Anda di halaman 1dari 4

coral reef bioprospecting

latar belakang
. keanekaragaman hayati yang tinggi di endemisme dan spesies . potensi besar dalam sumber daya alam kelautan . wilayah laut kekayaan di dunia
. potensi sumber daya nilai ekonomi genetic
rasional
zat yang dihasilkan oleh organisme hidup yang ditemukan di alam telah memainkan peran penting dalam pengembangan atau obat untuk kondisi yang mengancam jiwa
obat antikanker yang berasal dari sumber-sumber laut seperti karang dan spons
Tujuan: untuk mengeksplorasi dan mengembangkan penyelidikan terhadap keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam di Indonesia, untuk mencoba mengembangkan mereka
yang dipilih potensi sumber daya alam tropis untuk produk bioaktif dan teknologi industrialisasi, untuk melestarikan keanekaragaman hayati asli sumber daya alam berdasarkan pada eksploitasi
berkelanjutan
Output = - potensial bio product ex. Pestisida, suplemen makanan, agen bioremedias -penemuan teknologi, ex : teknologi restorasi, teknologi untuk mempercepat proses produksi ternak, tanaman
Proses pembuatan&produksi obat dari coral
Expedisi->isolasi->fermentasi->ekstraksi->screening->dereplikasi->fraksinasi->perombakan struktur->discovery lends : scale up fermentation : structure elucidation->clinical compound
Kenapa terumbu karang? -karena keanekaragamanan luas -karena koral memproduksi metabolit yg potensial
Faktanya
-isolasi berasal dari sponge coelenterate, tunicats, molusca, opistobranch, Echinodermata, bryonzoa
-sponge telah diisolasi menjadi komponen bioaktif untuk kesejahteraan manusai
-ara-c adalah isolasi sponge cryptoteca crypta untuk obat leukemia akut yang dikombinasi dg obat anti kanker
-Cyanobacteria yg digunakan dibidang farmasi
-d pendekatan genomics&biologi molekul
Metabolic primer&metabolic sekunder koral
-metabolik primer=zat kimia yg diperlukan utk survive&menggandakan diri ex protein, karbo, lemak, asam nukleat
-metabolik sekunder=diperlukan untuk berevolusi
*jutaan marine spesies->*puluhanribu untuk sampel->*ribu untuk dites->initial activity->hot lends->dikembangkan
-ekstrak yg didapat berupa ekstrak kotor, ekstrak yg dimurnikan, ekstrak murni, ekstrak murni yg punya struktur
-kegunaan bahan kimia yg dihasilkan terumbu karang untuk kanker, inflamasi/pendarahan, untuk infeksi
-non medis:kosmetik, biofouling, pelepas logam, katalis
-bidang biologi=pengembangan biologi, alat penelitian sel murni
Screening -pemurnian ekstrak -ekstrak yg murni
Hasil obat dr koral\ -kanker=obat kanker pancreas, obat kanker spesifik -penyakit infeksi=obat infeksi dari strophytococcus aureus, anti malaria -neurodegeneratif disease= alzaimer, stroke

MONITORING KORAL
Parameter yg diobservasi
Temperature, salinitas, penetration cahaya, angin, cloud cover, benthos dan ikan, karakteristik khusus kawasan

