Anda di halaman 1dari 17

Struktur dan Mekanisme Kerja Jantung pada

Manusia
Claudia Zendha Papilaya (102011273/B-6)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11470
Email: zendhapapilaya@yahoo.com

Kasus:

Seorang perempuan berusia 55 tahun di bawa ke unit gawat darurat karena tibatiba ia merasa lemas dan jantungnya berdegub sangat cepat. Pada pemeriksaan fisik didapat :
tekanan darah : 80/60 mmHg, denyut nadi : 150x/menit, suhu : 35,5 0 C. Setelah melakukan
pemeriksaan fisik dokter memeberikan resep untuk mengontrol tekanan darahnya.

Pendahuluan
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di
pusat dada. Jantung dibentukoleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium
kanan dan kiri sertaventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm,
lebar 8-9cm seta tebal kira-kira 6 cm.Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425
gram dan sedikit lebihbesar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000
kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan
7.571 liter darah. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki
ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang
sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah
hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup
pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama
jantung

adalah

menyediakan

oksigen

ke

seluruh

tubuh

dan

membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung


melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang
kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam
paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang

karbondioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya


oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Tujuan dari makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan
menjelaskan struktur jantung baik secara makro maupun mikro beserta
fumgsinya, mengetahui dan menjelaskan mekanisme kerja jantung dan
mengetahui komponen darah pada jantung.

A. Struktur makro dan mikro jantung

Sturktur makro jantung

Jantung yang sedikit lebih besar dari kepalan tangan sang pemiliknya,adalah pompa muscular
dengan fungsi ganda dan pengaturan diri sendiri secara otomatis,dan bagian-bagiannya
bekerja sama untuk mengalirkan darah ke berbagai bagian tubuh,Sisi kanan jantung
menerima darah yang miskin akan oksigen dari tubuh melalui vena cava superior dan vena
cava inferior dan memponya ke paru melalui truncus pulmonalis untuk oksigenisasi,
sedangkan sisi kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru dan mempompanya ke
dalam aorta untuk disalurkan ke seluruh bagian tubuh.Jantung berpetak 4:atrium
dexter,atrium sinister,ventrikel dexter dan ventrikel sinister.Atrium adalah penerima yang
memompa darah ke dalam ventrikel,yang berfungsi sebagai penyalur darah keluar.1

Gambar 1. Jantung

Ada 3 lapisan jantung:


1. Epikardium : lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus.Terdiri dari 2 lapisan
yaitu lapisan parietal dan visceral. Diantara kedua lapisan tersebutterdapat lender sebagai pelicin
untuk menjaga jantung dari gesekan.
2. Miokardium : lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot jantung.
3. Endokardium : lapisan jantung yang paling dalam dan terdiri dari jaringan endotel.1
2

Gambar 2. Lapisan janrung

Pada jantung terdapat 4 ruang:


1. Atrium dexter
2. Atrium dinister
3. Ventrikel sexter
4. Ventrikel siniter
Atrium dan Ventrikel Dexter-Sinister dibatasi oleh septum interventriculare dan septum
atrioale
1. Atrium Dexter
Atrium ini agak besar dan dindingya mempunyai tebal kurang lebih 2 mm.Volumenya kurang
lebih 57cc.Terdiri atas 2 bagian:atrium propia(ruang atrium dexter yang sebenarnya) &
auricular dexter.
Atrium propia(sinus venarum cavarum)
Merupakan ruang diantara dua vena cava dan ostium atrioventricularis,dimana dindingnya
menjadi satu dengan dinding vena cava dan permukaan inferiornya halus.1

Auricular dexter
Berbentuk seperti daun telinga anjing,merupakan kantung di antara vena cava superior dan
ventrikel dexter.Batas antara auricular dengan atrium dari luar ditandai dengan sulcus
terminalis yang berhubunga dengan bagian dalam yang berigi yang disebut crista
terminalis.Pada auricular dexter terdapat susunan otot yang seperti mata sisir yang disebut m.
Pectinati.1
Dalam atrium dexter terdapat beberapa lubang,diantara lain:
Ostium vena cava superior
3

