PENDAHULUAN
Direktori Kompetensi PLN adalah sebuah dokumen yang tumbuh dan berkembang. Tabel
di bawah ini digunakan untuk mencatat perkembangan (revision history) Direktori Kompetensi PLN.
Edisi Perubahan
Edisi pertama berisi jenis-jenis kompetensi yang diperlukan oleh Direktorat
Juni SDM Kantor Pusat dan aktivitas unit-unit bisnis di bidang pembangkitan,
2004 transmisi, operasi sistem, operasi distribusi, niaga-distribusi, keuangan, audit,
sumberdaya manusia, kehumasan, hukum dan administrasi.
Perbaikan dan tambahan pada edisi ini dibanding Edisi Juni 2004 adalah:
a. Pendahuluan dilengkapi dengan penjelasan tentang susunan Kebutuhan
Kompetensi Jabatan, sehingga dengan membaca bab ini dapat diperoleh
penjelasan yang lengkap dan utuh tentang Model Kompetensi yang
diterapkan di PLN.
b. Kelompok Pembangkitan diubah dari 21 menjadi 16 kompetensi dengan
penambahan jenis kompetensi baru adalah GPM dan GMR.
c. Kelompok Transmisi dan Operasi Sistem adalah nama baru bagi
Kelompok Transmisi, Operasi Sistem dan Operasi Pasar Listrik. Kelompok
ini mendapat tambahan jenis kompetensi SEO.
d. Kelompok Distribusi dan Pemasaran adalah nama baru untuk Kelompok
Distribusi. Tambahan jenis kompetensi baru adalah PPI, SSC, TRC, BCO,
BMA, MPY dan BSD. Kompetensi PDV dipindah dari kelompok umum ke
kelompok ini.
e. Kelompok Enjiniring dan Konstruksi adalah kelompok baru, menampung
jenis-jenis kompetensi yang berhubungan dengan rekayasa konstruksi
September pembangkit, gardu induk dan transmisi serta pengendalian dan pengawasan
2005 konstruksi.
f. Kelompok Pengujian dan Riset adalah kelompok baru, menampung jenis-
jenis kompetensi yang diperlukan untuk kegiatan pengujian dan riset.
g. Kelompok Pengerjaan Logam adalah kelompok baru, menampung jenis
kompetensi yang berhubungan dengan pengolahan logam.
h. Kelompok Teknologi Informasi: uraian MIS, SAD dan SOM diperbaiki.
i. Kelompok Keuangan dan Audit mendapat tambahan jenis kompetensi
CBG, FMO dan EIG, serta perbaikan pada IAD.
j. Kelompok Sumberdaya Manusia ditambah dari 10 menjadi 19 jenis
kompetensi dengan menambahkan jenis-jenis kompetensi yang berhubungan
dengan pendidikan, pelatihan, asesmen dan konsultansi manajemen.
k. Kelompok Komunikasi, Hukum, Administrasi dan Lingkungan
merupakan gabungan dari Kelompok Komunikasi, Hukum dan Administrasi
dengan Kelompok Umum yang ada pada Edisi Juni 2004, dengan
penambahan jenis kompetensi EDT dan perbaikan uraian pada MEV dan
namanya diubah menjadi EMM. Selain itu, nama APN diubah menjadi OAD.
Perbaikan dan tambahan pada edisi ini dibanding Edisi september 2005 adalah :
a. Pendahuluan dilengkapi dengan penjelasan tentang susunan Kebutuhan
Kompetensi Jabatan, dimana konsep umum KKJ telah dirubah sesuai dengan
SK 003.K/DIR/2006.
b. Kelompok Distribusi dan Pemasaran. Tambahan jenis kompetensi baru
September
adalah ABM dan DNS. Sedangkan kompetensi DNG disempurnakan.
2006
c. Kelompok Teknologi Informasi: Tambahan jenis kompetensi baru adalah
CAO, DAT dan PRG.
d. Kelompok Keuangan dan Audit: Tambahan jenis kompetensi baru adalah
MAC.