Metode LIT digunakan untuk menentukan besarnya persentase penutupan masing-masing kategori komunitas benthik (Tabel 2). Metode ini dapat digunakan secara tersendiri maupun dengan
mengkombinasikannya dengan metode lain seperti Metode Kuadrat atau visual sensus ikan. Metode ini sangat direkomendasikan oleh GCRMN untuk menentukan tujuan persentase penutupam dan ukuran
koloni pada monitoring di tingkat managemen (pengelola).
Informasi yang diperoleh berupa persentase penutupan dari komunitas benthik seperti karang keras, karang lunak, alga, rock, karang mati dan spons. Informasi sedang sampai detail dapat diperoleh dari
bentuk-bentuk pertumbuhan (life form) sampai ke tingkat famili, genus dan spesies tergantung pada tujuan dan keahlian pengamat. Data bentuk pertumbuhan dapat mendeskripsikan perubahan topografi
terumbu karang bersangkutan.
Keuntungan dengan Metode LIT ini adalah:
.Kategori lifeform memungkinkan didapatkannya informasi yang berguna oleh pengamat dengan pengetahuan terbatas dalam identifikasi komunitas benthik terumbu karang.
.Data kuantitatif sehingga lebih akurat
.Merupakan metode sampling data yang gampang dan efisien untuk memperoleh persentase penutupan kuantitatif.
.Dapat menyajikan informasi secara detail terhadap pola spasial.
.Jika dapat diulang pada waktu yang diinginkan, maka akan menyediakan informasi perubahan temporal.
.Bisa mendapatkan ukuran koloni karang, yang merupakan indikator stabilitas komunitas
.Memerlukan peralatan minimal dan relatif sederhana.
.Dapat mengukur kerapatan relatif
.Dapat dikombinasikan dengan teknik serupa, misalnya belt dan video transect maupun sensus ikan.
.Informasi mengenai ukuran koloni dapat diperoleh.
Kekurangan metode LIT ini adalah:
.Sangat sulit untuk standarisasi beberapa ketegori lifeform di antara sejumlah pengamat.
.Tujuannya hanya terbatas pada data persentase penutupan dan atau kelimpahan relatif.
.Pengamat haruslah penyelam yang baik.
.Tidak dapat digunakan untuk masalah-masalah demografi seperti pertumbuhan, rekrutmen dan mortalitas.
.Tidak bagus digunakan untuk pendugaan kuatitatif persentase penutupan spesies yang jarang atau kecil.
.Memerlukan waktu yang lebih lama sehingga biaya juga meningkat.
.Membutuhkan keahlian khusus sesuai dengan tingkat presisi data dan informasi yang diinginkan.
.Tidak bisa digunakan untuk biota yang jarang ditemukan atau terlalu kecil.
MANTA LOW
Metode Manta Tow adalah suatu teknik pengamatan kondisi terumbu karang atau parameter tertentu dengan cara menarik pengamat yang memakai peralatan dasar menyelam di belakang perahu kecil
bermesin melalui sebuah tali dengan kecepatan konstan. untuk mencatat data setiap waktu tertentu (misalnya setiap 2 menit). Pengamat akan melihat objek yang dilintasi, lalu menilai persentase
penutupan karang hidup (keras dan lunak), karang mati maupun objek lain yang diinginkan dan dicatat pada waktu berhenti dalam bentuk persentase pada alat tulis yang dijepit pada papan manta yang
tersedia. Dugaan kategori persetase penutupan dari variabel benthik
Manta Tow adalah metode yang tepat untuk mendapatkan deskripsi umum area terumbu karang yang luas atau perubahan-perubahan dalam kelimpahan dan distribusi organisme tertentu serta gangguan
skala luas (badai, COTS dan bleaching). Metode ini juga baik untuk tujuan pemilihan tempat (site) dengan tujuan penerapan metode monitoring lainnya, misalnya akan memakai metode LIT.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan Metode Manta Tow adalah:
1 Sebuah area yang luas dapat dimonitor dalam waktu singkat. 2.Gampang dilakukan setelah pelatihan sederhana dan singkat. 3.Membutuhkan peralatan yang murah. 4.Pengamat tidak akan kelelahan untuk
memonitor wilayah yang luas. 5.Sangat sesuai untuk mencari tempat penelitian (site) dan menilai tipe terumbu karang.
Sementara itu, kekurangan metode Manta Tow ini adalah:
1.Hewan-hewan yang biasa bersembunyi (cryptic) gampang terlewati. 2.Monitoring dapat dilakukan pada lokasi di luar terumbu secara tidak sengaja.
3.Peneliti sangat sulit mengingat bila terlalu banyak variabel yang diamati. 4.Dapat dilakukan pada terumbu karang dangkal saja, khususnya bila visibilitas/kecerahan perairan rendah. 5.Hanya dapat
mengukur penutupan kategori dalam kategori yang luas, misalnya 0-10%, 11-30% dst.6.Ketelitian sangat terbatas akibat kesulitan secara visual menilai organisme terumbu karang yang sangat dominan
secara cepat.
Quadrat
Karena sifatnya tersebut, metode ini dapat digunakan untuk:
Mengamati persentase tutupan dengan dengan resolusi yang lebih tinggi. Mengamati coral recruitment. Mengamati keanekaragaman jenis (H), kelimpahan, kelimpahan relatif, kepadatan relatif, kepadatan,
dan kelas ukuran.
Kelebihan
Dapat melihat perubahan kecil.. Cocok untuk jenis-jenis yang kecil, jarang, atau yang suka bersembunyi..Informasi mendetil mulai dari persentase tutupan, kelimpahan, hingga frekuensi.
Kekurangan
Memakan banyak waktu. Penempatan kuadrat dapat merusak karang jika tidak hati-hati.Tidak cocok untuk biota yang berukuran lebih dari 1 m.
% tutupan = (jumlah tutupan/luas total unit sampel) X 100%
Kelimpahan = (jumlah total biota/luas total unit sampel)
Kelimpahan relatif jenis i = (kelimpahan jenis i/kelimpahan total) X 100%
Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H) = - (ni/N) Ln (ni/N) 3
Indeks Kemerataan (E) = H/ln (jumlah total jenis biota yang ditemukan) 1
Belt transek
Secara umum metode ini digunakan untuk menggambarkan kondisi suatu populasi makro-invertebrata tertentu di terumbu karang, biasanya adalah spesies yang mempunyai pengaruh ekologi pada terumbu
seperti COTS (Acanthaster planci), Drupella (Gastropoda) dan Diadema. Metode ini dapat juga digunakan untuk menghitung populasi karang tertentu seperti Fungia spp. dan karang-karang hias ataupun
visual sensus untuk ikan.
Metode ini sudah sangat umum dan dikembangkan dengan baik oleh Reef Check. Dengan metode ini sepasang penyelam yang berenang sepanjang sabuk (belt) dan menghitung kelimpahan kelompok
invertebrate target, selain kesehatan terumbu atau kerusakan secara fisik. Informasi yang diperoleh dapat berupa dugaan kelimpahan makro-invertebrata tertentu. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat
dalam mendeteksi perubahan lokal, maka dapat dilakukan jumlah ulangan yang lebih banyak dan menambah frekuensi monitoring (misalnya lebih dari empat kali dalam setahun).
Pengamatan
METODE SENSUS VISUAL IKAN

