Anda di halaman 1dari 135

TUGAS AKHIR

MUSEUM ARSITEKTUR DI
YOGYAKARTA

BAB VI
ANALIS
IS

6.1. ANALIS IS PERENCANAAN


Pada Analisis p erencanaan ini terdap at p engidentifikasian kegiatan
dan p ara

p elaku y ang terdap at

di M useum arsitektur tersebut.

Analisis p erencanaan ini bertujuan untuk mengetahui segala kegiatan y ang


terjadi p ada M useum arsitektur beserta p ara p elakuny a dan p ada
akhirny a dip eroleh ruang-ruang y ang memang dip erlukan

untuk

mewadahi segala kegiatan atau aktifitas oleh p ara p elaku y ang berada p
ada M useum arsitektur.
6.1.1. IDENTIFIKAS I
Pada identifikasi ini terbagi atas dua bagian, y aitu :
a. Identifikasi kegiatan,
dan b. Identifikasi p elaku
Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui secara jelas p
ara p elaku beserta aktifitas-aktifitas y ang terjadi p ada M useum
arsitektur. Identifikasi ini dip erlukan untuk mengetahui seberap a
bany ak ruang- ruang y ang harus dip enuhi dalam M useum arsitektur
tersebut.
6.1.1.1. IDENTIFIKAS I KEGIATAN
Identifikasi

kegiatan

ini

melip uti

kegiatan

y ang

menjadi kebiasaan p ada sebuah M useum. Dalam M useum


arsitektur di Yogy akarta tersebut didalam p enerap an atau p
elaksanaan y ang terdap at p ada M useum tersebut dibagi terbagi
menjadi 5 kelomp ok kegiatan y aitu :
a. Kegiatan Edukasi
Kegiatan

edukasi

merup akan

diadakan p ada ruang lingkup


tersebut.

Kegiatan

edukasi

ini

kegiatan

M useum arsitektur
bertujuan

memberikan p engalaman p ara p engunjung


119

y ang
untuk
untuk

TUGAS AKHIR
MUSEUM ARSITEKTUR DI
YOGYAKARTA

berarsitektur

bahwa

dengan memamerkan segala

kary a arsitektur p ada M useum tersebut memberikan citra


y ang luas bahwa arsitektur tidak melulu

120

berkaitan dengan sebuah bangunan tetap i juga dari


bidang lainny a. Selain p engalaman, p engunjung M useum
arsitektur dituntut
arsitektur
segala

untuk

lebih

setelah p engunjung

isi

berbagai

tersebut

M useum arsitektur
hasil

memahami

y ang

ap a

menjelajahi

dip enuhi

oleh

kary a arsitektur. Kegiatan edukasi

tersebut, adalah :
1.

M emamerkan segala hasil kary a arsitektur p ada


satu wadah p ada M useum arsitektur tersebut.

2. M enamp ilkan berbagai hasil kary a arsitektur p


ada suatu ruang p amer baik indoor maup un
outdoor untuk memberikan sebuah p engalaman
langsung p ada
at

p engunjung.

melihat, menonton,

dan

Pengunjung
memberikan

dap
ap

resiasiny a terhadap hasil kary a y ang telah dip


amerkan.
3. M engadakan sebuah workshop, seminar, ataup
un p elatihan

mendesain

untuk memberikan sebuah

darip ada

arsitektur

p engalaman dan p

emahaman secara langsung p ada p engunjung.


b. Kegiatan Pariwisata
Kegiatan

p ariwisata

lebih

mengedep ankan

untuk menghibur p ara p elaku y ang terdap at p ada


M useum arsitektur

salah

satuny a p engunjung.

useum arsitektur sebagai wadah untuk rekreasi bagi p


engunjung y ang datang ke temp at tersebut.
c. Kegiatan Administrasi
Kegiatan

administrasi y ang terdap at

useum arsitektur
administrasi y ang

adalah

menangani

dibutuhkan

p ada M

secara

M useum

langsung
arsitektur

tersebut. Kegiatan administrasi y aitu menangani sebuah


event atau p ameran y ang akan berlangsung p ada M
useum arsitektur

tersebut, merencanakan

p ameran-p

ameran y ang akan berlangsung p ada M useum, dan


mengatur segala administrasi y ang

terdap at p ada M useum sep erti keuangan, p erijinan,


dan masalah administrasi lainny a.
d. Kegiatan Promosi
Kegiatan

p romosi

dilakukan

dalam p elaksanaan

sebuah event berup a p ameran, workshop, maup un seminar


y ang akan diadakan p ada M useum arsitektur. Pada
kegiatan p romosi y aitu
event

y ang

memp ublikasikan

berbagai

akan diselenggarakan di M useum tersebut.

e. Kegiatan Penunjang
Berbagai kegiatan p enunjang p ada sebuah M useum p
ada umumny a y aitu sebuah fasilitas y ang terdap at p ada M
useum sep erti misalny a caf atau sebuah ruang makan y
ang menjadi fasilitas

p enunjang

p ada

M useum

arsitektur. Tak hany a fasilitas kegiatan p enunjang saja


tetap i kegiatan y ang dap at memp erlancar segala kegiatan
lainny a di M useum tersebut. Kegiatan
memberikan

tersebut

y aitu

rileksasi p ada p ara p engunjung berup a

sebuah taman y ang dibuat

di

M useum tersebut.

Pengunjung dap at duduk sambil berbincang-bincang dengan


p engunjung lainny a sambil memberikan ap resiasi antara
p engunjung satu dengan lainny a.
6.1.1.2. IDENTIFIKAS I PELAKU
Identifikasi p elaku melip uti p ara p elaku kegiatan dan
asumsi jumlah p ara p elaku y ang terdap at p ada M useum
Arsitektur di Yogy akarta, adalah sebagai berikut :
T abel 6.1. Identifikasi Pelaku Museum Arsitektur

Direct
or

Kepala/pemilik Museum
Wakil Kepala Museum

121
121

Sub Bagian
Tata
Usaha/administ
rasi

Seksi Pameran
dan
Eduka
si
Seksi Koleksi
dan
Dokument
asi

Seksi
Operasional

Seksi
Keamanan

Pimpinan Bagian Tata Usaha/administrasi


Staff Keuangan
Staff Administrasi
Staff Personalia/Humas

Kepala Pameran dan Edukasi


Kurator
Staff Penata Display
Staff Guide
Staff Receptionist
Staff Seminar/Workshop

Kepala Koleksi dan Dokumentasi (Staff bagian


koleksi
Staff bagian dokumentasi

Kepal a Operasi onal


Staff Operasi onal Hari an (Cl eani ng Servi s)
Staff Penata Lam pu/m echani cal (Pengurus Uti l i tas)

Kepal a Bagi an Keam anan


Staff Keam anan

Pengunjung Pam eran


Pel ajar (SD-SMA)
Mahasi swa
Um um
Kom uni tas Seni
Kom uni tas Arsi tektur

Visitor

Dari 5 kelomp ok kegiatan maka dap at dip ilih kembali


7 kelomp ok kegiatan

y ang lebih

sp esifik y ang mengikuti

susunan organisasi p ada sebuah M useum y ang telah ada dari


berbagai sumber.

7 sub kelomp ok lebih menekankan masing-masing kegiatan


secara sp esifik p ada M useum arsitektur, y aitu :
T abel 6.2. Identifikasi Kegiatan bagian
Director

T abel 6.3. Identifikasi Kegiatan bagian Sub Bagian T ata


Usaha/administrasi

T abel 6.4. Identifikasi Kegiatan bagian Seksi Pameran dan Edukasi

T abel 6.5. Identifikasi Kegiatan bagian Seksi Koleksi dan Dokumentasi

T abel 6.6. Identifikasi Kegiatan bagian Seksi Operasional

T abel 6.7. Identifikasi Kegiatan bagian Seksi Keamanan

T abel 6.8. Identifikasi Kegiatan Visitor

T abel 6.9. Identifikasi Kegiatan Artist

6.1.1.3. Pola Kegiatan


KELO MPO
K PELAKU
Pe n ge l ol a

JABATAN/KLAS
IFIK AS I
Director
PELAKU
President & CEO
Assistant to the
President

JUMLAH
PELAKU
1
1

Collections, Access, Learnings, and Exhibits


Vice President (Deputy
1
Director)
1
Adm inistrative Assistant

Conservation and Collection Management


Division Head/Director
1
Conservation and
Collection Managem ent

JENIS KEGIATAN

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Memimpin pengelolaan
Mengawasi kerja pegawai
Mengevaluasi kerja pegawai
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Memimpin pengelolaan
Mengawai kerja pegawai
Mengevaluasi kerja pegawai
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Memant au dan mengevaluasi kerja st aff
Menerima t amu
Koordinasi, rapat , briefing, evaluasi, dsb
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavat ory (mck)

S IFAT
KEGIATA
N

ZO NA
FUNGS I

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
Semi P ublik
P rivat
P rivat Semi
P rivat Semi
P ublik

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

Service

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
Semi P ublik
P rivat
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service
P ublik
P ublik
P rivat
Semi
P
ublik Semi
P rivat Semi
P ublik
Service

128

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

ALUR KEGIATAN

Collection Registrar
Conservator (paper,
objects, and
painting )
Pest control &
collection
Architecture Objects
keeper
Collection
Technicians

2
5
1
8
3

P ublik
P ublik
P rivat
Semi P
ublik Semi
P rivat Semi
P ublik

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Meregist rasi koleksi di museum
Melakukan P erawat an dan menjaga t
erhadap koleksi di museum
Koordinasi, rapat , briefing, evaluasi, dsb
Ist irahat , santai, makan-minum
Lavat ory (mck)

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

Service

Curator
Curator (art,
history, objects)

Research
Head of Research
Archivist

1
4

Visitor Experiene and Education Program


Manager
1

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengeksekusi/memilih objek yang dipamerkan
Koordinasi, rapat , briefing, evaluasi, dsb
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavat ory (mck)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Melakukan penelit ian terhadap koleksi
museum yang t erbaru maupun kuno.
Membuat laporan
Koordinasi, rapat , briefing, evaluasi, dsb
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavat ory (mck)

P ublik
P ublik
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P ublik
P ublik
P rivat

P engelola
P engelola
P engelola

P rivat
Semi P rivat
Semi P
ublik

P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

Service

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengawasi dan mengevaluasi kerja pegawai

129

P ublik
P ublik
P rivat

P engelola
P engelola
P engelola

Museum Educator
Education Program
Coordinator (public
com m
unity,
m em ber,and
school) Inform ation
Service

Exhibitions & Contem porary


Production
Manager
Production
Technicians
Graphic Design
Coordinator
Graphic Designer
Marketing
Exhibit Designer
Graphic Technician
Exhibits
Coordinator
Public Affairs and Marketing
Head of Public Affairs
and Marketing

10
3

1
7
1
1
2
2
1

Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Memberikan experience kepada pengunjung
Mengawasi
Membuat laporan
Memberikan informasi kepada pengunjung
Koordinasi, rapat , briefing, evaluasi, dsb
Ist irahat , santai, makan-minum
Lavat ory (mck)

P ublik
P ublik
P ublik
P ublik
P rivat
P ublik
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

P engelola
P engelola
P endukung
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
P rivat
Semi P rivat

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengawasi dan mengevaluasi kerja pegawai
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Merencanakan, menata, mendesain, dan
mengat ur sebuah exhibit ion
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Semi P rivat
Semi P ublik

Lavatory (MCK)

Service

P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengawasi dan mengevaluasi kerja pegawai
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola

P rivat
P rivat
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

130

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

Press and Public Affairs


Com m unication
Specialist (press
and public
relationship)
Marketing and Sponsorship
Marketing
Specialist
(publication),

Hum an Resources
Manager Hum an
Resources

Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Menjadi juru bicara dalam sesi press
Merencanakan dalam segi pemasaran at
au publikasi
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P ublik
P ublik
Semi P
rivat P rivat

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola

P rivat
P rivat
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

Service
Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengat ur pengawai
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

Service

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengawasi dan mengevaluasi para st affnya
Menerima t amu
Merekap hasil dana dari para pendonor suka rela

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
P rivat

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik

Developm ent
Head of
Developm ent
External Relations
(m em ber and
Fund donor)
Developm ent
Coordinator

1
2
1

131

Retail Store
Manager Store
Cashier

Central Services
Head of Central
Services

1
1

Melakukan penjadwalan, dsb


Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengawasi dan mengevaluasi para st affnya
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Memberikan informasi
Mengat ur jual-beli di ret ail shop
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengat ur pengawai
Menerima t amu
Melakukan penjadwalan, dsb
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

P ublik
P ublik
P rivat
Semi P
ublik P rivat
P rivat
P ublik
P ublik
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
P rivat
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

132

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P
endukung
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

Finance
Finance and Admin
Assistant
Accountant
Ticketing

Security and Building Services


Manager

1
2
4

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengat ur keuangan
Mengat ur jual-beli t iket
P enjadwalan, dsb
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengat ur pengawai
Menerima t amu
Melakukan
Membuat laporan
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P ublik
P ublik
P rivat
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

P ublik
P ublik
P rivat
P rivat
P rivat
P rivat
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik
Service

133

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

Security Supervisor
Security
Cleaning Services
Parking Attendant
Office Boy
Mechanical
Engineering
Technician

Pengunjung

Pelaku
Eksternal

Anak-anak (sekolah)
Rem aja (sekolah ,
publik,
dan Dewasa
m em ber(publik
com dan
m em ber
community)

Media Cetak
Media Elektronik

1
5
5
4
4
2
2

250
250
500

15
10

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mengawasi pameran
Mengawasi kendaraan
Menjaga kebersihan didalam museum
Merawat ut ilit as dalam gedung
Briefing, koordinasi, rapat, evaluasi
Ist irahat , santai, makan-minum

Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Membeli t iket masuk
Mencari informasi
Melihat /mengapresiasi segala
isi museum/exhibition/event
Belajar, beredukasi secara langsung ( workshop)
Ist irahat , santai, makan-minum
Lavatory (MCK)

P arkir
Masuk menent ukan arah (orientasi)
Mencari informasi

P ublik
P ublik
P ublik
P ublik
P ublik
P rivat
Semi P rivat
Semi P ublik

134

Service

P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola
P engelola &
P endukung
P engelola

P ublik
P ublik
P ublik
P ublik
P ublik

Service
P endukung
P endukung
P endukung
Exhibit ion

P ublik
P ublik
Service

P endukung
P
endukung
P endungkung

P ublik
P ublik
P ublik

Service
P endukung
P endukung

Penyewa retail shop

Peserta Exhibition

Menunggu
Melakukan peliput an langsung
Mencari dan mengirim liput an exhibit ion
Ist irahat , santai, makan-minum
Lavatory (MCK)

P ublik
P ublik
P ublik
P ublik
Service

P endukung
Exhibit ion
P endukung
P endukung
P endukung

P arkir

P ublik

Masuk menent ukan arah (orientasi)

P ublik

Mencari informasi
Koordinasi, rapat , evaluasi
Menyimpang barang
Menjual/menawarkan barang
Ist irahat , santai, makan-minum
Lavatory (MCK)

Service &
P engelola
P engelola &
P endukung
P endukung
P engelola
P engelola
P endukung
P endukung
P endukung

8 / bulannya

P arkir

(asumsi 1 event
dalam seminggu,
dengan pesert a
t iap event nya 1 10 orang)

Masuk menent ukan arah (orientasi)


Mencari informasi
Koordinasi, rapat , evaluasi
Menyiapkan barang yang akan dipamerkan
Membant u merencanakan exhibition
Ist irahat , santai, makan-minum
Lavatory (MCK)

P ublik
Semi P
rivat P rivat
P ublik
P ublik
Service

P ublik

135

P ublik
P ublik
Semi P
rivat Semi
P rivat Semi
P rivat P
ublik
P ublik
Service

Service &
P engelola
P endukung
P endukung
P engelola
P engelola
P engelola
P endukung
P endukung
P endukung

TUGAS AKHIR
MUSEUM ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA

6.1.2. ANALIS IS PROGRAM RUANG


6.1.2.1. BES ARAN RUANG
Besaran

ruang

segala aktivitas

dip eruntukkan

untuk

mencakup

y ang terjadi p ada setiap

p elaku.

Kebutuhan dalam sebuah besaran ruang haruslah sesuai dan


memp uny ai tujuan untuk mendap atkan sirkulasi y ang baik
bagi p elaku kegiatan. Pertimbangan

dalam mewujudkan

besaran ruang y ang sesuai dengan p elaku kegiatan harus


sesuai dengan beberap a hal y ang sangat terkait di dalamny a,
y aitu :
1. Segala aktifitas y ang terjadi p ara p elaku aktifitas y
ang dap at

dilihat

dari

berbagai

macam

kemungkinan aktifitas y ang telah diidentifikasi dan


p ola kegiatan y ang telah diidentifikasi p ula.
2. Kemungkinan

jumlah p ara p elaku kegiatan y


ang

terdap at di wadahny a tersebut.