1. Integrity (ING)
Nomor urut dan kode 3 huruf yang diambil dari nama Integritas
kompetensi dalam bahasa Inggris; Contoh: ING Kemauan dan kemampuan mematuhi peraturan dan etika perusahaan, menegakkan kejujuran,
Nama kompetensi dalam bahasa Indonesia; bertanggung jawab, berani menyampaikan kebenaran, menyelaraskan perilaku pribadi terhadap nilai-
Contoh: Integritas nilai perusahaan agar terwujud landasan yang kuat dalam mencapai tujuan perusahaan.
Nama kompetensi dalam bahasa Inggris;
Keyword Deskripsi Perilaku
Contoh: Integrety Level
1 Menyelaraskan nilai- Menyelaraskan nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai perusahaan
Level yang menunjukkan level kompetensi dari 1 sampai 4 nilai pribadi dengan secara proaktif dalam menjalankan aktivitas di perusahaan serta
nilai-nilai perusahaan dapat dipercaya untuk hal-hal yang bersifat rahasia.
Keyword (kata kunci) dari setiap level kompetensi secara proaktif. Contoh: mematuhi aturan jam kerja di perusahaan; tidak
menyebarluaskan rencana investasi kepada kontraktor;
berperilaku jujur.
Deskripsi Perilaku untuk menjelaskan uraian 2 Menerapkan nilai-nilai Bertindak dan bertingkah laku sesuai dan selaras dengan nilai-
deskripsi perilaku setiap level perusahaan dalam nilai perusahaan.
tindakan dan perilaku Contoh : menghayati dan menerapkan nilai-nilai perusahaan
sehari-hari. secara antusias dalam menjalankan aktivitas di perusahaan;
Contoh perilaku yang memenuhi kompetensi pada menegur pegawai yang melakukan tindakan pelanggaran disiplin;
memberikan sanksi sesuai dengan aturan dan kewenangan kepada
setiap level kompetensi
pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin; mengajak
berperilaku jujur pada gugus kerja.
Direktori Kompetensi pada PT PLN (Persero) dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok besar,
yaitu : Kompetensi Inti dan Kompetensi Peran yang tergolong ke dalam jenis Soft Competency serta
Kompetensi Bidang yang tergolong dalam jenis Hard Competency.
CE
Technical
AN
Competency
RM
FO
•Usaha Penyediaan
R
PE
Tenaga Listrik
E
NCE •Usaha Penunjang
LL
Penyediaan Tenaga
CE
Listrik
EX
•Usaha Lain
•BIdang Pendukung
Role Competency
• Team Work
S
• Business Spirit
• Relationship Building • Strategic Thinking
FO
Core Competency
N
TIO
DA
Customer
UN
Gambar 2.
Model Kompetensi PT PLN (Persero)
Kompetensi Inti (core competency) yaitu : jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
individu pegawai, terdiri dari :
a. Integritas (Integrity).
b. Orientasi melayani pelanggan (Customer Service Orientation).
c. Orientasi pada pencapaian (Achievement Orientation).
d. Pembelajaran berkesinambungan (Continuous Learning).
e. Adaptasi (Adaptability).
Kompetensi Peran (role competency), yaitu jenis kompetensi yang diperlukan pada jabatan
tertentu di perusahaan baik jabatan struktural maupun fungsional, terdiri dari :
a. Mempengaruhi (Impact and Influenced).
b. Membangun Hubungan (Relationship Building).
c. Mengembangkan Orang Lain (Developing Others).
d. Peduli Kualitas (Concern for Order, Quality and Accuracy).
e. Pengambilan Keputusan (Decision Making).
f. Kerjasama Kelompok (Team Work).
g. Spirit Bisnis (Business Spirit).
h. Berpikir Strategis (Strategic Thinking).
Kompetensi Bidang (Hard Competency) yaitu jenis kompetensi yang diperlukan sesuai
dengan jenis profesi dari masing-masing individu pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
secara teknis baik jabatan yang bersifat struktural maupun fungsional. Metode yang digunakan oleh
Tim Implementasi dalam merumuskan Kompetensi Bidang adalah dengan mengundang narasumber
dari berbagai bidang keahlian dalam suatu lokakarya. Para narasumber dan anggota Tim dibagi
menjadi beberapa kelompok bidang keahlian, dan setiap kelompok diminta untuk merumuskan jenis-
jenis kompetensi yang dibutuhkan dan yang berhubungan dengan bidang yang dibahas.
