Anda di halaman 1dari 12

Laporan Mikrobiologi Pembuatan Media

Senin, 23 Desember 2013


Laporan Mikrobiologi Teknik Pembuatan Media
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup yang ada di bumi tidak hanya terdiri dari makhluk hidup yang dapat
dilihat oleh mata telanjang, tetapi ada juga mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya
dapat dilihat dengan menggunakan teknik dan peralatan khusus. Mikroorganisme (jasad
renik) merupakan

jasad

hidup

yang

mempunyai

ukuran

sangat

kecil.

Mikroorganisme mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak


langsung yang bisa berperan sebagai kawan maupun lawan bagi kehidupan manusia.
Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium
yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, antara lain
senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin).
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campur
tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia di antaranya
melalui pertumbuhan menggunakan media. Pada pembuatan media ini, haruslah dimengerti
jenis-jenis nutrien yang diperlukan oleh bakteri dan juga keadaan lingkungan fisik
yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Pembiakan mikroba secara buatan memerlukan media pertumbuhan untuk menjadi
tempat tumbuh dan penyedia nutrien bagi mikroba. Media pertumbuhan terdiri dari garam
organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Pembuatan media
ini dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks
lainnya.
Oleh karena itu, dilakukan percobaan ini untuk mengetahui cara pembuatan medium
pertumbuhan mikroba.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui media pertumbuhan
mikroorganisme dan mempelajari cara pembuatannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangat
membutuhkan energi dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya, seperti dalam
sintesa protoplasma dan bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut
nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel memerlukan sejumlah
kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang
terarah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan
berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu
senyawa organik yang disebut katalisator organik atau biasa disebut biokatalisator yang
dinamakan enzim. Untuk dapat memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan
dasar biokimia angat dibutuhkan (Natsir dan Sartini, 2006).
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang
digunakan untukpemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga
merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus
mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa
organik yang terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Medium

digunakan untuk melihat gerakan dari suatu mikrooranisme apakah bersifat motil atau
nonmotil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna, 1990).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai
akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh
karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon,
sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selai itu, secra
umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting
untuk sintesis biologik organisme baru (Arfiandi, 2009).
Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula
hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang
menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme
yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofitik.
Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan,
tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna di luar sel dengan bantuan enzim
ekstraseluler (Iptek, 2009).
Medium yang digunakan

untuk

menumbuhkan

dan

mengembangbiakkan

mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang


bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat
sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik
seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat
kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya
(Volk, 1993).
Memformulasikan

suatu

medium

atau

bahan

yang

akan

digunakan

untuk

menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagai macam


ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal,
biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya
nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel
silika agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode
bacteriaological (Hadioetomo, 1993).
Medium dapat diklasifikasikan berdasar atas susunan kimia, konsistensi dan fungsinya.
Klasifikasi medium berdasarkan susunan kimianya, yakni medium organik, yaitu medium
yang tersusun dari bahan-bahan organik; medium anorganik, yaitu medium yang tersusun
dari bahan-bahan anorganik; medium sintetik, yaitu medium yang susunan kimiawinya dapat
diketahui dengan pasti; dan medium nonsintetik, yaitu medium yang susunan kimiawinya
tidak dapat diketahui dengan pasti (Anonim, 2011).

Menurut Anonim (2011), supaya mikroba dapat tumbuh dengan baik, dalam suat
medium perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba;
2) Medium harus mempunyai tekanan osmosis;
3) Medium tidak mengandung zat-zat yang menghambat;
4) Medium harus steril, tidak ada kontaminan dari mikroorganisme yang tidak diinginkan.
Menurut Kusnadi (2003), bahan-bahan media pertumbuhan mikroba meliputi:
A. Bahan dasar
1. Air (H2O) sebagai pelarut
2. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh
mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45oC.
3. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino
yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang
mampu menguraikannya dibanding agar.
4. Silika gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat
media. Silika gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof
obligat.
B. Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu
berupa unsur makro seperti Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Phospor
(P), dan unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.
Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik
sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara
lain dari karbohidrat, lemak, protein, dan asam organik.
Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain.
Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
C. Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan
tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan
pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media, antara lain:
1. Agar
Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa
jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali
digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air
dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diaduk dan dipanasi, pencairan dan
pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar,
terutama pada pH yang asam.

