Proses hemolisis akan menimbulkan, sebagai berikut
1. Penurunana kadar hemoglobin yang akan mengakibatkan anemia. Hemolisis
dapat terjadi perlahan-lahan sehingga dapat diatasi oleh mekanisme kompensasi tubuh, tetapi dapat juga terjadi tiba-tiba sehingga dapat menurunkan kadar hemoglobin. Tergantung derajat hemolisis, apabila derajat hemolisis ringan sampai sedang maka sumsum tulang masih dapat melakukan kompensasi 6 sampai 8 kali normal sehingga tidak terjadi anemia. Keadaan ini disebut sebagai keadaan hemolitik terkompensasi (compensated hemolytic state). Akan tetapi, apabila derajat hemolitik berat maka mekanisme kompensasi tidak dapat mengatasi hal tersebut sehingga terjadi anemia hemolitik. Derajat penurunan hemoglobin dapat terjadi perlahanlahan, tetapi sering sekali sangat cepat (lebih dari 2 g/dl dalam waktu satu minggu). 2. Peningkatan hasil pemecahan eritrosit dalama tubuh. Hemolisis berdasarkan tempatnya dibagi menjadi dua, yaitu: a. Hemolosis ekstravaskuler Hemolisis ekstratravaskuler lebih sering dijumpai dibandingkan dengan hemolisis intravaskuler. Hemolisis terjadi pada makrofag dari system retikuloendothelial (RES) terutama pada lien, hepar dan sumsum tulang karena sel ini mengandung enzim heme oxygenase. Lisis terjadi karena kerusakan membrane (misalnya akibat reaksi antigen antibody), presipitasi hemoglobin dalam sitoplasma, dan menurunnya fleksibilitas eritrosit. Kapiler lien dengan diameter yang relatif kecil dan suasana relative hipoksik akan memberikan kesempatan destruksi sel eritrosit, mungkin melalui mekanisme fragmentasi. Pemcegahan eritrosit ini akan menghasilkan globin yang akan dikembalikan ke protein pool, serta besi yang dikembalikan ke makrofag (cadangan besi) selajutnya akan dipakai kembali, sedangkan protoporfirin akan menghasilkan CO dan bilirubin.bilirubin dalam darah berikatan dengan albumin menjadi bilirubin indirek, mengalami konjugasi dalam hati menjadi bilirubin direk kemudian dibuang melalui empedu sehingga meningkatkan sterkobilinogen dalam reses dan urobilinogen dalam urine Sebagian hemoglobinogen akan lepas ke plasma dan diikat oleh haptoglobin sehingga kadar haptoglbin juga menurun, tetapi tidak serendah pada hemolisis intravascular. b. Hemololisis intravaskuler Pemehan eritrosit intravaskuler menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas ke dalam plasma. Hemoglobin bebas ini akan diikat oeh haptoglobin (suatu globulin alfa)sehinggakadar haptoglobin plasma akan menurut. Kompleks hemoglobin-haptoglobin akan dibersihkan oleh hati dan RES dalam beberapa menit. Apabila kapasitas haptoglobin dilampaui maka akanterjadilah hemoglobin bebas dalam lasma yang disebut sebagai hemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi menjadi methemoglobin sehingga terjadi
methemoglobinemia. Heme juga diikat oleh hemopeksin (suatu
glikoprotein beta-1) kemudian ditangkap oleh sel hepatosit. Hemoglobin bebas akan keluar melalui urine sehingga terjadi hemoglobinuria. Sebagai hemoglobin dalam tubulus ginjal akan diserap oleh sel epitel kemudian besi di simpan dalan bentuk hemosiderin jika epitel mengalami deskuamasi maka hemosiderin dibunag melalui urine (hemosiderinuria), yang merupakan tanda hemolisis intravaskuler kronik. Pengobatan Pengobatan anemia hemolitik sangat tergantung keadaan klinik kasus tersebut serta penyebab hemolisisnya krena itu sangat bervariasi kasus per kasus. Akan tetapi, pada dasarnya terapi anemia hemolitik terdapat 3 golongan, yaitu :