Anda di halaman 1dari 5

Deanita Chandrasari

N.P
20150420291
Fiqih-Muamalah
Resume Ibadah

Pengertian Ibadah
Secara Bahasa:

:taat , : kudnut, hina : , pengabdian :

Secara Istilah:

Menurut Ibnu Taimiyah, Ibadah adalah segala sesuatu yang mencakup semua hal yang
dicintai dan diridhai Allah Taala, baik berupa ucapan dan amalan, yang nampak dan
yang tersembunyi.

Majelis Tarjih Muhammadiyah, Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga yang
dikatakan ibadah adalah beramal dengan yang diizinkan oleh Syari Allah Swt.

Q.S Az-Zariyat-56 :

Q.S Al-Anam-165 :





Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hakikat Ibadah
1. Kesadaran pencipta.
2. Kesadaran akan tugas dan fungsi.
3. Kesadaran akan ketundukan.
Prinsip Ibadah
1. Ikhlas. (Al-Bayinah/98:5)
2. Tidak
berlebih-lebihan.
Araf/7:31)

3. Tanpa melalui perantara.


4. (Al-Baqarah/2: 186)

5. Sesuai dengan tuntunan Al-Quran


(Al-

dan As-Sunah.
6. Mudah dan meringankan.
7. (Al-Baqarah/2:286)
8. Seimbang antara akhirat, jasmani,
dan rohani. (Al-Qashash/28:77)

9. Fungsi Ibadah
1.
2.
3.
4.

Jalan menuju Taqwa.


Menentramkan hati.
Bekal kebahagiaan hidup di akhirat.
Wujud syukur atas nikmat Allah SWT.

10. Macam-Macam Ibadah

Pembagian ibadah dari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaannya, dibagi menjadi

tiga.
a. Ibadah jasmaniyah ruhiyah, seperti shalat dan puasa.
b. Ibadah ruhiyah dan maliyah, seperti zakat.
c. Ibadah jasmaniyah ruhiyah dan maliyah, seperti mengerjakan haji.
Pembagian ibadah dari segi kepentingan perseorangan atau masyarakat, maka dibagi dua.
a. Ibadah fardhi, seperti shalat dan puasa.
b. Ibadah ijtimai, seperti zakat dan haji.
Pembagian ibadah dari segi bentuk dan sifatnya.
a. Ibadah yang berupa perkataan atau ucapan lidah seperti, membaca doa, membaca Al-

Quran, membaca zikir, membaca tahmid dan mendoakan orang yang bersin.
b. Ibadah yang berupa pekerjaan yang tertentu bentuknya meliputi perkataan dan
perbuatan, seperti : shalat, zakat, puasa, haji.
c. Ibadah yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti : menolong
orang lain, berjihad, membela diri dari gangguan, tajhizul-janazah.
d. Ibadah yang pelaksanaannya menahan diri, seperti: ihram, puasa, itikaf (duduk di
masjid dan menahan diri untuk bermubasyroh dengan istrinya).
e. Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan hutang, memaafkan
orang bersalah.
Pembagian ibadah didasarkan pada umum khususnya, maka ada dua macam:
a. Ibadah Mahdah (Ibadah Khusus)
11. yaitu ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash. Keberadaannya harus
berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi
merupakan otoritas wahyu. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul SAW.
Hukum

asal

dalam

ibadah

itu

haram,

kecuali

ada

dalil

yang

memerintahkannya.
12. Contoh: Shalat, Puasa, Zakat, Haji, dll.
b. Ibadah Ghairu Mahdah (Ibadah Umum)
13. yaitu semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat karena Allah SWT
semata. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama
Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diselenggarakan.

Selama tidak diharamkan oleh Allah, maka boleh melakukan ibadah ini. Tata
laksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk
ini tidak dikenal istilah bidah, atau jika ada yang menyebutnya, segala hal yang tidak
dikerjakan rasul bidah, maka bidahnya disebut bidah hasanah, sedangkan dalam
ibadah mahdhah disebut bidah dhalalah. Hukum asal dalam kegiatan muamalah
itu boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
14. Contoh: Infaq, Makan & Minum, Bekerja, Belajar, dll.

15. Agar Khusyu dalam Beribadah

Ibnu Katsier: khusyu dalam salat baru terlaksana bagi yang mengkonsentrasikan jiwanya

bagi salat itu dan mengabaikan segala sesuatu selain yang berkaitan dengan salat.
Imam ar-Razi menegaskan bahwa apabila ada seseorang sedang melaksanakan salat dan
ia menoleh, maka tertutuplah tabir antara dia dengan Tuhan, padahal salat merupakan
media untuk terbuka tabir antara hamba dengan Tuhannya
1. Menghadirkan Allah.
2. Memahami makna setiap gerakan dan bacaan salat.
3. Selalu menjauhi kemaksiatan.
4. Seakan-akan ibadah yang terakhir.
16.
17.

18.
19.
20.

Anda mungkin juga menyukai