2. Peptone
Peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu,
casein, lactalbumin, gelatin, dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan
bagaimana cara memperolehnya.
3. Meat extract
Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta, dan daging sapi.
4. Yeast extract
Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alkohol. Yeast extract
mengandung asam amino yang lengkap & vitamin B kompleks.
5. Karbohidrat
Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari
karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan dalam amilum, glukosa, fruktosa,
galaktosa, sukrosa, manitol, dan lain-lain. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis
fermentasi adalah 0,5-1%.
Menurut Pelczar (1996), klasifikasi medium berdasarkan fungsinya digolongkan
1.

menjadi 7 golongan, yaitu:


Medium umum, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan
menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh: Nutrien Agar (NA) untuk
menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulasi

2.

pertumbuhan fungi.
Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan
kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu. Contoh: medium

3.

tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae.


Media diperkaya (enrichment media), merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan
tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk
menstimulasi pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai

4.

mikroba. Contoh: Chocolatemedia dan Yeast-Extract-poptasium Nitrat Agar.


Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan
menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen.

5.

Inhibitor yang digunakan berupa antibiotik, garam dan bahan-bahan kimia lainnya.
Media differensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia
tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan

6.

spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.


Medium penguji (Assay medium), merupakan medium dengan susunan ertentu yang
digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri. Contoh:

7.

medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotik, dan lain-lain.


Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan. Contoh: medium untuk menghitung jumlah
bakteri E. Coli air sumur.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 09 Desember 2013, pukul 13.30
WITA sampai selesai, bertempat di laboratorium biologi dasar FMIPA UNTAD.
3.2 Alat dan Bahan
A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain autoklaf, batang pengaduk,
gelas kimia, cutter, corong, erlenmeyer, gelas ukur, hot plate, kulkas, neraca ohaus, oven,
spatula dan neraca analitik.
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain aquades, Agar,
aluminium foil, gula, kentang, tauge, daging, dan kapas.
3.3 Prosedur Kerja
A. Potato Dextrose Agar (PDA)
1.
2.
3.
4.

Menyiapkan alat dan bahan.


Mengupas kentang dan memotong kecil-kecil dan mencuci kentang dengan bersih.
Menimbang kentang sebanyak 200 gram, agar-agar 20 gram dan gula 20 gram.
Merebus kentang dengan aquades sebanyak 1000 ml hingga mendidih lalu menyaring dan

mengambil ekstraknya.
5. Mencampur ekstrak kentang dengan gula dan agar-agar sambil memanaskan kembali agar zat
6.

tersebut larut sempurna dan campuran menjadi homogen.


Memasukkan ke dalam erlenmeyer dan menyumbat dengan kapas, menutup mulut

erlenmeyer dengan kertas aluminium foil dan plastik tahan panas.


7. Mensterilkan medium dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
8. Mendinginkan medium dan menyimpan di dalam kulkas.
B. Nutrient Agar (NA)
1.
2.
3.
4.

Menyiapkan alat dan bahan.


Memotong kecil-kecil dan mencuci daging sapi dengan bersih.
Menimbang daging sapi sebanyak 100 gram, agar-agar 10 gram dan gula 10 gram.
Merebus daging dengan aquades sebanyak 500 ml hingga mendidih lalu Menyaring dan
mengambil ekstraknya.

5. Mencampur ekstrak daging dengan gula dan agar-agar sambil memanaskan kembali agar zat
tersebut larut sempurna dan campuran menjadi homogen.
6. Memasukkan ke dalam erlenmeyer dan menyumbat dengan kapas, menutup mulut
7.
8.
C.
1.
2.
3.
4.

erlenmeyer dengan kertas aluminium foil dan plastik tahan panas.


Mensterilkan medium dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
Mendinginkan medium dan menyimpan di dalam kulkas.
Tauge Extract Agar (TEA)
Menyiapkan alat dan bahan.
Mencuci tauge dengan bersih.
Menimbang tauge sebanyak 100 gram, agar-agar 10 gram dan gula 10 gram.
Merebus tauge dengan aquades sebanyak 500 ml hingga mendidih lalu Menyaring dan

mengambil ekstraknya.
5. Mencampur ekstrak tauge dengan gula dan agar-agar sambil memanaskan kembali agar zat
tersebut larut sempurna dan campuran menjadi homogen.
6. Memasukkan ke dalam erlenmeyer dan menyumbat dengan kapas, menutup mulut
erlenmeyer dengan kertas aluminium foil dan plastik tahan panas.
7. Mensterilkan medium dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
8. Mendinginkan medium dan menyimpan di dalam kulkas.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan

No
1

Nama dan Gambar


PDA

Fungsi
Untuk menumbuhkan atau
mengidentifikasi yeast dan
kapang. Dapat juga digunakan
untuk enumersi yeast dan
kapang dalam sampel atau
produk makanan..

NA
Untuk pertumbuhan mayoritas
dari mikroorganisme yang tidak
selektif dalam artian
mikroorganisme heterotrof.

