Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahhirrabil alamin puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat


Allah SWT, serta shalawat dan salam saya junjungkan kepada nabi besar
Muhammad

SAW

karena

berkat

rahmat

dan

hidayahnya

saya

dapat

menyelesaikan pembuatan laporan awal tentang Pemodelan Quality ini.


Saya ucapkan juga terima kasih kepada orang tua saya yang senantiasa
selalu mendukung dan mendoakan saya sehingga saya mampu menyelesaikan
setiap

permasalahan,

saya

ucapkan

juga

terimakasih

kepada

asisten

Laboratorium Perencanaan dan Simulasi Tambang yang telah membimbing saya


selama proses pembuatan laporan ini, serta saya ucapkan juga terimakasih
kepada teman-teman saya yang telah memberikan inspirasi dalam pembuatan
laporan ini.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk semua orang dan bisa
menunjang pengetahuan tentang perencanaan tambang untuk mahasiswa lain.
Penulis mengucapkan terimakasih banyak untuk semuanya dan mohon maaf jika
ada kesalahan kata ataupun informasi yang tercantum dalam laporan ini. Karena
penulis tidak luput dari kesalahan karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Bandung, 17 Oktober 2016

Lia Darina Fauzi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................1
1.2.1 Maksud..............................................................................1
1.2.2 Tujuan................................................................................3

BAB II

LANDASAN TEORI...............................................................................2
2.1 Kualitas Bahan Galian...................................................................2
2.1.1 Klasifikasi Kualitas Batubara..............................................2
2.1.2 Klasifikasi Kualitas Bijih.....................................................4
2.2 Pemodelan Kualitas.......................................................................5

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................5


DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perencanaan dan perancangan tambang merupakan tahap awal dalam

rangkaian usaha pertambangan untuk menentukan langkah-langkah teknis atau


non-teknis Perancangan tambang merupakan kegiatan yang dilakukan setelah
ditemukan adanya cadangan bahan galian yang sudah layak untuk ditambang,
dengan tingkat cadangan terukur. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan
dalam perencanaan dan perancangan tambang adalah pemodelan geologi.
Pemodelan kualitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah bahan galian yang
akan ditambang layak untuk ditambang sesuai parameter cut of grade dan juga
untuk menentukan bagian-bagian yang layak untuk ditambang atau tidak sesuai
kadar bahan galian berharga pada suatu endapan. Maka dari itu penting bagi
mahasiswa teknik pertambangan untuk mempelajari tentang pemodelan kualitas
ini.

1.2

Maksud dan Tujuan

1.2.1

Maksud
Sebagai pengantar agar praktikan dapat mengenal dan memahami

tentang pemodelan kualitas.


1.2.2

Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum tentang Pemodelan Geologi ini

adalah:

Mengetahui klasifikasi kualitas batubara


Mengetahui klasifikasi kualitas endapan bijih
Mengetahui dan memahami tentang pemodelan kualitas

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Kualitas Bahan Galian


Kualitas bahan galian merupakan parameter penting untuk menentukan

apakah bahan galian tersebut layak atau tidak untuk ditambang. Berikut
klasifikasi kualitas bahan galian batubara dan bahan galian logam.
2.1.1

Klasifikasi Kualitas Batubara


Kualitas batubara merupakan sifat fisika dan kimia dari batubara yang

mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh maseral


dan mineral matter penyusunnya, serta oleh derajat coalification (rank).
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh
tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit,
bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
1. Antrasit merupakan kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam
berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon
(C) dengan kadar air kurang dari 8%.
2. Bituminus merupakan kelas batubara yang mengandung 68 - 86% unsur
karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang
paling banyak ditambang di Australia.
3. Sub-bituminus merupakan kelas batubara yang mengandung sedikit
karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang
kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
4. Lignit atau batubara coklat merupakan batubara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
5. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.
Beberapa parameter dalam penentuan kualitas batubara adntara lain:

High Heating Value (HHV)


High heating value merupakan salah satu parameter yanga sangat
berpengaruh terhadap pengoperasian alat, seperti: pulverizer, pipa
batubara, wind box, burner. Semakin tinggi high heating value maka

aliran batubara setiap jamnya akan semakin rendah sehingga kecepatan

coal feeder harus disesuaikan.


Moisture Content
Kandungan moisture merupakan

parameter

dari

batubara

yang

mempengaruhi jumlah pemakaian udara primernya, pada batubara


dengan kandungan moisture tinggi akan membutuhkan udara primer lebih

banyak guna mengeringkan batubara tersebut agar suhu keluar mill tetap.
Volatile Matter
Kandungan volatile matter akan mempengaruhi kesempurnaan
pembakaran dan intensitas nyala api. Kesempurnaan pembakaran
ditentukan oleh :
Fuel Ratio =

Fixed Carbon
Volatile Matter

Semakin tinggi fuel ratio maka carbon yang tidak terbakar semakin

banyak.
Ash Content dan Komposisi
Kandungan abu akan terbawa bersama gas pembakaran melalui ruang
bakar dan daerah konveksi dalam bentuk abu terbang (fly ash) atau abu
dasar (bottom ash). Sekitar 20% dalam bentuk abu dasar dan 80% dalam
bentuk abu terbang. Semakin tinggi kandungan abu dan tergantung
komposisinya, yang akan mempengaruhi tingkat pengotoran (fouling),

keausan dan korosi peralatan yang dilalui batubara.


