PENGAMPU:
G1A114066
RAHAYU OKTALIANI
G1A114068
SHINTA LAKSMI S
G1A114070
KHOIRUNNISA SARABAYAN P
G1A114072
G1A114073
RACHILLA ARANDITA S
G1A114080
G1A114081
G1A114085
M AINUN NAJIB
G1A114086
M HERPIAN NUGRAHADIL
G1A114087
HANIFA AZZAHRA
G1A114089
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
SKENARIO
F, anak laki-laki, 22 bulan, BB: 4,8 kg, PB: 60 cm, di bawa ke RS karena tidak
mau makan. Orang tua An. F khawatir karena badan anaknya semakin lama
semakin kurus. Selama ini berat badannya selalu di bawah garis merah
berdasarkan KMS. Saat ini anak tampak lemas, sangat kurus, mata cekung,
perut,muka dan kaki kelihatan semakin membesar, rambut tipis, mudah rontok
dan bibir kering. Menurut ibu, An.F juga sering diare. Saat ini An.F belum bisa
berjalan, dan belum bisa duduk. An.F adalah anak ke-5 dari 5 bersaudara. Ibu F
mengatakan bahwa pertumbuhan An.F lebih lambat dibandingkan dengan
kakaknya. Pendidikan terakhir orangtua An.F adalah SD, ayah bekerja sebagai
buruh dan ibu tidak bekerja. Waktu lahir berat badan An.F 2kg dan panjang
badan 40cm, lahir spontan ditolong oleh bidan. Sejak lahir anak diberi ASI saja
selama 6 bulan dan setelah itu diberi makanan pendamping ASI seadanya, tidak
diberi susu formula. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak apatis, konjungtiva
palpebra anemis, wajah tampak seperti orangtua. Rambut kemerahan dan
mudah dicabut, perut buncit, otot-otot kaki atrofi, edema tibia (+), crazy
pavement dermatosis(+), baggy pants(+). Dokter kemudian mencoba memberi
tahu status gizi anak dengan menggunakan standar antropometri penilaian
status gizi anak(WHO-NCHS dan CDC). Apa yang terjadi pada An.F? Bagaimana
penatalaksanaannya?
KLARIFIKASI ISTILAH
1. KMS
anak.1
2. Diare
yang yang
3. Apatis
dan acuh
proses lipolisis.1
8. Antropometri
dengan pengukuran
IDENTIFIKASI MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dialami An.F ?
9. Apa saja penyakit yang ditandai dengan keluhan dan symptoms yang
dialami An.F ?
10.Bagaimana mekanisme dan faktor penyebab keluhan An.F dengan diare
yang dialaminya ?
11. Mengapa An.F belum bisa duduk dan berjalan pada usia 2 bulan serta apa
kemungkinan penyebab ?
12.Apa saja faktor penyebab pertumbuhan An.F lebih lambat dari saudaranya
?
13.Apakah hubungan keluhan dengan status sosial ekonomi keluarga An.F ?
14.Apa makna klinis BBL 2 kg dan PBL 40 cm pada An.F ?
15.Apakah ada hubungan Panjang badan lahir dengan intrauterina fetal
retardation ?
16.Apakah ada hubungan keluhan dan tanda dengan diberikannya ASI selama
6 bulan, MPASI seadanya dan tanpa pemberian susu formula pada An.F ?
17.Apa MPASI yang tepat diberikan pada anak sesuai usianya ?
18.Bagaimana cara mengukur status gizi An.F sesuai standar WHO, NHCS dan
CDC ?
19.Bagaimana kebutuhan gizi anak sesuai usia ?
20.Apa modalitas untuk pengukuran perkembangan sesuai intrumen KPSP
dan DDS ?
ANALISIS MASALAH
1. Apa makna klinis An.F 22 bulan dengan BB 4.8 kg dan PB=60 cm ?
Jawab :
An. F mengalami gizi buruk. Anak usia 22 bulan dengan BB 4 kg dan
PB 60 cm, merupakan suatu keadaan yang abnormal, yang menndakan
adanya gangguan dalam pertumbuhan tubuh anak. Dilihat dari BB anak
saat usia 22 bulan seharusnya mencapai 8 kg dan PB anak normalnya
72 cm. Jumlah ini diperoleh dari tabel pola pertumbuhan fisik dinama
berat badan Anak saat usia 22 bulan atau mendekati 24 bulan BB anak
adalah berat lahir berlipat 4 (bl anak 2 kg) jadi 2kg dikalikan 4 sama
dengan 8 kg. Sedangkan panjang badan saat akhirtahun pertama akan
bertambah 50% dari PB (PB anak 40 cm, 50% nya = 20 cm) dan saat
memasuki tahun kedua panjang badan anak akan bertamah 5 inchi / 12
cmjadi kira-kira panjang badan anak = 40 +20+12 cm = 72 cm.
Sumber: M.abraham rudolph dkk. 2006. Buku Ajar Pediatri
Rudolph Edisi 20 .volum 1. EGC. Jakarta.
2. Apa makna klinis tidak nafsu makan pada An.F ?
Jawab :
An. F mengalami malnutrisi, akibatnya sel-sel
kekurangan nutrisi
terganggunya
konduksi
yang
menghantarkan
impuls
ke
banyak.
Semua
gangguan fungsi organ tubuh dan penyakit bias berupa adanya kelainan
fisik, maupun psikis dapat dianggap sebagai penyebab kesulitan makan
pada anak. Kelainan fisik dapat berupa kelainan organ bawaan atau infeksi
bawaan sejak lahir dan infeksi didapat dalam usia anak.
Secara umum penyebab umum kesulitan makan pada anak
dibedakan dalam 3 faktor, diantara nya adalah hilang nafsu makan,
gangguan proses makan di mulut dan pengaruh psikologis. Beberapa
factor tersebut dapat berdiri sendiri tetapi sering kali terjadi lebih dari 1
faktor. Penyebab paling sering adalah hilangnya nafsu makan, diikuti
gangguan proses makan. Sedangkan factor psikologis yang dulu dianggap
sebagai penyebab utama, mungkin saat mulai ditinggalkan atau sangat
jarang.
Gangguan proses makan di mulut
Gangguan saluran pencernaan
Gangguan psikologis
Sumber : .Agus Firmansyah.Aspek. Gastroenterology problem makan
pada bayi dan anak. Pediatric Nutrition Update, 2003.
4. Bagaimana mekanisme An.F semakin lama semakin kurus ?
Jawab :
Kurangnya intake makanan menyebabkan berkurangnya asupan
nutrisi bagi tubuh, sehingga
melakukan
proses
(proteolisis,lipolisis,dsb
katabolisme
),sehingga
bisa
yaitu
menghasilkan
Glukoneogenesis
glukosa
untuk
Sumber:
Sedyaningsih,
Republik
Endang
Indonesia
Rahayu.
Tentang
2010.
Peraturan
Pnggunaan
Menteri
Kartu
Kesehatan
Menuju
Sehat.
Berdasarkan kurva dan table diatas, berat badan ideal terhadap umur An. F usia
22 bulan berkisar antara 10,6 kg 11,8 kg.
Sumber :
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2013. Kurva Pertumbuhan WHO diakses
tanggal
28
November
2016
pukul
20.05
WIB
melalui
http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kurvapertumbuhan-who
7. Bagaimana cara membaca kartu KMS yang baik dan benar ?
Jawab :
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menuru tumur.
Cara menggunakan KMS :
Langkah-langkah pengisian KMS adalah sebagai berikut :
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin.
KMS Anak Laki-Laki untuk anak laki-laki dan KMS Anak Perempuan untuk
anak perempuan.
2. Mengisiidentitasanakdan orang tuapadahalamanmuka KMS.
Contoh,
catatan
data
berikut
bulan
saat
penimbangan
Letakkan titik berat badan
pada titik temu garis tegak
(umur)
(berat
dan
garis
datar
badan).
b. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu Jika bulan
sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan lalu
dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.
Tanggal
imunisasi
diisi
oleh
8.
tanggal
dan
bulan
kader.
9.
Isi kolom Pemberian ASI
Eksklusif Beri tanda ()
bila pada bulan tersebut
bayi masih diberi ASI saja,
tanpa
makanan
dan
diisi
dengan
SUMBER :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita
[internet]. 2010 [cited 2016 Nov 24]. Available
from :http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/PedomanPenggunaan-KMS_SK-Menkes.pdf
8. Apa makna klinis dan mekanisme dari semua keluhan dan symptoms yang
dialami An.F ?
Jawab :
Apatis
: An. F mengalami malnutrisi,dimana kadar kalori dan protein
berkurang didalam tubuh sehingga glukosa darah berkurang. Asupan
glukosa ke otak pun berkurang sehingga terjadi gangguan metabolisme di
tua.
Rambut tipis dan rontok : karena kekurangan protein, vitamin A,C, E
yang merupakan nutrisi penting pada rambut. Protein berguna untuk
regenerasi dan pembentukan jaringan rambut. Vitamin C akan digunakan
untuk reduksi prolin menjadi hidroksi prolin untuk pembentukan kolagen.
Penurunan
serum
asam
amino
esensial
dan
non
esensial
akan
oedem.
Atrofi otot
sel-sel otot kekurangan nutrisi terjadi apoptosis lalu terjadi atropi otot.
Crazy pavement dermatosis : Karena ketika terjadi defisiensi protein
dalam
jumlah
yang
tinggi
dan
jangka
waktu
yang
lama
akan
menyebabkan crazy pavement (+). Selain itu karena gizi buruk akibat
kurang nya mikro nutrient berupa Zn sehingga
Sumber :
1. Kumar Vinay dkk (editor).Robbins & Cotran Dasar Patologis
Penyakit. Edisi 7. Jakarta : EGC. halaman 461-463
2. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat,
DirektoratGizi
Masyarakat.2006.
Buku
Bagan
Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. Jakarta:Departemen
Kesehatan
3. Price, Sylvia A. And Lorraine M.Wilson. 2012. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC
4. Guyton, Arthur and Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 11. Jakarta : EGC
9. Apa saja penyakit yang ditandai dengan keluhan dan symptoms yang
dialami An.F ?
Jawab :
Gizi buruk
Diare
TBC
HIV
Sumber. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran.
10.Bagaimana mekanisme dan faktor penyebab keluhan An.F dengan diare
yang dialaminya ?
Jawab :
Gejala saluran pencernaan merupakan gejala penting pada penderita
Kwashiorkor-Marasmus. Pada anoreksia yang berat penderita menolak
segala macam makanan, hingga ada kala nya makanan hanya dapat
diberikan melalui sonde lambung. Diare tampak pada sebagian besar
penderita, dengan feses yang cair dan mengandung banyak asam laktat
An.
mengalami
malnutrisi
sehingga
intake
makanan
akan
lipolisis
sehingga
cadangan
lemak
dan
protein
12.Apa saja faktor penyebab pertumbuhan An.F lebih lambat dari saudaranya
?
Jawab :
Berdasarkan
scenario,
glukoneogenesis,
an.F
proteolisis,
Malnutrisi
lipolisis,
cadangan
intake
menurun
lemak
dan
protein
berkurang atropi otot tidak bisa duduk dan berjalan sehingga lebih
kelamin,
gizi,
perawatan
anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang
kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang,
anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka
Protein dan karbohidrat adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk
tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung
kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asama
amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapat
protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak
memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju,
tahu dan lain-lain ) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu
mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap
terjadinya kwashiorkor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan
pengganti ASI.
b. Faktor sosial budaya (ayah bekerja sebagai buruh)
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi,
keadaan sosial dan politik yidak stabil, ataupun adanya pantangan
untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlangsung turuntemurun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya gizi buruk.
c. Faktor ekonomi (Penghasilan seadanya)
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan
proteinnya.
d. Faktor pendidikan orangtua (orang tuan An. F hanya tamat SD)
Pendidikan orangtua yang rendah membuat ketidaktahuan orangtua
akan kebutuhan gizi anaknya.
Nelson. 2000.IlmuKesehatanAnak. Jakarta: EGC.
14.Apa makna klinis BBL 2 kg dan PBL 40 cm pada An.F ?
Jawab :
Waktu lahir berat badan Anak F 2kg dan panjang badan 40 cm.
Normalnya berat badan bayi baru lahir berkisar 2,5 4 kg untuk bayi lahir
matur, yang berarti dapat dikatakan berat badan An.F saat lahir belum
mencukupi nilai normal atau dapat diartikan berat badan An.F adalah
kurang. Untuk panjang badan bayi baru lahir normalnya berkisar 45-55
cm, yang berarti dapat dikatakan panjang badan An.F saat lahir kurang
dari nilai normal.Yang dalam hal ini, An.F dikatakan mengalami gizik buruk
sejak lahir, penyebabnya bias karena faktor dari ibu yaitu kurang asupan
nutrisi yang
1. Anonym. 2011. Panjang Badan Bayi Usia 0-12 Bulan [Diakses tanggal 29
november 2016 dari URL http://www.ibudanbalita.com/diskusi/PANJANGBADAN-BAYI-USIA-0-12-BULAN]
Anonym. Berat Badan Bayi Menurun, Normalkan? [Diakses tanggal 29
November
2016
dari
URL
http://www.bidanku.com/berat-badan-bayi-
menurun-normalkah]
15.Apakah ada hubungan Panjang badan lahir dengan intrauterina fetal
retardation ?
Jawab :
Pertumbuhan janin terhambat merupakan suatu bentuk deviasi atau
reduksi pola pertumbuhan janin. Yang terjadi pada IUGR adalah proses
patologi yang menghambat janin mencapai potensi pertumbuhannya.
Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) merupakan suatu keadaan dimana
janin tidak mampu
adanya gangguan nutrisi dan oksigenase, atau dengan kata lain suatu
keadaan yang dialami bayi dengan berat badan lahir dibawah batasan
tertentu dari umur kehamilannya.
Menurut Gordon (2005), pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine
growth restriction) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran
lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan.
Kadang pula istilah PJT sering diartikan sebagai kecil untuk masa
kehamilan-KMK (small for gestational age). Umumnya janin dengan PJT
memiliki taksiran berat dibawah persentil ke-10. Artinya janin memiliki
berat kurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang
sama. Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir prematur (<37 minggu)
atau dapat pula lahir cukup bulan (aterm, >37 minggu). Bila berada di
bawah presentil ke-7 maka disebut small for gestational age (SGA), di
mana bayi mempunyai berat badan kecil yang tidak menimbulkan
kematian perinatal.
Penyebab multifaktor
dari
IUGR
ini
disebabkan
oleh
tiga
peranan
penting
dalam
dua
kategori
yang
pertama.
diferensiasi
sitotrofoblas
yang
abnormal.
bertahap
terjadi
pergeseran
ke
fase
hipertopi.
Gangguan
Malnutrisi
yang
terjadi
selama
fase
hipertropi
akan
menyebabkan
berkurangnya
jumlah
dan
ukuran
sel
(IUGR
kombinasi).
PERKEMBANGAN PJT INTRAUTERIN
Peningkatan rasio berat plasenta terhadap berat lahir ditimbulkan oleh
kondisi diet rendah nutrisi terutama protein
1. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan
Pada
kondisi
awal
kehamilan
pertumbuhan
embrio
dan
trofoblas
kekurangan
pertumbuhan
dan
nutrisi
sebelum
perkembangan.
implantasi
Kekurangan
bisa
menghambat
nutrisi
pada awal
saraf.
Angelica
et
al.
Menjelaskan
fenomena
yang
kemungkinan
peningkatan
Suhag
(IUGR),
A,
Berghella
etiology
and
V.
Intrauterine
growth
restri ction
(2013) 2:102-11
Hasibuan, Dessy S. Volume dan Sekresi Ginjal pada Pertumbuhan
Janin Terhambat dan Normal dengan Pemeriksaan Ultrasonografi.
yang
hanya
sebatas
ASI
dan
MP-ASI
seadanya
tidak
dapat
formula memang terbilang cukup mahal. Sehingga pada kasus ini anak yang
hanya diberikan ASI selama 6 bulan, seharusnya sebagai pengganti ASI, susu
formula perlu diberikan. Dan juga mengingat BB lahir An. F yang rendah,
maka sebaiknya dari lahir disamping pemberian ASI yang utama, berikan juga
susu formula khusus untuk bayi berat badan lahir rendah, untuk memenuhi
kekurangan
nutrisi
dan
mengejar
pertumbuhan
agar
sesuai
dengan
ASI
MAKANAN
LUNAK
MAKANAN
LEMBIK
MAKANAN
KELUARGA
0-6
6-9
9-12
12-24
Frekuensi
2-3x makanan lumat + 1-2x
/2
kali makan.
9-12 bulan
/2
2x makanan selingan +
12-24 bulan
ASI
3-4x makanan keluarga +
1-2x makanan selingan
+ ASI
Bentuk MP-ASI :
1. Makanan lumat yaitu sayuran, daging/ikan/telur, tahu/tempe dan buah
yang dilumatkan/disaring, seperti tomat saring, pisang lumat halus,
pepaya lumat, air jeruk manis, bubur susu dan bubur ASI.
2. Makanan lembik atau dicincang yang mudah ditelan anak, seperti bubur
nasi campur, nasi tim halus, bubur kacang hijau.
3. Makanan keluarga seperti nasi dengan lauk pauk, sayur dan buah .
Berdasarkan table diatas, MPASI yang tepat diberikan pada An.F adalah
makanan keluarga.
Sumber :
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang hal 76
diakses tanggal 28 November 2016 pukul 20.30 WIB melalui
http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS
%20Ok.pdf
18.Bagaimana cara mengukur status gizi An.F sesuai standar WHO, NHCS dan
CDC ?
Jawab :
1) Antropometri WHO
Cara menggunakan kurva pertumbuhan WHO :
1. Tentukan umur, panjang badan (anak di bawah 2 tahun)/tinggi badan
(anak di atas 2 tahun), berat badan.
2. Tentukan angka yang berada pada garis horisontal / mendatar pada kurva.
Garis
horisontal
pada
beberapa
kurva
pertumbuhan
WHO
b. 0-2 tahun
c. 0-5
tahun
Lingkar kepala
Laki-laki 0-2 tahun
berada
jauh
dari
garis
median
menggambarkan
masalah
pertumbuhan.
3. Titik temu yang berada antara garis z-score -2 dan -3 diartikan di bawah
-2.
4. Titik temu yang berada antara garis z-score 2 dan 3 diartikan di atas 2.
5. Untuk menginterpretasikan arti titik temu ini pada kurva pertumbuhan
WHO dapat menggunakan tabel berikut ini.
Tabel 1. Tabel Pertumbuhan WHO
Tabeldikutipdari http://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2013/05/Tabel-GrowthChart-WHO.jpg
Catatan :
1. Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal ini tidak masih
normal. Singkirkan kelainan hormonal sebagai penyebab perawakan
tinggi.
2. Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah pertumbuhan tapi
lebih baik jika diukur menggunakan perbandingan beratbadan terhadap
panjang / tinggi atau IMT terhadap umur.
3. Titik plot yang berada di atas angka 1 menunjukan berisiko gizi lebih. Jika
makin mengarah ke garis Z-skor 2 resiko gizi lebih makin meningkat.
4. Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau sangat pendek
memiliki gizi lebih.
5. Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang dalam modul pelatihan IMCI
(Integrated Management of Childhood Illness in-service training. WHO,
Geneva, 1997).
SUMBER :
Kurva Pertumbuhan WHO [internet]. 2013 May 13 [cited 2016 Nov 25].
Available from http://www.idai.or.id/professional-resources/growthchart/kurva-pertumbuhan-who
2) Antropometri CDC 2000
Langkah-langkah menggunakan kurva pertumbuhan CDC :
1. Pilih kurva pertumbuhan yang cocok berdasarkan usia dan jenis kelamin
anak. Gunakan kurva dibawah ini bagi bayi dan anak yang berusia 0-2
tahun
:
WHO Weight-for-age
WHO Length-for-age
WHO Weight-for-length
Gunakan kurva dibawah ini bagian anak dan remaja berusia 2-19 tahun:
CDC Weight-for-age
CDC Stature-for-age
CDC BMI-for-age
2. Setelah memilih kurva dan menulis identitas dan nomor rekam pasien, jika
perlu lengkapi tabel data.
Pertama, rekam informasi mengenai faktor-faktor yang didapat saat
kunjungan awal yang mempengaruhi pertumbuhan.
a. Tuliskan perawakan ibu dan ayah.
b. Tuliskan usia gestasi dalam minggu
(abaikan
langkah
ini
jika
in
ijika
rekam
data
kelahiran
anak
(lewati
langkah
pada
kurva
Tabel dikutip
dari
http://www.cdc.gov/NCCdphp/dnpa/growthcharts/resources/growthchart.pdf
SUMBER :
Use and Interpretation of the WHO and CDC Growth Charts for Children from
Birth to 20 Years in the United States [internet]. National Center for Chronic
Disease Prevention and Health Promotion Division of Nutrition, Physical
Activity, & Obesity. May 2013 [cited 2016 Nov 25]. Available from :
http://www.cdc.gov/NCCdphp/dnpa/growthcharts/resources/growthchart.pdf
Sumber :
KPSP
adalah
alat/instrumen
yang
digunakan
untuk
mengetahui
Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih
kecil
dari
usia
anak.
Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan.
Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9
bulan.
Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur
anak.
Perintah
kepada
ibu/pengasuh
anak
atau
petugas
untuk
Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas
atau
ragu-ragu
tanyakan
lebih
lanjut
agar
mengerti
sebelum
melaksanakan.
Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi
sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
Lakukan
stimulasi
intensif
selama
minggu
untuk
mengejar
ketertinggalan anak.
Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah
bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa
7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP
kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah
berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.
Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban
YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit
dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.
DDST
Fungsi DDST
7. Meraih
8. Mencari benang
9. Menggaruk manik-manik
10.Memindahkan kubus
11.Mengambil dua buah kubus
12.Memegang dengan ibu jari dan jari
13.Membenturkan 2 kubus
14.Menaruh kubus di cangkir
15.Mencoret-coret
16.Ambil manik-manik ditunjukkan
17.Menara dari 2 kubus
18.Menara dari 4 kubus
19.Menara dari 6 kubus
20.Meniru garis vertical
21.Menara dari kubus
22.Menggoyangkan dari ibu jari
23.Mencontoh O
24.Menggambar dengan 3 bagian
25.Mencontoh (titik)
26.Memilih garis yang lebih panjang
27.Mencontoh yang ditunjukkan
28.Menggambar orang 6 bagian
29.Mencontoh
c. Language (Bahasa)
Kemampuan untuk
memberikan
respon
terhadap
suara,
mengikuti
25.Mengetahui 2 kegiatan
26.Mengerti 2 kata sifat
27.Menyebut satu warna
28.Kegunaan 2 benda
29.Mengetahui
30.Bicara semua dimengerti
31.Mengerti 4 kata depan
32.Menyebut 4 warna
33.Mengartikan 6 kata
34.Mengetahui 3 kata sifat
35.Menghitung 6 kubus
36.Berlawanan 2
37.Mengartikan 7 kata
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak
mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik
garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung pada masing-masing
sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman,
hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan (Questionable) dan
tidak dapat dites (Untestable).
a. Abnormal
o Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
o Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan
plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
b. Meragukan
o Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
o Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
c. Tidak dapat dites
o Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal
atau meragukan.
d. Normal
o Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.
Interpretasi Hasil
a. Penilaian per item
o Penilaian item lebih (advance). Nilai di berika apabila anak lulus dari item
o
mencoba
b. Penialaian keseluruhan test
o Normal : intepretasi ini di berikan jiak ada skor terlambat dan maksimal
o
Status gizi
Indeks
BB/U
TB/U
BB/TB
Gizi baik
>80%
>90%
>90%
Gizi sedang
71% - 80%
81% - 90%
81% - 90%
Gizi kurang
61% - 70%
71% - 80%
71% - 80%
Gizi buruk
60%
70%
70%
Catatan :persen dinyatakan terhadap median baku NCHS
BB/TB
Normal
Normal
Normal
BB/U
Rendah
Normal
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Normal
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
TB/U
Rendah
Normal
Tinggi
Status Gizi
Baik, pernah kurang
Baik
Jangkung, masih
Tinggi
Normal
Tinggi
Rendah
Normal
baik
Buruk
Buruk, kurang
Kurang
Lebih, obesitas
Lebih, tidak
Rendah
obesitas
Lebih, pernah
kurang
MenurutRumus Z-score
Nilai individu subjek > nilai median
Z-score
= (nilai individual subjek) (nilai median baku rujukan)
(nilai +1 SD) - (Nilai median baku rujukan)
Nilai individu subjek < nilai median
Z-score
AnakF :
Usia
: 22 bulan
Berat badan
: 4,8 kg
Panjang badan : 60 cm
Indeks BB/U
Z-score = (4,8 11,8)/11,8-10,5)
= -7/1,3
= -5,38
Interpretasi : Nilai z-score -5,38 menunjukkan bahwa berat badan
-
An.F sangat
rendah (severe underweight).
Indeks PB/U
Z-score = (60-86,0)/(86-83,1)
= -26/2,9
= -8,9
Interpretasi
:Nilai
z-score
menunjukkanbahwaAn.FpanjangbadanAn.Fsangatpendek
-8,9
(
severe
stunted ).
Indeks BB/PB
Z-score = (4,8-5,9)/(5,9-5,5)
= -1,1/0,4
= -2,75
Intepretasi : Nilai z-score -2,75 menunjukkan keadaan An.F sangat
kurus.
INDEKS
BB/U
STATUS GIZI
Z-SKOR
>+ 2 SD
-2 SD S/D +2 SD
-3 SD S/D <-2
UNDER WEIGHT)
SD
<-3 SD
TB/U
TB JANGKUNG (TALL)
>+ 2 SD
PB/U
-2 SD S/D +2 SD
TB PENDEK (STUNTED)
-3 SD S/D <-2
SD
STUNTED)
<-3 SD
BB/TB
GEMUK (FATTY)
>+ 2 SD
BB/PB
NORMAL
-2 SD S/D +2 SD
KURUS (WASTED)
-3 SD S/D <-2
SD
<-3 SD
2 Pemeriksaan Fisik
a Tanda vital
b Mengukur TB dan BB
c Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB (dalam kilogram)
d
disentri.
Albumin: Meskipun tidak berguna untuk diagnosis, itu adalah
panduan untuk prognosis; jika albumin yang lebih rendah dari 35
3. Marasmik-Kwashiorkor
4. Hipertiroidisme
5. Diare karena infeksi
Maramus
1. Tampak sangat kurus
2. wajah keliatan tua
3.anaknya rewel, cengeng
4.kulit keriput dan baggy pant
5. perut cekung
6. iga gambang
7. diare akut
8. atrofi otot
Kwashiorkor
1.edema
2. wajah membulat dan sembab
3. pandangan mata sayu
4. rambut tipis dan merah
5. apatis
6. hepatomegali
7. crazy pavement
8. diare kronik
Marasmik-kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik
Kwashiorkor dan Marasmus, dengan BB/U <60% baku median WHO-NCHS
disertai edema yang tidak mencolok.
SUMBER
Depkes.
Direktorat
Bina
Gizi
Masyarakat,
Ditjen
Binkesmas
hipovolemik
atau
karena
gangguan
biokimiawi
berupa
asidosis
metabolik yang lanjut. Karena kehilangan cairan seseorang merasa haus, berat
badan berkurang, mata menjadi cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol,
turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. Keluhan dan gejala ini
disebabkan deplesi air yang isotonik.
Gangguan kardiovaskular pada hipovolemik yang berat dapat berupa
renjatan dengan tanda-tanda denyut nadi yang cepat, tekanan darah menurun
sampai tidak terukur. Pasien mulai gelisah, muka pucat, ujung-ujung ekstremitas
dingin dan kadang sianosis. Karena kehilangan kalium pada diare akut juga
dapat timbul aritmia jantung. Penurunan tekanan darah akan menyebabkan
perfusi ginjal menurun dan akan timbul anuria. Bila keadaan ini tidak segera
diatasi akan timbul penyulit berupa nekrosis tubulus ginjal akut, yang berarti
pada saat tersebut kita menghadapi gagal ginjal akut. Bila keadaan asidosis
metabolik menjadi lebih berat, akan terjadi kepincangan pembagian darah
dengan pemusatan yang lebih banyak dalam sirkulasi paru-paru. Observasi ini
penting karena dapat menyebabkan edema paru pada pasien yang menerima
rehidrasi cairan intravena tanpa alkali
Tampak
sangat
tua
anaknya
rewel,
cengeng
.kulit
dan sembab
pandangan
mata sayu
rambut tipis
dan merah
apatis
hepatomegali
crazy
pavement
diare kronik
keriput
dan
baggy
-
pant
perut
cekung
iga
gambang
diare akut
atrofi otot
edema
wajah
Hipertiroidisme
-
Penurunan
berat badan
membulat
kurus
wajah
keliatan
Kwashiorkor
mendadak
takikardia
Nafsu makan
yang
Diare karena
-
infeksi
muntah-muntah
dan/atau demam,
tenesmus,
hematochezia,
nyeri perut atau
kejang perut.
kehilangan cairan
meningkat.
Berkeringat
seseorang merasa
berlebihan
Gugup,
berkurang, mata
gelisah
dan
mudah
-
tersinggung.
Peningkatan
sensitivitas
kulit menurun
terhadap
serta suara
panas.
Frek BAB >>
Kelenjar
menjadi serak.
tiroid
-
membesar
Kelelahan,
kelemahan
otot.
Kesulitan
tidur.
Penipisan
kulit.
Rambut
rapuh.
Jawab :
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan
gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan
oleh ketidak seimbangan di antara pengambilan makanan dengan
kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini bias terjadi karena
asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak
seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat
terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan metabolik (Oxford
medical dictionary 2007: 524).4
Marasmus : gangguan gizi berupa kekurangan karbohidrat, MOP berat,
BB/tb rendah.
Kwashiorkor : gangguan gizi berupa kekurangan protein yang biasa
disebut busung lapar. Disertai edema dan hipoalbuminea. 5
Sumber:
4. Universitas
Lampung.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&sqi=2&ve
d=0ahUKEwij3efSkdDQAhWKrI8KHdIQCA4QFgg8MAY&url=http%3A%2F
%2Fdigilib.unila.ac.id%2F288%2F8%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AFQjCNFut1wEBG7YJMdtC5fOOJGi2TDzQA&bvm=bv.139
782543,d.c2I. Diakses pada 29 November 2016.
5. Marcdante, K.J. Robert, M. K. Hal B. J. Richard, E. B. 2011. Nelson Ilmu
Kesehatan Anak Esensial. Singapura: Elsevier.
26.Apa etiologi pada penyakit An.F?
Jawab :
MARASMUS
Marasmus dapat terjadi pada semua umur, akan tetapi sering dijumpai
pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak diberi makanan
pengganti nya atau sering diserang diare.
Marasmus dapat terjadi akibat berbagai penyakit seperti infeksi, kelainan
bawaan saluran pencernaan, kelainan jantung bawaan, malabsorpsi,
gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dengan gangguan saraf
pusat.1,2
Dapat juga disebabkan oleh karena pemasukan kalori atau protein atau
keduanya yang tidak mencukupi akibat kekurangan dalam susunan
makanan, dan kebiasaan makan makanan yang tidak layak. 2
Sumber :
1. Pudjiadi S. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi ke-14. FKUI. Jakarta. 2001; 10436.
2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak. Jilid I. FKUI. Jakarta. 1985; 360-66.
KWASHIORKOR
Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah in adekuatnya intake protein
yang berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut
diatas antara lain5:
1 Pola makan
Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuh kan anak
untuk
tumbuh
dan
berkembang.
Meskipun
intake
makanan
dapat
menjadi
hal
yang
menyebabkan
terjadinya
kwashiorkor.5
Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak
tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi
kebutuhan proteinnya.2
Faktor infeksi dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan
infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan
sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan
imunitas tubuh terhadap infeksi.
Sumber :
2. Kumar SP. WHO Global Database on Child Growth and Malnutrition
World
Health
Organization.
Avaliable
Avaliable
: http://tmcr.Usuhs.mil/tmcr/chapter16/Kwashiorkor.htm.
Last
Van
Voorhees
BW.
Kwashiorkor.
Avaliable
Health-cares
Foundation.
Kwashiorkor
(kwash&180;eorkor).
sebagai
bahan
bakar,
namun
kemampuan
tubuh
untuk
asam lemak dan badan keton sebagai sumber energi jika kekurangan
makanan ini terjadi berkepanjangan.
Karena kekurangan protein dalam diet, akan terjadi kekurangan
berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk
sintesis dan metabolisme. Bila diet cukup mengandung karbohidrat,
Asupan
Makanan
(-) akan meningkat dan sebagian asam amino
maka
produksi
insulin
dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan
kejaringan otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum ini akan
menyebabkanGlukosa
kurangnya
produksi
albumin oleh
hepar, yang kemudian
Darah
Kompensasi
Tubuh
Glukoneogenesis
berakibat timbulnya edema. Perlemakan
hati terjadi karena gangguan
pembentukan beta- lipoprotein, sehingga transport lemak dari hati
terganggu, dengan akibat adanya penimbunan lemak dalam hati.
b. Patogenesis
Lipolisis dan Protelisis
dan kaki
Rambut tampak kemerahan/keabu-abuan, tipis dan mudah dicabut
Anak tampak apatis, respon sosial menurun
Anak tidak nafsu makan (anoreksia)
Kulit tampak kemerahan lalu berubah jadi gelap dan terkelupas (Crazy
pavement dermatosis)
Dapat dijumpai hepatomegali dan cardiomegali
Tanda-tanda Marasmus-Kwashiorkor :
Tanda-tanda marasmus kwashiorkor merupakan gabungan tanda-
c.
Protei-energy
berbanding
terbalik
dengan
psikomotor
anak
yang
mendapat
saat
mendapat
perbaikan
keadaan
gizinya
akan
cenderung
mengalami
kondisi
marasmus
ini
cenderung
lebih
lambat,
terutama terlihat jelas dalam hal pertumbuhan tinggi badan anak dan
pertambahanan berat anak, walaupun jika dilihat secara ratio berat dan
tinggi anak berada dalam batas yang normal. Pudjiadi Solihin. Penyakit KEP
(kurang Energi dan Protein) dari Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi keempat. Fakultas
Kedokteran Univesitas Indonesia. Jakarta. 2005 : 95-137.