Tabel 2.
Makna Umum Soft Competency
Makna Umum
Kode Dimensi 1 2 3 4
Beginner Intermediate Advanced Expert
A Kedalaman Mengetahui Sangat memahami Sangat Pemahamannya
pengetahuan konsep dasar konsep dasar dan memahami sangat
aplikasinya konsep lanjutan mendalam dan
(advanced) dan mampu
aplikasinya berinovasi
B Keluasan Mengetahui Sangat memahami Sangat Sangat
pengetahuan sebagian aspek sebagian aspek memahami memahami
tertentu dalam dalam seluruh aspek seluruh aspek
bidang mengeksekusi dalam bidang dan kesadaran
pengetahuan pekerjaan dan pengetahuan pada standar
terkait eksekusi mengetahui internasional dan
pekerjaan sebagian aspek best practices
dalam bidang dalam bidang
pengetahuan pengetahuan
Level 1 pada kompetensi inti dan kompetensi peran adalah level minimum yang
dipakai pada persyaratan kompetensi jabatan dimana setiap proficiency level memiliki
makna secara keluasan ataupun kedalaman suatu arti.
Penyusunan Kebutuhan Kompetensi Jabatan untuk jenis jabatan fungsional mengaci pada pedoman
sebagai berikut :
Tabel 4
Pedoman Umum Kebutuhan Kompetensi Jabatan untuk Jenis Jabatan Fungsional
Level Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Jumlah
Kompetensi Inti Peran Bidang
Peta kebutuhan kompetensi inti yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai yang menduduki jenis
jabatan struktural adalah sebagai berikut :
Tabel 5
Pemetaan Kompetensi Inti Pada Jenis Jabatan Struktural
Manajemen Manajemen Manajemen Supervisori Supervisori
Atas Menengah Dasar Atas Dasar
Integritas 4 3 3 2 2
Orientasi Pelayanan Pelanggan 4 3 3 2 2
Orientasi pada Pencapaian 4 4 3 2 2
Pembelajaran Berkesinambungan 4 4 3 2 1
Adaptasi 4 3 3 2 1
Peta kebutuhan kompetensi inti yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai yang menduduki jenis
jabatan fungsional adalah sebagai berikut :
Tabel 6
Pemetaan Kompetensi Inti Pada Jenis Jabatan Fungsional
Integration Advanced Optimization System Spesific Basic
FI FII FIII FIV FV FVI
Integritas 4 3 3 2 2 1
Orientasi Pelayanan 3 3 3 2 1 1
Pelanggan
Orientasi pada 4 4 3 3 2 2
Pencapaian
Pembelajaran 4 3 3 2 1 1
Berkesinambungan
Adaptasi 3 3 2 2 2 1
Peta kebutuhan kompetensi peran untuk pegawai yang menduduki jenis jabatan fungsional
adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Pemetaan Kompetensi Peran Pada Jenis Jabatan Fungsional
Integration Advanced Optimization System Spesific Basic
FI FII FIII FIV FV FVI
Concern for Order and Quality 4 4 3 2 2 1
Team Work 4 3 3 2 1 1
Business Spirit 2 1
Impact and Influenced 2 2 1 1 1
Strategic Thinking 3 2 2 1
Pedoman penyusunan Kebutuhan Kompetensi Jabatan tersebut di atas merupakan pedoman generik,
untuk penggunaannya secara spesifik disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi.
2 Menerapkan nilai-nilai Bertindak dan bertingkah laku sesuai dan selaras dengan nilai-nilai
perusahaan dalam perusahaan.
tindakan dan perilaku
sehari-hari. Contoh : menghayati dan menerapkan nilai-nilai perusahaan
secara antusias dalam menjalankan aktivitas di perusahaan;
menegur pegawai yang melakukan tindakan pelanggaran disiplin;
memberikan sanksi sesuai dengan aturan dan kewenangan kepada
pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin; mengajak
berperilaku jujur pada gugus kerja.
3 Menjadi teladan dalam Menjadi teladan dalam pola pikir, perilaku kerja, komunikasi dan
menerapkan nilai-nilai pola hidup yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan secara
perusahaan. konsisten dalam melaksanakan aktivitas kerja.
Kemauan dan kemampuan untuk peduli terhadap kebutuhan pelanggan (internal / eksternal)
dalam memberikan layanan produk / jasa dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan
sehingga mampu membangun dan menjaga loyalitas pelanggan.
Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan lebih baik, mencapai standar keberhasilan
yang lebih tinggi, berorientasi pada kualitas dengan mengoptimalkan sumber daya yang
tersedia.
2 Mencapai prestasi di atas Membuat perubahan yang berarti dalam sistem kerja atau dengan
standar yang ditetapkan. cara kerjanya sendiri untuk memperbaiki performansi
(menetapkan target kerja selalu meningkat dari waktu ke waktu.
3 Mencapai prestasi Menetapkan dan melakukan usaha untuk mencapai target yang
dengan target yang menantang (kemungkinan pencapaiannya membutuhkan usaha
menantang. yang sangat besar).
Secara aktif mencari dan menemukan area-area baru untuk pembelajaran, secara reguler
menciptakan dan mengambil keuntungan dari kesempatan belajar yang ada, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang baru diperoleh pada pekerjaan dan belajar melalui
aplikasinya.
Kemauan dan kemampuan menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif pada berbagai situasi,
dengan berbagai rekan atau kelompok yang berbeda; kemampuan untuk memahami dan
menghargai perbedaan dan pandangan yang bertentangan atas suatu isu.
Kemauan dan kemampuan memilih alternatif solusi secara sistematis dengan menggunakan
informasi dan pendekatan yang tepat untuk mengambil keputusan secara cepat dan akurat.
Kemauan dan kemampuan menjalankan prinsip-prinsip bisnis, dinamika industri, dan sistem
operasional perusahaan untuk mendukung kelancaran pekerjaan.
2 Menyakinkan dan Melakukan dua tahap dalam mempengaruhi orang lain. Dimana
mempengaruhi dengan setiap langkah disesuaikan untuk orang/ situasi yang spesifik dan
dua step memerlukan usaha lain untuk mengantisipasi dan mempersiapkan
diri untuk menghadapi reaksi berbeda.
3 Menyakinkan dan Tiga tindakan atau menyusun pengaruh secara tidak langsung.
mempengaruhi dengan Meminta bantuan dari ahli atau pihak ketiga untuk mempengaruhi,
tiga step atau melakukan tiga tindakan yang berbeda. Membangun koalisi
politis, membangun skenario untuk mendukung ide, menggunakan
‘group process skills’ untuk memimpin suatu kelompok.
4 Memberikan Membuat sistem penghargaan yang obyektif dan adil bagi pegawai
penghargaan bagi yang berhasil.
pengembangan yang
berhasil. Contoh : memberikan reward bagi orang yang berhasil
menciptakan inovasi atau peningkatan kinerja secara obyektif.
Kemauan dan kemampuan berkolaborasi dan menjadi bagian dari tim dalam mendorong dan
menciptakan sinergi guna menyelesaikan suatu tugas atau proses secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan perusahaan.
2 Mensupervisi kualitas Mensupervisi kualitas hasil kerja tim sesuai dengan rencana dan
hasil kerja tim. standar yang telah ditetapkan.
2 Mencapai di atas standar Memonitor kualitas kerja dari proses yang terkait menjadi lebih
kualitas. efektif untuk menghasilkan kualitas pekerjaan di atas target yang
ditetapkan.
Kemauan dan kemampuan membina hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang.
2 Membagi waktu untuk Mampu membagi waktu sesuai sekala prioritas tanpa mengabaikan
keselarasan aktivitas kepentingan perusahaan.
4 Menjadi teladan (role Menjadi role model dalam menciptakan lingkungan kerja yang
model) kondusif serta menyelaraskan berbagai kepentingan, kemampuan,
perbedaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kemauan dan kemampuan untuk peduli dalam menjaga dan meningkatkan kualitas K3
(Keselamatan & Kesehatan Kerja) dan lingkungan hidup.
Peran 5 5 4 4 3 2