Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANNING PENitDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIET

DIABETES MELLITUS PADA KELOMPOK PENDERITA DIABETES


MELLITUS DI RW II KELURAHAN PEDALANGAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Diabetes Mellitus merupakan penyakit keturunan yang sulit
disembuhkan dan merupakan salah satu penyakit degeneratif, yaitu
penyakit akibat fungsi atau struktur dari jaringan atau organ tubuh yang
secara progresif menurun dari waktu ke waktu karena usia atau pilihan
gaya hidup. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit akibat dari pola
hidup modern dimana orang lebih suka makan makanan siap saji,
kurangnya aktivitas fisik karena lebih memanfaatkan teknologi seperti
penggunaan kendaraan bermotor dibandingkan dengan berjalan kaki.
(Nurhasan 2000)
Pola hidup modern yang kurang sehat tersebut menambah deretan
angka panjang penderita diabetes mellitus di dunia. Menurut data yang
dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO) angka kejadian
diabetes mellitus di dunia berkembang dari 30 juta pada tahun 1985
menjadi 194 juta pada tahun 2006. Tahun 2025 diperkirakan angka ini
terus meningkat mencapai 333 juta. Penderita diabetes mellitus di
Indonesia jumlahnya cukup fantastis, pada tahun 2006 ditemukan 14
juta diabetes mellitus, WHO memperkirakan pada 2030 nanti sekitar
21,3 juta orang Indonesia akan terkena penyakit diabetes mellitus
(Depkes RI, 2000).
Hasil pengkajian yang dilakukan oleh kelompok 6 komunitas profesi
ners angkatan 26 di RW II Kelurahan Pedalangan terdapat 5 penderita
diabetes mellitus dan 6 penderita pra diabetes mellitus. 11 orang
tersebut mempunyai masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan
manajemen kesehatan diri : diabetes mellitus. Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatan diabetes mellitus,
ketidakpatuhan perawatan dan pengobatan. Kurangnya pengetahuan
pada penderita diabetes mellitus dibuktikan dari data sebanyak 8 orang
penderita DM (73%) di RW II Kelurahan Pedalangan mengkonsumsi

makanan beresiko meningkatkan gula darah, sebanyak 9 orang


penderita DM (82%) di RW II Kelurahan Pedalangan memiliki
kebiasaan ngemil beresiko meningkatkan gula darah dan sebanyak 8
orang penderita DM (73%) di RW II Kel. Pedalangan mengkonsumsi
minum minuman manis setiap hari. Hasil dari pengkajian membuktikan
bahwa sebagian penderita pengetahuannya masih kurang. Mereka
belum menerapkan diet yang sebaiknya dijalani penderita diabetes
mellitus.
Penatalaksanaan

diabetes

mellitus

dikenal

pilar

utama

pengelolaan yaitu: penyuluhan, perencanaan makan, latihan jasmani,


dan

obat

hipoglikemik.

Setelah

penderita

diabetes

mellitus

mendapatkan penyuluhan tentang diabetes mellitus dan diet diabetes


mellitus harapannya tidak akan ada komplikasi yang muncul. Terapi gizi
berupa

diet

diabetes

mellitus

merupakan

komponen

utama

keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Pemberian diet diusahakan


untuk dapat memenuhi kebutuhan pasien Diabetes Mellitus, sehingga
pelaksanakan diet Diabetes Mellitus hendaknya diikuti pedoman 3J
( Jumlah, Jadwal, dan Jenis). (Marliani, 2007)
Kendala utama pada penanganan diet Diabetes Mellitus adalah
kejenuhan pasien dalam mengikuti terapi diet yang sangat diperlukan
untuk mencapai keberhasilan. Pelaksanaan diet Diabetes Mellitus
sangat dipengaruhi oleh adanya dukungan dari keluarga. Dukungan
dapat digambarkan sebagai perasaan memiliki atau keyakinan bahwa
seseorang merupakan peserta aktif dalam kegiatan sehari-hari.
Perasaan saling terikat dengan orang lain di lingkungan menimbulkan
kekuatan dan membantu menurunkan perasaan terisolasi (Brunner &
Suddart, 2002). Hal ini sesuai dengan penelitian yang berjudul
Hubungan antara pengetahuan dan sikap penderita diabetes mellitus
dengan kepatuhan diet diabetes mellitus di RSUD AM. Parikesit
Kalimantan Timur menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi
pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan menjalankan program diet
di di RSUD AM. Parikesit Kalimantan Timur. Adanya data tersebut

