Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEKNIK LINGKUNGAN

PENCEMARAN UDARA AKIBAT DARI PROSES INDUSTRI PLTU BATUBARA

Disusun oleh :
Nama

: Ageng Pambudi

Nim

: 13521036

Kelas

:C

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi

dengan

memberikan

sumbangan

baik

materi

maupunpikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan

pengalaman

bagi

para

pembaca,

Untuk

ke

depannya

dapat

memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih


baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi

kesempurnaan

makalah

ini.

Yogyakarta,
November

14
2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ..................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................................
iii
BAB I.

Latar
Belakang .........................................................................................
.....

Rumusan
Masalah .........................................................................................
2
Tujuan ..............................................................................................
.............
BAB II.

Pengertian Pencemaran
Udara ......................................................................

Sumber dan dampak pencemaran


Udara........................................................

Penanganan Pencemaran
Udara ....................................................................

BAB III.
Kesimpulan ......................................................................................
............. 10
DAFTAR
PUSTAKA ..........................................................................................
.......... 10

ii

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Udara adalah salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi kehidupan komponen biotik
(makhluk hidup). Udara mengandung senyawa- senyawa dalam bentuk gas, diantaranya
mengndung gas yang amat penting bagi kehidupan, oksigen. Dalam atmosfer bumi
terkandung sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Oksigen berperan dalam pembakaran senyawa karbohidrat di dalam tubuh
organisme melalui pernapasan. Reaksi pembakaran tidak hanya terjadi di dalam tubuh,
namun kita pun sering melakukannya, pembakaran sampah atau lainnya. Hasil samping dari
pembakaran menghasilkan senyawa karbon (CO2 dan CO) yang akan dibuang ke udara.
Meningkatnya populasi makhluk hidup, maka proses pembakaran pun semakin meningkat.
Dengan demikian konsentrasi senyawa karbon di udara meningkat. Karbondioksida amat
penting bagi proses pembuatan makanan (fotosintesis) bagi tumbuhan, dengan demikian
peningkatan senyawa karbon diudara dapat teratasi.
Namun, meningkatnya populasi manusia menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal
meningkat. Hal ini membuat pembukaan ladang atau hutan untuk pemenuhan permintaan ini.
Belum lagi kasus ilegal loging yang membuat populasi tumbuhan berkurang. Padahal dari
hasil pembentukan makanan melalui fotosintesis menghasilkan oksigen yang sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Maka, dengan demikian mulai terjadi kasus pencemaran
udara
Pencemaran udara didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana udara mengandung
senyawa- senyawa kimia atau substansi fisik maupun biologidalam jumah yang memberikan
dampak buruk bagi kesehatan manusia, hewan , ataupun tumbuhan, serta merusak keindahan
alam

serta

kenyamanan,

atau

merusak

barang-

barang

perkakas

(properti).

Ketidakseimbangan ekosistem akibat aktivitas manusia merupakan penyebab utama yang


mempengaruhi komposisi udara menjadi tidak seimbang.
1
B. Rumusan Masalah

1. Penyebab Pencemaran Udara


2. Dampak Pencemaran Udara
3. Penanganan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Penyebab Pencemaran Udara
2. Untuk Mengetahui Dampak Pencemaran Udara
3. Untuk Mengetahui Penanganannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA


Seperti dikutip dari Wikipedia, pengertian pencemaran udara adalah kehadiran substansi
fisik, biologi, atau kimia di lapisan udara bumi dalam jumlah yang bisa membahayakan
kesehatan seluruh komponen biotik penyusun ekosistem, mengganggu keindahan dan
kenyamanan, dan merusak properti.

Pencemaran udara timbul akibat adanya sumber-sumber pencemaran, baik yang bersifat
alami ataupun karena kegiatan manusia. Beberapa pengertian gangguan fisik seperti
pencemaran suara, pencemaran panas, pencemaran radiasi dan pencemaran cahaya di anggap
sebagai bagian dari pencemaran udara. Adapun karena sifat alami udara yang bisa menyebar
tanpa batasan ruang, membuat dampak pencemaran udara bisa bersifat lokal, regional,
maupun global.

