4.1
Isi awal gas di tempat adalah sejumlah gas total mula-mula yang terdapat di
suatu reservoir sebelum reservoir tersebut diproduksikan. Perhitungan isi awal gas di
39
40
tempat dapat di tentukan dengan 2 metode yaitu metode volumetrik dan material
balance.
4.1.1
Tabel 4.1
Data Volumetrik Lapangan A Reservoir R
41
4.1.2
Pada perhitungan OGIP dengan metode P/z membutuhkan data yang lebih
banyak dari metode volumetrik seperti data tekanan ( P ), faktor kompresibilitas ( z
factor ), data produksi kumulatif gas ( Gp ), dan estimasi OGIP ( G ). Nilai estimasi
OGIP didapat menggunakan nilai yang didapat pada perhitungan menggunakan
metode volumetric. Karena keterbatasan data sehingga beberapa data tidak tersedia
sehingga perlu di cari terlebih dahulu untuk mengetahuinya.
Untuk data tekanan karena tidak memilikinya sehingga perlu mengetahuinya
dengan menggunakan persamaan di bawah ini :
P reservoir=BHP + depth x gas gradient
Dimana :
42
Pi = 1079.524 (Psia)
Zi = 0.9796
Gp = 33940.1482 (MMSCF)
G = 754558 (MMSCF)
Setelah itu didapat nilai dari P/z yang akan di plot pada kumulatif produksi
gas 33940.1482 MMSCF yaitu sebesar 1053.081.
43
Berikut beberapa data yang di pakai pada metode P/z. Untuk data keseluruhan
dapat di lihat pada lampiran A :
Tabel 4.2
Beberapa Data P/z plot
BHP (Psia)
1078.71
1031.38
1020.18
1016.63
1007.14
Kum
produksi
(MMSCF)
225.9548
33940.1482
43783.7522
47327.4682
56012.3192
P reservoir
(Psia)
Z factor
P/z 1 (Water
Drive)
1152.71
1105.38
1094.18
1142.43
1007.954
0.9796
0.9800
0.9801
0.9802
0.9803
1102.680
1053.259
1041.724
1037.996
1028.209
P/z 2
(Depletion
Drive)
1102.680
1053.081
1038.696
1033.517
1020.826
Dari tabel 4.2 dapat dilihat ada perbedaan pada nilai P/z 1 dan P/z 2 hal ini
disebabkan karena aquifer yang berada di reservoir mempengaruhi penurunan
tekanan yang semestinya sehingga terjadi perbedaan yang cukup tajam. Setelah
mendapatkan data P/z seperti di atas kemudian dibuat grafik seperti pada gambar 4.1,
dimana sumbu X adalah kumulatif produksi sedangkan sumbu Y adalah P/z.
Berikut adalah gambar kurva P/z dengan kumulatif produksi gas :
44
P/z vs Gp
1200
f(x) = - 0x + 1102.73
1000
800
P/z
depletion drive
600
400
water drive
200
0
100000
200000
300000
Gp
Gambar 4.1
Grafik P/z Plot
4.1.3
45
Pada perhitungan metode havlena-odeh digunakan data yang lebih banyak lagi
di bandingkan metode P/z seperti data tekanan (P), faktor kompresibilitas (z factor),
data produksi kumulatif gas (Gp), data produksi kumulatif air (Wp), estimasi OGIP
(G), faktor volume formasi gas (B g), faktor volume formasi air formasi (B w), ekspansi
gas (Eg), underground withdrawal (F), dan jumlah kumulatif water influx (We).
Selanjutnya perlu mencari beberapa data yang belum dimiliki. Untuk nilai
tekanan, faktor komprebilitas, produksi kumulatif gas dan estimasi nilai OGIP dapat
menggunakan data yang digunakan pada metode sebelumnya. Untuk data produksi
kumulatif air dan faktor volume formasi air formasi dapat dilihat dari data produksi.
Untuk nilai faktor volume formasi gas dapat ditentukan dari persamaan (3.9)
seperti di bawah ini saat mencari nilai dari Bg pada tekanan 1079.524 psi.
