Jurnal
Jurnal
Mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
__________________________________________________________________________________________
Abstrak
Protein merupakan bagian yang sangat penting pada setiap makhluk hidup. Proses untuk
mendapatkan protein dinamakan dengan translasi. praktikum ini bertujuan agar mahasiswa
mampu melakukan isolasi protein dan mampu menentukan kadar protein pada sampel
tertentu serta mampu melakukan teknik pemisahan protein dengan menggunakan
elektroforesis gel poliakrilamid SDS. Metode yang digunakan yakni Metode Lowry, dengan
diambil 1 ml sampel lalu ditambahkan 5 ml larutan campuran pereaksi A dan B. Larutan
divortex, lalu ditambahkan 0,5 ml folin. Larutan campuran divortex kembali dan diukur nilai
absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil percobaan,
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, maka akan semakin tinggi
pula nilai absorbansi yang dihasilkan. Hasil elektroforesis SDS-PAGE pada gel polyakrilamid
12% menunjukan pita-pita protein pada sumuran A4 , sedangkan pada sumuran D2, D1, D3,
S2, B2 tidak begitu terlihat pita-pita protein.
Kata kunci: metode Lowry, protein, SDS-PAGE, spektrofotometer UV-Vis.
Abstract
Protein is a very important part in every living creature. The process to get a protein called
the translation. practicum is intended that the students were able to isolate the protein and
were able to determine the protein content on a particular sample and able to make protein
separation techniques using SDS polyacrylamide gel electrophoresis. The method used the
method of Lowry, with a 1 ml sample was taken and then added 5 ml of a mixture of reagents
A and B. Vortex solution, then added 0.5 ml Folin. vortex back mixed solution and its
absorbance values measured by using UV-Vis spectrophotometer. Based on the experimental
results, we can conclude that the higher the concentration of a solution, the higher the
absorbance values are generated. The results of SDS-PAGE electrophoresis gel
polyakrilamid 12% showed protein bands on A4 wells, whereas in wells D2, D1, D3, S2, B2
is not so visible bands of proteins.
Keywords: Lowry method, protein, SDS-PAGE, UV-Vis spectrophotometer.
PENDAHULUAN
Protein merupakan bagian yang
sangat penting pada setiap makhluk hidup.
Proses untuk mendapatkan protein
dinamakan dengan translasi. Setiap
makhluk hidup memiliki kode genetik
yaitu DNA (Deoxyribonucleic acid) yang
tersusun dari basa nitrogen adenin (A),
guanin (G), thymine (T) dan cytosine (C).
Melalui proses transkripsi, DNA tersebut
ditranskripsikan
menjadi
RNA
(Ribonucleic acid). RNA mengalami
proses
translasi
untuk
kemudian
menghasilkan protein (Jones dan Pevzner
2004). Terdapat 20 asam amino dengan
struktur kimia yang berbeda (Polanski dan
Kimmel, 2007).
Protein merupakan zat makanan
yang penting bagi tubuh, karena sebagai
bahan bakar, zat pembangun dan pengatur.
Protein adalah sumber protein yang
mengandung unsur C, H, O dan N yang
tidak
dimiliki
lemak
dan
karbohidrat.Molekulprotein mengandung
fosfor, belerang dan ada jenis protein yang
mengandung unsur logam seperti besi dan
tembaga (Budianto, 2009).
Penentuan kadar protein dapat
dilakukan dengan berbagai metode yang
ditentukan berdasarkan jenis sample dan
ketersediaan alat serta bahan. Metode yang
umum digunakan adalah metode Kjeldahl,
Lowry dan Biuret (Patong, 2007).
Metode yang digunakan pada
praktikum ini adalah metode Lowry. Pada
metode ini protein dengan asam
fosfotungstat-fosfomolibdat pada suasana
METODE
SDS-PAGE
a. Persiapan Sampel
Pertamatama,
sampel
buffer dimasukkan ke dalam
sampel protein (perbandingan
1:1) dalam tabung eppendorf.
Setelah itu sampel dipanaskan
pada suhu 100oC selama 5 menit.
