Berita Kuala Tanjung
Berita Kuala Tanjung
Layani Tol Laut Jokowi, Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung Selesai Akhir
2016
Posted Mar 14, 2016
Jakarta -Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, masuk ke dalam 5
pelabuhan utama atau hub di program 'Tol Laut' yang digagas oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi). Pelabuhan tersebut dibiayai dan dikembangkan oleh PT Pelindo
I (Persero).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) operator pelabuhan ini, menargetkan
Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I untuk Terminal Multi Purpose atau serba guna,
selesai dibangun pada akhir 2016. Saat ini pembangunan fisik pelabuhan telah
mencapai 41%.
"Akhir tahun ini. Sesuai jadwal, malah lebih cepat. Target Pak Jokowi sendiri
2017, semester satu itu sudah selesai. Kami bisa menyelesaikan akhir 2016
untuk tahap satu," kata Dirut Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, saat ditemui di
sela acara Rapat Kerja Ditjen Perhubungan Laut di Kemenhub, Jakarta, Rabu
(2/3/2016).
Bambang mengakui, proses pembangunan relatif sangat cepat sejak peletakan
batu pertama (groundbreaking) pada 27 Januari 2015. Pelabuhan fase I memiliki
fasilitas penumpukan 40 hektar dan kedalaman kolam 11 meter. Pengoperasian
terminal fase I akan dilakukan pada triwulan I-2017.
"Akhir 2016 selesai berarti kuartal satu (2016) sudah beroperasi," sebutnya.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dibagi ke dalam 4 tahap. Tahap
pertama berupa pembangunan terminal Multi Purpose untuk curah. Nilai
investasinya mencapai Rp 3 triliun.
"Tahap satu itu Rp 3 triliun," sebutnya.
Untuk proses pengembangan ini, Pelindo I memperoleh pendampingan dari Port
of Rotterdam, Belanda. Sedangkan untuk operasional, Pelindo I membuka proses
beauty contest. Bambang mengaku, ada beberapa operator pelabuhan dunia
sudah berminat masuk di Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Operatornya tentu akan kita cari. Saya mengatakan begini saja Pelindo I dan
Port of Rotterdam sebagai strategic partner menjadi port developer. Selaku Port
of Developer itu akan mengembangkan kawasan pelabuhan," sebutnya.
Setelah pengembangan Terminal Multi Purpose, Pelindo I bersama Port of
Rotterdam sebagai konsultan melanjutkan fase pengembangan berikutnya
berupa pembangunan kawasan industri (tahap II), pembangunan terminal peti
kemas (tahap III), dan pembangunan kota baru untuk pemukiman (tahap IV).
"Waktu keseluruhan kita targetkan bisa selesai 2020 atau 2019 lah. Kalau
investasi kan tahap I Rp 3 triliun, tahap II Rp 8 triliun. Pokoknya total sampai
tahap ketiga Rp 34 triliun," sebutnya.
Pada pengembangan tahap ketiga atau sampai pembangunan terminal peti
kemas, Pelindo I merancang Pelabuhan Kuala Tanjung menyerupai pengelolaan
Port of Rotterdam. Di dalam area pelabuhan, telah dipetakkan fungsi setiap
terminal.
"Rencananya tahap III selesai itu kita operasikan serupa Port of Rotterdam
begitu, karena nanti kita reklamasi kurang lebih sekitar 1.500 ha," ujarnya.
Pelabuhan Kuala Tanjung, lanjut Bambang, akan didukung dengan sarana dan
prasarana inter land atau di darat, di antaranya akses jalan tol, jalur kereta
pelabuhan hingga Pembangkit Listrik Tenaga Gas. Tak hanya itu, PT Perusahaan
Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya siap
memasok gas ke area Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Rel sudah masuk 80%. Jalan Tol sudah dibangun samapai ke Tebing Tinggi
kemudian dari Tebing ke Kuala Tanjung itu tinggal 40 km. BUMN sudah
mengirimkan surat kepada Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat) agar sambungkan jalan tol dari Tebing Tinggi ke Kuala Tanjung. Sekarang
sedang proses adendum dengan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)," tuturnya.
(feb/wdl)
Sumber : Detik.com
http://finance.detik.com/read/2016/03/02/134626/3155624/4/layani-tol-lautjokowi-proyek-pelabuhan-kuala-tanjung-selesai-akhir-2016
Cabang Pelindo
INFRASTRUKTUR
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap Pertama 51,9%
Juli 22 2016
17:05 WIB
Oleh :Gloria Fransisca Katharina Lawi
Bisnis.com, JAKARTA PT Pelabuhan Indonesia I sudah membangun Pelabuhan
Kuala Tanjung dan kini progresnya mencapai 51,9%.
Corporate Secretary PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) M. Eriansyah
mengatakan progress pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini sudah
mencapai 51,9%.
Saat ini progressnya sudah mencapai 51,9%, dan ini masih dalam penyelesaian
tahap I, kata Eriansyah kepada Bisnis, Jumat (22/7).