Vena cava superior bermuara pada bagian superoposterior dari sinus venarum,lubangnya
menghadap langsung ke inferoantero sehingga darah tidak akan langsung menuju ostium
atrioventricularis dexter.1
Ostium vena cava inferior
Vena cava inferior bermuara [ada bagian inferior sinus venarum dekat septum
interatriorum.Ostium ini lebih besar dari yang superior dan menghadap ke superopostero
yang berfungsi mengarahkan darah ke fossa ovalis(pada sirkulasi darah janin).Ostium ini
mempunyai valvula yang disebut valvula vena cava inferior=valvula eustachii.1
Sinus coronaries
Bermuara pada atrium dexter diantara vena cava inferior dan foramen atrioventricularis
dexter.Sinus ini mempunyai valvula yang disebut valvula thebessi.1
Fossa ovalis
Merupakan cekungan berbentuk lonjong pada dinding septum,terletak pada daerah segitiga
yang dibentuk oleh muara kedua vena cava dan muar sinus coronaries

2. Ventrikel dexter
Ventrikel ini menempati sebagian besar dari facies ventralis(sternocostalis).Batas-batas
ventrikel dexter:
1.Ddexter: sulcus coronaries
2. Sinistra: sulcus longitudinalis anterior
3. Superior: conus arteriosus dengan truncus pulmonalis
4. Inferior: membentuk margo acutus
Pada ventrikel ini terdapat 2 lubang:
1. ostium atrioventricularis dexter
2. ostium truncus pulmonalis
Ostium atrioventricularis dexter
Merupakan aperture yang berbentuk oval dan dikelilingi cincin fibrosa dan padanya melekat
valvula tricuspidalis(valvula atrioventricularis dexter)1
valvula tricuspidalis ini mempunyai 3 cuspis(daun):
1. cuspis anterior/cuspis vantralis/cuspis infundibulum,melekat pada dinding anterior conus
arteriosus.
2. cuspis medialis/cuspis septalis,melekat pada dinding septum ventrikel
3. cuspis posterior/cuspis dorsalis/cuspis marginalis
Pada ventrikel ini juga terdapat suatu jaringa fibrosa yang kuat dan halus yang disebut chorda
tendinei.Pada umumnya chorda ini melekat pada trabecula yang dikenal sebagai
m.papillaris(hanya terdapat pada ventrikel dexter dan sinister).
4

Ostium truncus pulmonalis


Merupakan lubang yang bulat terdapat pada puncak conus arteriousus.Ostium ini terletak
disebelah superior dan sinister dari ostium atrioventricularis dexter dan menutupi septum
interventricularis.Pada ostium ini terdapat valvula pulmonalis
Ada juga pada ventrikel ini terdapat trabeculla carnae yang merupakan kumpulan otot yang
ireguler yang membentuk permukaan dalam ventricle,kecuali daerah conus arteriosus.1
3. Atrium sinister
Atrium ini ukurannya sedikit lebih kecil dari yang dexter.Atrium sinister membentuk basis
dan facies dorso superior jantung,disebelah dorsal antara atrium dexter dan sinister tampak
tidak jelas.Sedangkan disebelah ventral superior ini dilewati oleh aorta dan truncus
pulmonalis.1
Atrium sinister terbagi atas 2 bagian:
1. Atrium proprium
2. Auricula
Atrium proprium
Pada atrium ini terdapat 4 muara Vv.pulmonalis,pada masing-masing sisi bermuara 2 vena
pulmonalis(2 vena pulmonalis dexter & 2 vena pulmonalis sinistra).Muara Vv pulmonalis
mempunyai katup.Ostium atrioventricularis sinister ukurannya lebih kecil disbanding yang
dextra dan dilekati valvula mitalis.1
Auricular sinister
Antara auricular sinster dan atrium sinister terdapat daerah penyempitan. Auricula ini
berbentuk panjang,sempit dan lebih lengkung disbanding yang dextra.Permukaan dalam
auricular sinistra juga terdapat rigi muscular yang disebut m.pectinati.1
4. Ventrikel sinister
Ventrikel ini ikut membentuk sebagian kecil
diaphragmatica.Puncaknya membentuk apex codis.

facies

sternocostalis

dan

facies

Pada permukaan dalam ventrikel sinister dijumpai 2 lubang,yaitu:


1.ostium atrioventricularis sinistra
2.ostium aorticum
Ostium atrioventricularis sinister
Ostium ini berukuran lebih kecil dibanding dexter dan dikelilingi cincin fibrosa. Pada ostium
ini melekat pada valuvla bicuspidalis/valvula mitralis. Cuspis yang besar terletak disebelah
ventral dan dextra berbatasan dengan ostium aorticum disebut cuspis ventralis/cuspis
anterior/cuspis aorticus. Cuspis yang kecil terletak disebelah dorsal disebut cuspis
posterior/cuspis dorsalis.
Pada ventrikel ini terdapat 2 mm.papilaris:
5

M.papilaris anterior melekat pada dinding ventral jantung


M.papilaris posterior melekat disebelah dorsal.1

Ostium aorticum
merupakan lubang bulat disebelah ventral dan dextra dari ostium atrioventricularis sinister,
mempunyai valvula semiulnaris. bagian dari ventrikel yang letaknya di inferior ostium
aorticum disebut vestibulum aorticum
Valvula aorticus
valvula aorticus ini terdiri dari 3 cuspis semiulnaris yang serupa besar,lebih kuat dan tebal.
Nama cuspis aorta berdasarkan posisi jantung didalam tubuh:
- Valvula anterior
- Valvula posterodextra (terdapat ostium a.coronaria cordis dexter)
- Valvual posterosinistra (terdapat ostium a.coronaria cordis sinistrer.1

Gambar 3. Struktur jantung

Struktur mikro jantung.


1. Dinding jantung

Dinding jantung baik atrium dan ventrikulus terdiri atas 3 lapisan utama yaitu :
Endocardium
Myocardium
Epicardium
Endokardium, analog dengan tunika intima, tersusun atas endotel dengan jaringan ikat
longgar dan fibroblas. Di bawah endokardium dapat ditemukan lapis subendokardium yang
terususn atas jaringan ikat longgar. Lapissubendokardium memiliki serabut Purkinje yang
membentuk sistem penghantaran kelistrikan di jantung.2
Miokardium merupakan lapisan tengah yang paling tebal dari ketiga lapis jantung. Identik
denagan tunika media. Miokardium memiliki fungsi untuk menghasilkan kontraksi otot
jantung yang mempoma arah. Beberapa miokardium memiliki fungsi khusus,yakni
6

mengandung granul sekretori seperti atriopeptin, ANP, cardiodilatin, dan cardionatrin.


Miokardium denganfungsi khusus ini umumnya terletak di dinding atrium amupun di septum
interventrikularis jantung.2
Epikardium merupakan lapis terluar dinding jantung yang memiliki nama lain pars visceral
perikardium parietal. Identik dengan tunika adventisia. Epiakardium tersusun atas mesotel
(sel epitel selapis). Lapis subepikardium banyak memiliki pembuluh darahkoroner, saraf, dan
ganglion. Lemak juga dapat ditimpun di lapisan ini.2

Gambar 4. Lapisan jantung secara histologi

2. Rangka Jantung
Untuk tempat pelekatan valvula dan otot-otot jantung terdapat bangunan jaringan pengikat
padat yang disebut rangka jantung.
Bagian-bagian utama : trigonum fibrosum, annulus fibrosus yang melingkari lubang antara
atrium dan ventriculus, dan septum membranaceum. Tiap valvula atrioventricularis
merupakan lembaran jaringan pengikat yang berpangkal pada annulus fibrosus. Pada kedua
permukaan katup dilapisi oleh endocardium. Pada tepi valvula banyak sekali perlekatan
berkas serabut-serabut kolagen yang ditutup oleh endocardium tipis dan berpangkal pada
ujung m. pipillaris yang dinamakan chordar endinea.2

3. Katup jantung
Katup jantung adalah lempengan jaringan ikat yang berpangkal pada anulus fibrosus.
Katub antioventrikular
Katup ini terdiri dari katup mitral dan katup trikuspid.
Katup mitral : menghunungkan atrium kiri dan ventrikel kiri
Katup trikuspid : menghubungkan atrium kanan dengan ventrikel kanan.
4. Sistem hantar rangsang

Serat purkinnye mempunyai kecepatan hantar rangsang yang lebuh besar dari pada serat otot
jantung biasa. Serat purkinye mempunyai banyak sakroplasma, miofibril yang jumlahnya
sedikit, dan terletak di tepi serat.2

Gambar 5. Serat purkinye

5. Pembuluh darah jantung


Dua arteri koronaria mensuplai darah ke jantung dan vena jantung mengalirkannya kembali.
Fungsi utama A. Koronaria dan arteriolnya adalah untuk menyediakan O2 secukupnya sesuai
kebutuhan miokard.2