Bila
sampel
tidak
langsung
dipakai, disimpan pada suhu 20
o
C.
b. Persiapan
Separating
Gel dan Stacking Gel
Pertama-tama,
disiapkan
tabung propilen 50 ml. Setelah itu
dimasukkan
3,125
ml
stok
akrilamid dalam tabung, 2,75 ml
1 M Tris pH 8,8 (tabung ditutup
dan
digoyang
perlahan),
aquabides 1,505 ml (tabung
ditutup dan digoyang perlahan),
75l SDS-10% (tabung ditutup
dan digoyang perlahan), 75 l
APS (tabung ditutup dan digoyang
HASIL
Tabel 1. Nilai Absorbansi Larutan BSA (sebagai standar)
Sampel
Konsentrasi
Larutan
Kalibrasi
(ppm)
Kadar BSA
1
2
3
4
U1
6
0
10
20
40
80
160
0.000
0.016
0.053
0.088
0.192
0.297
0.36
160
0.30
Absorbance (A)
0.25
0.20
80
0.15
0.10
40
20
0.05
0.00 0
0
10
50
100
Specified concentration
150
192
S1
Absorbansi
Sampel pada
774 nm (y)
0,174
Y= 0,001894x +
0,009717
mg/ml x faktor
pengenceran (x)
8,67386
208,172.64
S2
S3
S4
U1
S6
0,165
0,170
0,015
-0,006
0,019
81,98680
84,62671
2,78933
-8,29831
4,90126
1,967,683.2
846,267.1
27,893.3
-82,983.1
49,012.6
Gambar 1. Profil SDS-PAGE dari sampel D2, D1, D3, S2, B2 dan A4
Jarak tracking Rf
dye (cm)
0,3
4,5
0,3
4,5
0,5
4,5
0,8
4,5
4,5
PEMBAHASAN
Kadar
ditentukan
protein
dapat
dengan
membaca
0,0666
67
0,0666
67
0,1111
11
0,1777
78
0,4444
44
yang
memiliki
rentang
konsentrasi
tertentu
dimana
konsentrasi
sampel
protein
berada didalam rentang tersebut
dengan konsentrasi yang semakin
menarik (Sudarmadji et al., 1981).
Hasil dari penghitungan
pada tabel larutan standar dibuat
kurva
standar
dengan
nilai
konsentrasi sebagai x dan nilai
absorbansi
sebagai
y.
Hasil
pengukuran konsentrasi kontrol
absorbansi standar dimasukkan
ke
dalam
persamaan
linier
sehingga diperoleh kurva standar
protein. Berdasarkan perhitungan
tersebut,
maka
diperoleh
persamaan linier y= 0,001894+
0,009717. Selain itu, semakin
tinggi konsentrasi suatu larutan,
maka akan semakin tinggi pula
nilai absorbansi yang dihasilkan.
Pembuatan larutan standar
dengan
berbagai
variasi
konsentrasi
bertujuan
untuk
menentukan kadar protein dalam
suatu sampel. Pengukuran kadar
protein ini menggunakan metode
Lowry didasarkan pada kestabilan
ikatan protein dangan protein
Lowry sehingga absorban yang
terbaca akan relatif stabil. Alasan
lainnya adalah karena interfensi
zat lain menjadi lebih kecil
disebabkan hanya protein yang
berikatan dengan protein Lowry.
Ke-unggulan
lainnya
adalah
dalam pengukuran yang lebih
sensitif (Suryohastari, 2016).
Penentuan kadar protein
dengan metode Lowry didasarkan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi suatu larutan, maka akan
semakin tinggi pula nilai absorbansi yang
dihasilkan. Selain itu, nilai absorbansi
sampel pada panjang gelombang 774 nm
terbesar terdapat pada sampel 1, yaitu
0,174 nm, sementara nilai absorbansi
terkecil terdapat pada sampel U1 yaitu
-0.006 nm.
Hasil elektroforesis SDS-PAGE
pada gel polyakrilamid 12% menunjukan
pita-pita protein pada sumuran A4 ,
sedangkan pada sumuran D2, D1, D3, S2,
B2 tidak begitu terlihat pita-pita protein
dikarenakan warna yang terbentuk masih
tebal dan masih terlalu pekat sampel yang
digunakan. Sampel A4 merupakan sampel
yang dilihat dan dihitung jumlah Rf atau
retection factor.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Teknik
Kimmel
Springer
M.2007.
Science.