BAB II
PIMPINAN PERSIDANGAN
Pasal 6
Pimpinan Sidang
1.
Pimpinan MUSWA KM-FAPERTA KM- UTM.adalah Presidium Sidang.
2.
Pimpinan MUSWA KM-FAPERTA KM- UTM.bertangung jawab atas terselengaranya
MUSWA KM-FAPERTA KM- UTM..
Pasal 7
Tugas, hak, dan kewajiban pimpinan sidang
1. Memimpin jalannya sidang dalam persidangan agar tetap dalam suasana kebersamaan yang
berdasarkan oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
2.
Mempertemukan pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan dan menetapkan
persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang kepokok persoalan
pembicaraan.
3. Hak dan kewajiban pimpinan sidang.
a. Mengatur urutan pembicaraan.
b. Mengatur dan menertibkan pembicaran.
c. Menetapkan waktu bagi pembicaraan.
d. Menyimpulkan pembicaraan
e. Mengumpulkan tiap keputusan yang diambil
f. Menyerahkan hasil ketetapan sidang kepada ketua DPMF KM- FAPERTA KM- UTM
Maksimal 1 minggu.
BAB III
PESERTA
Pasal 8
Peserta
1. MUSWA XIV KM KM-FAPERTA KM- UTM.terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau.
a.
Peserta penuh adalah mahasiswa Pertanian UTM yang aktif.
b. Peserta peninjau adalah alumni mahasiswa Pertanian dan mahasiswa aktif UTM.
Pasal 9
Hak Peserta
1. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara.
2. Peserta Peninjau hanya memiliki hak bicara.
3. Peserta penuh dan peninjau dapat menggunakan hak bicara atas seizin pimpinan sidang.
Pasal 10
Kewajiban Peserta
1. Peserta wajib menghormati persidangan dan bersikap sopan dalam forum.
2. Peserta wajib hadir tepat waktu.
3. peserta wajib mentaati ketentuan panitia dan tata tertib MUSWA.
Panitia Muswa XIV Fakultas Pertanian, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Pertanian UTM.
1.
2.
3.
4.
Pasal 11
Larangan Peserta
peserta tidak boleh membuat forum didalam forum.
Peserta dilarang membunyikan HP.
peserta tidak boleh berbicara tanpa seizin presidium
Peserta tidak boleh berbuat gaduh di dalam forum yang menyebabkan terjadinya kontak
fisik.
Pasal 12
Sangsi-sangsi Peserta
1. apabila peserta melanggar pasal 10 dan 11 maka presidium berhak:
a. memberikan peringatan sebanyak 3 kali
b. apabila tetap tidak mengindahkan poin a maka presidium berhak mengeluarkan dari
forum dan boleh masuk dalam forum setelah memasuki pembahasan agenda selanjutnya.
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 13
Persidangan
Persidangan terdiri dari:
1. Sidang pleno, dihadiri oleh seluruh KM-FAPERTA KM- UTM
2. Sidang komisi dihadiri oleh anggota komisi yang terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau.
3. Sidang komisi merupakan kelompok kerja yang terdiri dari:
a. Komisi A: Internal
b. Komisi B: eksternal
4. Apabila dipandang perlu,satu komisi dapat membentuk sub komisi.
5. sidang harus dimulai tepat waktu
Pasal 14
Pimpinan
1. Pimpinan sidang pleno terdiri dari Presidium I, Presidium II dan Presidium III yang terdiri dri
Ketua, wakil dan sekretaris
2. Pimpinan sidang komisi terdiri dari seorang ketua dan sekretaris yang dipilih oleh komisi yang
bersangkutan.
BAB V
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 15
Qurum
1. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh + 1 Jumlah peserta penuh MUSWA XIV KMFAPERTA KM- UTM..
2. Apabila ayat (1) tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 20 menit, dan selanjutnya dinyatakan
sah.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Pasal 16
Pengambilan Keputusan
Semua keputusan diusahakan dicapai melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila ayat 1 (satu) pasal ini tidak tercapai maka diadakan lobbying .
Apabila ayat 2 (dua) pasal ini tidak tercapai keputusan, maka keputusan diambil melalui suara
terbanyak (Votting).
Apabila hasil votting sama, maka keputusan akan diundi oleh presidium.
Pasal 17
Berita Acara persidangan
Seluruh pelaksanaan sidang pleno maupun sidang komisi harus mempunyai berita acara yang
berisi:
a. Tempat, tanggal, dan waktu persidangan
b. Topik persidangan
c. Jenis persidangan
d. Pimpinan sidang
e. Kesimpulan sidang
f. Dokumentasi sidang
Semua keputusan dan ketetapan sidang ditandatangani oleh pimpinan sidang.
Pasal 18
Mekanisme peninjauan kembali (PK)
PK adalah pembahasan ulang keputusan-keputusan yang telah
1.
disepakati.
2.
3.
4.
Pasal 19
Penutup
Hal-hal yang Belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur lebih lanjut oleh kebijakan presidium
sidang melalui persetujuan peserta sidang.