BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah B3 merupakan sisa suatu kegiatan yang tidak dapat di timbun,
dibakar, atau dibuang kelingkungan, karena mengandung bahan berbahaya yang
dapat mencemari lingkungan dan membahayakan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Limbah ini memerlukan penanganan yang lebih khusus dibanding limbah
yang bukan golongan Limbah B3. Adapun penanganan limbah B3 ini telah di
tegaskan di Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun.
Pengelolaan Limbah B3 dimaksudkan agar Limbah B3 yang dihasilkan dari
suatu kegiatan seminimalkan mungkin dan bahkan diupayakan sampai dengan
nol yaitu dengan melakukan reduksi pada sumber dengan pengolahan bahan,
subsitusi bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan digunakannya teknologi
bersih. Jika masih dihasilkan Limbah B3 maka diupayakan pemanfaatan Limbah
B3, namun dengan tetap menjaga agar Limbah B3 tersebut tidak mencemari
lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.
PT. ANTAM (Persero) Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara merupakan salah satu
jenis usaha persero dibidang pertambangan nikel yang menghasilkan produk
unggulan menjadi Feronikel. Dalam proses produksi feronikel di PT. ANTAM
(Persero) Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara tentunya akan menimbulkan limbah B3
seperti slag nikel, limbah MFO, dan alat serta bahan produksi yang telah
terkontaminasi dengan B3. Berpacu pada PP No. 101 tahun 2014 pasal 3 ayat 1,
3. Kata Pengantar
berjasa
dan
berhubungan
langsung
mempermudah
pembaca
menemukan
6. Daftar Istilah
7. Daftar gambar
atau
mengenai
data-data
yang
10. Bab II
data
objek
kerja
praktek,
kerja
praktek,
persentasi
dan
13. Bab V