Anda di halaman 1dari 7

Proses Analisis dalam Riset Kualitatif

Tahap
Deskriptif

Kontek

Uraian
Mengembangkan deskripsi yang rinci [detail]
dan menyeluruh tentang fenomena yang
distudi, yaitu thick description (Geerz 1973,
Denzin 1978). Thin description hanya
menjelaskan fakta, sedangkan thick
description memuat informasi tentang kontek
suatu tindakan, maksud dan arti yang
mendasari tindakan (Denzin 1978:33) serta
proses tindakan
Kontek dipertimbangkan dalam tema [theme]
yang dikembangkan dalam perjalanan riset.
Kontek berfungsi sebagai alat untuk
menetapkan atau mensituasikan tindakan
dan meraih makna dalam kontek sosial dan
historis yang lebih luas. Kontek memerlukan
uraian yang rinci tentang seting sosial,
memuat tindakan yang terjadi.
Kontek sosial yang relevan dapat berbetuk
kelompok, organisasi, institutsi, budaya atau
masyarakat, the time frame dari suatu
tindakan yang terjadi; ruang; jejaring sosial
dan sejenisnya.
Kontek juga menjadi kunci bagi pemaknaan
atau arti, karena arti dapat dijelaskan dengan
benar apabila kontek difahami. Arti sesuatu
akan tergantung pada kontek dan semestinya
dikaitkan dengan posisi dan perspektif dari
pengamat yang berbeda.

Fuad Fachruddin, bahan kuliah Qualitative Research , PPSarjana PBI FITK UIN Syahid Jakarta,
Semester Ganjil 2011dan bahan pelatihan untuk dosen-dosen PTAIS SeJabotebek Kordinatorat
PTAIS Wilayah Jabodetabek, 18 November 2011

INTENTIONS
(Maksud)

Riset kualitatif berkaitan dengan bagaimana


pelaku merumuskan atau mendefinisikan
situasi dan menjelaskan motivasi yang ada
dalam suatu tindakan. Perhatian dan
perspektif menduduki posisi penting dalam
riset kualitatif karena keduanya akan
memberi akses terhadap arti tindakan dari
pengamat

PROSES

Makna adalah isu yang dinegosiasi, makna


berkembang sesuai dengan perubahan waktu.
Orientasi proses merupakan ciri ketiga dari
kualitatif riset. Riset kualitatif dimaksudkan
untuk menjelaskan cara seseorang berinteraski
untuk melanggengkan atau mengubah situasi
sosial.
Arti proses dalam kualitatif riset
ditunjukan
dalam metoda interaktif yang dengannya data
kualitatif
diperoleh.
Pengumpulan
data
merupakan proses interaktif yang melalui proses
tersebut peneliti menarik interpretasi yang
berarti dari tindakan sosial. Pengertian proses
terikat dengn ide perubahan, situasi, kondisi,
tindakan dan mekanisme yang dengan perubahan
terjadi .

Deskripsi

Mencakup semua unsur yang diperlukan


sebagai dasar interpretasi dan untuk
menjelaskan aksi sosial. Fungsi deskripsi
integrative. Peneliti mempersempit ruang
untuk detail informasi yang tidak penting.
Peneliti akan menjelaskan karakteristik data
yang pokok. Data dan sederet teknik yang
digunakan-- seperti membuat ringkasan
kejadian, fokus episode utama, menjelaskan
peran dan karakter, menetapkan sekwen
secara runutuntuk membuat suatu
konstruksi. .

Fuad Fachruddin, bahan kuliah Qualitative Research , PPSarjana PBI FITK UIN Syahid Jakarta,
Semester Ganjil 2011dan bahan pelatihan untuk dosen-dosen PTAIS SeJabotebek Kordinatorat
PTAIS Wilayah Jabodetabek, 18 November 2011

