Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian interferensi cahaya

Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua
gelombang saling menghilangkan.Interferensi merupakan perpaduan/interaksi dua atau lebih
gelombang cahaya dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang-gelap. Intererensi
adalah hasil kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada satu titik di dalam
ruang dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.
Agar interferensi yang stabil dan berkelanjutan dari gelombang cahaya dapat diamati, dua
kondisi berikut harus dipenuhi:

Sumber harus bisa mempertahankan suatu beda fasa yang tetap (sumber koheren).

Sumber harus monokromatis dan menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang


sama.

Jika sumbernya monokromatik, maka pola interferensi adalah hitam-putih.

Pola interferensi stabil, jika memiliki frekuensi sama.

Perbedaan frekuensi yang signifikan mengakibatkan beda fasa yang bergantung waktu,
sehingga I12 = 0.

Jika sumber memancarkan cahaya putih, maka komponen merah berinterferensi dengan
merah, biru dengan biru dan seterusnya.

Pola interferensi akan terlihat jelas, jika sumber memiliki amplitudo yang hampir sama
atau sama.

Daerah pusat dari pola terang atau gelap menunjukkan interferensi yang konstruktif
atau destruktif sempurna.

Interferensi terjadi pada cahaya yang terpolarisasi linier atau polarisasi lain, termasuk
cahaya natural / alami (Hukum Fresnel-Arago).
Ketika dua gelombang yang koheren menyinari/melalui dua celah sempit, maka akan teramati
pola interferensi terang dan gelap pada layar. Jarak tempuh cahaya yang melalui dua celah
sempit mempunyai perbedaan (beda lintasan), hal ini yang menghasilkan pola interferensi.
Pola interferensi terbagi dua, yaitu:
Interferensi Maksimum (Konstruktif)
Interferensi Maksimum adalah gelombang saling memperkuat/konstruktif, menghasilkan
garis terang. Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yang sama
(sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang

gelombang
d sin = m ; m = 0, 1, 2 .Bilangan m disebut orde terang . Untuk m = 0 disebut
terang pusat, m = 1 disebut terang ke-1 dst.
Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut
sangat kecil, sehingga sin = tan = p/l, dengan demikian :
pd/l = m dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Interferensi Minimum (Destruktif)
Interferensi Minimum adalah gelombang saling memperlemah/destruktif, menghasilkan garis
gelap. Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gelombang 180 derajad, yaitu jika
selisih lintasannya sama dengan bilangan bulat kali setengah panjang gelombang
d sin = (m ); m = 1, 2, 3 Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke
0. Untuk m = 1 disebut gelap ke-1 dst.
Mengingat sin = tan = p/l, maka: pd/l = (m ) dengan p adalah jarak terang ke-m ke
pusat terang. Jarak antara dua garis terang yang berurutan sama dengan jarak dua garis gelap
berurutan. Jika jarak itu disebut p, maka :
p d = l
2.

Syarat terjadinya interferensi cahaya

Kedua sumber cahaya harus bersifat koheren (Kedua sumber cahaya mempunyai beda
fase,frekuensi dan amplitude sama). Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber
cahaya dari satu sumber cahaya, yang dijatukan pada dua buah celah sempit.Satu sumber
cahaya, dilewatkan pada dua celah sempit, sehingga cahaya yang melewati kedua celah itu,
merupakan dua sumbeer cahaya baru. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 1. Cahaya melewati dua celah


Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola terang dan gelap.
Interferensi maksimum/terang/konstruktif, terjadi bila :
atau
Keterangan :
P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)

d=jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)


l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)
m=bilangan (1,2,3dst)
l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)
Interferensi Minimum/Gelap/Destrutip, terjadi jika:

3.

Penerapan interferensi cahaya dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat gelembung air sabun akan terlihat berwarna-warni.
Begitu juga genangan minyak tanah diatas permukaan air, akan terlihat sama berwarna warni.
Warna-warni pelangi menunjukkan pada kita bahwa sinar matahari adalah gabungan
gabungan dari berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Akan tetapi warna pada
gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burung merah dan burung kalibri bukan
disebabkan oleh pembiasan. Tetapi karena terjadi interferensi konstruktif dan distruktif dari
sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang
paling menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang.
Warna-warni terbentuk karena adanya interferensi gelombang cahaya yang memasuki lapisan
tipis sabun. Karena cahaya putih seperti sinar matahari memiliki banyak panjang gelombang
maka sinar yang masuk kedalam lapisan sabun dan yang dipantulkan oleh lapisan sabun itu
juga akan mengalami pembiasan dan pemantulan yang tidak sama karena masing-masing
panjang gelombang memiliki indeks bias sendiri-sendiri. Lintasan yang dilalui masingmasing gelombang tidak sama. Sinar putih ini mengalami dispersi atau penguraian warna dan
terbentuklah cahaya berwarna-warni. Berwarna-warni karena cahaya yang jatuh ke
gelembung sabuk dipantulkan dan dibiaskan secara tidak merata karena indeks bias yang
berbeda di tiap titik gelembung gara-gara tidak samanya ketebalan gelembung sabun

Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5.000 goresan tiap cm. Sudut
deviasi orde kedua adalah 30o . Panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah
A. 2.500 angstrong
B. 4.000 angstrong
C. 5.000 angstrong
D. 6.000 angstrong
E. 7.000 angstrong
Pembahasan

Diketahui:
N = 5.000 goresan/cm
n=2
= 30
Ditanya: =

Anda mungkin juga menyukai