3. Sirkulasi y ang sesuai bagi p ara p elaku kegiatan
dalam masing-masing wadahny a.
Besaran ruang y ang sesuai untuk kebutuhan p ara p
elaku
dengan melihat segala p ertimbangan kegiatan-kegiatan y
ang ada p ada p erancangan M useum arsitektur, y aitu :

136

T abel 6.1.0. Kebutuhan Ruang Museum


Arsitektur
(Analisis Pribadi)

PERS YARATAN RUANG


KEBUTUHAN RUANG
Ruang exhibition
(contemporary)/gallery
(p ermanen)

KARAKTERIS
TIK RUANG

FIS IK

Ruangan
dibuat Ruang
sebagai wadah untuk
p ameran harus
p
ameran telindung dari
segala koleksi p gangguan,
ameran
baik
p p encurian,
ermanen
atau kelembap
an, kering,
contemporary.
dan debu
Bersifat
tanp
a M endap
batas, dinamis, dan atkan cahay a
terang, merup
tertata.
akan bagian
dari
p ameran y
ang baik
Sudut p
andang normal
adalah
o
o
27 atau 54
o
o
(30 -40 time
saver
standarts)
Jarak p andang
tergantung
seberap a
besar objek y
ang
dip amerkan
(min 100-122
cm, semakin
besar objek,
maka semakin
jauh jarak
p andangny a)
M embutuhkan
dinding y ang
tinggi (kurang
lebih 12 feet =
365,76 cm,
untuk
mendap
atkan
fleksibel

NON FIS IK
M
emberikan
suasana
ny aman baik
visual maup
un thermal
M emiliki
kualitas visual
dari objek
terhadap
p andangan
p engunjung
M asingmasing ruang
p ameran dap
at memberikan
suasana
p ameran
antara y
ang satu
dengan
lainny a
M emiliki
karakter
dinamis,
flexible, santai,
bebas, teratur,
aktraktif, dan
memiliki
aksesbilitas
y ang tinggi

KAPAS
ITAS
MANUS IA
PERLENGKAPAN
PERALATAN
500&orang
(450 orang +
50 (25 difabel dan 25
berkursi roda)

PERHITUNGAN BES
ARAN RUANG
2

6.8m x2 475orang =
3230m

3.6m x 25orang = 90m

40%
2

x 0.93m x 2sisi =
(3.66m
2
2
2
6.8m )
5m x 100koleksi = 500m
(3.66m x 1m x 2sisi =
2
3.66 )
(total : 3820m (Untuk 10
ruang maka p er ruang
(asumsi memakai rataadalah
rata tinggi dinding 12ft = 382m2)
3.66m (jarak p andang
manusia terhadap objek))
Kebutuhan untuk objek
2
p ameran 3-5m
(asumsi 1 ruang = 10
koleksi )

137

S IRKUL JUMLAH
LUAS TOTAL
AS I
RUANG
10
(8 ruang
gallery
p ermanen
dan 2
ruang
exhibition)

5348m

Ruang
p
ertunjukkan/seminar/mi
ni theater

Ruang
memiliki
performance
sebuah event

y ang
fungsi
dari

Ruang
y ang
dip
usatkan
sebagai p andangan p
enonton,
memiliki
sifat
entertainment
y ang tinggi

Study room/workshop

Ruang
y ang
digunakan
sebagai
temp at edukasi p
ara p engunjung

= 609.6 cm)
Pemakaian
dinding
p ermanen
dan dinding
tidak p
ermanen
sebagai ruang
Bentuk ruang
y ang flexible
untuk museum
adalah kotak
Terdap at
rel lamp u di
p lafon y ang
digunakan
sebagai
sumber
p encahay aan
buatan y ang
fleksibel untuk
memberikan
p encahay
aan p ada
objek
p ameran
(p osisi
p encahay aan
tergantung
dimensi objek)
M emiliki
M encip
tinggi ruang
takan
suasana
diatas ratainteraktif
rata
antara
p enonton
dengan
performer,
santai
memberikan
keny amanan
secara visual,
thermal,
maup un
sirkulasi
Skala wajar M encip takan
suasana
M udah
edukatif,
diakses
aktratif, dan
memberikan
keny
amanan

M aksimal untuk
20 orang (stage)
2
(@2,23m )
Penonton untuk 150
2
orang (@0,93m )

20%
40%

20 x 2,23m = 44.6m
2
2
150 x 0,93m = 139,5m

53.52m
Pembulatan
:
2
54m
2

195,3m
Pembulatan :
2
195m
Total : 239m

Untuk 25 orang
2
+ p erabotan
(@0,93m
+
2
2
0.325m + 1.22m =
2
2,475m )

138

25 x 2,475m = 61,875m

40%

173,25m
Pembulatan :
2
173m

secara visual
maup un
thermal
Research room

Ruang Koleksi

Registrar room

Exhibtion (outdoor)

Ruang
y ang
digunakan
sebagai
ruang
bagi
p
eneliti
meneliti
koleksi

Ruang
y ang
digunakan
sebagai
gudang koleksi di
museum

4 orang
1 set meja kursi

1 p ap an p engumuman

2 file cabinet

2 lemari alat

1 meja kecil

Skala wajar M
Lebih p rivat emberikan
keny amanan
thermal
Tertata dan
teratur
Ruang
y ang Skala wajar M
digunakan
sebagai Lebih p rivat emberikan
temp
at Berada dekat keny amanan
registrasi koleksi
thermal
dengan
ruang
koleksi

1 koleksi membutuh
2
setidakny a @1m
temp at p eny imp anan
Koleksi untuk 100
koleksi
2 orang

1 set meja kursi

Ruangan
dibuat Ruang dibuat
sebagai wadah untuk lebih bebas
p
ameran Dap at
segala koleksi p menjadi point
ameran
baik
p of interest
ermanen
atau
contemporary.

150 orang (100 orang +


50 (25 difabel dan 25
berkursi roda)

Bersifat
tanp
a
batas, dinamis, dan
tertata.
Ruang kurator

Skala wajar M emberikan


Lebih p rivat keny
amanan
thermal

Ruang
y ang
digunakan
kurator
untuk
memilih
koleksi
y ang
akan dip amerkan

M emberikan
suasana
ny aman baik
visual maup
un thermal
M emiliki
kualitas visual
dari objek
terhadap
p andangan
p engunjung

Skala wajar M emberikan


Lebih p rivat keny
amanan
thermal

1 p ap an p engumuman
2 file cabinet

2 lemari alat

1 meja kecil

100 x 1m = 100m

2 x 0,6m x 0,6m = 0,72m


1 x 2,15m x 2,15m =
2
4,62m
(1 set meja kursi kerja 7
x 7)
2
1 x 0,5m x 2m = 1m
2
2 x 0,6m x 1,2m =1,44m
2
2 x 0,6m x 1,2m = 1,44m
2
1 x 1m x 0,6m = 0,6m
2

6.8m x 175orang =
2
11900m

3.6m x 25orang = 90m

(3.66m x 0.93m x 2sisi =


2
6.8m )

(3.66m x 1m x 2sisi =
3.66 )

4 orang
1 set meja kursi

1 p ap an p engumuman

2 file cabinet

2 lemari alat
139

4 x 0,6m x 0,6m = 1,44m


1 x 2,15m x 2,15m =
2
4,62m
(1 set meja kursi kerja 7
x 7)
2
1 x 0,5m x 2m = 1m
2
2 x 0,6m x 1,2m =1,44m
2
2 x 0,6m x 1,2m = 1,44m
2
1 x 1m x 0,6m = 0,6m

40%

14.756m
Pembulatan :
2
15m

40%

140m

40%

13,748m
Pembulatan
:
2
14m

40%

1802m

40%

10,54m
Pembulatan
:
2
11m

5m x 50koleksi = 250m

4 x 0,6m x 0,6m = 1,44m


1 x 2,15m
x 2,15m =
2
4,62m
(1 set meja kursi kerja 7
x 7)
2
1 x 0,5m x 2m = 1m
2
2 x 0,6m x 1,2m =1,44m


Lavatory p engunjung

Fasilitas toilet bagi


p engunjung

M udah
diakses

1 meja kecil

Bersih dan Lavatory p ria


ny aman
Kap asitas = 10
Closet = 3
Urinal = 3
Wastafel = 2
Lavatory wanita
Kap asitas = 10
Closet = 3
Wastafel = 2

2 x 0,6m x 1,2m = 1,44m


2
1 x 1m x 0,6m = 0,6m

10 x 0,6m x 0,6m = 3,6m


2
3 x 1,25m x 1,6m =6m
2
3 x 0,8m x 0,8m = 1,92m
2
2 x 1,5m x 0,9m = 2,7m

10 x 0,6m x 0,6m = 3,6m


2
3 x 1,25m x 1,6m = 6m
2
2 x 1,5m x 0,9m = 2,7m

30%

34,476m
Pembulatan :
2
35m

PERS YARATAN RUANG

KEBUTUHAN RUANG
Lobby

Resepsionis/Ruang
informasi

Ticket box

Caf & restaurant

KAPAS
ITAS
KARAKTERIS
MANUS IA
TIK RUANG
FIS IK
NON FIS IK
PERLENGKAPAN
& PERALATAN
Ruang
y ang M emiliki
M emberikan 100
orang
2
digunakan
akses y ang
kemudahan
(@0.93m )
sebagai p enentu
baik karena
dalam
menghubung
menentukan
orientasi p elaku
kan ke
orientasi
segala ruang
Berdekatan
dengan
resep sionis
dan ticket
box

Ruang
y ang
berfungsi
untuk
memberikan
informasi
kep ada
p ara p engunjung

M emiliki
M enjadi
point of
akses y ang
interest
baik karena
menghubung Bersifat
kan ke
informatif
segala ruang
dan
interaktif

y ang berada satu M emiliki


jualarea dengan
suasana
lobby dan
y ang
interaktif,
resep
informative,
sionis
dan teratur
hany a dap
at diakses
M erup akan
oleh beradap Bersifat
Area
retail
menjadi satu
terbuka agar
store
y ang
dengan retail
selain
mengkhususkan
store lainny a
berguna
p ada area makanRuang
melay ani
beli
tiket

PERHITUNGAN BES
ARAN RUANG

4 orang
2
(@0,36m )

1 set meja resep sionis

4 orang
1 ticket box melay ani 250
orang, tiap ticket box :
- 1 orang p etugas
- 1 meja
- 1 kursi
- area antri 25 orang
60 orang
15 set meja kursi
makan
(@4 kursi+1 meja
140

S IRKUL JUMLAH
LUAS TOTAL
AS I
RUANG

100 x 0,93m = 93m

30%

120,9m
Pembulatan :
2
121m

4 x 0,36m = 1,44m
2
2 x 0,6m x 0,8m = 0.96m
2
1 x 0,8m x 2,5m = 2m

40%

6,16m
Pembulatan
2
7m

30%

13,728m
Pembulatan
2
14m

40%

238,7035m
Pembulatan :
2
239m

1 x 0,6m x 0,6m = 0,36m


2
1 x 1,2m x 0,6m = 0,72m
2
1 x 0,6m x 0,8m = 0,48m
2
25 x 0,6m x 0,6m = 9m

60 x 0,8m x 0,8m = 38.4m


2
15 x 4 x 0,8m x 0,8m = 38,4m
2
2
15 x 0.7225m = 10,8375m

minum,
bersantai,
nongkrong,
sebagainy a

temp at
dan

sebagai area
makanminum
tetap i
juga
sebagai
temp at y ang
santai untuk
melihat
p ameran

(p xl=85cm))

2 wastafel
counter makanan
1 kasir
1 dap ur
1 toilet p egawai
1 gudang
p eny imp
anan

Ruang Pegawai
Kap asitas 15 orang
Pegawai restaurant :
15 (locker
diasumsikan 15:3) = 5
buah
2 ruang ganti
1 kursi p anjang
(@2m)
Pengelola
2 set meja kursi kerja

Retail Store (book store,


merchandise, etc)

ATM Center

Ruang
digunakan M enjadi satu M emberikan
sebagai
area
dengan
sebuah area
retail
komersial
y
y ang
store lainny
ang
melay
ani
interaktif
jual-beli
segala
a y aitu caf
dan aktratif
barang dari museum
& restaurant
agar menarik
p erhatian
M emliki
gudang
p engunjung
p eny imp
ana n dan
memiliki
letak y ang
sangat
strategis di
museum
arsitektur
M erup akan
Berada
p ada Bersifat
fasilitas
1 ruang
sangat p
p endukung
tertentu
rivat dan
bagi museum
harus
M emiliki
arsitektur
dap at
sekat antara
menjamin
1 atm
keamanan
dengan atm
p engguna

2 kursi tambahan
30 orang

1 kasir
1 gudang
p eny imp anan
Area disp lay

4 mesin ATM
Diasumsikan 8 orang
dalam ruang tersebut

141

2 x 0,8m x 0,6m = 0,96m


2
1 x 0,7m x 2,5m = 1,75m
2
1 x 1,5m x 1,8m = 2,7m
2
1 x 3,5m x 12,5m = 43,75m
2
1 x 1,25m x 1,6m = 2m
2
1 x 3m x 3m = 9m
(Asumsi 1 gudang 3m x
3m)
15 x 0,6m x 0,6m = 5,4m
2
5 x 0,5m x 0,6m = 1,6m

2 x 1,2m x 1,5m = 3,6m


2
1 x 0,5m x 2m = 1m

- 2 x 2,15m x 2,15m = 9,245m


(1 set meja kursi kerja 7 x
7)
2
- 2 x 0,6m x 0,8m = 0,96m
2
- 1 x 0,6m x 1,5m = 0,9m

30 X 0,8m x 0,8 = 19,2m

1 x 1,5m x 1,8m = 2,7m


1 x 4m x 4m =
2
9m (asumsi)
Area disp lay diasumsikan
2
10m x 10m = 100m

40%

30%

4 x 2m x 2m = 12m
2
8 x 0,6m x 0,6m = 2,88m

183,26m
Pembulatan
:
2
184m

14,88m
Pembulatan :
2
15m

lainny a

PERS YARATAN RUANG


KEBUTUHAN RUANG
Resep sionis/ruang
informasi

Ruang tamu

Ruang p egawai/locker

Ruang rap at

KAPAS
ITAS
MANUS IA
PERLENGKAPAN
PERALATAN
2&
orang
1 set meja-kursi
resp sionis

2 x 0,36m = 0.72m
2
2 x 0,6m x 0,8m = 0.96m
2
1 x 0,8m x 2,5m = 2m

40%

5,152m
Pembulatan
2
6m

7 orang
7 kursi tamu
1 meja tamu

7 x 0,6m x 0,6m = 2,52m


2
7 x 0,9m x 0,9m = 5,67m
2
1 x 0,9m x 1,8m = 1,62m

40%

13,73m
Pembulatan
2
14m

Hany a dap at Bersifat


dimasuki oleh
tertutup dan
p ara staff
p rivasi
Skala ruang
M emberikan
wajar
rasa ny aman

Locker 20
2 kursi p anjang
(@2m)
Kap asitas 15 orang

20 x 0,5m x 0,6m = 6m
2
2 x 0,9m x 2m = 3,6m
2
15 x 0,6m x 0,6m = 5,4m

40%

21m

25 orang
1 set meja kursi rap at
(1 meja, 25 kursi)
1 p ap an tulis
1 file cabinet
1 set LCD + screen
1 lemari

40%

53,02m
Pembulatan
:
2
54m

25 x 0,6m x 0,6m = 9m
2
25 x 0,6m x 0,8m = 12m
25 x 0,7m x 0,7m =
2
12,25m
2
1 x 0,5m x 2m = 1m
2
1 x 0,6m x 1,5m = 0,9m
2
1 x 0,5m x 4m = 2m
2
1 x 0,6m x 1,2m = 0,72m

4 orang
1 set meja kursi
1 pantry set (sink,
komp or, meja
saji, lemari, lemari
es, disp enser)
5 orang
1 set meja kursi kerja
2 kursi tambahan
1 file cabinet

4 x 0,6m x 0,6m = 1,44m


2
1 x 1,5m x 1,5m = 2,25m
2
1 x 2,5m x 3,5 = 8,75m

30%

16,172m
Pembulatan :
2
17m

(@9,725m )

40%

13.615m
Pembulatan :
2
14m

(@8,525m )

40%

11.935m

KARAKTERIS
TIK RUANG

FIS IK

Sebagai
ruang Berhubungan
informasi bagi p
langsung
ara tamu
dengan area
lobby
Ruang
y ang M emiliki
digunakan
sebagai
skala ruang
temp
at
y ang wajar
berdiskusi
antara Berada dekat
tamu
dengan p
dengan
engelola
resp esionis
Ruang
y ang
dip
ergunakan
untuk meny imp an
barang
p
ribadi
sekaligus temp at p
resensi p ara staff
Ruang
y ang
digunakan briefing
dan
evaluasi
p
ada p ara
staff,
manager, dan direksi

