Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI

NAMA : NOVITASARI
NIM : 10542063415

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2015/2016

SKENARIO
Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat RS oleh
ibunya dengan keluhan berak encer frekuensi lebih 5 kali sehari sejak 3 hari lalu
disertai demam. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg,
denyut nadi 120x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, temperatur 39C. Pasien
terlihat lemas, mata cekung, dan rewel.
INTI MASALAH

Anak usia 5 tahun


Berak encer
Frekuensi >5 kali sehari
Pasien terlihat lemas, mata cekung, dan rewel

KATA SULIT
Tekanan darah
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana etiologi diare?


Bagaimana patomekanisme terjadinya diare?
Organ-organ yang terkait?
Bagaimana cara menangani pasien yang terkena dehidrasi?
Penyakit apa saja yang terkait dengan skenario ?

JAWABAN
1.Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa factor, yaitu:

Faktor infeksi dibagi menjadi 2 infeksi enteral dan infeksi virus, yaitu:
a. Infeksi enteral yaitu saluran pencernaan yang merupaakan penyebab utama
diare pada anak.Infeksi enteral dibagi menjadi 2 infeksi bakteri dan infeksi
virus.
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan
seperti otitis media akut, Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Esefalitis
dan sebagainya.
Faktor Malabsorbsi, yaitu Malabsorbsi karbohidrat, malabsorbsi lemak,
malabsorbsi protein, melabsrorbsi protein.
Faktor makanan dan Faktor psikologis .
2. Mekanisme timbulnya diare disebabkan karena adanya gangguan osmotik,
gangguan sekresi, gangguan motilitas usus
Gangguan osmotik akibatnya terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus
Gangguan sekresi akibatnya rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding
usus akan peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus
Gangguan motilitas usus, hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk meyerap makanan, sehingga timbul diare.

3.

Proses berawal dari rongga mulut, tempat makanan dihancurkan dan di hancurkan
dengan gigi saat menguyah. Hasil bola kunyah, atau bolus berlanjut ke bawah
tenggorokan (faring), lalu berjalan melalui kerongkongan (esophagus) ke
lambung, usus halus,usus besar dan anus. Pencernaan kimia memecah makanan
menjadi molekul yang cukup kecil agar dapat diserap ke aliran darah.Makanan
yang tidak dapat dicerna dipadatkan menjadi tinja dalam usus besar dan dibuang
melalu anus.

4. - Pemberian cairan (rehidrasi awal dan rumat) sesuai dengan jenis cairan, jalan
pemberian cairan, jumlah cairan dan jadwalnya pemberian cairan
- Dietetik (pemberian makanan)
- obat-obatan, yaitu Obat anti sekresi, Obat anti spasmolitik, Obat pengeras tinja,
dan Antibiotik

5 .Demam, lemas, mata cekung, rewel dan kurangnya nafsu makan kemudian
timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah. Warna tinja makin
lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus
dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin
asam karena makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat
diabsorbsi usus selama diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah
diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat
gangguan keseimbangan asam-basa dan eloktrolit. Bila penderita telah banyak
kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan
turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun ubun besar menjadi cekung, selaput
lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.

Daftar pustaka
Hasan, Rusepno, Alatas Husein. 1985. Ilmu kesehatan Anak. Jakarta:
Fakultas kedokteran universitas indonesia
Parker steven.2007. Ensiklopedia tubuh manusia. London: A dorling
Kindersley book

Anda mungkin juga menyukai