3
B. PENGERTIAN BATUBARA
Batubara sebagai bahan bakar telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu. Pada
awalnya , batubara mengubah sejarah dunia modern dengan mendorong Revolusi Industri di

Inggris, sejak itu batubara tak berhenti mengubah wajah dunia dengan berbagai jejak
kerusakan yang ditinggalkannya.
Sepanjang siklus pemanfaatannya batubara menimbulkan kerusakan yang tak dapat
diperbaiki pada bumi dan manusia di dalamnya. Siklus hidup batubara mulai dari bawah
tanah hingga ke limbah beracun yang dihasilkannya, biasanya disebut sebagai rantai
kepemilikan. Rantai kepemilikan ini memiliki tiga rantai utamapenambangan, pembakaran,
sampai ke pembuangan limbahnya. Setiap bagian dari rantai ini, menimbulkan daya rusak
yang harus ditanggung bumi dan manusia didalamnya.

C. PENYEBAB DAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA PADA PEMBAKARAN


BATUBARA
Bentuk polusi yang paling banyak diakibatkan oleh pembakaran batubara adalah polusi
udara. Polusi udara adalah terkontaminasinya udara oleh bahan berbahaya yang karena
jumlah ataupun karakteristiknya, dapat membahayakan kesehatan manusia dan/atau
lingkungan sekitar. Selain menghasilkan gas-gas buang yang dapat mencemari udara,
akumulasi dari debu-debu hasil pembakaran batubara dapat menempel di pipa-pipa boiler dan
membentuk semacam kerak yang disebut slag.
4
Melalui perlakuan khusus menggunakan sootblower, slag akan jatuh dalam bentuk
padatan yang selanjutnya dikumpulkan untuk diperlakukan lebih lanjut. Namun kali ini saya
akan menjelaskan kepada Anda polutan-polutan pencemar udara, yang dihasilkan oleh
pembakaran batubara.

Polusi Udara Oleh Boiler


Polutan-polutan penting yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara antara lain
adalah SO2, NOx, CO, dan material partikulat. Selain itu ada bahan polutan lain yang disebut
udara beracun. Ia adalah polutan yang sangat berbahaya meskipun jumlahnya hanya sedikit
dihasilkan oleh pembakaran batubara. Namun udara beracun ini perlu kita bahas juga lebih
lanjut karena sifatnya yang sangat membahayakan kesehatan manusia. Berikut adalah
penjelasan lebih detail mengenai polutan-polutan tersebut:
1. SulfurDioksida
Batubara memiliki kandungan sulfur yang dapat mencapai 10% dalam fraksi berat.
Namun rata-rata kandungan sulfur di dalam batubara berada di kisaran 1-4%
tergantung dari jenis batubara tersebut. Proses pembakaran batubara menyebabkan
sulfur tersebut terbakar dan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO 2) dan sebagian
kecil menjadi sulfur trioksida (SO3).
5
2. SulfurTrioksida
Sebagian kecil sulfur dioksida yang terbentuk pada pembakaran batubara, terkonversi
menjadi sulfur trioksida (SO3). Rata-rata SO3 terbentuk sebanyak 1% dari total gas
buang pembakaran. Satu sistem pada boiler yang berfungsi untuk mengontrol gas
buang NOx, memiliki efek samping meningkatkan pembentukan SO 3 dari 0,5%