NON FIS IK
Bersifat
komunikatif
dan
informatif
Bersifat
p rivat,
santai, dan
ny aman

Berup a ruang M emberikan


tertutup
susasana
formal
Skala ruang
wajar
Interaktif
dan
komunikatif

Pantry

Sebagai ruang untuk Skala wajar


melay ani
seluruh M udah
staff
diakses

Ruang kerja Presiden

Ruang
y ang Ruang kerja
Ruang
digunakan
sebagai
khusus
bersifat
area
kerja Dibatasi oleh
p rivat
president/CEO/owne
Ketenangan
dinding/p
r
terjaga
artis i
Suasana
kondusif
Ruang
y ang Ruang kerja
Ruang

Ruang kerja vice

Suasana
santai

3 orang
142

PERHITUNGAN BES
ARAN RUANG
2

S IRKUL JUMLAH
LUAS TOTAL
AS I
RUANG

president/direksi

Ruang kerja sekretaris

Ruang kerja staff


(manager)

Ruang Kerja staff

Ruang CCTV

Ruang Cleaning service


dan OB

Lavatory kantor
p engelola

digunakan
sebagai
khusus
bersifat
area
kerja
p ara Dibatasi oleh
p rivat
direksi
dinding/p
Ketenangan
artis i
terjaga
Suasana
kondusif
Ruang
y ang Tidak harus
Ruang
digunakan
sebagai
berup a ruang
bersifat
asisten dari p
tertutup
p rivat
ara direksi
Ketenangan
Berdekatan
terjaga
dengan ruang
direksi
Suasana
kondusif
Ruang
y ang Skala ruang
Ruang
digunakan oleh p
wajar
bersifat
ara staff (manager)
p rivat
Ruang kerja
bersifar lebih Ketenangan
terjaga
tertutup
M udah dalam Suasana
p emantauan
kondusif
kerja
Ruang
y ang Skala ruang
Ruang
digunakan oleh p
wajar
bersifat
ara
p rivat
Ruang kerja
staff

Ketenangan
bersifar lebih
terbuka
terjaga
M udah dalam Suasana
kondusif
p emantauan
kerja
Ruang
y ang Berup a ruang Ruang
digunakan
untuk
tertutup
bersifat
memantau keamanan Ruangan
p rivat
dan
ketertiban
Ketenangan
teratur
museum
terjaga
Suasana
kondusif

1 set meja kursi kerja


2 kursi tambahan
1 file cabinet

1 orang
1 set meja kursi kerja
1 file cabinet

(@3,35m )

2 orang
1 set meja kursi kerja
1 file cabinet

(@4,28m )

1 orang
1 set meja kursi kerja
1 file cabinet

(@3,35m )

3 orang
1 meja p anjang (area
untuk p
eralatan,
monitor,dsb)
2 set meja kursi kerja

3 x 0,6m x 0,6m = 1,08m


2
1 x 0,6 x 2,5m = 1,5m

2 x 2,15m x 2,15m =
2
9,25m
(1 set meja kursi kerja 7 x
7)

Ruang
digunakan Skala ruang
oleh cs dan OB
warjar
untuk area kerjany a Berdekatan
dengan ruang
pantry

9 orang
2 set meja kursi
(@1 meja, 4 kursi)

2 lemari
1 p ap an p engumuman

9 x 0,6m x 0,6m =3,24m


2
2 x 1,8m x 2,4m = 8,64m
(Asumsi 1 set meja kursi
1,8m x 2,4m)
2
2 x 0,6m x 1m = 1m
2
1 x 0,5m x 2m = 1m

Fasilitas toilet bagi M udah


p engelola
diakses

Bersih dan Lavatory p ria


ny aman
Kap asitas = 5

Ruang
bersifat
p rivat
Ketenangan
terjaga
Suasana
kondusif

143

Pembulatan
:
2
12m

40%

9,38m
Pembulatan :
2
10m

40%

5,992m
Pembulatan :
2
6m

40%

80

375,2m
Pembulatan :
2
376m

60%

18,928m
Pembulatan :
2
19m

40%

19,432m
Pembulatan :
2
20m

30%

20,254m
Pembulatan
:
2
21m

5 x 0,6m x 0,6m = 1,8m


2
2 x 1,25m x 1,6m =4m

Closet = 2
Urinal = 2
Wastafel = 1
Lavatory wanita
Kap asitas = 5
Closet = 2
Wastafel = 1

2 x 0,8m x 0,8m = 1,28m


2
1 x 1,5m x 0,9m = 1,35m

5 x 0,6m x 0,6m = 1,8m


2
2 x 1,25m x 1,6m = 4m
2
1 x 1,5m x 0,9m = 1,35m

PERS YARATAN RUANG


KEBUTUHAN RUANG

KARAKTERIS
TIK RUANG

FIS IK

Area p arkir p engelola

Sebagai
sirkulasi Berada dekat
keluar
masuk
p ada ruang
kendaraan dari luar
koleksi
dan dalam site

Area p arkir p engunjung

Sebagai
M udah diakses
sirkulasi
dari entrance
keluar
masuk
kendaraan dari luar
dan dalam site

Pos Parkir

Sarana
p endukung M udah diakses
dalam p
M
engamanan p arkir
enggunakan
sistem p ortal

Pos security

Area y ang digunakan


untuk p ara security
dalam
sistem
keamanan
di

Dap at secara
jelas memantau
seluruh area
museum

KAPAS
ITAS
MANUS IA
NON FIS IK
PERLENGKAPAN
& PERALATAN
Terjamin
Asumsi
rasio
keamananny
kendaraan
a
p engelola
(total p engelola
105 orang) :
M obil (15%) = 16
Sep eda motor (50%) =
53
Sep eda (20%) = 21
Kendaraan umum
(15%) = 16
Terjamin
Asumsi rasio
keamananny a
kendaraan
p engunjung
(total maks
p engunjung 500orang)
:
M obil (40%) = 200
Sep eda motor (50%) =
250
Sep eda (10%) = 50
Kendaraan umum
(7.5%)
Jalan/drop (7,5%)
Bus (2buah)
M emberikan rasa 1 p os p arkir berisi 2
ny aman dan
orang p os p arkir +
aman kep
1 kursi
ada p
Alat p ortal
engunjung
untuk mobil dan
bis
Alat p ortal untuk
edasatp
danam
Terlihat sebagai
1sep
p os
p usat di area
terdiri dari 2 orang
outdoor
+ 2 set
meja kursi + 1 lemari

144

PERHITUNGAN BES
ARAN RUANG

16 x 3m x 5,5m = 264m
2
53 x 1m x 2m = 106m
21 x 1,5m x 0,9m =
2
28.35m

M obil kap asitas 5 orang


(200/5) x 3m x 5,5m =
2
660m
M otor kap asitas 2 orang
(250/2) x 1m x 2m =
2
250m
2
50 x 1,5m x 0,9m = 67,5m
2
2 x 3,5m x 13m = 91m

1 p os p arkir @1,92m
Alat p ortal mobil dan bus
2
1 x 0,8m x 2,25m = 1,8m
Alat p ortal mobil dan bus
2
1 x 0,8m x 1,25m = 1m
2

1 p os satp am @3,48m

JUMLAH
RUANG

LUAS
TOTAL

40%

557,69m
Pembulatan
2
558m

50%

1602,75m
Pembulatan
2
1603m

40%

13,216m
Pembulatan
2
14m

40%

9,744m
Pembulatan
2
10m

S IRKUL
AS I

Bengkel rep arasi

Ruang Teknisi

museum arsitektur
Ruang
y ang
digunakan
sebagai
workshop
p
engelola
dalam
membuat p eralatan
untuk exhibition
Berfungsi
sebagai
ruang
y ang
digunakan oleh staf
engineering

60%

59,9m
Pembulatan
2
60m

60%

16,112m
Pembulatan
2
10m

2 x 0,6m x 0,6m = 0,72m


1 x 2,15m x 2,15m =
2
4,62m
(1 set meja kursi kerja 7
x 7)
2
1 x 0,5m x 2m = 1m
2
2 x 0,6m x 1,2m =1,44m
2
2 x 0,6m x 1,2m = 1,44m
2
1 x 0,5m x 0,5m = 0,25m
2
1 x 1m x 0,6m = 0,6m

3 x 0,8m x 0,8m = 1,92m


2
2 x 2m x 4,5m = 18m
2
1 x 6m x 3m = 18m
2
2 x 1,5m x 3m = 9m
2
2 x 3m x 7m = 42m
2
8 x 1,5m x 1,5m = 18m
2
1 x 0,5m x 1m = 0,5m

60%

171,872m
Pembulatan
2
172m

60%

16,93m
Pembulatan
2
17m

M emberikan rasa
ny aman

dan santai

M udah diakses
Skala ruang
wajar

M emberikan rasa 2 orang


ny aman
1 set meja kursi
dan aman
bagi
p engguna
1 p ap an p
engumuman
2 file cabinet
2 lemari alat
1 disp enser
1 meja kecil

3 orang
2 set mesin genset
1 set mesin water
treatment
2 set mesin p omp a
2 set water
groundtank
8 set AC outdoor unit
1 set box hy drant
M emberikan rasa 3 orang
ny aman dan
1 set trafo
aman bagi
2 lemari inverter &
p engguna
aki
2 lemari p anel listrik
1 p anel fire alarm
1 p anel
jaringan telep
on
1 set box hy drant

Ruang M esin

Ruang
Struktur tahan ap i
dip
eruntukkan Tinggi ruangan
bagi
mengawasi 3m
segala
alat
p Bisa dicap ai
endukung
p ada hidran/mobil
museum
p emadam
kebakaran

Ruang Utilitas

Ruang control alatalat utilitas

Bisa dicap ai
hidran/mobil
p emadam
kebakaran

4 orang

1 ruang p eny imp anan


(asumsi 6m x 6m)

M emberikan rasa
ny aman
dan aman
bagi
p engguna

145

Hany a dap at
diakses oleh p
ara p engelola
Skala ruang
wajar

4 x 0,6m x 0,6m = 1,44m


2
1 x 6m x 6m = 36m

4 x 0,8m x 0,8m =22,56m


1 x 1m x 2m = 2m
2
2 x 0,6m x 1,2m = 1,44m
2
2 x 0,8m x 1,2m = 1,92m
2
1 x 0,8m x 1,5m = 1,2m
2
1 x 0,8m 1,2m = 0,96m2
1 x 0,5m x 1m = 0,5m

6.1.2. ANALIS IS S ITE


6.1.1.1.
ITE

EKS IS TING DAN LINGKUNGAN S

142

TUGAS AKHIR
MUSEUM ARSITEKTUR DI
YOGYAKARTA

Dari p erhitungnan
useum

diatas, dip erkirakan luasan M

arsitektur di Yogy akarta membutuhkan are seluas :


No

Area

Luas Area

Exhibition

7777m

Pengelola

590m

Lobby dan Pendukung

580m

Service

283m

Luas Lahan Bangunan

9230m

2
2
2
2
2

Sirkulasi indoor (selasar, koridor, dsb) 11076m


= 20%
5

Parkir

2161m

Sirkulasi outdoor (selasar, koridor, 2593m

dsb) = 20%
Total area bangunan + area p arkir
Bangunan

museum

direncakan memiliki

arsitektur
bertingkat

13669m
di

Yogy akarta

ini

2 hingga 3 dengan p

erbandingan area lantai basement : lantai dasar : lantai atas


sekitar 25 : 60 : 15. M aka, luas lahan minimal untuk area
bangunan adalah seluas
2

(60% x 13669m ) = 8201,4m .Karena masih dip erlukan


area
tambahan

untuk

sirkulasi

outdoor

dan

untuk

open

space/taman, maka diasumsikan KDB y ang digunakan


adalah 60%. Dengan KDB tersebut, maka luas lahan minimal
y ang dip erlukan :
2

( +/- 8201,4m x 100/60) = 13669m )


6.1.2.2.

HUBUNGAN RUANG
Secara fungsi, ruang dalam M useum arsitektur dap
at tersusun dan membentuk ruang dalam ruang, ruang y
ang saling berkaitan, ruang-ruang y ang bersebelahan,
maup un ruang

bersama
146

y ang

menghubungkan

TUGAS AKHIR
MUSEUM ARSITEKTUR DI
YOGYAKARTA

beberap a

ruang. Hubungan ruang y ang terjadi dalam

M useum arsitektur, y aitu :

147

1. Hubungan Ruang Area Exhibion

Skema 6.1. Hubungan Ruang Area


Exhibition

2. Hubungan Ruang Kantor Pengelola

Skema 6.2. Hubungan Ruang Area Kantor


Pengelola

3. Hubungan Ruang Lobby

Skema 6.3. Hubungan Ruang Area Lobby

4. Hubungan Area Service

Skema 6.4. Hubungan Ruang Area Service

6.1.2.3.

ORGANIS AS I RUANG
Ruang-ruang y ang saling berhubungan satu sama
lain tercip talah

sebuah

organisasi ruang y ang kuat

dalam p erancangan M useum arsitektur di Yogy akarta.


Organisasi ruang y ang terjadi p ada M useum arsitektur, y
aitu :
1. Organisasi Ruang Exhibition secara mikro

Skema 6.5. Skema Organisasi Ruang Exhibition secara


mikro

2. Organisasi Ruang Kantor Pengelola secara mikro

Skema 6.6. Skema Organisasi Ruang Kantor Pengelola secara


mikro

3. Organisasi Ruang Service secara mikro

Skema 6.7. Skema Organisasi Ruang Sevice secara


mikro

4. Organisasi Ruang S ecara Mikro Exhibition Lantai


1

Skema 6.8. Skema Organisasi Ruang Sevice secara mikro

150

5. Organisasi Ruang S ecara Mikro Kantor Pengelola


Lantai 1

Skema 6.9. Skema Organisasi Ruang Sevice secara mikro

6. Organisasi Ruang S ecara Mikro Service Lantai 1

Skema 6.1.0. Skema Organisasi Ruang Sevice secara mikro

7. Organisasi Ruang S ecara Makro Lantai 1

Skema 6.1.2. Skema Organisasi Ruang secara Makro

8. Organisasi Ruang S ecara Makro Lantai


2

Skema 6.1.3. Skema Organisasi Ruang secara Makro

6.1.3. ANALIS IS PEMILIHAN S ITE


6.1.3.1. KRITERIA PEMILIHAN S ITE
Pemilihan

lokasi

untuk

didirikanny a

sebuah

useum arsitektur dip engaruhi oleh beberap a faktor y aitu


lokasi y ang letakny a berdekatan dengan daerah p
endidikan y aitu daerah y ang
bangunan

sekolah

dari

berdekatan

dengan

p elajar maup un mahasiswa.

Selain itu p ula letakny a juga berdekatan dengan sebuah M


useum y ang sejenis ataup un berdekatan dengan sebuah
M useum y ang lainny a. Area lokasi y ang memiliki
semua

hal

mendorong

itu
p ara

useum arsitektur
akses

memiliki

arsitektur

hal

p otensi

p engunjung untuk
tersebut.

dalam memberikan

menjadi

sebuah

datang ke

Di satu sisi, keny amanan


sebuah

y ang terp enting


menjadi

untuk

bangunan
karena

tersebut
M useum

sebuah bangunan y ang menjadi

bangunan utama di antara bangunan lainny a p ada area


tersebut.
Dasar p emilihan site adalah sebagai berikut:

1. Site berada dekat dengan area p endidikan y ang


sangat baik untuk memberikan ajakan kep ada p ara p
elajar untuk mengunjungi M useum arsitektur tersebut.

2. M emp uny ai kelebihan p ada site y aitu keny


amanan akses y ang memberikan sarana dan p rasarana
transp ortasi menuju site tersebut.
3. Site memiliki letak y ang berdekatan dengan M
useum
y
ang
sejenis.
4. M emiliki area y ang memp uny ai vegetasi y ang
masih terjaga

dan

untuk mendap atkan

asri

untuk memberikan p otensi

sebuah

ruang-ruang

luar

y ang

dap at difungsikan misalny a sebagai ruang p amer ataup


un ruang p arkir y ang meny ejukkan ataup un kegiatan
lainny a.
5. Letak site memiliki tata guna lahan sebagai temp
at
kebuday aan,

p endidikan,

dan

p ariwisata

y ang

memiliki p otensi bahwa nantiny a di masa datang M


useum y ang terdap at p ada site tidak berdiri sendiri
tetap i bermunculan M useum-M useum lainny a.
6. Letak site juga diharuskan sebagai area p ariwisata y
ang mendorong p ara wisatawan untuk mengunjungi M
useum arsitektur tersebut. Dengan adany a bangunanbangunan p ariwisata

y ang

berada

di

dekatny a

memudahkan p engunjung untuk mengunjungi M useum


tersebut.
6.1.3.2. PEMILIHAN S ITE MUS EUM ARS ITEKTUR
Pemilihan site M useum arsitektur dilakukan dengan
cara memberikan bobot dari ketiga alternatif site y ang
telah ada. Ketiga alternatif site tersebut diberikan bobot
y ang sesuai dengan kriteria p emilihan site untuk M useum
arsitektur. Nilai p embobotan y ang p aling tinggi akan dip
akai nantiny a untuk site M useum arsitektur tersebut.

Gambar 6.1. Rencana Tata Ruang W ilayah Kota Yogyakarta

Rencana tata ruang menjadi salah satu tolak ukur y


ang dip akai untuk mengAnalisis p emilihan site y ang
akan dip ilih.Terdap at

alternatif

site

y ang

dip

ap arkan sebelumny a, y aitu :


1. Alternatif site y ang p ertama berada di jalan M angkubumi y
ang
merup akan lahan kosong dan p ada saat

tertentu site

tersebut digunakan sebagai lahan p arkir untuk menuju jalan


M alioboro y ang merup akan daerah p ariwisata.

Gambar 6.2. Alternatif Site


1 ( sumber : google earth)

2. Alternatif site y ang kedua berada di jalan Colombo y


ang merup akan komp lek UNY (Universitas Negeri Yogy
akarta) y ang saat ini, telah dibangun sebuah temp at olahraga.

Gambar 6.3. Alternatif Site


2 ( sumber : google earth)

3. Alternatif site y ang ketiga berada di jalan Adisucip to.


Site
merup akan terdap at bangunan serbaguna dan beberap a
lahan kosong.

Gambar 6.4. Alternatif Site


3 ( sumber : google earth)

Dari ketiga alternatif site tersebut akan dip ilih kembali site y
ang akan dip akai dalam p erancangan M useum arsitektur tersebut y aitu
dengan memilih site y ang sesuai dengan kriteria dan sy arat dalam p
emilihan site tersebut. Pemilihan site tersebut dilakukan dengan cara
berikut ini, y aitu :
T abel 6.1.1. Pembobotan Pemilihan
Site
(sumber : analisis pribadi)

No
1
2
3
4

Pembanding
Ta ta guna la han
pa da
s
ite
Potens
i Pendidika
n
Potens i Pa riwis
ata
Kedeka
ta n
letak s ite denga
n Mus eum
s
ejenisma nan a
Kenya
kses da n s a ra
na lain pada s ite
TOTAL

Scor Alternatif
Site
e

Alternatif
Site

Alternatif
Site

20
25
25

3
2
4

60
50
100

3
5
2

60
125
50

3
4
2

60
100
50

20

60

60

100

10

30

30

40

100

15

30
16
32
20
35
0
5
Dari ketiga alternatif site tersebut
maka alternatif
site y ang0ke-3

y ang menjadi p ilihan site dalam p erencanaan dan p erancangan M


useum arsitektur di Yogy akarta. Hal tersebut dikarenakan site ke-3
memiliki kriteria y ang cocok dengan kriteria p emabngunan M useum.
6.1.3.3. S ITE MUS EUM ARS ITEKTUR DI YOGYAKARTA
Site

y ang

dip ilih

adalah

y ang

berlokasi

dengan

dengan M useum

Affandi dan berada dekat dengan area p endidikan y aitu SM A Kolose De Britto
dan UIN Kalijaga. Kawasan tersebut masih tergolong berup a daerah p erkantoran
tetap i sirkulasi y ang strategis dalam membangun sebuah M useum arsitektur
tersebut

memiliki p otensi y ang sangat besar. Site tersebut berbatasan dengan

daerah atau temp at lain, y aitu :


1. Batas Utara

: Jalan adisucip to

2. Batas Timur

: Gedung Pacific

3. Batas Selatan : SM A Kolose


Debritto
4. Batas Barat
: Jalan Demangan

Site tersebut memiliki Luas Lahan 11.615 m2 dengan KDB


sebesar 60% dan untuk garis semp adan bangunan y aitu 20m dari
as jalan dan jalan lingkungan 0.75 m serta memiliki tinggi
bangunan maksimum hingga 32m.
Site tersebut menjadi lokasi untuk M useum arsitektur
karena memiliki beberap a p otensi y aitu :
1. M emiliki aksesbilitas y ang tinggi karena site terletak
dekat dengan jalan utama y aitu Jalan Adisucip to dan
merup akan jalan y ang memiliki intensitas kendaraan y
ang cukup tinggi. Walaup un terbagi menjadi dua arah
tetap i aksesbilitas menuju site sangat mudah.
2. M eiliki p otensi p ada area p endidikan karena letak site y
ang berdekatan dengan salah satu sekolah tinggi di Yogy
akarta y aitu UIN Kalijaga dan SM A Kolose De Britto.
Selain itu sekolah-sekolah setingkat Taman Kanak-Kanak
hingga Sekolah Tinggi terdap at p ada site tersebut walaup
un lokasi tidak

terlalu dekat

y aitu SD

Kanisius

Demangan, Olifant Playground, Universitas Atma Jay a


Yogy akarta Fakultas Hukum, dan Universitas Sanata
Dharma serta SM K 2
M rican Pembangunan.
3. Dari sektor p ariwisata, p ada site tersebut berdekatan
dengan hotel y aitu Hotel Sap hir dan selain itu terdap at
satu hotel lagi y ang sedang dalam tahap p embangunan y
aitu Red Dot Hotel. Selain itu letak site y ang tidak
terlalu jauh dengan Plaza terbesar di Kota Yogy akarta y
aitu Plaza Ambarukmo.
4. Pada site juga berada dekat dengan M useum seni rup a y
aitu M useum affandi. Walaup un tidak sejenis tetap i
dap at memberikan p otensi untuk memberikan sebuah
area y ang ideal untuk dibangunny a sebuah M useum
arsitektur.
Keadaan di sekitar lokasi site adalah sebagai berikut:

1. Intensitas kendaraan sangat tinggi di batas utara y aitu


jalan
Adisucip to y ang terbagi dua jalur y ang y ang dibatasi
oleh

p embatas jalan y ang memungkinkan kendaraan dari


arah barat untuk memutar dahulu untuk menuju site
tersebut.
2. Lokasi

site

atau terdap at

berada

dekat

traffic

dengan p ertigaan jalan

light

y ang

memungkin

keteraturan kendaraan lalu lalang p ada site tersebut.

Gambar 6.5.Site Museum Arsitektur di


Yogyakarta
( sumber : google
earth)

6.1.4. ANALIS IS S ITE


6.1.4.1.
ITE

EKS IS TING DAN LINGKUNGAN S

160

TUGAS AKHIR
MUSEUM ARSITEKTUR DI
YOGYAKARTA

6.1.4.2. ANALIS IS S ITE TERHADAP ARAH MATAHARI

Gambar 6.6. Analisis Site Terhadap Arah Matahari


( sumber: Analisis
Pribadi)

Pada site terlihat jelas p embay ang y ang terjadi oleh


sinar matahari y ang datang dari arah timur menuju ke barat.
Dap at secara jelas hasil site y ang terkena sinar matahari
dan y ang tidak terkena dengan sinar matahari.
T abel 6.1.1. T anggapan Analisis Site T erhadap Arah
Matahari
(sumber : analisis pribadi)

ANALIS IS

TANGGAPAN
1. Dari analisis y ang telah dilakukan
dengan
melihat

bay angan

y ang terjadi akibat

arah matahari dari timur menuju barat p


enutup digunakan p ada sisi timur maup un
barat.
2. Vegetasi y ang telah ada p ada site
161
161

y ang masuk ke dalam ruang.


3.

Sinar matahari juga dimaksimalkan p ada


sisi timur maup un barat y ang membuat
adany a p embiasan
masuk

cahay a

y ang

dalam ruang/site y ang dip

ergunakan sebagai estetika bangunan atau p


encahay aan alami.

6.1.4.3. ANALIS IS S ITE TERHADAP KEBIS


INGAN

Gambar 6.7. Analisis Site Terhadap Kebisingan


( sumber: Analisis
Pribadi)

Kebisingan y ang terjadi p ada arah utara y ang berhadap


an

langsung

dengan

jalan

besar

y aitu

jalan

ray a

Laksda Adisucip to. Dengan intensitas kendaraan y ang


cukup tinggi. Sedangkan p ada jalan y ang samp ing barat
hany a memiliki kebisingan rendah.
T abel 6.1.2. T anggapan Analisis Site T erhadap
Kebisingan
(sumber : analisis pribadi)

ANALIS
IS

TANGGAPAN

1. Pada site dibagi menjadi 3 zona


utama y aitu

zona p ublik y

ang dip eruntukkan


kebisingan y ang
semi

tinggi,

p ublik y ang

eruntukkan

p ada
zona
dip

p ada kebisingan

sedang, dan untuk zona p rivat


dip eruntukkan untuk

kebisingan y ang rendah.


2.

Vegetasi
erlukan

setemp at
sebagai

dip
enahan

kebisingan y ang terdap at p ada


bagian

utara.

Hal tersebut

untuk

mengurangi

kebisingan y ang ada.

6.1.4.4.

ANALIS IS S ITE TERHADAP VIEW

Gambar 6.8. Analisis Site Terhadap View


( sumber: Analisis
Pribadi)

Pada site p ada arah utara dan barat saja y ang dap
at memp erlihatkan view ke luar site ataup un ke dalam site.

T abel 6.1.4. T anggapan Analisis Site T erhadap View


Sekitar
(sumber : analisis pribadi)

ANALIS IS

TANGGAPAN
1. Pada
dibuat

p andangan

sedemikian

bangunan

rup a

agar

memiliki

andangan ke luar site. Hal tersebut untuk


memberikan view dari dalam site ke luar
site itu sendiri.
2.

Point of Interest dilakukan p ada site


agar bangunan dap at
dap at diketahui

terlihat

oleh

mencolok
orang-orang

y ang menglewatiny a p ada site tersebut.


3.

Fascade diup ay akan menjadi sebuah


POI (Point

of

Interest)

darip ada

bangunan M useum arsitektur tersebut.

6.1.4.5.

ANALIS IS S ITE TERHADAP ARAH


ANGIN

Gambar 6.9. Analisis Site Terhadap Angin


( sumber: Analisis
Pribadi)

Pada site arah angin bergertak dari arah selatan


menuju ke utara. Arah angin tersebut memiliki kecep
atan sedang. Data dap at

memberikan gambaran arah

bukaan y ang baik untuk museum arsitektur p ada site.


T abel 6.1.5. T anggapan Analisis Site T erhadap
Angin
(sumber : analisis pribadi)

ANALIS IS

TANGGAPAN
1. Bukaan diletakkan p ada sisi timur dan
sisi
barat.

Hal

atkan aliran
timur

tersebut
udara

untuk
y ang

mendap

dari

sisi

dan melewati ruang dan keluar dari

bukaan sisi barat.


2. Vegetasi berup a p ohon y ang besar

membantu meny ejukkan p enghawaaan p


ada
bangunan p ada site tersebut.

6.1.4.6.

ANALIS IS S ITE TERHADAP AKS ES BILITAS

Gambar 6.1.0 Analisis Site Terhadap Aksesbilitas


( sumber: Analisis
Pribadi)

Aksesbilitas menuju site p ada kendaraan bermesin dap


at dilewati melalui jalan Adi Sucip to dari arah timur.
Adap un jika kendaraan y ang berasal dari arah barat dap
at memutar kendaraanny a untuk menuju site tersebut.

T abel 6.1.6. T anggapan Analisis Site T erhadap


Aksesbilitas
(sumber : analisis pribadi)

ANALIS IS

TANGGAPAN
1. Pada site dibuat jalan masuk dan keluar
kendaraan dari arah selatan. Untuk alternatif
lainny a

dap at

p ula

jalan

keluar

melewati jalan y ang berada disisi barat.


2.

Bangunan

dibuat

sedekat

mungkin

antar massa agar dalam aksesbilitas user


tidak rumit

dan

memp ersulit

user dari

satu bangunan menuju bangunan lainny a.

6.2. ANALIS IS PERANCANGAN


6.2.1. ANALIS IS PERANCANGAN PROGRAMATIK
6.2.1.1. ANALIS IS PENATAAN MAS S A PADA S ITE
Berdasarkan

analisis

melihat organisasi

ruang

y ang

telah

dilakukan

serta

hubungan

dengan

ruang

telah

diidentifikasi serta analisis p ada site y ang telah dianalisis p


ada

berbagai

sudut p andang,

maka

dip eroleh

tatanan

massa p ada site M useum arsitektur di Yogy akarta y aitu :

Gambar 6.1.1 Konsep Penataan Massa Pada Site


( sumber: Analisis
Pribadi)

Pada

analisis

tatanan

massa ini terdap at

beberap a

beberap a massa utama y ang terdiri dari p usat M useum itu


sendiri y ang terdiri dari ruang p ameran baik indoor maup un
outdoor dan berbagai fasilitas

p enunjang lainny a sep erti

ruang workshop dan ruang seminar. Sedangkan p ada massa


utama y ang kedua berup a p usat

administrasi y ang berup a ruang-ruang kantor y ang terdap at p


ada M useum

tersebut.

Ruang-ruang

tersebut

digunakan

sebagai administrasi darip ada M useum itu sendiri. Sedangkan p


ada p usat servis,

terletak p ada ruang resep sionis

y ang

menjadi area servis y ang dip eruntukkan bagi p engunjung maup


un user lainny a.
6.2.1.2. ANALIS IS PERANCANGAN PENGKONDIS IAN RUANG
Pada

p engkodisian

ruang

p ada

M useum

arsitektur

di Yogy akarta membutuhkan p erancangan y ang baik y aitu


dari p encahay aan ruang dan p enghawaan ruang p ada M useum
arsitektur tersebut.
1.
ANALIS
RUANG

IS

PENCAHAYAAN

Pada analisis p encahay aan ruang dibutuhkan p encahay


aan y ang sesuai dengan kebutuhan dari ruang p amer itu
sendiri. Pencahay aan

menjadi

erancangan M useum

arsitektur

p encahay aan merup akan

sangat
di

p enting

bagi

Yogy akarta,

karena

salah satu up ay a informasi

dalam memberikan p engalaman serta p emahaman bagi user


atau p engunjung y ang datang di M useum arsitektur tersebut.
Terdap at beberap a faktor y ang memp engaruhi p encahay
aan ruang p ada M useum arsitektur y aitu kegiatan y ang
terjadi p ada M useum tersebut,

luas

ruang y ang

memerlukan p encahay aan tersebut, dan intensitas p encahay


aan itu sendiri.
Pencahay aan p ada dasarny a terdiri dari dua sumber y
aitu
p encahay aan

alami

jenis p encahay aan

dan

ini akan

p encahay aan

buatan.

Dua

diolah p ada p erancangan

M useum arsitektur di Yogy akarta.


Pencahay aan

alami

merup akan

elemen

p enting y

ang terdap at p ada M useum arsitektur, karena dengan p


engaruh cahay a alami memberikan sebuah ruang y ang
170

memungkinkan ruang dap at terp akai sebagai sebuah ruang p


amer y ang menarik

171

dan komunikatif. Beberap a analisis dengan p enggunaan


cahay a alami, y aitu :
T abel 6.1.7. Analisis Pencahayaan Alami Pada Ruang di Museum
Arsitektur
(sumber : analisis pribadi)

Jenis pencahayaan alami dengan

Kesan pada ruang

pencahayaan atap (top lighting)


a.

S kylight

Ruang bagian tengah mendap atkan cahay


a
y ang p aling besar dibandingkan y ang
lain. Hal

tersebut

memungkinkan

p ada

ruang tengah dap at menjadi ruang p amer


utama ataup un hasil kary a p ada bagian
tengah tersebut

tidak memerlukan energi

untuk p encahay aan

p ada

saat

p agi

hingga siang hari.


Pada jenis p encahay aan alami melalui
atap

b. S ingle Clerestory

ini, p encahay aan hany a melip uti p ada


bagian samp ing

saja.

Pada

area

di

seberangny a menjadi kebalikanny a y aitu


lebih

gelap darip ada

y ang

mendap at

cahay a alami tersebut.


c. S awtooth single clerestory

Jenis
p encahay aan
dimungkinkan
p ada

area

y ang

ang memungkinkan
tersebut mendap atkan
ang

alami

sangat
ruang

ini

luas

y ang

luas

p encahay aan

sesuai. Sangat efisien jika ruang

tersebut merup akan ruang p amer y ang


d. Monitor
Clerestory

atau

sistem blok.
Double Jenis p encahay aan alami ini
memberikan
p encahay aan ruang y ang mengedep
ankan keny amanan.

