1.
2.
3.
Kasus : suatu RS tipe D mempunyai BOR 90%, sedangkan tipe A hanya 40%. Jelaskan
fenomena tersebut berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya ?
4.
5.
Mengapa di RS perlu ada seorang apoteker ? Apakah hal tersebut menjadi suatu
keharusan ?
6.
7.
Kasus : ada beberapa RS yang berorientasi pada pasien dengan kondisi ekonomi
menengah keatas. Bagaimana pendapat saudara mengenai hal tersebut?
8.
9.
10.
11.
Kasus : menurut saudara mana yang lebih efektif dan efisien antara menyediakan apotek
RS 24 jam dengan obat lengkap atau menyediakan beberapa satelit ?
12.
Ada berapa macam system distribusi obat di RS ? Jelaskan kelebihan dan kekurangan
masing-masing system!
13.
14.
Kasus : menurut saudara dapatkah depo farmasi ditiadakan karena fungsinya dapat
diambil alih oleh perawat, bila pasien membeli obat diluar RS kemudian menyerahkan obat
tersebut ke perawat untuk di unit-dosekan?
15.
Ada berapa apoteker yang bertugas di rumah sakit tempat saudara melakukan PKL? Apa
tugas dan fungsinya masing-masing ?
16.
Jelaskan system perencanaan dan pembelian obat di RS dari sisi periode perencanaan
dan system pembeliannya ?
17.
18.
19.
Barang farmasi yang telah diterima, apakah langsung didistribusikan ke unit-unit pemakai
atau dikarantinakan terlebih dahulu ?
20.
Apakah perencanaan pembelian obat untuk instalasi farmasi dapat dilakukan bersamaan
dengan apotek RS? Mengapa ?
21.
22.
Bagaimana system administrasi bagi pasien tidak mampu di RS tempat saudara PKL ?
23.
24.
Bagaimankah perbedaan pembelian obat oleh pasien rawat inap dan rawat jalan ?
25.
Kasus : seorang pasien rawat inap membeli obat di luar RS karena obat yang dimaksud
tidak tersedia di RS. Bagaimana cara mengontrol agar obat yang dibeli tsb bukan obat
palsu atau sub standar ?
26.
Berapa jumlah apotek RS atau depo farmasi yang ideal ? Adakah ketentuan yang
mengatur hal tersebut ?
27.
Apakah yang dimaksud dengan medical record ? Hal apa yang tertera di dalamnya ?
28.
29.
Menurut saudara perlukah seorang apoteker berperan dalam pengisian medical record ?
Jika ya, dalam hal apa ?
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
Bagaimanakah cara menentukan kriteria obat yang dapat masuk ke dalam formularium ?
42.
43.
44.
45.
46.
47.
Apakah yang dapat dilakukan jika disebuah RS tidak terdapat unit CSSD ?
48.
Jelaskan pengolahan limbah RS, kelebihan dan kekurangannya. System mana yang
terdapat di RS tempat saudara PKL ?
49.
50.
51.
52.
53.
Apa yang dimaksud dengan tenaga medik, tenaga paramedik dan non medik ?
54. Bagaimana cara saudara memantau obat yang diresepkan dokter agar sesuai
dengan formularium RS ?
55. Kasus : apakah dapat dibenarkan seorang dokter di RS melakukan
dispensing dengan obat yang sesuai dengan formularium ? Mengapa ?
56. Apakah yang dimaksud dengan polifarmasi ? Sebutkan contohnya !
57. Kasus : bagaimana cara mencegah terjadinya polifarmasi di RS bagi pasien
rawat inap mengingat terkadang 1 pasien ditangani oleh beberapa dokter spesialis ?
58. Apa yang dimaksud life saving drug? sebutkan contohnya !
59. Diunit mana life saving drug ini lebih banyak tersedia ?
60.
61.
62.
Kasus : menurut saudara dapatkah metode penyembuhan non medis masuk ke dalam unit
pelayanan di RS ?
63.
Kasus : di Cina selain obat modern suatu RS juga menyediakan obat tradisonal,
bagaimana menurut saudara dapatkah hal tersebut berlaku di Indonesia ?
64.
Di beberapa RS tersedia unit Pusat Informasi Obat (PIO), apa yang dimaksud dengan
PIO ?
65.
Apakah keberadaan PIO suatu keharusan suatu RS, bagaimana cara mensiasatinya jika
unit ini tidak ada ?
66.
67.
68.
69.
untuk pasien rawat inap yang akan menjalani rawat jalan, informasi apakah yang perlu
dibekali mengenai obat-obat yang tetap harus dikonsumsi ?
70.
Kerja sama dalam hal apa saja yang dapat dijalin antar RS ?
71.
72.
Kasus : menurut saudara sudah cukupkah ilmu yang diberikan oleh lembaga pendidikan
apoteker untuk memberi bekal dalam bekerja di RS ?
73.
Prosedur apa yang harus dilakukan jika RS saudara akan melakukan pemusnahan obat
yang telah kadarluwarsa ?
74.
Apakah di RS seorang apoteker telah turut berperan dalam melakukan dalam monitoring
ESO ? Mengapa ?
75.
Kasus : menurut saudara mana yang lebih tepat dijadikan patokan dalam menilai kualitas
suatu RS, nilai akreditasi yang diperoleh atau BOR, mengapa ?
76.
77.
Kasus : ada beberapa dokter di RS yang menuliskan resep dengan kode-kode tertentu
dengan tujuan hanya dapat ditebus di apotek yang dimaksud, bagaimana pendapat
saudara ?
78.
79.
80.
81.
82.
Apa yang dimaksud dengan perbekalan farmasi dasar dan non dasar ?