LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
Mengetahui
Bernard
406151079
I.
IDENTITAS PASIEN
a. Nama
b. Umur
: Ny. Muslikhah
: 36 tahun
1
Jenis kelamin
: Perempuan
Tempat / tanggal lahir : Karang Ampa 1/5 Kaliwangi/ Kudus
Pendidikan
: SMP
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Kewarganegaraan
: Warga Negara Indonesia (WNI)
Status pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Kaliwangi Kudus
Tanggal masuk RS : 29 Februari 2016
Tanggal dikasuskan : 1 Maret 2016
Tanggal kepulangan : 2 Maret 2016
RIWAYAT MEDIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 1 Maret 2016 di Bangsal
Bougenville 1 kamar F1
A. Keluhan Utama
Sesak nafas
A. Keluhan tambahan
Sesak nafas disertai dengan nyeri dada dan batuk kering.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama
: Sesak nafas
Lokasi
Onset
Kualitas
Kuantitas
Faktor memperingan
Faktor memperberat
: Cukup
I. Riwayat Kebiasaan
Pasien menyangkal konsumsi rokok
Pasien menyangkal mengkonsumsi jamu, maupun minuman beralkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 1 Maret 2016
A. KEADAAN UMUM
Keadaan umum tampak sesak, kesadaran compos mentis.
B. TANDA VITAL
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
Pernapasan
: 20 x/menit, thorakoabdominal
Suhu
: 37,2 C
5
: 98%
Berat badan
: 51 kg
Tinggi badan
: 160 cm
Status Gizi
: IMT = BB ( kg )
TB2(m)
= 51 = 19.92 Normal
(1.60)2
C. STATUS INTERNUS
KULIT
: Warna kulit kuning langsat, ikterus (-), sianosis (-), kering (-), turgor
kulit baik
THORAX
Paru depan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Kanan
Simetris pada posisi statis dan
Kiri
Simetris pada posisi statis dan
dinamis
dinamis
dengan kiri
Sonor
Suara dasar vesikuler
dengan kanan
Sonor
Suara dasar vesikuler
Paru Belakang
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Kanan
Simetris pada posisi statis dan
Kiri
Simetris pada posisi statis dan
dinamis
dinamis
dengan kiri
Sonor
Suara dasar vesikuler
dengan kanan
Sonor
Suara dasar vesikuler
JANTUNG
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
ABDOMEN
-
Inspeksi
Palpasi
muscular (-),
ballotement (-), hepar tidak teraba, limpa tidak teraba
-
Perkusi
Ascites
EKSTREMITAS
Ekstremitas
Petekie
Superior
-/-
Inferior
-/-
Sianosis
Edema
-/-/-
-/+/+
Akral hangat
Pembesaran kelenjar
+/+
-/-
+/+
limfe aksila
Pembesaran kelenjar
-/-
limfe inguinal
Kekuatan motorik
5/5
5/5
Refleks fisiologis
N/N
N/N
Refleks patologis
-/-
-/-
Tonus
N/N
N/N
Tremor
-/-
-/-
MUSKULOSKELETAL
Tidak tampak adanya kelainan.
STATUS NEUROLOGIS
Dalam batas normal
8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan EKG tanggal 1 Maret 2016
: Sinus
3. Axis
4. Gelombang P
: Normal
5. Interval PR
: Normal
6. Kompleks QRS
: Q Patologis di V1,V2,V3.
7. ST segmen
: ST Depresi di V6
8. Gelombang T
: Normal
Kesan
HASIL
SATUAN
NILAI RUJUKAN
13,1
4,17
38,7
171
6,1
71,9
15,2
10,6
1.3
0,3
31,4
33,9
92,8
15,1
10,3
11,1
25,3
0,6
102
27
55
100
77
g/dL
jt/uL
%
10^3/uL
10^3/uL
%
%
%
%
%
Pg
g/dL
fL
%
fL
fL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
12,0 15,0
4,0 5,1
36 47
150 400
4,0 12,0
50 70
25 40
28
24
01
27,0 31,0
33,0 37,0
79,0 99,0
10,0 15,0
6,5 11,0
10,0 18,0
19 44
0,6 1,3
<=200
27 67
<150
<160
70-140
N
Hemoglobin
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
Lekosit
Netrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
MCH
MCHC
MCV
RDW
MPV
PDW
Ureum
Kreatinin
Kolesterol
HDL Kolesterol
LDL Kolesterol
Trigliserida
Gula Darah
Sewaktu
10
C. Pemeriksaan Ekokardiogram.
11
Hasil Echocardiography
Dimensi ruang jantung : LA Dilatasi
12
MS Severe, MR Severe
TR Severe, PH Mild
KESAN :
MULTIVALVULAR RHEUMATIC HEART DISEASE
PROBLEM
A. DATA ABNORMALITAS
1. Sesak napas memberat dengan aktifitas.
2. Nyeri dada
3. Murmur.
4. Iktus Kordis kuat angkat.
5. Edema tungkai.
6. Riwayat pernah mengalami demam rematik 5 tahun lalu
B. PROBLEM AKTIF
a. Old Miocard Infark di anterorseptal.
b. Multivalvular Rheumatic Heart Disease.
C. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
13
1. Elektrokardiografi (EKG)
2. Foto Thorax
Initial Plan Monitoring
1. Furosemide 2x 40 mg
2. Spironolaktone 1x100mg
3. Digoxin 2 x 0,25 mg
ALUR PIKIR
Perempuan 36
tahun
Sesak nafas dirasakan secara terus
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
COR Palpasi : Iktus cordis
teraba di sela iga VI di garis
midklavikula kiri
COR Perkusi : Batas kiri
sela iga VI garis Midklavikula
line kiri
15
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Kesan EKG I (29/11)
Neutrofil
71,9
Limfosit
15,2
Monosit
10,6
Eosinofil
1,3
MCH
31,4
RDW
15,1
TEORI
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
DEFINISI DAN ETIOLOGI
Suatu penyakit sistemik non supuratif yang digolongkan pada kelainan vaskular dan jaringan
ikat. Ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus Grup A Beta Hemolitikus biasanya pada
tonsilofaringitis, faringitis, bisa juga pada infeksi impetigo, selulitis, dan lain lain.
Lamanya infeksi faringitis pada bakteri Streptococcus Grup A Beta Hemolitikus ini biasanya 1
3 minggu namun dapat juga bertahan lama hingga 6 bulan. Lebih sering mengenai pada anak
anak rentang usia 5 sampai 15 tahun.
16
Nyeri Tenggorokkan (Faringitis) manifestasi ini tidak banyak diingat oleh pasien
terkena ISPA
Artritis / Poliartritis Gejala mayor paling sering ditemukan pada demam rematik akut,
biasanya bersifat simetris dan melibatkan sendi besar seperti lutut, mata kaki, sikut dan
Diastolik)
Chorea Syndrome Gangguan neurologis dengan gerakan involunteer, kelemahan
muscular, iritabilitas emosi dan perubahan kepribadian. Gerakan involunteer tersebut
menghilang saat tidur. Kejang pada wajah tangan dan kaki. Hal ini disebabkan oleh
KRITERIA MINOR
Poliatralgia
Demam
LED dan CRP meningkat
17
DIAGNOSA
Dapat ditegakkan dengan adanya 2 gejala mayor atau 1 gejala mayor ditambah dengan 2 gejala
minor dan bukti adanya riwayat demam rematik dan adanya pemeriksaan ASTO dan anti
DNAse+.
TATALAKSANA
PRIMER
Penicillin G Benzatin untuk dibawah atau
SEKUNDER
Penicillin G Benzatin untuk dibawah atau
tiap 4 minggu
unit
1x/hari.
Penicillin V Kalium 250 mg PO 2x/hari.
18
PROGNOSIS
Prognosa penyakit jantung rematik dipengaruhi oleh demam rematik, jika infeksi diatasi makan
demam rematik tidak akan terjadi dan penyakit jantung rematik juga tidak terjadi. Prognosa akan
buruk bila karditis tidak sembuh, kerusakan katup lebih dari 5 tahun sangat mempengaruhi angka
kematian, maka dari itu jika pasien sudah sembuh maka harus diberikan terapi pencegahan
sekunder.
19
Saraf Simpatis
Penambahan katekolamin dalam darah (menyebabkan peningkatan heart rate dan
tekanan darah dengan vasokonstriksi) sementara katekolamin ini memperberat iskemi,
dan fibroris organ. Sistem ini diaktifkan karena kurangnya aliran darah ke ginjal.
Hormon Anti diuretic
Hormon ini dirangsang dengan rendahnya cardiac output dan dibantu dengan angiotensin
II. Hormon ini meningkatkan rasa haus, membantu reabsorbsi air pada ginjal, dan
membantu retensi air.
GEJALA
Gejala gagal jantung menurut kriteria Framingham:
Kriteria Major
Paroksimal Nokturnal Dispneu Pada malam hari terbangun karena sesak
Distensi vena leher
Ronki Paru
Peningkatan JVP
Kardiomegali
21
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Darah tepi lengkap, elektrolit, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, Albumin, profil lipid, gula
Melihat apakah adanya infark atau tidak, dan mencari apakah ada hipertrofi ventrikel kiri
Rontgen Toraks
Untuk menilai ukuran dan bentuk jantung
Pemeriksaan fungsi ventrikel kiri
Ekokardiogram untuk menilai ukuran dan fungsi ventrikel kiri, serta kondisi katup dan
gerakan dinding jantung, yang paling penting adalah fraksi ejeksi, normal bila diatas 50%
Pemeriksaan biomarker
BNP dan pro BNP sensitive untuk mendeteksi gagal jantung. Dikatakan gagal jantung
kalau BNP >100 pg/mL atau pro bnp > 300 pg/mL
TATALAKSANA
Tatalaksana Gagal jantung Akut
Terapi :
Untuk profil A (Warm and Dry) : hemodinamik normal.
Untuk profil B (Warm and Wet) : Diuretik dan atau Vasodilator
Untuk profil C (Cold and Wet) : Syok kardiogenik. Diuretik dan atau vasodilator
Untuk Survival/Morbiditas
ACE Inhinbitor / ARB jika
Untuk Gejala
bloker
ACE Inhibitor, bisa dengan
pasca MI
ACE Inhibitor + ARB, Beta
aldosterone
ACE Inhibitor / ARB
Beta bloker
Antagonis Aldosterone
jantung kronik.
Anti aritmia Kelas I tidak dianjurkan, kelas II (beta bloker) dianjurkan, kelas III
(Amiodaron) efektuf untuk supraventrikel dan ventrikel aritmia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kasper Dennis, Harrison Tinsley Randolph. 2005. Harrison Principles of Internal
Medicine 16th. New York: Mc Graw Hills Publishing. 1880-1890.
24
25