 *
23 *
<1,1
<1,1
2,2 *
<1,1
<1,1
<1,1
dan
Sampel makanan yang diambil pada saat sampling di sekitar terminal yang
ada di DKI Jakarta, di periksa di Laboratorium Biologi BBTKLPP Jakarta, semua
sampel yang masuk diperiksa secara aseptis. Pemerikaan makanan dan minuman
meliputi pemeriksaan
sp.,
Bacillus
cereus,
Pemeriksaan Makanan
4.1.1
Eschercia coli
27
80
0
0
Eschercia Coli
28
durham. Hal ini menandakan, bahwa terdapat bakteri coliform dan E. coli yang
menfermentasikan laktosa pada media
Tabung yang positif terdapat gas kemudian dilanjutkan dengan uji
penegasan (confirmation test). Dengan menggunakan ose, sampel ditanamkan
pada tabung yang dengan media EC Broth sebanyak 1-2 ose. Tabung kemudian
diinkubasikan dengan suhu 35 C selama 482 jam. Tabung yang terdapat bakteri
coliform akan muncul gas yang akan terperangkap pada tabung durham.
Kemudian, tabung yang dinyatakan positif digoreskan pada media EMB Agar
menggunakan ose, inkubasi media EMB Agar selama 242 jam. Setelah inkubasi,
amati kolini Eschercia coli dengan ciri-ciri bulat data berwarna hijau metalik. Jika
terdapat koloni dengan cirri-ciri tersebut, sampel makanan positif mengandung
Eschercia coli.
Perhitungan Most Probable Number (MPN) dengan menelaah jumlah
tabung yang dinyatakan positif pada media EC broth pada masing-masing seri.
Jumlah sering tabung yang dinyatakan positif dirujuk pada tabel MPN makanan 3
seri dan dihitung dengan rumus berikut:
MPN dalam 100ml Nilai MPN X
10
volume terbesar seri pengencera n
29
30
Salmonella sp.
Hasil pemeriksaan pada makanan di beberapa terminal di DKI Jakarta
31
1
0.8
0.6
0.4
Salmonella sp.
0.2
0
Terminal Pulogadung
Terminal Kp. Rambutan
Terminal Kalideres
Terminal Tj. Priok
32
Bacillus cereus
Hasil pemeriksaan pada makanan di beberapa terminal di DKI Jakarta
0
Bacillus cereus
33
34
Staphylococcus aureus
Hasil pemeriksaan pada makanan di beberapa terminal di DKI Jakarta
35
aureus. Makanan yang diambil dari sekitar terminal di DKI Jakarta, semuanya
memenuhi standard dan layak untuk dikonsumsi.
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Staphylococcus aureus
36
37
diisolasi dari vagina, tampon, luka atau infeksi lokal lainnya, tetapi praktis tidak
ditemukan dalam aliran darah (Jawetz et al., 1995).
4.2
Pemeriksaan Minuman
4.2.1
Total Coliform
Hasil pemeriksaan coliform pada minuman di beberapa terminal di DKI
Jakarta menujukan hasil bahwa minuman yang dijual pada sekitar terminal yang
telah diperiksa secara bakteriologis, positif mengandung bakteri coliform.
75
60
80
75
Coliform
38
10
volume terbesar seri pengencera n
Batas kandungan coliform pada air minum adalah >1,1. Hasil pemeriksaan
bakteriologis, hanya 30% yang layak untuk dikonsumsi dari segi bakteri coliform.
Bakteri coliform merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan dalam
makanan dan minuman. Hasil pemeriksaan disemua terminal yang dijadikan temat
sampling, minuman yang tidak layak konsumsi paling banyak berada pada
terminal kalideres dengan presentase sebanyak 80%, terminal Pulogadung dan
terminal Tj. Priok menduduki peringkat kedua yaitu sebanyak 75%, dan terakhir
terminal Kp. Rambutan yaitu 60%. Dpat dilihat, bahwa kelayakan minuman untuk
dikonsumsi masih kurang diperhatikan pada setiap pemilik warung. Peralatan
gelas dan wadah air minum lain merupakan salah satu penyebab kontaminasi
terbesar pada air minum.
39
Ecsherchia coli
Hasil pemeriksaan Escherchia coli pada minuman di beberapa terminal di
DKI Jakarta menujukan hasil bahwa minuman yang dijual pada sekitar terminal
yang telah diperiksa secara bakteriologis, positif mengandung bakteri Esherchia
coli.
