Anda di halaman 1dari 15

1

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK


DAERAH TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD) PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PALEMBANG
Oleh :
Elbi Kusdianto
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi
Universitas Bina Darma Palembang
elbikusdianto@yahoo.co.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan kontribusi
penerimaan pajak daerah terhadap penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang agar dapat diketahui kekurangan dan
kelemahan dalam pemungutan pajak daerah sehingga dapat memberikan saransaran yang dianggap perlu bagi perkembangan Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Pengukurannya menggunakan rumus efektivitas dan kontribusi. Data yang diolah
adalah data target pajak daerah, realisasi pajak daerah dan realisasi pendapatan
asli daerah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif
dan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis untuk
efektivitas pajak daerah keseluruhan pajak daerah selalu mencapai target, namun
untuk masing-masing pajak daerah ada beberapa pajak daerah yang tidak
mencapai target, sedangkan untuk kontribusi secara keseluruhan sangat baik
berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah namun untuk masing-masing pajak
daerah hanya berkontribusi sangat kurang, kurang, dan sedang.
Kata kunci :Pendapatan Asli Daerah, Pajak Daerah, Efektivitas dan Kontribusi
ABSTRACT
The aim this study was to assess the effectivity and contribution to the local tax
revenue receipts revenue (PAD) in the Department of Revenue Palembang to be
known deficiencies and weaknesses in the area of tax collection in order to
provide suggestions that are considered necessary for the development of the
Department of Revenue area of Palembang. The data used are primary data and
secondary data. The measurement of the effectivity and contribution formula. The
processed data is the target data of local taxes, local taxes and actual realization of
revenue. The data analysis technique used is descriptive analysis of qualitative
and quantitative descriptive. Based on the research results and analytical results
for the effectivity of the overall local tax local tax always hit the target, but to
each there are some local taxes are local taxes do not hit the target, while the
overall excellent contribution to contribute to local revenues, but for each local
taxes contribute only very less, less, and being.
Keywords: Local Revenue, Local Taxes, effectivity and Contributions

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-Undang nomor 28
Tahun
2009
lahir
dengan
pertimbangan
bahwa
UndangUndang Nomor 18 Tahun 1997
tentang pajak daerah dan retribusi
daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 2000 perlu disesuaikan
dengan kebijakan otonomi daerah.
Hal ini berkaitan dengan berlakunya
undang-undang nomor 32 tahun 2004
tentang
pemerintahan
daerah
sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang
perubahan kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang
perimbangan
keuangan
antara
pemerintah
pusat
dan
pemerintah
daerah,
dimana
penyelenggaraan pemerintah daerah
dilakukan
dengan
memberikan
kewenangan yang seluas-luasnya,
disertai dengan pemberian hak dan
kewajiban
menyelenggarakan
otonomi daerah dalam kesatuan
sistempenyelenggaraan pemerintahan
negara.
Dengan adanya otonomi
daerah, daerah diharapkan mampu
berkreasi dalam mencari sumber
penerimaan yang dapat membiayai
pengeluaran pemerintah daerah
dalam rangka menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan,
pembangunan daerah merupakan
suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan suatu
bangsa karena pembangunan daerah
merupakan
wujud
dari
keberlangsungannya pembangunan
suatu negara. Dengan demikian
daerah
mampu
melaksanakan

otonomi, yaitu mampu mengatur,


mengurus
dan
memberdayakan
rumah tangganya sendiri dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
Untuk
mendukung
penyelenggaraan otonomi daerah
diperlukan kewenangan yang luas,
nyata, dan bertanggung jawab di
daerah secara proporsional dan
berkeadilan, jauh dari praktik-praktik
korupsi dan kolusi.
Palembang sebagai salah satu
kota yang melakukan kebijakan
otonomi daerah memiliki beragam
sumber
APBD,
diantaranya
bersumber dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD), dana perimbangan,
lain-lain pendapatan daerah yang
sah, dan pinjaman daerah. Untuk
Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga
memiliki
berbagai
sumber
penerimaan diantaranya bersumber
dari pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah.
Sedangkan untuk pajak daerah
memiliki berbagai jenis penerimaan
pajak diantaranya pajak hotel, pajak
restoran, pajak hiburan, pajak
reklame, pajak penerangan jalan,
pajak parkir, pajak air bawah tanah,
pajak sarang burung walet, pajak
mineral bukan logam dan batuan,
pajak bumi dan bangunan pedesaan
dan perkotaan, bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan.
Dinas Pendapatan Daerah
Kota Palembang atau yang dikenal
dengan sebutan DISPENDA adalah
organisasi yang berada di bawah
pemerintah Kota Palembang yang
memiliki tanggung jawab dalam
pemungutan pendapatan daerah.
Berikut data realisasi dan target
penerimaan pajak daerah serta

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

realisasi pendapat asli daerah secara


keseluruhan pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Palembang untuk tahun
2011 sampai dengan 2013 :
Tabel 1.1
Data target dan realisasi pajak
daerah tahun 2011-2013 pada
dinas pendapatan daerah kota
palembang
Tahun

Target

Realisasi
Penerimaan

2011

Rp
172.117.431.035

Rp
207.746.349.410

2012

Rp
Rp
287.152.544.690 333.104.821.406
2013
Rp
Rp
322.113.406.602 357.230.028.259
Sumber : Laporan realisasi pajak daerah kota