semakin menguatkan kami untuk memberikan penyuluhan tentang diet


diabetes mellitus kepada penderita dan keluarga agar program diet
diabetes mellitus berjalan karena adanya dukungan keluarga dalam
mengingatkan dan menyediakan makanan yang baik bagi penderita
diabetes mellitus.
B. RENCANA PELAKSANAAN
1. Topik
Diet Diabetes Mellitus
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu,
pengetahuan tentang penyakit diabetes mellitus meningkat
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diet diabetes mellitus
diharapkan :
1) Sasaran mampu menyebutkan tujuan diet diabetes mellitus
2) Sasaran mampu menyebutkan syarat diet diabetes mellitus
3) Sasaran mampu menyebutkan rumus jumlah kalori diet DM
4) Sasaran mampu menyebutkan kriteria
5) Sasaran mampu menyebutkan pedoman jumlah kalori yang
diperlukan sehari bagi penderita DM
6) Sasaran mampu menyebutkan komposisi diet yang digunakan
7) Sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dianjurkan
8) Sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dibatasi
9) Sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dihindari
3. Sasaran
Kelompok penderita diabetes mellitus dan pra diabetes mellitus,
keluarga penderita, kader posyandu RW II Kelurahan Pedalangan
4. Uraian Struktur Kegiatan
Tempat

: Balai RW II Kelurahan Pedalangan

Hari/tanggal : Rabu, 1 Oktober 2015


Waktu

:08.30-09.00 WIB

5. Setting tempat

Keterangan :

: peserta pendidikan kesehatan


: presenter
: fasilitator
: Media

6. Metode
Presentasi dan diskusi
7. Media (terlampir)
8. Pengorganisasian
Peran
Presenter
Observer

Tugas
Mempresentasikan materi pendidikan
kesehatan
Mengobservasi jalannya pendidikan
kesehatan dan menilai proses kegiatan

Mahasiswa
Tyas
Hanif

9. Alat
Proyektor, laptop, alat peraga makanan komunitas, kertas hvs dan
microfon
10. Tahap Pelaksanaan
No
1.

Tahapan

Peralata

Waktu

Pembukaan

n
Microfon

2 menit

Penyajian

Microfon,

materi

proyektor
, laptop,
dan alat
peraga

25 menit

Kegiatan
1
2
3
4

Penyampaian salam pembuka


Penyampaian kontrak waktu
Penyampaian tujuan kegiatan
Penyampaian sub topik pendidikan

kesehatan
5 Berikan reinforcment positif
Presentasi tujuan diet DM
Presentasi syarat diet DM
Presentasi penentuan jumlah kalori diet
DM
Presentasi kriteria
Presentasi pedoman jumlah kalori

makanan

yang diperlukan sehari bagi


penderita DM
Presentasi komposisi diet
Presentasi jenis makanan yang

Penutup

Microfon,

dianjurkan
Presentasi jenis makanan yang dibatasi
Presentasi jenis makanan yang dihindari
1 Minta sasaran menjelaskan kembali

proyektor
,
kuisioner

tentang materi yang disampaikan


Tanyakan perasaan sasaran setelah

diberikan pendidikan kesehatan


Berikan reinforcement positif

evalusi

Berikan kesimpulan hasil pendidikan

kesehatan.
Bagikan kuisioner eveluasi

hasil.

