Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No
1.
Diagnosa keperawatan
Intervensi
Rasional
dilakukan
tindakan 1; Auskultasi nadi apical : kaji frekuensi, 1;
Penurunan curah jantungSetelah
pasien
dapat irama jantung
berhubungan
dengankeperawatan,
menunjukkan
tandatanda
vital
perubahan frekuensi irama,
dalam
batas
yang
dapat
diterima
konduksi listrik
(distritmia terkontrol atau hilang)
dan bebas dari gejala gagal jantung
Kriteria hasil :
a; Pasien melaporkan episode
disnea, angina
b; Pasien ikut serta dalam
aktivitas yang mengurangi 2; Catat bunyi jantung
beban kerja jantung
2;
3;
3; Palpasi nadi perifer
4;
4; Pantau TD
5;
5; Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
6;
6; Pantau haluaran urine, catat penurunan
haluaran dan kepekatan/konsentrasi
urine
7;
8;
7; Kaji perubahan pada sensori, contoh
letargi, bingung, disorientasi, cemas,
dan depresi
8; Berikan istirahat semi rekumben pada
tempat tidur atau kursi. Kaji dengan
pemeriksaan fisik sesuai indikasi
9;
3
11;Menurun
stasis
vena
dapat
menurunkan
insiden
trombus/pembentukan embolus.
11;Tinggikan kaki, hindari tekanan pada
bawah lutut. Dorong olahraga
curah
jantung,
aktif/pasif.
Tingkatkan 12;Menurunya
bendungan/stasis
vena
dan
tirah
baring
ambulasi/aktivitas sesuai toleransi.
lama
meningkatkan
risiko
12;Periksa nyeri tekan betis, menurunya
tromboflebitis.
nadi pedal, pembengkakan, kemerahan
13;Insiden toksisitas tinggi (20%) karena
lokal atau pucat pada ektremitas.
13;Jangan beri preparat digitalis dan sempitnya batas antara rentang
laporkan dokter bila peruabahan nyata terapeutik dan toksik. Digoksin harus
terjadi pada frekuensi jantung atau dihentikan pada adanya obat toksik,
frekuensi jantung lambat, atau akadar
irama atau tanda toksisitas digitalis.
kalium rendah.