Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah sanitasi makanan sangat penting, terutama ditempat-tempat
umum yang erat kaitannya dengan pelayanan untuk orang banyak. Rumah
sakit merupakan salah satu tempat umum yang memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat dengan inti pelayanan medis.
Agar dapat menunjang kegiatan pelayanan medis diperlukan tempat
pengolahan makanan yang kegiatannya berada di instalasi gizi rumah sakit.
Untuk mendapatkan makanan yang bermanfaat dan tidak membahayakan
bagi yang memakannya perlu adanya suatu usaha penyehatan makanan dan
minuman, yaitu upaya pengendalian faktor yang memungkinkan terjadinya
kontaminasi
yang
akan
mempengaruhi
pertumbuhan
kuman
dan
bertambahnya bahan aditif pada makanan dan minuman yang berasal dari
proses pengolahan makanan dan minuman yang disajikan di rumah sakit
agar tidak menjadi mata rantai penularan penyakit dan gangguan kesehatan.
Fungsi utama rumah sakit (RS) adalah menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan penyakit. Pengelolaan makanan RS, sebagai
bagian dari sistem pelayanan kesehatan di RS yang mendukung upaya
penyembuhan dan pemulihan penyakit melalui penyelenggaraan makanan
yang higienis dan sehat. Prinsip-prinsip dasar sanitasi penyelenggaraan
makanan di RS pada dasarnya tidak berbeda dengan tempat-tempat
penyelenggaraan makanan lain, tetapi standar kebersihan dan higiene
pelayanan makanannya lebih tinggi karena rentannya pasien yang masuk RS
dan ancaman penyebaran kuman pathogen yang tinggi di lingkungan RS.
Makanan yang tidak dikelola dengan baik dan benar dapat
menimbulkan dampak negatif seperti penyakit dan keracunan akibat bahan
kimia,
mikroorganisme,
tumbuhan
atau
hewan,
serta
dapat
pula
Dalam tulisan ini hanya di kemukakan satu sisi saja, yakni perilaku
petugas dalam penyehatan makanan di RS, yang meliputi kebiasaan cuci
tangan, kebersihan tangan, penggunaan pakaian pelindung, dan pembersihan
peralatan masak. Seperti diketahui peran dan perilaku tenaga pengolah
makanan sangat berpengatuh terhadap kualitas makanan, sehingga baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap
penyebaran penyakit.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami, antara lain:
1.
Bagaimana cara pendistribusian makanan di rumah sakit?
2.
Bagaimana cara penyajian makanan di rumah sakit?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui cara pendistribusian makanan di rumah sakit
2.
Untuk mengetahui cara penyajian makanan di rumah sakit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Distribusi Makanan
Secara garis besar,
kegiatanpemasaran yang
pendistribusian
berusaha
dapat
memperlancar
diartikan
dan
sebagai
mempermudah
1.
2.
dilakukan
untuk
mengurangi
kesalahan
dalam
petugas
distribusi.
Makan
sore
memerlukan
petugas
merak,
sriti,
pipit,
gelatik,
murai,
anggrek,
mawar,
rajawali,
distribusi
makanan
yang
menjadi
kendala
hal
adalah
kesulitan
pada
waktu
memorsikan
makanan
dan
kegiatan
distribusi.
Peralatan
yang
digunakan
mempertahankan
suhu
penyajian
adalah
dengan bean
demikian terdapat
cirri-ciri
umum
yang
mencirikan
bahan
makanan
yang
tinggi
kandungan
proteinnya
3.
4.
B. Penyajian Makanan
Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, yaitu bebas
dari kontaminasi, bersih dan tertutup, serta dapat memenuhi kebutuhan
diet pasien di rumah sakit. Adapun persyaratan penyajian makanan
(PERMENKES no.1204 tahun 2004) adalah:
1. Makanan harus terhindar dari bahan pencemar.
2. Peralatan yang digunakan untuk menyajian
harus
terjaga
kebersihannya.
6
3.
Makanan jadi yang siap saji harus ditempatkan pada peralatan yang
4.
bersih.
Penyajian dilakukan dengan prilaku yang sehat dan prilaku yang
5.
bersih.
Makanan yang disajikan dalam keadaan hangat di tempatkan pada
fasilitas penghangat makanan dengan suhu minimal 60 C.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendistribusian makanan adalah kegiatan menyalurkan makanan yang
telah diproduksi yang telah diporsikan berdasarkan jumlah dan jenis diet
pasien. Tujuan pendistribusian makanan adalah agar makanan yang telah
diproduksi dapatdisalurkan ke pasien dan pegawai.
Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, yaitu bebas
dari kontaminasi, bersih dan tertutup, serta dapat memenuhi kebutuhan diet
pasien
di
rumah
sakit.
Adapun
persyaratan
penyajian
makanan
harus
terjaga
3.
kebersihannya.
Makanan jadi yang siap saji harus ditempatkan pada peralatan yang
4.
bersih.
Penyajian dilakukan dengan prilaku yang sehat dan prilaku yang
5.
bersih.
Makanan yang disajikan dalam keadaan hangat di tempatkan pada
fasilitas penghangat makanan dengan suhu minimal 60 C.
B. Saran
Saran kami yaitu agar petugas rumah sakit bagian makanan selalu
menjaga higien dan sanitasi dalam pendistribusian dan penyajian makanan
buat pasien karena makanan yang baik dapat menunjang kesehatan
masyarakat.