Disusun oleh :
Adhi Puspa Nugroho
15911087
Magister Manajemen
46 A
Catatan Dosen
Nilai
Tanda Tangan
FAKULTAS EKONOMI
Daftar Isi
Sampul ..................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
I.
Ringkasan Eksekutif........................................................................................ 1
II.
Uraian permasalahan....................................................................................... 3
III.
Pembahasan................................................................................................... 4
Pengertian Pasar Modal...................................................................................... 4
Pengertian Investasi........................................................................................... 4
Instrumen investasi berupa saham.........................................................................5
Keuntungan dan kerugian investasi saham...............................................................6
Analisis dalam Investasi Saham............................................................................ 8
Analisis Fundamental...................................................................................8
Analisis Teknikal........................................................................................ 9
I.
IV.
Kesimpulan.................................................................................................. 10
V.
Referensi...................................................................................................... 11
Ringkasan Eksekutif
Artikel berjudul : Lo Kheng Hong, Sang Value Investor yang Bebas Finansial
Diakses pada laman : http://swa.co.id/swa/capital-market/personal-investment/lo-khenghong-sang-value-investor-yang-bebas-finansial
Lo Kheng Hong merupakan seorang investor saham berusia 55 tahun. menurutnya
bahwa menjadi investor saham bisa memiliki kekayaan meskipun tidak melakukan aktivitas
bisa memiliki perusahaan publik dengan harga saham yang selalu meningkat dan
menghasilkan laba yang besar. Hal yang dilakukan investor adalah membaca (reading)
laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal, berpikir (thinking) dan
berinvestasi (Investing).
5 hal kelebihan investor saham yakni, tidak memerlukan kantor, tidak memerlukan
pelanggan, tidak memiliki karyawan, tidak bekerja kepada seseorang dan tidak memiliki
utang. Hal yang perlu diketahui oleh investor saham yakni informasi pasar modal dari
berbagai media.
Dalam memulai menjadi investor saham umur bukanlah menjadi halangan, bahkan
tingkat penghasilan yang rendah sekalipun dapat berinvestasi dalam saham dengan jumlah
sedikit demi sedikit. Investasi saham berbeda halnya dengan hal yang bersifat konsumtif
contohnya adalah kendaraan yang nilainya akan terdepresiasi menurun setiap tahun.
Awal berinvestasi saham dapat dilakukan dengan membeli saham sedikit saja pada saat
penawaran saham perdana (Initial Public Offering / IPO). Harga saham yang dibeli pada saat
IPO memiliki kemungkinan naik yang berpotensi adanya capital gain namun terdapat juga
kemungkinan turun sehingga mengalami kerugian atau loss.
Belajar secara mendalam dan pengalaman merupakan syarat dalam berinvestasi saham.
Saham memiliki tingkat keuntungan (return) terbesar dibandingkan dengan obligasi dan
reksadana. Obligasi memiliki tingkat return yang rendah sedangkan reksadana adalah
menyerahkan pengelolaan dana yang diinvestasikan kepada manajer reksadana sehingga
rentan apabila personal tersebut tidak jujur dan tidak kompeten.
Investasi lainnya berupa emas juga dinilai tidak produktif, sedangkan investasi valas
(mata uang asing) membuat seseorang berharap sesuatu yang buruk terhadap kondisi
perekonomian agar nilai mata uang asing tersebut mengalami kenaikan. Menyimpang uang di
bank dalam bentuk tabungan maupun deposito, bunga yang didapatkan tidak sebanding
dengan tingkat inflasi yang ada sehingga dapat dikatakan bahwa dana yang disimpan
termakan oleh inflasi. Sedangkan dalam dunia saham sebagaimana nilai IHSG Bursa Efek
Indonesia tercatat dalam 11 tahun IHSG mengalami kenaikan dari 330 menjadi 5251 pada
bulan Mei 2013.
Investor saham harus memiliki tingkat permodalan yang kuat dan dana yang digunakan
dalam berinvesatasi bukanlah dana sehari-hari maupun dana pinjaman. Sebagai seorang value
investor maka salah satu strategi yang digunakan adalah mencari saham yang salah harga,
membeli saham yang bagus dan murah yang kemudian saham tersebut ditahan sampai dengan
pasar mengetahui bahwa saham tersebut merupakan saham yang bagus sehingga nilainya
menjadi nilai pasar wajar dan disitulah letak keuntungan investasi saham.
Salah satu cara mengetahui saham salah harga adalah dengan membandingkan antara
nilai pasar perusahaan dan laba bersih perusahaan. Dimana laba bersih perusahaan memiliki
nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai saham yang beredar di bursa. Sebagai
contoh: saham multibreeder adirama indonesia (MBAI) pada tahun 2006 beredar sebanyak 75
juta lembar saham dengan nilai per saham Rp250,00 sehingga nilai perusahaan adalah
Rp18,75 milliar sedangkan laba perusahaan adalah rp 106 Milliar. Pada tahun 2011 harga
saham per lembar tersebut naik menjadi rp31.500,00 sehingga kalkulasi profit yang didaptkan
berkisar 12.500%.