B. Mekanisme kerja jantung


1. Aktifitas listrik jantung
Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar
melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama
akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan otoritmisitas.
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung kontraktil yang
melakukan kerja mekanis,yaitu memompa. Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak
menghasilkan sendiri potensial aksi.Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel
otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan
potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel sel pekerja. Kontraksi otot
jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Penyebab pergeseran
potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal
itu terjadi karena penurunan siklus fluks pasif K+ keluar yang langsung bersamaan dengan
kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel-sel otot ritmik jantung, antara potensial-potensial
aksi permiabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel ototrangka.Permiabilitas
membran terhadap K+ menurun antara potensial-potensial aksi, karena saluran K+
diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion kalium positif mengikuti penurunan gradien
8

konsentrasi mereka. Karena fluks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam
secara bertahap megalami depolarisasi dan bergeser ke arah ambang. Setelah ambang
tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran
Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+
bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan seperti
biasanya, oleh fluks K+ yang terjadi karena terjadi peningkatan permeabilitas K+ akibat
pengaktifan saluran K+.Setelah potensial aksi usai, inaktivasi saluran saluran K+ ini akan
mengawali depolarisasi berikutnya. Sel sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas
ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje.3

Gambar 6.1 aktifitas listrik jantung


Nodus sinuatrialis adalah pemacau normal jantung
Sel-sel jantung non kontraktil yang mampu melakukan otoritmitas terletak di tempat-tenpat berikut:
Nodus siuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus didinding atrium kanan dekat pintu
masuk vena kava superior
Nodus atrioventikularis (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang
terletak didasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertemuan atrium dan ventrikel.
Berkas His, suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan msuk ke septum
antarventrikel. Disini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun
menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel, dan berjalan balik ke
arah atrium sepanjang didinding luar.
Serat purkinje, serat-serat halus terminal yang mejulur dari berkas his dan menyebar ke
seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon. 3

Gambar 6.2 aktivitas listrik jantung

Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali, akan menyebar ke atrium
melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV
lamabat maka terjadi perlambatan sebelum menyebar ke ventike. Dari nodus AV, potensial
aksi akan diteruskan ke berkas HIS sebelah kiri, lalu ke kanana, dan terkhir akan menyebar
ke purkinje. Potensial aksi yang ditimbulkan dari nodus SA akan menghasilkan gelombang
depolarisasi yang akan menyebar ke sel kontraktil melalui gap junction.3
2. Siklus jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi dari
ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel,
dimana terjadi pengisian darah. fase sistol/ pengosongan, dan fase diastol/ pengisian. 4
Siklus dibedakan menjadi 7 fase.

Relaksasi isovolumetrik ventikel( volume tetap, semua katup tertutup)


Pengisian cepat ventrikel
Pengisisan lambat ventrikel
Sistol atirum ( menambah pengisian ventriekl)
Kontraksi isovolumetrik ventrikel
Ejeksi cepat
Ejeksi lambat.

Pada awal diastole ventikel, atrium masi relaksasi. Darah dari vena mengalir keatrium menyebabkan
volume atrium naik, tekanan atrium naik, dan katub AV terbuka. Katub AV terbuka menyebabkan
darah mengalir cepat ke ventrikel (pengisian cepat ventrikel) yang akan diikuti dengan pengisian
lambat atrium. Pengisian cepat ditambah pengisian lambat meliputi 70% pengisian ventrikel. Pada
akhir fase diastole potensial membrane simpul SA mencapai ambang letup, terjadi potensial aksi, dan

10

kontraksi atium. Pada penambahan pengisian ventrikel volume dan tekanan ventrikel meningkat, dan
volume darah dalam ventrikel pada akhir diastole kira-kira 135 ml.
Pada awal kontarksi ventrikel menyebabkan peningakatan tekanan ventrikel yang curam (kontaraksi
isovolumeterik), maka smeua katup-katup tertutup. Bila tekanan ventrikel lebih tinggi dari aorta,
katup semiulnar akan terbuka, dan darah dipompakan cepat ke aorta. Fase ini disebut fase ejeksicepat
dan disusul denagn fase ejeksi lambat.3

