Anda di halaman 1dari 1

05 Mei 2008

Hukum Membunuh Cecak


Sewaktu kecil, ada beberapa hal yang masih saya ingat. Diantaranya adalah teman-teman saya
yang suka mencari cecak untuk 'dibunuh'. Karena rasa heran, akhirnya saya mencoba bertanya
kepada salah satu teman saya itu.
'Kenape sih lo pada ngebunuh cicek? Bukannye dosa ngebunuh binatang?'
'Pahala tau kalo ngebunuh cicek.' Sebuah jawaban yang sangat singkat nan padat.
Hal tersebutpun sempat hinggap beberapa saat di kepala ini. Hingga akhirnya saya dapatkan
jawaban pastinya mengenai hal tersebut.
Mengenai cecak ini, sudah digelari oleh Rasul saw.: Fuwaisiqa (si kecil yang fasiq). Maka kita
memahami bahwa Rasul saw. tak sembarang berbicara. Beliau tak suka mencaci atau meberi
gelar yg buruk kepada manusia dan seluruh makhluk Allah swt.
Maka bila beliau saw sampai menggelarinya seperti itu maka tentulah hewan ini jahat, dan Rasul
saw. memerintahkan untuk membunuhnya. Riwayat awalnya sebagaimana dijelaskan bahwa
disaat Nabi Ibrahim as. dilemparkan ke api Namrud, maka semua hewan berusaha memadamkan
api yang mambakar Nabi Ibrahim as. itu. Kecuali cecak. Maka Rasul saw. memerintahkan untuk
membunuh hewan ini dimanapun kita jumpai. (Tafsir Imam ibn Katsir juz 3 hal.185, Tafsir Imam
Attabari Juz 17 hal 45) dan bahwa Rasul saw memerintahkan untuk membunuh cecak (Shahih
Muslim hadits no.2238).
Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yg membunuh cecak dg satu pukulan maka baginya 100
pahala, dan bila dg dua pukulan maka terus berkurang dan berkurang" (shahih muslim hadits
no.2240). Ummu Syarik r.a. berkata: 'Nabi telah menyuruh membunuh cecak'. (HR. BukhariMuslim) hadits no.1443 (hal.792). Wallahu a'alam.
Diposkan oleh semrawut di 14.21
Label: ocehan

Anda mungkin juga menyukai