Palembang tahun 2011 s/d 2013

Tabel 1.2
Data realisasi penerimaan
pendapatan asli daerah tahun
2011-2013 pada dinas pendapatan
daerah kota palembang
Tahun
2011
2012
2013

Realisasi Penerimaan PAD


Rp 372.978.041.916
Rp 521.877.454.519
Rp 689.102.464.093

Sumber:Laporan realisasi penerimaan PAD kota


Palembang tahun 2011 s/d 2013

Dari data diatas dapat dilihat


bahwa untuk tahun 2011 realisasi
penerimaan pajak daerah Rp
207.746.349.410, tahun 2012 Rp
333.104.821.406, dan tahun 2013 Rp
357.230.028.259, sedangkan untuk
targetnya
pada
tahun
2011
Rp172.117.431.035, tahun 2012 Rp
287.152.544.690, dan tahun 2013
Rp322.113.406.602, serta untuk
realisasi penerimaan pendapatan asli
daerah tahun 2011 Rp Rp
372.978.041.916, tahun 2012 Rp
521.877.454.519, dan tahun 2013
mencapai Rp 689.102.464.093.
Dari data tersebut akan bisa
diketahui bagaimana efektivitas

penerimaan pajak dan kontribusi


pajak daerah terhadap penerimaan
Pendapatan Asli Daerah, data yang
digunakan untuk melihat efektif atau
tidak penerimaan pajak daerah
adalah data realisasi pajak daerah
dan target pajak daerah, jika
penerimaan pajak daerah tidak
efektif maka kontribusi pajak daerah
terhadap penerimaan Pendapatan
Asli Daerah juga tidak akan
maksimal, untuk melihat kontribusi
penerimaan pajak daerah terhadap
penerimaan Pendapatan Asli Daerah
diperlukan data realisasi pajak daerah
dan data realisasi penerimaan
Pendapatan Asli Daerah.
Namun dalam pemungutan
pajak
daerah
seringkali
penerimaannya tidak efektif atau
tidak
mencapai
target,
jika
penerimaan pajak daerah tidak
efektif maka akan menghambat
perkembangan pemerintahan daerah
untuk
membiayai
pengeluaran
pemerintahan
dalam
rangka
menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan, karena pajak daerah
memiliki kontribusi terbesar terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Untuk
itulah penulis ingin mengetahui
tingkat efektivitas penerimaan pajak
daerah apakah sudah mencapai target
apa belum dan seberapa besar
kontribusi pajak daerah terhadap
penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) serta perbandingan efektivitas
dan kontribusi untuk masing-masing
pajak daerah dibandingkan dengan
efektivitas dan kontribusi pajak
daerah secara keseluruhan terhadap
Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas
Pendapatan Daerah Kota Palembang.
Berdasarkan
uraian-uraian
diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil
judul
Analisis

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

Efektivitas
dan
Kontribusi
Penerimaan
Pajak
Daerah
Terhadap Penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Pada Dinas
Pendapatan
Daerah
Kota
Palembang.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang
telah
diuraikan
maka
perumusan masalah dari penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana tingkat efektivitas dan
kontribusi penerimaan pajak
daerah terhadap penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pada Dinas Pendapatan Daerah
Kota Palembang ?
2. Bagaimana
efektivitas
dan
kontribusi masing-masing pajak
daerah dibandingkan dengan
efektivitas dan kontribusi pajak
daerah secara keseluruhan Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang ?
Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari terlalu
luasnya ruang lingkup pembahasan
serta
tercapainya
suatu
hasil
pembahasan yang lebih rinci dan
terarah
maka
ruang
lingkup
pembahasan yang penulis lakukan
yaitu
menganalisis
tingkat
penerimaan pajak daerah dan
kontribusi pajak daerah terhadap
penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Palembang tahun 2011,
2012, 2013.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
tingkat
efektivitas
penerimaan pajak daerah dan
seberapa besar kontribusi pajak

daerah
terhadap
penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan bagi Dinas
Pendapatan Daerah Kota Palembang
untuk menilai tingkat penerimaan
pajak daerah dan kontribusi pajak
daerah
terhadap
penerimaan
Pendapatan Asli Daerah.
2. Manfaat Teoritis
Sumbangan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan di bidang ekonomi,
khususnya di bidang pajak daerah
dan menjadi sumber referensi bagi
penulis skripsi atau karya ilmiah
lainnya dimasa yang akan datang.
OBJEK DAN METODOLOGI
PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian pada Dinas
Pendapatan Daerah (DISPENDA)
Kota Palembang yang beralamat di
Jl.Merdeka No.21 Kota Palembang,
30132.
Metodologi Penelitian
Operasional Variabel
Operasinal Variabel adalah
sesuatu hal yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari
sehingga
diperoleh
informasi
tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya.
Agar penelitian lebih jelas, maka
perlu ditetapkan operasional variabel
sebagai berikut :
1. Variabel Independen(Variabel X)
Variabel
independen
sering
disebut dengan variabel bebas.