B g=0.0283
z.T
P
Dimana :
Z = 0.9796
T = 584 o R
P = 1079.524 psi
Sehingga didapat nilai Bg pada tekanan tersebut adalah 0.014997 cuft/SCF.
Untuk nilai ekspansi gas didapat dari faktor volume formasi gas pada kondisi tertentu
46
dengan faktor volume formasi gas pada mula-mula. Selanjutnya perlu mencari nilai F
pada tekanan 1032.194 psia menggunakan persamaan seperti dibawah ini :
F=(G p x B g)+( W p x Bw )
Dimana :
Gp = 33940.1482 (MMSCF)
Bg = 0.015691 (cuft/STB)
Wp = 3.143.431 (bbl) atau 0.003143431 (MMbbl)
Bw = 1.011 (bbl/STB)
Masukan data diatas dengan menggunakan persamaan untuk menghitung nilai F.
F = (33940.1482 x 0.015691) + (0.003143431 x 1.011)
F = 532,5745 MMBBL
Setelah didapatkan nilai dari F, terakhir perlu menghitung nilai kumulatif
water influx yang akan digunakan untuk menghitung nilai OGIP pada metode
havlena-odeh. Berikut nilai We pada tekanan 1032,194 psia.
We = (F G.Eg) / Bw
We = (532,5745 (754558000000 x 0.000694 )) / 1.011
We = 8.745705 (MMBBL)
47
Tabel 4.3
Data F/Eg dengan We/Eg
F/Eg
763863.5
818798.9
854148.1
870979.4
893874.9
916622.9
We/Eg
9204.225
63541.9
98506.51
115154.7
137801.1
160301.5
Tabel 4.3
(Lanjutan)
Data F/Eg dengan We/Eg
48
941333
184743
953299
196579
973101
216165
988358
231256
1006223
248926
1032981
275393
1046031
288301
1057483
299629
1065927
307981
1077669
319595
1088710
330516
1094629
336371
1116425
357930
1132337
373668
1142316
383539
1148009
389170
Kemudian dibuat grafik seperti dibawah ini. Dan akan mendapatkan nilai
OGIP pada perpotongan garis saat nilai X=0 seperti pada gambar 4.2 dibawah ini.
Havlena-odeh
1400000
1200000
1000000
800000
F/Eg
600000
400000
200000
0
0
100000
200000
300000
We/Eg
400000
500000
600000
49
Gambar 4.2
Grafik Metode Havlena-Odeh
Dari grafik tersebut dapat dilihat pada gambar diatas antara F/E g pada sumbu
Y dengan We/Eg pada sumbu X dan setelah itu dapat ditentukan besarnya nilai dari
OGIP yang merupakan perpotongan pada sumbu Y saat keadaan X=0 , yaitu sebesar
754.558,00 MMSCF.
4.2
Pada metode simulasi material balance ini merupakan hasil dari memasukan
data pada software untuk mendapatkan nilai dari Original Gas In Place (OGIP).
Data-data yang diinput merupakan data yang sebelumnya telah digunakan pada
metode perhitungan manual seperti metode volumetric, P/z plot, dan Havlena-Odeh.
4.2.1. Penerapan Software untuk Penentuan OGIP Metode Havlena-Odeh
Pertama adalah pemilihan metode material balance pada tool selanjutnya
memasukan data data pada kolom Option seperti pada gambar dibawah ini.
50
Gambar 4.3
Gambar System Option
Selanjutnya adalah memasukan data PVT Fluid Properties seperti gas
gravity, tekanan separator dan lain-lain seperti pada gambar 4.4 dibawah ini.
51
Gambar 4.4
Gambar Input Fluid Properties
Setelah itu masukan Tank Data pada kolom Input. Di dalam Tank data
tersebut ada beberapa jenis data seperti Tank Parameters, Water Influx, Pore Volume
vs Depth, Relative Permeability, dan Production History. Pada kolom Tank
Parameter berisi data tekanan awal, suhu, porositas dan estimasi jumlah gas mulamula.
