Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN LABORATORIUM ELEKTRONIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PERCOBAAN 11
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR ELEKTRONIK
NAMA PRAKTIKAN

1. NADIAH NUR ATIKAH


2. AINUNNISHA MEILYNDHA P.
3. FARIS AZHARI ABDULFATTAH

KELAS / KELOMPOK

TT 2D / KELOMPOK 4

TANGGAL PELAKSAAN

3-9 NOVEMBER 2016

6 DEESEMBER 2016

PRAKTIKUM
TANGGAL PENYERAHAN
LAPORAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

TUJUAN PERCOBAAN

DASAR TEORI

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

CARA MELAKUKAN PERCOBAAN

DATA HASIL PERCOBAAN

ANALISA DAN PEMBAHASAN

13

KESIMPULAN

13

LAMPIRAN

14

PERCOBAAN VIII
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR ELEKTRONIK

11.1

TUJUAN
1.

Merencanakan sebuah transistor yang dapat digunakan sebagai saklar

2.

Mengetahui

fungsi

transistor

sebagai

saklar

elektronik

yang

mengemudikan suatu beban.

8.2

DASAR TEORI
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua
daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor
akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya.
Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam
keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

I.

Titik Kerja Transistor

a.

Daerah Jenuh Transistor


Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor mengalirkan arus
secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada
hubungan kolektor emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum
(sambungan CE terhubung maksimum).

b.

Daerah Aktif Transistor


Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal. Transistor
dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor ke
emitor walaupun tidak dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan
sinyal keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dan
daerah mati (Cut off).

c.

Daerah Mati Transistor


Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor
menyumbat pada hubungan kolektor emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai
3

daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor
ke emitor. Pada daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada
hubungan kolektor emitor.

II.

Grafik Kurva Karakteristik Transistor

Untuk membuat transistor menghantar, pada masukan basis perlu diberi tegangan.
Besarnya tegangan harus lebih besar dari Vbe (0,3 untuk germanium dan 0,7 untuk silicon).

Dengan mengatur Ib>

Ic

kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor dan

emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan Vce0. Besar

arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan

Vcc
Rc . Keadaan seperti ini

menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (ON).

Transistor Kondisi Jenuh (Saklar Posisi ON)

Besarnya tegangan kolektor emitor Vce suatu transistor pada konfigurasi


diatas dapat diketahui sebagai berikut.

Karena kondisi jenuh Vce = 0V (transistor ideal) maka besarnya arus kolektor
(Ic) adalah :

Besarnya arus yang mengalir agar transistor menjadi jenuh (saturasi) adalah:

Sehingga besar arus basis Ib jenuh adalah :

Transistor Kondisi Mati (Saklar Posisi OFF)

Dengan mengatur Ib = 0 atau tidak memberi tegangan pada bias basis atau
basis diberi tegangan mundur terhadap emitor maka transistor akan dalam kondisi
mati (cut off), sehingga tak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor (Ic0) dan Vce
Vcc. Keadaan ini menyerupai saklar pada kondisi terbuka seperti ditunjukan pada
gambar diatas.

Besarnya tegangan antara kolektor dan emitor transistor pada kondisi mati
atau cut off adalah :

Karena kondisi mati Ic = 0 (transistor ideal) maka:

Besar arus basis Ib adalah:

IV.

PRINSIP KERJA TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

Pada dasarnya prinsip kerja trasistor sebagai saklar adalah memanfaatkan


kondisi jenuh dan cut-off suatu transistor, dimana kedua kondisi ini bisa diperoleh
dengan pengaturan besarnya arus yang melalui basis transistor. Kondisi jenuh atau
saturasi akan diperoleh jika basis transistor diberi arus cukup besar sehingga transistor
mengalami jenuh dan berfungsi seperti saklar yang tertutup. Sedangkan kondisi cutoff diperoleh jika arus basis dilalui oleh arus yang sangat kecil atau mendekati nol
ampere, sehingga transistor bekerja seperti saklar yang terbuka.
Sebenarnya seri dan jenis transistor memiliki spesifikasi yang berbeda-beda
mengenai arus yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi jenuh atau cut-off. Tetapi
biasanya tidak terlalu jauh berbeda kecuali terbuat dari bahan semikonduktor yang
berbeda (silikon atau germanium).
Fungsi transistor sebagai saklar berbeda dengan fungsi transistor sebenarnya
sebagai penguat. Sebagai penguat transistor akan bekerja pada titik Q atau kondisi
kerja transistor. Secara sederhana titik Q ini berada antara kondisi jenuh dan cut-off,
jadi pada kondisi ini transistor akan bekerja sebagai penguat.

11.2

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

1 buah Multimeter Analog


1 buah Transistor BC107
Resistor 470 , 1 k, 2 k, 470 k
1 buah LED
2 buah DC Power Supply
7

11.3

CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


A. Saklar transistor tanpa beban
1.

Lihatlah nilai dc transistor BC107 di datasheet

2.

Hitunglah IB, IC, VBE, VCC (Vout) pada Vin (=VBB) = 0V dan Vin = +5V
pada rangkaian gambar 1

3.

Buatlah rangkaian pada gambar 1, beri Vin = 0V lalu ukur I B, IC, VBE,
dan VCE

4.

Ulangi langkah 3 pada Vin = +5 V


R2
10k
X1
LED
R1

500k

Q1

2N2102

B.

Saklar transistor dengan beban

1.

Perhatikan rangkaian pada gambar 2, bila RC = 1 k dan VBB = 0V,


hitunglah nilai IB, IC, VBE, dan VCE.