Gambar 7. Siklus jantung


3. Sirkulasi jantung

Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan
dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung
sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :
1. Sistem sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah bersih (darah yang mengandung banyak
oksigen yang berasal dari paru) dipompa keluar oleh jantung melalui bilik (ventrikel) kiri ke
pembuluh darah Aorta lalu keseluruh bagian tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh
darah yang diameternya paling kecil yang dinamakan kapilaria. 5
Kapilaria melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian yang disebut dengan
vasomotion sehingga darah didalamnya mengalir secara terputur-putus (intermittent). Vasomotion
terjadi secara periodik dengan interval 15 detik- 3 menit sekali. Darah mengalir secara sangat lambat
di dalam kapilaria dengan kecepatan rata-rata 0,7 mm/detik. Dengan aliran yang lambat ini
memungkinkan terjadinya pertukaran zat melalui dinding kapilaria. Pertukaran zat ini terjadi melalui
proses difusi, pinositosis dan transpor vesikuler, serta filtrasi dan reabsorpsi.

11

Ujung kapilaria yang membawa darah bersih dinamakan arteriole sedangkan ujung kapilaria
yang membawa darah kotor dinamakan venule, terdapat hubungan antara arteriole dengan venule
melalui 'capillary bed' yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan langsung (bypass) dari
arteriole ke venule melalui 'Arteria-Vena Anastomose (A-V Anastomosis). Darah dari arteriole
mengalir kedalam venule kemudian melalui pembuluh darah balik (vena terbesar yang menuju
jantung kanan yaitu Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) kembali ke jantung kanan
(serambi/atrium kanan). Darah dari atrium kanan memasuki ventrikel kanan melalui Katup Trikuspid
(katup berdaun 3). 5
2. Sistem sirkulasi paru (pulmoner)
Sistem sirkulasi paru dimulai ketika darah kotor (darah yang tidak mengandung Oksigen (O2)
tetapi mengandung banyak CO2, yang berasal dari Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior)
mengalir meninggalkan jantung kanan (Ventrikel/bilik kanan) melalui Arteri Pulmonalis menuju paruparu (paru kanan dan kiri). Kecepatan aliran darah di dalam Arteri Pulmonalis sebesar 18 cm/detik,
kecepatan ini lebih lambat daripada aliran darah di dalam Aorta. Di dalam paru kiri dan kanan, darah
mengalir ke kapilaria paru-paru dimana terjadi pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan
reabsorbsi serta difusi.
Di kapilaria paru-paru terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan darah
bersih (darah yang mengandung banyak Oksigen). Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui Vena
Pulmonalis (Vena Pulmonalis kanan dan kiri) memasuki jantung kiri (atrium/serambi kiri). Kecepatan
aliran darah di dalam kapilaria paru-paru sangat lambat, setelah mencapai Vena Pulmonalis, kecepatan
aliran darah bertambah kembali. Seperti halnya Aorta, Arteri Pulmonalis hingga kapilaria juga
mengalami pulsasi (berdenyut).
Selanjutnya darah mengalir dari dari atrium kiri melalui katup Mitral (katup berdaun 2)
memasuki Ventrikel kiri lalu keluar jantung melalui Aorta, maka dimulailah sistem sirkulasi sistemik
(umum), dan seterusnya secara berkesinambungan. 5
Jadi secara ringkas aliran darah dalam sistem sirkulasi darah manusia sebagai berikut: 5
Sistem Sirkulasi Sistemik: jantung (bilik / ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri --> Arteriole -->
Capillary bed atau A-V Anastomose --> venule --> vena --> Vena Cava (Vena Cava Inferior dan Vena
Cava Superior) --> Jantung (atrium/serambi kanan).
Sistem Sirkulasi Paru-paru: Jantung (bilik/ventrikel kanan) --> Arteri Pulmonalis --> Paru -->
Kapilaria paru --> Vena Pulmonalis --> jantung (atrium/serambi kiri).

