0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
113 tayangan3 halaman
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti filtrasi, distilasi, evaporasi, sublimasi, kromatografi, ekstraksi, kristalisasi, dan pemisahan menggunakan magnet, tergantung pada jenis dan ukuran zat serta perbedaan sifat fisikokimia antara zat-zat penyusun campuran. Pengolahan air dapat dilakukan dengan cara penyaringan dan penambahan bahan seperti tawas dan kaporit untuk menang
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti filtrasi, distilasi, evaporasi, sublimasi, kromatografi, ekstraksi, kristalisasi, dan pemisahan menggunakan magnet, tergantung pada jenis dan ukuran zat serta perbedaan sifat fisikokimia antara zat-zat penyusun campuran. Pengolahan air dapat dilakukan dengan cara penyaringan dan penambahan bahan seperti tawas dan kaporit untuk menang
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti filtrasi, distilasi, evaporasi, sublimasi, kromatografi, ekstraksi, kristalisasi, dan pemisahan menggunakan magnet, tergantung pada jenis dan ukuran zat serta perbedaan sifat fisikokimia antara zat-zat penyusun campuran. Pengolahan air dapat dilakukan dengan cara penyaringan dan penambahan bahan seperti tawas dan kaporit untuk menang
dalam bentuk campuran atau senyawa. Untuk men-dapatkan suatu zat dalam bentuk murni, maka harus dilakukan pemisahan. Pemisahan dapat dilakukan tergantung jenis dan ukuran zat tersebut. A. Jenis-jenis dan Dasar Pemisahan Campuran 1. Filtrasi (Penyaringan) Teknik penyaringan ini berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel, sehing-ga digunakan untuk memisahkan campuran yang ukuran partikel zatzat penyusunnya berbeda. Hasil pemisahan zat dengan cara penyaringan ditentukan oleh : (a)tingkat kerapatan penyaring. (b)ukuran partikel zat disaring. (c) jenis zat yang disaring.
alat yang
Prinsip dasar penyaringan banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada penjernihan air kotor, industri kecap, industri tahu dan susu kedelai, industri sirop, industri tepung kanji, dan pemisahan antara gas oksigen dan nitrogen. 2. Distilasi (Penyulingan) Prinsip distilasi adalah menguapkan suatu zat kemudian mengembunkan kembali. Distilasi dapat dilakukan karena adanya perbedaan titik didih antara zat-zat yang terkandung dalam larutan. Prinsip distilasi banyak dimanfaatkan dalam industri minyak, pembuatan air murni, pembuatan minyak kayu putih, dan minyak atsiri. 3. Evaporasi (Penguapan)
Dasar pemisahan dengan cara
eva-porasi adalah perbedaan kemampuan menguap dari zat-zat dalam larutan. Kecepatan penguapan dipengaruhi oleh luas permukaan wadah. Semakin luas permukaan wadah maka semakin cepat penguapannya. Pemisahan zat dengan penguapan biasanya untuk mendapatkan zat padat yang larut dalam zat cair. Prinsip dasar pemisahan dengan cara penguapan ini dimanfaatkan petani garam. Mereka membendung air laut, kemudian menguapkannya dengan memanfaatkan panas cahaya mata-hari. 4. Sublimasi Pemisahan zat dengan sublimasi adalah pemisahan zat dari campurannya dengan cara memanaskan cam-puran sehingga zat yang diinginkan menyublim. Digunakan untuk memisahkan zat padat dalam zat padat. Contohnya pemisahan iodium dengan campurannya. 5. Kromatografi Prinsip dasar kromatografi adalah memisahkan zat terlarut berdasarkan perbedaan kelarutannya dalam zat pelarut. Setiap zat kimia mempunyai kecepatan perambatan yang berbedabeda pada kertas kromatografi sesuai sesuai kelarutannya dalam pelarut tertentu. Metode kromatografi ini sangat ber-guna untuk memisahkan dan meng-identifikasi zat-zat kimia dalam jum-lah sedikit. Misalnya zat pewarna ma-kanan, herbisida, dan pestisida yang terdapat dalam buah dan sayur. 6. Ekstraksi
26
Pemisahan dengan cara ekstraksi
didasarkan pada perbedaan kelarutan zat dalam pelarut. Ada dua jenis pelarut, yaitu : a. Pelarut polar Pelarut yang dapat larut atau bercampur dengan air. Contoh : air dan alkohol b. Pelarut non polar Pelarut yang dapat larut atau bercampur dengan minyak atau lemak. Contoh : eter dan aseton. Dalam pemisahan campuran dengan metode ekstraksi, harus diketahui dahulu mengenai kelarutan sari/ekstrak yang akan dipisahkan. Jika dalam salah satu contoh campuran mengan-dung berbagai bahan kimia dengan kelarutan berbeda, maka digunakan pelarut berbeda. Di laboratorium kimia, ekstraksi dila-kukan dengan menggunakan alat corong pemisah. 7. Kristalisasi Proses pemisahan campuran dengan cara kristalisasi didasarkan pada perbedaan kemampuan zat untuk membentuk kristal. Contohnya adalah pembuatan gula pasir dari tebu. 8. Pemisahan dengan Magnet Pemisahan campuran dengan magnet digunakan berdasarkan kemampuan zat untuk dapat ditarik magnet. Contohnya memisahkan serbuk besi dalam serbuk belerang. B. Pengolahan Air 1. Jenis-jenis air a. Air bersih Ciri-ciri air bersih : - tidak berasa - tidak berbau - tidak berwarna - tidak mengandung zat padat terlarut
- tidak mengandung bahanbahan kimia berbahaya
- tidak mengandung bakteri yang membahayakan kesehatan Air minum harus memenuhi per-syaratan air bersih. Tingkat keke-ruhan, kadar bahan kimia, dan kandungan bakterinya harus le-bih kecil dibandingkan air bersih. Zat padat yang boleh dikandungnya hanya 1.000 mg/l, serta pH antara 6,5 8,5. b. Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium atau ion magnesium. Air sadah tetap adalah air yang mengandung ion kalsium atau magnesium dengan senyawa sulfat atau klorida. Cara menghilangkan kesadahan tetap adalah dengan mengguna-kan reaksi kimia. Air sadah sementara adalah air yang mengandung ion kalsium atau magnesium dengan senyawa karbonat atau bikarbonat. Air sadah sementara dapat dihi-langkan dengan cara memanas-kan air. c. Air limbah merupakan air buangan dari rumah tangga atau pabrik. Air ini banyak mengan-dung detergen, bahan pewarna dan senyawa organik. 2. Proses Pengolahan Air Pengolahan air dapat dilakukan dengan cara sederhana menggunakan saringan dari bahan ijuk, pasir, kerikil, dan arang. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, sebelum penyaringan dapat ditambahkan :
27
tawas, berfungsi untuk mengen-dapkan zat-zat yang ukuran partikelnya sangat kecil. kaporit, berfungsi untuk membu-nuh kuman.