2.

Bila RC = 1 k dan VBB = 5V, hitunglah nilai IB, IC, VBE, VCE, dan RB.

3.

Ulangi langkah 1 dan 2 untuk nilai RC yang lain dan cantumkan


hasilnya pada tabel 2

4.

Rangkailah seperti gambar 2 dengan nilai RC sebesar 1 k dan RB


sesuai hasil perhitungan.

5.

Aturlah VBB = 0V (kondisi cut off). Ukur IB, IC, VBE, VCE, dan VLED
8

6.

Aturlah VBB = 5V (kondisi saturasi). Ukur IB, IC, VBE, VCE, dan VLED
Rc
10k
X1
LED
Q1

Rb
500k

11.5

2N2102

DATA HASIL PERCOBAAN


IB (mA)
Uku

VBB = 0V

Ic (mA)

Hit

Uku

r
0

8.2

VBE (V)

Hit

Uku

r
0

9.1

1.6

VCE (V)

Hit

Uku

Hit

r
0

r
5

1.8

0.68

0.7

2.9

3.2

(Cut Off)
VBB = 5V
(Saturasi)

Hitungan:
= 200
IB =

VinVBE
RB

00 mA
470

= 0 mA

Ic = . IB
= 200 . 0 mA
= 0 mA
9

VCE = VCC IC. RC


= 5V 0 . 1 k
= 5V

Saat Saturasi

VinVBE
RB

IB =

50.7 mA
470

= 9.1 mA

Ic = . IB
= 200 x 9.1 x 10-3 A
= 1.8 mA
VCE = VCC IC. RC
= 5V (1.8 x 10-3) . 1000
= 3.2 V

Tabel 2.
Rc ()

1000

Hasil Perhitungan pada titik cut off dan titik saturasi


VBB = 0 V

VBB = +5V

(Kondisi Cut Off)

(Kondisi Saturasi)

IB = 0 mA

IB = 15.5 A

Ic = 0 mA

Ic = 3.1 mA

VBE = 0 V

VBE = 0.7 V

VCE = 5V

VCE = 0.2 V
RB = 277 k ( 274 k )

10

470

IB = 0 mA

IB = 32.5 A

Ic = 0 mA

Ic = 6.5 mA

VBE = 0 V

VBE = 0.7 V

VCE = 5V

VCE = 0.245 V
RB = 132 k ( 150 k )

2000

IB = 0 mA

IB = 7.75 A

Ic = 0 mA

Ic = 1.55 mA

VBE = 0 V

VBE = 0.7 V

VCE = 5V

VCE = 0.2 V
RB = 544 k ( 560 k )

KONDISI
Saturasi
RB = 270 k
Saturasi
RB = 150 k
Saturasi
RB = 560 k
Tabel 3. Hasil Perhitungan dan pengukuran rangkaian driver transistor

Rc = 1000

VBB = 0 Volt ( cut off )

11

Ic =

VccVce ( sat )Vled


Rc

IB =

Ic

0
200

550
1000

50.21.7
1000

= 0 mA

= 0A

Vce = Vcc Ic. Rc


= 5 (0 . 1000)
=5V
VBE = 0 V

VBB = + 5V ( Saturasi )

Ic =

VccVce ( sat )Vled


Rc

IB =

Ic

= 3.1 mA

3.1 x 10
200

= 15.5 mA

Vce = Vcc VLED Ic. Rc


= 5 1.7 (3.1 x 10-3 . 1000)
= 0.2 V
VBE = 0.7 V
RB =

VinVBE
IB

50.7
15.5 x 106

= 277.42 k

Rc = 470

VBB = 0 Volt ( cut off )

12

Ic =

VccVce ( sat )Vled


Rc

IB =

Ic

0
200

550
470

50.21.7
470

= 0 mA

= 0A

Vce = Vcc Ic. Rc


= 5 (0 . 1000)
=5V
VBE = 0 V

VBB = + 5V ( Saturasi )

Ic =

VccVce ( sat )Vled


Rc

IB =

Ic

6.6 x 103
200

= 6.5 mA

= 32.9 A

Vce = Vcc Ic. Rc

= 0.245 V
VBE = 0.7 V
RB =

8.6.

VinVBE
IB

132 k = 150 k

ANALISA DAN PEMBAHASAN


Pada kondisi cut off, nilai Ib, Ic, dan Vbe akan selalu bernilai 0. Hal tersebut
dikarenakan ketika kondisi cut off, arus tidak dapat mengalir melewati transistor dari
13

emitor ke kcollector. Sedangkan ketika Vbb berada pada kondisi saturasi, maka arus
yang melewati transistor akan 0 sehingga Vce bernilai sama dengan Vcc.
Selain itu, besar nilai resistor jga mempengrauhi kerja transistor sebagai
saklar pada saat Vbb pada kondisi saturasi. Semakin besar nilai resistor, maka
semakin besar nilai Ic dan Ib. Sedangkan Vbe nya selalu bernilai 0,7 volt juka berada
pada kondisi cut off.

8.8

KESIMPULAN
Dalam mengidentifikasi suatu transistor sebagai saklar, kita dapat
melihat bahwa transistor akan berfungsi sebagai saklar tertutup jika transistor
berada pada kondisi jenuh atau saturasi. Akan ada arus yang mengalir
melewati transistor dari kolektor ke emitor. Sebaliknya, pada kondisi cut off
transistor akan berfungsi sebagai saklar terbuka karena tidak adanya arus yang
mengalir dari emitor ke collector.

8.9.

LAMPIRAN

14

15

16

17

Anda mungkin juga menyukai