Anda di halaman 1dari 4

Sumber Akidah Islam

Sunah
tu lla h

A kal
yang
s ih a t

Sum be
r
A k id a h
A l-Is la m
Q u ra n
A sSunna
h

Al-Quran

Maksud dari segi bahasa: Baca(qaraa), Kaitan (qarinah), atau Gabung


(qarana)
Definisi dr segi istilah: Kalam Allah yang diwahyukan kpd Rasulullah
s.a.w melalui malaikat Jibril a.s dalam bhs Arab bermula dari surah alFatihah sehingga surah al-Nas, ditulis dalam mashaf yang disebut alKitab dan membacanya adalah suatu ibadat.

MP

am

ka
ia

h
g

ya
ya

n
y

ha
Q

As-Sunnah

Maksud (bahasa): Jalan, cara hidup, kebiasaan yg biasa dilakukan.


Dari segi definisi ia mmbawa maksud yang sama dengan hadith iaitu Segala
perkara yang disandarkan (riwayat) kpd Nabi Muhammad s.a.w sama ada
percakapan, perbuatan @ pengakuan sebelum atau selepas kenabian yang
melibatkan usaha atau tidak.

Sunnah Qawliyyah (Perkataan)

-Semua yang diperkatakan oleh Rasulullah s.a.w yg menjadi syariat yg


wajib diikuti
Cth: Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud Segala amalan itu
mengikuti niat (orang yang meniatkan). (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sunnah Filiyyah (Perbuatan)

-Sebahagian perbuatan Rasulullah saw yang menjadi syariat. Cth: cara


solat dan haji.

Sunnah Taqririyah (Pengakuan)

-Segala diam Rasulullah s.a.w atas segala perbuatan Sahabat yg tidak


ditegah, sedangkan Rasulullah s.a.w mengetahui & berpeluang
menegur.
Cth: peristiwa sahabat yang memakan daging Dhab.

Sunahtullah
Sunahtullah mmbawa maksud ketentuan Allah s.w.t. atas seluruh makhlukNya. Dalam Islam, berdasarkan sifatnya, ketentuan Allah s.w.t. ini terbagi
dua. Pertama, ketentuan yang bersifat kauni. Ketentuan ini berlaku umum
bagi seluruh makhluk di alam ini tanpa kecuali dan tidak ada yang dapat
menghindarinya. Pada ketentuan ini, seluruh makhluk yang ada di langit dan
di bumi diharuskan tunduk dan patuh kepada Allah Swt. dengan sukarela
atau terpaksa.Kedua, ketentuan yang bersifat syari. Ketentuan ini disebut
juga syariat atau hukum Islam. Ketentuan ini diturunkan Allah Swt. melalui
para rasul untuk manusia. Yang mematuhi ketentuan ini disebut muslim,
sementara yang mengingkarinya disebut kafir.

Baik ketentuan kauni maupun syari, keduanya diberlakukan di alam ini demi
keselarasan dan keharmonisan setiap makhluk. Oleh karena itu, setiap
manusia diwajibkan memenuhi ketentuan syari agar perilakunya terjaga dan
sejalan dengan ketentuan kauni sehingga terwujud keselarasan alam
semesta.
Sunnatullah Di Alam Semesta:
Ketentuan Allah s.w.t. terhadap alam semesta bersifat mutlak, tetap, dan
berlaku terus-menerus. Mutlak, karena berlaku umum bagi seluruh makhluk
dan tidak ada yang bisa menolaknya. Tetap, karena tidak berubah kecuali
Allah s.w.t. sendiri menghendakinya untuk menunjukkan kekuasaan-Nya
sebagaimana yang terjadi pada mukjizat dan karamah. Terus-menerus,
karena tidak berhenti selama ada sebab-musababnya. Pelanggaran terhadap
ketentuan ini akan berakibat fatal yang dapat dirasakan langsung atau tidak
langsung, sekarang atau kemudian hari.
Sunnatullah Pada Manusia :
Di samping terkena ketentuan kauni, manusia juga terkena ketentuan syari.
Ketentuan syari berlaku kepada manusia karena manusia mendapatkan akal
dan nafsu. Akal memiliki kemampuan untuk memilih. Sementara itu, nafsu
memiliki kemampuan untuk berkehendak. Ketentuan syari dikaruniakan
kepada manusia agar akal dan nafsunya senantiasa terjaga sehingga sesuai
dengan ketentuan kauni. Jika ini terwujud, keharmonisan sistem global
niscaya akan tercipta

Anda mungkin juga menyukai