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

Variabel bebas adalah variabel


yang mempengaruhi variabel
yang lainnya atau menjadi
penyebab timbulnya variabel
dependen. Dalam penelitian ini
variabel independennya adalah
Efektifitas Pajak Daerah (X1) dan
Kontribusi Pajak Daerah (X2).
2. Variabel Dependen (Variabel Y)
Variabel
dependen
disebut
variabel terikat. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas. Dalam
penelitian
ini
variabel
dependennya adalah Pendapatan
Asli Daerah (PAD).
Sumber dan Teknik Pengumpulan
Data
Jenis-jenis data yang dapat
digunakan dalam penelitian yaitu :
1. Data Primer
Menurut Sanusi (2013:104),
data primer adalah data yang pertama
kali dicatat dan dikumpulkan oleh
peneliti. Dalam hal ini data yang
diperoleh dari hasil interview dan
observasi berupa catatan dan
dokumen yang diperoleh langsung
dari objek penelitian. Data ini
diperoleh dengan cara:
a) Wawancara (Interview)
Dalam hal ini dengan cara
interview atau tanya jawab secara
langsung ke pihak DISPENDA
Kota
Palembang
melalui
pimpinan atau karyawan yang
memiliki
wewenang
untuk
memberikan
data
yang
diperlukan oleh penulis.
b) Pengamatan (Observasi)
Dalam
hal
ini
penulis
mengadakan pengamatan secara
langsung ke Dinas Pendapatan
Daerah
(DISPENDA)
Kota

Palembang mengenai hal-hal


yang diperlukan dalam penulisan.
c) Dokumentasi
Dalam
hal
ini
metode
pengumpulan
data
yang
dilakukan
dengan
cara
mengamati,
melihat
dan
mengumpulkan
dokumendokumen
dengan
cara
mempelajari arsip, laporan yang
berkaitan dengan kebutuhan data
penelitian.
2. Data Sekunder
Metode pengumpulan data
sekunder yang didapat oleh penulis
yaitu berasal dari dokumen instansi
dan dengan cara membaca dan
mempelajari
buku-buku
yang
mendukung penelitian, jurnal, artikel
dan akses internet. Data yang
diperoleh berupa Struktur Organisasi
beserta tugas dan fungsinya, Sejarah
Pembentukan Dinas Pendapatan
Daerah Kota Palembang, Visi dan
Misi, laporan kinerja berupa target
dan realisasi penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari:
pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan, lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang sah.
Teknik Analisis Data
Menurut Sanusi (2013:115)
Teknik
analisis
data
adalah
mendeskripsikan teknik analisis apa
yang akan digunakan oleh peneliti
untuk menganalisis data yang telah
dikumpulkan,
termasuk
pengujiannya. Dalam penelitian ini
penulis
menggunakan
metode
analisis deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif. Deskriptif
kualitatif merupakan suatu penelitian
yang mempunyai tujuan untuk
menyusun teori, memandang teori

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

sebagai hasil proses induksi dari


wawancara terhadap fakta yang
disusun melalui proses pengumpulan
data,
kategorisasi
data,
dan
pengembangan pola atau susunan
teori.
Sedangkan
deskriptif
kuantitatif merupakan analisis yang
menggambarkan, menjelaskan suatu
keadaan yang diperoleh dari hasil
perhitungan data angka-angka yang
kemudian
akan
ditarik
kesimpulannya dari hubungan yang
relevan dengan masalah yang ada,
kemudian dari kesimpulan tersebut
dapat dijadikan saran-saran yang
dianggap perlu bagi perkembangan
Instansi.
Perhitungan
angka-angka
menggunakan rumus efektivitas dan
kontribusi :
1. Analisis Efektivitas
Besarnya peningkatan efektivitas
pajak daerah dapat dihitung dengan
rumus :
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
X 100%
Target Penerimaan Pajak Daerah
2. Analisis Kontribusi
Kontribusi pajak daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD),
dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
X 100%
Realisasi Penerimaan PAD

Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Analisis Efektivitas
Menurut
Deddi
(2010:161)
Efektivitas menunjukkan kesuksesan

atau kegagalan dalam pencapaian


tujuan sebuah kegiatan/kebijakan di
mana ukuran efektivitas merupakan
refleksi output.
Kriteria Efektivitas adalah :
Persentase Kinerja
Keuangan

Kriteria

Diatas 100%

Sangat Efektif

90% - 100%

Efektif

80% - 90%

Cukup Efektif

60% - 80%

Kurang Efektif

Kurang dari 60%

Tidak Efektif

Analisis
Efektivitas
MasingMasing Penerimaan Pajak Daerah
Di Bandingkan Dengan Target
Masing-Masing Pajak daerah
1. Efektivitas Pajak Hotel
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak hotel sebesar
112,69%, pada tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak hotel mengalami
penurunan 13,43% dari tahun 2011
atau hanya sebesar 99,26% dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas pajak
hotel mencapai 133,57%, pada tahun
2012 pajak hotel tidak mencapai
target dengan kriteria efektif, ini
disebabkan kurangnya kesadaran
wajib pajak untuk membayar pajak
dan kurangnya pengawasan karena
mengingat setiap tahun selalu
bertambahnya jumlah hotel di kota
Palembang,tahun 2011 dan 2013
pajak hotel mencapai target.
2. Efektivitas Pajak Restoran
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak restoran sebesar

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

108,11%, pada tahun 2012 tingkat


efektivitas pajak restoran sebesar
114,89% dan pada tahun 2013
tingkat efektivitas pajak restoran
sebesar 114,05%, ini berarti tingkat
pemungutan pajak restoran dari
tahun 2011 sampai tahun 2013 selalu
mencapai target.
3. Efektivitas Pajak Hiburan
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak hiburan sebesar
95,06%, pada tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak hiburan mengalami
peningkatan 19,38% dari tahun 2011
atau sebesar 114,44%, dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas pajak
hiburan sebesar 109,70%, pada tahun
2011 pajak hiburan tidak mencapai
terget dengan kriteria efektif,
sedangkan pada tahun 2012 dan
tahun
2013
mencapai
target
penyebabnya
adalah
karena
bertambah
banyaknya
hiburanhiburan baru yang mulai dibuka.
4. Efektivitas Pajak Reklame
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak reklame sebesar
154,98%, pada tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak reklame mengalami
penurunan 52,96% dari tahun 2011
atau hanya 102,02% dan pada tahun
2013 tingkat efektivitas pajak
reklame sebesar 94,91% atau
mengalami penurunan kembali dari
tahun sebelumnya, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa setiap tahun
pemungutan pajak reklame selalu
mengalami penurunan bahkan di
tahun 2013 pajak reklame tidak
mencapai target dengan kriteria
efektif, ini disebabkan karena
kurangnya koordinasi antara instansi-

instansi terkait dan kurangnya


pengawasan terhadap reklame yang
insidentil.
5. Efektivitas Pajak Penerangan
Jalan PLN
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak penerangan jalan
PLN sebesar 110,01 %, tahun 2012
tingkat efektivitas pajak penerangan
jalan PLN mencapai 120,54 % atau
mengalami peningkatan dari tahun
2011 sebesar 10,53%, dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas pajak
penerangan jalan PLN mencapai
128,63%
juga
mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya,
dengan demikian pemungutan pajak
penerangan jalan PLN setiap tahun
selalu mengalami peningkatan dan
mencapai target, ini disebabkan
karena bertambah jumlah jalanan
yang diterangi dan bertambahnya
jumlah pemasangan tenaga listrik di
rumahrumah
sehingga
menyebabkan nilai jual tenaga listrik
bertambah.
6. Efektivitas Pajak Penerangan
Jalan Non PLN
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak penerangan jalan
non PLN sebesar 112,34%, tahun
2012 tingkat efektivitas pajak
penerangan
jalan
non
PLN
mengalami peningkatan 32,62% dari
tahun 2011 atau mencapai 144,96%
dan pada tahun 2013 tingkat
efektivitas pajak penerangan jalan
non PLN sebesar 133,86% atau
mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya, walaupun pemungutan
pajak penerangan jalan non PLN dari
tahun 2011 sampai tahun 2013
berfluktuatif akan tetapi dapat

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

dikatakan
pemungutan
pajak
penerangan jalan non PLN selalu
mencapai target.
7. Efektivitas Pajak Mineral
Bukan Logam Dan Batuan
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak mineral bukan
logam dan batuan sebesar 171,44%,
tahun 2012 tingkat efektivitas pajak
mineral bukan logam dan batuan
mengalami penurunan 22,61% dari
tahun 2011 atau hanya sebesar
148,83%, dan pada tahun 2013
tingkat efektivitas pajak mineral
bukan logam dan batuan mengalami
penurunan kembali dari tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
81,55%, dari tahun 2011 sampai
tahun 2013 tingkat pemungutan
pajak mineral bukan logam dan
batuan selalu mengalami penurunan,
bahkan pada tahun 2013 tingkat
pemungutan pajak mineral bukan
logam dan batuan tidak mencapai
target dengan kriteria cukup efektif,
ini disebabkan karena objek pajak
berupa pasir kini semakin berkurang
jumlahnya
yang
melakukan
penggalian di kota palembang,
karena saat ini mayoritas proyek
pembangunan menggunakan pasir
dari luar kota, bukan hasil dari
penggalian
di
perairan
kota
palembang.
8. Efektivitas Pajak Parkir
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak parkir sebesar
138,85%, tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak parkir mengalami
peningkatan 15,66% dari tahun 2011
atau sebesar 154,51%, dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas pajak
parkir mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya yang hanya


mencapai
145,18%,
walaupun
pemungutan pajak parkir dari tahun
2011 sampai tahun 2013 berfluktuatif
akan
tetapi
dapat
dikatakan
pemungutan pajak parkir selalu
mencapai target.
9. Efektivitas Pajak Air Bawah
Tanah
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak air bawah tanah
sebesar 100,02%, tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak air bawah tanah
sebesar 100,15% dan pada tahun
2013 tingkat efektivitas pajak air
bawah tanah mencapai 101,24%, ini
menunjukkan bahwa pemungutan
pajak air bawah tanah dari tahun
2011 sampai tahun 2013 mengalami
peningkatan terus menerus setiap
tahun walaupun kenaikannya tidak
terlalu besar dan dapat dikatakan
pemungutan pajak air bawah tanah
selalu mencapai target.
10. Efektivitas Pajak Sarang
Burung Walet
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas pajak sarang burung walet
sebesar 101,53%, tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak sarang burung walet
mengalami
penurunan
sebesar
69,57% dari tahun 2011 atau hanya
31,96% dan pada tahun 2013 tingkat
efektivitas pajak sarang burung walet
sebesar 63,93%, pada tahun 2011
mencapai target sedangkan pada
tahun 2012 tidak mencapai target
dengan kriteria tidak efektif,
begitupun pada tahun 2013 juga
tidak mencapai target dengan kriteria
kurang efektif, ini disebabkan karena
kurangnya pengawasan terhadap
pengusaha sarang burung walet serta