sampai 2%. SO3 sangat mudah bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
(H2SO4) pada temperatur gas buang di bawah 260 oC. Seperti yang Anda ketahui
bahwa asam sulfat bersifat amat sangat korosif dan berbahaya.
SO3 memiliki sifat higroskopis yang sangat agresif. Higroskopis adalah sebuah
sifat untuk menyerap kelembaban dari lingkungan sekitarnya. Sebagai gambaran
untuk Anda, SO3 yang mengenai kayu ataupun bahan katun dapat menyebabkan api
seketika itu juga. Kasus ini terjadi karena SO 3 mendehidrasikan karbohidrat yang ada
pada benda-benda tersebut. Polutan ini juga sangat jelas berbahaya bagi manusia,
karena apabila terkena kulit, kulit tersebut akan seketika mengalami luka bakar yang
serius. Atas dasar inilah polutan SO3 harus ditangani dengan sangat serius agar tidak
mencemari lingkungan sekitar.
3. NitrogenOksida
Nitrogen Oksida yang dihasilkan oleh pembakaran batubara biasa disebut dengan
NOx. NOx meliputi semua jenis senyawa yang tersusun atas atom nitrogen dan
oksigen. Nitrat oksida (NO) dan nitrogen dioksida (NOx) menjadi penyusun utama
dari polutan ini. NO, yang paling banyak jumlahnya, terbentuk pada pembakaran
bertemperatur tinggi hingga dapat mereaksikan nitrogen yang terkandung pada bahan
bakar dan/atau udara, dengan oksigen. Jumlah dari NOx yang terbentuk tergantung
atas jumlah dari nitrogen dan oksigen yang tersedia, temperatur pembakaran,
intensitas pencampuran, serta waktu reaksinya.
Bahaya polutan NOx yang paling besar berasal dari NO2, yang terbentuk dari
reaksi NO dengan oksigen. Gas NO 2 dapat menyerap sprektum cahaya sehingga dapat
mengurangi jarak pandang manusia. Selain itu NOx dapat mengakibatkan hujan asam,
gangguan pernapasan manusia, korosi pada material, pembentukan smog dan
kerusakan tumbuhan.
6
4. KarbonMonoksida
Gas yang tidak berwarna dan juga tidak berbau ini terbentuk dari proses pembakaran
yang tidak sempurna. Karbon monoksida (CO) dihasilkan dari proses pembakaran
batubara di boiler dalam jumlah yang relatif sangat kecil. Bahaya paling besar yang

diakibatkan oleh CO adalah pada kesehatan manusia dan juga hewan. Jika gas CO
terhirup, ia akan lebih mudah terikat oleh hemoglobin darah daripada oksigen. Hal ini
menyebabkan tubuh akan kekurangan gas O2, dan jika jumlah CO terlalu banyak akan
dapat menyebabkan penurunan kemampuan motorik tubuh, kondisi psikologis
menjadi stress, dan paling parah adalah kematian.
5. Abu(FlyAsh)
Hasil pembakaran batubara di boiler juga menghasilkan partikel-partikel abu dengan
ukuran antara 1 hingga 100 m. Abu tersebut mudah terlihat oleh mata kita, bahkan
dapat mengganggu jarak pandang jika tersebar di udara bebas. Selain itu fly ash
sangat berbahaya jika sampai terhirup oleh manusia, karena ia dapat melukai bagianbagian penting sistem pernapasan kita.
Fly ash tersusun atas beberapa senyawa padat, diantaranya adalah SiO2, Al2O3,
Fe2O3, dan CaO. Di samping itu, fly ash juga mengandung logam-logam berat dan
partikel-partikel lain yang sangat beracun bagi manusia jika berada dalam jumlah
yang cukup. Racun-racun tersebut berasal dari batubara, diantaranya adalah arsenik,
berilium, cadmium, barium, chromium, tembaga, timbal, mercury, molybdenum,
nikel, radium, selenium, thorium, uranium, vanadium, dan seng.
6. KarbonDioksida
Sejak tahun 1980-an, efek dari meningkatnya jumlah emisi CO2 akibat ulah manusia
semakin diperhatikan. CO2 yang dikenal dengan sebutan gas rumah kaca, menjadi
satu dari beberapa gas buang yang mengakibatkan terjadinya global warming
(pemanasan global). CO2 selalu dihasilkan oleh semua jenis proses pembakaran yang
menggunakan bahan bakar fosil berbasis hidrokarbon.