3
TEA

Medium umum yang dapat


ditumbuhi oleh mikroorganisme
secara umum yang berfungsi
untuk pertumbuhan bakteri dan
jamur.

4.2 Pembahasan
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula
untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.
Berdasarkan komposisi kimianya dikenal medium sintetik dan medium nonsintetik atau
medium kompleks. Komposisi kimia medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya
dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat.

Diantara medium yang dibuat dalam percobaan ini yang termasuk dlam medium sintetik
adalah medium yang mengandung agar, seperti halnya medium nutrient agar yang dignakan
untuk mempelajari kebutuhan makanan mikroba. Di pihak lain komposisi nonsintetik tidak
diketahui dengan pasti. Seperti bahan-bahan yang terdapat dalam kaldu nutrient yaitu ekstrak
daging dan pepton.
Dalam pembuatan medium digunakan sebagai sumber makanan bagi mikroba. Seperti
halnya pepton merupakan sumber nitrogen organik yang juga diperuntukan bagi
mikroorganisme heterotrof. Laktosa dan Dextrose merupakan sumber energi bagi sebagian
besar bakteri yang termasuk heterotrof. Selain itu kentang dan tauge yang banyak
mengandung karbohidrat merupakan sumber karbon yang baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme. Dalam pembuatan medium harus digunakan aquades atau air murni, karena
air sadah pada umumnya mengandung kadar ion kalsium dan ion magnesium yang tinggi.
Pada medium yang mengandung pepton dan ekstrak daging, air dengan kualitas semacam ini
dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan megnesium fosfat.
Medium yang akan dibuat dalam percobaan ini adalah Potato Dextrose Agar (PDA),
Nutrient Agar (NA) dan Tauge Ekstrak Agar (TEA).
Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berdasarkan susunannya merupakan medium
organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah
dengan senyawa kimia. Berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan medium
untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber
energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai
bahan pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan
sumber O2.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat ynag merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran
ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar
digunakan, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa
galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen,
vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat muda
yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki
kegunaan sebai medium untuk menumbuhkan bakteri.

Medium Tauge Ekstrak Agar (TEA) berdasarkan susunannya merupakan medium


organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah
dengan senyawa kimia, berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan medium
umum yang dapat ditumbuhi mikroorganisme secara umum yang dapat ditumbuhi oleh
mikroorganisme secara umum yang berfungsi untuk pertumbuhan bakteri dan jamur serta
memiliki warna cream. Medium TEA terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber energi,
nitrogen organik, karbon dan vitamin. Sukrosa sebagai sumber karbon , agar sebagai bahan
pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber
O2. Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang). Medium TEA
ini berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium). Berdasarkan
fungsinya, TEA termasuk medium penguji (assay medium), karena dapat digunakan untuk
pengujian vitamin, asam-asam amino dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati

1.
2.
3.
4.

bentuk-bentuk koloni dan benuk pertumbuhan jamur.


Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kontaminasi medium adalah :
Sterilisasi medium yang kurang sempurna
Medium memenuhi semua kebutuhan nutrien
Proses praktikum yang tidak aseptis
Lingkungan laboratorium yang kurang steril

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:


1. Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba juga medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak,
pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.
2. Dalam pembuatan medium terdapat tiga jenis preparasi yaitu : Agar slant (miring), Agar petri
dan Agar tegak (deep)
3. Medium semi alamiah adalah medium yang tersusun atas bahan-bahan alamiah dan sintetis.
4. Medium Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrient Agar (NA) dan Tauge Ekstrak Agar
merupakan medium semi alamiah.
5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya, diharapkan percobaan pembuatan medium ini dilakukan
agar praktikan dapat mengetahui teknik oembuatan medium secara jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Pembuatan Media Mikroorganisme, http://wikipedia.org, diakses pada 10 Desember
2013, Palu.
Arfiandi, Media Pertumbuhan Bakteri, http://freebussines.blogspot.com, diakses pada 10 Desember
2013, Palu.
Hadioetomo, Ratna, 1990, Mikrobiologi Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Iptek, 2009, Pembuatan Medium, http://beritaiptek.com, diakses pada 10 Desember 2013, Palu.
Kusnadi, Peristiwati dkk, 2003, Mikrobiologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Natsir, Djide dan Sartini, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pelczar, 1996, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Ratna, 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.

Diposkan oleh dini prasetya di 20.29 1 komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Arsip Blog

2013 (1)
o Desember (1)

Laporan Mikrobiologi Teknik Pembuatan Media

Mengenai Saya

dini prasetya
Lihat profil lengkapku
Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai