2.
Setiap pasien baru diterima di registrasi dan akan diwawancarai oleh petugas
guna mendapatkan data identitas yang akan ditulis diberkas rekam medis dan di
entry pada sistem rumah sakit dalam komputer.
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor rekam medis yang ditulis pada
kartu berobat pasien sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap
kunjungan berikutnya di RS Karya Medika 1 Cikarang Barat, baik sebagai pasien
berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap.
Pasien baru dengan berkas rekam medisnya akan dikirim ke poliklinik sesuai
dengan yang dikehendaki pasien. Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari
poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien :
Pasien diberi kartu perjanjian oleh petugas poliklinik untuk datang kembali
pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Kepada pasien yang diminta
datang kembali, harus lapor kembali ke bagian Regritrasi.
pengantar berisi alasan pasien harus dirawat inap, bisa berupa diagnosa, tindakan
medis, ataupun tindakan penunjang lainnya. Jika pasien yang harus dirawat,
rekam medisnya akan dikirim keruang perawatan.
4.2 Pasien lama
Pasien lama datang ke Registrasi dan akan diwawancarai oleh petugas, guna
mendapatkan informasi nomor rekam medis dari kartu berobat pasien, dan tujuan
berobat.
Setelah menunjukkan kartu berobat pasien dan diketahui tujuan berobatnya,
pasien dipersilahkan menunggu untuk diregitrasi terlebih dahulu, sementara rekam
medisnya dimintakan oleh petugas
pendaftaran pasien baik baru maupun ulang seperti pasien datang tidak dengan
perjanjian. Di RS Karya Medika 1 Cikarang Barat pendaftaran pasien darurat
gawat dilakukan di registrasi untuk pasien baru maupun pasien lama. Setelah
mendapat pelayanan yang cukup, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien :
-
a) Pasien yang sudah diseleksi dan membawa surat pengantar untuk dirawat,
keluarga pasien dapat menyelesaikan administrasinya di kasir dahulu untuk
membayar DP (pasien umum ) atau langsung kebagian pendaftaran
adminssion rawat inap (untuk pasien jaminan).
b) Jika pasien sudah sadar dan ada keluarganya, petugas IGD mempersilakan
keluarga pasien untuk mendaftarkan pasien di bagian registrasi pasien gawat
darurat.
c) Petugas rekam medis mengecek data identitas di komputer untuk mengetahui
apakah pasien pernah dirawat/berobat di RS Karya Medika 1 Cikarang Barat.
d) Bagi pasien yang pernah berobat/dirawat maka rekam medisnya segera
dikirim ke bagian IGD yang bersangkutan dan tetap memakai nomor yang
telah dimilikinya.
e) Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat di RS Karya Medika 1
Cikarang Barat maka diberikan nomor rekam medis baru.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Setelah pasien pulang kartu tanda pengenal bisa ditukar kembali ke bagian
securiti dengan KTP.
Nama pasien sendiri, apabila namanya sudah terdiri dari dua suku kata atau
lebih.
Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama suami, apabila pasien seorang
perempuan bersuami.
Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (biasanya nama
ayah).
Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakan.
2. Sistem Penomoran
SIMBOL
o
1.
2.
3.
4.
5.
DKB
PLB
HD
SULOS
6.
PENGERTIAN
Pasien yang pernah Menjalani
TRANFUSI DARAH
rekam medis
Pada kolom Catatan di
DEKUBITUS
rekam medis
Pada kolom Catatan di
PLEBITIS
rekam medis
Pada kolom Catatan di
HEMODIALISA
rekam medis
Pada kolom Catatan di
SURVEILANS LUKA
OPERASI
MEDICAL CHECK UP
MCU
7.
TEMPAT
formulir Catatan
FRAKTUR
Poliklinik
Pada lembar resume
medis atau kolom lain
8.
MENINGGAL
SIMBOL
1.
HA
2.
HE
3.
GO
4.
TB
5.
VAR
6.
MORB
7.
ALERGI.......
..
PERINGATAN
Pasien menderita
TEMPAT
Pada kolom Catatan di sampul
HIV/AIDS
Pasien menderita
HEPATITIS
Pasien menderita
GONORHOE
Pasien menderita TB
PARU
Pasien menderita
VARICELLA
Pasien menderita
MORBILI
Tidak tahan zat / obat
Tertentu
menulis dengan benar dan jelas nama penderita dan nomor rekam medisnya. Setiap
berkas yang keluar dari filling di buatkan tracer. Setelah berkas kembali dari
poliklinik maka petugas filling mencetak dikomputer berdasarkan jumlah pasien yang
berobat sesuai dengan spesialisnya. Kemudian menceklis berkas rekam sesuai yang
keluar dari rak filling pada hari itu juga. Sehingga tracer yang menempel di rak
tersebut bisa diambil dan digantikan dengan berkas rekam medis sesuai dengan urutan
nomor rekam medisnya.
H. Penyimpanan Rekam Medis
e. Sistem Sentralisasi
Sistem penyimpanan yang digunakan di RS Karya Medika 1 Cikarang Barat
adalah sistem sentralisasi. Dengan cara sentralisasi terjadi penggabungan antara
berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap dalam satu tempat. Karena semua
pasien baik rawat jalan maupun rawat inap hanya memiliki satu nomor rekam
medis.
Kebaikan dari system sentralisasi adalah :
1) Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan
rekam medis , sehingga pasien dapat dilayani lebih cepat.
2) Mengurangi jumlah biaya yang digunakan untuk peralatan dan ruangan.
3) Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah
distandarisasikan.
4) Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan.
5) Mudah menerapkan sistem unit record.
Kekurangan dari system sentralisasi adalah :
1) Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan dan
unit rawat inap.
2) Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam.
f. Sistem Angka Langsung
Sistem penjajaran berkas rekam medis menurut nomor yang dipakai adalah
sistem angka langsung. Penjajaran dengan sistem angka langsung lazim disebut
Straigth Digit Filling. Disini digunakan nomor-nomor dengan 8 angka.
Contoh nomor rekam medis :
11
91
13
00
(Primary Digits)
(Secondary Digits)
(Tertiery Digits)
11 91 16 00
11 91 19 00
11 91 14 00
11 91 17 00
11 91 20 00
11 91 15 00
11 91 18 00
11 91 21 00
medis yang dipakai adalah filling cabinet dan jarak antara dua buah rak untuk lalu
lalang, minimal kurang lebih selebar 90 cm.
h. Penunjuk Penyimpanan (tracer)
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus diberi tanda
penunjuk guna mempercepat pekerjaan menyimpan dan menemukan rekam
medis. Jumlah penunjuk tergantung dari rata-rata tebalnya sebagian besar mapmap rekam medis tersebut. Untuk berkas rekam medis yang tebalnya sedang
diberi penunjuk setiap 50 map. Makin tebal map-map rekam medis makin banyak
penunjuk harus dibuat.
orang atau badan yang diberi kuasa pasien, misalnya pihak asuransi yang
menanggung
biaya
pengobatan,
dipelukan
surat
kuasa
pasien
atau
yang
2.
Penyusutan (Retensi)
Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan arsip dari rak
penyimpanan dengan cara memindahkan arsip rekam medis in aktif dari rak aktif
ke rak in aktif dengan cara memilah pada rak penyimpanan sesuai dengan tahun
kunjungan terakhir.
Tujuan :
a.Mengurangi jumlah arsip rekam medis yang semakin bertambah.
b. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat penyimpanan
berkas rekam medis yang baru.
c.Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan mempercepat penyiapan rekam
medis jika sewaktu-waktu diperlukan.
d. Menyelamatkan arsip yang bernilai guna tinggi serta mengurangi yang tidak
bernilai guna/nilai guna rendah atau nilai gunanya telah menurun.
secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur ulang sehingga
tidak dapat lagi dikenal isi maupun bentuknya.
Tata cara pemusnahan rekam medis:
1. Rekam medis yang telah memenuhi syarat untuk dimusnahkan dilaporkan
kepada Direktur RS Karya Medika 1 Cikarang Barat.
2. Direktur RS Karya Medika 1 Cikarang Barat membuat Surat Keputusan
tentang Pemusnahan Rekam Medis dan menunjuk tim pemusnah, sekurangkurangnya beranggotakan: Bidang Pelayanan Medik, Unit Penyelenggara
Rekam Medis, Unit Pelayanan, Komite Medik, petugas rekam medis senior,
perawat senior
3. Tim pemusnah melaksanakan dan membuat Berita Acara Pemusnahan yang
disahkan Direktur RS Karya Medika 1 Cikarang Barat.Berita Acara dikirim
kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Medik