40
20
60
20
Escherchia coli
41
10
volume terbesar seri pengencera n
Batas kandungan Escherchia coli pada air minum adalah >1,1. Hasil
pemeriksaan bakteriologis yang didapatkan, 75% layak untuk dikonsumsi dari
segi pemeriksaan Escherchia coli. Bakteri Escherchia coli merupakan bakteri
yang paling banyak ditemukan dalam makanan dan minuman. Hasil pemeriksaan
disemua terminal yang dijadikan tempat sampling, minuman yang tidak layak
konsumsi paling banyak berada pada terminal kalideres dengan presentase
sebanyak 60%, terminal Kp. Rambutan dan terminal Tj. Priok menduduki
peringkat kedua yaitu sebanyak 20%, dan terakhir terminal Kp. Rambutan yaitu
0% atau tidak ada minuman yang tercemar Escherchia coli dari hasil sampling.
Dapat dilihat, bahwa kelayakan minuman untuk dikonsumsi masih kurang
diperhatikan pada setiap pemilik warung. Peralatan gelas dan wadah air minum
lain merupakan salah satu penyebab kontaminasi terbesar pada air minum.
Escherichia coli adalah bakteri yang bersifat anaerob fakultatif yang
banyak ditemukan dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifat E.coli
dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak dan
musafir.
Dikenal 4 jenis E coli (brooks, dkk. 2005). Yaitu :
42
1. Entero Pathogenic Escherichia coli (EPEC), melekat pada mukosa usus kecil
dan dapat menimbulkan diare cair
2. Entero Toxigenic Escherichia coli (ETEC), Beberapa strain menghasilkan
eksotoksin yang labil terhadap panas dan menghasilkan enterotoksin yang
stabil terhadap panas. Penyebab penting diare pada bayi
3. Entero Invasive Escherchia coli (EIEC), Strain EIEC memfermentasi laktosa
lambat atau tidak memfermentasi laktosa dan tidak motil. Dapat
menimbulkan demam, perut kram, berak berlendir dan berdarah seperti
disentri
4. Escherichia coli Entero Haemoragik (EHEC), memproduksi verotoksin,
negatif pada MacConkey agar sorbital, dapat menimbulkan diare, sidroma
uremic hemolytic, anemia dan trombositopeni.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian bakeriologis sampel makanan dan minuman yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kualitas makanan dan minuman yang
dijual oleh rumah makan sekitar terminal di DKI Jakarta pada saat arus mudik
2015 menurut pemeriksaan secara bakteriologis masih banyak yang belum
memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Hal ini dapat dilihat bahwa banyak sekali
makanan dan minuman yang ternemar bakteri patogen.
5.2
Saran
Setelah melakukan pemeriksaan, saran yang dapat disampaikan penulis
adalah :
1. Ketika akan mengerjakan sampel yang diuji terlebih dahulu harus membaca
prosedur kerja yang telah ditetapkan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Adiono, Hari Purnomo. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: UI-Press.
Azwar, A, 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Penerbit Mutiara
Sumber Widya, Jakarta.
Brooks GF,Butel JS,Morse SA.Mikrobiologi kedokteran.Alih Bahasa. Mudihardi
E, Kuntaman,Wasito EB et al. Jakarta: Salemba Medika, 2005
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-dasar mikrobiologi. Djambatan: Malang
Fardiaz. 1998. Panduan Pengolahan Pangan Yang Baik Bagi Industri Rumah
Tangga. Badan Pengawas Obat dan Makanan Deput Bidang Pengawas
Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Jakarta
Ganiswarna, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, edisi IV, 271-288 dan 800-810,
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung:
Yrama Widya
Jawetz, E. et al. (1995). Review of Medical Microbiology. Los Altos, California:
Lange Medical Publication.
Moertjipto, 1993, Makanan: Wujud, Variasi dan Fungsinya Serta Cara
Penyajiannya Pada Orang Jawa dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta:
Depdikbud
44
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan, 1986, Penterjemah , Ratna Siri Hadioetomo dkk.
Dasar-Dasar Mikrobiologi 1, Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Pohan,D, 2009. Pemeriksaan Escherichia coli Pada Usapan Peralatan Makan
Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan. Skripsi
FKM USU,Medan.
Saparinto C dan Hidayati D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius:
Yogyakarta.
Slamet, J. S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Suklan, 1989. Makanan Kesehatan dan Katering, Penerbit CV Miswar, Jakarta.
Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang Prees.
Winarti, S., 2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana, Surabaya
Yuliarti, Nurheti., 2007. Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan, Yogyakarta :
Penerbit Andi.