Disusun Oleh:
dr. Dian Kurnia Dwi Saputri
Pembimbing:
dr. Erna Astuty
PUSKESMAS SUSUKAN I
KABUPATEN BANJARNEGARA
2013
STATUS PENDERITA
ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 33 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal periksa
: 19 Januari 2013
2. Keluhan Utama
: Muntah
(pasien
selama
mengonsumsi makanan dan obat baikbaik saja, tidak ada keluhan gatal atau
apapun)
-
Riwayat kehamilan
:Pasien
mengatakan
belum
pernah hamil
6. Riwayat Penyakit Keluarga
-
Orang tua, keluarga atau saudara yang mengalami keluhan serupa : Disangkal
Darah tinggi
: Disangkal
Kencing manis
: Disangkal
8. Riwayat Gizi
Penderita makan sehari-hari biasanya antara 2-3 kali dengan nasi sepiring,
sayur, dan lauk pauk seperti telur, tahu-tempe, kerupuk, dan jarang dengan daging,
makanan kadang tidak habis, terkadang konsumsi buah-buahan dan jarang minum
susu.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Tampak lemas, kesadaran composmentis, status gizi kesan cukup.
2. Tanda Vital
Tekanan darah
: 90/60 mmHg
Nadi
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,8 oC
3. Kulit
dicabut.
5. Mata
ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek kornea (+/+), air mata (-/-),
mata cekung (-/-)
6. Hidung
7. Mulut :
Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil
:
: Bentuk dada normal simetris kanan dan kiri, benjolan(-), tanda
radang (-), jejas (-), lesi (-), Ictus Cordis tak tampak.
Palpasi
: Ictus Cordis tak teraba, thrill (-), kardiomegali (-), nyeri tekan
(-)
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
:
: Bentuk dada normal simetris, retraksi (-), gerakan paru
simetris, benjolan (-), tanda radang (-), jejas (-), lesi (-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
11. Abdomen
Inspeksi
: Datar, asites (-), benjolan (-), lesi (-), jejas (-), striae (-)
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
12. Genitalia
: Tidak dilakukan
13. Anorektal
: Tidak dilakukan
14. Ektremitas
Pemeriksaan
Reflek fisiologis
Reflek patologis
Ekstremitas superior
Ekstremitas inferior
2
2
Tidak terdapat reflek Tidak terdapat reflek
Kekuatan motorik
Fungsi Sensorik
patologis
5/5/5
Tidak
Edema
Akral dingin
kelainan
Tidak terdapat edema
Akral hangat
patologis
5/5/5
terdapat Tidak
terdapat
kelainan
Tidak terdapat edema
Akral hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin (Tes kehamilan) = positif
Hb : 11 g/dl
DIAGNOSIS
Hiperemesis Gravidarum
PENATALAKSANAAN
Terapi farmakologis
1.
Infus RL 20 tpm
2.
Paracetamol 3x1
3.
Antasida 3x1
4.
B6 2x1
5.
6.
Prenatin 1x1
Terapi non farmakologis
1.
Istirahat total
2.
3.
4.
Diet bertahap
FOLLOW-UP PASIEN
Tanggal 19 Januari 2013
S : Mual(+), Muntah 7 x(+), pusing (+) lemas (+)
O : KU tampak lemas, compos mentis
Tanda vital
RR
: 20 x/menit
: 92 x/menit
: 36, 8 0C
TD
: 90/60 mmHg
: Hiperemesis gravidarum
: 20 x/menit
: 86 x/menit
: 36,2 0C
TD
: 100/70
: Hiperemesis gravidarum
: Infus RL 500 cc 20 tetes permenit. Paracetamol 3 x1, Antasida 3x1, B6 2x1, Asam
folat 1x1, Prenatin 1x1. Kurangi aktifitas fisik yang berat. Diet bertahap. Patient
centered management : edukasi berupa peningkatan pengetahuan akan penyakit
yang diderita dan komplikasi apa saja yang dapat timbul dan nasehat untuk tetap
dirawat di puskesmas.
: 20 x/menit
: 84 x/menit
: 36,5 0C
TD
: 100/70
: Hiperemesis gravidarum
: Rawat jalan dengan istirahat total. Asam folat 1x1, Prenatin 1x1, B6 2x1.Kurangi
aktifitas fisik yang berat. Patient centered management : edukasi bertahap mengenai
pola konsumsi makanan, variasi makanan yang dikonsumsi,dll.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang berlebihan yang terjadi pada awal
kehamilan (biasanya minggu ke-5 kehamilan) sampai minggu ke-20 kehamilan. Keluhan
muntah bisa sangat berat dimana setiap yang dikonsumsi dan diminum dapat dimuntahkan
sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum, berat badan menurun, dehidrasi yang
mengganggu aktivitas penderita sampai syok yang mengancam jiwa.
B. Etiologi
1. Psikologik
2. Gastrointestinal
3. Hormonal (HCG)
C. Klasifikasi
Secara klinis hiperemesis gravidarum terbagi menjadi 3 grade :
1
Grade I
Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat
badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir, sedikit
cairan empedu dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat diatas 100x/menit dan
tekanan darah sistolik menurun, mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang,
urin sedikit.
Grade II
Gejala lebih berat, setiap yang dimakan dimuntahkan, haus hebat, sub febril, nadi
cepat (100-140x/menit), tekanan darah sistolik menurun < 80mmHg, apatis, kulit
pucat, lidah kotor, kadang ikterus, bilirubinuria, berat badan cepat turun.
Grade III
Gangguan kesadaran (Delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti, iketerus,
sianosis, nistagmus, bilirubinuria, dan proteinuria.
D. Gambaran Klinik
1. Anamnesis
Pada anamnesis pasien sering mengeluhkan muntah yang hebat, lemas, haus, berat
badan menurun, demam, pusing, pada tingkat yang berat pasien dapat disertai
penurunan kesadaran dan delerium. Muntah biasanya terjadi pada trimester 1, rata-rata
terjadi pada usia kehamilan minggu ke-5 dan ke-6 biasanya membaik pada
usia
kehamilan 12 minggu.
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan gangguan kesadaran pasien berupa
somnolen, apatis atau koma. Pasien tampak gelisah, pada tanda vital terdapat tandatanda dehidrasi tergantung derajat dehidrasi, derajat dehidrasi ringan biasanya
kesadaran tidak terganggu, nadi meningkat, tekanan darah normal, volume urin dalam
batas normal. Pada derajat dehidrasi sedang, pasien tampak gelisah, nadi meningkat,
tekanan darah turun, turgor kulit menurun, oligouria. Pada derajat dehidrasi berat,
pasien dapat mengalami penurunan kesadaran (koma), nadi tidak teraba, tekanan darah
sistolik <80 mmHg, turgor kulit menurun, anuria.
Perubahan diit berupa jumlah, jenis dan frekuensi makan, namun bebaskan untuk
makan apa saja yang masih dapat dimakan oleh pasien.
Psikoterapi
Terapi perilaku
Pada kasus hiperemesis gravidarum lebih ditekankan terapi secara psikologis, hal ini dapat
dilakukan dengan metode Patient Centre Management seperti berikut :
1. Dukungan Psikologis
Dukungan psikologis perlu diberikan oleh keluarga pasien. Hiperemesis gravidarum
berkatian dengan acceptance pasien terhadap kehamilannya. Dukungan keluarga dapat
meningkatkan acceptance terhadap kehamilan anaknya. Pasien harus dimotivasi agar mau
makan secara bertahap.
2. Penentraman Hati
Menentramkan hati sangat diperlukan untuk mendukung pengobatan pasien. Faktor
psikologis dengan kekhawatiran terhadap anak pertama dapat menstimulasi muntah dan
memperberat penyakit yang diderita. Motivasi keluarga terhadap pasien juga diperlukan
agar pasien mau meminum obat secara teratur agar pasien cepat sembuh. Keluarga
harus mendukung dengan sepenuh hati dalam pengobatan pasien.
3. Penjelasan mengenai Hiperemesis gravidarum
Sebagai dokter harus dapat menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa asupan
nutrisi selama kehamilan terutama trimester I penting untuk tumbuh kembang
intrauterin janin dan mencegah kelainan kongenital yang mungkin timbul akibat
kekurangan asupan gizi, diantaranya diet rendah Fe++ beresiko melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR). Asam folat yang penting dalam pembentukan sistem
saraf, diet rendah asam folat ini akan mengakibatkan kelainan kongenital berupa
meningokel dan ensefalokel (keterlambatan penutupan neuroporus kranial dan kaudal
dari neural tube pada minggu ke-5 kehamilan) sehingga edukasi dari keluarga akan
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya asupan makanan akan
meningkat, dan diharapkan dapat diimplementasikan berupa keinginan yang kuat dan
berusaha makan makanan secara bertahap (psikomotorik).
4. Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Pencegahan pada hiperemesis gravidarum lebih terfokus pada pencegahan primer dan
sekunder. Pencegahan primer berupa penghindaran terhadap makanan yang kaya akan
hormon estrogen seperti telur. Pencegahan sekunder adalah pencegahan komplikasi
yang mungkin terjadi, Pada ibu hamil komplikasi akibat hiperemesis gravidarum adalah
asupan yang kurang untuk ibu hamil dan bayi, sehingga efek terhadap ibu hamil dapat
berupa gizi kurang karena asupan nutrisi terutama makronutrien (karbohidrat, lemak,
dan protein) kurang sehingga tubuh akan mengambil cadangan makanan dalam
tubuh(lemak, protein otot) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan metabolic rate
meningkat pada ibu hamil, asidosis metabolik dan asetonuria karena peningkatan kadar
aseton yang merupakan produk sisa metabolisme lemak sebagai alternatif sumber
energi utama. Sedangkan efek pada janin adalah BBLR, neural tube defect, Amelia,
hipotiroid congenital, dll.
Indeks
Efek samping
pada kehamilan
Antibiotik
Aminoglikosida
2, 3
Harus
dihindari
penggunaanya
- Amikasin
trimester
- Gentamisin
karena
- Kanamisin
mengakibatkan
- Netilmisin
kerusakan
- Streptomisin
cranial
pada
dan
dapat
nervus
VIII.
Berpotensi nefrotoksik
Kloramfenikol
Quinolon
dan ototoksik.
Gray baby syndrome
1,2,3
pada neonatus
Arthopathi pada fetus
hewan
coba
(Ciprofloxacin,
Dikontraindikasikan
Levofloxacin,
terutama trimester 1
ofloxacin,
Norfloxacin)
Tetrasiklin
C
D
2,3
parenteral,
gangguan
pertumbuhan
tulang,
mungkin menginduksi
hipoplasia enamel, dan
perubahan warna pada
Trimetoprim
Antiemetik
Ondansetron
Dimenhydrinate
Granisetron
Metoclopramide
Cinarizine
B
B
B
B
C
gigi.
Resiko teratogenik
Chlorpromazine
Domperidone
C
-
Katagori A
Studi terkontrol pada wanita hamil gagal memperlihatkan adanya faktor resiko
terhadap janin pada kehamilan trimester 1 dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko
pada trimester berikutnya dan kecil kemungkinan timbul bahaya pada janin.
Katagori B
Studi pada reproduksi hewan coba tidak menunjukan adanya resiko terhadap janin
tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau reproduksi binatang percobaan
memperlihatkan efek samping.
Katagori C
Studi pada reproduksi hewan coba menunjukan adanya resiko terhadap janin dan
tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Pemberian obat golongan ini hanya
diberikan jika manfaat yang didapat lebih besar dibandingkan dengan besarnya resiko
pada janin.
Katagori D
Terdapat bukti mengenai adanya resiko pada janin manusia, tetapi manfaat yang
diperoleh lebih besar dari resiko yang didapat pada janin. Pemberian golongan ini
hanya diberikan dalam kondisi gawat darurat , sebagai tindakan penyelamatan (Life
saving) dimana obat lain tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
Katagori X
Studi terkontrol pada wanita hamil dan reproduksi hewan coba memperlihatkan
abnormalitas janin, resiko yang diperoleh pada janin lebih besar dari manfaatnya.
Penggunaan obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bari, Abdul. Penyakit Saluran Gastrointestinal. Dalam : Ilmu kandungan. Edisi ke-8. YBPBS. Jakarta, 2007.
2. Hakim, Ridwan. Pengunaan Obat pada Ibu Hamil. Dalam : Kapita selekta kedokteran.
Yayasan Auceplaceus. Jakarta, 2005.
3. Yaptosastro, Hanif. Getosis. Dalam : Ilmu Kebidanan. Edisi 7. YB-PBS. Jakarta, 2007
4. Moore, Cleary. Hiperemesis gravidarum. Dalam : Patologi Obstetric. EGC. Jakarta.