Progress 51,9% untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tersebut meliputi
penimbunan tanah seluas 14 hektar yang sudah diselesaikan 90%, serta
pemancangan dermaga yang sudah mencapai sekitar 50%. Dia meyakini bahwa
penyelesaian pembangunan tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung akan tepat waktu.
Kami tetap optimistis paling cepat bisa selesai semua pada awal 2017,
ungkapnya.
Eriansyah mengatakan sampai saat ini operator pengelola Terminal Multipurpose
juga belum ada. Pasalnya, operasionalisasi Terminal Multipurpose masih akan
dikendalikan oleh PT Prima Multi Terminal. Adapun PT Prima Multi Terminal adalah
anak usaha gabungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat di
proyek ini yakni; PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Pelindo I.
Saat ini tercatat Pelindo I menguasai kepemilikan saham mayoritas di PT Prima
Multi Terminal sebesar 55%, PT PP memegang 30%, sedangkan Waskita memiliki
sisanya yaitu 15%.
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional di Indonesia
bagian Barat ini terdiri dari empat tahap, yakni; tahap pertama adalah Terminal
Multipurpose ditargetkan 2015-2017.
Tahap kedua adalah pengembangan kawasan industri seluas 3000 hektar pada
perhatian dan prioritas Pemerintah. Pada kesempatan ini dilakukan sinergi untuk
pengembangan Kuala Tanjung dengan kerjasama dalam penyiapan kawasan
industri yang terintegrasi dengan pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, ujar
Bambang.
Untuk menindaklanjuti kerjasama pengembangan kawasan industri ini akan
segera dibuat tim kerja yang terdiri dari kedua belah pihak dan Pemkab Batubara
untuk penyusunan konsep kawasan industri yang paling lambat 6 bulan konsep
tersebut telah selesai dan segera ditindaklanjuti untuk pembangunannya.
Dengan dukungan semua pihak dan Pemkab Batubara rencana pengembangan
kawasan industri ini yakin dapat terwujud, tambah Bambang.
Direktur Utama PT Perusahaan Pemborong Bangunan, Niaga dan Industri Moeis,
Joko Malis menyampaikan kegembiraannya dapat bekerjasama dengan Pelindo I
dan berharap kedepannya kerjasama yang baik ini terus dapat dilanjutkan, kata
Joko.
Sementara Bupati Batubara, O.K Arya Zulkarnain dalam sambutannya
menyambut baik atas rencana pengembangan kawasan industri ini. Perda
Pemkab Batubara telah menampung Perda tentang kawasan industri dan
mengenai rencana tata ruang kawasan industri serta juga mengenai tata ruang
di wilayah laut, kata O.K Arya.
Selain itu Pemkab Batubara juga telah menyediakan sekolah akademi
komunitas negeri khusus untuk logistik yang mendukung supply tenaga kerja
untuk kegiatan pengembangan pelabuhan. Pemkab Batubara mengharapkan
Pelindo I juga dapat turut membantu sharing ilmu untuk sekolah tersebut.
Diharapkan kerjasama ini dapat dilanjutkan dan Pemkab Batubara mendukung
sepenuhnya kegiatan pengembangan kawasan industri ini di Kabupaten
Batubara. ujar O.K Arya menutup sambutannya.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini adalah mempersiapkan rencana kerjasama
melalui prinsip yang saling menguntungkan yang meliputi yaitu melakukan
inventarisasi terhadap berbagai potensi yang dimiliki, menyusun langkahlangkah yang diperlukan untuk merealisasikan rencana kerjasama dimaksud,
Melakukan kajian baik dari aspek Finansial, Teknis, Komersial, Legalitas dan
Aspek lainnya berkaitan dengan rencana kerjasama.
Kuala Tanjung merupakan wilayah yang cukup strategis, karena saat ini masuk
dalam prioritas pelabuhan yang dikembangkan menjadi Hub Port Internasional
dalam program Tol Laut oleh Pemerintah. Rencana pengembangan kawasan
industri ini akan seluas 1.000 Ha yang hasil produksi di kawasan industri ini
nantinya akan melewati pelabuhan Kuala Tanjung. Pembangunan Pelabuhan
Kuala Tanjung direncanakan akan dilakukan pada Pebruari 2015, dan masa waktu
pembangunannya ditargetkan akan selesai dalam waktu 18 (delapan belas)
bulan. Dengan kedalaman -14 M Lws, pelabuhan Kuala Tanjung memiliki
kapasitas yang dapat menampung 400 ribu Teus Petikemas dan 3,5 Juta Ton
Barang.
Kerjasama ini merupakan wujud keseriusan dari Pelindo I dalam mempercepat
pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung tersebut dan sebagai bagian dari
upaya mendukung program Tol Laut Pemerintah yang berfokus pada
pengembangan jaringan maritim nasional, dengan peningkatan kapasitas