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

kurangnya sosialisasi tentang pajak


sarang burung walet dan masih
sedikitnya
dan
berkurangnya
pengusaha sarang burung walet yang
ada di Kota Palembang.
11. Efektivitas Pajak Bumi Dan
Bangunan
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2012 tingkat
efektivitas pajak bumi dan bangunan
sebesar 91,11%, dan pada tahun
2013 tingkat efektivitas pajak bumi
dan
bangunan
mengalami
peningkatan sedikit dari tahun
sebelumnya yang mencapai 95,35%,
walaupun pemungutan pajak bumi
dan
bangunan
mengalami
peningkatan akan tetapi masih
dikatakan tidak mencapai target atau
masih kurang dari target yang telah
ditetapkan dengan kriteria efektif, ini
disebabkan karena terlalu tingginya
target
yang
ditetapkan
oleh
pemerintah daerah Kota Palembang
dari
target
yang sebelumnya
ditetapkan sewaktu masih dipungut
oleh pemerintah pusat yang hanya
Rp40.000.000.000
sampai
Rp50.000.000.000,
dan
masih
kurangnya tenaga ahli di bidang
Pajak Bumi dan Bangunan pada
Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang.
12. Efektivitas Bea Perolehan Hak
Atas Tanah Dan Bangunan
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas bea perolehan hak atas
tanah
dan
bangunan
sebesar
139,59%, tahun 2012 tingkat
efektivitas bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan mengalami
peningkatan 6,21% dari tahun 2011
atau sebesar 145,80%, dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas bea

perolehan hak atas tanah dan


bangunan sebesar 100,39% atau
mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya, walaupun pemungutan
bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan dari tahun 2011 sampai
tahun 2013 berfluktuatif akan tetapi
dapat dikatakan pemungutannya
selalu mencapai target.
Analisis Efektivitas Penerimaan
Pajak Daerah Keseluruhan Di
Bandingkan
Dengan
Target
Keseluruhan Pajak Daerah
Berdasarkan analisis maka dapat
diketahui pada tahun 2011 tingkat
efektivitas penerimaan pajak daerah
keseluruhan sebesar 120,70%, tahun
2012 tingkat efektivitas penerimaan
pajak daerah keseluruhan mengalami
penurunan 4,70% dari tahun 2011
atau sebesar 116,00%, dan pada
tahun 2013 tingkat efektivitas
penerimaan
pajak
daerah
keseluruhan mengalami penurunan
kembali dari tahun sebelumnya yang
hanya mencapai 110,90%, walaupun
pemungutan
pajak
daerah
keseluruhan dari tahun 2011 sampai
tahun 2013 selalu mengalami
penurunan
akan
tetapi
dapat
dikatakan pemungutan pajak daerah
keseluruhan selalu mencapai target.
Pada
tahun
2011
tingkat
efektivitasnya sebesar 120.70%,
tahun 2012 sebesar 116,00%, dan
pada tahun 2013 sebesar 110,90%.

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

10

Perhitungan Efektivitas Masing-Masing Pajak Daerah dan Pajak Daerah


Keseluruhan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang Tahun 20112013
Tahun
2011

2012

2013

Jenis Pajak
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan PLN
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bkn logam &
batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
BPHTB
JUMLAH PENERIMAAN
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan PLN
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bkn Logam &
batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB Pedesaan Dan Perkotaan
BPHTB
JUMLAH PENERIMAAN
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan PLN
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bkn Logam &
batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB Pedesaan Dan Perkotaan
BPHTB
JUMLAH PENERIMAAN

Target

Realisasi

Efektivitas

Keterangan

Rp 16.502.664.650
Rp 22.479.450.500
Rp 6.277.130.790
Rp 5.121.951.765
Rp 62.725.404.000
Rp1.985.446.890

Rp 18.596.699.903
Rp 24.303.405.188
Rp 5.967.246.597
Rp 7.937.771.136
Rp 69.004.384.193
Rp 2.230.546.054

112,69 %
108,11 %
95,06 %
154,98 %
110,01 %
112,34 %

Sangat Efektif
Sangat Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif

Rp 501.012.745

Rp 858.954.037

171,44 %

Sangat Efektif

Rp 2.748.298.395
Rp 6.650.000
Rp 77.350.000
Rp 53.692.071.300
Rp 172.117.431.035

Rp 3.816.026.337
Rp 6.651.000
Rp 78.530.000
Rp 74.946.134.964
Rp 207.746.349.410

138,85 %
100,02 %
101,53 %
139,59 %
120,70 %

Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif

Rp 20.000.000.000
Rp 27.500.000.000
Rp 6.500.000.000
Rp 9.000.000.000
Rp 64.684.977.420
Rp 2.547.473.200

Rp 19.851.876.671
Rp 31.594.733.209
Rp 7.438.853.578
Rp 9.182.077.878
Rp 77.971.321.821
Rp 3.692.941.801

99,26 %
114,89 %
114,44 %
102,02 %
120,54 %
144,96 %

Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif

Rp 1.000.000.000

Rp 1.488.299.956

148,83 %

Sangat Efektif

Rp 4.250.000.000
Rp7.344.070
Rp 100.000.000
Rp 83.562.750.000
Rp 68.000.000.000
Rp 287.152.544.690

Rp 6.566.830.322
Rp 7.355.000
Rp 31.960.000
Rp 76.134.848.215
Rp 99.143.722.955
Rp 333.104.821.406

154,51 %
100,15 %
31,96 %
91,11 %
145,80 %
116,00 %

Sangat Efektif
Sangat Efektif
Tidak Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif

Rp 23.000.000.000
Rp 31.500.000.000
Rp 7.025.000.000
Rp 9.200.000.000
Rp 73.600.935.922
Rp 2.116.435.000

Rp 30.720.894.276
Rp 35.926.603.685
Rp 7.706.129.728
Rp 8.731.561.027
Rp 94.671.200.935
Rp 2.833.147.668

133,57 %
114,05 %
109,70 %
94,91 %
128,63 %
133,86 %

Sangat Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif

Rp 1.000.000.000

Rp 815.453.071

81,55 %

Cukup Efektif

Rp 10.500.000.000
Rp 8.445.680
Rp 50.000.000
Rp 83.562.750.000
Rp 80.549.840.000
Rp 322.113.406.602

Rp 15.243.492.916
Rp 8.550.000
Rp 31.965.000
Rp 79.673.835.193
Rp 80.867.194.759
Rp 357.230.028.259

145,18 %
101,24 %
63,93 %
95,35 %
100,39 %
110,90 %

Sangat Efektif
Sangat Efektif
Kurang Efektif
Efektif
Sangat Efektif
Sangat Efektif

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

11

Analisis Kontribusi
Kata kontribusi menurut Alwi dalam
Mourin (2013:4) berarti iuran uang
atau sumbangan
Kriteria Kontribusi adalah :
Rasio

Kemampuan
Keuangan Daerah

00,00% - 10,00%

Sangat kurang

10,01% - 20,00%

Kurang

20,01% - 30,00%

Sedang

30,01% - 40,00%

Cukup

40,01% - 50,00%

Baik

> 50,00%

Sangat baik

Analisis
Kontribusi
MasingMasing Penerimaan Pajak Daerah
Di Bandingkan Dengan Realisasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Setelah
melakukan
analisis
kontribusi bahwa dapat diketahui
untuk masing-masing pajak yaitu
pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak
penerangan jalan PLN, pajak
Penerangan jalan non PLN, pajak
pajak mineral bukan logam dan
batuan, pajak parkir, pajak air bawah
tanah, pajak sarang burung walet,
pajak bumi dan bangunan, dan bea
perolehan hak atas tanah dan
bangunan memberikan kontribusi
yang
sangat
kecil
terhadap
pendapatan asli daerah karena hanya
memberikan tingkat kontribusi masih
di bawah 10% dengan kriteria
kontribusi sangat kurang, hanya
beberapa pajak yang memberikan
kontribusi diatas 10% dan 20%
itupun masih dengan kriteria
kontribusi kurang dan sedang, yaitu
pada tahun 2011 pajak penerangan
jalan PLN (kurang) dan bea
perolehan hak atas tanah dan

bangunan (sedang), pada tahun 2012


dan tahun 2013 yaitu pajak
penerangan jalan PLN (kurang),
pajak bumi dan bangunan (kurang),
dan bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan (kurang).
Analisis Kontribusi Penerimaan
Pajak Daerah Keseluruhan Di
Bandingkan Dengan Realisasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan analisis di atas maka
dapat diketahui kontribusi pajak
daerah
keseluruhan
terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tahun anggaran 2011 kontribusi
pajak daerah keseluruhan sebesar
55,70%, tahun anggaran 2012
sebesar 63,83%, dan tahun anggaran
2013 sebesar 51,84%. Dari tahun
2011 sampai tahun 2013 kontribusi
pajak daerah keseluruhan terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih
dari
limapuluh
persen
atau
berkontribusi lebih dari setengah
realisasi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dengan kriteria kontribusi
sangat baik.

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

12

Perhitungan Kontribusi Masing-Masing Pajak Daerah dan Pajak Daerah


Keseluruhan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Palembang Tahun 2011-2013
Tahun

Jenis Pajak Daerah

2011

Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan pln
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bukan logam
& batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
BPHTB
Jumlah Penerimaan Pajak

2012

2013

Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan pln
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bukan logam
& batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB
BPHTB
Jumlah Penerimaan Pajak
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan pln
Pajak Penerangan Jalan Non
PLN
Pajak Mineral bukan logam
& batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
PBB
BPHTB
Jumlah Penerimaan Pajak

Realisasi Pajak
Daerah
Rp 18.596.699.903
Rp 24.303.405.188
Rp 5.967.246.597
Rp 7.937.771.136
Rp 69.004.384.193
Rp 2.230.546.054

Realisasi Pendapatan
Asli Daerah
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916

Kontribusi

Keterangan

4,99 %
6,52 %
1,60 %
2,13 %
18,50 %
0,60 %

Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Sangat Kurang

Rp 858.954.037

Rp 372.978.041.916

0,23 %

Sangat Kurang

Rp 3.816.026.337
Rp 6.651.000
Rp 78.530.000
Rp 74.946.134.964
Rp 207.746.349.410

Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916
Rp 372.978.041.916

1,02 %
0,0017 %
0,021 %
20,09 %
55,70 %

Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sedang
Sangat Baik

Rp 19.851.876.671
Rp 31.594.733.209
Rp 7.438.853.578
Rp 9.182.077.878
Rp 77.971.321.821
Rp 3.692.941.801

Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519

3,80 %
6,05 %
1,42 %
1,76 %
14,94 %
0,70 %

Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Sangat Kurang

Rp 1.488.299.956

Rp 521.877.454.519

0,28 %

Sangat Kurang

Rp 6.566.830.322
Rp 7.355.000
Rp 31.960.000
Rp 76.134.848.215
Rp 99.143.722.955
Rp 333.104.821.406

Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519
Rp 521.877.454.519

1,26 %
0,0014 %
0,006 %
14,59 %
19,00 %
63,83 %

Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Kurang
Sangat Baik

Rp 30.720.894.276
Rp 35.926.603.685
Rp 7.706.129.728
Rp 8.731.561.027
Rp 94.671.200.935
Rp 2.833.147.668

Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093

4,46 %
5,21 %
1,12 %
1,27 %
13,74 %
0,41 %

Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Sangat Kurang

Rp 815.453.071

Rp 689.102.464.093

0,11 %

Sangat Kurang

Rp 15.243.492.916
Rp 8.550.000
Rp 31.965.000
Rp 79.673.835.193
Rp 80.867.194.759
Rp 357.230.028.259

Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093
Rp 689.102.464.093

2,21 %
0,0012 %
0,004 %
11,56 %
11,73 %
51,84 %

Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Kurang
Kurang
Sangat Baik

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

13

Analisis Perbandingan
Analisis Perbandingan Efektivitas
Masing-Masing Pajak Daerah
Dengan Efektivitas Pajak Daerah
Keseluruhan
Untuk masing-masing pajak daerah
ada beberapa pajak daerah yang
tingkat pemungutannya masih tidak
mencapai target, sedangkan secara
keseluruhan
pemungutan
pajak
daerah selalu mencapai target.
Analisis Perbandingan Kontribusi
Masing-Masing Pajak Daerah
Dengan Kontribusi Pajak Daerah
Keseluruhan Terhadap PAD
Untuk masing-masing realisasi pajak
daerah berkontribusi sangat kurang,
kurang
dan
sedang
terhadap
Pendapatan Asli Daerah, namun
secara keseluruhan realisasi pajak
daerah sangat berkontribusi terhadap
Pendapatan Asli daerah dengan
kriteria sangat baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil
pembahasan,
analisis dan penelitian mengenai
efektivitas dan kontribusi pajak
daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah
serta
perbandingan
efektivitas dan kontribusi masingmasing pajak daerah dengan
efektivitas dan kontribusi pajak
daerah keseluruhan pada Dinas
Pendapatan Daerah Kota Palembang.
Simpulan yang dapat diambil
berdasarkan hasil uraian sebelumnya
dengan menggunakan pengukuran
efektivitas dan kontribusi adalah :
1. Analisis
efektivitas,
setelah
melakukan analisis efektivitas
bahwa dapat diketahui secara

keseluruhan penerimaan pajak


daerah dari tahun 2011 sampai
tahun 2013 selalu mencapai
target (sangat efektif), namun
untuk
masing-masing
pajak
daerah ada beberapa pajak daerah
yang tidak mencapai target atau
tidak terealisasi yaitu pada tahun
2011 pajak yang tidak terealisasi
adalah pajak hiburan (efektif),
tahun 2012 yaitu pajak hotel
(efektif), pajak sarang burung
walet (tidak efektif), dan pajak
bumi dan bangunan (efektif), dan
pada tahun 2013 pajak yang tidak
mencapai target adalah pajak
reklame (efektif), pajak mineral
bukan logam dan batuan (cukup
efektif), pajak sarang burung
walet (kurang efektif), dan pajak
bumi dan bangunan (efektif).
Sedangkan untuk masing-masing
pajak
daerah
yang
lain
pemungutannya mencapai target
(sangat efektif).
2. Analisis
kontribusi,
setelah
melakukan analisis kontribusi
bahwa dapat diketahui secara
keseluruhan penerimaan pajak
daerah dari tahun 2011 sampai
tahun 2013 dikatakan sangat
berkontribusi
terhadap
Pendapatan Asli Daerah karena
berkontribusi lebih dari setengah
dari realisasi Pendapatan Asli
Daerah atau berkontribusi diatas
50% dengan kriteria kontribusi
sangat baik, namun untuk
masing-masing pajak daerah
memberikan kontribusi yang
sangat kecil karena hanya
memberikan tingkat kontribusi
masih di bawah 10% dengan
kriteria kontribusi sangat kurang,
hanya beberapa pajak yang

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

14

memberikan kontribusi diatas


10% dan 20% itupun masih
dengan kriteria kontribusi kurang
dan sedang, yaitu pada tahun
2011 pajak penerangan jalan PLN
(kurang) dan bea perolehan hak
atas
tanah
dan
bangunan
(sedang), pada tahun 2012 dan
tahun
2013
yaitu
pajak
penerangan jalan PLN (kurang),
pajak bumi dan bangunan
(kurang), dan bea perolehan hak
atas
tanah
dan
bangunan
(kurang).
3. Perbandingan.
Perbandingan
efektivitas masing-masing pajak
daerah dengan efektivitas pajak
daerah
keseluruhan,
untuk
masing-masing pajak daerah ada
beberapa pajak daerah yang
tingkat pemungutannya masih
tidak mencapai target, sedangkan
secara keseluruhan pemungutan
pajak daerah selalu mencapai
target. Perbandingan kontribusi
masing-masing pajak daerah
dengan kontribusi pajak daerah
keseluruhan,
untuk
masingmasing realisasi pajak daerah
berkontribusi sangat kurang,
kurang dan sedang terhadap
Pendapatan Asli Daerah, namun
secara keseluruhan realisasi pajak
daerah
sangat
berkontribusi
terhadap Pendapatan Asli daerah
dengan kriteria sangat baik.
Saran
Berdasarkan simpulan diatas, berikut
ini disampaikan beberapa saran yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan
bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang dimasa yang akan datang.
Saran-saran dimaksud antara lain :