12

Pada orang dewasa, jumlah volume darah yang mengalir di dalam sistem sirkulasi mencapai
5-6 liter (4,7 - 5,7 liter). Darah terus berputar mengalir di dalam sistem sirkulasi sistemik dan paruparu tanpa henti. Untuk menjelaskan alur aliran darah, kita dapat memulai dari sistem sirkulasi
sistemik kemudian sistem sirkulasi pulmoner.5

Gambar 8. Sistem peredaran darah


4. Elektrokardiogram (EKG)
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke dalam
jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian kecil dari aktifitas listrikini
mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda
perekam. Rekaman yang dihasilkan adalah elektrokardiogram (EKG).3
Tiga hal penting dalam mempertimbangkan apa yang direpresentasikan oleh EKG:
EKG adalah rekaman dari sebagian aktifitas listrik yang diinduksi dicairan tubuh oleh impuls
jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung
yang sebenarnya.
EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keseluruhan aktivitas
diseluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi. EKG bukan rekaman suatu potensial
aksi disebuah sel pada suatu saat. Rekaman disetiap saat mencerminkan jumlah aktivitas
listrik disemua sel otot jantungyang sebagian munkin mengalami potensial aksi sementara
yang lain munkin belum di aktifkan.
Rekaman mencerminkan perbandingan dalam voltasi yang terdeteksi oleh elektroda-eektroda
di dua titik yang berbeda di permukaan tubuh bukan potensial sebenarnya
Untuk menghasilkan perbandingan yang baku, rekaman EKG secara rutin terdiri dari 12 sistem
elektroda konvensional, atau sadapan (lead). Ketika sebuah mesin elektrokardiograf dihubungkan
antara elektroda-elektroda perekam di dua titik di tubuh maka susunan spesifik dari masing-masing
pasangan koneksi di sebut sadapan.3
Pemeriksaaan EKG terdiri dari 12 sadapan yaitu sbb :

Sadapan standard Einthoven : I, II, III


13

Augmented Extremity Lead Goldberger : aVR, aVL, aVF

Sadapan Precordial Wilson : V1, V2, V3, V4, V5, V6

Sadapan standard einthoven:

LI : LA + dan RA -

LII : LL + dan RA -

LIII : LL + dan LA -

Sadapan I,II,III membentuk segitiga sama sisi = segitiga einthoven hukum einthoven. Jumlah
aljabar sadapan II= jumlah aljabar sadapan I + III ( II= I+III). 3
Sadapan lead goldberger

aVR elektroda + RA

aVL elektroda + LA

aVF elektroda + LL

RA, LA, LL melalui tahanan tinggi 5000 ohm disatukan dan membentuk zero potensial, dan
elektrodanya menjadi negatif.3
Sadapan precordial Willson

V1: ruang intercostalis IV garis parastrernal kanan.

V2: ruang intercostalis IV garis parasternal kiri.

V3: pertengahan garis lurus yang menghubungkan garis 2 dan 4.

V4: ruang intercostalis V garis midclavicularis kiri.

V5: titik potongan garis axillaris kiri depan dengan garis horizhontal V4.

V6 : titik potong garis axillaris kiri tengah dengan garis horishontal melalui V4 dan V5. 3

Gelombang dan interval :


Sebuah EKG yang khas melacak detak jantung normal (siklus jantung ) terdiri atas :
14

Gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium

Gelombang QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel

Gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikel.

Voltase garis dasar elektrokardiogram dikenal sebagai garis isoelektrik khasnya , garis isoelektrik
diukur sebagai porsi pelacakan menyusul gelombang T dan mendahului gelombang P berikutnya.

Gambar 8. EKG

Keterangan :
Gelombang P : depolarisasi atrium, normal (+), kecuali pada aVR (-)
Segmen PR / PQ : jeda / penundaan nodus AV
Kompleks QRS : Depolarisasi ventrikel ( atrium secara bersamaan mengalami repolarisasi)
Segmen ST : saat ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya
Gelombang T : Repolarisasi ventrikel

15

Interval TP : waktu saan venrikel melemas dan terisi.

Kesimpulan
Takikardian/ jantung berdebar-debar menyebabkan teknan darah rendah dan pernapasan
menjadi cepat. Hal itu dapat menimbulakn gangguan pada mekanisme kerja jantung.
(hopitesa diterima) .

16

Daftar pustaka
1. Wati W. W, Kindangen K, Listiawati E. Sistem kardiovaskuler. Jakarta: Ukrida, 2010.
h.14-35.
2. Junqueira,Luiz C, Jose C.Otot Jantung.dr.Frans Dany(eds).Histologi dasar teks dan
atlas ed 10.Jakarta: EGC,2007.h.196-7.

3. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2001.h. 333-44.
4. Ganong, W.Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 17. Jakarta: EGC,2001.h. 299
5. Ward J P T, Clarke W R, Linden W A R. At a glance fisiologi. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2007.h.33-4.

17

Anda mungkin juga menyukai