referred pain, berarti terjadi sensitisasi perifer dari reseptor meninggeal (first
order) dan sensitisasi sentral dari neuron komu dorsalis medula spinalis (second
order) dengan daerah reseptif periorbital.
3.
Pada migren yang disertai CA yang meluas keluar dari area referred pain,
terdiri atas penumpukan dan pertambahan sensitisasi neuron talamik (third order)
yang meliputi daerah reseptif seluruh tubuh.
Kemungkinan sumber nyeri pada TTH adalah adanya keterlibatan otot yang
melekat
pada
tulang
tengkorak
patofisiologinya
sebagian
besar tidak
diketahui.(Jan 2007).
Asal nyeri pada TTH
otot kepala dan leher. Penelitian berbasis elektromiografi (EMG), telah melaporkan
normal atau hanya sedikit meningkatnya aktivitas otot pada TTH, dan telah
menunjukkan bahwa level laktat otot normal selama latihan otot statis pada pasien
dengan Cronic TTH. Banyak penelitian menunjukkan bahwa Pericranial
Myofascial Tissue jauh lebih tender pada pasien TTH dari pada subyek sehat. Hal
ini juga telah menunjukkan bahwa konsistensi otot perikranium meningkat, pada
pasien TTH lebih rentan untuk nyeri bahu dan nyeri leher pada respon latihan statis
dari subjek yang sehat. Studi terbaru yang dilaporkan peningkatan jumlah trigger
point aktif dalam otot perikranium pada pasien
2. paling tidak timbul satu macam aura secara gradual >5menit bisa disertai
dengan/atau jenis aura yang lainnya >5 menit
3. setiap gejal aberlangsung 5-60menit
D. tidak didapati nyeri kepala selama aura atau sesudah timbulnya aura dalam waktu 60
menit
E. tidak berkaitan dengan penyakit lain
1.2.4 Familial hemiplegik migren
A. sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang memenuhi kriteria B dan C
B. adanya aura berupa kelemahan motorik yang reversibel disertai paling sedikit satu dari
di bawah ini
1. gangguan visual yang reversibel sempurna dengan gejala positif (cahaya yang
berkedip-kedip, bintik-bintik atau garis-garis) dan/atau gejala negatif (hilangnya
penglihatan)
2. gangguan sensoris yang reversibel sempurna dengan gejala positif (seperti tertusuk
jarum (pins and needles), dan/atau gejala negatif (rasa kebas)
3. gangguan berbicara disfasia yang reversibel
C. paling sedikit dua dari dibawah ini
1. paling tidak ada satu gejala aura yang timbul secara gradual >5 menit dan/atau aura
yang lainnya >5menit
2. setiap gejala berlangsung 5-24 jam
3. nyeri kepala yang memenuhi kriteria B-D pada 1.1 migren tanpa aura dimulai
selama aura atau sesudah onset aura selama 60 menit
D. paling tidak ada satu dari keluarga keturunan pertama atau kedua yang menderita
serangan yang memenuhi kriteria A-E
E. tidak berkaitan dengan penyakit lain
1.2.5 Sporadik hemiplegik migren
A. sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang memenuhi kriteria B dan C
B. adanya aura berupa kelemahan motorik yang reversibel disertai paling sedikit satu dari
di bawah ini
1. gangguan visual yang reversibel sempurna dengan gejala positif (cahaya yang
berkedip-kedip, bintik-bintik atau garis-garis) dan/atau gejala negatif (hilangnya
penglihatan)
2. gangguan sensoris yang reversibel sempurna dengan gejala positif (seperti tertusuk
jarum (pins and needles), dan/atau gejala negatif (rasa kebas)
3. gangguan berbicara disfasia yang reversibel
C. paling sedikit dua dari dibawah ini
1. paling tidak ada satu gejala aura yang timbul secara gradual >5 menit dan/atau aura
yang lainnya >5menit
2. setiap gejala berlangsung 5-24 jam
3. nyeri kepala yang memenuhi kriteria B-D pada 1.1 migren tanpa aura dimulai
selama aura atau sesudah onset aura selama 60 menit
D. tidak ada riwayat keluarga keturunan pertama atau kedua yang menderita serangan
yang memenuhi kriteria A-E
E. tidak berkaitan dengan penyakit lain
1.2.5.1 Migren tipe basiler
A. Sekurang-kurangnya 2 serangan yang memenuhi kriteria B-D
B. Dijumpai paling tidak 2 serangan aura yang reversibel sempurna, tanpa ada
kelemahan motorik:
a. Disartria
b. Vertigo
c. Tinnitus
d. Hypacusia
e. Diplopia
f. Gejala visual yang simultan kedua lapang pandang nasal dan temporal dari
kedua mata
g. Ataksia
h. Kesadaran menurun
i. Parestesis bilateral simultan
C. Paling sedikit satu dari dibawah ini:
a. Paling tidak satu gejala aura yang timbul secara gradual >5 menit dan/atau
gejala aura lain yang terjadi lebih dari 5 menit
b. Tiap gejala aura berlangsung 5-60 menit
D. Nyeri kepala yang memenuhi kriteria B-D pada 1.1 migren tanpa aura timbul pada
waktu bersamaan dengan aura ataupun sesudah onset aura dalam waktu 60 menit
E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
1.3 sindrom periodik pada anak yang pada umumnya menjadi prekursor migren
1.3.1 cyclical vomiting
A. sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria B dan C
B. serangan episodik, stereotipik, pada seseorang berupa mual terus menerus, muntah
berlangsung dari 1 jam sampai 5 hari
C. muntah selama serangan terjadi sekurang-kurangnya 4 kali/jam paling tidak
D.
E.
A.
B.
C.
D.
E.
selama 1 jam
di antara serangan-serangan tidak terdapat gejala
tidak berkaitan dengan kelainan lain
1.3.2 migren abdominal
sekurang-kurangnya serangan memenuhi kriteria B-D
serangan nyeri abdominal berlangsung antara 1-72 jam (tanpa terapi/gagal terapi)
nyeri abdominal mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. lokasi midline, periumbilikal atau poorly localized
b. nyeri tumpul
c. intensitas sedang sampai berat
selama nyeri abdominal sekurang-kurangnya ada 2 gejala yang menyertai berikut:
a. anoreksia
b. nausea
c. muntah
d. pucat
tidak berkaitan dengan kelainan lain