Namun demikian bagi pemula yang ingin berinvestasi saham harus membaca annual
report dari perusahaan karena dengan demikian maka akan diketahui bidang usaha, laba, arus
kas, jajaran direksi agar investasi yang ditanamkan tidak seperti membeli kucing dalam
karung. Karena bursa saham tidak memberikan pengampunan terhadap orang yang tidak
mengetahui apa yang dia beli dan dia investasikan. Beberapa cara dari Lo Kheng Hong dalam
berinvestasi saham sehingga memiliki tingkat rata-rata return kurang lebih 63% per tahun
antara lain yakni dengan:
-
Berikut daftar return yang pernah diperoleh oleh Lo Kheng Hong dari beberapa saham:
Nama dan Kode
Perusahaan
PT Multibreeder Adirama
Indonesia Tbk (MBAI)
PT Panin Financial Tbk
(PNLF)
PT Rig Tenders Indonesia
Tbk (RIGS)
Harga Beli
saham
Harga Jual
Saham
Jangka waktu
Investasi
6 tahun
(2005 2011)
Rp250
Rp31.500
Rp100
Rp260
1,5 tahun
160%
Rp800
Rp1.350
Kurang dari 1
tahun
68,75%
Keuntungan
12.500%
saham bersifat jangka panjang dan berinvestasi pada saham-saham yang memiliki potensi dan
fundamental yang bagus meskipun terkadang nama perusahaan tersebut tidak terlalu terkenal
dan tidak dikategorikan sebagai bluechip.
Namun dengan tipe saham perusahaan yang sedemikian tentunya memiliki tingkat
resiko yang tinggi namun memiliki return yang tinggi. Namun demikian hal tersebut
tergantung dari beberapa hal antara lain tipe investor, berapa jumlah modal, analisas
fundamental dan teknikal dan faktor selain tersebut dapat dikatakan adalah faktor
keberuntungan.
II.
Uraian permasalahan
Sebagaimana uraian dalam ringkasan eksekutif maka kiranya dapat diuraikan beberapa
III.
Pembahasan
(termasuk PPN) dan ditambah PPh 0.1% khusus untuk transaksi penjualan saham (idx,
2016b).
Berikut contoh perhitungan pembelian dan penjualan saham
1. Pembelian saham
Pada bulan januari 2016 investor ingin membeli saham PT XYZ sebanyak dua lot
dengan harga saham Rp2.000,00 per lembar dengan fee broker sebesar 0,3% maka
perhitungannya sebagai berikut :
Uraian
Transaksi beli
Fee broker
Total dana yang dikeluarkan
Perhitungan
2 lot x 100 saham x Rp2.000,00
0,3% x Rp400.000,00
Nilai uang
Rp 400.000,00
Rp1.200,00
Rp201.200,00
2. Penjualan saham
Pada bulan desember 2016 investor ingin menjual seluruh saham PT XYZ karena nilai
saham yang meningkat menjadi Rp2.500,00 per lembar dengan fee broker sebesar 0,3%
dan tarif PPh sebesar 0,1% maka perhitangannya sebagai berikut:
Uraian
Transaksi jual
Fee broker
PPh atas transaksi Jual beli
Total dana yang diterima
Perhitungan
2 lot x 100 saham x Rp2.500,00
0,3% x Rp500.000,00
0,1% x Rp 500.000,00
Nilai uang
Rp 500.000,00
Rp1.500,00
Rp 5000,00
Rp498.000,00
terlihat bahwa tingkat resiko saham yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan investasi
emas (Khuron, 2015)
Tabel 1. Perbandingan total return, rata-rata return dan standar deviasi (resiko)
periode 2008 -2013
ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan (wikipedia. 2016). Dalam analisis fundamental terdiri dari beragam variabel yang
harus diperhatikan namun dapat dikategorikan menjadi tiga antara lain : 1. Kinerja
Perusahaan, 2. Kinerja Industri dimana perusahaan tersebut berada, 3. Analisis perekonomian
yang terkait.
Analisis fundamental dilakukan dengan berbagai metodologi yakni (wikipedia, 2016):
-
ratio)
Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
Margin keuntungan bersih (net profit margin)
Dari hasil analisis tersebut pada akhirnya dapat diketahui adanya perbandingan antara
inilai intrinsik sama dan nilai pasar saham sehingga didapatkan kondisi saham undervalue
ataupun overvalue yang dijadikan dasar bagi investor untuk membeli ataupun menjual
sahamnya. Dalam kondisi saham yang over value maka keputusan yang diambil adalah
menjual saham dengan pertimbangan bahwa nilai intrinsik saham lebih rendah daripada harga
pasar saham (Nugrahadi et all, 2013)
Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau
dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang. Analisis
teknikal ini sering juga disebut dengan chartist karena para analisisnya melakukan studi
dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola
pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan
(Wikipedia, 2016).