Pencahay aan

dari

matahari

tidak

terlalu besar atau dap

at dikatakan

seimbang

membuat p encahay aan


alami

y ang

dengan

dap at meny ebar

cahay a

secara

baik

dalam ruang p ada


M useum arsitektur di Yogy
akarta.

Untuk p encahay aan buatan, terdap at beberap a jenis


lamp u y ang digunakan p ada p encahay aan ruang p ada
M useum arsitektur. Lamp u buatan tersebut selain memp
erindah hasil kary a y ang dip amerkan tetap i juga dituntut
untuk memberikan kehangatan
M useum

p ada

arsitektur khususny a

memerlukan

ruang-ruang

ruang

p amer

p ada
y ang

keseimbangan dalam suhu serta kelembap an

ruang itu sendiri. Setidakny a


1

terdap at 3 jenis lamp u y ang akan dip akai p ada p erancangan


M useum arsitektur di Yogy akart a y aitu:
a. Lampu pijar
(incandescent)
Lamp u p ijar kurang efisien dalam p encahay aan
karena cahay a y ang dihasilkan oleh filament y ang
terbuat dari bahan tungsten memp uny ai efikasi lamp
u y ang rendah. Dari keseluruhan energy p ada lamp
u, hany a 8-10% energy saja y ang menjadi cahay a.
Sedangkan energy lainny a hany a meny ebakan p anas
saja. Keuntunganny a adalah
ditimbulkan

dap at

p anas

menjaga kelembap an y ang

harus didap at khususny a dalam ruang


p amer tersebut
.

y ang

Satwiko, Prasasto. 2009, Fisika Bangunan, Yogyakarta

Gambar 6.1.2. Bagian-Bagian Lampu Pijar


( sumber : http://id. wikipedia. org/w iki/L ampu_pijar,
2011)

b. Lampu fluorescent
Lamp u

fluorescent

dalam menghasilkan

memp uy ai
25%

keunggulan

energy

untuk

menghancurkan cahay a sehingga efikasi (lumen p er


watt) lamp u ini 2-3 kali lebih baik dari lamp u p ijar.
Lamp u ini lebih efektif dalam hal p encahay aan dan
lebih terang dan tidak menghasilkan p anas secara
sia-sia.

Gambar 6.1.3 Macam-macam Lampu


Fluorescent
( sumber :, http://en. w ikipedia. org/wiki/Fluorescent_lamp ,
2011)

c. Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)


Lamp u jenis ini memp uny ai efikasi hingga lebih dari
95 lumen p er watt y ang artiny a memp uny ai p

encahay aan y ang p aling terang diantara jenis lamp u


lainny a.

Gambar 6.1.4 Bagian-Bagian Lampu HID


( sumber :,
http://www . superiorlampinc. com/product_line/images/metal_halide_lamp_2. jpg,2011 )

d. Lampu LED (Light Emmiting Diode)


Lamp u ini memiliki efisiensi lumen p er watt y
ang tinggi di jenisny a. Kelebihan lainny a adalah
tidak mengandung merkuri dan dap at memfokuskan
cahay a dengan mudah tanp a tambahan alat.

Gambar 6.1.5 Macam-macam Lampu


LED
( sumber :, http://en. w ikipedia. org/wiki/L ight -emitting_diode
2011)

Lamp u-lamp u inilah y ang akan memberikan p encahay


aan p ada

ruang

y ang

arsitektur di Yogy akarta


ang

terdap at

p ada

khususny a

ruang

M useum
p amer

diup ay akan p encahay aan buatan maup un alami dap

at memberikan sebuah kualitas

ruang

M useum arsitektur di Yogy akarta.

y ang

baik

p ada

2. ANALIS IS PENGHAWAAN RUANG


Pada analisis p enghawaan ruang p ada M useum arsitektur
di Yogy akarta, p enghawaan ruang merup akan hal wajib
y ang harus

dip enuhi

dalam

memberikan

keny amanan

ruang khususny a p ada ruang p amer ataup un ruang lainny a.


Beberap a faktor y ang memp engaruhi p enghawaan ruang y
aitu aktivitas y ang terdap at p ada ruang, volume ruang
tersebut, dan segala isi y ang terdap at p ada ruang tersebut.
Penghawaan ruang dap at dilakukan dengan dua cara y
aitu dengan sy stem p enghawaan alami dan sy stem p
enghawaan buatan.
digunakan

Untuk

p enghawaan

untuk memberikan

alami

bukaan-bukaan

p ada

bangunan y ang memberikan sy stem p enghawaan secara


alami.

Sistem y ang dimungkinkan diterap kan

p ada

bangunan M useum arsitektur di Yogy akarta adalah dengan


sistem cross ventilation agar aliran udara y ang masuk silih
berganti dan memberikan keny amanan p ada ruang tersebut.
Untuk mendap atkan keny amanan thermal tersebut, terdap
at beberap a p edoman y aitu :
a. M emp erhatikan suhu p ada ruang luar y aitu
maksimal
o

28 C.
b.

M emp erhatikan
bangunan y ang

lingkungan

lainny a

sep erti

menghalangi

masukny a

udara

dalam bangunan y ang dap at

menghalangi

aliran

udara y ang masuk maup un keluar.


c.

Elemen

p embatas

ruang

atap menjadi p eranan

sep erti

dinding dan

p enting karena sep erti

dinding harus terlindungi oleh sinar matahari secara


langsung

agar tidak mendap akan p anas secara

berlebihan. Pengolahan p lafon

dap at

mencegah

terjadiny a p anas atas y ang masuk ke dalam ruang


di bawahny a.

d. Vegetasi p ada ruang luar memberikan kesejukan p


ada
ruang didalamny
a.

Gambar 6.1.6 sistem cross ventilation


( sumber :, http://www . energyw ise. govt. nz/sites/all/files/cross
-ventilation. gif,
http://www . architecture. uw aterloo. ca/faculty_projects/terri/carbon aia/case/global/images/large/global-integration-800.jpg 2011)

Pada

sistem

p enghawaan

buatan

ini

selain

menggunakan sebuah ventilasi, p erlu p ula sy stem p


enghawaan buatan lainny a y ang harus diterap kan p ada M
useum arsitektur di Yogy akarta ini y aitu air conditioner
(AC). Kebutuhan AC ini dirasa p enting p ada ruang-ruang
di dalam M useum arsitektur karena untuk
kelembap an
didalam

y ang

ruang.

baik

dan

mendap atkan

seimbang dengan

suhu

Ruang p amer y ang berada di indoor

menjadi p erhatian khusus karena kelembap an tidak bisa


ditolerir

karena dap at mengakibatkan rusakny a p ada

hasil kary a y ang sedang di p amerkan. Pada tip e mesin


AC, dibagi menjadi beberap a bagian y aitu :
1. Tip e p aket tunggal y ang dikenal sebagi tip e
jendela
(windows type).
2. Tip e p aket terp isah atau y ang dikenal sebagai tip e
sp lir (split type). AC ini terdiri dari dua unit y aitu unit
dalam dan unit luar. Tip e terp isah dap at berup a
tip e sp lit tunggal dan terdap at p ula tip e sp lit
ganda. Sedangkan berdasarkan p emasanganny , tip e
terp isah masih dap at dibagi lagi menjadi 3 y aitu :
a. Tip e langit -langi/dinding (ceiling/wall
type). b. Tip e lantai (floor type).

c. Tip e kaset (cassette


type).

3. AC terp usat (central AC) merup akan tip e besar y


ang dikendalikan secara terp usat

melay ani satu

bangunan y ang besar.


2

Beberap a keuntungan p emakaian AC p ada suatu


bangunan
y aitu :
1. Suhu udara mudah diatur. Bahkan di daerah trop is dap
at meny eimbangkan suhu y ang terdap at di dalam
ruang karena p erbedaan suhu.
2. Kecep atan dan arah angin mudah diatur.
3.

Kelembap an

mudah

diatur.

Kelembap an

ini

sangat berp engaruh p ada ruang p amer, karena dap at


membuat serangga

masuk

dalam

ruang

dan

merusak kary a p ameran.


4. Kebersihan udara dap at dijaga.
5.

M emiliki keuntungan y aitu keny amanan akustik


dan ketenangan.

6. M encegah serangga masuk ke dalam ruang.


7.

Pada era modern ini, beberap a AC sudah


menggunakan mesin AC y ang hemat energi.

Penghawaan ruang p ada M useum arsitektur di Yogy


akarta menggunakan

p enghawaan

enghawaan buatan. Untuk


ergunakan

p ada

alami

p enghawaan

maup un
alami

p
dip

ruang-ruang sep erti ruang keamanan,

ruang p amer outdoor, ataup un ruang servis sep erti p antry


. Sedangkan p enggunaan p enghawaan buatan y aitu AC
digunakan p ada ruang p amer, workshop , office, maup un
hall. Khusus untuk ruang p amer, kebutuhan AC sangat
enting mengingat kary a-kary a p ameran p erlu dijaga
dari segala serangga.

Satwiko, Prasasto. 2009, Fisikan Bangunan, Yogyakarta

6.2.1.3. ANALIS IS PERANCANGAN S TRUKTUR


Analisis

p erncangan

struktur

dan

konstruksi dilakukan

untuk menentukan sistem struktur dan konstruksi p ada M useum


arsitektur di Yogy akarta.
1.
ANALIS IS S IS TEM S
TRUKTUR
Secara

umum

struktur

merup akan

bagian

dari

sebuah bangunan y ang menahan beban-beban y ang diberi


p adany a. Struktur

merup akan

bagian

bangunan

y ang

meny alurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menump u


di atas titik-titik untuk
bagian

bawah

selanjutny a

tanah bangunan,

disalurkan

sehingga

p ada

beban-beban

tersebut akhirny a dap at ditahan. Berdasarkan bagian dan


fungsi maka struktur dibedakan menjadi 3 bagian y aitu :
a. Struktur bagian atas y aitu atap .
b. Struktur bagian tengah y aitu kolom dan balok,
dan c. Struktur bagian bawah y aitu p ondasi.
Pada

M useum

arsitektur

di

Yogy akarta

merup

akan bangunan y ang memp uny ai ruang-ruang variatif.


Kebutuhan ruang dalam

bangunan

ini

memp uny ai

berbagai fungsi y ang memberikan

fleksibilitas

ruang

tersebut. Dengan memberikan sebuah

ruang-ruang

y ang

saling berhubungan antara satu dengan


memberikan
harus

sesuai

p emilihan
dengan

y ang

lainny a

konstruksi bangunan

y ang

karakterny a

y ang membutuhkan

bentang lebar. Pada M useum arsitektur ini, p ondasi y


ang digunakan y aitu p ondasi dengan sistem menerus dan
sistem titik. 2 sistem p ondasi dilakukan karena p ada p
erancangan M useum arsitektur ini memiliki beberap a massa.
Sistem struktur

y ang dip akai p ada bangunan M

useum arsitektur di Yogy akarta setidakny a terdap at


beberap a macam y aitu :
1. Dengan menggunakan sistem rangka kaku atau rigid
frame.

Bahan material y ang digunakan y aitu beton


bertulang.

2. Dengan

menggunakan

sistem

rangka

y aitu

dengan menggunakan rangkat baja p ada beberap a massa.


3. Dengan menggunakan sistem kantilever p ada
beberap a ruang luar.

Gambar 6.1.7. Struktur Rigid Frame


( sumber : http://metalbuildingparts. files. w ordpress. com/2011/04/g_metal_bldg_101_02. jpg ,
2011)

6.2.1.4. ANALIS IS PERANCANGAN UTILITAS


BANGUNAN
Analisis

p erancangan

utilitas

bangunan

p ada

useum arsitektur di Yogy akarta terdiri dari jaringan listrik,


jaringan

air

bersih,

jaringan

tekomunikasi, fire protection,

air

kotor,

sistem

sistem tata suara,

jaringan
sistem p

enangkal p etir, dan sistem keamanan.


1.

ANALIS IS S IS TEM JARINGAN LIS


TRIK
Setidakny a sistem jaringan listrik y ang terdap at M
useum arsitektur di Yogy akarta memiliki dua sumber, y aitu :
a. PLN, merup akan Perusahaan Listrik Negara y ang
menjadi sumber utama dalam jaringan listrik di M useum
ini.
b. Generator atau genset y ang dip erlukan dengan tujuan
agar

saat listrik sedang p adam genset ini akan meny


ala sendiriny a untuk meny alakan listrik y ang terdap at
p ada M useum arsitektur ini.

Jaringan listrik y ang berasal dari PLN y ang merup


akan p asokan listrik terbesar untuk bangunan M useum ini.
Pasokan y ang dari trafo inilah harus kembali masuk ke
dalam bangunan dengan 2 sistem p erkabelan y aitu dengan
kabel bawah tanan dan kabel udara y aitu melaui atas p alfon
atau melalui dinding.
Genset dip erlukan untuk mendap atkan keny amanan
dari p engunjung di saat listrik p adam secara tiba-tiba.
Penggunaan genset tersebut tidak akan langsung terjadi
secara

tiba-tiba

karena

membutuhkan

waktu

untuk

memberikan p asokan listrik ke dalam bangunan.


2.

ANALIS IS S IS TEM JARINGAN AIR BERS IH


Penggunaan

air

bersih

dalam

bangunan

M useum

arsitektur di Yogy akarta sangat dip erlukan p ada berbagai


aktivitas y ang terdap at di dalamny a. Untuk mendap atkan
kelancaran dalam hal
bangunan

maka

p endistribusian air bersih dalam


dalam M useum

arsitektur

ini

menggunakan dua sumber air bersih y aitu :


a. PAM , merup akan sumber utama untuk
mendistribusikan
segala air bersih y ang dip erlukan dalam M useum
arsitektur di Yogy akarta.
b. Sumber lainny a y aitu sumur, dengan membuat sumur y
ang
terdap at p ada site, sumur menjadi sumber air
bersih cadangan selain dari PAM .
3.

ANALIS IS S IS TEM JARINGAN AIR KOTOR


Pada

sistem

jaringan

air

kotor

di

M useum

arsitektur setidakny a terdap at terdap at beberap a limbah


air y ang harus dikeluarkan dari dalam bangunan ini. Limbah
air kotor tersebut y aitu :
a. Air y ang berasal dari kamar mandi y aitu kotoran dan
air kotor dari p embuangan closet maup un urinoir.

180

b. Air y ang berasa dari wastafel dap ur y ang


mengandung
lemak.

181

c. Air y ang berasal dari air hujan.


Pada sistem drainase y ang berada di atap dibuang
melalui talang y ang nantiny a disalurkan ke sumur p
eresap an y ang berada di luar bangunan. Air tersebut akan
disalurkan kembali dan

terhubung

p ada

riool

kota.

Sedangkan p ada air y ang berasal dari kamar mandi dan


wastafel diarahkan ke p roses masing-masing
tictack,

bak

air

kontrol,

dan

y airu

bak p enangkap

sep

lemak.

Setalah itu akan disalurkan ke sumur p eresap an.


4.

ANALIS IS S IS TEM JARINGAN TELEKOMUNIKAS I


Sistem

jaringan

telekomunikasi

y ang

digunakan

ada bangunan M useum arsitektur di Yogy akarta adalah


jaringan telep on dan internet. Jaringan telep on y ang
dibuat p ada M useum arsitektur ini menggunakan nomor
telep on induk y ang memungkin operator akan menjawab
segala telep on y ang akan masuk. Sedangkan p ada M
useum itu sendiri digunakan p ada nomor-nomor ekstansi y
ang memungkinkan komunikasi antara ruang satu dengan
ruang lainny a.

Gambar 6.1.8. Sistem Jaringan Internet


( sumber : http://metalbuildingparts. files. wordpress. com/2011/04/g_metal_bldg_101_02.jpg
2011)

Sedangkan

untuk

jaringan

internet,

jaringan

ini

menggunakan server sebagai induk utama sumber day


a internet tersebut y ang nantiny a akan terdap at router atau
siny al wi-fi y ang terdap at p ada M useum tersebut.
5.

ANALIS IS S IS TEM JARINGAN TATA S UARA


Sistem tata suara y ang terdap at p ada M useum arsitektur
di Yogy akarta

ini

adalah

tata suara y ang digunakan

untuk memberikan segala informasi y ang terdap at p ada


ruang p amer. Pada ruang p amer akan diberikan speakerspeaker y ang akan memberikan suara p ada ruang p amer
tersebut. Sistem tata suara ini juga digunakan untuk tanda
bahay a andaikata terjadi bahay a di M useum ini.
Perencanaan tata suara tidak terlep as p ula dari p ersy
aratan
kebisingan y ang disesuaikan dengan fungsi bangunan,
agar rasa ny aman

p enghuni/p engguna bangunan

dap at

tetap terp enuhi.

Gambar 6.1.9. Jenis-Jenis Ceiling Speaker


( sumber http://w 10. itrademarket. com/pdimage/91/2246191_ceilingspeakereaw _cis400. jpg ,
2011)

Gambar 6.2.0. Sistem Tata Suara


( sumber : htt p://1 .bp.bl ogs pot.c om
2011)

6.

ANALIS IS S IS TEM JARINGAN FIRE PROTECTION


Pada sistem fire protection terdap at sebuah hydrantbox, sp rinkler,

portable

fire

extinguisher

dan

tangga

darurat. Penanggulangan kebakaran y ang terdap at p ada


M useum arsitektur ini mengingat kary a-kary a p ameran
y ang rentan terhadap ap i.
Untuk houserack diletakkan setiap 35m. Standar ini harus
dilakukan untuk memp ercep at p roteksi bangunan dari
bahay a kebakaran.

Gambar 6.2.1 Jenis-Jenis Hydrant


Box
( sumber : http://www . iasisting. ro/produse/hidranti -interiori1. jpg,
2011)

Sp rinkler

sangat

arsitektur mengingat
andaikata

terjadi

dip erlukan
riskanny a

p ada

M useum

kary a

p ameran

kebakaran p ada bangunan tersebut. Pada dasarny a sp


rinkler memiliki
segel.

dua

tip e

y aitu

dengan

tabung dan

Radius p ancaran air y ang dibuat oleh sp rinkler

biasany a 3,5m tetap i hal ini bukan merup akan standar


karenatergantung p ula dengan ketinggian

lantai p ada

bangunan tersebut.
Setidakny a

terdap at

beberap a

sp rinkler

y ang

digunakan y aitu y ang berisikan air, busa, zat kimia kering,


dan karbon dioksida.Pada M useum arsitektur ini sp rinkler y
ang digunakan adalah
kimia.

Khusus

y ang berisikan air maup un zat

dalam ruang p amer, sp rinkler y ang

digunakan adalah y ang berisikan air karena kary a p ameran


ditakutkan akan rusak jika terkena zat kimia.

Gambar 6.2.2 Jenis-Jenis


Sprinkler
( sumber : http://www . dimensionsguide. com/wp content/uploads/2010/02/Sprinkler. jpg, http://www . firefoe. com/images/SprinklerHeads_Group_Shot. jpg 2011)

7.

ANALIS IS S IS TEM JARINGAN PENANGKAL PETIR


Sistem p enangkal p etir dilakukan p ada M useum
arsitektur di Yogy akarta menggunakan sistem Thomas.
Hal tersebut karena
uny ai

sistem

p enangkal

ini

memp

jangkauan p erlindungan y ang lebih luas, dengan

tiang p enangkap p etir dan p engebumianny a.

Bebeberap a

faktor

y ang

p erlu

dip ertimbangkan

dalam merencanakan dan memasang sistem p enangkal p etir,


y aitu :
a. Keamanan secara teknis.

b. Penamp ang hantara-hantaran p


engebumian. c. Ketahanan mekanis.
d. Ketahanan terhadap korosi.
e. Bentuk dan ukuran bangunan y ang
dilindungi. f. Faktor ekonomis.

Gam bar 6.2.3. Penangkal Petir Thom


as
(sum ber : h ttp : //www.indon esia
property.com /im ages/penangkal_petir/penangkal_petir_atas.jpg
2011)

8.

ANALIS IS S IS TEM
KEAMANAN

Sistem keamanan sangat p enting dalam M useum


arsitektur di

Yogy akarta

ini.

Sistem

kemanan

ini

dilakukan demi mendap atkan keamanan atas kary a-kary


a p ameran

y ang nantiny a terp ajang p ada ruang p amer.

Sistem keamanan y ang dip akai p ada M useum arsitektur di


Yogy akarta, y aitu :
a.

Penggunaan CCTV sebagai kamera keamanan y


ang dap at mengawasi segala aktivitas y ang terjadi di
dalam M useum tersebut.

b.

Penggunaan keamanan sep erti jendela anti-maling


dan p intu berkode y ang memungkinkan kasus p
encurian

diharuskan jarang terjadi dalam M useum


arsitektur tersebut.

Gambar 6.2.4. Cara Kerja Sistem Keamanan


( sumber : http://www . w arungcomputer. com/img/cctvsystem. jpg
2011)

6.2.2. ANALIS IS PERANCANGAN PENEKANAN S TUDI


6.2.2.1.

ANALIS IS

TATA

RUANG DALAM

RUANG

LUAR

TERHADAP

DAN

RUANG

TATA
YANG

MEMILIKI FLEKS IBILITAS RUANG


Tata ruang dalam y ang terdap at p ada p erancangan
desain M useum arsitetktur di Indonesia tersebut harus memiliki
tata ruang dalam y ang dap at memberikan informasi kep ada p ara
p engunjung. Di dalam p erancangan desain M useum arsitektur
tersebut dibuat sebuah kualitas ruang y ang baik agar memberikan
sebuah informasi dari hasil kary a arsitektur tersebut dan y ang tak
kalah p enting y aitu memberikan sebuah p engalaman p ara p
engunjung dalam ruang p amer tersebut.
Tidak

hany a

ruang

p amer,

semua

ruang

y ang

menjadi bagian dalam M useum arsitektur tersebut nantiny a


di dalam

p erancangan diharap kan untuk mendap atkan informasi dari


sebuah
event ataup un dari suasana darip ada tata ruang dalam tersebut.
Pada

p erencanaan

useum arsitektur

di

sebuah

ruang

Yogy akarta

p amer

ini

p ada

memiliki

sebuah

fleksibilitas ruang y ang bertujuan untuk memamerkan segala


jenis kary a arsitektur dan selain itu ruang p amer tersebut dap at
berubah sewaktu-sewaktu menjadi sebuah fungsi ruang y ang lain.
Walaup un fungsi utamany a adalah sebagai ruang p amer tetap i
p ada andaikan aktivitas y ang terjadi p ada ruang p amer
tersebut menjadi sebuah aktivitas lain maka ruang p amer
tersebut akan tertata menurut aktivitas y ang terjadi p ada ruang
tersebut.
1. DIS PLAY PADA RUANG PAMER
Penataan p ada ruang p amer di M useum arsitektur
tersebut harus

dap at

memberikan

informasi

y ang baik

p ada p ara p engunjung y ang sedang melihat seluruh hasil


kary a seni y ang terdap at

p ada

tersebut. Penataan disp lay tersebut


amanan

p ada

orang-orang

M useum

arsitektur

memberikan

keny

y ang menonton seluruh hasil

kary a arsitektur tersebut. Seluruh hasil kary a y ang akan dip


amerkan p ada ruang-ruang p amer harus dap at memberikan
informasi secara jelas bagi p engunjung tanp a harus berp ikir
dimana p engunjung itu berada. Pengunjung dap at mengetahui
secara jelas bahwa ruang tersebut dip eruntukkan sebagai
sebuah ruang p amer y ang memiliki jenis hasil kary a
tertentu.
Untuk

mendap atkan disp lay

ruang p amer y ang

informatif maka sy arat-sy arat dalam disp lay p ada suatu


ruang p amer y ang baik harus dap at dip enuhi. Penataan
tersebut sangat dip erlukan bagi p ara p engunjung untuk dap
at mengetahui secara jelas hasil kary a y ang sedang dip ajang.
Untuk mendap atkan salah sy arat mutlak dalam p enataan p
ada sebuah ruang p amer y aitu hasil kary a y ang dip ajang

diharuskan

mudah

dilihat,

mudah

dicari, dan mudah

dijangkau adalah dap at dilakukan dengan kedekatan

antar

ruang

atau

dengan

memudahkan p engunjung
menjangkau

ant ara

ruang

transisi

melihat,

y ang

mencari,

dan

hasil kary a y ang satu dengan y ang

lainny a.

Gambar 6.2.5. Penataan pada Ruang Pamer Dengan Memberikan Kemudahan Informasi
bagi
Pengunjung
( sumber : Analisis
Pribadi)

Hubungan

ruang

terwujudny a sy arat
at

menjadi

p enataan

sangat
ruang

enting

p amer

agar

y ang dap

memudahkan jangkauan p engunjung. Pengunjung dap at

secara cep at dap at berp indah dari satu ruang p amer


dengan ruang p amer lain dengan karakter ruang p amer y ang
berbeda satu sama lain.
Selain itu p ula, dalam memberikan sebuah ruang p
amer y ang informatif

maka

dip erlukan

sy mbol

atau

signage y ang sangat p entng untuk memberikan ruang p amer

y ang informatif dan selain itu p ula dap at komunikatif.


Alat informasi dap at memudahkan p ara p engunjung untuk
mengetahui segala isi

ruang p amer antara satu dengan y ang lainny a. Sign


tersebut dap at dilakukan dengan berbagai cara y aitu :
1. Perbedaan warna antar ruang
Perbedaan ruang p amer akan memberikan sebuah
ruang p amer

satu

dengan

y ang

lainny a

berbeda.

Pengunjung M useum akan mengetahui secara jelas p


erbedaan y ang terjadi antara satu ruang dengan ruang
lainny a.

Perbedaan warna tersebut selain memberikan

kesan y ang berbeda setiap ruang p amer juga memberikan


ruang p amer y ang informatif.

Gambar 6.2.6. Penataan Ruang dengan Karakter W arna


( sumber : Analisis
Pribadi)

2. Labelisasi
Labelisasi

sangat

p enting

untuk

memberikan

informasi p ada sebuah hasil kary a y ang terdap at p ada


suatu ruang p amer
sebagai
ruang.

tersebut.

Bahkan

dap at

p ula

sign y ang dip eruntukkan untuk informasi antara

Gambar 6.2.7. Penataan Hasil Karya Arsitektur Pada Ruang Pamer Dengan
Memberikan
Pelabelan
( sumber : Analisis
Pribadi)

Gambar 6.2.8. Signage Untuk Memberikan Informasi Ruang-Ruang pada Museum Arsitektur
( sumber : Locker, Pam. Bacis Interior Design; Exhibition Design,
2011)

3. Kualitas Pencahayaan
Pencahay aan

menjadi

sangat

p enting

dalam

sebuah M useum karena dengan memberikan p encahay


aan y ang berbeda
lain

antara

akan memberikan

p ada

ruang tersebut.

satu

p erbedaan
Pada

erancangan M useum arsitektur,


sangat

berarti

ruang

dengan

ruang

y ang sangat

besar

ruang p amer
kualitas

untuk

p encahay aan

untuk memberikan informasi hasil kary a

tersebut ataup un ruang p amer tersebut.

190

Gambar 6.2.9. Pencahayaan Berbeda Pada Ruang


Pamer
( sumber : Analisis
Pribadi)

4. Kondisi eksisting ruang luar


Ruang luar mamp u memberikan informasi kep ada p
ara p engunjung tanp a harus memberikan sign sebagai p
elengkap informasi. Kondisi ruang luar sebagai ruang p
amer akan mamp u mendefinisikan dengan sendiriny a
bahwa

terdap at sebuah p ameran p ada ruang tersebut.

Perluny a sebuah elemen tambahan misalny a y aitu kolam,


vegetasi berup a p ep ohonan, tiang lamp u, dan hasil kary a
itu sendiri.

Gambar 6.3.0. Ruang Luar Membantu dalam Memberikan Informasi daripada Ruang
Pamer
Tersebut Tanpa Harus Ada Labeling
( sumber : Locker, Pam. Bacis Interior Design; Exhibition Design,
2011)

2. S IRKULAS I
Baik

tata

sirkulasi p ada
sangat

ruang luar maup un tata ruang dalam,


p eracangan

M useum

arsitektur

ini

p enting mengingat tujuan p engunjung datang ke

M useum arsitektur untuk


p engalaman

mendap atkan

p emahaman

dan

secara langsung terhadap sebuah hasil kary a

arsitektur.
Sirkulasi memudahkan

dalam ruang-ruang p ada M

useum arsitektur tersebut. Sirkulasi tersebut nantiny a akan


memberikan sebuah awal dari p engalaman dari p engunjung
saat berada di M useum arsitektur tersebut. Sirkulasi y ang
terdap at p ada ruang p amer akan bermacam-bermacam dan
fungsiny a p un berbeda- beda.
T abel 6.1.8. Analisis T ata Ruang Luar dan Dalam T erhadap Pola Sirkulasi Untuk
Memberikan
Ruang Yang Memiliki Fleksibilitas Ruang
(sumber : analisis pribadi)

Pola S irkulasi

Wujud Pada Tata Ruang Dalam dan Tata Ruang


Luar
Pola sirkulasi
menjadi
kecil.

ruang lingkup

Pengunjung dituntun untuk

p ameran
Arteri (Arterial)

arterial,

secara

terarah.

p ameran

melihat

Elemen-elemen

sebuah
lain sep

erti warna, skala, dan tekstur juga memp engaruhi


ruang p amer dengan p ola sirkulasi tersebut.

Kesan y ang dicap ai


:
1. Keteraturan p engunjung dalam ruang p
amer.
2. Pemahaman dan p engalaman p engunjung
untuk melihat hasil kary a cukup baik.
S irkulasi

: memberikan sebuah keleluasaan gerak

bagi p ara p engunjung untuk melihat p ameran.


Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang p asif karena
hany a
dap at

beberap a

kary a

p ameran

y ang

hany a

bisa dip amerkan dengan tatanan ruang mengikuti p

Sisir (comb)

Kesan y ang dicap ai


:
1.

Pemahaman

dan

p engalaman

untuk melihat

hasil

kary a

baik

p engunjung
karena

hasil

kary a dip erlihatkan sep erti sebuah ruang tersendiri.


2.

Lebih

variatif

dan

p engunjung memp uny ai

day a gerak lebih bebas.


S irkulasi : p engunjung dituntut untuk mengikuti
alur ruang p amer y ang sudah ada. Kenikmatan y ang
didap at p ada p engunjung sudah ada.
Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang p asif y ang

bisa dip akai p ada beberap a hasil kary a p ameran y


ang
dip akai p ada ruang p amer tersebut.

Rantai (chain)

Kesan y ang dicap ai


:
1. Kebebasan y ang tinggi saat memahami sebuah kary
a p ameran.
2.
tinggi.

Keleluasaan

gerak

S irkulasi : p engunjung dituntut untuk mengikuti


alur ruang

p amer

y ang

ada

tetap i

memiliki

kebebasan tersendiri dalam ruang p amer tersebut.


Tatanan
karena

Ruang

Ruang

p amer

semi

aktif,

dengan dimensi y ang luas memungkinkan tidak hany


a satu atau dua jenis p ameran y ang dap at dip akai

Kip as Angin
(star/fan)

Kesan y ang dicap ai :


1.

Pencip taan ruang p amer y ang memberikan


karakter- karakter y ang berbeda setiap ruang saat
p engunjung menjelajahi ruang p amer tersebut.

2. Ruang
ruang.

terbagi-bagi

dan

terbatas

antar

M encip takan visual y ang berbeda-beda.


S irkulasi : Pengunjung dituntut untuk melihat
sendiri kary a p ameran y ang ingin dilihatny a secara
bebas. Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang semi
aktif karena kary a p ameran dap at berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan keinginan p emilik.

dalamny a tidak dap at tergantikan.

Blok (block)

Kesan y ang dicap ai :


1. Kebebasan p engunjung dalam ruang p amer tinggi.
2. Kebutuhan informasi p ada ruang p amer tinggi
untuk menuntut p emahaman dari p enikmat seni itu
sendiri.
S irkulasi : Pengunjung dituntut untuk melihat
sendiri kary a p ameran y ang ingin dilihatny a secara
bebas. Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang sangat
aktif karena kary a p ameran serta kegiatan didalam
dap at sesuai keinginan darip ada kegiatan y ang ada di

Linier (linear)

Kesan y ang dicap ai


:
1. Pemahaman dan p engalaman p engunjung di M
useum tinggi.
2.

Alur p amer kary a terarah dan tidak mungkin

dilewati. S irkulasi

Pengunjung dituntut

untuk

melihat kary a p ameran sesuai runtutan sikulasi y ang


telah ada.
Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang semi-aktif
karena disp lay

p ameran dap at berubah sewaktu-

waktu tetap i fungsi kegiatanny a didalamny a tidak

Kesan y ang dicap ai :

Bebas (free)

1. Tidak terbatas dan menjunjung kebebasan bagi


p engunjung agar dap at melihat hasil kary a y
ang diinginkan.
S irkulasi : Pengunjung dituntut untuk melihat
sendiri kary a p ameran y ang ingin dilihatny a secara
bebas. Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang semi
aktif, karena p enataan disp lay masih dap at diubahubah hany a saja fungsi kegiatan lainny a tidak dap
at dilakukan p ada tatanan ruang tersebut.

Kesan y ang dicap ai


:
Koridor (Corridor)

1. Terarah, teratur, dan dibentuk sebuah ruang p


ada hasil kary any a akan mudah dip ahami p engunjung.
S irkulasi : Pengunjung dituntut untuk melihat kary
a p ameran sesuai runtutan sikulasi y ang telah ada.
Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang semi aktif,
karena
p enataan disp lay masih dap at diubah-ubah hany a
saja fungsi kegiatan lainny a tidak dap at dilakukan
p ada tatanan ruang tersebut.

Kesan y ang dicap ai :


Rongga (Alcove)

1. Rumit dan p erluny a sebuah informasi.


2. Kebebasan tinggi p ada p engunjung dalam
memahami kary a p ameran.
S irkulasi : Pengunjung dituntut untuk melihat kary
a
p ameran sesuai runtutan sikulasi y ang telah ada.

Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang semi aktif,


karena
p enataan disp lay masih dap at diubah-ubah hany a
saja fungsi kegiatan lainny a tidak dap at dilakukan
p ada tatanan ruang tersebut.

Camp uran
(Comp osite)

Kesan y ang dicap ai


:
1. Sangat variatif tetap i memp uny ai kerumitan y
ang begitu tinggi.
2. Pengunjung diarahkan p ada masing-masing kary
a.
S irkulasi : Pengunjung dituntut untuk melihat kary
a p ameran sesuai runtutan sikulasi y ang telah ada.
Tatanan Ruang : Ruang p amer y ang semi aktif,
karena
p enataan disp lay masih dap at diubah-ubah hany a
saja fungsi kegiatan lainny a tidak dap at dilakukan

6.2.3. ANALIS IS PERANCANGAN PENDEKATAN ARS


ITEKTUR KONTEMPORER
Analisis
orer dilakukan

p erancangan p endekatan arsitektur kontemp


untuk

mendap atkan

bentuk-bentuk

y ang

nantiny a menjadi konsep dasar dalam p erancangan M useum


arsitektur di Yogy akarta tersebut.
6.2.3.1. ANALIS IS

KATA

KUNCI

ARS

ITEKTUR KONTEMPORER
Arsitektur kontemp orer merup akan salah satu salah satu
bagian dari sejarah arsitektur didunia. Kontemp orer
memiliki keterkaitan

dengan

waktu.

Gay a

arsitektur

kontemp orer merup akan gay a arsitektur y ang menjadi


rep resentasi p ada

bangunan-bangunan arsitektur saat


lokasi dan

konteks

p ada

ini. Selain waktu,

suatu

wilay ah

menjadi

faktor dalam p enentuan sebuah gay a arsitektur kontemp


orer. Oleh sebab itu

untuk

kontemp orer di Indonesia maka


beberap a

faktor

dari

mengetahui
dap at

arsitektur
dirumuskan

berbagai bangunan y ang menjadi

rep resentasi hingga saat ini, y aitu :


T abel 6.1.9.
Kontemporer

Kata

kunci

Arsitektur

(sumber : analisis pribadi)

Pathos

Ethos

Logos

Arsitektur Kontemporer
M enghadirkan
ruang
y
ang memiliki kekuatan vertikal
Bentuk massa y ang simbolis
Gay a
bangunan
y
ang mengedep ankan keselarasan
dan keharmonisan dengan alam
Adany a
kebebasan
dalam bereksp lor
Bentuk bangunan y ang
selalu
dinamis dari p ermainan
geometri
Aktraktif
p ada y
Kekuatan
Penggunaangeometri
kolom-kolom
ang
begitu besar p ada bangunan
Penggunaan
sistem bangunan
kantilever
Penggunaan
ruang
y ang
bebas
kolom
untuk
memaksimalkan tujuan bangunan
Penerap an green design sep
erti green roof, grey water, p
anel sury a,
dan
p engap
likasian vegetasi
p ada
landscape
bangunan.
Penggunaan
material
terkini sep erti
p enggunaan

Kata kunci
Geometri
Simbolis
Keselarasan
dengan
alam
Kebebasan

Dinamis
Aktraktif

Teknologi Baru
Konteks

Kata kunci ini untuk memberikan bentuk p ada


tatanan massa museum arsitektur. Arsitektur komtep
orer akan

memberikan bangunan museum ini lebih fleksibel baik


itu tata ruang dalam maup un dari segi tata ruang luarny a.
6.2.3.2.

ANALIS IS

WUJUD

IBILITAS RUANG

KONS EPTUAL

DENGAN

FLEKS

PENDEKATAN

ARS ITEKTUR KONTEMPORER


Analisis wujud konsep tual tata ruang dalam dan
tata ruang luar dengan p endekatan arsitektur kontemp
orer p ada M useum arsitektur di Yogy akarta, y aitu :
T abel 6.2.0. Wujud Konseptual T ata Ruang Dalam dan T ata Ruang
Luar
(sumber : analisis pribadi)

Elemen Pembentuk

Wujud Konseptual Tata Ruang Dalam dan Tata


Ruang Luar

Informatif
(memberikan
p engalaman
dan p emahaman
p engunjung)

DIS
PLAY
PAMER
Penataan

RUANG

kary a p ameran

dibuat

secara teratur

untuk memberikan informasi y ang jelas p ada kary a p


ameran.

Dinding dip eruntukkan untuk kary a p ameran lukis


atau digital.

Dengan

p ada p endekatan

mengambil
maka

karakter

p enataan

dinamis

kary a

Pada

elemen

p embatas

lainny a

sep erti

dinding digunakan sebagai ruang p amer y ang dip


eruntukkan untuk
media

media

p amer

y ang memiliki

dengan volume y ang besar sep erti maket, p

atung, ataup un hasil kary a

lainny a

y ang

membutuhkan p erhatian dari p engunjung itu sendiri.

Informatif

WARNA

(memberikan

Pada p enataan p ada ruang p amer dibutuhkan

p engalaman

sebuah karakter darip ada p ameran tersebut.

dan p emahaman
p engunjung)

2002
00

Warna p ada ruang y ang digunakan p ada setiap


ruang berbeda karena karakter dari warna itu sendiri.
Sep erti misalny a untuk selasar diberi warna y ang
meny ejukkan y aitu warna hijau ataup un p ada ruang
seminar diberikan warna y ang menentramkan sep erti
Informatif
(memberikan
p engalaman
dan p emahaman
p engunjung)

warna p utih.
S
IGNAGE
Dalam

memberikan

sebuah

p elabelan

baik

itu

untuk sebagai informasi sebuah kary a p ameran ataup


un sebuah informasi

y ang

dip eruntukkan

menghubung antara ruang satu dengan lainny a.

untuk

S IRKULAS
BENTUK

Informatif
(memberikan
p

engalaman

dan p emahaman
p
engunjung)

DAN

TATANAN

Sirkulasi memberikan sebuah ruang p amer y ang dap


at memberikan informasi y ang sesuai dengan y ang
sedang dip amerkan. Informasi terjadi di saat p ola
sirkulasi y ang seharuny a dilalui oleh p engunjung
saat mengunjungi M useum arsitektur tersebut.

Fleksibilitas
ruang
(memberikan
sebuah
p eny esuaian
diri

ada

aktivitas

di

dalam ruang)

Bentuk

dinamis

dari kontemp orer memberikan

sebuah keleluasaan gerak p ara p engunjung untuk


mengikuti alur p ameran y ang telah ada.
Fleksibilitas ruang
(memberikan sebuah
p eny esuaian diri
p ada aktivitas
di dalam ruang)

HUBUNGAN
RUANG
Perluny a ruang-ruang antara satu dengan lainny a
saling berhubungan. Sep erti misalny a antara ruang
p amer dengan ruang workshop atau seminar hany a
dibatasi dengan p embatas atau p un bidang lainny a.

Fleksibilitas

BENTUK MAS S
A

(memberikan bentuk

Bentuk massa fleksibel dari gay a arsitektur kontemp

massa y ang adap

orer memberikan sifat y ang dinamis karena bentuk

tif)

massany a y ang dap at menjadi rep resentasi walaup


un p erbedaan jaman.
memberikan

massa ini akan

citra kuat terhadap

kontemp orer

6.2.3.3. ANALIS IS

Bentuk

p ada

WUJUD

arsitektur

museum arsitektur.

KONS EPTUAL

ARS

ITEKTUR KONTEMPORER PADA MUS EUM ARS


ITEKTUR Untuk mendap atkan wujud museum arsitektur
y ang sesuai dengan gay a arsitektur kontemp orer maka
dap at diwujudkan p ada beberap a kata kunci y ang telah
ditemukan, y aitu :
T abel 6.2.1. Wujud Konseptual Arsitektur
Kontemporer
(sumber : analisis pribadi)

Arsitektur

Kata Kunci

kontemporer
Pathos

Geometri
Simbolis
Keselarasan
dengan alam
Kebebasan

Deskripsi Arsitektur Kontemporer


Diwujudkan
dengan

dengan

bentuk bangunan y ang p enuh

bany ak garis-garis vertikal dan horizontal y ang terlihat p


ada bentuk massany a. Bentuk simbolis terlihat p ada
fungsi darip ada bangunan museum arsitektur. Sebagai
bangunan museum, museum dap at dbuat dengan bentukbentuk y ang kay a

elemen

ola, tekstur dan sebagainy a.

arsitektur baik warna, p

Keselaran

dengan

alam

embangunan landscape

diwujudkan

sekitar

bangunan y ang lebih asri.

dengan

y ang

Serta

memberikan

kebebasan

dalam

baik

ruang

mengeksp lor segala sudut museum

tata

luarny a maup un tata ruang dalamny a.


Ethos

Dinamis
Aktraktif

Diwujudkan melalui adany a bentuk tidak berarturan.


Bentuk
beraraturan

ini

akan memp erlihatkan kedinamisan p

ada elemen p embentuk ruangny a. Kedinamisan ini juga


tidak terlalu berlebihan, mengingat museum arsitektur juga
membutuhkan sisi minimalis didalam bentukny a

Selain dinamis, bentuk bangunan museum akan lebih


aktraktif baik itu p ada ruang luar maup un dalam.
Dengan p enggunaan aksen baik warna ataup un elemen
Logos

Teknologi
Baru
Konteks

arsitektur lainny a dap at memberikan museum y ang


Penggunaan
teknologi
baru
y ang
dap at
memberikan
bagnunan

y ang

lebih

modern

dan

mutakhir.

Penggunaan teknologi baru juga sesuai konteks dengan


wilay ah sekitar y ang
baik

itu

memp erhatikan

segala

asp ek

iklim, p ermasalahan lingkungan, dan p

BAB VII
KONS EP PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN

7.1. KONS EP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


7.1.1.

HUBUNGAN

FLEKS IBILITAS

ITEKTUR KONTEMPORER

DI

DENGAN

ARS

INDONES IA

PADA

MUS EUM ARS ITEKTUR DI YOGYAKARTA


Penekanan desain fleksibilitas p ada museum arsitektur menjadi
tolak ukur dalam menangani segala masalah y ang ada p ada
museum arsitektu. Dalam tahap ini fleksibilitas menjadi sebuah alat
untuk menduku

museum arsitektur

bergay a arsitektur

menjadi sebuah bangunan

kontemp orer. Fleksibilitas

arsitektur akan memberikan

complexity

p ada museum

y ang mendetail

p ada

tata ruang dalam maup un tata ruang luarny a.


Arsitektur

kontemp orer

mengalami p erkembangan.
menjadi

di

Indonesia

akan

Perkembangan

selalu

inilah

y ang

sebuah fleksibilitas y ang harus terdap at p ada museum

arsitektur

tersebut. Perubahan

berkontiny u

terus

jaman

y ang

selalu

menerus, mengharuskan sebuah bangunan

menjadi bangunan y ang rep resentatif, bangunan

y ang dap at

menjadi tolak ukur gay a bangunan p ada suatu wilay ah.


mendap atkan

arsitektur

faktor

dap at

y ang

kontemp orer,
memberikan

Dalam

ditemukan beberap a

secara

jelas

arsitektur

kontemp orer di Indonesia, y aitu :


T abel 7.1. Wujud Konseptual Arsitektur
Kontemporer
(sumber : analisis pribadi)

Arsitektur
kontemporer

Kata Kunci

Deskripsi Arsitektur Kontemporer

Pathos

Geometri
Simbolis
Keselarasan
dengan alam
Kebebasan

Diwujudkan
dengan

dengan

bentuk bangunan y ang p enuh

bany ak garis-garis vertikal dan horizontal y ang terlihat p


ada bentuk massany a. Bentuk simbolis terlihat p ada
fungsi darip ada bangunan museum arsitektur. Sebagai

museum, museum dap at dbuat dengan bentuk-bentuk y


ang
kay a

elemen

arsitektur baik warna, p ola, tekstur

dan sebagainy a.

Keselaran

dengan

embangunan landscape

alam

diwujudkan

sekitar

bangunan y ang lebih asri.

Serta

mengeksp lor segala sudut museum


Ethos

Dinamis
Aktraktif

y ang

dengan

memberikan

kebebasan

dalam

baik

ruang

tata

luarny a maup un tata ruang dalamny a.


Diwujudkan melalui adany a bentuk tidak berarturan.
Bentuk
beraraturan

ini

akan memp erlihatkan kedinamisan p

ada elemen p embentuk ruangny a. Kedinamisan ini juga


tidak terlalu berlebihan, mengingat museum arsitektur juga
membutuhkan sisi minimalis didalam bentukny a

Selain dinamis, bentuk bangunan museum akan lebih


aktraktif baik

itu p ada ruang luar maup un dalam.

Dengan p enggunaan aksen baik warna ataup un elemen


Logos

Teknologi
Baru
Konteks

arsitektur lainny a dap at memberikan museum y ang


Penggunaan teknologi baru y ang dap at
memberikan
bagnunan y ang lebih modern dan mutakhir.
Penggunaan teknologi baru juga sesuai konteks dengan

y ang

memp erhatikan

segala

asp ek

baik

itu

iklim, p ermasalahan lingkungan, dan p ermasalahan lainny


a.

Dap at

dilihat

diatas

berbagai

karakteristik

p ada

arsitektur kontemp orer nantiny a akan dilebur p ada desain


museum arsitektur . Logos, pathos, dan ethos menjadi dasar dalam
mendap atkan segala karakteristik bangunan bergay a arsitektur
kontemp orer di Indonesia.
7.1.2. KONS EP TATA RUANG DALAM DAN TATA RUANG
LUAR TERHADAP FLEKS IBILITAS
Penenekanan terhadap fleksibilitas dap at dilihat melalui tata
ruang luarny a

maup un

tata

ruang

dalamny a.

fleksibilitas p ada arsitektur museum, y aitu :


T abel 7.1 Konsep tata ruang dalam dan tata ruang luar terhadap
fleksibilitas
(sumber : analisis pribadi)

Konsep Arsitektur (fleksibilitas)

Konsep

Konsep tata
ruang dalam

Guna memberikan sebuah ruang p amer y ang


informatif
dan memp uny ai fleksibilitas ruang y ang baik dalam
ruang p amer itu sendiri maka p oint terp enting dalam
terwujud ruang p amer sep erti y ang diharap kan maka
dip erlukan sirkulasi y ang sesuai dengan ruang p amer
y ang ada. Sirkulasi dan p enataan p ameran p ada ruang p
amer menjadi p usat

darip ada

M useum

arsitektur

tersebut. Sedangkan workshop, dan ruang seminar turut


menjadi

ruang y ang begitu

p enting

tetap i

untuk

membuat kedekatan antara masing-masing ruang tersebut


maka hubungan ruang y ang terjadi antara ruang p ameran
dan ruang p enunjang menjadi satu untuk memberikan

Dengan

melihat

bentuk

garis

linier

memberikan

ola sirkulasi p ada ruang p amer untuk memberikan sebuah


ruang p amer

y ang informatif

memberikan sebuah

ruang

ruang y ang tinggi. Pola


sedinamis

mungkin

dan selain itu juga

memp uny ai
sirkulasi

fleksibilitas
ini

dibuat

untuk mendap atkan fleksibilitas

ruang itu sendiri. Ruang p amer sep erti misalny a ruang


p amer

p ada

ruang luar d ap at disesuaikan

dengan

kegiatan y ang terdap at p ada ruang p amer.

Andaikan p ada ruang p amer tersebut tidak digunakan


maka ruang p amer tersebut dap at p ula sebagai temp
at

mini workshop ataup un seminar dengan skala y ang

kecil. Bahkan untuk


y ang

memberikan sebuah

ruang p amer

memiliki fleksibilitas tinggi, ruang p amer dibuat

seaktif mungkin agar seluaruh kary a p ameran y ang telah


terp ajang p ada ruang- ruang p amer dap at selalu
digantikan dan dap at sesuai dengan tatanan y ang telah ada.
Konsep Tata
Ruang Luar

Konsep tata ruang luar ini merujuk p ada bentuk massany


a
y ang memberikan makna bahwa massa p ada
bangunan museum arsitektur akan menjadi rep resentasi p

kontemp orer

di

berbagai karakteristik

Indonesia
dari

dengan

hasil

analisis

mengikuti
arsitektur

kontemp orer di Indonesia di Indonesia.

Bentuk

y ang selalu dinamis

memberikan gambaran

bahwa bentuk y ang kaku sekalip un, jika diberikan


sebuah pattern ataup un aksen p ada beberap a elemen
arsitektur memberikan bangunan y ang menjadi citra p ada
wilay ahny a.
7.1.3. KONS EP PERANCANGAN PROGRAMATIK
7.1.3.1.

KONS EP ORGANIS AS I RUANG


Dari hasil analisis p erencanaan dan p erancangan y
ang telah dilakukan sebelumny a, ditemukan organisasi
ruang untuk museum arsitektur di Yogy akarta y ang
dap at mengakomodasi

kegiatan

p ara

p elaku

dalamny a. Organisasi ruangny a adalah sebagai berikut :

210
210

di

Skema 7.1.1. Skema Organisasi Ruang secara Makro Lantai 1

Skema 7.1.2. Skema Organisasi Ruang secara Makro Lantai


2

7.1.3.2.

KONS EP ZONAS I DAN TATA RUANG BANGUNAN


Dari hasil analisis p erencanaan dan p erancangan y

ang telah dilakukan sebelumny a, ditemukan zonasi dan tata


ruang bangunan untuk museum arsitektur di Yogy akarta y
ang dap at mengakomodasi

kegiatan

p ara

p elaku

dalamny a. Konsep zonasi dan tata ruang bangunan y aitu :

Gambar 7.1 Konsep Zona museum arsitektur di site


( sumber : analisis pribadi 2011)

di

Gambar 7.2 Tata Ruang bangunan pada site


( sumber : analisis pribadi 2011)

7.1.4. KONS EP PENCAHAYAAN RUANG


Pada M useum arsitektur di Yogy akarta ini p encahay aan
ruang y ang

dilakukan

p ada

M useum

arsitektur

dilakukan

untuk mendap atkan p encahay aan alami y ang sebaik mungkin.


Beberap a cara y ang mungkin dap at dilakukan untuk mendap atkan
cahay a alami y aitu
:

Gambar 7.3 Konsep Pencahayaan


( sumber : analisis pribadi 2011)

Pada gambar, desain p encahay aan p ada bangunan nantiny a


dibuat sep erti hal tersebut y aitu dengan p enggabungan bahan
material kaca y ang dap at membiaskan cahay a dari sinar matahari
dan nantiny a aka nada ruang y ang seakan-akan terkena oleh sinarny
a.
Pemanfaatan

sinar

akan dip ergunakan

matahari

dengan

sebagai

sebaik-baikny a

cahay a

alami

untuk memberikan

energy alternatif bagi bangunan museum arsitektur disamp ing p


enggunaan cahay a buatan p ada museum Pencahay aan alami y aitu :
T abel 7.2. Analisis Pencahayaan Alami Pada Ruang di Museum
Arsitektur
(sumber : analisis pribadi)

Jenis pencahayaan alami dengan


pencahayaan atap (top lighting)

Kesan pada ruang

a.

S kylight

Ruang bagian tengah mendap atkan cahay


a
y ang p aling besar dibandingkan y ang
lain. Hal

tersebut

memungkinkan

p ada

ruang tengah dap at menjadi ruang p amer


utama ataup un hasil kary a p ada bagian
tengah tersebut

tidak memerlukan energi

untuk p encahay aan


hingga siang

p ada

saat

p agi

b. S ingle Clerestory

Pada jenis
atap

p encahay aan alami melalui

ini, p encahay aan hany a melip uti p ada


bagian samp ing

saja.

Pada

area

di

seberangny a menjadi kebalikanny a y aitu


lebih

gelap darip ada

y ang

mendap at

cahay a alami tersebut.


c. S awtooth single clerestory

Jenis
p encahay aan
dimungkinkan
p ada

area

y ang

ang memungkinkan

sangat
ruang

tersebut mendap atkan


ang

alami

ini

luas

y ang

y
luas

p encahay aan

sesuai. Sangat efisien jika ruang

tersebut merup akan ruang p amer y ang


d. Monitor
Clerestory

atau

sistem blok.
Double Jenis
p encahay aan
memberikan
p encahay aan

ruang

alami

y ang

ini

mengedep

ankan keny amanan.

Pencahay aan

dari

sinar matahari

terlalu

atau

tidak

dap at dikatakan

seimbang

membuat p encahay aan


alami

besar

dengan

dap at meny ebar

y ang
cahay a

secara

baik

dalam ruang p ada M useum arsitektur di

Gambar 7.4 Tata letak rel lampu


( sumber : google.co.id
2011)

Lintasan rel lamp u juga harus dip erhatikan dalam desain


museum arsitektur. Lintasan tersebut bany ak y ang mengelilingi
area p ameran tetap i juga terdap at y ang linear saja. Lamp u y ang
digunakan adalah lamp u spotlight y ang langsung mengarah p ada
koleksi. M anajemen besar kecilny a dan jarak p ancahay aan sangat
p enting.Terdap at p ula ketentuan p encahay aan y ang langsung
mengenai koleksi, y aitu :
T abel 7.2. Sensitivitas pada bebera
koleksi
(sumber : Good Lighting for Museums Galleries and Exhibitions, Frdergemeinschaft Gutes Licht)

T abel 7.3. Sensitivitas pada bebera koleksi


(sumber : Good Lighting for Museums Galleries and Exhibitions, Frdergemeinschaft Gutes Licht)

7.1.5. KONS EP PENGHAWAAN RUANG


Untuk p enghawaan ruang p ada M useum arsitektur di Yogy
akarta menggunakan
alami

p enghawaan

y aitu

p enghawaan

dan p enghawaan buatan. Khusus untuk ruang p amer, p

enghawaan buatan sangat p enting mengingat tingkat kelembap an p


ada ruang p amer harus dijaga agar dap at selalu imbang dan kary
a y ang dip amerkan tidak rusak akibat serangga y ang datang
akibat kelembap an y ang tinggi. Oleh karena itu p enghawaan alami
dilakukan selain ruang p amer.

Gambar 7.5 Penempatan koleksi pada


lemari
( sumber : google.co.id
2011)

Pada area exhibition digunakan AC y ang dap at mengatur


segala suhu p ada ruang exhibition tersebut. Pada beberap a koleksi y
ang tidak membutuhkan kelembap an y ang baik p erlu dibuat sebuat
lemari kaca y ang dap at memberikan suhu y ang p as p ada koleksi
tersebut.
7.1.6. KONS EP PERANCANGAN S TRUKTUR
Sistem

struktur

y ang akan

dip akai

M useum

arsitektur

di Yogy akarta adalah sistem rangka kaku atau rigid frame p ada
main buildingny a y aitu p ameranny a y ang membuat sebuah
ruang-ruang y ang digunakan

p ada p ameran.

Sistem lainny a

y aitu dengan menggunakan rangka baja dan sistem kantilever p ada


beberap a massa.
Sedangkan p ada p ondasi digunakan sistem titik atau footplate y
ang memberikan kekohan dari bangunan M useum arsitektur ini.
Selain itu p ondasi batu kali turu memberikan sistem menerus p ada p
ondasi.
Pada p erancangan struktur museum ini y ang sangat p enting
adalah beban

p ada

ruang exhibition

y ang mengharuskan

@200pounds = 57kg
2

/ 1m . Oleh karena itu untuk mendap atkan fleksibilitas p ada


exhibition
harus dap at mengakomodasi segala kegiatan di museum.

7.1.7. KONS EP PERANCANGAN UTILITAS BANGUNAN


Konsep

p erancangan utilitas

bangunan mencakup sistem

jaringan listrik, sistem air bersih, sistem air kotor, sistem jaringan
telekomunikasi,

fire protection,

sistem tata suara,

sistem p

enangkal p etir, dan sistem keamanan.


Pada sistem jaringan listrik p ada M useum arsitektur di Yogy
akarta, sumber utama listrik p ada M useum arsitektur adalah berasal
dari PLN sedangkan
genset.

sumber

cadanganny a

berasal

dari

Genset dip ergunakan disaat listrik p ada ruang M useum

arsitektur p adam dan secara

otomatis

akan meny ala dengan

sendiriny a sebagai p engganti p asokan listrik utama. Cara kerja


genset y aitu :

Bagan 7.6 Cara Kerja Generator


( sumber : analisis pribadi 2011)

Untuk sistem air bersih y ang terdap at p ada M useum arsitektur


di Yogy akarta ini berasal dari dua sumber y aitu dari PAM dan
dari sumur.
arsitektur

Sistem

y ang

digunakan

p ada

M useum

ini menggunakan sistem down-feed, hal tersebut untuk

menghemat listrik agar p omp a air tidak harus bekerja secara terus
menerus.

Gambar 7.6 Sistem Down-feed


( sumber : Juwana, Jimmy S. Panduan Sistem Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan
Praktisi
Bangunan. Jakarta 2011)

Sedangkan untuk sistem jaringan air kotor p ada M useum


arsitektur ini menggunakan sistem p embuangan langsung y ang
memungkinkan Limbah-limbah air kotor masuk ke dalam sumur
p eresap a y ang berbeda-beda tergantung limbah air kotorny a.
Pada jaringan telekomuikasi di M useum arsitektur di Yogy
akarta terdap at
dan

beberap a jaringan

sep erti jaringan telep on

jaringan internet. Jaringan telep on

menggunakan sistem

nomor induk y ang nantiny a terdap at p ula nomor ekstensi agar


dap at

selalu

terhubung dengan

ruang-ruang

administrasi.

Sedangkan p ada jaringan internet, dilakukan sebuah server y ang


digunakan

sebagai

p usat

p engatur badwith

dan nantiny a

digunakan p ula router sebagai p eny alur sinar wi-fi. Siny al wi-fi
akan

dip ergunakan

oleh

p engunjung

di

dalam M useum

arsitektur maup un p ara p ekerja.


Untuk sistem fire protection p ada M useum arsitektur di
Yogy akarta

mengguanakan

alat

p emadam kebakaran

y ang

memang menjadi standar darip ada p roteksi p emadam kebakaran sep


erti hydrant box, sp rinkler, fire-extinguiser, dan tangga darurat.

220
220

Untuk sp rinkler menjadi sorotan p enting mengingat kary a p


ameran tidak dip erbolehkan langsung terkena oleh zat kimia. Sp
rinkler y ang digunakan adalah y ang berisi air dan zat kimia. Pada
beberap a kasus, ruang p ameran dengan menggunakan teknologi y
ang sudah canggih, setiap kary a p ameran akan terlindungi oleh
sebuah p roteksi misalny a tirai otomatis andaikat sp rinkler meny
ala ataup un terjadi kebakaran. Karena tidak semua kary a p
ameran mamp u bertahan terhadap air maup un zat kimia dari sp
rinkler y ang dap at merusak kary a p ameran juga.
itu

sp rinkler

y ang digunakan

harus

Oleh

karena

sesuai p eletakkanny a.

Peletakkan ini dibuat setiap jarak 3,5m dan 2,3m dari dinding.

Gambar 7.7 Jenis-Jenis


Sprinkler
( sumber : http://www . dimensionsguide. com/wp content/uploads/2010/02/Sprinkler. jpg,
http://www . fire-foe. com/images/SprinklerHeads_Group_Shot. jpg
2011)

Sistem tata suara y ang terdap at p ada M useum arsitektur


di Yogy akarta

menggunakan

sp eaker

y ang digunakan p ada

ruang tertentur. Yaitu misalny a p ada ruang p amer ataup un p ada


seminar maup un workshop . Penggunaan sp eaker y aitu dengan
jenis ceiling speaker. Sp eaker y ang digunakan ini bertujuan
untuk memberikan informasi
didalam

p ada

ruangan-ruangan

y ang

M useum maup un dengan tujuan sebagai p elengkap p

ameran itu sendiri.

Gambar 7.9. Sistem Tata Suara


( sumber : htt p://1 .bp.bl ogs pot.c om
2011)

Sistem p enangkal p etir y ang digunakan p ada M useum


arsitektur adalah

sistem

p enangkal

dikarenakan jangkauanny a
enangkal
erhitungan

begitu

lainny a. Penangkal
y ang

ada

p etir
luas

p etir

Thomas.

Hal

ketimbang sistem
diletakkan

dengan

ini
p
p

y ang membuat p eletakkanny a dap at

efektif di bangunan tersebut.


Sedangkan untuk sistem keamanan y ang digunakan adalah
CCTV. Dengan p enggunaan CCTV memungkinkan aktivitas p
encurian atau aktivitas y ang dap at merusak kary a p ameran dap
at diminimalisir. Penggunaan CCTV sangat efektif dengan adany
a ruang keamanan tersendiri.

DAFTAR PUS
TAKA
Budiharjo, Eko.,1991. Arsitek Bicara Tentang Arsitek tur Indonesi. Bandung : Alumni
D. K Ching, Francis., 2007. A Global History of Architecture. Canada: John Wiley & Sons,
Inc. D. K Ching, Francis., 1996. Form, Space, and Order. Unit ed St at es of America: John
Wiley &
Sons, Inc.
De Chiara, Josep h and Crosbie, Michael J., 1983. Time-Sav er Standards for Building Types
2nd
Edition. Singap ore: M c Graw-Hill.
De Chiara, Josep h and Crosbie, Michael J., 2001. Time-Sav er Standards for Building Types
4th
Edition. Singap ore: M c Graw-Hill.
Flet cher, Banist er %&Dan Cruickhank,. 1996. Sir Banister Fletchers: A History of
Architecture.
Inggris:Elsevier/Archit ect ura Press.
Frdergemeinschaft Gut es Licht . Good Lighting for Museums Galleries and Exhibitions,
Karlen, M ark,. 2007. Dasar-Dasar Desain Pencahayaan. Jakarta:Erlangga
Keane, M ark & Linda,. 1998. Architecture:An Interactiv Introduction. New York:M cGrawHill
Krier, Rob,. 2001. Komposisi Arsitek tur Jakart a:Erlangga
Kusmiat i, Art ini,. 2004. Dimensi Estetik a Pada Karya Arsitek tur dan Disain. Jakart
a:Djambatan
Lang, Jon,. 1987. Creating Architectural Theory The Role of the Behav ioral Sciences in
Env ironmental Design. New York:Van Nost rand Reinhold Comp any
Locker, Pam, 2011, Basics Interior :Design Exhibition Design. UK, AVA Publishing
M angunwijay a, Y.B,. 1992. WastuCitra Jakart a:PT Gramedia Pust aka Ut ama
M art okusumo, Widjaja. Arsitek tur Kontemporer Indonesia, Perjalanan Menuju Pencerahan.
Kelomp ok Keahlian Perancangan Arsit ekt ur Sekolah A rsit ekt ur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan IT B (ht tp ://w ww .ar.it b.ac.id/pa/w p ont ent /up loads/2009/03/arsit ekt ur-kont emp orer-indonesia-p erjalananmenuju- p encerahan.p df, diakses 21 Okt ober 2012)

223
2232

Neufert , Ernst , 1994. Data Arsitek jilid 1. Jakart a:


Erlangga. Neufert , Ernst , 1999. Data Arsitek jilid 2.
Jakart a: Erlangga.
Panero, Julius, 1979. Human Dimension and Interior Space. New York: T he Archit ectural
Press
Lt d.

224
2242

Ronald, Arya,. 2008. Kek ayaan & k elenturan arsitek tur. Yogy akart a: Muhammadiy ah
Universit y Press
Rosenbalt , Art hur,. 2001. Building Type Basics For Museums. Canada:John Wiley &Sons,
Inc. Sat wiko, Prasast o, 2004. Fisik a Bangunan. Yogyakart a: Andi Offset .
Susant o, Mikke,. 2006. M enimbang Ruang M enat a Rup a Yogy akart a:Galang Press
T angoro, Dwi, 2006. Utilitas Bangunan. Jakart a: UI-Press.
T im BPS,. 2010. Yogyak arta Dalam Angka Yogyakart
a:BPS T im BPS,. 2010. Sleman Dalam Angk a Yogy akart
a:BPS
T jahjono, Gunawan,.2002. Arsitektur Indonesia Heritage. Jakarta
Wahid, Julaihi dan Bhakt i Alamsyah,. 2013. Teori Arsitek tur Suatu Kajian Perbedaan
Pemahaman Teori Barat dan Timur. Yogyakart a:Graha Ilmu
Whit e, Edward T ., 1986. Tata Atur. Bandung: ITB.
ht t p://ary apowo.mult iply .com (diakses 15 Okt ober 2012)
ht t p://ww w.vam.ac.uk/ (diakses 15 Okt ober 2012)
ht t p://ww w.guggenheim.org/ ( diakses 15 Okt ober 2012)
ht t p://en.w ikip edia.org/wiki/Solomon_R._Guggenhei m_Museum (diakses 15 Okt ober
2012)

224
2242

Anda mungkin juga menyukai