Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
infrastruktur yang sangat buruk. Hal ini akan berakibat pada kualitas pengolahan
sampah yang dilakukan dan meningkatkan beban kerja bagi pengelolaan sampah.
Fasilitas yang ada tidak berfungsi dengan baik bahkan ada yang tidak berfungsi
sama sekali. Menurut Plant Manager Verko Belgium, Willy Van Loey, (2008)
permasalahan sampah Kota Denpasar dapat diatasi dengan cara-cara yang
sederhana, tetapi memerlukan kedisiplinan dari semua komponen masyarakat.
Terdapat empat cara yang mesti diterapkan dalam mengatasi masalah sampah di
Denpasar. Cara mengatasi sampah diantaranya adalah memulai dengan pemisahan
sampah dari rumah tangga antara sampah organik dan non organik, pengkomposan
sampah organik, daur ulang atau recyling sampah dan proses pengolahan sampah di
TPA. Sistem swakelola dalam menangani sampah yang dilakukan oleh beberapa
desa dan kelurahan di Denpasar perlu diikuti dan ditiru oleh desa-desa lainnya,
sehingga beban Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) tidak terlalu berat dalam
mengatasi masalah sampah. (Anonim, 2008)
Sementara
itu,
rendahnya
pengetahuan,
kesadaran,
dan
partisipasi
dilakukan adalah merupakan program dari lembaga swadaya masyarakat dan swasta
(Nitikesari, 2005).
Partisipasi masyarakat di Denpasar Timur dapat ditingkatkan dengan terlebih
dahulu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan. Berdasarkan latar belakang di
atas, maka perlu diketahui faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah di Kecamatan Denpasar Timur.
Tujuan umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
1.3.2
Tujuan khusus
Tujuan khusus penelitian adalah untuk mengetahui :
dalam
rencana
program
pengelolaan
sampah
dan
pemberdayaan
masyarakat.
3. Manfaat lainnya adalah adanya peningkatan kualitas pelayanan dalam
pengelolaan sampah khususnya di Kecamatan Denpasar Timur sehingga dapat
meningkatkan kualitas lingkungan menjadi lebih sehat.