C. KRITERIA EVALUASI
1 Kriteria Evaluasi Struktural
a. Pre planning sudah dibuat
b. Media dan materi sudah dipersiapkan
c. Ada kontrak waktu antara pemberi materi pendidikan kesehatan
2

dengan warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang


Kriteria Evaluasi Proses
a. Berjalan dengan lancar
b. Penyampaian materi sesuai dengan jadwal
c. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mengikuti
pendidikan kesehatan (ceramah) dengan cermat dari awal
sampai akhir
d. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang aktif dalam
pendidikan kesehatan
e. Pemberi materi mampu memfasilitasi jalannya pendidikan
kesehatan dengan baik
f. Penggunaan media presentasi yang baik dan efektif pada saat
pendidikan kesehatan.
3 Kriteria Evaluasi Hasil
Setelah 30 menit mengikuti pendidikan kesehatan, maka:
a. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan tujuan diet diabetes mellitus
b. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan syarat diet diabetes mellitus
c. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan rumus jumlah kalori diet DM
d. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan kriteria.
e. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari
bagi penderita DM
f. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan komposisi diet yang digunakan

g. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu


menyebutkan jenis makanan yang dianjurkan
h. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan jenis makanan yang dibatasi
i. Warga RW II Kelurahan Pedalangan Semarang mampu
menyebutkan jenis makanan yang dihindari

D. REFERENSI JURNAL
1 Dukungan keluarga meningkatkan kepatuhan diet pasien
diabetes mellitus di ruang rawat inap RS. Baptis Hospital Ward
Hasil penelitian menunjukkan terbukti dukungan keluarga dapat
meningkatkan kepatuhan diet pasien Diabetes Mellitus di
Ruang Rawat Inap RS. Baptis Kediri berdasarkan taraf
kemaknaan

0,05

Kesimpulannya

didapatkan

dukungan

keluarga

=0,00
dapat

dan

meningkatkan

kepatuhan diet pasien Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap


RS. Baptis Kediri.
2 Hubungan antara pengetahuan dan sikap penderita diabetes
mellitus dengan kepatuhan diet diabetes mellitus di RSUD. AM,
Parikesit Kalimantan Timur
Hasil penelitian didapatkan umur responden rata-rata adalah
52,20 tahun, pendidikan sebagian besar SMA sebanyak 22
responden

(43,1%),

pekerjaan

sebagian

besar

swasta

sebanyak 20 responden (39,2%), jenis kelamin sebagian besar


laki-laki sebanyak 35 responden (68,6%), lama DM responden
rata-rata adalah 2,73 tahun, semua responden mendapatkan
informasi tentang diit sebanyak 51 responden (100%). Motivasi
dalam menjalankan program diet sebagian besar rendah
sebanyak 21 responden (41,2%). Kepatuhan menjalankan
program diet sebagian besar tidak patuh sebanyak 29

responden (56,9%). Ada hubungan antara motivasi pasien


diabetes mellitus dengan kepatuhan menjalankan program diet
di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang (pvalue =
0,015).

E. DAFTAR PUSTAKA
Depkes.1999.Perawatan Penyakit Dalam dan Bedah. Jakarta:
Depkes.
Marliani L, dkk. 2007. 100 Question & Answers Hipertensi. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo, Gramedia
Nurhasan.2000.Kiat Melawan Penyakit. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Susanti & Sulistyarini. Dukungan Keluarga Meningkatkan
Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Di Ruang Rawat Inap Rs.
Baptis Kediri. Jurnal STIKES Volume 6, No. 1, Juli 2013
Phitri & Widiyaningsih.2013. Hubungan Antara Pengetahuan Dan
Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet
Diabetes Mellitus Di Rsud Am. Parikesit Kalimantan Timur. Jurnal
Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 58-74

Anda mungkin juga menyukai