Oleh:
MUHAMMAD WILDAN S.KH
150130100111028
HASIL PEMERIKSAAN
A. Anamnesa
Tidak mau makan, sering kencing, biasanya mau makan steak, tidak
aktif sejak dua hari yang lalu, perut diraba mengeras
B. Signalment
Nama hewan
: Binggo
Jenis hewan
: anjing
Ras/Breed
: terier
Warna bulu dan kulit
: hitam putih
Jenis kelamin
: betina
Bobot badan
: 22 kg
Umur
: 15 tahun
Tanda khusus
:
Pemeriksaan fisik (phisical examination)
1.Keadaan Umum
Perawatan
Habitus/Tingkah laku
Gizi
Pertumbuhan Badan
Sikap berdiri
Adaptasi lingkungan
Suhu tubuh
Frekuensi nadi
Frekuensi napas
Capillary Refill Time (CRT)
2. Kulit dan Rambut
Aspek rambut
Kerontokan
Kebotakan
Turgor kulit
Permukaan kulit
Bau Kulit
3. Kepala dan Leher
a. Inspeksi
Ekspresi wajah
Pertulangan wajah
Posisi tegak telinga
Posisi kepala
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
baik
Tenang/Jinak
Baik
Baik
Tegak dengan 4 kaki
Respon menurut
40,6oC
116x/ menit
13x/menit
< 2 detik
:
:
:
:
:
:
Bersih
Tidak ada kerontokan
Tidak ada kebotakan
Normal < 2 detik
Halus
Bau khas kulit
:
:
:
:
Apatis
Kompak
Telinga melengkung
Kepala tegak
:
:
:
:
Cilia
Konjunctiva
Membran nictitans
:
:
:
discharge
Melengkung keluar
Rose
Tidak terlihat
:
:
:
:
:
:
:
Putih
Bentuk rata, bening
Coklat kehitaman
Dapat membesar dan mengecil
Rata
Ada respon, dapat membesar dan mengecil
Tidak ada
:
:
:
:
:
:
:
Putih
Bentuk rata, bening
Coklat kehitaman
Dapat membesar dan mengecil
Rata
Ada respon, dapat membesar dan mengecil
Tidak ada
:
:
:
Simetris
Aliran udara bebas di kedua kavum nasal
Kering
:
:
:
:
Tidak ada
Rose, licin, mengkilat, basah
Rose, kasar, basah, tak ada kerusakan
Tidak ada kelainan
Telinga
Posisi
Bau
Permukaan daun telinga
Krepitasi
Reflek panggilan
:
:
:
:
:
:
Turun keduanya
Bau khas telinga
Tidak ada luka
Tidak ada
Ada
Leher
Perototan
Trakea
Esofagus
:
:
:
Simetris
Teraba, tidak ada refleks batuk saat di palpasi
Tidak teraba
Kelenjar Pertahanan
Ln.Mandibularis
Ln. Retropharingeal
:
:
Tidak teraba
Ukuran normal, jelas, tidak ada perlekatan,
simetris
Ln.Axilaris
Ln.Prefemoralis
Ln.Poplitea
:
:
:
Tidak teraba
Tidak teraba
Ukuran normal, jelas, tidak ada perlekatan,
simetris
:
:
:
:
:
:
:
Simetris
Costalis
Ritmis/ teratur
Panjang dalam
13x/menit
Teraba
Tidak ada
Palpasi
Penekanan rongga thoraks
Penekanan M. Intercostalis
:
:
Perkusi
Lapang paru-paru
Gema perkusi
:
:
:
:
Tidak teraba
:
:
:
:
116x/menit
Kuat
Ritmis
Sinkron
4.Thoraks
a. Sistem Pernafasan
Inspeksi
Bentuk rongga thoraks
Tipe pernapasan
Ritme pernapasan
Intensitas
Frekuensi
Trakea
Refleks batuk
Auskultasi
Suara pernapasan
Suara ikutan
b. Sistem Peredaran Darah
Inspeksi
Ictus cordis
Auskultasi
Frekuensi
Intensitas
Ritme
Sinkron pulsus dengan
jantung
:
:
:
Auskultasi
Suara peristaltik usus
Suara borboritmis
:
:
Tidak terdengar
Tidak terdengar
Anus
Daerah sekitar anus
Refleks sphincter ani
Kebersihan perianal
6.Sistem Urogenital
Alat Kelamin Betina
Vulva
Mukosa
Mammae
7.Alat Gerak
Inspeksi
Perototan kaki depan
Perototan kaki belakang
Spasmus otot
Tremor
Cara berjalan
Bentuk pertulangan
Tuber coxee dan tuber ischii
Palpasi Struktur Pertulangan
Kaki kanan depan
Kaki kanan belakang
Kaki kiri depan
Kaki kiri belakang
Konsistensi pertulangan
Reaksi saat palpasi
Panjang kaki depan ka/ki
Panjang kaki belakang ka/ki
Reaksi saat palpasi otot
:
:
:
Bersih normal
Terdapat refleks mengkerut dan menghisap
Bersih
:
:
:
rose
rose, kering
Tidak ada kelainan
:
:
:
:
:
:
:
Simetris
Simetris
Tidak ada
Tidak ada
Koordinatif
Tegak dan lurus
Tidak terlihat
:
:
:
:
:
:
:
:
:
C. Gejala klinis
Dipegang daerah caudal abdomen agak sedikit sakit
D. Diagnosa penunjang
usg dan rontgen
E. Pemeriksaan USG
rontgen
G. Diagnosa
Pada hasil pemeriksaan rontgen
Pyometra
menunjukkan bahwa ukuran uterus
H. Terapi
mengalami
pembesaran
Tindakan bedah
pengangkatan
uterus dan ovarium secara
Ovariohisterectomy
1. Operasi
Larutan desinfektan (Alkohol 70%), infus ASERING, salep betadine,
benang vicryl 2-0, Isoflurance, zoletil. ampicillin
2. Post operasi
R/ kanamicin inj 0,5 ml/spray
R/ Ampicillin inj 4,5 ml/iv
R/Betadine Flv 1
S ue
I. Prosedur pengangkatan uterus
Anjing bernama binggo datang ke rumah sakit hewan jakarta dalam
keadaan lemas. Pemilik memberikan anamnesa bahwa anjing binggo tidak
mau makan, sering kencing, sedang mens, belum pernah kawin dan
biasanya mau makan steak. Pada saat dilakukan palpasi oleh dokter
hewan yudhi pada daerah caudal abdomen anjing merespon dengan sikap
gelisah
dan
tampak
kesakitan.