Klasifikasi

Peneliti harus menggatukan data dengan


kontek realita yang diteliti, yang
memungkinkan peneliti mengorganisasi data
menjadi suatu gambaran utuh.
Kategorisasi merupakan proses pengkaitan
data dalam kategori yang relevan untuk
analisis. Agar kita memperoleh kategori
yang tepat, pertama-tama kita harus
melakukan konseptualisasi terhadap
hubungan antar data secara jelas.
Perbedaaan kategori hanya dapat ditarik
dengan konsep yang mendasarinya.
Klasifikasi merupakan proses
Konseptualisasi.
Ada dua hal dalam klasifikasi. Kita tidak
sekedar memisahkan data, kita harus
menetapkan kategori atau kelas yang akan
menghubungan. Penghubungan konsep
diwujudkan tidak hanya dalam membuat
hubungan logis antar data-data yang
memiliki kesama kesamaan dan perbedaan,
atau inklusi dan ekslusi, namun hubungan
substantive.

Membuat
Menghubungkan konsep merupakan proses
koneksi/Hubungan
analitik. Bagaimana kita dapat
mengidentifikasi koneksi yang substantiv?
Secara umum, koneksi dilakukan dengan
identifikasi asosiasi antara variable yang
berbeda.
Setelah data diklasifikasi, kita dapat
mengkaji variasi, regularitas, dan
kekhususan yang paling pokok.
Selanjutnya kita menarik kesimpulan
Fuad Fachruddin, bahan kuliah Qualitative Research , PPSarjana PBI FITK UIN Syahid Jakarta,
Semester Ganjil 2011dan bahan pelatihan untuk dosen-dosen PTAIS SeJabotebek Kordinatorat
PTAIS Wilayah Jabodetabek, 18 November 2011

Summarized by Fuad
Fachruddin, Graduate
Program, School of
Education, UIN Jakarta

Source : Dey, Ian (2005) Qualitative data analysis: A userfriendly guide for social Scientists. Canada, New YorkUSA:
Routhledge

Fuad Fachruddin, bahan kuliah Qualitative Research , PPSarjana PBI FITK UIN Syahid Jakarta,
Semester Ganjil 2011dan bahan pelatihan untuk dosen-dosen PTAIS SeJabotebek Kordinatorat
PTAIS Wilayah Jabodetabek, 18 November 2011

Analisis Menurut Jenis Riset


Tradisi/Pendekatan
Riset

Uraian

ethnographic accounts

descriptiv dan uraian yang rinci [detail]


tentang kehidupan individu-individu,
kelompok atau organisasi (Hammersley
and Atkinson, 1995; Lofland and Lofland,
1995)
Dapat berupa narrative tunggal, sebuah
kumpulan cerita tentang suatu tema yang
digali untuk mengkonstruksi suatu
argumen melalui perbandingan [cerita
atau uraian yang berbeda] (Thompson,
2000)
Mengidentifikasi cerita utama atau dasar
yang disampaikan, dengan titik tekan
pada cara mengkonstruksi uraian, minat
atau maksud penutur dan karakteristik
pemirsa, juga arti atau makna plot cerita
atau cerita' (Riessman, 1993)
Isi dan kontek dokumen dianalisis: Tema
(themes) diidentifikasi, peneliti focus
pada cara tema disajikan atau
diperlakukan/digunakan dan frekwensi
setiap kejadian.
Fokus pada struktur percakapan dan
mengklasifikasi interaksi dalam system
utama linguistic (Atkinson and Heritage,
1984; Silverman, 2000a)
Berkaitan dengn cara pengetahuan
diproduksi dalam wacana tertentu
dengan menggunakan bahasa (misalnya
wacana hukum, wacana medis) atau
dengan mengadopsi teori implicit untuk
memahami aksi sosial (seperti
kemiskinan, kekuasaan, relasi jender).
Fokusnya apa yang terjadi selama
interaksi [dalam pengertian performansi,
style bahasa, pendekatan retorik dan
cara-cara menjelaskan pembicaraan dan
tek untuk menyakinkan dan
menyandingkan uraian lain (Silverman,
2001; Tonkiss, 2000)

life histories

narrative analysis

content analysis

conversation analysis

discourse analysis

Fuad Fachruddin, bahan kuliah Qualitative Research , PPSarjana PBI FITK UIN Syahid Jakarta,
Semester Ganjil 2011dan bahan pelatihan untuk dosen-dosen PTAIS SeJabotebek Kordinatorat
PTAIS Wilayah Jabodetabek, 18 November 2011