Analisa teknikal ini hanya sekedar perkiraan dan tidak ada pihak yang mampu
menjamin bahwa hasil analisas terjamin dapat menghindarkan kerugian. Namun yang harus
selalu dipastikan bagi investor adalah sikap disiplin dan tidak serakah dalam mengejar target
(Budiman, 2014).
Beberapa istilah dalam analisis teknikal saham yakni :
-
Support Level dan Resistance Level, analisis grafik level terendah maupun tertinggi
yang pada titik tersebut sudah tidak mungkin lagi untuk turun ataupun naik.
Moving Average, yakni rata-rata pergerakan harga suatu saham ditinjau dari
Sebagaimana uraian sebelumnya analisa yang dilakukan oleh investor harus dapat
memperhatikan berbagai analisa meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa faktor
eksternal seperti keberuntungan dapat menjadi faktor pendukung keberhasilan dalam
investasi saham.
Informasi yang didapatkan juga menjadi hal yang penting sebagai dasar keputusan
investasi saham. Antara lain situasi ekonomi, isu politik, kebijakan pemerintah dan lain
sebagainya. Sebagai contoh kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang berfokus pada
pembangunan infrastruktur tentunya akan berdampak pada pertumbuhan nilai saham
perusahaan yang bergerak di sektor yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Lo Kheng Hong selaku seorang investor adalah
dengan membeli saham yang memiliki kesalahan harga. Kesalahan harga ini dimaksudkan
yakni nilai intrinsik saham tersebut lebih tinggi daripada harga pasar saham.
Saham dengan kondisi sedemikian rupa disebut dengan saham yang bernilai (value
stock) dimana investor akan mendapatkan kapital gain bila membeli saham-saham yang
termasuk dalam kategori ini (Manurung, 2006). Namun tentunya selain daripada teknik
analisis baik fundamental maupun teknikal hal yang menjadikan investor mampu
menganalisa lebih dalam adalah pengalaman yang dimiliki oleh seorang investor saham.
IV.
Kesimpulan
Instrumen investasi saham merupakan salah satu instrumen yang menjanjikan tingkat
pengembalian investasi yang cenderung lebih baik dari pada investasi lainnya dalam hal ini
adalah investasi emas, deposito. Namun demikian investor saham juga harus menyadari
bahwa tingkat resiko yang dimiliki dalam invesatsi saham lebih tinggi dibandingkan dengan
investasi emas, deposito.
Sehingga dalam investasi saham terdapat faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu
analisa fundamental dan analisa teknikal agar mampu meminimalisir resiko capital loss yang
sangat mungkin terjadi dalam investasi saham. Selain daripada hal tersebut pengalaman yang
dimiliki akan menjadikan investor sama mengetahui berbagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan terkait investasi saham.
V.
Referensi
Khuron, Tais. 2015. Kajian perbandingan tingkat pengembalian dan resiko antara investasi
emas dan saham syariah. Jurnal Signifikan Volume 4 No. 1 April 2015.
Mudjiono. 2012. Investasi dalam Saham dan Obligasi dan Meminimalkan resiko sekuritas
pada pasar modal Indonesia. Jurnal STIE Semarang Volume 4 nomor 2.
Manurung, Adler Haymans. 2006. Ke Mana Investasi?Kiat dan Panduan Investasi
Keuangan. Jakarta : Penerbit Buku Gramedia.
Nugrahadi, R et all. 2013. Penggunaan analisis fundamental untuk menilai saham dengan
pendekatan price earnign ratio (PER) dalam pengambilan keputusan investasi. Jurnal
Administrasi
bisnis
Volume
No.
(2013).
Diakses
pada
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/issue/view/10.
Sumber dari internet
Budiman, Aditya. 2014. Istilah Dan Cara Analisa Teknikal Saham,diakses pada lama web
http://www.ceobisnis.com/2014/12/istilah-dan-cara-analisa-teknikal-saham.html diakses
pada tanggal 18 Desember 2016.
Idx. 2016a. Mengenal Pasar Modal. diakses pada lama web http://www.idx.co.id/idid/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx diakses pada 18 Desember
2016.
Idx.
2016b.
Mulai
Nabung
Saham.
diakses
pada
lama
web
2016.
Analisis
Fundamental,
diakses
pada
laman
web
Wikipedia.
2016.
Analisis
teknis,
diakses
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_teknis#cite_note-Kirk-1
Desember 2016.
pada
laman
diaskses
pada
web
18