7
Menangani emisi CO2 tidak semudah menangani emisi gas buang lainnya, seperti SO 2
misalnya. Karena jumlah produksi CO2 dari proses pembakaran yang secara alamiah
selalu berjumlah banyak. Salah satu metode paling efektif untuk mengurangi
pembentukan CO2 adalah dengan memperbaiki tingkat efisiensi dari proses

pembakaran (energi yang lebih banyak dari bahan bakar yang lebih sedikit). Saat ini
metode-metode untuk mengurangi jumlah penggunaan bahan bakar karbon untuk
menghasilkan energi yang lebih besar terus dikembangkan.
D. PENANGANAN PENCEMARAN UDARA PADA INDUSTRI PLTU BATUBARA
BIOREMEDIASI
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi
polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi
oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur
kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi. Pada
banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan
beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi

metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun (Wikipedia, 2010).


Gasifikasi Batubara
Batubara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih efisien jika dikonversi
menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain, yang bernilai ekonomis tinggi.
Cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah gasifikasi atau penyubliman
batubara. Coal Gasification adalah sebuah proses untuk merubah batubara padat
menjadi gas batubara yang mudah terbakar (combustible gasses), setelah proses
pemurnian gas-gas ini CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), H
(hidrogen), CH4 (metana), dan N2 (nitrogen) dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Hanya dengan menggunakan watergas atau coal gas. Gasifikasi secara
nyata mempunyai tingkat emisi udara kotoran padat, dan limbah terendah.

Membuang Nox
Membuang Nox dari Batubara Ketika udara yang mengandung nitrogen
dipanaskan seperti pada nyala api boller (3000F 1648C), atom nitrogen ini
terpecah menjadi nitrogen oksida yang terkadang disebut dengan Nox. Nox juga
dapat dibentuk dari atom nitrogen yang terjebak dalam batubara. Cara terbaik
untuk mengurangi Nox adalah menghindari benukan asalnya, caranya pada saat
pembakaran, batubara lebih banyak daripada udara dilubang pembakaran yang

terpanas. Dibawah kondisi ini kebanyakan oksigen terkombinasi dengan bahan


bakar dari pada dengan nitrogen. Camputan pembakaran kemudian dikirim
keruang pembakaran yang kedua dimana terdapat proses yang mirip berulangulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini disebut Staged
Combustion karena batubara dibakar secara bertahap.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran udara yang disebabkan oleh PLTU Batubara sangat besar sekali.
Mineral yang terkandung di dalam batubara merupakan senyawa aktif yang dapat
membawa kerusakan bagi kesehatan manusia ataupun lingkungan sekitar. Perlunya
penanganan yang lebih intensif terhadap industri batubara ini
Perlunya pemerintah dalam menjaga keberlangsungan dari industri batubara
karena batu bara juga mengambil andil yag besar pada perekonomian negara.
Indonesia yang merupakan negara yang mempunyai banyak mineralnya sehingga
mampu menguntungkan dari kedua belah pihak.

B. Daftar Pustaka
http://www.ebiologi.com/2015/07/pencemaran-udara-pengertian-penyebab.html
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html
http://lingkungan-donny.blogspot.co.id/2013/02/upaya-mengatasi-pencemaranlingkungan.html
http://artikel-teknologi.com/polutan-polutan-hasil-pembakaran-batubara-pada-boiler/
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-BatuBara-yang-Kotor/
http://www.greenpeace.org/seasia/id/PageFiles/695938/kita-batubara-dan-polusiudara.pdf
http://compyang.blogspot.co.id/2011/10/paper-pencemaran-lingkungan-akibat.html

10

Anda mungkin juga menyukai