Grounded Theory

policy and evaluation


analysis

Kontek Interpretasi

Meliputi pembuatan analisis dan dimensi,


identifikasi hubungan antara data. Proses
pengumpulan data dan konseptualisasi
terus berjalan sampai kategori dan
hubungan habis, yakni tidak ada data
baru yang perlu ditambahkan untuk
mengembangkan teori (Glaser and
Strauss, 1967; Strauss and Corbin, 1998)
Target analisis memberikan jawaban
terhadap kontek kebijkan sosial dan
program serta efektifitas
penyelenggaraan program dan
dampaknya (Ritchie and Spencer, 1994).
3 kontek menurut Kvale (1996):
(a) self-understanding yaitu peneliti
berusaha merumuskan dalam bentuk
yang telah diringkas atau dipadatkan
tentang apa yang dimaksud dan difahami
oleh peserta riset ;
(b)critical common sense understanding
yaitu peneliti menggunakan pengetahuan
tentang kontek pernyataan sebagai dasar
untuk melihat isu yang diteliti dalam
kontek yang lebih luas;
pemahaman teoritik yaitu interpretasi
dilihat dari perspektif teori yang lebih
luas.
Source: Lodico, Marguerite G; Spaulding, Dean T;
Voegtle, Katherine H (2010) Methods in Educational
Research from Theory to Practice. 2nd Edition. San
Francisco: Jossey-Bass
Framework is a matrix based method for analysing
qualitative data.
It facilitates data management such that all the stages
involved in theanalytic hierarchy can be conducted. The
name 'Framework' comes from the 'thematic
framework' which is a central component of the
method. The thematic framework, as in other analytic
tools, is used to classify and organise data according to
key themes, concepts and emergent categories.
Indexing concerns the process of labelling or tagging
the original data to identify the theme or concept to

Fuad Fachruddin, bahan kuliah Qualitative Research , PPSarjana PBI FITK UIN Syahid Jakarta,
Semester Ganjil 2011dan bahan pelatihan untuk dosen-dosen PTAIS SeJabotebek Kordinatorat
PTAIS Wilayah Jabodetabek, 18 November 2011

Analytic Induction

which it relates. Some analysts or software developers


refer to the same process as 'coding'. Indexing usually
occurs at an early stage of the analytic process as a
first step in identifying the content of the data.
Charting refers to the process of synthesising the
original data and locating it within the thematic
framework or matrix that has been developed. It
involves the inspection of every piece of data and
depends on accurate retention of the original terms,
concepts and language used by the study participants.
It encompasses both reduction and ordering of the
data, two of the key stages in data management.
aims to identify deterministic laws and the essential
character of phenomena, involving an iterative process
of defining a problem, formulating and testing an
hypothesis, then reformulating the hypothesis or
redefining the problem until all cases 'fit' the hypothesis
(Robinson, 1951)

[Content analysis: merupakan metoda analisis dan metoda pengamatan. Peneliti


menjaring komunikasi dengan orang The researcher takes the communication that
people have produced and asks questions of the communication.The content
communication serves as the basis of inference. Content analysis is any technique for
making inferences by systematically and objectively identifying specified characteristids
of message. Objecyivity refers here to an analysis that is pursued on the bgasis of
explicit rules that enable different researchers to obtain the same results from the same
message or documents. In systematic content analysis, the inclusion or exclusion of
content is done according to consistenly applied criteria of selection, this requirement
eliminate analysis in which only materials supporting the investigators hypotheres are
examined (Nachimia, David& Nachimias, Chava (1981) Research Mewthod in the Social
science. 2nd edition. New York: St Martins Press.

Fuad Fachruddin, bahan kuliah Qualitative Research , PPSarjana PBI FITK UIN Syahid Jakarta,
Semester Ganjil 2011dan bahan pelatihan untuk dosen-dosen PTAIS SeJabotebek Kordinatorat
PTAIS Wilayah Jabodetabek, 18 November 2011

Anda mungkin juga menyukai