52
Pada kolom Production History akan dimasukan data tanggal data tersebut
didapatkan, tekanan reservoir, kumulatif produksi gas dan kumulatif produksi air
seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.5
Gambar Input Tank Data
Setelah semua data dimasukan, selanjutnya memilih kolom History Matching
lalu memilih Run Simulation untuk menentukan apakah simulasi ini dengan data
53
produksi yang dimasukan sudah menyerupai atau belum dapat dilihat dari grafik data
tekanan dan kumulatif produksi gas dari data History dan Simulation.
Di Gambar tersebut terlihat grafik tekanan antara data History dan simulasi
sudah menyerupai sehingga bisa melanjutkan untuk melihat hasil dari perhitungan
OGIP pada metode simulasi ini.
Gambar 4.6
Gambar History Matching
Selanjutnya juga dapat dilihat hasil dari software sebesar 754.615 MMSCF
pada gambar 4.7. Hasil dari simulasi dan perhitungan manual memang sedikit
54
berbeda karena adanya tingkat ketelitian yang di sebabkan pada simulasi tidak semua
data diperhitungkan seperti dengan perhitungan manual.
Gambar 4.7
Gambar Grafik Software Havlena-Odeh
55
Gambar 4.8
Data Prediction Calculation Setup
56
Gambar 4.9
Data Prediction Production
Setelah memasukan data produksi tersebut selanjutnya adalah dengan memilih
kolom run prediction, lalu dengan calculate akan memunculkan semua data yang
dipakai untuk melakukan forecast seperti pada gambar 4.10 dibawah ini.
57
Gambar 4.10
Data Run production Prediction
Setelah hasil dari run production prediction akan didapatkan hasil forecast
salah satunya dapat melihat akan terjadi penurunan tekanan pada tanggal 13 bulan 8
tahun 2019 seperti pada gambar 4.11 di bawah ini.
58
Gambar 4.11
Gambar Grafik Tekanan dan Kumulatif Gas Produksi vs Waktu
Dari gambar 4.11 juga dapat dilihat adanya peningkatan nilai WGR yang
terjadi cukup tajam mulai tanggal 13 bulan 8 tahun 2019.
Selanjutnya pada gambar 4.12 dapat dilihat hasil grafik produksi air, terlihat
pada tanggal 13 bulan 8 tahun 2019 terjadi peningkatan produksi air yang cukup
tajam, hal tersebut mengindikasikan bahwa lapangan A adalah water drive.
59
Gambar 4.12
Gambar Grafik Produksi Air Rata-rata dan Kumulatif Produksi Air
Dari grafik pada gambar 4.12 dapat dilihat juga produksi air rata-rata yang
cukup stabil dan mulai terjadi peningkatan pada tahun 2019.
Setelah itu dapat juga melihat produksi kumulatif gas dan juga produksi gas
rata-rata di masa yang akan datang pada gambar 4.13
60
Gambar 4.13
Grafik Produksi Gas Rata-rata dan Kumulatif Produksi Gas
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa produksi gas rata-rata dimasa yang
akan datang sebesar 234 MMSCF/hari dan dibuat stabil dan akan habis sampai
tanggal 23 Desember 2020
Namun apabila dibuat produksi gas menjadi 300 MMSCF/hari maka akan
berakhir lebih cepat dibandingkan dengan produksi gas saat 234 MMSCF/hari yaitu
pada tanggal 10 September 2019 seperti pada gambar 4.14
61
150
100
50
0
Time
234 MMSCF
300 MMSCF
360 MMSCF
Gambar 4.14
Gambar Perbandingan Produksi Rata-rata
62
Tabel 4.4
Tabel Peramalan Produksi Harian
Produksi Gas Harian
Kumulatif produksi
Waktu
(MMSCF/Hari)
234
300
360
(MMSCF)
747.911
748.002
744.362
23 Desember 2020
10 September 2019
26 November 2018