Kemudian
dilakukan
pengecekan
hematologi, kimia darah, USG dan rontgen. Dari hasil pemeriksaan darah
diketahui bahwa sel darah putih mengalami peningkatan yang cukup
signifikan hal ini menandakan adanya infeksi oleh bakteri, selanjutnya
dokter
hewan
melakukan
uji
konfirmasi
dengan
menggunakan
pemeriksaan secara USG dan rontgen hal ini untuk mengetahui apakah
ada perubahan organ yang dicurigai sebagai sumber permasalahan.
Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan untuk penunjang diagnosa maka
diketahui
bahwa
organ
reproduksi
bagian
uterus
mengalami
uterus
yang
diakibatkan
oleh
infeksi
bakteri
yang
akan
60
menit.
Keseluruhan
peralatan
yang
sudah
steril
lalu
dimasukkan
endotracheal
tube
yang
secara
visula
membagi
bagian
pada
kulit,
subkutan,
Masukkan
telunjuk
tangan
ke
sepanjang
dinding
12.
bagian
uterus
ditelusuri
sampai
mencapai
sebelumnya
15.
tampon
dan
jepit
dengan
menggunakan
vicril
2-0
dilakukan
PEMBAHASAN
Uterus yang normal harus berada dalam keadaan yang steril dan
mampu membersihkan dirinya sendiri dari infeksi. Secara efisien. Pada
periode pascapartus, uterus anjing biasanya dicemari dengan bermacammacam organisme. Secara alami lingkungan uterus pascapartus pada
kebanyakan hewan mamalia kembali steril setelah 25 hari. Adanya
kontaminasi menyebabkan terjadinya penyakit pada uterus (Ibrahim,
2000).
Infeksi
uterus
selalu
dihubungkan
dengan
Arcanobacterium
kontaminasi
selama
proses
akan
akibat
dosis
steroid
berlebihan.
Jika
ini
terjadi
dapat
bronkhodilatator,
tidak
menimbulkan
muntah
dan
bersifat
mg/kg
BB
dan
akan
menghilangkan
refleks
penderita
serta
KESIMPULAN
Terdapat dua jenis pyometra diantaranya pyometra tertutup dan
pyometra terbuka. Setiap jenis pyometra memiliki efek yang berbeda
pada tubuh penderita. Tindakan untuk mengatasi pyometra pada anjing
adalah dengan pengangkatan ovarium dan uterus atau bisa disebut
dengan ovariohisterectomi. Penggunaan obat selama operasi adalah
zoletil, isofluran, kanamicin dan ampicillin.
DAFTAR PUSTAKA
Brander, G.C., Pugh, R.J., and Bywater, W.L., 1991. Vetereinary Applied
Pharmacology and Therapeutics.5 th ad. Billiere Tindall ELBS.
436,467-473.
Hilbery J.L. and Sophia A Yin. 2000. Small Animal Veterinary Consult
and Surgery.
Dupre G. 2009. Soft Tissue Surgery. Veterinary University of Viena.
Dohmen MJ, Joop K, Struk A, Bols PE, Lohuis JA (2000) Relationship
between intra-uterine bacterial contamination, endotoxin levels
and the development of endometritis in postpartum small animal
with distocia or retained placenta. Theriogenology 54; 1019-1032.
Junaidi,A, 2006. Reproduksi dan Obsterti pada Anjing. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Ibrahim R. 2000. Pengantar Ilmu Bedah Veteriner. Syah Kuala
University Press. Banda Aceh.
Cuneo, CS Card, EJ Bicknel. 2006. Disease of Beef Cattle Asocciated
with Post-calving and Breeding.