1. Perlu
adanya
peran
serta
Pemerintah
Daerah
Kota
Palembang
melalui
upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi
penerimaan pajak daerah agar
pajak daerah yang tidak mencapai
target ditahun yang akan datang
bisa
meningkatkan
realisasi
penerimaan dan mencapai target.
Upaya
intensifikasi
berupa
meningkatkan pengawasan wajib
pajak, meningkatkan sumber
daya manusia dan kualitas
sumber daya manusia bagi aparat
pelaksana melalui pelatihan agar
dalam melaksanakan tugas dapat
meningkatkan mutu kerjanya,
serta melakukan penyuluhan, dan
sosialisasi terhadap perubahan
peraturan
daerah
yang
berhubungan
dengan
pajak.
Upaya
ekstensifikasi
dapat
dilakukan
dengan
lebih
mengintensifkan
pendataan
terhadap objek maupun subjek
pajak, dan jika perlu merevisi
peraturan daerah yang sudah
lama atau sudah kadaluarsa
menjadi peraturan daerah baru
yang
sesuai
dengan
perkembangan ekonomi.
2. Secara keseluruhan penerimaan
pajak daerah sangat berkontribusi
terhadap Pendapatan Asli Daerah,
penulis memberikan saran supaya
lebih meningkatkan lagi kinerja
aparat pemungut dan pengawasan
pemungut pajak yang disiplin dan
baik supaya ditahun-tahun yang
akan datang pajak daerah
keseluruhan selalu memberikan
kontribusi yang sangat baik
terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
3. Dalam menetapkan target perlu
melihat capaian realisasi ditahun

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

15

sebelumnya supaya ditahun yang


akan datang target yang telah
ditetapkan bisa tercapai dan agar
masing-masing pajak daerah bisa
DAFTAR PUSTAKA
Aprinda, Monica. 2011. Analisis
Efektifitas dan Kontribusi Pajak
Hotel Terhadap Penerimaan Pajak
Daerah Pada Dinas Pendapatan
Daerah
Kota
Palembang.
Universitas Bina Darma Palembang.
Danang. 2011. Metodologi Penelitian
Ekonomi. Yogyakarta: CAPS
Darwin. 2010. Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Modul
Pelatihan Pajak Brevet A Brevet B
Terpadu. Jakarta: Ikatan Akuntan
Indonesia.
Julastiana,Yaneka dan Suartana, I
Wayan. 2012. Analisis efisiensi dan
efektivitas penerimaan pendapatan
asli daerah kabupaten Klungkung.
Mardiasmo.
2009.
Perpajakan.
Yogyakarta: Andi.
Memah, Edward W. 2013. Efektivitas
dan kontribusi penerimaan pajak
hotel dan restoran terhadap pad kota
Manado.
Mosal,Mourin M. 2013. Analisis
efektivitas, kontribusi pajak parkir
terhadap pendapatan asli daerah
(pad) dan penerapan akuntansi di
kota Manado.
Nariana, dkk. 2012. Analisis kontribusi
pajak parkir terhadap pendapatan
asli daerah kota Palembang.
Nordiawan, Deddi dan Hertianti,
Ayuningtyas. 2010. Akuntansi Sektor
Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Novalita,Betta Sari. 2005. Peranan
pajak daerah dalam meningkatkan
pendapatan asli daerah kabupaten
Bogor.
Peraturan daerah kota palembang
Nomor 7 Tahun 2012 tentang

berkontribusi lebih baik lagi


terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD).

perubahan atas peraturan daerah kota


Palembang Nomor 9 tahun 2008
tentang
pembentukan,
susunan
organisasi dan tata kerja dinas daerah
kota Palembang.
Rahayuningsih. 2009. Analisis efektifitas
pajak reklame terhadap peningkatan
pendapatan asli daerah (pad) di
kabupaten Banyuwangi.
Sanusi,Anwar.
2013.
Metodologi
Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Siahaan,Marihot Pahala. 2010. Pajak
Daerah & Retribusi Daerah. Jakarta:
Rajawali Pers.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Wijaya, Haw. 2009. Otonomi Daerah
dan Daerah Otonom. Jakarta:
Rajawali Pers.
Yani,Ahmad.
2009.
Hubungan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah di Indonesia. Jakarta:
Rajawali Pers.
Zuraida,Ida. 2012. Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Jakarta: Sinar
Grafika.
http://dhiasitsme.wordpress.com/2013/0
6/30/pendapatan-asli-daerah-sebagai
cerminan-ekonomi-daerah/
http://jhohandewangga.wordpress.com/2
012/02/27/pengertian-dan-macammacam-pajak-daerah/
http://sonnylazio.blogspot.com/2012/06/
pengertian-dan-sumber-sumberpendapatan.html
http://maypuspita05.blogspot.com/2014/
01/mekanisme-pemungutan-pajakpengambilan_17.html

Jurnal Skripsi 02 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai