PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas dimana merupakan unit organisasi fungsional turut melaksankan
upaya upaya kesehatan secara menyuluruh, terpadu, dan berkesinambungan kepada
manyarakat dalan wilayah tertentu. Meliputi usaha promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Arti dari upaya kesehatan yang menyeluruh (paripurna dan komprehensif)
berarti
puskesmas
adalah
tempat
yang
mengadakan
pelayanan
promotif
modal dasar berupa ilmu administrasi kesehatan masyarakat di bangku kuliah, maka
sudah saatnya kami terjun secara langsung untuk menerapkan pengetahuan dan
mencocokkan dengan keadaan sesungguhnya di lapangan sebagai pengalaman kami.
Pengalaman ini diharapkan dapat diperoleh dari tugas kepaniteraan di puskesmas. Di
sini di harapkan calon bidan akan mendapat kesempatan untuk melihat secara
langsung bagaimana mekanisme manajemen suatu puskesmas.
Melalui pengamatan langsung dan analisa hasil kegiatan yang pernah
dilakukan, diharapkan kami para calon bidan mendapatkan gambaran mengenai
situasi dan permasalahan yang ada di puskesmas. Diharapkan pula dengan kegiatan
ini, akan dapat memperkirakan masalah dan hambatan yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memahami cara kerja puskesmas dan masalah kesehatan di wilayah kerja
puskesmas serta pengolahan sebagai unit organisasi fungsional yang
melaksanakan upaya kesehatan secara menyeluruh, terarah, terpadu pada
masyarakat, menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh di bangku kuliah,
mempelajari management puskesmas serta memecahkan masalah yang ada di
1.2.2
dalamnya.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik wilayah kerja puskesmas Metatu Benjeng Gresik.
2. Mengetahui sumber daya yang ada pada puskesmas Metatu Benjeng Gresik.
3. Memahami keadaan wilayah kerja puskesmas Metatu Benjeng Gresik.
4. Mempelajari struktur organisasi Puskesmas Metatu Benjeng Gresik.
5. Mengetahui manajemen puskesmas Metatu Benjeng Gresik.
6. Mengetahui program-program Puskesmas Metatu Benjeng Gresik dan
pelaksanaannya.
7. Mengetahui hasil kegiatan puskesmas Metatu Benjeng Gresik.
8. Mengetahui masalah dan hambatan yang ada pada puskesmas Metatu
Benjeng Gresik.
9. Mengetahui kinerja puskesmas Metatu Benjeng Gresik.
10. Mengetahui bentuk pencacatan dan pelaporan Puskesmas Metatu Benjeng
Gresik.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Puskesmas
1. Menjalin kerja sama Puskesmas dengan mahasiswa kebidanan Mandiri
Gresik.
2. Adanya masukan bagi Puskesmas dari laporan mahasiswa dan saran dari
mahasiswa yang dapat digunakan untuk perbaikan dan peningkatan
1.3.2
Keseriusan
(Seriousness)
dan
Kemungkinan
URGENCY / URGENSI
Masalah yang sangat mendesak (dari segi ketersediaan waktu)
untuk ditanggulangi
SERIOUSNESS / KESERIUSAN
Masalah yang perlu penanganan serius / sungguh-sungguh dan
apabila tidak diatasi akan semakin memperburuk masalah
(hingga kematian)
GROWTH / PERKEMBANGAN
Masalah yang apabila tidak ditanggulangi akan semakin
meluas/menyebar/ berkembang
Aspek Seriousness
A= 3
B=1
C=1
Aspek Growth
A=1
B=0
C=3
Urgency
Seriousness
Growth
Total
A
B
C
3
3
0
3
3
0
3
4
0
9
10
0
Total
9
10
3
Prioritas
2
1
3
Dari hasil langkah 3, maka dapat disusun prioritas masalah dengan urutan sebagai
berikut :
1. Masalah B
2. Masalah A
3. Masalah C
1. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Metode yang kami gunakan yaitu metode
analisis
fishbone.
Analisa tulang ikan dipakai jika ada perlu untuk mengkategorikan berbagai
sebab potensial dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang
mudah dimengerti dan rapi. Juga alat ini membantu kita dalam
menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses. Yaitu dengan
cara memecah proses menjadi sejumlah kategori yang berkaitan dengan
2.
Mengidentifikasi akibat
3.
4.
5.
6.
Akibat atau masalah yang akan ditangani tulislah pada kotak sebelah
paling kanan diagram tulang ikan. Misalnya Laporan Anggaran Akhir
bulan terlambat.
Dari garis horizontal utama, ada empat garis diagonal yang menjadi
"cabang". Setiap cabang mewakili "sebab utama" dari masalah yang
ditulis.
(Surrounding),
Pemasok
(Supplier),
Sistem
Suatu sebab bisa ditulis dibawah lebih dari satu kategori sebab utama
(misalnya, menerima data yang terlambat bisa diletakkan dibawah
manusia dan sistem).
paling
memungkin
pada
diagram.
Tanyakan "Mengapa ?" sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab
lagi. Kalau sudah sampai kesitu sebab pokok telah terindentifikasi.
Contoh:
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
PROFIL PUSKESMAS
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
a.
b.
c.
d.
BAB V
Pengkajian
Perumusan masalah
Prioritas masalah
Alternatif pemesahan masalah
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR PUSKESMAS
2.1.1 Pengertian
Puskemas
adalah
Unit
Pelaksana
Teknis
Dinas
Kesehatan
seluruh
upaya
Misi
Misi pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional. Antara lain:
1. Menggerakkan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu mengerjakan pembangunan sector lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak meninbulkan dampak negative terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi kekuarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya
dibidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standard an memuaskan masysrakat,
mengutamakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan
efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota
masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu
berupaya
memelihara
dan
kesehatan.
Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
pembiayaan.
Ikut menetapkan, menyelenggarakan, dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.
Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
dan menggunakan sumber daya yang ada secara effektif dan efisien.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara
2.1.5
pelaksanaan kegiatan.
Perencanaan upaya pengembangan
Jenis upaya kesehatan pengembangnya di pilih dari daftar upaya
kesehtan puskesmas yang telah ada, upaya enovasi yang dikembangkan
sendiri.
Langkah-langkah
pengembangan
yang
harus
dilakukan
penyelenggaraan
penanggung
jawab
dan
rencana
kegiatan
pelaksana
puskesmas,
yang
telah
dalam
ditetapkan
arti
pada
diikuti
dengan
kegiatan
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
PROFIL PUSKESMAS METATU
3. 1
Sebelah Utara
Sebelah Timur
: Kecamatan Cerme.
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
: Kecamatan Balongpanggang
3. 2
DEMOGRAFI
3.2.1
Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan sensus penduduk Kabupaten Gresik tahun 2015 (SP 2015)
jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 26.445 jiwa, yang terdiri dari 12.389 jiwa
penduduk laki-laki dan 14.056 jiwa penduduk perempuan sedangkan tahun
2014 jumlah penduduk sebesar 26.324 jiwa yang terdiri dari 12.389 jiwa lakilaki dan 13.980 jiwa penduduk perempuan, jadi dibanding tahun lalu terjadi
pertumbuhan penduduk sebesar 0,5 % per tahun.
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk.
Kepadatan penduduk tahun 2015 adalah 791,75 jiwa per kilometer
persegi. Seperti yang terdapat dalam lampiran table A1.
2.
3. 3
KEADAAN EKONOMI
3.3.1 Pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan perkapita
3.3.2 Dependency Ratio (Beban ketergantungan)
Persentase penduduk yang dianggap mempunyai aktifitas konsumtif yang harus
ditanggung penduduk produktif
= Penduduk(0 14 tahun) + Penduduk( 65 thn) x l00
Penduduk 15 64 tahun
= 5451 + 526 X 100% = 29,2 %
20468
Jadi beban ketergantungan penduduk tahun 2010 sebesar 29,2 %, seperti yang
terdapat dalam lampiran table A2.
3.3.3 Penduduk Miskin
Jumlah KK miskin di wilayah kerja puskesmas Metatu pada tahun 2015 sebesar
6671 jiwa, dengan jumlah 2210 KK.
3. 4
Jumlah sekolah :
- TK / PAUD
: 17 sekolah
- SD / MI : 10 / 11 sekolah
- SMP / Mts
: 2 / 2 sekolah
- SMA / MA
: 1 / 1 sekolah
Jumlah murid :
- TK
: 12.802 siswa
- SD / MI : 961 / 1.358 siswa
- SMP / Mts
: 269 / 1.068 siswa
- SMA / MA
: 77 / 714 siswa
3. 5
MATA PENCAHARIAN
Dilihat dari spesifikasi wilayah sebagian besar penduduk sebagai petani tadah
hujan, buruh dan lainnya sebagai wiraswata. Penduduk usia 15 tahun keatas yang
bekerja menurut lapangan usaha tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Industri sebanyak
Perdagangan
: 1.789 Orang
Angkutan
Jasa
Lain-lain
3. 6
: 2.722 Orang
203 Orang
: 2.023 Orang
537 Orang
2.
3.
3. 7
INDIKATOR SPM
O
1
ANGKA
TARGET
478
484
98,7 %
95%
444
464
96 %
95 %
71
97
73 %
96 %
440
440
100 %
92 %
440
440
100 %
100 %
464
0,6 %
88 %
Bayi
a. Persentase
cakupan
pertolongan
kesehatan
memiliki
yang
kompetensi
Kebidanan
c. Persentase ibu hamil resiko
tinggi yang dirujuk
d. Persentase
cakupan
kunjungan
neonatus
e. Persentase
kunjungan
cakupan
bayi
yang
ditangani
Pelayanan Kesehatan Anak Pra
936
2.208
43,39 %
70 %
2379
3190
75 %
85 %
2033
1801
100 %
50 %
4966
5670
100 %
45 %
100 %
100 %
24873
17.475
142 %
100 %
0%
0%
1094
892
100 %
15 %
1071
1240
86,4 %
78 %
14
1916
0,7 %
< 2,5 %
1708
1709
99,9 %
85 %
kesehatan
c. Persentase
cakupan
pelayanan
kesehatan
remaja
Pelayanan Keluarga Berencana
a. Persentase cakupan peserta
aktif KB
Pelayanan Imunisasi
a. Persentase desa/keluruhan
UCI
Pelayanan
Pengobatan
Perawatan
a. Persentase cakupan rawat
jalan
b. Persentase cakupan rawat
6
inap
Pelayanan Kesehatan Jiwa
a. Persentase
pelayanan
umum
Pemantauan
kesehatan
Pertumbuhan
Balita
a. Persentase balita yang naik
berat badannya ( N/D)
b. Persentase balita bawah
8
garis merah
Pelayanan Gizi
a.
A 2 kali pertahun
b.
434
484
89,6 %
85 %
100 %
100 %
215
88
100 %
0%
100 %
Persentase
cakupan
pemberian
makanan
mendapat perawatan
Pelayanan
Obstetrik
dan
darah
dan
yang
aman
yang
tertangani.
c. Persentase neonatus resiko
tinggi / komplikasi yang
10
tertangani
Pelayanan Gawat Darurat
a. Persentase
sarana
kesehatan
dengan
kemampuan
pelayanan
diakses masyarakat
Penyelengaraan Penyelidikan
Epidemiologi
Penanggulangan
dan
Kejadian
desa
b. Persentase
12
kecamatan
100 %
100 %
100.000
0/100.000
100.000
24
24
100 %
> 85 %
612
279
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
80 %
612
612
100 %
100 %
37
37
100 %
80 %
dan
Flacid
Paralysis
Pencegahan
dan
Pemberantasan Penyakit TB
Paru
a. Persentase
14
kesembuhan
15
100
Pnemonia
yang ditangani
Pencegahan
dan
klien
yang
penanganan HIV-AIDS
b. Persentase infeksi menular
16
dan
yang ditangani
Pencegahan
dan
19
dibina
Pelayanan
Vektor
Pengendalian
a. Persentase
2.706
3.200
85 %
> 95 %
95
95
100 %
80 %
18
0%
0%
468
468
100 %
80 %
dengan
0%
90 %
Posyandu
29
29
100 %
25%
107
1,87 %
15 %
263
2.709
9,7 %
20 %
1.444
2.172
66,48 %
100 %
rumah/bangunan
20
bebas
21
bayi
yang
desa
garam beryodium
d. Persentase
22
Purnama dan
Penyuluhan
Mandiri
P3NAPZA
Berbasis Masyarakat
a. Persentase
upaya
petugas kesehatan
Penyelenggaraan Pembiayaan
untuk Pelayanan Kesehatan
Perorangan
a. Persentase
jaminan
24
cakupan
pemeliharaan
kesehatan prabayar
Penyelenggaraan Pembiayaan
untuk Gakin dan Masyarakat
Rentan
a. Persentase
25
cakupan
jaminan
pemeliharaan
kesehatan
Gakin
masyarakat rentan
Jenis
Pelayanan
dan
yang
Persentase
cakupan
polayanan
40%
4738
2743
173 %
100 %
541
541
100 %
100 %
0%
100 %
100 %
> 90 %
90 %
Persentase
cakupan
pelayanan
kesehatan
Persentase
cakupan
kapsul
yodium
d. Pencegahan
Pemberantasan
dan
Penyakit
HIV-AIDS
-
terhadap
HIV-AIDS
e. Pencegahan
Pemberantasan
dan
Penyakit
Malaria
-
Persentase
penderita
dan
Penyakit
Kusta
-
berobat
(RFTrate )
g. Pencegahan
Pemberantasan
dan
Penyakit
Filariasis
-
Persentase
kasus
filariasis
yang
ditangani
3. 8
81
58
45
49
49
53
71
57
272
282
172
175
236
163
161
214
Jumlah
Ibu
melahirkan
dan
kematian
ibu
melahirkan
Jumlah ibu bersalin pada tahun 2015 sebanyak 464 persalinan. Dan
ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 464 persalinan atau 100 %.
Persalinan terbanyak ada di desa Metatu. Kematian ibu bersalin tidak ada
di semua desa.
4.
Morbiditas
a. Angka Kesembuhan TB Paru
Tahun 2015 kasus TB Paru klinis sebanyak 190 kasus sedangkan
BTA+ ada 24 kasus dan yang diobati 2 kasus dengan foto rongten.
Kasus sembuh baru 26 kasus karena yang 2 kasus belum selesai
pengobatan. Kasus terbanyak dari desa Karangan.
3
2
Status Gizi
a. Gizi Balita
Balita Gizi buruk pada tahun 2015 sebanyak 2 balita dari sejumlah
1676 balita, yang mendapat perawatan sebanyak 2 balita atau 100 %.
Balita gizi buruk terdapat di desa Banter dan Karangan. Dan untuk
desa lainnya tidak ada balita gizi buruk.
JUMLAH BALITA GIZI BURUK DAN YANG MENDAPAT PERAWATAN
UPT PUSKESMAS METATU TAHUN 2015
Keadaan Lingkungan
Rumah Sehat
1101
843
934
584 553
414
685
634
538
504
690
545
466
426
333
320
JUMLAH TTU
UPT PUSKESMAS METATU TAHUN 2015
30
15
20
11
16
4
102
68
65
65
58
63
75
66
Pemanfaatan Puskesmas
Jumlah Penduduk yang memanfaatkan Puskesmas pada tahun
2015 dapat dilihat dari jumlah kunjungan yaitu sebanyak 24873
kunjungan. Sedangkan untuk kunjungan gangguan jiwa sebanyak 996
atau sebesar 4 % dari total kunjungan.
3.8.3 PROSES DAN MASUKAN
3.3.1 Pelayanan Kesehatan
1. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan Persalinan sebanyak 464 pada tahun 2015 semuanya
ditangani oleh tenaga kesehatan. Untuk persalinan terbanyak di desa
Metatu sebanyak 81 persalinan dan yang paling sedikit di desa
81
71
49
49
58
49
81
71
49
49
58
57
53
JUMLAH PERSALINAN
49
57
53
87
77
50
52
53
BUMIL DAPAT FE 3
87
77
50
54
53
58
BUMIL DAPAT FE 1
52
53
54
53
58
45
40
41EKSKLUSI
40 ASI
JUMLAH BAYI DIBERI
80
71
49
47
44
45
47
43 BAYI
JUMLAH
48
48
53
Gambar 10. Jumlah Bayi dan Bayi yang diberi ASI Eksklusif di
Puskesmas Metatu tahun 2015
3.3.2 Sumber Daya Kesehatan
Peserta JPKM Mandiri berjumlah 30 orang pada tahun 2015
3.3.3 Manajemen Kesehatan
Anggaran Kesehatan di Puskesmas Metatu berasal dari APBD
sebesar 34,9 % yang berasal dari pengembalian retribusi sebesar 15,23 %
dari APBN sebesar 48,58 % dan anggaran dari BLN sebesar 1,38 %.
3.8.4 Konstribusi Sektor Terkait
3.4.1. Keluarga Berencana
Peserta keluarga berencana baru sebanyak 541 orang. Peserta IUD
dan MOP/MOW tidak ada, implant sebanyak 241 orang. Suntik terbanyak
dari desa Jogodalu yaitu 274 orang dan paling sedikit dari desa Pundut
Terate yaitu 227 orang. Pil peserta terbanyak dari desa Banter sebanyak
152 orang dan paling sedikit dari desa Jatirembe yaitu 92 orang.
KALIPADANG; 70
KARANGAN; 75
M.GEBANG; 73
METATU; 85
JOGODALU; 78
BANTER; 75
JATIREMBE; 81 P.TRATE; 68
Mortalitas
1.
2.
Morbiditas
1.
2.
c.
Status Gizi
1.
2.
Hasil Antara
a.
Keadaan Lingkungan
1.
Rumah Sehat
Jumlah rumah sehat (memenuhi syarat kesehatan) tahun 2015 sebanyak
5.370 rumah sehat atau 100 % dari rumah yang diperiksa 4.270 rumah.
2.
b.
2.
c.
Pelayanan Kesehatan
a.
Pertolongan Persalinan
Jumlah Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2015
sebesar 464 pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas.
b.
Pencapaian UCI
Delapan desa di wilayah kerja Puskesmas Metatu telah mencapai
target UCI
c.
d.
dan pemberian surat izin bila perlu dan pemberian surat izin di
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Pengkajian
Setelah kami melakukan praktek klinik di Puskesmas Metatu yang dilakukan di
berbagai poli yaitu :
1. Balai Pengobatan/Poli Umum
Kegiatan yang kami lakukan di balai pengobatan atau di poli umum meliputi
tindakan keperawatan, pengobatan dasar, dan melakukan rujukan untuk melakukan
pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnose yang lebih pasti.
2. Poli KIA
Poli KIA merupakan sarana yang lebih fokus pada peningkatan kesehatan
ibu dan anak yang meliputi pelayanan kebidanan (posyandu, imunisasi,
pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB) dan MTBS
3. UGD
Unit Gawat Darurat di Puskesmas Metatu, yang kami lakukan di UGD
tersebut meliputi tindakan keperawatan dan pelayanan rujukan, apabila terdapat
suatu indikasi kegawat daruratan yang harus di rujuk ke pelayanan yang lebih
memadai
4.2 Perumusan Masalah
Dari hasil pengamatan yang di dapatkan dari kegiatan pelayanan yang di
lakukan di Puskesmas Metatu frekuensi penyakit yang sering muncul berdasarkan
banyaknya kasus yang terjadi, yaitu :
1
Balai Pengobatan :
a Diare
b Hypertensi
c Myalgia
d Faringitis
e Febris
f DM
Poli KIA :
a ISPA
b Febris
c Diare
d Alergi
UGD
a Rawat Luka
b TB Paru
c Veruka
4.3 Prioritas Masalah
Dari masalah masalah yang telah kami rumuskan maka kami menentukan
prioritas masalah dengan menggunakan metode USG (Urgency Seriousness Growth)
dan yang akan menjadi prioritas masalah adalah yang memiliki nilai tertinggi.
ISPA
Febris
ISPA
Alergi
Urgency
Seriousness
Growth
Jumlah
Jadi, yang menjadi prioritas masalah yang akan diselesaikan adalah ISPA
Untuk menentukan penyebab masalah kami menggunakan metode Fishbone
Environment
Man
Krgny KIE pd
pndrita
Transport
Lbh mmentingkn pkrjaan
Ktrbatasn dana
kader dsa
ISPA
Bsarny
kasus
ISPA di
poli MTBS
Methode
MASALAH
Meningkatnya
jumlah
kasus
Money
kunjungan
Krgny pmantauan
pasien
Kurangnya
kesadaran
pasien
Kurangnya
pemantauan
dari
petugas kesehatan
METHOD
MONEY
sehingga
pemeriksaan tambahan
Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang
ENVIRONMEN
T
spesifik
kebersihan
lingkungan
individu / keluarga
Kecerobohan
masyarakat
dalam
Penatalaksanaan ISPA
Penatalaksanaan yang dilakukan di Puskesmas Metatu Benjeng
Gresik dalam menangani kasus ISPA pada anak adalah dengan MTBS
( Manajemen Terpadu Balita Sakit ).
TATALAKSANA ANAK BATUK ATAU DAN KESUKARAN NAPAS (2 BLN - < 5 THN)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1
Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan praktek di Puskesmas Metatu Benjeng Gresik
2 Saran
DinasKesehatan
a Meningkatkan intensifitasi pendidikan dan pengajaran mengenai
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
Meningkatkan alokasi dana untukoperasional puskesmas.
Puskesmas
a Meningkatkan koordinasi antara pemegang program pembinaan kepada
b
b
c
Masyarakat
a Meningkatkan kesadaran masayarakat tentang dampak penyakit
b Membiasakan pola hidup sehat di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Junadi, Purnawan, 1982, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pimpinan dan staf Puskesmas Kebomas, Profil Kesehatan Puskesmas Metatu
Benjeng Gresik, 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Gresik,
Puskesmas Kebomas
Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Mansyarakat. Depkes RI 2006
Price, Sylvia Anderson, 1985, Pathofisiologi Konsep klinik Proses-Proses Penyakit,
Jakarta: EGC.
Soeparman, 1990, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
LAMPIRAN
1) Jadwal praktek di Puskesmas Metatu Gresik
2) Laporan kegiatan mahasiswa di luar Puskesmas Metatu Gresik
3) Dokumentasi
Keterangan :
P.M
P.K
BP
: Balai Pengobatan
Rahmatul Himma :
087856295039
Olivia Tiffany W :
087701005575
Maharani Savitri :
085707789384
Eki Kumalasari
No
Hari/
Kegiatan
Mahasiswa
Tanggal
Eki
Oliv
Hima
Eki
Oliv
Hima
Oliv
Hima
Oliv
Hima
Semua
Posyandu Balita
Maharani
Oliv
7.
23-07-2016
Senin
Eki
Maharani
8.
25-07-2016
selasa
Semua
9.
27-07-2016
Rabu
Eki
Maharani
10.
28-07-2016
Kamis
Eki
Maharani
11.
29-07-2016
Jumat
Semua
12
30-07-2016
Senin
BPS.Hj.Halima
Maharani
Hima
Lina
Oliv
Semua
Maharani
Oliv
Hima
Oliv
Lina
Eki
Maharani
1.
Senin
Posyandu Balita
18-07-2016
Selasa
19-07-2016
3.
Rabu
4.
20-07-2016
Kamis
5.
21-07-2016
Jumat
6.
22-07-2016
Sabtu
2.
02-08-2016
Pustu karangan Kidul
13
14
Selasa
03-08-2016
BPS.Hj.Halima
Rabu
04-08-2016
BPS.Hj.Halima
Hima
Jogodalu
: Cuci Tangan
Sasaran
Tanggal
: 26-07-2016
Waktu
: TK
: 5-6 Tahun
: 36 siswa
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum : Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan anak mampu
memahami dan mengerti tentang cara cuci tangan yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus : Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, anak-anak
diharapkan
1) Dapat mempraktikan cara Mencuci Tangan yang baik dan benar
2) Dapat menjelaskan tentang manfaat Cuci Tangan
C. Materi Penyuluhan
1. Cara mencuci Tangan
2. Manfaat Cuci Tangan
D. Kegiatan Penyuluhan
No
.
Tahap
Kegiatan
Kegiatan
Pemberian
Peserta
Penyuluhan
Penyuluhan
Metode
Media
Wakt
Dan Alat
Pendahulua 1. Memperkenal
1.
kan diri
2. Menjelaskan
tujuan KIE
3. Menyepakati
waktu
Mendengarkan
Cerama
dan
5
menit
Memperhatika
n
untuk
KIE
4. Menggali
pengetahuan
anak
2.
Penyajian
tentang
cuci tangan
1. Menjelaskan
Mendengarkan
Cerama
Stiker dan
20
tentang
h,
Demonstra
menit
pengertian
Memperhatika
Diskusi,
Cuci Tangan
2. Menjelaskan
n,
dan Tanya
tentang manfa
Memberikan
at
umpan
Cuci
Tangan
3. Memberikan
kesempatan
sasaran untuk
bertanya
tentang
yang
si
jawab
balik
terhadap
materi
yang
disampaikan,
Tanya jawab
hal
belum
dimengerti
4. Pembagian
3.
Penutupan
dorprize
1. Melakukan
evaluasi
secara
Mendengarkan
,
lisan
tentang Cuci
Cerama
dan h
Menjawab
salam
Tangan
2. Memberikan
salam
penutup
E. Evaluasi
- Input
Kesiapan media, meliputi :
Stiker, Poster, Sabun, Tempat Air, Handuk
Kesiapan, meliputi :
5
menit
Sasaran
Tanggal
: 26-07-2016
Waktu
4. Tingkat Pendidikan
5. Usia
6. Jumlah Peserta
: Taman Kanak-kanak
: 5-6 tahun
: 53 orang
G. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti dan menyimak penyuluhan selama 30 menit dan
mendapatkan penjelasan tentang menggosok gigi, para siswa diharapkan dapat
mengetahui cara menggosok gigi dengan baik dan benar .
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapakan para siswa :
1) Menjelaskan pengertian dari menggosok gigi
2) Menyebutkan manfaat menggosok gigi
3) Menyebutkan akibat bila tidak menggosok gigi
4) Menjelaskan waktu yang tepat untuk menggosok gigi
5) Menjelaskan cara menggosok gigi dengan baik dan benar
H. Materi Penyuluhan
1. Pengertian menggosok gigi
Kegiatan rutin yang selalu kita lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali sehari kita
2.
3.
4.
menggosok gigi.
Tujuan menggosok gigi
a. Gigi tampak bersih dan putih
b. Mengurangi bau mulut
c. Mencegah sakit gigi (misal karies gigi/gigi berlubang)
Akibat bila tidak menggosok gigi
a. Gigi menjadi kuning kecoklatan
b. Bau mulut bertambah
c. Sakit gigi
Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
a. Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu
pagi setelah sarapan dan kedua menjelang tidur. Yang paling ideal
sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur.
b. Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah makan, dianjurkan
untuk kumur-kumur dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa
5.
Kegiatan
Pemberian
Peserta
Metode
Dan
Waktu
Penyuluhan
Mendengarka
Ceramah
Alat
-
5 menit
Mendengarka
Ceramah,
Stiker
20 menit
tentang
n,
Diskusi,
dan
pengertian dari
Memperhatika
Tanya
poster,
menggosok
n,
jawab
Pantum
No.
Tahap
1.
Penyuluhan
Pendahuluan 5. Memberi
Salam
6. Memperkenalk
an diri
7. Menjelaskan
Media
dan
Memperhatika
n
tujuan
2.
Penyajian
5. Menjelaskan
dan
gigi
6. Menjelaskan
tentang manfaa
t
menggosok
gigi
7. Menjelaskan
akibat
tidak
Memberikan
umpan
balik
terhadap
materi
yang
disampaikan,
Tanya jawab
menggosok
gigi
8. Menjelaskan
waktu
yang
tepat
untuk
menggosok
gigi
9. Menjelaskan
cara
menggosok
gigi yang baik
3.
Penutupan
dan benar
3. Tanya jawab
4. Menyimpulkan
5. Memberikan
salam penutup
Mendengarka
n,
Ceramah
5 menit
dan
Menjawab
salam
J. Evaluasi
- Input
Kesiapan media, meliputi :
Stiker, poster, pantum gigi
Kesiapan, meliputi :
Peserta datang tepat waktu
Kesiapan tempat
Kesiapan waktu
Kesiapan petugas, meliputi :
Pengorganisasian panitia kecil dari masyarakat
- Proses
Peserta datang tepat waktu
Kegiatan penyuluhan berjalan tertib
Peserta mengajukan pertanyaan
Peserta antusias dengan pembagian dorprize yang diberikan panitia
Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
- Output
Petugas mampu menjawab 100% dari pertanyaan yang diberikan peserta
Peserta mampu menjawab 75% pertanyaan yang diberikan petugas
-
Prosedur
Materi yang disampaikan dengan baik dan kegiatan penyuluhan berjalan lancar
Jenis
Lisan
- Alat
Peralatan yang digunakan berfungsi secara maksimal
K. Referensi
Buku ajar dan internet
-
DOKUMENTASI PENYULUHAN I
CUCI TANGAN
DI TAMAN KANAK-KANAK
DHARMAWANITA PERSATUAN
DESA MUNGGUGEBANG METATU
GRESIK