Sulfur Content
Kandungan sulfur berpengaruh terhadap tingkat korosi sisi dinding yang
terjadi pada elemen pemanas udara, terutama apabila suhu kerja lebih
rendah dari letak embun sulfur, selain itu juga berpengaruh terhadap

efektifitas penangkapan abu pada peralatan electrostatic precipator.


Coal Size
Ukuran butir batubara dibatasi pada rentang butir halus dan butir kasar.

Butir paling halus untuk ukuran <3mm.


Hardgrove Grindability Index (HGI)
Kapasitas mill (pulverizer) dirancang pada Hardgrove grindability index
tertentu, sehingga semakin rendah nilai HGI maka kapasitasnya juga

lebih rendah.
Ash Fusion Characteristic
Ash Fusion Characteristic akan mempengaruhi tingkat fouling, slagging
dan operasi blower
Tabel 2.1
Kalsifikasi Kelas Batubara

Sumber: GPRG Indonesia - WordPress.com

2.1.2

Klasifikasi Kualitas Bijih

1. Bahan galian kadar rendah


Merupakan bahan galian sumber daya yang telah diketahui dimensi dan
kualitasnya dengan keyakinan geologi tertentu, namun kualitas tersebut
masih di bawah CoG (cut of gade).
2. Bahan galian kadar tinggi
Merupakan bahan galian sumber daya yang telah diketahui dimensi dan
kualitasnya dengan keyakinan geologi tertentu, dan kualitasnya di atas
CoG (cut of gade).

2.2

Pemodelan Kualitas
Pemodelan kualitas merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

dalam perencanaan dan perancangan tambang. Pemodelan kualitas adalah


kegiatan pembagian daerah blok-blok dengan kadar yang berbeda dengan
memanfaatkan data hasil pengeboran dan data perhitungan geostatistik.
Pemodelan kadar memberikan gambaran komputasi dari bagian kerak bumi
berdasarkan kadar atau konsentrasi berdasarkan data geostatistik dan uji
laboratorium inti bor hasil pengeboran yang telah dilakukan. Salah satu tujuan
umum melakukan pemodelan kualitas adalah untuk mendapatkan data
volumetrik bahan galian yang dapat ditambang berdasarkan nilai cut of grade
yang akurat dimana kadar-kadar digambarkan dengan menitik beratkan pada
tingkat akurasi yang mendetail dalam bentuk grid sel yang kecil, karena semakin
kecil grid sel maka akan semakin detail pemodelan yang dibuat.

Sumber: http://www.optiro.com/

Gambar 2.1
Hasil Pemodelan Kualitas

BAB III
KESIMPULAN

Kualitas batubara dibagi menjadi lima kelas yaitu antrasit, bituminus, subbituminus, lignit dan gambut. Kelas-kelas ini dibagi berdasarkan kandungan
karbon dan kandungan air. Kualitas bijih dibagi menjadi dua kelas yaitu bijih
dengan kadar rendah dan kadar tinggi. Kelas-kelas ini dibagi berdasarkan kadar
bijih terhadap cut of grade dari suatu logam.
Pemodelan kualitas adalah kegiatan pembagian daerah blok-blok dengan
kadar yang berbeda dengan memanfaatkan data hasil uji laboratorium hasil
pengeboran dan data perhitungan geostatistik.

DAFTAR PUSTAKA

Benner, Mike. 2014. Reduce Your Drilling Costs And Optimise Block Model
Quality.

http://www.optiro.com/latest-news-2/tech-talk/full/reduce-your-

drilling-costs-and-optimise-block-model-quality. Diakses pada 16 Oktober


2016. Pukul 23.30 WIB.
Putra,

Ekky.

2015.

Kualitas

Batubara,

Coal

Quality.

http://artikelbiboer.blogspot.co.id/2009/kualitas-batubara-coal-quality.html.
Diakses pada 16 Oktober 2016. Pukul 23.15 WIB.
Direktorat Inventarisasi dan Sumber Daya Mineral. Konsep Pedoman Teknis
Tata Cara Penetapan Dan Pengawasan Sumber Daya Dan Cadangan
Bahan

Galian.

http:

psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Konsep

Pedoman_Konservasi(Tim).pdf. Diakses pada 16 Oktober 2016. Pukul


23.46 WIB.

Anda mungkin juga menyukai