RANGKUMAN CORAL DISEASE


Penyebabnya dapat dari manusia (antropogenik) ataupun secara alami (el nino).

Coral disease dapat disebabkan karena


Virus. Bakteri. Protozoa.Fung. Dan beberapa penyakit yang muncul
Macam penyakit karang
1.Rapid wasting disease
Pertama muncul pada th 1996. Cirinya skeleton hilang pada kepala polip paling luar. Pada penyakit ini kadang ada jamur berfilamen, coral yang ditemukan cenderung terdapat alga tertentu yg mengalami blooming.
Contoh Calpophylia notants, phormidium
2.Lethal Orange disease (menyerang terumbu karang yang berasosiasi dengan alga, skeleton berwarna putih karena mati. Disebabkan oleh bakteri yang patogen) contoh: Porolithon ankodes.
3.Dark Spot disease (bentuknya sirkular/iregular, terdapat spot hitam, terdapat warna purple/abu, biasanya ditengah spot terdapat akumulasi sedimen akibat dari kehancuran polip itu sendiri. Contoh Goniastrea
spp.
4.Coral viruses ( tidak hanya memiliki zooxanthellae tapi juga terdapat microbial flora dan fauna) biasanya bakteri merupakan dampak negatif sehingga menyebabkan adanya virus.
5.Herpes viruses (coral tumor)= akan meningkat kelimpahannya ketika ada stres temperatur.
6.Gemini virus (sebuah virus yang punya satu strage, meningkat ketika ada stres nutrient. Jika zooxanthellae melimpah, gemini virus tertekan dan terjadi korelasi negatif.
7.Bellovibrio phages (terjadi ketika sumber karbon meningkat di lingk. Akibat virus bakteria. Bdellovibrio membunuh bakteri yang baik, sehingga tertinggal bakteri buruk.
8.Coral bacterial inpections
9.White band disease I(biasanya penyakitnya merambat lebih lambat menyerang genus acropora (coral branching0, jaringannya akan lemas dan mati, berasosiasi dengan bakteri gram negatif.
10.White band disease II (menyerang acropora dan non acropora, akan didahului oleh coral bleaching hingga coral mati , bakteri yang ditemukan dari genus vibrio)
11.Black band disease (menyerang berbagai varietas jenis karang, tidak terlalu cepat seperti white band disease I, skeleton mati, disebabkan oleh infeksi bakteri (biofouling)
12.Red band disease(terdapat pengumpulan berbagai bakteri, model tapis bakteri berbeda dengan blsck band disease)
13.Balck agressive band disease ( menyerang berbagai varietas korsl)
14.Yellow band disease
Penyebab lain misal protozoa
1.Skeleton eroding band A protozoa(protozoa menyerang jaringan hidup, ketika protozoa bereproduksi secara aseksual, protozoa melepaskan senyawa kimia yang bersifat toksik)
2.Aspergillus-A fungus(kontaminasi dari darat)
3.Scelecobasidium-A fungus (mengalami necrotic patches, jaringan mati oleh scelecobasidium yang menyebabkan adanya penyakit.
Penanganan terhadap adanya penyakit karang yaitu dilakukan pencegahan. Pencegahan yang dilakukan meliputi pencegahan adanya global warming (stres suhu), sedimentasi, dan material organik. Pengobatan
terhadap penyakit karang yaitu dengan dipotong dan dibuang di darat.

REPRODUKSI TERUMBU KARANG


- Terumbu karang adalah ekosistem laut tropis yang disusun oleh spesies-spesies penyusun terumbu.
- Terumbu karang tersusun dari filum Cnidaria, kelas Anthozoa. Dimana kelas Anthozoza terdiri dari 3 sub kelas, yaitu Octocorallia (polip tersusun dari 8 segmen), Hexacorallia (polip terdiri dari 6 segmen) dan
Cerantipatharia.
-Bagian-bagian karang berupa, Corallum, coralite, calyx, theca, septum dan Coenesteum.
-Bentuk-bentuk koralit
-Berdasarkan pembentukan terumbu, karang dibagi menjadi dua, yaitu : Karang Hermatipik (bisa membentuk terumbu) dan Ahermatipik (tidak bisa membentuk terumbu.
-Berdasarkan bentuk pertumbuhan, karang dibedakan menjadi 6 yaitu : karang bercabang (branching), karang padat (massive), karang mengerak (encrusting), karang meja (tabulate), karang daun (foliose) dan
karang jamur (mushroom).
-Cara Makan :
-> menangkap zooplankton yg melayang dalam air (mgn tentakel dan nematosis)-> menerima hasil fotosintesis zooxanthell
- Faktor yang mempengaruhi morfologi karang meliputi water motion, cahaya dan faktor biologi (genetik dan simbion koral).
- Kecepatan tumbuh karang :
->Tergantung kondisi lingkungan->Koral massive sangat lambat pertumbuhannya (0,5-1,0 cm/th) ->Koral branching lebih cepat (10-20cm/th).
->Adanya perbedaan antara pertumbuhan individu karang dan terumbu karang.
-Reproduksi Karang dibagi menjadi 2 yaitu SPAWNING dan BROODING.
Brooding
1.Polip dewasa melepaskan sperma 2.Sperma berenang menuju polip lain yg mengandung telur dan membuahinya. 3.Telur yang dibuahi berkembang menjadi planula didalam polip.
4.Planula lepas keperairan 5.Planula menemukan substrat yg cocok dan membentuk polip baru
Spawning 1.Polip dewasa memijah (ada yg mengeluarkan sperma ada yg mengeluarkan telur ke perairan )2.Sperma membuahi telur
3.Telur yg dibuahi menjadi larva planula 4.Planula menemukan substrat yg cocok dan membentuk polip baru.
-Tipe-tipe terumbu karang
->Fringing Reef (Terumbu karang tepi) berada didekat pantai->Barrier Reef (Terumbu Karang penghalang) ada diperairan yg lebih dalam->Atol (Terumbu karang Cincin) bentuk cincin yg muncul diperairan dalam.
-Faktor pembatas Terumbu karang meliputi : Cahaya, kedalaman, gelombang, Sedimentasi, salinitas, Pasang surut, nutrient, suhu dan substrat dasar

Anda mungkin juga menyukai